234097739 referat cedera kepala ppt

61
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RS Pelabuhan Jakarta REFERAT CEDERA KEPALA Vita Rona Cendrana 406127116

Upload: kania-adhytia

Post on 21-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

fufkf

TRANSCRIPT

  • Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RS Pelabuhan JakartaREFERATCEDERA KEPALAVita Rona Cendrana406127116

  • ANATOMI KRANIUMTulang TengkorakTentorium Cairan Serebrospinal (CSF)Kulit Kepala (SCALP)Sistem VentrikelOtak & Selaput Otak

  • Kulit Kepala (SCALP)

  • CalvariaBasis CraniiTulang Tengkorak

  • Selaput Otak & Otak Selaput Otak : - Duramater - Arachnoid - Piameter

  • Otak : - Serebrum - Serebelum - Batang Otak

  • Sistem Ventrikel & Cairan Cerebrospinal (LCS)

  • Tentorium

  • VASKULARISASI OTAK (ARTERI)A. Carotis Interna (80%)A. Vertebralis (20%)ARTERI

  • Vaskularisasi Otak - Arteri

  • VASKULARISASI OTAK (VENA)

  • SARAF KRANIAL

  • SARAF KRANIALMANDIBULAR

  • FISIOLOGITekanan Intrakranial N : 10 mm HgVolume OtakVolume LCSVolume Vaskular

    Monro Kellie : TIK V otak+V LCS + V Vask. ( + Massa !)

    Chart1

    3.2

    3.2

    3.2

    JARINGAN OTAK

    CSF

    DARAH

    Sheet1

    3.2

    3.2

    3.2

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • CEDERA KEPALASuatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital atupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.

    (Brain injury association of America) Dewasa muda kecelakaan kendaraan Orang tua jatuh Pria lebih sering daripada wanita 2:1

  • EPIDEMIOLOGI 1.000.000 kasus/ tahun 80.000 - 90.000 orang mengalami kecacatan untuk angka waktu yang lama akibat cedera otak. 363 per satu juta penduduk cedera otak sedang-berat / tahun, >1/3 memerlukan rehabilitasi dari cedera otak 500.000 kasus/ tahun 80 % CKR, 10 % CKS, 10% CKB

  • KLASIFIKASI Mekanisme CederaCedera kepala sedang Cedera tumpulCedera tembus Cedera kepala ringanBeratnya CederaFraktur kraniumMorfologi Cedera kepala beratKontusio Perdarahan Cedera difus

  • MEKANISME CEDERA Cedera tumpulCedera tembus

  • MORFOLOGI

  • FRAKTUR KRANIUMFraktur LinierFraktur DepressedFraktur DiastaseFraktur KominutifFraktur KonveksitasFraktur Basis KraniiFraktur tertutupFraktur terbuka

  • TANDA & GEJALAekimosis periorbital (Raccoon eyes sign)ekimosis retroaurikuler (Battle sign) rhinorrhea dan otorrheagangguan nervus kranialis VII dan VIII (paresis otot wajah dan gangguan pendengaran)

  • PERDARAHAN EPIDURAL Pengumpulan darah diantara tabula interna dan duramater (ruang epidural) Fraktur linier laserasi A. meningea media (tersering) atau vena Bikonveks atau cembung Gejala klinis khas : interval lucid Gejala sakit kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, pupil mata anisokor, yaitu pupil ipsilateral melebar, hemiparesa kontralateral.

  • PERDARAHAN SUBDURAL Perdarahan yang mengumpul diantara duramater dan arachnoid (ruang subdural) Robekan pembuluh darah/ vena-vena kecil di permukaan korteks serebri. Biasanya mengikuti dan menutupi hemisfer otak Gejala: sakit kepala, mual, muntah, papiledema, pupil anisokor, sampai penurunan kesadaran.

  • PERDARAHAN INTRASEREBRAL Pengumpulan darah fokal diakibatkan oleh cedera regangan atau robekan pembuluh-pembuluh darah intraparenkimal otak. Kebanyakan dihubungkan dengan kontusio serebri Gejala defisit neurologis, sakit kepala, muntah, papiledema

  • BERATNYA CEDERA GCS SCORE GCS 13-15 Cedera Kepala Ringan (CKR)GCS 9-12 Cedera Kepala Sedang (CKS)GCS 8 Cedera Kepala Berat (CKB)

  • >

    Sering, 80% Dintandai sadar penuh & dapat berbicara, namun riwayat disorientasi, amnesia, atau kehilangan kesadaran sesaat. 90% pulih sempurna. 3% perburukan dengan hasil gangguan neurologis hebat. Gejala sisa yang menetap nyeri kepala kronik, gangguan tidur, dan ingatan. 10% Ditandai masih mampu menuruti perintah sederhana, namun tampak bingung atau mengantuk. Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis. 10-20% perburukan dan jatuh dalam koma. 10 % Ditandai tidak mampu melakukan perintah sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah stabil. Memiliki resiko morbiditas dan mortalitas paling besar. CKR (GCS 13-15)CKS (GCS 9-12)CKB (GCS 8)

  • DIAGNOSTIKPemeriksaan laboratorium (darah rutin, GDS, analisa gas darah, elektrolit, dll)Pemeriksaan Radiologi (rontgen kepala, CT scan)

  • INDIKASI CT SCANPenurunan kesadaran (CKS, CKB)Defisit neurologis dan lateralisasiLuka tembak, bacok pada kepalaDirawat 1 hari tidak ada perbaikan GCSTrauma dengan nyeri kepala,muntah, bradikardi, dll yang tidak membaik

  • INDIKASI CT SCAN PADA CKRCT Scan diperlukan pada cedera otak ringan (antara lain : adanya riwayat pingsan, amnesia, disorientasi dengan GCS 13-15) dan pada keadaan berikut :Faktor resiko tinggi perlu tindakan bedah sarafFaktor resiko sedang perlu tindakan bedah sarafNilai GCS < 15 2 jam setelah cedera Amnesia sesudah cedera (> 30menit)Dicurigai ada fraktur depress atau terbuka Mekanisme cedera berbahaya (mis : pejalan kaki tertabrak kendaraan bermotor, penumpang terlempar dari kendaraannya, jatuh dari ketinggian >3 kaki atau 5 anak tanggaAdanya tanda-tanda fraktur dasar tulang tengkorak (mis : raccoon sign,rinorhea dan otorhea, battle sign)Muntah ( > 2x episode)Usia > 65 tahun

  • BONE WINDOW

  • BRAIN WINDOW

  • HEMATOMEPIDURAL

    HEMATOM SUBDURAL

    HEMATOMINTRA SEREBRAL

  • PENATALAKSANAAN

  • AIRWAYPeriksa jalan nafas jika ada obstruksi atau benda asing, pasang endotracheal Tube (ETT) atau pipa orofaring, suction

    ABREATHINGPerhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu respirasi normal berikan oksigen BPRIMARY SURVEYCIRCULATIONPeriksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan denyut nadiDISABILITYPeriksa GCS dan refleks pupilEXPOSURE Lepaskan pakaian mencari cedera lain yang mungkin ada, dengan log roll

    ECD

  • SECONDARY SURVEYPemeriksaan ulang TTVPemeriksaan Head To toe

  • PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK RINGAN (GCS 13-15)Definisi : Pasien sadar & berorientasi (GCS 13-15)RIWAYATNama, umur, jenis kelamin, pekerjaanMekanisme cederaWaktu cederaTidak sadar segera setelah cederaTingkat kewaspadaanAmnesia : Retrograde, AntegradeSakit kepala : ringan, sedang, berat

  • Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemikPemeriksaan neurologis terbatasPemeriksaan rontgen vertebra servikal dan lainnya sesuai indikasiPemeriksaan kadar alcohol darah dan zat toksik dalam urinPemeriksaan CT Scan kepala merupakan indikasi bila memenuhi kriteria kecurigaan perlunya tindakan bedah saraf sangat tinggi

  • Observasi atau dirawat di RSDipulangkan dari RSCT Scan abnormalSemua cedera tembusRiwayat hilang kesadaranKesadaran menurunNyeri kepala sedang-beratIntoksikasi alcohol/obat-obatanKebocoran likuor: Rhinorrhea, otorheaGCS < 15Deficit neurologis fokalTidak memenuhi criteria rawatDiskusikan kemungkinan kembali ke RS bila memburuk dan berikan kertas observasiJadwalkan untuk control ulang

  • PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK SEDANG (GCS 9-12)Definisi : GCS 9-12Pemeriksaan inisialSama dengan pasien cedera kepala ringan ditambah pemeriksaan darah sederhanaPemeriksaan CT Scan kepala pada semua kasusDuirujuk ke RS yang memiliki fasilitas bedah sarafSetelah dirawat inapLakukan pemeriksaan neurologis periodikLakukan pemeriksaan CT Scan ulang bila kondisi pasien memburuk dan bila pasien akan dipulangkan

  • Bila kondisi membaik (90%)Bila kondisi memburuk (10%)Pulang bila memungkinkanControl di poliklinikBila pasien tidak mampu melakukan perintah sederhana lagi, segera lakukakn pemeriksaan CT scan ulang dan penatalaksanaan selanjutnya sesuai protocol cedera kepala berat

  • PENATALAKSANAAN CEDERA OTAK BERAT (GCS 3-6)Definisi : Pasien tidak mampu melakukan perintah sederhana karena kesadaran yang menurun (GCS 3-8)Pemeriksaan dan penatalaksanaanPrimary survey : ABCDESecondary survey dan riwayat AMPLERujuk ke RS dengan fasuilitas Bedah SarafReevaluasi neurologis : GCS

  • NON FARMAKOLOGICairan intravena Ringer Laktat atau garam fisiologisTidak sadar asupan oral ditunda terlebih dahuluKepala dielevasikan 20-30Hiperventilasi ringan

  • FARMAKOLOGIManitol Acetazolamid Antikonvulsan Fenitoin atau fenobarbitalSteroid Antibiotik

  • KRANIOTOMIPembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan akses pada struktur intrakranial.Biasanya dilakukan untuk menghilangkan tumor, mengevakuasi bekuan darah, atau mengontrol hemoragi.

  • INDIKASI KRANIOTOMIVolume massa hematoma mencapai >40 ml di daerah supratentorial atau >20 cc di daerah infratentorialKondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis semakin besarTerjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang semakin menghebatPendorongan garis tengah >3mm

  • Terjadi kenaikam TIK >25 mmHgTerjadi penambahan ukuran hematom pada pemeriksaan ulang CT ScanTerjadi gejala akan terjadinya herniasi otak

  • MATI BATANG OTAKTidak ada kemungkinan sama sekali pulihnya fungsi otak.

    KRITERIA DIAGNOSTIK skor GCS = 3 pupil yang tidak bereaksi Hilangnya reflex-refleks batang otak (misalnya reflex okulosefalik, kornea, Dolls eye dan batuk) Tidak ada usaha napas spontan pada tes apneu

  • PEMERIKSAAN UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS

    EEG : tidak ada aktivitasPemeriksaan aliran darah otak (CBF) : Tidak ada aliran darah otak (misalnya dengan pemeriksaan isotop, pemeriksaan Doppler, pemeriksaan CBF Xenon)TIK : melebihi MAP selama 1 jam atau lebihPemeriksaan angiography serebral

  • DAFTAR PUSTAKASjamsuhidayat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2005. p627-629 American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauyma Life Support for Doctors (ATLS). Jakarta : Komisi Trauma IKABI (Ikatan Ahli Bedah Indonesia). 2004Enterprise, Tosca. Buku Saku Ilmu Bedah Chirurgica. Jakarta. 2005

  • **