jasreena ppt referat

24
GANGGUAN KEINGINAN DAN GAIRAH SEKSUAL Jasreena Kaur Sandal 102010362

Upload: jasreena-kaur-sandal

Post on 24-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Gangguan Keinginan dan Gairah SeksualJasreena Kaur Sandal102010362PendahuluanPerilaku Seksual-dipengaruhi oleh hubungan seseorang dengan orang lain ,lingkungan seseorang , kultur di mana seseorang tinggalSeksualitas-terlibat dengan faktor kepribadian lain,susunan biologis dan dengan rasa umum tentang diri sendiriPsikoseksual-istilah yang digunakan untuk mengesankan perkembangan dan fungsi kepribadian sebagai sesuatu yang dipengaruhi oleh seksualitas seseorang.Disfungsi psikoseksual -suatu kondisi di saat respons psikoseksual normal hilang,dihambat atau berlebihan sehingga menggangu proses senggama yang sedang berlangsung.

Respons Seksual NormalFase Hasrat/Doronganditandai oleh khayalan seksual dan hasrat untuk melakukan hubungan seksFase Rangsanganperasaan subjektif tentang kenikmatan seksual dan perubahan fisiologis yang menyertaiFase Orgasmepuncak kenikmatan seksual, dengan pelepasan ketegangan seksual Fase Resolusiterjadinya relaksasi umum,sehat dan kekenduran otot.

Disfungsi SeksualBisa pada laki laki atau perempuan,atau keduanya secara bersamaanhalangan pada satu atau lebih fase seksual normaldapat merupakan gejala biologis atau konflik intrapsikis atau interpersonal atau kombinasi

Gangguan Hasrat SeksualGangguan hasrat seksual hipoaktif (hypoactive sexual desire disorder)- defisiensi atau tidak adanya fantasi seksual dan hasrat untuk aktivitas seksual

Gangguan keengganan seksual (sexual aversion disorder) -keenggganan terhadap atau hindari kontak seksual genital dengan pasangan seksual

EtiologiHasrat seksual yang rendah dikatakan inhibisi selama fase falik dan konflik oedipalKetakutan pada fase falik yang tidak hilang : ketakutan pada vaginaPenurunan hasrat seksual juga boleh disebabkan oleh stress kronis ,depresi ,kelelahan dan kecemasan,abstinensi dari seks untuk jangka lama,masalah rumah tangga.

EpidemiologiLebih sering pada wanita Lebih 15% laki laki mengalami gangguan hasrat seksual hipoaktif

Pedoman KlinisPedoman Klinis untuk Gangguan Hasrat Seksual Hipoaktif Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM V)Kekurangan atau tidak adanya khayalan seksual dan keinginan untuk aktivitas seksual yang persisten atau rekuren.Pertimbangan kekurangan atau tidak adanya hal tersebut dilakukan oleh klinisi ,dengan mempertimbangkan fungsi seksual ,seperti usia dan konteks kehidupan pasien.Kriteria A persisten sekurang kurangnya selama 6 bulan.Kriteria A mengakibatkan distress fungsi pada penderita.Disfungsi seksual tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Axis I lainnya (kecuali disfungsi seksual lain) , dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obatyang disalahgunakan,medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Pedoman Klinis untuk Gangguan Hasrat Seksual Hipoaktif Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM IV)Kekurangan (atau tidak adanya) khayalan seksual dan keinginan untuk aktivitas seksual yang persisten atau rekuren. Pertimbangan kekurangan atau tidak adanya hal tersebut dilakukan oleh klinisi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi seksual, seperti usia dan konteks kehidupan pasien.Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau kesulitan interpersonal.Disfungsi seksual tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Aksis I lainnya (kecuali disfungsi seksual lain), dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.Berbagai factor penyebab adalah berhubungan dengan gangguan hasrat seksual. Pasien dengan gangguan hasrat sering kali menggunakan inhibisi hasratnya dalam cara defensive untuk melindungi terhadap ketakutan wabah sadar terhadap seks. Impuls homoseksual yang tidak dapat diterima juga dapat menekan libido atau menyebabkan suatu keengganan terhadap kontak heteroseksual.

Pedoman Klinis PPDGJ- IIIF52.0 Kurang atau Hilangnya Nafsu SeksualHilangnya nafsu seksual merupakan masalah utama dan tidak merupakan gangguan sekunder dari kesulitan seksual lainnya,seperti kegagalan ereksi atau dyspareunia. (F52.6)Berkurangnya nafsu seksual tidak menyingkirkan kenikmatan atau bangkitan (arousal) seksual, tetapi menyebabkan kurangnya aktivitas awal seksual.Termasuk frigiditas.

F52.1 Penolakan dan Kurangnya Kenikmatan Seksual F52.10 Penolakan Seksual (sexual aversion)Adanya perasaan negatif terhadap interaksi seksual,sehingga aktivitas seksual dihindarkan.F52.11 Kurangnya Kenikmatan Seksual (lack of sexual enjoyment )Respons seksual berlangsung normal dan mengalami orgasme ,tetapi kurang ada kenikmatan yang memadai.

Gangguan Rangsangan (gairah) SeksualTahap kedua dari pola respon yaitu perasaan kenikmatan seksual disertai dengan ketegangan muskular dan vaskular yang padat, atau meningkatnya aliran darah. Pada pria - menyebabkan ereksi. Pada wanita - genitalnya membengkak dan dinding vagina mengeluarkan cairan.Gangguan Stimulus Seksual Wanitagangguan stimulus seksual wanita paling baik diindikasikan dengan cairan vagina yang tidak cukupPrevalensi diperkirakan lebih rendah dari angka yang sebenarnya karena banyak kasus tidak dilaporkansering kali memiliki masalah orgasmFaktor psikis yang bisa berupa perselisihan pernikahan, depresi, dan keadaan yang menimbulkan stressFaktor fisik nyeri karena endometriosis,kekurangan hormon estrogen,histerektomi,obat-obatan

Pedoman KlinisPedoman Klinis untuk Gangguan Rangsangan Seksual pada Wanita Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM IV)Ketidakmampuan rekuren atau menetap untuk mencapai,atau mempertahankan respons lubrikasi-pembengkakan yang adekuat dari rangsangan seksual,sampai selesainya aktivitas seksual.Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau kesulitan interpersonal.Disfungsi seksual tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Aksis lainnya (kecuali disfungsi seksual lain) dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Pedoman Klinis PPDGJ-IIIF52.2 Kegagalan dari Respons GenitalPada wanita masalah utama adalah kekeringan vagina atau kegagalan pelicinan (lubrication)

Gangguan ereksi pada laki-lakidisebut disfungsi erektil dan impotensiDisfungsi ereksi primer -tidak mampu untuk mencapai atau mempertahankan ereksi selama hubunganDisfungsi ereksi sekunder -individu yang memiliki masalah saat ini tetapi memiliki pengalaman ereksi yang sukses dalam berhubungandilaporkan terjadi pada 10 -20 % laki-lakidewasa muda terdapat 8 % yang mempunyai gangguan ereksi, dan 75 % pada laki-laki usia lebih dari 80 tahunFaktor organik: kelemahan sesudah suatu penyakit diabetes mellitus, hipotiroidi, anemia, dan malnutrisi, gangguan medulla spinalis, narkotika (menurunkan libido sehingga terjadi impotensi)Faktor psikologis paling sering ; disfungsi ereksi karena kurang pengalaman (pada pengalaman heterosexual); disfungsi ereksi sebelum orgasme dan ejakulasi (penis menjadi lemas sesudah memasuki vagina); disfungsi ereksi karena gangguan identitas sexual, identitas gender dan preferensi sexual

Pedoman Klinis untuk Gangguan Erektil Laki-laki Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM V)Sekurang kurangnya satu dari gejala di bawah harus ada selalu atau pada hampir selalu aktivitas seksual:Ketidakmampuan untuk mencapai ereksi yang adekuat Ketidakmampuan mempertahankan ereksi yang adekuat sampai selesainya aktivitas seksualPengurangan ereksi dari biasa.Gejala di kriteria A sudah sekurang-kurangnya 6 bulanGangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau kesulitan interpersonal.Disfungsi seksual tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Aksis lainnya (kecuali disfungsi seksual lain), dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Pedoman Klinis untuk Gangguan Erektil Laki-laki Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM IV)Ketidakmampuan rekuren atau menetap untuk mencapai atau untuk mempertahankan ereksi yang adekuat, sampai selesainya aktivitas seksual.Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau kesulitan interpersonal.Disfungsi seksual tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Aksis lainnya (kecuali disfungsi seksual lain), dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Pedoman Klinis PPDG-IIIF52.2 Kegagalan dari Respons GenitalPada pria masalah utama adalah disfungsi ereksi,misalnya kesukaran untuk terjadinya atau mempertahankan ereksi yang memadai untuk suatu hubungan seksual yang memuaskan.

TerapiTerapi Seks Berduakonsep unit atau kesatuan perkawinan sebagai objek terapitidak ada penerimaan gagasan setengah dari pasangan pasien adalah sakit kedua pasangan adalah terlibat dalam hubungan yang menyakitkan secara seksual, dan dengan demikian, keduanya harus berperan serta dalam program terapipenekanan pada fungsi seksual sebagai bagian dari hubungan tersebutmenegakkan atau menegakkan kembali komunikasi di dalam unit perkawinan

Hipnoterapimemusatkan terutama pada gejala yang menyebabkan kecemasan, yaitu disfungsi seksual tertentu. memungkinkan pasien mendapatkan kontrol terhadap gejala yang telah menurunkan harga dirinya dan mengganggu homeostasis psikologismengembangkan cara alternatif untuk menghadapi situasi yang menyebabkan kecemasan, pertemuan seksualDiajarkan teknik relaksasi yang dapat digunakan oleh dirinya sendiri sebelum hubungan seksualTerapi Kelompokuntuk memeriksa masalah intrapsikis dan interpersonal pada pasien dengan gangguan seksual. memberikan system pendukung yang kuat bagi pasien yang merasa malu, cemas, atau bersalah terhadap masalah seksual tertentu. untuk mengatasi mitos seksual, memperbaiki pandangan yang salah, dan memberikan informasi yang akurat tentang anatomi, fisiologi, dan berbagai perilaku seksual.

Terapi BiologisObat antiansietas juga telah digunakan pada pasien yang mengalami ketegangan, walaupun obat-obatan dapat mempengaruhi respons seksualTestosterone bermanfaat pada pasien yang memiliki kadar testosterone rendahObat yang digunakan sebagai obat pilihan untuk pengobatan disfungsi ereksi adalah sildenafil dosis sebanyak 50 mg

Terima Kasih