bab v skrining penapisan dalam epidemiologi

26
Skrining/ Penapisan Dalam Epidemiologi NAJMAH, SKM, MPH | PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : [email protected] Facebook: Najmah Usman EDISI EPIDEMIOLOGI

Upload: najmah-usman

Post on 15-Apr-2017

886 views

Category:

Health & Medicine


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Skrining/Penapisan Dalam EpidemiologiNAJMAH, SKM, MPH | PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY

Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com

Email : [email protected]

Facebook: Najmah Usman

EDISI EPIDEMIOLOGI

Page 2: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

MAPPING LESSON PLAN

KOMPETENSI TERCAPAI

PRINSIP DAN DEFINISI SKRINING

SKRINING VS PENEMUAN KASUS

KRITERIA SKRINING PENYAKIT

MELAKUKAN SKRINING

KESEHATANSENSITIVITAS

VS SPESIFISITAS

NILAI PREDIKSI POSITIF

VSNILAI PREDIKSI

NEGATIF

LATIHAN DAN PEMAHAMAN

KASUS

Page 3: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Kompetensi DasarMahasiswa mampu menjelaskan tes skrining/penapisan dalam epidemiologi

Menjelaskan konsep skrining/penapisan dalam epidemiologi

Mampu menjelaskan perhitungan skrining/ penapisan dalam epidemiologi

Mampu menginterpretasikan hasil skrining/penapisan dalam epidemiologi

menjelaskan prinsip dalam skrining/penapisan

Page 4: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Outline

Definisi & Prinsip Skrining/ Penapisan Bagaimana melakukan skrining kesehatan ? SENSITIVITAS VS SPESIFISITAS NPP (NILAI PREDIKSI POSITIF ) VS NPN (NILAI

PREDIKSI NEGATIF) KALKULASI DAN PERHITUNGAN

Page 5: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Apa itu Skrining/Penapisan ?

DETEKSI PENYAKIT

POPULASI SEHAT LUAS IDENTIFIKASI RISIKO

Kaca pembesar = Alat Skrining ?

DIAGNOSA POPULASI

Page 6: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Web (2005)

Test pada populasi sehat

AsimptomatikPenapisan populasi subjek

Berisiko tinggi

A Dictionary of Epidemiology (1951)

Pemeriksaan cepat

Tidak untuk diagnosis individu

Penapisan populasi subjek

Page 7: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Skrining/Penapisan

Penemuan Kasus

population-wide approaches opportunistic attempt approaches

Menurut Marchand, et.al (1998) dalam pembahasan jurnalnya mengenai perbandingan efektivitas biaya antara skrining/penapisan dan penemuan kasus TBC, skrining/penapisan lebih efektif dibandingkan dengan penemuan kasus di fasilitas kesehatan dengan asumsi tidak terjadi infeksi nosokomial disana

Page 8: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Pelaksanaan Skrining Kesehatan

biological onset

Early Diagnosis Possible

Usual Clinical DIagnosis

Outcome

Gambar 1. Riwayat Alamiah Suatu Penyakit

Page 9: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

biological onset

Early Diagnosis Possible

Usual Clinical DIagnosis

Outcome

IDEAL

NOT IDEAL

NOT IDEAL

Page 10: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

CONTOH 1:Skrining/Penapisan pada Kanker leher rahim

Praktek standar untuk menskrining/penapisan Ca-servics pada wanita adalah menggunakan metode sitologi (Pap Smear), dan ketika hasil sitologi positif mendiagnosis Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN) didasarkan pada pemeriksaan kolposkopi selanjutnya, biopsi lesi yang mencurigakan, dan kemudian pengobatan hanya saat CIN2+ telah dikonfirmasi secara histologi. Metode skrining/penapisan tradisional ini membutuhkan sumber daya manusia yang sangat terlatih dan peralatan laboratorium dalam jumlah yang besar.

Page 11: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

penyakit yang parah

Aman dan

dapat diterim

a

Akurat dan

reliable

Mengerti riwayat alamiah

penyakit

Dilakukan pada saat

yang tepat

Kebijakan, prosedur dan tingkatan uji

harus ditentukan

Prinsip Skrining (Kriteria Penyakit yang

Diskrining)

Kriteria

Page 12: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Sensitivitas VS SpesifisitasSalah satu kriteria dalam tes skrining/penapisan adalah akurat

dan realibilitas. Akurat menunjukkan sejauh mana hasil skrining/penapisan sesuai dengan kenyataannya. Sedangkan reliabilitas

berhubungan dengan standardisasi perangkat pengujian atau test konfirmasi

Thornier dan Remain (1961) menemukan sebuah metode yang bernama Screening Test

Thorner-Remain. Metode ini berupa alat konfirmasi diagnosis berupa tabulasi 2 x 2

yang menghasilkan nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif dan prevalensi

Page 13: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Sensitivitas vs Spesifisitas Sensitivitas adalah ukuran yang mengukur

seberapa baik sebuah tes skrining/penapisan mengklasifikasikan orang yang sakit benar-benar sakit. Sensitivitas digambarkan sebagai persentase orang dengan penyakit dengan hasil test positif juga.

Spesifisitas merupakan ukuran yang mengukur seberapa baik sebuah tes skrining/penapisan mengklasifikasikan orang yang tidak sakit sebagai orang benar benar yang tidak memiliki penyakit pada kenyataanya. Sensitivitas digambarkan sebagai persentase orang tanpa penyakit yang secara test negatif(1).

Page 14: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

SENSITIVITAS rendah = False negatif tinggi

SPESIFISITAS rendah = False positif tinggi

FALSE NEGATIF FALSE POSITIF

Page 15: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Nilai Prediksi Positif (NPP) & Nilai Prediksi Negatif (NPN)Nilai prediksi positif adalah persentase dari semua orang dengan hasil tes positif pada orang yang benar sakit, Sedangkan Nilai Prediksi Negatif adalah persentsi dari semua orang dengan hasil tes negative pada orang yang benar-benar sehat.

90% of NPP

52% of NPN

Page 16: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Perhitungan Sensitivitas & Spesifisitas

Positif/Sakit Negatif/Sehat

Positif Benar/PB

(True positives)

Negatif Palsu/NP

(False Negatives)

Negatif Benar/NB

(True Negatives)

Positif Palsu/PP

(False Positives)

Status penyakit/kondisi kesehatan

Positif

Negatif

Hasil tes

Page 17: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Contoh Kasus 1: Test Pap Smear dan Penyakit Kanker Serviks

Status Kanker ServikPositif Negatif

Positif Benar/PB (True positives)

50

Negatif Palsu/NP (False Negative)

10

Negatif Benar/NB (True Negative)

90

Positif Palsu/PP

(False positives)

45Positif

Negatif

Tes Pas Smear

Gambar 2. Kemungkinan outcome dari test skrining/penapisan (1), contoh pada kasus tes pas smear dan kejadian Kanker Serviks,

Page 18: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Rumus Sensitivitas & Spesifisitas

Page 19: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Rumus Nilai Prediktif Positif (NPP) & Nilai Prediktif Negatif (NPN)

Page 20: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

EXERCISE 1

Tes pada Pengguna

Narkoba SuntikTes HIV

Positif Negatif Total

Positif 500 50 550Negatif 30 420 450

Total 530 470 1000

Tabel 1. Data Hasil Tes HIV pada pengguna narkoba suntik pada Provinsi X di Negara Z

Lakukan perhitungan untuk tabel di atas, hitunglah sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negative, dan interpretasikan?

Page 21: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Sebuah Tes Skrining/penapisan dengan mamografi untuk mendeteksi kanker payudara di Provinsi X sedang dievaluasi keefektifan dan sensitivitasnya. Mamografi tersebut dilakukan pada 880 WUS. Dan didapatkan fakta bahwa dua ratus orang yang didiagnosis terkena penyakit kanker payudara, hasil ujinya Positif. Sedangkan dua puluh orang yang terkena kanker payudara, menunjukkan hasil uji yang Negatif. Dan terdapat 30 orang yang tidak terkena penyakit kanker payudara, hasil mamografinya Positif. Berdasarkan Informasi tersebut, maka : a. Identifikasikan jumlah WUS yang masuk dalam kategori : Positif

Benar/True Positive ; Positif Palsu-False Positive; Negatif PalsuFalse Negative dan Negatif Benar True Negative? Gambarkan tabelnya

b. Hitunglah presentase Sensitivitasnya? c. Tentukan berapa Spesivisitasnya? d. Berapakah nilai prediktif positifnya? e. Berapakah nilai prediktif negatifnya?f. Berikan satu contoh perhitungan sensitivitas dan spesifisitas pada

data kesehatan?

EXERCISE 2

Page 22: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

EXERCISE 2

Hasil CK tes Infark Otot JantungYa Tidak Total

Positif (>=80IU)

230 16 246

Negatif(<80IU)

15 116 131

Total 245 122 377

Dilakukan Tes Criatinine Kinase untuk Membantu Diagnosis Infark Otot Jantung pada Rumah Sakit X, hasil diperoleh sebagai berikut:

Hitunglah sensitivitas dan spesifisitas dari skrining/penapisan Infark otot jantung? Berapa jumlah positif benar dan negative benar pada skrining/penapisan ini?

Page 23: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

REFERENSI    

1. Webb P, Bain C, Pirozzo S. Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health Professionals. New York: Cambridge University Press; 2005.2. Marchand R, Tousignant, Chang H. Cost-effectiveness of screening compared to case-finding approaches to tuberculosis in long-term care facilities for the elderly. International Journal of Epidemiology. 1999 28 Maret 2014;28:563-70.3. Last JM. A Dictionary of Epidemiology. Edition F, editor. New York: Oxford University Press; 2001.4. Bhopal RS, editor. Concepts of Epidemiology: An integrated introduction to the ideas, theories, principles and methods of epidemiology; 2002. United State: Oxford University Press; 2002.5. Bonita R, Baeglehole R, Kjellstorm T. Basic of Epidemiology. Switzerland: WHO Press; 2006 [cited. Available from: http://whqlibdoc.who.int/ publications/2006/9241547073_eng.pdf.6. Unit Pengkajian Teknologi Kesehatan. Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Jakarta: Departemen Kesehatan; 2008 [cited. Available from: http://buk.depkes.go.id/index.php? option=com_docman&task=doc_download&gid=279&Itemid=142.7. WHO. The ASSIST project - Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test. Journal [serial on the Internet]. 2007 Date: Available from: http://www.who.int/substance_abuse/activities/assist/en/.8. Ryadi S, Wijayanti. Dasar- Dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika; 2011.9. Murti B. Validitas dan Realibilitas Pengukuran. Journal [serial on the Internet]. 2011 Date: Available from: http://fk.uns.ac.id/index.php/ download/file/61.10. Giesecke J. Modern Infection Disease EPidemiology. Second Edition ed. USA: Oxford University Press Inc.; 2002.11. Timmreck TC. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: EGC; 2001.   

Page 24: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

Lets check our website !

http://metopidfkmunsri.blogspot.com/

Page 25: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

REFERENSINajmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)

Page 26: Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologi

THANK YOU!FOR YOUR ATTENTION

Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com

Email : [email protected]

Facebook: Najmah Usman

SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS

Design by Harun Al Rasyid