ppt referat tonsilitis tht

27
REFERAT TONSILITIS KRONIS Galih Arief Harimurti 1102011110

Upload: galih-arief-harimurti-wawolumaja

Post on 27-Jan-2016

522 views

Category:

Documents


80 download

DESCRIPTION

Referat tonsilitis kronis

TRANSCRIPT

REFERAT TONSILITIS KRONISGalih Arief Harimurti

1102011110

TONSIL (TONSILLA PALATINA)• Tonsil merupakan suatu akumulasi dari limfonoduli

permanen yang letaknya di bawah epitel yang telah terorganisir sebagai suatu organ. Pada tonsil terdapat epitel permukaan yang ditunjang oleh jaringan ikat retikuler dan kapsul jaringan ikat serta kriptus di dalamnya.

• Berdasarkan lokasinya, tonsil dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Tonsilla lingualis, terletak pada radix linguae.

2. Tonsilla palatina (tonsil), terletak pada isthmus faucium antara arcus glossopalatinus dan arcus glossopharingicus.

3. Tonsilla pharingica (adenoid), terletak pada dinding dorsal dari nasofaring.

4. Tonsilla tubaria, terletak pada bagian lateral nasofaring di sekitar ostium tuba auditiva.

5. Plaques dari Peyer (tonsil perut), terletak pada ileum.

• Tonsilla palatina adalah

dua massa jaringan limfoid

berbentuk ovoid yang terletak

pada dinding lateral orofaring

dalam fossa tonsillaris.

Pendarahan

TONSILITIS • Tonsillitis adalah inflamasi pada tonsila palatine yang

disebabkan oleh infeki virus atau bakteri. Saat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut, tonsil berfungsi sebagai filter/penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih.

• Dalam beberapa kasus ditemukan 3 macam tonsillitis

1. tonsillitis akut

2. onsillitis membranosa

3. tonsillitis kronis

TONSILITIS AKUT • ETIOLOGI• Tonsillitis akut ini lebih disebabkan oleh kuman grup A

Streptokokus beta hemolitikus, pneumokokus, Streptokokus viridian dan Streptokokus piogenes.

• PATOFISIOLOGI• Penularan penyakit ini terjadi melalui droplet. Kuman

menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila kuman ini terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi, terjadi pembendunagn radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear.

• MANIFESTASI KLINIK• Gejala dan tanda-tanda yang ditemukan dalam tonsillitis

akut ini :• suhu tubuh naik hingga 40 celcius, nyeri tenggorok dan

nyeri sewaktu menelan, nafas yang berbau, suara akan menjadi serak, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di persendian, tidak nafsu makan, dan rasa nyeri di telinga.

• Pada pemeriksaan juga akan nampak tonsil membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus berbentuk folikel, lacuna akan tertutup oleh membrane semu. Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan.

• PEMERIKSAAN

1. Tes Laboratorium

Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri yang ada dalam tubuh pasien merupkan akteri gru A, karena grup ini disertai dengan demam renmatik, glomerulnefritis, dan demam jengkering.

2. Pemeriksaan penunjang

Kultur dan uji resistensi bila diperlukan.

3. Terapi

Dengan menggunakan antibiotic spectrum lebar dan sulfonamide, antipiretik, dan obat kumur yang mengandung desinfektan.

• PERAWATAN

1. Perawatan sendiri

Apabila penderita tonsillitis diserang karena virus sebaiknya biarkan virus itu hilang dengan sendirinya. Selma satu atau dua minggu sebaiknya penderita banyak istirahat, minum minuman hangat juga mengkonsumsi cairan menyejukkan.

2. Antibiotik

Jika tonsillitis disebabkan oleh bakteri maka antibiotic yang akan berperan dalam proses penyembuhan. Antibiotic oral perlu dimakan selama setidaknya 10 hari. 1

3. Tindakan operasi

TONSILITIS MEMBRANOSA

Ada beberapa macam penyakit yang termasuk dalam tonsillitis membranosa beberapa diantaranya yaitu :

1. Tonsilitis difteri.

Penyebab penyakit ini adalah Corynebacterium diphteriae.

UMUM LOKAL EKSOTOKSIN

Subfebris Tonsil Membengkak Miokarditis

Nyeri Kepala Ditutupi bercak putih kotor membentuk membran semu yang semakin meluas

Kelumpuhan otot palatum dan pernafasan

Lemah letih Lesu Mudah berdarah

Nyeri Menelan KGB leher membengkak (bull’s neck)

Albuminuria

Tonsilitis septik • Etiologi: Streptokokus hemolitikus pada susu sapi

Angina Plaut Vincent• Etiologi: bakteri spirochaeta/triponema pada orang yg hygine mulut buruk dan

defisiensi Vit.C• Gejala & tanda:

• Demam tinggi• Nyeri mulut• Gang.pencernaan• Hipersalivasi• Gigi & gusi mudah berdarah• Mukosa mulut & faring hiperemis• Membran putih di uvula, dinding faring• Foeter ex ore• KGB submandibula membesar• Terapi : antibiotik spektrum kuas,

perbaiki hygine mulut, Vit.C & Vit. B kompleks

TONSILITIS KRONIS • Bakteri penyebab tonsillitis kronis sama halnya dengan

tonsillitis akut , namun terkadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan Gram negatif. 25% disebabkan oleh Streptokokus β hemolitikus yang pada masa penyembuhan tampak adanya kenaikan titer Streptokokus antibodi dalam serum penderita.

• 25% disebabkan oleh Streptokokus golongan lain yang tidak menunjukkan kenaikan titer Streptokokus antibodi dalam serum penderita.

• Sisanya adalah Pneumokokus, Stafilokokus, Hemofilus influenza.

• FAKTOR PREDISPOSISI• Adapun beberapa faktor predisposisi timbulnya kejadian

Tonsilitis Kronis, yaitu :• Rangsangan kronis (rokok, makanan)• Higiene mulut yang buruk• Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang

berubah-ubah)• Alergi (iritasi kronis dari alergen)• Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)• Pengobatan Tonsilitis Akut yang tidak adekuat.

Proses Radang Berulang

Epitel Mukosa dan jaringan limfoid

terkikisJar. Limfoid diganti

jaringan parut

Jaringan akan mengkerutKripta MelebarKripta terisi detritus

Proses Meluas Menembus kapsul tonsil

Perlengketan di fosa tonsilaris

• MANIFESTASI KLINIS• Tonsil membesar • Permukaan tidak rata• Kripti melebar terisi detritus• Rasa mengganjal ditenggorok• Rasa kering di tenggorok• Napas berbau

Ukuran tonsil• T0         : Tonsil masuk di dalam fossa

• T1         : <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

• T2         : 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

• T3         : 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

• T4         : >75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

DIAGNOSIS

1. Anamnesa

Penderita sering datang dengan keluhan rasa sakit pada tenggorok yang terus menerus, sakit waktu menelan, nafas bau busuk, malaise, sakit pada sendi, kadang-kadang ada demam dan nyeri pada leher.

2. Pemeriksaan Fisik

Tampak tonsil membesar dengan adanya hipertrofi dan jaringan parut. Sebagian kripta mengalami stenosis, tapi eksudat (purulen) dapat diperlihatkan dari kripta-kripta tersebut. Pada beberapa kasus, kripta membesar, dan suatu bahan seperti keju atau dempul amat banyak terlihat pada kripta

• Pemeriksaan Penunjang

Dapat dilakukan kultur dan uji resistensi (sensitifitas) kuman dari sediaan apus tonsil.

• Diagnosa banding

1. Tonsilitis Membranosa• Tonsilitis Difteri• Angina Plaut Vincent (Stomatitis Ulseromembranosa)•  Mononukleosis Infeksiosa

2. Penyakit Kronik Faring Granulomatus • Faringitis Tuberkulosa • Faringitis Luetika • Lepra (Lues) • Aktinomikosis Faring

Diagnosa pasti berdasarkan pada pemeriksaan serologi, hapusan jaringan atau kultur, foto X-ray dan biopsi jaringan.

Komplikasi1. Komplikasi sekitar tonsil.

Peritonsilitis

Abses Peritonsilar (Quinsy)

Abses Parafaringeal

Abses Retrofaring

Krista Tonsil

Tonsilolith (Kalkulus dari tonsil)

2. Komplikasi Organ jauh

Demam rematik dan penyakit jantung rematik

Glomerulonefritis

Episkleritis, konjungtivitis berulang dan koroiditis

Psoriasis, eritema multiforme, kronik urtikaria dan purpura

Artritis dan fibrositis.

Tatalaksana

1. Non Medika Mentosa

menjaga Higenitas

2. Medika Mentosa

Antibiotik & Antipiretik

3. Tindakan

(Adenotonsilektomi).

Tonsilektomi

Indikasi untuk dilakukan Tonsilektomi terbagi tiga, antara lain :

a.   Aspek pembesaran tonsil

1. Tonsilitis kronis atau tonsil hipertrofi yang menimbulkan gangguan bernafas.

2. Tonsilitis kronis atau tonsil hipertrofi yang menimbulkan gangguan suara.

3. Tonsilitis kronis atau tonsil hipertrofi yang menimbulkan gangguan menelan.

b. Aspek tonsil sebagai fokal infeksi

1. Tonsilitis kronis dengan eksaserbasi akut > 3 kali setahun.

2. Tonsilitis kronis dengan sakit menelan > 4 sampai 6 kali setahun.

3. Tonsilitis kronis dengan komplikasi dekat atau jauh.

4. Tonsilitis kronis dengan karier difteri.

5. Tonsilitis kronis dengan swab didapat streptokokus β hemolitikus.

6. Tonsilitis kronis dengan otitis media atau tuber catar yang berulang.

7. Tonsilitis kronis dgn pembesaran kelenjar limfe leher atau limfadenitis Tuberkulosis.

8. Tonsilitis kronis dengan kasus-kasus alergi.

9. Tonsilitis kronis dengan infeksi saluran nafas atas (ISPA) yang berulang.

10. Tonsilitis kronis dengan rencana untuk pemeriksaan Patologi Anatomi (PA).

11. Tonsilitis kronis dengan pertumbuhan anak yang terganggu

c. Aspek tonsil dicurigai mengalami keganasan (Neoplasia)

1. Tonsil dengan ulkus yang tidak ada perbaikan menggunakan terapi konvensional.

2. Tonsil dengan pembesaran yang unilateral

Kontraindikasi

Gangguan hemostasis, leukemia, purpura, anemia aplastik, ataupun hemofilia.

Penyakit sistemis yang tidak terkontrol : Diabetes Melitus, penyakit jantung, dan sebagainya.

TEKNIK TONSILEKTOMI

1. Cara Guillotine

2. Cara diseksi

3. Teknik elektrokauter

4. Radiofrekuensi

5. Teknik Coblation

6. Intracapsular partial tonsillectomy

7. Laser (CO2-KTP)

8. Cryogenic tonsilectomy