referat endocrinology of pregnancy new ppt

42
REFERAT Pembimbing : dr. Adityono, Sp. OG The Endocrinology of Pregnancy AMALIA DESIANA (G1A209124) ANINDITHO DIMAS K (G1A209176) ALVINIA HAYULANI (G1A210001)

Upload: lily-kusumasita-burkon

Post on 02-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

REFERAT

Pembimbing : dr. Adityono, Sp. OG

The Endocrinology of Pregnancy

AMALIA DESIANA (G1A209124)ANINDITHO DIMAS K (G1A209176)

ALVINIA HAYULANI (G1A210001)

Page 2: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

BAB I. PendahuluanSiapakah yang mengalami perubahan selama

kehamilan, ibu atau janin yang dikandungnya?

Dari sudut luar terlihat adanya perubahan pada ibu. Tetapi, Dari sudut dalam adaptasi maternal sesungguhnya terjadi akibat kontrol dari fetus.

Bagi fetus, salah satu aspek penting dari kehidupan intrauterine bergantung kepada pertukaran efektif dari nutrisi dan produk metabolit.

Page 3: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Metode yang bisa mempengaruhi fetus dalam pertumbuhannya dan perkembangannya dipengaruhi oleh transmisi pesan yang diterimanya hormon.

Pesan hormonal dari konsepsi berdampak pada proses metabolik yang terjadi, aliran darah uteroplasenta, dan differensiasi selular.

Bagaimanapun, fetus akan mendapatkan sinyal bahwa dirinya telah tanggap atau siap meninggalkan uterus akibat inisiasi hormonal menjelang proses persalinan.

Page 4: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Kehamilan sirkulasi fetal-plasental mengeluarkan protein dan hormon steroid ke aliran darah ibu mengubah fungsi setiap kelenjar endokrin di tubuh ibu.

Perubahan endokrin tersebut bersifat adaptif :

memungkinkan kondisi pada ibu untuk menjaga janin yang sedang berkembang serta akan mengalami perubahan ketika janin tersebut lahir.

Selain menciptakan lingkungan maternal yang efektif untuk

perkembangan janin, plasenta juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin serta organ pernapasan, pencernaan, dan ekskresi.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Page 5: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

A. Konsepsi dan Implanatasi

1. Fertilisasi Pada wanita subur ovulasi 12-16 hari setelah permulaan dari

menstruasi sebelumnya. Ovum harus dibuahi dalam waktu 24-48 jam jika ingin menghasilkan

produk konsepsi 48 jam setelah ovulasi, sekresi lendir serviks menjadi berlebihan, tidak kental, sedikit basa serta membentuk gel matriks yang bertindak sebagai filter dari saluran untuk sperma (pengaruh progesteron).

2. Implantasi Implantasi di dalam rahim terjadi ± 8/9 hari kemudian. 24 jam setelah implantasi (UK HPHT : 3 minggu) human chorionic

gonadotropin (hCG) terdeteksi dalam serum ibu. Di bawah pengaruh ↑hCG corpus luteum mengeluarkan hormon

steroid dalam jumlah yang besar. Tanpa implantasi yang efektif, produksi dari hCG tidak akan terjadi dan

corpus luteum hanya akan bertahan sekitar 14 hari setelah ovulasi.

Page 6: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

3. Hormon Ovarium Selama Kehmilan Hormon yang dihasilkan corpus luteum : progesteron, 17-

hidroksiprogesteron, & estradiol. Progesteron mencegah keguguran membuktikan bahwa

progesteron diperlukan untuk menjaga awal kehamilan. Setelah ± UK 7 minggu corpus luteum dapat hilang tanpa terjadi

keguguran dikarenakan ↑ produksi progesteron oleh plasenta. Plasenta menghasilkan sedikit 17-hidroksiprogesteron. Konsentrasi serum estrogen & progesterone total menunjukkan

jumlah peningkatan yang stabil, namun konsentrasi 17-hidroksiprogesteron meningkat dan kemudian menurun ke tingkat rendah.

Page 7: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Hormon Ovarium Selama Kehmilan (cont.)Penanda lain fungsi corpus luteum hormon

relaxin. Relaksin mungkin terdeteksi ≈ hCG mulai meningkat.

Relaksin berfungsi : a. mematangkan serviksb. melunakkan simfisis pubisac. sinergis dengan progesteron menghambat kontraksi rahim.

Page 8: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

B. Unit Fetal-Plasenta-DesiduaFungsi plasenta menjalin komunikasi efektif

antara ibu dan janin yang sedang berkembang, sementara tetap menjaga kekebalan dan integritas genetik dari kedua individu.

Awalnya, fungsi plasenta bersifat otonom.

Unit fetal-plasental berfungsi :1) sumber protein & sekresi hormon steroid ke dalam sirkulasi maternal 2) partisipan dalam pengendalian fungsi endokrin fetal, pertumbuhan, & perkembangan 3) barrier selektif mengatur interaksi antara sistem fetal -maternal.

Page 9: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Unit Fetal-Plasenta-Desidua (cont)7 hari setelah fertilisasi Trofoblast menginvasi

endometrium 2 lapis plasenta berkembang, sinsitiotrofoblas dan sitotrofoblast. Sinsitiotrofoblas sumber utama produksi hormon, mengandung mekanisme seluler yang dibutuhkan untuk sintesis, packaging (pembungkusan), dan sekresi hormon akibat kontak langsung dengan sirkulasi maternal dan desidua.

Desidua adalah endometrium selama kehamilan.

Penelitian menunjukkan sel-sel desidua mampu mensintesis hormon polipeptida prolaktin (PRL), relaksin, & berbagai faktor parakrin. Pentingnya peran desidua sebagai organ endokrin belum ditentukan.

Page 10: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

C. Hormon Polipeptida

1. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)Penanda pertama dari diferensiasi trofoblast & produk

terukur pertama plasenta human korionik gonadotropin (hCG).

Pada minggu awal kehamilan konsentrasi hCG 2x lipat / 1,7-2 hari. Plasma maternal hCG tertinggi ± 100.000 mIU/mL (kehamilan minggu kesepuluh) menurun secara bertahap ±10.000 mIU/mL (trimester3)

Karakteristik hCG berkontribusi terhadap diagnosis kehamilan.

Stimulasi ↑ produksi progesteron oleh corpus luteum

Page 11: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) (cont.)hCG menunjukan konversi plasenta dari

kolesterol lipid densitas rendah maternal menjadi pregnenolon dan progesteron.

hCG juga diproduksi oleh neoplasma sel trofoblas seperti mola hidatidosa dan koriokarsinoma.

Konsentrasi hCG atau subunit beta-nya tumor marker, diagnosis, dan untuk memantau keberhasilan atau kegagalan kemoterapi pada gangguan ini.

Page 12: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Hormon Polipeptida (cont.)

2. Human Placental Lactogen (HPL) Disebut hPL atau somatomammotropin korionik (hCS).

hPL terdeteksi di tropoblas awal pada serum terdeteksi 4-5 minggu kehamilan.

Peran fisiologis dari hPL selama kehamilan kontroversial, dimana terdapat kehamilan normal tanpa terdeteksinya produksi hPL telah dilaporkan.

hPL berkontribusi : 1) mengubah metabolisme glukosa dan mobilisasi asam lemak bebas menyebabkan terjadinya hiperinsulinemik akibat respon terhadap muatan glukosa, 2) berkontribusi terhadap karakteristik resistensi insulin perifer.

Page 13: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Human Placental Lactogen (HPL) (cont.) Produksi hPL kira-kira sebanding dengan massa plasenta. Tingkat

produksi sebenarnya dapat mencapai 1-1,5 g/dL

Konsentrasi serum hPL telah digunakana sebagai indikator kesehatan berkelanjutan dari plasenta, namun nilai normalnya luas, dan penentuan serial diperlukan Penentuan hPL digantikan oleh profil biofisik.

Page 14: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Hormon Polipeptida (cont.)

3. Other Chorionic Peptide Hormone and Growth FactorKorionik peptida lain seperti TSH-like, FSH-like ACTH-

like, lipotropin-like dan endotropin-like peptida, aktivin, inhibin, corticotrophin-releasing factor, dan beberapa faktor pertumbuhan peptida [faktor pertumbuhan fibroblas (FGF), faktor pertumbuhan epidermal (EGF), faktor pertumbuhan yang berasal dari platelet (PDGF), dan faktor pertumbuhan seperti insulin (IGFs) diisolasi dari plasenta, potensi biologis rendah peran fisiologis yang belum ditentukan.

Page 15: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

D. Hormon Steroid

Semua steroid yang dihasilkan oleh plasenta berasal dari steroid prekursor maternal atau fetal.

1. Progesteron Kolesterol maternal substrat untuk produksi progesteron.

Sedangkan hCG eksogen ↑ produksi progesteron pada kehamilan.

Page 16: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Progesteron (cont.)Progesteron berfungsi pembentukan dan

pemeliharaan kehamilan, mempertahankan keadaan yang relatif diam dari miometrium, serta agen imunosupresif pada beberapa sistem dan menghambat penolakan jaringan yang dimediasi oleh selT.

Kurangnya produksi progesteron dari corpus luteum kegagalan implantasi, dan defisiensi fase luteal (pada kasus infertilitas dan keguguran berulang).

Penelitian pada hewan, (kelinci / domba), kelahiran akibat ↓ progesteron serta, pemberian progesteron dapat menunda kelahiran tanpa batas.

Page 17: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Hormon Steroid (cont)

2. Estrogen Sebagian besar estrogen berasal dari derivat androgen fetal,

terutama dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA sulfat).

DHEA sulfat fetal dihasilkan terutama oleh adrenal fetal, diubah oleh sulfatase plasenta menjadi dehidroepiandrosteron bebas (DHEA melalui jalur enzimatik bersama untuk steroid yang yang memproduksi jaringan, menjadi androstenedione dan testosteron akhirnya diaromatisasi plasenta menjadi estrone dan estradiol, berturut-turut.

Sebagian besar dari DHEA sulfat fetal dimetabolisme untuk menghasilkan estrogen ketiga: yaitu estriol.

Serum estrone & estradiol ↑ selama kehamilan 50 kali lipat dibandingkan sebelum kehamilan.

Page 18: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Estrogen (cont.) Estriol mengalami peningkatan sekitar 1000 kali lipat Konsentrasi

estriol urin atau serum yang meningkat adalah indikator biokimia terbaik dari kesehatan janin

Ada beberapa keadaan di mana perubahan produksi estriol bukan suatu tanda fetal yang membahayakan pada kehamilan dengan defisiensi sulfatase plasenta dan dalam kasus fetal anencephaly.

Page 19: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

E. Adapatasi Maternal Selama Kehamilan

1. Glandula Pituitari Maternal Kelenjar pituitari anterior ibu sedikit berpengaruh terhadap

kehamilan setelah implantasi terjadi. Hormon PRL, produk dari lactotrophs satu-satunya hormon

pituitary anterior yang meningkat secara progressive selama kehamilan, dengan kontribusi dari pituitari anterior dan desidua.

Sekresi TSH dan ACTH dari pituitari tetap tidak mengalami perubahan.

Serum FSH dan LH turun ke batas terbawah dari pendeteksian dan menjadi tidak responsif terhadap rangsangan GnRH.

Konsentrasi GH tidak berbeda secara signifikan dari tingkat sebelum terjadinya kehamilan.

Page 20: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Adapatasi Maternal Selama Kehamilan (Cont.)

2. Glandula Thyroid Maternal Tiroid secara jelas mengalami pembesaran selama trimester

pertama, dan suatu bruit mungkin ditemukan. Total tiroksin serum meningkat sebagai akibat dari peningkatan

globulin yang mengikat hormone tiroid (Thyroid Hormone-Binding Globulin TBG), tiroksin bebas dan triiodothyronine normal

Page 21: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Adapatasi Maternal Selama Kehamilan (Cont.)

3. Glandula Parathyroid Maternal Kebutuhan kalsium untuk perkembangan rangka pada fetal,

diperkirakan sekitar 30 g. Hal ini dapat terpenuhi hiperplasia kelenjar paratiroid dan

↑ kadar serum hormon paratiroid. Konsentrasi serum kalsium maternal mengalami ↓ ke titik

terendah pada 28-32 minggu karena hipoalbuminemia akibat kehamilan.

Page 22: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Adapatasi Maternal Selama Kehamilan (Cont.)

4. Pancreas Maternal Ukuran sel langerhans pancreas mengalami ↑, dan sel β

yang mensekresi insulin mengalami hiperplasia.

Kehamilan keadaan hiperinsulinemik resistensi terhadap efek metabolik perifer dari insulin (sekresi lebih tinggi, daripada penurunan clearance metaboliknya) serta akibat enzim insulinase plasenta.

Hormon glukagon tetap responsif terhadap rangsangan biasa.

Peran utama insulin dan glukagon adalah pada transportasi intraselular dari nutrisi, khususnya glukosa, asam amino, dan asam lemak (menyesuaikan kebutuhan fetal-maternal).

Page 23: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Pancreas Maternal (cont.) Insulin tidak diangkut melalui plasenta melainkan

menggunakan transpotasi sisa metabolit.

Metabolisme asam amino mengalami perubahan selama kehamilan karena alanine yang merupakan asam amino utama untuk glukoneogenesis, pengalami pengangkutan ke fetus hipoglikemia maternal lipolisis.

Kehamilan mengurangi kadar glukosa secara sederhana, tetapi cadangan glukosa digunakan untuk kebutuhan fetal, sementara itu kebutuhan energy untuk maternal tetap dipenuhi oleh perubahan metabolism perifer dari asam lemak.

Page 24: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Adapatasi Maternal Selama Kehamilan (Cont.)

5. Cortex Adrenal Maternal

a. Glucocorticoids Konsentrasi kortisol plasma ↑ 3x lipat dibandinkan sebelum

kehamilan, terutama pada trimester ketiga.

↑ estrogen kehamilan akibatnya terjadi ↓ katabolisme kortisol oleh hati penambahan 2x lipat dari waktu paruh kortisol plasma.

↑ kortisol bebas berkontribusi terhadp resistensi insulin selama kehamilan penyebab timbulnya suatu striae, tetapi sebagian besar tanda dari hipercortisolisme tidak terjadi pada kehamilan kemungkinan karena progesterone yang tinggi bertindak sebagai antagonis glukokortikoid dan mencegah beberapa efek kortisol.

Page 25: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Cortex Adrenal Maternal (cont.)

b. Mineralcorticoids dan Renin Angiotensin Sistem Aldosteron serum ↑ peningkatan selama kehamilan disebabkan

8-10x lipat ↑ produksi aldosteron oleh zona glomerulosa dan tidak terjadi pengikatan, serta penurunan clearance.

Produksi aldosteron tertinggi pada saat pertengahan kehamilan dan bertahan sampai melahirkan.

Renin substrat mengalami ↑ mengarah pada peningkatan aktivitas renin dan angiotensin (RAAS) wanita hamil normal menunjukkan tanda hiperaldosteronisme Tidak ada kecenderungan mengarah hipokalemia atau hipernatremia, dan gangguan tekanan darah pada kehamilan pertengahan ---(ketika perubahan dalam sistem aldosteron-renin-angiotensin terjadi secara maksimal)--- maka cenderung ↓ daripada pada keadaan tidak hamil menjelaskan bahwa edema pada akhir kehamilan karena perubahan ini tetapi pada wanita tidak hamil hiperaldosteronisme mengarah pada hipertensi, bukan edema.

Page 26: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Mineralcorticoids dan Renin Angiotensin Sistem (cont.) Progesteron merupakan inhibitor kompetitif efektif dari

mineralokortikoid dalam tubulus renal distal Progesteron eksogen (tetapi bukan progestin sintetik) bersifat natriuretik dan Progesteron juga menumpulkan respon ginjal untuk aldosteron eksogen maka ↑ renin dan aldosteron hanya mungkin merupakan respon yang tepat untuk tingkat gestasional tinggi dari progesteron.

Jelas bahwa kadar renin, angiotensin, dan aldosteron pada wanita hamil merupakan suatu kontrol umpan balik biasa merespon terhadap perubahan postur, sodium diet, dan muatan air dan pembatasan kualitatif dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan pada wanita tidak hamil.

Akhirnya pasien dengan preeklampsia serum renin, aldosteron, dan tingkat angiotensin adalah lebih rendah daripada pada kehamilan normal, sehingga bisa mengabaikan gangguan RAAS.

Page 27: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Cortex Adrenal Maternal (cont.)

c. Androgen Kehamilan normal androgen maternal sedikit mengalami ↑ . Hal ini terjadi karena ↑ sex hormone-binding globulin (SHBG). Testosteron, yang sering mengikat pada SHBG meningkat

menyerupai kisaran normal pada pria (trimester 1 kehamilan), tapi kadar testosteron bebas sebenarnya lebih rendah daripada pada keadaan sebelum hamil.

Dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA sulfat) tidak mengikat secara signifikan SHBG konsentrasi plasma DHEA sulfat ↓.

Page 28: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

F. Fetal Endocrinology Karena kemampuan mengakses mengenai informasi

endokrinologi dari janin masih terbatas, banyak informasi / teori yang didapatkan mengenai endokrinologi pada janin diperoleh secara tidak langsung.

Kajian sistem endokrin fetal lebih rumit Janin dipengaruhi oleh hormon maternal dan plasenta Cairan amnion mengandung berbagai hormon asal fetal dan maternal, dan berbagai fungsinya tidak diketuhi dengan pasti.

Kesimpulan dari perilaku sistem endokrin dewasa tidak dapat dialihkan ke fetal, karena organ, reseptor, modulator, dan regulator target berkembang pada waktu yang berbeda peran hormon tertentu pada fetal dalam satu titik di masa kehamilan mungkin sedikit atau tidak berhubungan dengan peran dalam kehidupan postnatal.

Page 29: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Fetal Endocrinology (cont.)

1. Hormon Pituitari Anterior Fetal Karakteristik dari sel pituitari anterior dilihat usia 8-10 minggu

fetal, dan semua hormon dari pituitari anterior dewasa berasal dari adenohypophysis fetal yang dimulai pada usia kehamilan 12 minggu.

Demikian juga hypothalamic hormones thyrotropin-releasing hormone (TRH), gonadotropin-releasing hormone (GnRH), dan somatostatin ada pada 8-10 minggu Hubungan sirkulasi hipotalamus dan pituitari berkembang kemudian terlihat ± usia 16 minggu kehamilan.

Selama trimester 2 ↑ sekresi dari semua hormon pituitari anterior bertepatan dengan pematangan sistem portal hipofisialis. (↑ GH, TSH, FSH, ACTH [pematangan adrenal yang terdiferensiasi, seperti yang ditunjukkan oleh janin anensepalik, di mana zona fetal dari adrenal mengalami atrofi setelah 20 minggu]. ↑ Sekresi PRL minggu ke-20 janin, tetapi arti fungsional hormon ini juga tidak diketahui)

Page 30: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

2. Hormon Pituitari Posterior Fetal Vasopresin dan oksitosin ditemukan 12-18 minggu

(berkolerasi dengan perkembangan inti supraoptik dan nucleus paraventrikular)

Persalinan oksitosin arteri umbilical lebih tinggi dari oksitosin vena umbilikalis. Itu menyatakan bahwa pituitari posterior janin dapat berperan untuk permulaan atau pemeliharaan dari kelahiran.

Trimester 3 maturasi sistem umpan balik memodulasi sinyal pelepasan hipotalamus konsentrasi serum dari semua hormon pituitari kecuali PRL menurun.

Page 31: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Fetal Endocrinology (cont.)

3. Hormon Kelenjar Thyroid Fetal UK 12 minggu tiroid mampu untuk memiliki aktivitas

konsetrasi terhadap yodium dan sintesis hormon tiroid.

Trimester 2 TRH, TSH, dan T4 bebas mulai mengalami kenaikan. Fetal T3 dan reverse T3 tidak terdeteksi sampai trimester ketiga. Hormon yang diproduksi dalam jumlah terbesar sepanjang hidup fetal adalah T4, dengan T3 aktif secara metabolis dan turunan inaktifnya, reverse T3, naik secara paralel ke T4 selama trimester ketiga. Saat lahir, konversi T4 ke T3 dapat ditunjukkan.

Perkembangan dari hormon tiroid terjadi secara independen pada sistem maternal, dan sangat sedikit transfer melalui plasenta.

Fungsi hormon tiroid fetal penting untuk pertumbuhan somatik dan untuk keberhasilan adaptasi neonatal.

Page 32: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Fetal Endocrinology (cont.)

4. Hormon Kelenjar Parathyroid Fetal

Paratiroid fetal mensintesis hormon paratiroid (akhir trimester 1).

Plasenta secara aktif mengangkut kalsium ke dalam kompartemen fetal, hiperkalsemik disepanjang kehamilannya.

Kalsitonin serum fetal juga tinggi, sehingga meningkatkan akresi tulang.

Page 33: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Fetal Endocrinology (cont.)

5. Hormon Cortex Adrenal Fetal Adrenal fetal berbeda secara anatomis dan secara

fungsional dari kelenjar orang dewasa.

Korteks teridentifikasi UK 4 minggu, pada UK 7 minggu aktivitas steroidogenik dapat dideteksi pada lapisan zona dalam.

UK 20 minggu, korteks adrenal meningkat menjadi massa yang jauh lebih besar dari ukuran postnatal relatifnya.

Zona fetal bertanggung jawab atas sebagian besar steroid yang dihasilkan selama kehidupan fetal dan terdiri dari 80% dari massa adrenal tersebut.

Page 34: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Fetal Endocrinology (cont.)

6. Gonad Fetal Testis dideteksi sekitar 6 minggu janin.

Produksi maksimal testosteron bertepatan dengan produksi maksimal hCG oleh plasenta.

Dihidrotestosteron perkembangan struktur genital eksternal, substansi yang menghambat muillerian mencegah perkembangan struktur internal perempuan.

Pada UK7-8 minggu ovarium dideteksi, tetapi arti penting mereka dalam fisiologi fetal belum diketahui..

Page 35: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

G. Kontrol Endokrin Pada Proses Kelahiran Selama beberapa minggu terakhir menjelang kehamilan

normal, terjadi suatru proses saat mendekati kelahiran, yaitu :

Kontraksi rahim, biasanya tanpa rasa sakit, semakin sering, segmen bawah rahim dan leher rahim menjadi lebih lunak dan lebih tipis, proses yang dikenal sebagai effacement (penipisan).

Penelitian pada hewan menujukan bahwa janin yang mengontrol awal persalinan. Peristiwa awal yang terukur peningkatan kortisol plasma fetal mengubah produksi steroid plasenta penurunan progesteron.

Page 36: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Kontrol Endokrin Pada Proses Kelahiran (cont.)

1. Sex Steroid Progesteron penting dalam pemeliharaan awal kehamilan, dan

penurunan (withdrawal) dari progesteron mengarah pada berakhirnya kehamilan.

Progesteron menyebabkan hiperpolarisasi dari miometrium, menurunkan amplitudo potensial aksi, mencegah kontraksi efektif, menurunkan reseptor alpha-adrenergik, merangsang produksi cAMP, menghambat sintesis reseptor oksitosin, menghambat sintesis reseptor estrogen, menaikkan penyimpanan prekursor prostaglandin pada desidua dan membran fetal, serta menstabilkan lisosom yang mengandung enzim-sintesis prostaglandin.

Estrogen berlawanan dengan progesteron , berfungsi untuk pematangan serviks uterus dan menaikkan kontraktilitas uterus.

Rasio estrogen : progesteron dapat menjadi parameter penting (penurunan progesteron atau peningkatan estrogen dapat memulai persalinan).

Page 37: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Kontrol Endokrin Pada Proses Kelahiran (cont.)

2. Oksitosin Infus oksitosin menginduksi atau merangsang terjadinya

persalinan. Menurut penelitian, oksitosin inisiasi persalinan akibat

meningkatnya sensitivitas uterus dibandingkan pada peningkatan konsentrasi plasma dari hormon.

3. Prostaglandin Prostaglandin E2 menyebabkan persalinan di sebagian besar

wanita pada trimester ketiga. Prostaglandin hampir pasti terlibat dalam pemeliharaan dan

memulai persalinan. Penghambat sintetase prostaglandin mencegah terjadinya

persalinan prematur, tetapi kegunaan klinis mereka telah dibatasi oleh efek simultan mereka terhadap penutupan ductus arteriosus, yang dapat menyebabkan hipertensi-pulmonal fetal.

4. Katekolamin

Page 38: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

H. Endokrinologi Pada Masa Puerperium

Kelahiran bayi dan plasenta menyebabkan penyesuaian menengah dan jangka panjang untuk kehilangan hormon-hormon kehamilan.

1. Perubahan Pada Fisiologi dan Anatomis

2. Perubahan pada saluran reproduksi

Page 39: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Endokrinologi Pada Masa Puerperium (cont.)

3. Perubahan Endokrin

A. Steroid

Plasma progesteron turun ke tingkat pada fase luteal dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, tapi pada fase folikuler terjadi dalam waktu beberapa beberapa hari.

B. Hormon Pituitari

Kelenjar pituitari, yang membesar selama kehamilan karena peningkatan lactotrophs, tidak berkurang kembali ke ukuran normal sampai setelah berhenti menyusui.

FSH dan LH terus ditekan selama minggu-minggu awal puerperium. Minggu berikutnya, respon terhadap GnRH bertahap kembali normal.

Page 40: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Perubahan Endokrin (cont.)

C. Prolaktin Serum prolaktin (PRL), ↑selama kehamilan ↓pada

permulaan persalinan dan kemudian mengalami penyesuaian tergantung pada apakah ibu menyusui atau tidak.

Kelahiran ↑ drastis dari PRL diikuti ↓ cepat pada konsentrasi serum selama 7-14 hari pada ibu yang tidak menyusui.

Pada wanita menyusui PRL biasanya menyebabkan persistensi anovulasi. Lonjakan PRL dipercaya sebagai tindakan atas hipotalamus untuk menghambat sekresi GnRH.

Page 41: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

Endokrinologi Pada Masa Puerperium (cont.)

4. Laktasi Perkembangan lobulus alveolar payudara selama

kehamilan. Periode mammogenesis partisipasi bersama dari

estrogen, progesteron, PRL, GH, hPL dan glukokortikoid. Laktasi membutuhkan PRL, insulin, dan steroid adrenal

tidak terjadi sampai estrogen tidak terkonjugasi turun ke tingkat sebelum hamil pada sekitar 36-48 jam setelah melahirkan.

PRL merupakan esensi penting untuk produksi susu. Dengan tidak adanya PRL, sekresi susu tidak terjadi, tetapi

adanya kadar tinggi dari PRL selama trimester 3, sekresi susu tetap tidak akan terjadi sampai setelah melahirkan, karena efek blocking tingkat tinggi dari estrogen.

Ejeksi susu oksitosin menginduksi respon kontraktil pada otot polos sekitar duktulus kelenjar. Pelepasan oksitosin disebabkan oleh rangsangan dari psikologi, visual, atau sifat fisik yang mempersiapkan ibu untuk menyusui.

Page 42: REFERAT ENDOCRINOLOGY OF PREGNANCY NEW PPT

TERIMA KASIH