blok 16 - dessy

21
Infeksi Parasit Taenia saginata Dessy, 10-2010-081, C4 Blok 16 – Digestive System 2

Upload: dessywidjaya

Post on 24-Dec-2015

258 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Infeksi Parasit Taenia saginataDessy, 10-2010-081, C4Blok 16 – Digestive System 2

Cestoda dan Sifat-Sifat Umum

Kelas Cestoidea , filum Platyhelminthes. Cacing dewasa : saluran usus vertebrata & larva : jaringan Bentuk badan memanjang pipih dorsoventral, ≠ alat cerna / saluran

vaskular Strobila, terdiri atas segmen-segmen (proglotid). Tiap proglotid

dewasa hermafrodit. Skoleks, alat untuk melekat, dilengkapi dengan batil isap/dengan

lekuk isap. Leher, yaitu tempat pertumbuhan badan. Infeksi terjadi dengan menelan larva bentuk infektif atau menelan

telur.

Anamnesis Berasal dari daerah endemis taeniasis atau sistiserkosis. Gejala taeniasis Riwayat mengeluarkan proglotid Benjolan (nodul subkutan) pada satu atau lebih bagian tubuh Gejala pada mata dan gejala sistiserkosis lainnya (±) Riwayat / gejala epilepsi (-) Gejala peninggian tekanan intra cranial (-) Gejala neurologis lainnya (-)

Pemeriksaan Fisik Teraba benjolan / nodul subkutan atau intra muscular satu

atau lebih. Kelainan mata (oscular cysticercosis) dan kelainan lainnya

yang disebabkan oleh sistiserkosis (±) Kelainan neurologis (-)

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan tinja secara makroskopis : Proglotid (+) Pemeriksaan apus tinja secara mikroskopis (metode apus

tebal Kato) : telur cacing Taenia sp (±) Pemeriksaan serologis (ELISA) : sistiserkosis (+) Pemeriksaan biopsy pada nodul subkutan. Gambaran

menunjukkan patologi anatomi yang khas untuk sistiserkosis (+).

Endoskopi Pengiriman spesimen serum menggunakan tabung / botol

steril dan es batu (suhu ± 10C)

Taenia saginata Skoleks, leher dan strobila dengan 1000-2000 proglotid. Panjang 4-12 m. Skoleks 1-2 mm, piriform, 4 batil isap dengan

otot-otot yang kuat, tanpa kait-kait (rostelum). Bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas dan di dalamnya

tidak terlihat struktur tertentu. Strobila terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa

(imatur), dewasa (matur) dan mengandung telur (gravid),

proglotid dewasa ; folikel testis 300-400 buah di bidang dorsal. Vasa eferens gabung untuk masuk ke rongga kelamin yang

berakhir di lubang kelamin yang selang-seling pada sisi kanan / kiri strobila.

Ovarium 2 lobus, berbentuk kipas, besarnya hampir sama. Ovarium di 1/3 bagian posterior proglotid. Vitelaria di belakang

ovarium Uterus tumbuh dari anterior ootip & menjulur ke anterior

proglotid. Setelah uterus ini penuh telur, cabang-cabangnya akan tumbuh,

berjumlah 15-30 buah pada satu sisinya dan tidak memiliki lubang uterus.

Proglotid gravid letaknya terminal & sering terlepas dari strobila, bergerak aktif, keluar dengan tinja /keluar sendiri dari lubang dubur.

Setiap harinya ± 9 buah proglotid dilepas. Proglotid bentuknya lebih panjang daripada lebar.

Telur dibungkus embriofor, bergaris-garis radial, 30-40 x 20-30 mikron, berisi embrio heksakan atau onkosfer.

Telur yang baru keluar dari uterus masih diliputi lapisan luar telur.

Telur Taenia saginata tidak dapat dibedakan dengan telur Taenia soleum

Diagnosis Working Diagnosis

◦ Taeniasis saginata, yang disebabkan oleh cacing Taenia saginata.

◦ Proglotid yang aktif bergerak dalam tinja, atau keluar spontan. Juga dengan ditemukannya telur dalam tinja atau usap anus.

Differential Diagnosis◦ Diphyllobothrium latum◦ Taenia solium

Taenia saginata Diphyllobothrium latum

Taenia solium

Hospes Manusia Manusia Manusia

Hospes Peranta

ra

Sapi , kerbau HP I : Cyclops, DiaptomusHP II : Ikan salemHR : Anjing, kucing, beruang

Manusia, babi, monyet, onta, domba, tikus, babi hutan

Bentuk Dewasa

-Batil isap 4 buah-≠rostelum & kait-P.gravid : Segi4 -Lubang genital di pinggir proglotid-Cabang uterus 15-30

-Kepala kecil seperti jaru-Berwarna gading-Panjangnya sampai 10m-3000-4000 proglotid-hemaphrodite

-Skoleks, leher, strobila-800-1000 proglotid-Batil isap 4 buah-Ada rostelum & kait-P.gravid: bujur sangkar-Lubang genital di pinggir proglotid-Cabang uterus 7-12 -Folikel testis 150-200

Distribusi

geografik

-Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Rusia, Bali, Jakarta, dan lain-lain. -banyak makan HP

Amerika, Kanada, Eropa, Rumania, Turkestan, Israel, Mancuria, Jepang, Afrika, Malagasi dan Siberia

-peternakan babi -Eropa, Amerika Latin, Cina, India, Amerika Utara, Papua, Bali dan Sumatera Utara.

Taenia saginata Diphyllobothrium latum

Taenia solium

Telur -dibungkus embriofor, bergaris-garis radial-30-40 x 20-30 mikron, -berisi embrio heksakan / onkosfer.

-Operkulum-70 x 45 mikron-Telur menetas dalam air.

~ Taenia saginata

Gejala klinik

-nyeri ulu hati , perut tidak enak, mual, muntah, diare, pusing atau gugup. -proglotid cacing yang bergerak – gerak lewat dubur bersama dengan atau tanpa tinja-Obstruksi appendix-Eosinofilia

-≠ diare, tidak nafsu makan dan tidak enak diperut. -anemia hiperkromakrositer-obstruksi usus

-nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi dan sakit kepala.-eosinofilia. -sistiserkosis;jaringan subkutis, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru.-pseudohipertrofi otot, miositis, demam tinggi dan eosinofilia.

Cara diagnosi

s

-proglotid yang aktif bergerak dalam tinja, atau keluar spontan.-telur dalam tinja atau usap anus

-telur atau proglotid yang dikeluarkan dalam tinja

-telur dan proglotid. Telur sukar dibedakan dengan telur Taenia saginata

Diphyllobothrium latum

Taenia solium

Patofisiologi

Manifestasi Klinis Ringan : sakit ulu hati , perut merasa tidak enak, mual,

muntah, diare, pusing atau gugup. Lebih berat : proglotid masuk appendix, lesi ringan mukosa &

appendicitis sekunder. Jarang : obstruksi usus yang akut atau cacing menembus ke

dalam ductus Wirsungi dan mengakibatkan nekrosis pada pankreas.

Proglotid gravid yang berotot dan aktif bermigrasi keluar dari anus.

Berat badan tidak jelas menurun. Eosinofilia;ditemukan di darah tepi.

Etiologi Cacing pita dari sapi, telah dikenal sejak dahulu ; akan tetapi

identifikasi cacing tersebut baru menjadi jelas setelah tahun 1782, karena karya Goeze dan Leuckart.

Sejak itu, diketahui adanya hubungan antara infeksi cacing Taenia saginata dengan larva sistiserkus bovis, yang ditemukan pada daging sapi.

Bila seekor anak sapi diberi makan proglotid gravid cacing Taenia saginata, maka dagingnya akan ditemukan sistiserkus bovis

Pengobatan Obat tradisional = biji labu merah, biji pinang. Kuinakrin (Atabrine) dosis tunggal 35 mg/kgBB diberikan

dalam keadaan perut kosong pada pagi hari + pencahar 15-20 gram Sulfas Magnesicus 2 jam setelah obat diminum. ◦ Tinja dikumpulkan 3 x 24 jam untuk menemukan skoleks.

Amodiakuin (Camoquine), niklosamid (Yomesan). Prazikuantel (Biltricide) tablet 500 mg, dosis 50

mg/kgBB disusul pencahar 2 jam setelah obat diminum. Bitionol (Bitin) Mebendazol (Vermox) tablet 500 mg, 3 kali sehari selama

3 hari Albendazol 400-1200 mg selama 3 hari berturut-turut

Prognosis Prognosis umumnya baik, kadang-kadang sulit untuk

menemukan skoleksnya dalam tinja setelah pengobatan. Kemungkinan cysticercosis (bila ada) sangat kecil

Pencegahan Menghilangkan sumber infeksi; mengobati orang yang

mengandung parasit ini Mencegah kontaminasi tanah dengan tinja manusia. Pemeriksaan daging sapi akan adanya cysticercus. Mendinginkan daging sampai -100 C. Memasak daging sampai matang. 1,4

Cysticercus : pendinginan sampai -100C selama 5 hari, pemanasan di atas titik suhu kematian pada 570C, mengasinkan di dalam larutan garam 25% selama 5 hari.

Penjagaan yang paling praktis adalah memasak daging sapi baik-baik sampai warna merahnya hilang

Epidemiologi Kosmopolit, didapatkan di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia,

Amerika Utara, Amerika Latin, Rusia dan juga Indonesia, yaitu Bali, Jakarta, dan lain-lain.

Taenia saginata sering ditemukan di Negara yang penduduknya banyak makan daging sapi / kerbau.

Cara penduduk memakan daging tersebut yaitu matang (well done), setengah matang (medium) atau mentah (rare). Dan cara memelihara ternak memainkan peranan.

Ternak yang dilepas di padang rumput lebih mudah dihinggapi cacing gelembung, daripada ternak yang dipelihara dan dirawat dengan baik di kandang.