ca mammae

40
ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE Oleh: 1. AGUS HERIANTO 2. EGA WULANDARI 3. IKA RIWAYATI 4. KHOIRUL ALFIAN 5. NUR HAYATUL NUPUS 6. RINA WULANDARI 7. SIDIK GUNARNO VI-C PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Upload: gendrux-zibbzibb

Post on 01-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ca mammae

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE

Oleh:

1. AGUS HERIANTO2. EGA WULANDARI

3. IKA RIWAYATI

4. KHOIRUL ALFIAN

5. NUR HAYATUL NUPUS

6. RINA WULANDARI

7. SIDIK GUNARNO

VI-CPROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2014BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). Menurut WHO (2004),angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak dari angka kematian yang disebabkan HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre Le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru tiap tahunnya.Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada perempuan, yakni mencapai 18% dari semua kanker yang terjadi pada perempuan. Setiap tahun terjadi 1 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia. (McPherson et al., 2000). Etiologi kanker payudara bersifat multifaktor yang mencakup faktor-faktor genetik, lingkungan dan reproduksi yang saling berinteraksi melalui mekanisme yang kompleks (Kubba, 2003).Faktor-faktor risiko reproduksi untuk kanker payudara meliputi nuliparitas atau tidak pernah melahirkan, kehamilan pertama aterm yang terlambat, menarke atau menstruasi pertama pada usia dini, serta menopause terlambat (McPherson et al., 2000). Kelahiran pertama atau memiliki anak pertama kali berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara selama 10 tahun setelah kelahiran. Namun setelah waktu 10 tahun tersebut, risiko kanker payudara yang berhubungan dengan kelahiran menurun apabila kelahiran terjadi sebelum usia 32 tahun.Tetapi jika kelahiran pertama terjadi setelah usia 32 tahun, penurunan risiko tersebut tidak terjadi dan perempuan tersebut akan memiliki risiko sepanjang hidup yang lebih besardibandingkan dengan perempuan yang belum memiliki anak (Kelsey et al., 1997).Bukti-bukti lain yang menyatakan bahwa kanker payudara berhubungan dengan faktor-faktor reproduksi adalah insidensi kanker payudara seratus kali lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki (Kubba, 2003). Di samping merupakan faktor risiko untuk kanker payudara, faktor reproduksi juga merupakan faktor risiko untuk kanker ovarium dan endometrium.Berdasarkan angka statistik, kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia dan terdapat kecenderungan peningkatan angka kejadian kanker payudara dari tahun ke tahun. di Indonesia, berdasarkanPatological Based Registrationatau berdasarkan pencatatan pemeriksaan jaringan pada tahun 2005, kanker payudara diperkirakan di Indonesia mempunyai angka kejadian minimal 20 ribu kasus baru pertahun, dengan kenyataan 50% kasus baru ditemukan pada keadaan stadium lanjut. Sehinggaperan Perawat sangat penting dalam pemulihan klien-klien yang menderitaKankerpayudara. Dimana perawatharus memberikan asuhan keperawatan, dengan memberikan pendidikan kesehatan tentangkanker payudara, deteksi dinikanker payudara, perawatan terhadap klien yang menderitakankerpayudara dengan pre maupun post pembedahan, dan perawatan terhadap klien dengankanker payudarayang menjalani kemoterapi.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk memberikan sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca dan masyarakat umum lainnya.

1.2.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui definisi, etiologi, manifestasi klinis, WOC, komplikasi, serta penatalaksanaandari penyakit Ca mammae ( kanker payudara )1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Teoritis

Makalah ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan untuk mempelajari dan memahami tentang asuhan keperawatan Ca mammae ( kanker payudara )1.3.2 Manfaat Praktis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca agar lebih meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Teori2.1.1 DefinisiSuatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya.Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang tumbuh baru tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen.(Daniele gale 1996).Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)Karsinoma mammaeadalah karsinoma yang berasal dari parenkim,stroma, areola dan papilla mamma. (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984)2.1.2 EtiologiPenyebab kanker payudara tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu :1. Umur > 30 tahun2. Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun3. Tidak kawin4. Usia menopause > 55 tahun5. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara6. Mempunyai kanker payudara kontra lateral7. Pernah mengalami radiasi di daerah dada8. Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu

2.1.3 Manifestasi klinik

Pada tahap awal kanker payudara, biasanya tidak merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika tumor semakin membesar, gejala-gejala di bawah ini mungkin muncul (Anita, 2007). Benjolan yang tidak hilang atau permanen dan menggumpal, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau di sekitar ketiak. Perubahan ukuran dan bentuk payudara. Kerutan pada kulit payudara. Keluar cairan tidak normal dari puting susu yang berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu tidak hamil atau tidak sedang menyusui. Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu. Pengelupasan papilla mammae Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting,2.1.4 Patofisiologi

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )Perkembangan Kanker Payudara:1. Stadium ITumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan otot pektoralis.

2. Stadium IIa

Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

3. Stadium IIb

Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

4. Stadium IIIa

Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa penyebaran jauh.

5. Stadium IIIb

Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh

6. Stadium IIIc

Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral

6. Stadium IV

Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

2.1.5 WOC

2.1.6 KomplikasiKomplikasi utama adalah metastase jaringan sekitarnya yang melalui kelenjar limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang sering terjadi metastase adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati.2.1.7 Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada kasus Ca mammae yaitu (Bruner & Suddarth, 2002) : 1. MamografiMemperlihatkan stuktur internal payudara dapat untuk mendefeksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal 2. UltrasoundDapat membantu membedakan antara massa padat dan kista, pada wanita yang jaringan payudaranya keras, hasil komplemen dari mamografi3. TomographyMemberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran, letak dan kepadatan jejas tumor,4. MRI (Magnetic Ressonance Imaging)Dapat mendeteksi penyakit payudara, khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil, payudara rnengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi5. Biopsi payudara (jarum atau eksisi)Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologi pertahanan dan seleksi terapi yang tepat.6. Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung set darah dan skan tulang dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.2.1.8 Penatalaksanaan1) Tindakan operatifa) Biopsi biasanya jenis pembedahan pertama bagi penderita kanker payudara untuk menentukan bila ada massa, malignansi dan jenis kanker payudara.b) Mastektomi radikal yang dimodifikasiPengangkatan keseluruhan jaringan dan nodus imfe aksilaris otot pektoralis mayor dan minus tetap utuh.c) Bedah dengan menyelamatkan payudaraBeberapa tehnik yang dilakukan pembedahan payudara diantaranya limfektomi, mastektomi segmental, reseksi kuadran payudara yang sakit dan diseksi nodus aksilaris.2) Terapi radiasiDengan pembedahan yang menyelamatkan payudara, perjalanan terapi penyinaran radiasi biasanya dilakukan setelah insisi massa tumor untuk mengurangi kecendrungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual. Sekarang ini pengobatan penyinaran dektron ekstemal telah menggantikan iridium secara luas. Radiasi penyinaran ekstemal dengan foton yang diberikan melalui akselator linier, diberikan setiap hari selama lebih dari 45 minggu pada seluruh regio payudara. Dosis radiasi pekat diberikan pada tempat tumor primer memiliki elektron sebelum radiasi diberikan pasien menjalami sesi perencanaan, untuk tindakan radiasi yang akan berfungsi sebagai model untuk tindakan radiasi yang akan berfungsi sebagai model untuk pengobatan harian. Penanda tinta permanen yang kedua digunakan untuk mengidentifikasikan jaringan payudara yang, akan diiradiasi.3) KemoterapiKemoterari ajufan untuk kanker payudara melihatkan kombinasi obat multipel yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang lebih sering dianjurkan disebut CMF yang meliputi siklofosfamid (cyfoxam) metotrexat, fluorasil (5-Fu). Regimen-regimen ini biasanya diberikan selama 3-6 bulan. Kombinasi kemoterapi dan hormon-horman seperti famoksifen dapat meningkatkan laju respon tetapi belum menunjukkan secara bermakna peningkatan laju bertahan hidup. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada tumor yang lebih besar, kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk mengecilkan tumor.4) T erapi hormonalKeputusan terapi hormonal untuk kanker payudara didasarkan pada indeks estrogen dan progesteron yang diturunkan dari pemeriksaan uji jaringan tumor yang diambil selama biopsi biasa. Adapun preparat hormonal yang digunakan antara lain :

a) TamoxitenPreparat ini awalnya diindikasikan mengobati pasten pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris positif. Efek samping yang ditimbulkan mual, muntah, rasa, panas, retensi cairan.

b) Diethylstillbestrol

Preparat ini menghambat pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormune (LH) dengan demikian menurunkan pembentukan estrogen dan ikatan estrogen. Efek sampingnya yaitu penambahan berat badan, refensi cairan, mual.

c) Magestrol

Preparat ini cara kerjanya dengan menurunkan. Jumlah reseptor estrogen. Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan adalah efek samping yang mungkin.d) Fluksimesteron (halotesti)

Derivatif testeron. ini menekan estrogen dengan menekan LH dan FSH etek samping mencakup virilasasi yaitu peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih dalam, hiperfropi. klitois, peningkatan libido.

e) Aminogliltetimid (Cytadien)

Medikasi ini menghambat aromatase, enzim yang berpengaruh terhadap pengubahan androgen. Menjadi estrogen. Efek samping mencakup kemerahan (ruam). menyebabkan gatal-gatal

2.1.9 Pencegahan1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama.

2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alkohol.

3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri, setiap bulan.

4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya.

5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.

6. Lakukan olahraga secara teratur.

7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi.

8. Atasi stress dengan baik.

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan2.2.1 Pengkajian1. Data Dasar Biodata Ca mammae terjadi terutama pada usia lanjut (diatas 50 th), tetapi 80 % terjadi pada usia 35 tahun sampai 65 tahun cendrung meningkat 6 kali lipatJenis kelamin : laki-laki dibanding 1 :1002. Riwayat Keperawatan, meliputi :

a) Keluhan UtamaKlien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada payudara dan kadang-kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau cemas.b) Riwayat Kesehatan SekarangPasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara dan bila ditekan terasa sakit. Selain itu pasien juga mengatakan keluar cairan dari puting susunya dan warna kemerahan pada kulit payudaranya, maka pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita penyakit Ca Mammae. Pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih lanjut.c) Riwayat Kesehatan Masa laluPasien Ca Mammae biasanya mengalami gangguan kesehatan tergantung dari faktor resikonya terdahulu,seperti : menarche di bawah usia 12 tahun,melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menopause di atasm usia 50 tahun,keluarga perempuan kandung menderita kanker payudara,koitus pertama di bawah usia 20 tahun,dll.d) Riwayat Kesehatan KeluargaIbu dan anak prempuan khususnya dengan kanker premenopuse atau kanker payudara bilateral, adanya anggota keluarga yang menderita ca mammaee) Pengkajian Fisik Kepala: normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior. Rambut: biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak. Mata: biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan. Telinga: normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan. Mulut: mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau dorange, dumpling, ulserasi atau tanda-tanda radang. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitasPengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

1) Persepsi dan ManajemenBiasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.

2) Nutrisi MetabolikKebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandung MSG.

3) EliminasiBiasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.4) Aktivitas dan LatihanAnoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.5) Kognitif dan PersepsiBiasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.

6) Istirahat dan TidurBiasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.

7) Persepsi dan Konsep DiriPayudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.8) Peran dan HubunganBiasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.

9) Reproduksi dan SeksualBiasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan.10) Koping dan Toleransi StressBiasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.11) Nilai dan KeyakinanDiperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang dada.2.2.2 Diagnosa1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang pemajanan informasi6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan dalam citra diri2.2.3 IntervensiDIAGNOSA KEP.NOCNIC

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksiaNOC :Nutritional Status : food and Fluid IntakeKriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda tanda malnutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition Management Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan adwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahanNOC :Pain Level,Pain control,Comfort levelKriteria Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normalNIC :Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeriAnalgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringanNOC: Tissue Integrity : Skin and Mucous MembranesKriteria Hasil : Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alamiNIC:Pressure Management Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan padaa tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Monitor status nutrisi pasien

Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .NOC : Anxiety control CopingKriteria Hasil : Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasanNIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) Gunakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Dorong keluarga untuk menemani anak Lakukan back / neck rub Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Kurang pengetahuan tentang penyakit, perawatan,pengobatankurang paparan terhadap informasiNOC : Kowlwdge : disease process Kowledge : health BehaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

Teaching : Dissease Process Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya Sediakan informasi tentang kondisi klien Berikan informasi tentang perkembangan klien Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan

Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh Klien tidak malu dengan keadaan dirinya. Klien dapat menerima efek pembedahan. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya. Tinjau ulang efek pembedahan Berikan dukungan emosi klien. Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.

BAB III

PENUTUP

1.1 KesimpulanKanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)Penyebab kanker payudara tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu :1. Umur > 30 tahun2. Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun3. Tidak kawin4. Usia menopause > 55 tahun5. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara6. Mempunyai kanker payudara kontra lateral7. Pernah mengalami radiasi di daerah dada8. Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu

DAFTAR PUSTAKABrunner & Suddarth. 2002.Keperawatan Medikal Bedah vol 2.Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta : Media Aesculapius

Marilyan, Doenges E. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px)Jakarta :EGC

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996).Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.

Johnson,Marion, dkk. (2000).Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book

Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGC

Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC

Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.

H. John. 2005. Kamus Ringkas Kedokteran Stedman untuk Profesi Kesehatan Edisi Empat, EGC: Jakarta.

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE REPRO 2 VI-C STIKES ICME JOMBANG27