blok 16 penyulit obs - insuf plac,hidramnion,iiu

Upload: ezra-gde-asa

Post on 10-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

142

TRANSCRIPT

INSUFISIENSI PLASENTA

INSUFISIENSI PLASENTA

Anatomi dan fisiologi tidak mampu memberi nutrisi dan oksigen kepada janin

Ririel Kusumosih

Patofisiologi :

Adanya gangguan fungsi plasenta Kurang nutrisi bayi KMK -oksigenasi hipoksia janin, Small fordate baby vernix coceosa (-)E t i o l o g i

BOH, toksemia gravidarum, peny. Ginjal dan HDK,DM,isoimunisasi, Rh, gemelli, postmaturitas Gangguan vaskularisasi dan plasentasi infark gangguan fungsi Isoimunisasi resus kegagalan jantung Janin oedema gangguan fungsiPemeriksaan USG : pertumbuhan biometri janin Amnioskopi : volume dan warna air ketuban Stres test janin : kerja ringan atau oxytocin infus deselerasi lambat Kadar estriol urine 24 jam : > 36 mgg. Kadar 12 18 g/24 jam, kalau turun > 20% insifisiensi plasenta Hormon HPL darah: kadar puncak kehamilan 37 mgg. Enzym Alkaline Phosphatase dan oksitosinase membantu metabolisme janinTatalaksana Petunjuk insufisiensi plasenta IUGR Tetapi IUGR bisa juga karena kelainan ibu (gizi dan oksigenasi jelek) atau kelainan janin (genetik) Tanda-tanda IUGR harus dikenali : BOH dan fundus uteri, lingkaran perut dan pertambahan berat badan tidak sesuaiTindakan dalam kehamilan- Konservatif : = Pengobatan kausal = Memperbaiki fungsi plasenta, istirahat baring, diet yang sesuai, obat tokolisis.- Tindakan aktif, kalau : = Konservatif tidak dapat dipertahankan = Kehamilan > 36 minggu terminasi kehamilan Pada terminasi kehamilan, pengawasan ketat dilakukan dengan : - Mendengar DJJ : monoaural, phonocardiogram - Melihat air ketuban : amniotomi - Variasi DJJ dan his : Kardiotokografi - Pengukuran pH darah janinPOLIHIDRAMNIONJumlah air ketuban Tergantung usia kehamilan, keadaan ibu dan keadan janin

Jumlah air ketuban pada berbagai umur kehamilan :10 minggu : +30 cc20 minggu : + 350 cc38 minggu : + 1000 cc42 minggu : + 500 cc

Produksi air ketuban

Permulaan kehamilan pertengahan kehamilan Transudasi cairan plasma melalui selaput amnion dan chorion Proses menelan dan produksi urine janinSirkulasi air ketuban masuk keluar kantong ketuban 500 cc/jamPolihidramnion Volume air ketuban lebih 2000 cc Muncul sesudah kehamilan lebih 20 minggu Dibagi atas akut dan kronik ; akut 2% Angka kejadian 1 : 150 200 kehamilan Penyebab : Rh isoimunisasi, DM, gemelli, kelainan kongenital, infeksi toxoplasma dan cytomegalovirus, dan idiophatic.DiagnosisSering pada trimester terakhir kehamilan.Fundus uteri tua kehamilan.Djj sulit didengar.Ringan : sesak nafas ringanBerat : air ketuban > 4000 cc.Dyspnoe & orthopnea, oedema pada extremitas bawah Dengan palpasiPemeriksaan USG : jumlah air ketuban di empat kuadrant > 25 cmPenyebab & angka kejadianIdopatik 34 %Diabetes mellitus 25 %Kelainan kongenital 20 %Eritoblastosis fetalis 11 %Gemelli 8 %A k u t 2 %Tatalaksana polihidramnion Telusuri penyebab Kronik hidramnion : diet protein , cukup istirahat, k/p sedatif. Polihidramnion sedang/beat, aterm terminasi. Penderita diopname, istirahat total dan dimonitor Kronik hidramnion, amniosintesis jarang. Jika dyspnoe berat, orthopnea, janin kecil amniosintesis 5001000 cc/hari ulangi 23 hari K/p diberi tokolitik

KomplikasiKelainan letak janinInersia uteri partus lama, solusio plasenta, tali pusat menumbung Atonia uteri post partumPrematuritas Kematian perinatalInfeksi Intra UteriInfeksi Selaput Ketuban / chorioamnionitis ibu demam, air ketuban berbau sudah terlambatAnatomi dan fisiologi tidak mampu memberi nutrisi dan oksigen kepada janin Sering pada KPD dan partus terlantar 5 20% kasus KPD amnionitis Amnionitis dapat berlanjut : endometritis dan infeksi neonatal Kemungkinan amnionitis tergantung pada lamanya KPD,laten period persalinan, jumlah VT dan jumlah air ketuban.Penyebaran :Transcervical selaput ketubanTranscervical desidua lapisan khorionInfeksi langsung ke jaringan cervicalSystemic plasenta chorion

Gejala demam maternal fetal takikardiuterus nyeri cairan ketuban berbau

Tatalaksana Awal infeksi, diagnosa sulit gejala klinik dan laboratorium tidak spesifik Pemeriksaan : gram, klutur dan sensitivity test, bakteri aerob & anaerob perlu segera dilakukan Untuk menghindari peritonitis persalinan pervaginam ; k/p SC Pemberian antibiotika sesuai dengan sensitivity test