asuhan keperawatan pada klien diare

Upload: kuswan

Post on 10-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    1/12

    Asuhan Keperawatan pada Klien

    dengan Gastroenteritis

    Pengertian

    Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak daribiasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah

    cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer,

    Arif., et all. 1999).

    Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO, 1980),

    Gastroentritis( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang

    memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).

    Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yangencer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).

    Gastroenteritisadalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkanoleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley &

    Wongs,1995).

    Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang

    disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).

    Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gastroenteritis adalah

    peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensilebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

    Patofisiologi

    Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus

    Norwalk),Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersiniadanlainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium).Beberapa mikroorganisme patogen ini

    menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak

    sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.

    Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang lainnya. Beberapa

    kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.

    Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak

    dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadipergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul

    diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi

    air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang

    mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalahkehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis

    http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/
  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    2/12

    metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan

    gangguan sirkulasi darah.

    Gejala Klinis

    a. Diare.

    b. Muntah.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    3/12

    c. Demam.

    d. Nyeri abdomen

    e. Membran mukosa mulut dan bibir kering

    f. Fontanel cekung

    g. Kehilanganberat badan

    h. Tidak nafsu makan

    i. Badan terasa lemah

    Komplikasi

    a. Dehidrasi

    b. Renjatan hipovolemik

    c. Kejang

    d. Bakterimia

    e. Mal nutrisi

    f. Hipoglikemia

    g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

    Tingkat Dehidrasi Gastroenteritis

    a. Dehidrasi Ringan

    Kehilangan cairan 25 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis,

    suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.

    b. Dehidrasi Sedang

    Kehilangan cairan 58 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara

    serak, presyok nadi cepat dan dalam.

    c. Dehidrasi Berat

    http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/
  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    4/12

    Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda

    dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampaikoma,otot-otot kaku

    sampai sianosis.

    Penatalaksanaan Medis

    a. Pemberian cairan.

    b. Diatetik :pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhandan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :

    Memberikan asi.

    Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan

    makanan yang bersih.

    c. Obat-obatan.

    Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat

    dehidrasinya dan keadaan umum

    a. Cairan per oral.

    Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang

    berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan

    dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung

    larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalahuntuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih

    lanjut.

    b. Cairan parenteral.

    Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau

    ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur danberat

    badannya.

    1. Dehidrasi ringan.

    1jam pertama 2550 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral

    2. Dehidrasi sedang.

    1jam pertama 50100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari.

    3. Dehidrasi berat.

    Untuk anak umur 1 bulan2 tahun dengan berat badan 310 kg

    http://nursingbegin.com/tag/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/tag/tingkat-kesadaran/
  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    5/12

    1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13

    tetes / kg BB / menit.

    7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).

    16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2Aintra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.

    Untuk anak lebih dari 25 tahun dengan berat badan 1015 kg.

    - 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).

    - 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskandengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.

    Untuk anak lebih dari 5

    10 tahun dengan berat badan 15

    25 kg.

    -1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).

    -16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

    c. Diatetik ( pemberian makanan ).

    Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan

    meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien.

    Hal

    hal yang perlu diperhatikan :

    Memberikan Asi.

    Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan

    vitamin, makanan harus bersih.

    d. Obat-obatan.

    Obat anti sekresi.

    Obat anti spasmolitik.

    Obat antibiotik.

    Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan laboratorium.

    Pemeriksaan tinja.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    6/12

    Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila memungkinkan

    dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup, bila memungkinkan.

    Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.

    b. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenumuntuk mengetahui jasad renik atau parasit secarakuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.

    Tumbuh Kembang Anak

    Berdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang pengertian dari pertumbuhan

    adalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensitentang sel organ individu, sedangkan perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek

    perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ individu termasuk perubahan aspek dan

    emosional.

    Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan miniatur orang dewasa,atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara ekonomi.

    Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak, baik secara fisik,

    intelektual dan emosional secara sosial dan konteks keluarga dan masyarakat.

    Tumbuh kembang pada bayi usia 6 bulan.

    a. Motorik halus.

    1. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada didalam jangkauan ataupun diluar.

    2. Menangkap objek atau benda-benda dan menjatuhkannya

    3. Memasukkan benda kedalam mulutnya.

    4. Memegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya.

    5. Mencengkram dengan seluruh telapak tangan.

    b. Motorik kasar.

    1. Mengangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan.

    2. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.

    3. Dapat merangkak mendekati benda atau seseorang.

    c. Kognitif.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    7/12

    a. Berusaha memperluas lapangan.

    b. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.

    c. Mulai mencari benda-benda yang hilang.

    d. Bahasa.

    Mengeluarkan suara ma.. pa.. ba.. walaupun kita berasumsi ia sudah dapat memanggil kita, tetapi

    sebenarnya ia sama sekali belum mengerti.

    Dampak Hospitalisasi terhadap Anak

    a. Separation ansiety

    b. Tergantung pada orang tua

    c. Stress bila berpisah dengan orang yang berarti

    d. Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main, menarik diri,

    sedih, kesepian dan apatis

    e. Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima hubungan dengan

    orang lain dan menyukai lingkungan

    Pengkajian Keperawatan

    Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan penentuan masalah.Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, pemeriksaan fisik. Pengkaji datamenurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :

    1. Identitas klien.

    2. Riwayat keperawatan.

    Awalan serangan : Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian

    timbul diare.

    Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadigejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulitberkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan

    konsistensi encer.

    3. Riwayat kesehatan masa lalu.

    Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    8/12

    4. Riwayat psikososial keluarga.

    Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga, kecemasanmeningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari

    penyakit anaknya, mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.

    5. Kebutuhan dasar.

    Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit

    atau jarang.

    Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat badan

    pasien.

    Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan

    menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.

    Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat distensi

    abdomen.

    6. Pemerikasaan fisik.

    a. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis sampaikoma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.

    b. Pemeriksaan sistematik :

    Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat badan

    menurun, anus kemerahan.

    Perkusi : adanya distensi abdomen.

    Palpasi : Turgor kulit kurang elastis

    Auskultasi : terdengarnya bising usus.

    c. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.

    d. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan

    menurun.

    e. Pemeriksaan penunjang.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    9/12

    f.Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab

    secara kuantitatip dan kualitatif.

    Diagnosa Keperawatan GE

    1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan outputcairan yang berlebihan.

    2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual danmuntah.

    3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

    4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

    5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis

    dan pengobatan.

    6. Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.

    Intervensi

    Diagnosa 1.

    Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output

    cairan yang berlebihan.

    Tujuan :

    Devisit cairan dan elektrolit teratasi

    Kriteria hasil:

    Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan seimbang

    Intervensi :

    Observasi tanda-tanda vital. Observasi tanda-tanda dehidrasi. Ukur input dan output cairan

    (balan cairan). Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kuranglebih 20002500 cc per hari. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan,pemeriksaan lab elektrolit. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.

    Diagnosa 2.

    Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan

    muntah.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    10/12

    Tujuan :

    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi

    Kriteria hasil :

    Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah tidak ada.

    Intervensi :

    Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien. Kaji faktor

    penyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi,

    dan auskultasi). Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering. Kolaborasi dengan

    tim gizi dalam penentuan diet klien.

    Diagnosa 3.

    Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

    Tujuan :

    Gangguan integritas kulit teratasi

    Kriteria hasil :

    Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada

    Intervensi :

    Ganti popok anak jika basah. Bersihkan bokong secara perlahan menggunakan sabun non

    alkohol. Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit. Observasi bokong danperineum dari infeksi. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi antifungi sesuai

    indikasi.

    Diagnosa 4.

    Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

    Tujuan :

    Nyeri dapat teratasi

    Kriteria hasil :

    Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    11/12

    Intervensi :

    Observasi tanda-tanda vital. Kaji tingkat rasa nyeri. Atur posisi yang nyaman bagi klien. Berikompres hangat pada daerah abdomen. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi

    analgetik sesuai indikasi.

    Diagnosa 5.

    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis dan

    pengobatan.

    Tujuan

    Pengetahuan keluarga meningkat

    Kriteria hasil :

    Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang, keluarga tidak

    banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.

    Intervensi :

    Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses

    penyakit klien. Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui pendidikan kesehatan.

    Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum dimengertinya. Libatkan keluarga dalampemberian tindakan pada klien.

    Diagnosa 6.

    Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.

    Tujuan :

    Klien akan memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan

    Intervensi :

    Kaji tingkat kecemasan klien. Kaji faktor pencetus cemas. Buat jadwal kontak dengan klien. Kaji

    hal yang disukai klien. Berikan mainan sesuai kesukaan klien. Libatkan keluarga dalam setiaptindakan. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mendampingi klien.

    Evaluasi

    1. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.

    2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

  • 5/20/2018 Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare

    12/12

    3. Integritas kulit kembali normal.

    4. Rasa nyaman terpenuhi.

    5. Pengetahuan kelurga meningkat.

    6. Cemas pada klien teratasi.

    Daftar Pustaka

    Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC

    Dongoes (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC

    Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan.

    Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : MediaAescullapius.

    Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas

    Airlangga.

    Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.