dampak psikiatri dari kekerasan seksual pada masa kanak-kanak ppt referat

30
Dampak Psikiatri dari Kekerasan Seksual pada Masa Kanak-kanak Regina Enggeline 11-2013- 293

Upload: regina-enggeline

Post on 12-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Ilmu Kesehatan Jiwa

TRANSCRIPT

  • Dampak Psikiatri dari Kekerasan Seksual pada Masa Kanak-kanak

    Regina Enggeline11-2013- 293

  • Kekerasan SeksualDefinisi :Setiap aktivitas pada anak belum cukup umur, yang digunakan untuk sumber kepuasan seksual orang dewasa atau anak yang sangat lebih tua oral-genital, genital-genital, genital-rektal, tangan-genital, tangan-rektal atau kontak tangan-payudara; pemaparan anatomi seksual, melihat dengan paksa anatomi seksual, dan menunjukkan pornografi pada anak atau menggunakan anak dalam produksi pornografi

  • Kekerasan SeksualArea lebih luas, jumlah lebih sering, & usia yg lebih muda dampak negatif yg signifikan & dampak psikologis makin Anak perasaan depresif, rasa malu& bersalah, rasa kerusakan permanen. Pd usia < 3thn ditunjukkan dlm permainan/ khayalan.Remaja angka perilaku bunuh diri & pengendalian impuls buruk.Orang dewasa Ggn. Stress pasca trauma & ggn. Disosiatif (kepribadian majemuk, periode amnestik) , penyalahgunaan zat .Orang dewasa yg telah mendapat kekerasan seksual pada masa kecil 2x lebih mungkin utk menderita ggn. kesehatan mental

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

    suatu sindrom yang timbul setelah seseorang melihat, terlibat di dalam, atau mendengar stressor traumatik yang eksterm.

    Gangguan stress akut 4 minggu setelah kejadian membaik dalam 2-4 minggu lebih dari itu PTSD. (DSM-IV-TR)Definisi

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)FlashbackMengindar & mematikan emosiKeadaan terjaga yg konstanIrritable, depresi, serangan panik

    Gejala Klinis

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)Terapi

    PsikoterapiEdukasi Dukungan sosialTeknik meredakan kecemasanModifikasi pola hidup

    Non Farmakoterapi

    SSRI Fluoxetin 10-60 mg/hr Sertalin 50-200 mg/hr, atau Fluvoxamine 50-300mg/hrAntidepresan Imipramin 50-300 mg/ hr , amiltriptilin 50-300 mg/hr Monoamine oxidase inhibitors (MAOI) Fenelzin, trazodondanantikonvulsan Karbamazepin, valproat

    Farmakoterapi

  • A. Gangguan Stress Pascatrauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)ad bonam awitan gejala cepat, durasi gejala singkat (< 6 bulan), dukungan sosial baik, & tidak adanya gangguan psikiatri, medis lainnya.Prognosis

  • B. Gangguan Depresif Berat Gejala jangka panjang yang paling umum dialami korban kekerasan seksual pd masa kanak-kanak.Gejala : sedih banyak waktu, pola tidur &pola makan terganggu, ide untuk bunuh diri, merasa malu & menyalahkan diri sendiri.Gejala rinci : Simtom emosionalSimtom kognitifSimtom motivasionalSimtom Gejala Fisik

  • C. Perilaku Bunuh Diri

    Suicide membunuh diri sendiriKrisis penderitaan yang mendalam, tak berdaya, tak ada harapan konflik (bertahan/tdk) persepsi tdk ada pilihan konflik antara keinginan untuk bertahan keinginan melepaskan diri

  • C. Perilaku Bunuh Diri

  • C. Perilaku Bunuh DiriRawat inap/ rawat jalan.Psikoterapi Dukungan sosialFarmakoterapi :- Benzodiazepin Lorazepam 3x 1 mg/ hari selama 2 minggu.- Antidepresan (definitive therapy)Terapi

  • D. Gangguan Disosiatif

    Gangguan Disosiatif tidak memiliki kesadaran, bingung, identitas majemuk.Dibagi menjadi 4 tipe :Amnesia disosiatif Fugue disosiatif Gangguan identitas disosiatif Gangguan depersonalisasi

  • 1. Amnesia disosiatif

    Fenomena disosiatif terbatas pada amnesia.

    Tidak mampu mengingat suatu informasi/ kejadian bukan penggunaan zat, lupa biasa, kondisi medis umum/gangguan otak. Trauma emosi pencetus emosi menyakitkan + konflik pskikologis

    Lebih sering terjadi pada perempuan & sering terjadi pada golongan dewasa muda.Gejala KlinisEpidemiologi

  • 1. Amnesia disosiatif

    Dasar patofisiologi peristiwa traumatik kenangan yg menyakitkan & penuh tekanan kandungan emosional hebat amnesiaDefensi sekunder ( psikoanalitik) :- Represi (impuls yg menganggu dihalangi)- Penyangkalan ( realita yg diabaikan oleh kesadaran)

    Wawancara obat ( Barbiturat kerja singkat, Benzodiazepine IV) hypnosis (Psikoterapi)

    Etiologi Terapi

  • 1. Amnesia disosiatif

  • 2. Fugue disosiatif

  • 3. Gangguan identitas disosiatif

  • 3. Gangguan identitas disosiatifDiagnosis & Gejala Klinis

  • 3. Gangguan identitas disosiatif

  • 4. Gangguan depersonalisasi Definisi : perubahan menetap atau berulang dlm persepsi diri bhw perasaan seseorang akan realitasnya menghilangEpidemiologi : Lazim, tdk selalu patologis (70%), jarang pada usia > 40 thn.Etiologi : penyakit psikologis, neurologis, atau sistemik.Diagnosis & Gejala klinis :- adanya episode berulang & menetap hendaya dlm fungsi sosial, pekerjaan & interpersonal.- Kualitas ketidaknyataan & keterasingan (persepsi akan fisik, kesadaran, dan rasa tidak nyata)Terapi : Psikoterapi, Farmakoterapi utk gangguan penyebab (Belum ada uji kepastian)

  • E. Penyalahgunaan Zat

    Menurut PPDGJ-III, Gangguan penggunaan NAPZA terdiri atas 2 bentuk : Penyalahgunaan : mempunyai harmfull effect terhadap kehidupan orang, menimbulkan problem kerja, mengganggu hubungan dengan orang lain serta mempunyai aspek legal.Adiksi atau ketergantungan : mengalami toleransi,putus zat, tidak mampu menghentikan kebiasaan menggunakan, menggunakan dosis NAPZA lebih dari yang diinginkan.

  • E. Penyalahgunaan Zat

    Predisposisi penyalahgunaan zat karakteristik saat masa kanak-kanak dan keluarga : Dibesarkan dlm keluarga dimana orang tua mengalami banyak konflik keluarga.Mengalami perlakuan orang tua yang tidak tepatMengalami kekekasan dan penyimpangan seksual dan bersifat antisosial

  • KesimpulanKekerasan seksual pada masa kanak-kanak adalah pengalaman traumatis yang memiliki banyak konsekuensi sepanjang hidup seseorang. Kekerasan seksual tersebut memiliki hubungan pada gangguan jiwa seseorang saat remaja atau dewasa. Seseorang yang mengalami kekerasan seksual pada masa kanak-kanak biasanya mengalami gangguan stress pasca trauma, gangguan depresif berat yang bisa berujung pada keinginan untuk bunuh diri, juga bisa mengalami gangguan identitas disosiatif dan penyalahgunaan zat. Untuk itu setiap kejadian kekerasan seksual pada masa kanak-kanak perlu mendapat perhatian yang besar karena merupakan masalah jangka panjang yang sulit untuk diperbaiki. Pada akhirnya, setiap orang harus mulai untuk peduli dan membantu pencegahan kejadian kekerasan seksual pada masa kanak-kanak.

  • SEKIAN & TERIMA KASIH