hubungan anesthesia dengan penyakit ginjal
DESCRIPTION
anastesiTRANSCRIPT
Hubungan Anesthesia Dengan Penyakit Ginjal
Dr.Ade Veronica H.Y SpAn KICInstalasi Anestesiologi Dan Terapi Intensif
RSU Haji Adam Malik Medan
Anatomi Ginjal : Berat : 150 gr/ginjal Letak : Dinding Posterior Abdomen setentang diantara Th XII – L III
disamping Tulang Belakang Sistem pendarahan : Aorta Abdominalis ---> A.Renalis --->
Interlobar/Interlobularis.
Aliran Darah : Total aliran darah : 20-25% Cardiac Output (CO) atau 1260 ml/menit (420
ml/100 mg/menit) Aliran Darah Ginjal merupakan autoregulasi - Ditentukan oleh Tekanan Perfusi Ginjal (Renal Arterial-Renal Venous) dibagi Renal Vascular Resistance---> Flow = ΔP/R
- Aliran Darah Ginjal akan konstan pada perubahan MAP antara 70 – 100 mmHg.
Persyarafan : Berasal dari Sympatetic Neuron (T10 – LI),yang terbagi ke afferent dan
efferent arteriole.
Fungsi Utama Ginjal :1. Regulasi keseimbangan Air dan Elektrolit2. Regulasi keseimbangan Asam Basa3. Mengeluarkan bahan kimia asing dari darah4. Produksi Erythropoetin5. Fungsi endokrin
Mekanisme yang mempengaruhi Regulasi Fungsi Ginjal :1. Autoregulasi : Aliran darah ginjal (1260 ml/menit) akan konstan pada MAP 70-100
mmHg. Intrarenal mekanisme : - Myogenic mekanisme - Tubuloglomerular mekanisme2. Renal Symphatetic Nerve : Tonus muncul karena adanya baroreceptor reflex,exercise dan stimulasi
sentral sympathetic. - Stimulasi awal ---> efferent arteriole - Stimulasi ↑ ---> afferent arteriole Renal Vasoconstriction
3. Angiotensin II Adalah Renin yang merupakan hormon Glucprotein dan dihasilkan oleh
Juxtaglomerulus. Renin akan dilepaskan akibat stimulasi syaraf renal dengan adanya
cathecolamin,prostaglandin dan hipotensi. Pelepasa Renin dapat dihambat dengan adanya peningkatan Na dan Cl
reabsorbsi melalui Macula Densa,↑Tekanan Afferent Arteriole.4. Prostaglandin (PGE2 & PDE1) - Selective afferent arteriolar vasodilatation - Stimulasi sekresi Renin - Inhibisi mesangial kosntriksi effek dari ATII,Noradrenalin dan ADH
Resiko Kerusakan Ginjal karena Iskemik : Aliran Darah Ginjal (RBF) adalah 20-25% Cardiac Output (1260 ml/menit) Konsumsi O2 cukup tinggi (18-20 ml/menit) terutama didaerah Cortex Total O2 yang dihantar > kebutuhan O2 untuk metabolisme Ginjal dapat menjadi iskemik karena : autoregulasi aliran darah ginjal lebih
banyak digunakan untuk GFR & keseimbangan Na+ daripada untuk metabolisme sehingga aliran darah ke medulla < ke cortex-----> hipoxia.
GFR (Glomerular Filtration Rate) Aliran pasif sejumlah plasma protein bebas dari kapiler Glomerular
kedalam Capsula Bowman.
Masalah Pada Pasien Dengan Gangguan Ginjal : Pasien dengan Gagal Ginjal mempunyai resiko morbidity dan mortality
yang tinggi Pasien biasanya mempunyai komorbid antara lain : hipertensi,DM,Sakit
Jantung,Penyakit Pembuluh Darah Tepi. Adanya gangguan agregasi dan adesiva dari trombosit karena Uremic
coagulopathy (trombosit dan Von Willerbrand factor↓) Hemodinamik labil Gangguan elektrolit: hiperkalemia, hipocalcemia, hiperfosfatemia Adanya Acidosis Metabolic Neurologik : confusion,uremic encephalopathy
Tantangan yang dihadapi Ahli Anestesi:1. Selain memperhatikan Elektrolit dan Restriksi Cairan,harus
dipertimbangkan keadaan organ lain (Jantung,Paru,Pembuluh Darah Tepi dan Saluran Cerna).
2. Hiperkalemia harus diatasi,karenanya pemeriksaan AnalisaGas darah dan Elektrolit perlu diperiksa secara rutin
3. Bila hendak memberi transfusi,hati2,tidak boleh terlalu cepat,bisa menyebabkan Hiperkalemia--->aritmia--->cardiac arrest.
4. Pada Gagal Ginjal Kronik harus dilakukan Hemodialisa sehari sebelum tindakan operasi.
5. Pemberian Sodium Bicarbonat bila pH < 7.15
6. Apabila Operasi besar diperlukan pemasangan : - Arteri Line - Central Line7. Mempersiapkan cairan/obat untuk antisipasi keadaan yang akan timbul
antara lain : Calcium,cairanNaCl,Dexrose/Glucose 50%,Insulin, Desmopressin.
8. Pemikiran dan persiapan kemungkinan dilakukan CVVHD selama operasi berlangsung.
9. Tetap menjaga hidrasi dalam keadaan normovolemia selama operasi berlangsung.
10. Tidak ada pembuktian tindakan Anestesi yang satu lebih baik dari Anestesi yang lain.
Effek Tindakan Anestesi :1. Anestesi Inhalasi menurunkan GFR : - SVR : Sevoflurane,Isoflurane - CO : Halotan2. Pada tindakan operasi Laparoscopic,perlu diperhatikan : Tekanan Intra
Abdominal ↑ →transmisi ke ginjal → RBF↓3. Regional (Epidural) anestesi : - Dianjurkan karena adanya sympatetic block level T4 - T10 - Sympatetic blok mengurangi pelepasan cathecolamine
Effek Farmakologi Obat Obat Anestesi :1. Pasien dengan problem ginjal sangat sensitif terhadap golongan
Barbiturat dan Benzodiazepin karena ↓protein binding.2. Untuk golongan Morphin dan Meperidine akan terjadi pemanjangan
effek.Fentanyl dan Hydromorphone lebih dianjurkan3. Succynil Choline hanya bisa diberikan bila Kalium normal.4. Cissatracurium & Atracurium dapatdigunakan karena eliminasi di Hepar5. Hati hati obat reversal neuromuscular dapat memanjang karena ekskresi
di ginjal.6. Hati hati pemberian NSAID dihindarkan karena dapat memprovokasi injuri
ginjal.
Pemeriksaan Fungsi Ginjal Sebelum Operasi :1. Plasma Urea (Ureum Darah) Untuk mengetahui status hidrasi dan metabolisme Nitrogen2. Creatinin Darah Untuk mengetahui apakah ginjal dapat mengeluarkan sisa(bahan kimia
asing) dari darah. (Normal : 1,0 mg/dl)3. Urinalisis : - BD > 1.018 (urine pagi hari setelah puasa) - Bila Proteinuria (+) ---------> Gangguan Glomerular - Bila Sel darah merah (+) ---------> Glomerulonephritis - Leucocyte (+) ----------> Pyelonephritis - Granular (+) ---------> Kerusakan Tubular
Penyebab Gagal Ginjal Setelah Operasi :1. Prerenal : Penurunan aliran darah ginjal karena hipovolemia,stimulasi sympatetic,
obstruksi vaskuler.2. Renal : Iskemik,toxic tubular nekrosis,hemoglobin atau myeloma
deposit,glomerulonephritis.3. Post Renal : Obstruksi karena : batu,bekuan darah,prostat hypertrophy
50% kasus Gagal Ginjal Akut disebabkan : Trauma atau Pembedahan
Proteksi Ginjal :1. Belum ada pembuktian adanya keberhasilan penanganan pencegahan AKI
(Acute Kidney Injury).2. Cairan : untuk pemeliharaan aliran darah dan GFR mencegah kerusakan
lebih lanjut.3. Dopamine : berguna pada pasien dengan Low Cardiac Output-----> dapat
memperbaiki perfusi ginjal.4. Sodium Bicarbonas :mencegah terbentuknya endapan pada tubular
karena adanya rhabdomyolisis,mencegah free radical nephrotoxin pada keadaan Asam.
5. Loop diuretic : mengeluarkan cast necrotic cells yg bisa menyumbat tubuli.
6. Acetyl Cystein :sebagai free radical scavenger
Terimakasih