laporan pendahuluan carsinoma mammae r.14

Upload: handz-superners

Post on 02-Jun-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    1/15

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    2/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 2

    1. Kanker Payudara Yang Terdahulu

    Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpa-

    sangan

    2. Keluarga

    Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3

    anggota keluarga terkena carsinoma mammae.

    3. Kelainan Payudara (Benigna)

    Kelainan fibrokistik (benigna) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa

    wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.

    4. Makanan, Berat Badan Dan Faktor Resiko Lain

    Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat

    badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhu-

    bungan dengan oestrogen pada wanita post menopouse.

    5. Faktor Endokrin Dan Reproduksi

    Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun dan me-

    narche kurang dari 12 tahun

    6. Obat Anti Konseptiva Oral

    Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko

    lebih besar untuk terkena kanker.

    E. EPIDEMIOLOGIKemungkinan terbesar orang mendapat kanker pada umur > 60 tahun, dan mem-

    berikan kemampuan hidup (survival rate) 5 tahun hanya berkisar antara 9 -32 % pada

    wanita dan kurang lebih 9 -42 % pada pria.

    Karsinoma mammae menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara

    bahkan diseluruh dunia menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominandi

    dunia. Berdasarkan survei WHO, di USA, Karsinoma mammae merupakan penyebab

    kematian kedua terbesar akibat kanker. Pada tahun 2002 ditemukan 139.534 orang de-

    wasa yang didiagnosa menderita kanker karsinoma mammae, sebanyak 56.603 di anta-

    ranya meninggal dunia.

    F. FAKTOR RESIKO

    Beberapa factor risiko pada karsinoma mammae dalam kalangan oncologist

    (Muchlis Ramli, dkk, 2000) di antaranya :

    1. Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan setelah menopause

    2. Tidak kawin/ nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar

    3. Anak pertama lahir serelah usia 35 tahun

    4. Menarche kurang aari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada wanita

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    3/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 3

    dengan menarche yang dating pada suia normal atau lebih dari 12 tahun.

    5. Menopause dating terlambat lebih dari 55 tahun, risikonya 2,5-5 kali lebih tinggi

    6. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara risikonya 3-9

    kali lebih besar

    7. Adanya kanker payudara kontralateral, risikonya 3-9 kali lebih besar

    8. Pernah mengalami operasi ginekologis-tumor ovarium, riskonya 3-4 kali lebih intggi

    9. Radiasi dinding dada risikonya 2-3 kali lebih besar

    10. Riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perem-

    puan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih tinggi.

    11. Kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik

    yang ganas akan meningkatkan risiko untuk mendapat kanker payudara 11 kali lebih

    tinggi.

    G. KLASIFIKASI

    1. Stadium 0 : stadium kanker insitu; pada stadium ini, sel yang abnormal masih

    ditemukan pada garis batas yang jelas dengan ukuran yang relative masih kecil.

    2. Stadium 1 : stadium dukes A; kanker telah menyebar pada garis batas yang jelas

    dan mengenai jaringan mammae yang lebih dalam.

    3. Stadium 2 : stadium dukes B; kanker telah menyebar ke lapisan yang lebih dalam

    dan kelenjar lactase dengan ukuran yang sudah mulai melebar. Namun belum me-

    ngenai kelenjar limfe.4. Stadium 3 : stadium dukes C; kanker telah menyebar ke kelenjar limfe tapi belum

    menyebar ke bagian lain daripada tubuh.

    5. Stadium 4 : stadium dukes D; kanker telah menyebar ke organ lain dari tubuh

    seperti hati dan paru-paru.

    H. PATOFISIOLOGI

    1. NARASI

    Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sis-

    tem duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.

    Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsi-

    noma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai men-

    jadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada

    ukuran itu kira-kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsi-

    noma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya

    dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M,

    1995)

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    4/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 4

    2. NURSING PATHWAYS

    -- Terlampir

    I. MANIFESTASI KLINIS

    Menurut William Godson III. M. D (2002), tanda dan gejala carcinoma mammae

    adalah sebagai berikut :

    1. Tanda carsinoma

    Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa

    lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips

    2. Gejala carsinoma

    Kadang tidak ada nyeri, kadang terdapat nyeri, adanya keluaran dari puting susu,

    puting eritema, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan

    turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.

    J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Pemeriksaan radiologist

    a) Mammografi/ USG Mamma : untuk mengetahui kondisi Ca di mammae itu

    sendiri

    b) X-foto thoraks : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan sekitar

    payudara terutama di sekitar paru

    c) Kalau perlu :1) Galaktografi

    2) USG abdomen : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan

    sekitar payudara terutama di sekitar abdomen

    3) CT scan : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan sekitar

    payudara terutama di sekitar abdomen lebih detail lagi

    2. Pemeriksaan laboratorium

    a) Rutin : darah lengkap dan urine lengkap : untuk memantau kondisi sel-sel tubuh

    dan kemungkinan adanya infeksi sistemik

    b) Gula darah puasa dan 2 jam post prandial : untuk mengetahui pengaruh sel

    kanker terhadap metabolism karbohidrat

    c) Enxym Alkali Posphate, LDH

    d) CEA, MCA, AFP Untuk mengetahui jenis kanker

    e) Hormon reseptor ER, PR

    f) Aktivitas estrogen/ vaginal smear : untuk mengatahui kemungkinan pengaruh

    hormonal terhadap kanker

    3. Pemeriksaan sitologis

    a) FNA dari tumor : untuk mengatahui jenis sel-sel kanker

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    5/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 5

    b) Cairan kista dan pleura effusion

    c) Secret putting susu

    4. Pemeriksaan sitologis/patologis

    a) Durante oprasi Varies coupe

    b) Pasca operasi dari specimen operasi

    K. PENATALAKSANAAN

    1. Terapi Kuratif

    a. Untuk kanker mamma stadium 0, I, II dan III

    - Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternative tomoorektomi

    + diseksi aksila

    - Terapi ajuvan, :

    Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads

    Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF (Cyclophosphamide

    100 mg/m2dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1

    siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1

    atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50

    mg/m2hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2IV hari ke-1 dan 8 untuk 6

    siklus.

    Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen untuk 1-2

    tahun- Terapi bantuan, roboransia,

    - Terapi sekunder bila perlu

    - Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan (fisioterapi)

    2. Terapi Paliatif

    Untuk kanker mamma stadium III B dan IV :

    a. Terapi utama

    - Pramenopause, bilateral ovariedektomi

    - Pasca menopause ; 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2) hormone

    resptor negative (kemoterapu dengan CMF atau CAF)

    b. Terapi ajuvan

    - Operable (mastektomi simple)

    - Inoperable (radioterapi)

    Kanker mamae inoperative :

    Tumor melekat pada dinding thoraks

    Odema lengan

    Nodul satelit yang luas

    Mastitis karsionamtosa

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    6/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 6

    c. Terapi bantuan ; roboransia

    d. Terapi komplikasi , bila ada :

    - Patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat patah

    - Odema lengan : 1) deuretik, 2) pneumatic sleeve, 3) operasi tranposisi

    omentum atau kondoleon,

    - Efusion pleura, 1) aspirasi cairan atau drainase bullae, 2) bleomisin 30 mg

    dan teramisin 1000 mg, intra pleura

    - Hiperkalsemia : 1) deuretika dan rehidrasi, 2) kortikosteroid, 3) mitramisin -

    1/2 mg/kg BB IV

    - Nyeri, terapi nyeri sesuai WHO

    - Perawatan luka kanker

    L. KOMPLIKASI

    1. Kanker kelenjar limfe

    2. Kanker paru

    3. Infeksi sitemik

    M. PROGNOSA

    Tujuan akhir dari suatu program ini buka saja memperbaiki kethan hidup, tetpi ju-

    ga perbaikan penyembuhan sebab kanker yang diobatik pada stasium dini dengan sen-

    dirinya menaikkan angka survival biarpun penyembuhannya belum tentu tercapai.

    N. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

    1. Pengkajian

    a. Identitas : terjadi pada wanita maupun pria, namjun lebih sering terjadi pada

    wanita, umur > 30 tahun, tidak kawin/ nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali

    lebih besar.

    b. Keluhan utama

    Keluhan penderita kanker payudara (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984):

    1. Mungkin tidak ada

    2. Tumor mammae umumny atidak nyeri

    3. Ulkus/ perdarahan dari ulkus

    4. Erosi putting susu

    5. Perdarahan.keluar cairan dari putting susu

    6. Nyeri pada payudara

    7. Kelainan bentuk payudara

    8. Keluhan karena metastase

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    7/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 7

    c. Riwayat penyakit sekarang

    Kaji perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan, faktro etiologi/ resiko.

    d. Riwayat Penyakit Dahulu

    Kaji adanya riwayat penyakit terdahulu seperti adanya kanker di organ lain, dan

    penyakit-penyakit lain baik penyakit akut atau kronis maupun penyakit menular

    ataupun tidak menular.

    e. Riwayat Kesehatan Keluarga

    Kaji adanya riwayat adanya kanker atau penyakit-penyakit pada keluarga baik

    penyakit akut atau kronis maupun penyakit menular ataupun tidak menular.

    f. Riwayat Kesehatan Lingkungan

    Lingkungan dengan paparan radiasi merupakan lingkungan dengan factor resi-

    ko tinggi, contoh : dekat dengan area tower selluler, area pembangkit listrik.

    g. Konsep diri mengalmi perubahan pada sebagian besar klien dengan kanker

    mamma.

    2. Pemeriksaan Klinis Khusus

    Mencari benjolan Karen aorgan payudara dipengaruhi oelh faktoe hormone an-tara

    lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat

    pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi + 1 minggi dari hari

    akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa

    berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama tinggi.

    a) Inspeksi Simetris tidaknya mamma kiri-kanan

    Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,

    tanda radang, peaue d orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. Inspeksi

    ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk

    melihat apakah ada bayangan tumor doio bawah kulit yang ikut bergerak

    atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.

    b) Palpasi

    Kien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas la-

    pangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.

    Konsistensi, banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas.

    Pemebesaran kelenjar gerah bening (kelenjar aksila)

    Dakah metastase Nudus (regional) atau organ jauh)

    Stadium kanker (system TNM UICC, 1987)

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    8/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 8

    3. Pengkajian Head To Toe

    a. Kepala

    Kaji bentuk kepala, warna rambut, sebarannya, panjangnya, amati adanya keluhan

    klien di sekitar kepala.

    b. Wajah

    Kaji bentuk wajah, amati adanya oedema orbital atau di area wajah yang lain,

    pucat.

    c. Mata

    Amati sebaran alis, warna rambut alis, konjungtiva pada umumnya anemis, amati

    perubahan warna sclera (icterik atau kemerahan), amati area kemungkinan ada-

    nya tanda-tanda mata cowong, kaji fungsi Nervous ke-II.

    d. Hidung

    Amati bentuk hidung, amati adanya deformitas dan/atau septum deviasi dan othor-

    hea, keadaan mukosa, kebersihan rongga hidung, sekresi hidung, obstruksi serta

    kaji fungsi penciuman klien.

    e. Telinga

    Amati kebersihan rongga telinga, sekresi, serumen, benda asing, rinnorhea, keber-

    sihan membrane timpani, oedema daun telinga perlu diamati juga, serta fungsi

    pendengangaran klien dengan test rinne, schwabach, weber.

    f. Mulut dan Faring

    Amati kebersihan rongga mulut, lidah dan langit-langit, keadaan mukosa, sekreseisaliva, kemungkinan adanya karies gigi, ulcus gusi, perdarahan gusi, parese lidah,

    keadaan papilla lidah, amati juga kemungkinan adanya tremor pada lidah, inspeksi

    keadaan tonsil klien.

    g. Leher

    Amati bagian leher kiri dan kanan (kesimetrisannya), palapasi kelenjar limfe dan

    tyroid, amati JVDdan JVP.

    h. Thorax

    Amati bentuk dada secara umum, adakah pencembungan dan/atau pencekungan

    abnormal, kesimetrisan payudara, warna areola dan papilla, menonjol/tidaknya pa-

    pilla dan kondisi luka kanker.

    i. Paru

    Inspeksi : amati retraksi dan refraksi otot dada, amati adanya luka/ trauma tho-

    rax

    Palpasi : palpasi pergerakan dada bagian depan dan belakang, palpasi focal

    fremitus, periksa kemungkinan adanya nyeri tekan

    Perkusi : perkusi paru, sonor di semua lapang paru (lakukan di area yang

    memungkinan)

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    9/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 9

    Auskultasi : dengarkan bunyi vesikuler paru di semua lapangnya, dengarkan ke-

    mungkinan adanya bunyi stridor, rhonchi atau wheezing. (lakukan di

    area yang memungkinan)

    j. Jantung

    Inspeksi : amati penampakan detakan ictus cordis

    Palpasi : palpasi pergerakan apeks jantung, periksa kemungkinan adanya nye-

    ri tekan

    Perkusi : perkusi jantung, tentukan batas kanan, kiri, atas dan bawah (lakukan

    di area yang memungkinan)

    Auskultasi : dengarkan bunyi S1 dan S2, dengarkan kemungkinan adanya bunyi

    S3 dan S4, gallop dan/atau murmur jantung. (lakukan di area yang me-

    mungkinan)

    k. Abdomen

    Inspeksi : amati bentuk perut, sifat, kemungkinan penampakan detak aorta ab-

    dominalis, penonjolan umbilicus, warna dasar perut, adanya striae

    Auskultasi : dengarkan bunyi bising usus, bising aorta, amati ritme peristaltik

    Palpasi : palpasi pergerakan aorta abdominalis, nyeri tekan, nyeri lepas, pal-

    pasi organ intraabdomen, amati turgor kulit

    Perkusi : perkusi batas-batas organ intraabdomen

    l. Inguinal Genetalia dan Anus

    Periksa kemungkinan adanya hernia, pembesaran kelenjar limfe, tumor, abses,sekresi pervaginan, kelainan testikuler, adanya haemoroid.

    m. Integument

    Warna dasar perlu diamati, kulit berwarna pucat, kondisi kelembaban kulit, pig-

    mentasi dan adanya lesi, skar, rambut kulit, periksa kondisi kuku dan CRT, amati

    ada/tidaknya clubbing finger, turgor kulit juga haris diperiksa.

    n. Ekstremitas

    Amati adanya deformitas, pembengkakan ekstremitas, kahi tingkat tonus otot klien,

    amati adanya koloid, kontraktur, fraktur, dioslokasi.

    4. Diagnose Keperawatan

    1) Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena

    pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.

    2) Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya

    edema, destruksi jaringan.

    3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon nyeri

    4) Intoleransi berhubungan dengan respon nyeri

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    10/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 10

    5) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose

    jaringan.

    6) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    kemotherapi

    7) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau

    perubahan gambaran mammae.

    8) Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan

    pengobatan

    9) Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,

    ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak

    berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.

    5. Intervensi Keperawatan

    a) Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena

    pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot

    Tujuan : Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas, melaporkan nyeri

    yang dialaminya dan mengikuti program pengobatan, mendemontrasikan tehnik

    relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi

    dan intensitasb. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,

    khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien

    dan keluarga tentang cara menghadapi-

    nya

    c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan

    aktivitas menyenangkan seperti mende-

    ngarkan musik atau nonton TV

    d. Menganjurkan tehnik penanganan stress

    (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),

    gembira, dan berikan sentuhan thera-

    peutik.

    e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila

    perlu.

    a. Memberikan informasi yang diperlukan

    untuk merencanakan asuhan.b. Untuk mengetahui terapi yang dilakukan

    sesuai atau tidak, atau malah menye-

    babkan komplikasi.

    c. Untuk meningkatkan kenyamanan de-

    ngan mengalihkan perhatian klien dari

    rasa nyeri.

    d. Meningkatkan kontrol diri atas efek sam-

    ping dengan menurunkan stress dan an-

    sietas.

    e. Untuk mengetahui efektifitas penangan-

    an nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauh

    mana klien mampu menahannya serta

    untuk mengetahui kebutuhan klien akan

    obat-obatan anti nyeri.

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    11/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 11

    f. Diskusikan penanganan nyeri dengan

    dokter dan juga dengan klien

    g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti

    morfin, methadone, narkotik dll

    f. Agar terapi yang diberikan tepat sasar-

    an.

    g. Untuk mengatasi nyeri.

    b) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    kemotherapi

    Tujuan : Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada

    tanda malnutrisi, menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat

    dan berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan

    penyakitnya

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Monitor intake makanan setiap hari, apa-kah klien makan sesuai dengan kebutuh-

    annya.

    b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran

    triceps serta amati penurunan berat ba-

    dan.

    c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang lam-

    bat dan pembesaran kelenjar parotis.

    d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi ma-

    kanan tinggi kalori dengan intake cairan

    yang adekuat. Anjurkan pula makanan

    kecil untuk klien.

    e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau

    busuk atau bising. Hindarkan makanan

    yang terlalu manis, berlemak dan pedas.

    f. Ciptakan suasana makan yang menye-

    nangkan misalnya makan bersama te-

    man atau keluarga.

    g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, la-

    tihan moderate sebelum makan.

    h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang

    problem anoreksia yang dialami klien.

    a. Memberikan informasi tentang status giziklien.

    b. Memberikan informasi tentang penam-

    bahan dan penurunan berat badan klien.

    c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat

    buruk.

    d. Kalori merupakan sumber energi.

    e. Mencegah mual muntah, distensi berle-

    bihan, dispepsia yang menyebabkan pe-

    nurunan nafsu makan serta mengurangi

    stimulus berbahaya yang dapat mening-

    katkan ansietas.

    f. Agar klien merasa seperti berada di

    rumah sendiri.

    g. Untuk menimbulkan perasaan ingin ma-

    kan/ membangkitkan selera makan.

    h. Agar dapat diatasi secara bersama-

    sama (dengan ahli gizi, perawat dan

    klien).

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    12/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 12

    Kolaboratif

    i. Amati studi laboraturium seperti total

    limposit, serum transferin dan albumin.

    j. Berikan pengobatan sesuai indikasi :

    Phenotiazine, antidopaminergic, cortico-

    steroids, vitamins khususnya A,D,E dan

    B6, antacida

    k. Pasang pipa nasogastrik untuk mem-

    berikan makanan secara enteral, imba-

    ngi dengan infuse.

    i. Untuk mengetahui/menegakkan terjadi-

    nya gangguan nutrisi sebagi akibat per-

    jalanan penyakit, pengobatan dan pera-

    watan terhadap klien.

    j. Membantu menghilangkan gejala penya-

    kit, efek samping dan meningkatkan sta-

    tus kesehatan klien.

    k. Mempermudah intake makanan dan

    minuman dengan hasil yang maksimal

    dan tepat sesuai kebutuhan.

    c) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose

    jaringan.

    Tujuan : Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan

    infeksi dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dan penyembuhan luka

    berlangsung normal

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Cuci tangan sebelum melakukan tindak-

    an. Pengunjung juga dianjurkan melaku-

    kan hal yang sama.

    b. Jaga personal hygine klien dengan baik.

    c. Monitor temperatur.

    d. Kaji semua sistem untuk melihat tanda-

    tanda infeksi.

    e. Hindarkan/batasi prosedur invasif dan

    jaga aseptik prosedur.

    Kolaboratif

    f. Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets.

    g. Berikan antibiotik bila diindikasikan.

    a. Mencegah terjadinya infeksi silang.

    b. Menurunkan/ mengurangi adanya organ-

    isme hidup.

    c. Peningkatan suhu merupakan tanda ter-

    jadinya infeksi.

    d. Mencegah/mengurangi terjadinya resiko

    infeksi.

    e. Mencegah terjadinya infeksi.

    f. Segera dapat diketahui apabila terjadi

    infeksi.

    g. Adanya indikasi yang jelas sehingga

    antibiotik yang diberikan dapat

    mengatasi organisme penyebab infeksi.

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    13/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 13

    d) Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema,

    destruksi jaringan.

    Tujuan : Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi

    spesifik dan berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyem-

    buhan

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya

    efek samping therapi kanker, amati

    penyembuhan luka.

    b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk

    bagian yang gatal.

    c. Ubah posisi klien secara teratur.

    d. Berikan advise pada klien untuk meng-

    hindari pemakaian cream kulit, minyak,

    bedak tanpa rekomendasi dokter.

    a. Memberikan informasi untuk perencana-

    an asuhan dan mengembangkan identifi-

    kasi awal terhadap perubahan integritas

    kulit.

    b. Menghindari perlukaan yang dapat me-

    nimbulkan infeksi.

    c. Menghindari penekanan yang terus me-nerus pada suatu daerah tertentu.

    d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit

    dan produk yang kontra indikatif

    e) Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,

    ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak

    berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.

    Tujuan : Klien dapat mengurangi rasa cemasnya, rileks dan dapat melihat dirinya

    secara obyektif dan menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi

    dalam pengobatan.

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Tentukan pengalaman klien sebelum-

    nya terhadap penyakit yang diderita-

    nya.

    b. Berikan informasi tentang prognosis

    secara akurat.

    c. Beri kesempatan pada klien untuk

    mengekspresikan rasa marah, takut,

    konfrontasi. Beri informasi dengan

    emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.

    d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek

    samping. Bantu klien mempersiapkan

    a. Data-data mengenai pengalaman klien

    sebelumnya akan memberikan dasar

    untuk penyuluhan dan menghindari

    adanya duplikasi.b. Pemberian informasi dapat membantu

    klien dalam memahami proses penya-

    kitnya.

    c. Dapat menurunkan kecemasan klien.

    d. Membantu klien dalam memahami ke-

    butuhan untuk pengobatan dan efek

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    14/15

    Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 14

    diri dalam pengobatan.

    e. Catat koping yang tidak efektif seperti

    kurang interaksi sosial, ketidak berda-

    yaan dll.

    f. Anjurkan untuk mengembangkan inter-

    aksi dengan support system.

    g. Berikan lingkungan yang tenang dan

    nyaman.

    h. Pertahankan kontak dengan klien, bica-

    ra dan sentuhlah dengan wajar.

    sampingnya.

    e. Mengetahui dan menggali pola koping

    klien serta mengatasinya/memberikan

    solusi dalam upaya meningkatkan keku-

    atan dalam mengatasi kecemasan.

    f. Agar klien memperoleh dukungan dari

    orang yang terdekat/keluarga.

    g. Memberikan kesempatan pada klien

    untuk berpikir/merenung/istirahat.

    h. Klien mendapatkan kepercayaan diri

    dan keyakinan bahwa dia benar-benar

    ditolong.

    f) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau peru-

    bahan gambaran mammae.

    Tujuan : Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang kondisinya, Klien

    mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga dan orang dekat, Klien

    mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan dirinya secara konstruktif dan

    Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri.

    INTERVENSI RASIONAL

    a. Kontak dengan klien sering dan perla-

    kukan klien dengan hangat dan sikap

    positif.

    b. Berikan dorongan pada klien untuk

    mengekpresikan perasaan dan pikiran

    tentang kondisi, kemajuan, prognose,

    sisem pendukung dan pengobatan.

    c. Berikan informasi yang dapat dipercaya

    dan klarifikasi setiap mispersepsi ten-

    tang penyakitnya.

    d. Bantu klien mengidentifikasi potensial

    kesempatan untuk hidup mandiri mele-

    wati hidup dengan kanker, meliputi hu-

    bungan interpersonal, peningkatan pe-

    ngetahuan, kekuatan pribadi dan pe-

    ngertian serta perkembangan spiritual

    dan moral.

    a. Perasaan empatik dan perhatian untuk

    siap membantu klien dalam mengatasi

    permasalahan yang ada.

    b. Perasaan yang diungkapakan pada

    orang yang dipercaya akan membuat

    perasaan lega dan tidak tekanan batin.

    c. Informasi yang akurat memberikan ma-

    sukan dan instropeksi diri dalam mene-

    rima dirinya.

    d. Ektulisasi diri dibutuhkan bagi klien

    dengan kaneker.

  • 8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14

    15/15

    e. Kaji respon negatif terhadap perubahan

    penampilan (menyangkal perubahan,

    penurunan kemampuan merawat diri,

    isolasi sosial, penolakan untuk

    mendiskusikan masa depan.

    f. Bantu dalam penatalaksanaan alopesia

    sesuai dengan kebutuhan.

    g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

    yang terkait untuk tindakan konseling

    secara profesional.

    e. Respon klien yang negatfi diperlukan

    bantuan baik fisik mapun psikis-moral

    untuk memenuhi kebutuhan sejhri-

    sehari.

    f. Dampak dari pada chemoterapi perlu

    adanya penjelasan dan perawatan

    rambut.

    g. Konseling kesehatan secara bersama

    akan lebih lebih efektif.

    DAFTAR PUSTAKA

    Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku Saku Diagnos a Keperawatan Dan Dokum entasi,

    Edisi 4, Al ih B ahasa Yasman A sih, Jakarta, EGC

    C. J.

    H. Van de Velde (1996), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono.Jakarta, EGC

    Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, Al ih

    Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC

    Daniell Jane Charette (1995), Anc ologi Nur sing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih

    Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC

    Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Al ih B ahasa Drs. Med A dj i

    Dharma, dr. Petrus L ukmanto, Dr gunawan.Jakarta, EGC

    Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), I lmu B edah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene Winata,

    dr. Brahnu V Pendit .Jakarta, E G C