penyakit ginjal

24
Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 1 / 24 PENYAKIT GINJAL dan SALURAN KENCING 1.Glumerulonefritis

Upload: priaji-setiadani

Post on 29-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 1 / 18

PENYAKIT GINJAL dan

SALURAN KENCING

1. Glumerulonefritis

Page 2: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 2 / 18

2.Sindroma nefrotik

2. Cystitis

3. Pielonefritis

4. Gagal Ginjal

5. Ginjal polikistik

I. Glumerulonefritis

Pengertian

Adalah semua penyakit ginjal yang mengenai glomerulus yang

penyebabnya tidak jelas (idiopatik). Glomerulonefritis merupakan

penyebab terbanyak dari Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) dan 55

% penderitanya memerlukan hemodialisa (cuci darah).

Patofisiologi

Prinsipnya patofisiologi glomerulonefritis merupakan proses

imunologik yang secara normal untuk mempertahankan ginjal dari

infeksi. Proses tersebut terbagi 2 menjadi nefritis kompleks imun dan

nefritis anti membran basal glomerulus.

Nefritis kompleks imun terjadi karena kompleks imun dalam

sirkulasi darah menyangkut dan bertumpuk pada saringan

Page 3: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 3 / 18

glomerulus. Kompleks imun antibodi ini dapat bersifat ekstrinsik (dari

luar glomerulus) ataupun in situ (terbentuk di glomerulus itu sendiri).

Proses pengendapan kompleks imun ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantanya: kecepatan eleminasi kompleks imun oleh tubuh,

muatan listrik kompleks imun (makin besar ukuran molekulnya makin

cepat eleminasinya) dan sirkulasi darah ginjal.

Nefritis anti membran basal glomerulus terjadi akibat reaksi

antara antibodi tubuh dengan komponen struktur glomerulus itu

sendiri. Kerusakan glomerulus terjadi akibat reaksi radang karena

adanya endapan kompleks imun.

Gejala

- Kencing darah (hematuria)

- Sindroma nefritik akut edema tungkai mendadak, hipertensi,

oliguria (< 500 cc/24 jam), Insufisiensi ginjal

- Sindroma nefrotik Proteinuria, hipo-albuminemia, hiper-

lipidemia, edema anasarka

- Glomerulonefritis progresif cepat penurunan fungsi ginjal

secara cepat (creatinin meningkat tajam) dalam waktu 6 bulan

sudah memerlukan hemodialisa

Diagnosis

- Gejala klinis

- Laboratorium

- Biopsi ginjal

- Pemeriksaan kadar imunoglobulin

Penatalaksanaan

- Steroid (prednison) 2 mg/kgbb/hr

- Diuretik (furosemid, lasix)

- Siklofosfamid, klorambusil

- Diet rendah garam

- Albumin intravena

Page 4: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 4 / 18

Prognosis

Dubia tergantung keparahannya

II. Sindroma nefrotik

Pengertian

Adalah kumpulan gejala klinis yang ditandai oleh proteinuria

masif (3,5 gr/hr), hipoalbuminemia (< 3 gr/ml) dan berhubungan

dengan kelainan glomerulus akibat penyakit tertentu ataupun

idiopatik. Kadang disertai oleh lipiduria, kolesterolemia,

hiperlipidemia, hiper-globulinemia

Patofisiologi

Meningkatnya permeabilitas glomerulus akibat penyakit/kondisi

tertentu mengakibatkan glomerulus kehilangan fungsi

penyaringannya. Proteinuria masif merupakan kelainan dasar dari

SN, sebagian besar disebabkan oleh kebocoran glomerulus.

Besarnya proteinuria sangat tergantung dari besarnya molekul,

albumin memiliki molekul yang lebih kecil dibanding globulin

sehingga sangat mudah melewati glomerulus yang bocor.

Menurunnya kadar albumin darah menyebabkan menyebabkan

hipovolemia pada darah dan dapat menyebabkan gangguan curah

jantung dan gangguan aliran darah ginjal, ini dapat memperberat

beban kerja ginjal. Hipoalbuminemia juga menyebabkan tekanan

plasma darah (onkotik) menurun sehingga mengakibatkan plasma

darah tertarik keluar pembuluh darah dan mengakibatkan udema di

tempat-tempat rendah.

Penurunan kadar albumin darah dan pengeluaran lipid melalui

urin (lipiduria) merangsang hati untuk membentuk lipoprotein lipid

atau lipogenesis sehingga terjadi hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia.

Page 5: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 5 / 18

Penyebab

- Idiopatik (SN primer)

- Penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis pasca streptokok)

- Penyakit metabolik (DM, sistemik lupus eritematosus,

amiloidosis)

- Ganggua sirkulasi darah (kelainan katup trikuspid, penyakit

jantung kongestif, trombosis vena renalis)

- Keganasan (kanker limfosarkoma, penyakit hodgkin, multiple

mieloma)

- Infeksi (malaria, sifilis, tifus, herpes zoster, hepatitis B)

- Toksin/racun (merkuri, emas, penisilinamin, probenesid,

trimetadion)

- Kongenital (SN herediter)

- Sirosis hepatis

- Kehamilan (preeklampsi dan eklampsia)

- Obesitas

- Transplantasi ginjal

Gejala Klinis

- Sembab/udem pada kelopak mata, dada, perut, tungkai dan

genitalia, anasarka (hidrothoraks, ascites)

- Sesak nafas

- Anemia ringan

- Hipertensi

- Mual, muntah, diare, distensi abdomen (relatif)

Penyulit pada SN

- Malnutrisi

- Infeksi sekunder (BP)

- Tromboemboli

- Penyakit jantung iskemia

- Gagal ginjal akut

- Shock hipovolemia

Page 6: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 6 / 18

Penatalaksanaan

- Steroid (prednison 2 mg/kgbb/hr)

- Antikoagulan (heparin)

- Anti agregasi trombosit (indometasin, aspilet)

- Antihipertensi

- Diuretik (furosemid, spironolakton)

- Infuus human albumin

- Diet tinggi protein rendah garam

Prognosis

Dubia tergantung umur, penyulit, kecepatan terapi

Kematian biasanya disebabkan oleh gagal ginjal kronik, uremia,

shock hipovolemia, gagal jantung, infeksi sekunder

III. Cystitis

Lebih dikenal dengan istilah Infeksi Saluran Kemih (ISK), adalah

berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang

dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau

mikroorganisme lainnya.

Penyebab

- E. Coli (tersering)

- Stafilokokkus

- Streptokokkus

- Enterobakter

- Klebsiela

- Proteus

Page 7: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 7 / 18

- Pseudomonas

- Batang gram negatif

Gejala dan tanda

- Disuria (sakit saat berkemih)

- Polakisuria (sering berkemih)

- Terdesak kencing

- Hematuria (kencing darah) mikro ataupun makro

- Demam

- Nyeri suprapubik, nyeri pelvis, di muara uretra

- Stranguria (kencing sulit, disertai kejang otot pinggang)

- Tenesmus (anyang-anyangan), rasa ingin kencing walaupun

sudah mengosongkan kandung kencing

- Nokturia (kencing sering pada malam hari)

- Enuresis nokturnal (ngompol pd orang dewasa)

- Prostatismus (sulit memulai berkemih, kurang deras arusnya,

terputus saat berkemih)

- Mual, muntah

- Colic ureter/ginjal

Diagnosis

- Gejala klinis

- Pemeriksaan urin, Lekosituria > 10/LPB

- Bakteri (+) pada Suprapubic Puncture

- Bakteriuria > 100.000 kuman/ml biakan urin

- USG bendungan, permukaan ginjal, kista, batu

- Pielografi Intra Vena (PIV) fungsi ekskresi, keadaan ureter

- Sistoskopi

ISK pada Kehamilan

Perubahan hormonal pada masa kehamilan dan perubahan

beban kerja ginjal menyebabkan wanita hamil sangat rentan terkena

ISK. ISK pada kehamilan harus dianggap masalah yang serius,

Page 8: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 8 / 18

karena dapat mengganggu keselamatan ibu dan janinnya. ISK dapat

mengakibatkan partus prematurus, kematian perinatal dan kronisitas

(kuman menetap dalam tubuh ibu selama bertahun-tahun).

ISK pada kehamilan 17 % asimptomatik, 44 % simptomatik, 40

% penderita menjadi Pielonefritis akut

Penatalaksanaan

- Antibiotika berdasarkan kultur resistensi

- Antipireksia, antiemetik

- Diuretik (melancarkan kencing)

- Minum air putih minimal 2 ltr/hr

Prognosis

Bonam

IV. Pielonefritis

Adalah penyakit infeksi bakteri yang menyebabkan kelainan

parenkim ginjal. Apabila infeksi berlangsung lama dan kronik, maka

dapat merusak jaringan ginjal dan menimbulkan jaringan parut pada

ginjal dan dapat menyebabkan Gagal Ginjal Akut (GGA) dan Gagal

Ginjal Kronik (GGK).

Pielonefritis dapat juga disebabkan faktor lain diluar bakteri

disebut Nefropati interstisiel.

Penyebab

- Idiopatik (jarang menyebabkan gagal ginjal)

- Leptospirosis

- Toxoplasmosis

- Leprae

- Sepsis streptokokkus

- Morbili

Page 9: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 9 / 18

- Obat-obatan (Penisilin, ampisilin, sulfa, rifampicin, tetrasiklin,

furosemid, allopurinol)

- Logam berat (timah, kadmium)

- Radiasi

- Tumor

- Kristal kalsium, kristal asam urat

- Batu saluran kemih

- Aterosklerosis

- Penolakan jaringan karena transplantasi

Patofisiologi

Pielonefritis dapat terjadi melalui mekanisme inflamasi dan

reaksi imunologis.

Inflamasi menyebabkan keluarnya sebukan sel radang yang

dapat merusak jaringan parenkim ginjal. Sebukan sel radang ini

terjadi sebagai reaksi terhadap toksisitas langsung dari obat. Reaksi

imunologis terjadi akibat kompleks imun yang sama prosesnya

seperti halnya glomerulonefritis.

Gejala

- Hipertensi (jarang terjadi pada kasus akut)

- Poliuri (banyak kencing)

- Kehilangan garam (hiponatremia, hipokalemia)

- Asidosis tubular

- Azotemia (meningkatnya kadar amonia dalam darah), dapat

menyebabkan asidosis metabolik

- Tampak gejala-gejala GGA

- Hematuria, proteinuria ringan,

- Khas Adanya eosinofil dalam urin dengan

pewarnaan ‘ Wright ’

- Tanda-tanda umum alergi (urtikaria, eritema)

Diagnosis

Page 10: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 10 / 18

- Gejala klinis

- Pemeriksaan laboratorium

- Biopsi ginjal

Penatalaksanaan

- Antibiotika sesuai kuman penyebab

- Perbaiki faktor penyebab

- Steroid

- Menjaga kestabilan elektrolit dan cairan

- Pengaturan diet

- Hemodialisa bila perlu

Prognosis

Dubia ad bonam

V. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah menurunnya kemampuan ginjal untuk

menyaring darah. Gagal ginjal dapat dibagi 2 Gagal Ginjal Akut

(GGA) dan Kronik (GGK).

I. GAGAL GINJAL AKUT

Acute Renal Failure (ARF)

Pengertian

Adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba pada individu

dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan

berakibat azotemia progresif dan kenaikan ureum-kreatinin darah.

GGA dibagi atas GGA pra-renal, renal dan post-renal.

a. GGA Pra-renal

Adalah GGA paling ringan dan dapat segera diperbaiki.

Penyebab

Page 11: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 11 / 18

- Penurunan volume darah ginjal (perdarahan, luka bakar, diare)

- Kenaikan kapasitas pembuluh darah (sepsis, reaksi anafilaksis)

- Penurunan curah jantung/gagal jantung (shock, gagal jantung

kongestif, emboli paru, infark jantung)

Patofisiologis

Ketiga penyebab diatas mengakibatkan menurunnya perfusi ginjal,

merangsang kenaikan ADH (Anti Diuretik Hormon) dan aldosteron

serta kenaikan reabsorbsi natrium. Mekanisme ini adalah mekanisme

adaptasi untuk mencegah kehilangan natrium dan air dalam urin.

Kondisi ini harus segera ditangani, bila tidak akan menyebabkan

Nekrosis Tubular Akut

Gejala

- Terdapat gejala-gejala dari penyebab GGA pra-renal

- Oliguria (< 500 cc/ 24 jam)

- Osmolaritas urin meningkat (urin pekat)

Penatalaksanaan

- Perbaiki penyebab

- Pertahankan diuresis (manitol, furosemid)

b. GGA Post-renal

Pengertian

Adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup namun

alirannya dalam saluran kemih terhambat.

Penyebab

- Obstruksi (batu, bekuan darah, kristal)

- Ekstravasasi

Gejala

- Poliuria (kencing dengan volume banyak) diikuti dengan Anuria

Page 12: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 12 / 18

- Terdapat gejala colic ureter/batu sal. Kemih, hidronefrosis,

bulging kandung kemih

Diagnosis

- Foto polos abdomen (BNO) : tampak batu sal. Kemih

- USG abdomen

- IVP (Intravenous Pielografi)

Penatalaksanaan

- Pembedahan

- Simptomatis

c. GGA Renal

Adalah Gagal Ginjal Akut akibat penyakit ginjal primer seperti

glomerulonefritis akut, nefrosklerosis, penyakit kolagen, angiitis

hipertensif, pielonefritis akut. Atau akibat penyakit Nekrosis Tubular

Akut (NTA) yang terjadi karena iskemia ginjal akibat kelanjutan dari

GGA pra-renal atau bahan nefrotoksik

Nekrosis Tubular Akut

Adalah matinya jaringan tubular ginjal yang bersifat mendadak akibat

obtruksi tubular atau vasokonstriksi pra-glomerular yang hebat

Penyebab

- Iskemia yang merupakan kelanjutan GGA Pra-renal

- Bahan nefrotoksik merkuri, karbon tetraklorid, neomicin,

kanamicin, gentamicin

- Kombinasi keduanya, biasanya akibat hemolisis intravaskular,

malaria, sepsis

Gejala

Page 13: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 13 / 18

1. Fase oliguria (7-21 hari)

Mual, muntah, mulut terasa kering, hipertensi, payah jantung,

nafas cepat dan dangkal (kussmaul), anemia, kejang uremik,

penurunan kesadaran. Kenaikan ureum, kreatinin,

hiperkalemia, hiper-hiponatremia, hipokalsemia.

2. Fase Poliuria

Fase diuresis dimana volume urin mencapai 4-5 ltr/24 jam,

terjadi karena efek diuretik ureum untuk menurunkan kadar

ureum dalam darah

3. Fase penyembuhan (6-12 bulan)

Penatalaksanaan

- Diet cairan 500 cc + kehilangan cairan (urin, keringat, muntah,

diare)

- Perbaiki elektrolit

- Pencegahan sekunder infeksi (antibiotika)

- Furosemid

- Antihipertensi, digoksin, antikejang

- Hemodialisa (kesadaran menurun, uremia > 150 mg%,

Hiperkalemia > 7 mEq/ltr, Nafas kussmaul

Prognosis

Dubia ad malam

II. GAGAL GINJAL KRONIK

Chronic Renal Failure (CRF)

Pengertian

Adalah penurunan fungsi ginjal yang menahun, umumnya tidak

dapat sembuh kembali dan proses penyakit sangat lanjut.

Penyebab

- Riwayat penyakit ginjal sebelumnya

Page 14: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 14 / 18

- Riwayat batu saluran kemih yang menyebabkan obstruksi

- Gout/reumathoid arthritis

- DM

- Lupus eritematosus

- Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga (herediter)

Gejala

a. Gastrointestinal

- mual, muntah, gastritis

- foetor uremic (nafas berbau amonia)

- cegukkan

b. Kulit

- pucat anemis, warna kekuning-kuningan

- gatal-gatal

- Urea frost (kulit kehitaman)

c. Hematologik

- Anemia, hipoalbuminemia, LED meningkat

- Hipokolesterolemia

- Trombositopenia, Limfositopenia

- Ureum dan kreatinin meningkat dengan perbandingan 20 : 1

(uremia)

d. Saraf dan otot

- pegal pada tungkai bawah

- rasa kesemutan/terbakar pada telapak kaki

- ensefalopati metabolik (lemah, gangguan konsentrasi, tremor,

kejang)

e. Kardiovaskuler

- hipertensi

- nyeri dada, sesak nafas

- gangguan irama jantung

- edema tungkai/anasarka

f. Endokrin

- gangguan libido, ereksi, fertilitas

- gangguan toleransi glukosa (hiper-hipoglikemia)

Page 15: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 15 / 18

- gangguan metabolisme lemak (hiperlipidemia)

g. Lain-lain

- osteomalasia, osteitis

- asidosis metabolik

- hipokalsemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia

Diagnosis

- Gejala klinis

- Test Klirens Kreatinin (TKK) urin 24 jam

Insufisiensi ginjal TKK = 100-76 ml/mnt

Insufisiensi ginjal kronik TKK = 25-5 ml/mnt

Gagal ginjal terminal TKK < 5 ml/mnt

Rumus TKK

Laki-laki = (140 – umur) X BB

72 X Kreatinin serum

Wanita = 0,85 X TKK laki-laki

- Rontgen BNO (bentuk dan besar ginjal, batu/obstruksi)

- IVP (Menilai sistem penyaringan ginjal)

- USG (besar, bentuk, keadaan parenkim, ureter, kandung

kemih)

- Biopsi ginjal

Faktor-faktor yang memperburuk GGK dan harus segera ditangani

- Infeksi saluran kencing

- Obstruksi saluran kencing

- Hipertensi

- Gangguan elektrolit

- Gangguan perfusi/aliran darah (shock, dehidrasi, emboli,

trombosis)

- Obat-obatan nefrotoksik

Penatalaksanaan

- Penatalaksanaan konservatif dapat diberikan bila nilai kreatinin

2-10 mg%

Page 16: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 16 / 18

- Penatalaksanaan konservatif diantaranya:

Memperbaiki cairan dan elektrolit

Antibiotika untuk ISK

Menangani obstruksi sal. Kencing (pembedahan)

Diuretik kuat, digitalis untuk menangani curah jantung yang

menurun

Antihipertensi

Steroid untuk mengatasi peradangan/proses imunologis

Antiemetik, analgetik, anti agregasi trombosit (aspirin)

Antidiabetic

Pencegahan kehamilan pada pasien yang tekanan darahnya

tidak dapat dikontrol oleh obat-obatan dan dengan nilai

kreatinin > 3 mg/dl.

- Diet rendah protein dan nutrisi untuk mengurangi kadar ureum

yang merupakan produk akhir metabolisme protein

- Transfusi darah

- Natrium bicarbonat bila terjadi asidosis metabolik

- Dialisis peritoneal

- Hemodialisa bila kadar kreatinin > 10 mg/dl

- Transplantasi ginjal

Prognosis

Dubia ad malam

VI. Ginjal polikistik

Adalah suatu penyakit ginjal genetik yang memiliki banyak kista.

Kista itu sendiri adalah suatu rongga yang berdinding epitel dan berisi

cairan atau material lainnya.

Page 17: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 17 / 18

11 % penderitanya harus memerlukan hemodialisa atau

transplantasi ginjal, 3 % penderita gagal ginjal terminal penyebabnya

adalah ginjal polikistik

Penyakit ginjal polikistik terbagi 2 menjadi

1. Penyakit Ginjal Polikistik Dominan Autosomal (PGPDA)

Merupakan kelainan genetik yang paling sering ditemui. Umumnya

baru menimbulkan gejala pada usia 30-50 tahun. PGPDA

disebabkan oleh kegagalan pembentukkan nefron ginjal pada

fetus atau berubahnya metabolisme yang menghasilkan suatu

bahan kimia yang merangsang pembentukan kista.

Gejala

- 35 % tidak bergejala

- Wanita lebih sering timbul gejala

- Nyeri pinggang atas atau selangkangan

- Bila kista pecah, maka nyeri akan semakin hebat

- Hematuria

- Teraba massa besar di abdomen, permukaan berbenjol-benjol

- Hipertensi ringan

- Nokturia

- Disuria, poliuria

- Kenaikan hitung eritrosit, hemoglobin, hematokrit

- Proteinuria

Diagnosis

- Gejala klinis

- Riwayat keluarga

- Laboratorium

- USG abdomen

- CT-Scan abdomen

Page 18: Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal dan Sal. Kencing 18 / 18

Penatalaksanaan

- Pembedahan

- Antihipertensi, antibiotika

- Diet rendah protein

- Hindari obat nefrotoksik

- Hemodialisa dan transplantasi

Komplikasi

- Infeksi sekunder

- Aneurisma otak

- Batu saluran kencing

2. Penyakit Ginjal Polikistik Resesif Autosomal

Penyakit ini diturunkan secara resesif, sehingga tidak akan terlihat

gejala pada orangtuanya. Kedua orangtuanya harus mempunyai

gen resesif, maka 25 % anaknya akan menderita penyakit ini dan

50 % anaknya akan menjadi pembawa gen ini. Penyakit ini dapat

menimbulkan kematian perinatal.

Gejala

- Pembesaran ginjal hingga 10 x lipat, berdinding licin

- Parenkim ginjal berisi kista-kista berukuran 1-8 mm

- Hipoplasia paru

- Insufisiensi paru

- Gagal Ginjal Kronik

Penatalaksanaan

Sesuai dengan PGPDA