asuhan keperawatan thd klien tb

57
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP KLIEN TB Annisa Azwar – Afif Ni’matul K – Eva Prasetya Maulina – Evi Hidayati – Jenita Magdalena – Nurhamidah Rangkuti

Upload: chaocha-itu-oka

Post on 10-Aug-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medikal bedah

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP KLIEN TB

Annisa Azwar – Afif Ni’matul K – Eva Prasetya Maulina – Evi Hidayati – Jenita Magdalena – Nurhamidah Rangkuti

Page 2: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Tujuan presentasi

1. Menjelaskan Patofisiologi Penyakit TB2. Menjelaskan Asuhan Keperawatan bagi

Klien TB3. Menjelaskan Pemeriksaan dan

Penatalaksanaan Klien TB4. Menjelaskan Upaya Promotif dan Preventif

terkait Penyakit TB

Page 3: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

SUB POKOK BAHASAN

PATOFISIOLOGI

PROSES KEPERAWATAN (PENGKAJIAN)

PROSES KEPERAWATAN (DIAGNOSA & INTERVENSI)

UPAYA PROMOTIF , PREVENTIF,KURATIF,

REHABILITATIF

PEMERIKSAAN DAN

PENATALAKSANAAN KLIEN TB

PROSES KEPERAWATAN

(IMPLEMENTASI & EVALUASI)

Page 4: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Patofisiologi TBC

Page 5: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Karakteristik M.Tuberkulosis

• Panjang 1-4 mikrometer • Tebal 0,3 – 0,6 mikrometer• Terdiri dari lipid- glolipida • bakteri aerob • Tidak tahan panas

Page 6: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Patogenesis

Page 7: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Patogenesis Tuberkulosis Primer

Inflamasi

eksudat

bronkopneumoni

Ghon tubercle

necrotizing caseosa

Bakteri dormant

Page 8: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Patogenesis Tuberkulosis Sekunder

Basil terus difagosit,magrofak bersatu menjadi

se tubercle epiteloid

mengalami nekrosis , jaringan

granulasi,jaringan fibrosit akan

membentuk kapsul dan di kelilingi

turbukle

sputum

Bakteri aktif kembali

Ghon tubercle , sembuh dan membentuk jaringan parut

Paru2 terinfeksi ,membentuk Bronkopneumonia

Page 9: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Hemoptisis pecahnya aneurisma yang terdapat pada dinding kavitas (rasmussens aneurysm)

pecahnya dinding tipis dari kavitas

ulserasi dari jaringan parenkim paru atau bronkus/bronkiolus

proses eksudasi dan kaseosa pada parenkim paru

fibrosis paru pada bekas tb paru

adanya kalsifiksai

Page 10: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Gejala TBC

Page 11: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

PENGKAJIAN KLIEN TBC

Page 12: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Riwayat Kesehatan

Pemeriksaan Diagnostik bagi Penderita TBC

Pemeriksaan Fisik bagi Penderita TBC

Meliputi:

Page 13: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Riwayat kesehatan klien

Identitas Klien

Keluhan Klien

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat psikososial

Pola fungsi kesehatan

Page 14: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Diagnostik bagi Penderita TBC

Pemeriksaan diagnostik

Radiologi

Laboratorium

Pemeriksaan fisik

B1 (Breathing)

B2 (Blood)

B3 (Brain)

B4 (Bladder)

B5 (Bowel)

B6 (Bone)

Page 15: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Kaitan dengan kasus

1. Identitas klien: Perempuan bernama X berusia 37 tahun , ibu umah tangga, tinggal di lingkungan padat penduduk

2. Keluhan klien : sesak nafas, batuk selama 3 minggu ,batuk berdarah dan demam bila malam hari.

3. Pernah mendapat pengobatan TBC setahun yg lalu, tetapi setelah 3 bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat karena sudah tidak batuk lagi.

4. Pada pemeriksaan fisik saat ini, didapatkan frekuensi nafas 30x/menit, nadi 88x/menit, TD 100/60 mmHg, BB 35 kg, TB 155cm, klien tampak lemah dan terpasang oksigen nasal kanul 4L/menit.

Page 16: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

M. Bacillus merupakan bakteri yang menular melalui udara, khususnya udara yang lembab di lingkungan yang kumuh. M. Bacillus ini biasanya dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Batuk pada penderita TBC biasanya mengandung nekrotik kaseosa yang ditimbulkan akibat reaksi antara bakteri dan makrofag. Droplet udara pada penderita TBC juga dapat menjadi perantara masuknya M. Bacillus ke dalam sakuran pernafasan.

Page 17: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

• Keadaan lingkungan tempat tinggal Ibu X akhirnya menjadi kekhawatiran tersendiri bahwa Ibu X akan menularkan penyakitnya kepada keluarganya dan masyarakat.

Page 18: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

• Untuk mengecek keakuratan terjadi TBC sekunder, maka Ibu X harus menjalani tes fisik (berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) dan tes diagnostik (rontgen, tes tuberkulin, sputum test, CT-scan, darah).

Page 19: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

• Peran perawat disini adalah memberi edukasi dan pengarahan, memfasilitasi pemeriksaan tersebut, mendiagnosiskan bersama tim kesehatan, membuat rencana pengobatan jangka pendek dan jangka panjang, dan akhirnya mengevaluasi segala hal yang telah dilakukan.

Page 20: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan

Page 21: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Diagnosa Keperawatan Klien TB

Diagnosa Aktual•gangguan pertukaran gas yang

berhubungan dengan frekuensi pernapasan yang abnormal.

•bersihan jalan napas tidak efektif.

Diagnosa Risiko•risiko akan menularkan TBC ke orang lain

berhubungan dengan lingkungan padat penduduk.

•risiko cepat lelah berhubungan dengan berat badan yang terlalu kurus dan kondisi fisik yang lemah.

Diagnosa Promosi Kesehatan•ketidaktahuan terhadap regimen

pengobatan akibat kurang pengetahuan mengenai pengobatan penyakit TBC.

Page 22: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Intervensi

Rencana dari pemberian asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:

• pemeliharaan jalan napas yang paten;• pengetahuan tentang penyakit dan regimen

pengobatan;• kepatuhan terhadap regimen medikasi;• meningkatkan toleransi aktivitas; dan• tidak terdapat komplikasi.

Page 23: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Implementasi Keperawatan

Page 24: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

1. Peningkatan bersihan jalan napas

Hidrasi sistematik Sebagai ekspetoran yang efektif

Menjelaskan posisi terbaik untuk drainase

Masker wajah dengan kelembaban tinggi

a.

b.

c.

Page 25: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

2. Mendukung Kepatuhan terhadap Regimen Pengobatan

Pasien minum obat secara teratur dalam waktu yang ditentukan

Pasien dengan cermat diinstruksikan tentang pentingnya tindakan hiegenis, termasuk perawatan mulut, menutup mulut

dan hidung ketika batuk dan bersin, membuang tisu basah dengan baik, dan mencuci tangan.

Page 26: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

3. Penyuluhan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah

kemampuan klien terhadap reaksi

obat yang merugikan

mensurvei rumah lingkungan kerja klien

Page 27: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

3. Penyuluhan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah

Perawat menginstruksi klien dan keluarga

prosedur pengendalian infeksi

Page 28: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

4. Masukan Nutrisi Tidak Adekuat dan Malnutrisi

(a) Memastikan masukan nutrisi yang adekuat dan memastikan

ketersediaan makanan yang bernutrisi

(b) Identifikasi fasilitas yang menyediakan

makanan di lingkungan pasien

(c) Penggunaan diet tambahan(d) Peningkatan toleransi

aktivitas dan kekuatan otot

Page 29: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

5. Efek samping terapi medikasi

Instruksikan minum obat meskipun keadaan dalam lambung kosong atau setidaknya 1 jam sebelum

makan

Page 30: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

5. Efek samping terapi medikasi

Pasien yang mendapat INH hindari makanan mengandung tiramin & histamine karena dapat mengakibatkan sakit kepala, kemarahan,

kepala terasa melayang, diaforesi, hipotensi, palpitasi

Page 31: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

5. Efek samping terapi medikasi

Rifampin meningkatkan metabolisme obat-obatan sehingga membuatnya kurang rifampin dapat mengubah warna lensa kontak

(penggunaan kacamata dianjurkan selama pengobatan)

Page 32: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

6. Resistensi banyak obat.

Pasien dijelaskan tentang resiko resistensi obat jika regimen

pengobatan tidak diikuti secara kontinu.

Page 33: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Evaluasi Asuhan Keperawatan

Page 34: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Evaluasi yang diharapkan bagi pasien dengan kasus TBC

Mempertahankan jalan napas paten dengan sekresi menggunakan humidifikasi, masukan cairan, batuk, dan drainaase

Menunjukan tingkat pengetahuan yang adekuat tentang penyakit yang diderita dengan cara: a. Menyebutkan nama obat dan jadwal yang tepat untuk mengkonsumsinya.

b. Menyebutkan efek samping dari obat yang dikonsumsi

Mematuhi regimen oengobatan dengan minum obat sesuai yang ditetapkan dan melaporkan skrining tindak lanjut

Page 35: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Evaluasi yang diharapkan bagi pasien dengan kasus TBC

Ikut serta dalam aktivitas preventif, yaitu:

• Membuang tisu yang telah digunakan dengan benar.• Memberikan dorongan pada orang terdekat pasien untuk melaporkan diri

guna pemeriksaan fisik.

Mempertahankan jadwal aktvitas.

Tidak menunjukan komplikasi

• Mempertahankan berat badan atau mengalami kenaikan berat badan yang adekuat.

• Menunjukan hasil pemeriksaan fungsi oragn, terutama hati dan ginjal dalam keadaan baik

Page 36: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Evaluasi yang diharapkan bagi pasien dengan kasus TBC

Meminimalisir efek samping terkait obat maupun terapi, yaitu;• Minum vitamin tambahan (vit. B6) sesuai dengan yang diresepkan• Menghindari penggunakan alcohol.• Telah mengetahui bahaya memakan makanan yang mengandung

histamine dan tiramin.• Melakukan pemeriksaan fisik teratur dan pemeriksaan darah juga teratur

untuk mengetahui fungsi organ vital.

Page 37: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB
Page 38: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

PEMERIKSAAN DAN PENATALAKSANAAN KLIEN TB

Page 39: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Diagnostik

• Pemeriksaan Sputum• Pemeriksaan Tuberkulin • Pemeriksaan Rontgen Thorax• Pemeriksaan CT Scan• Radiologis TB Paru Milier• Pemeriksaan Laboratorium

Page 40: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Sputum

• Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan kata lain diperlukan 5.000 kuman dalam 1 mil sputum Hasil pemeriksaan BTA (basil tahan asam) (+) di bawah mikroskop memerlukan kurang lebih 5000 kuman/ml sputum

Page 41: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Tuberculin• Cara yang sering digunakan adalah cara mantoux.

Menyuntikan protein dari kuman mycobacterium tuberculosis pada bagian lengan bawah.

• Indurasi1. Pembengkakan (Indurasi) : 0–4 mm,uji mantoux negatif.

Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa2. Pembengkakan (Indurasi) : 3–9 mm,uji mantoux meragukan.

Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi atau silang dengan Mikobakterium atipik setelah vaksinasi BCG.

3. Pembengkakan (Indurasi) : = 10 mm,uji mantoux positif. Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa

Page 42: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Rontgen Thorax

• Pemeriksaan rontgen thoraks sangat berguna untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan ini bergantung pada tipe keterlibatan dan kerentanan bakteri tuberkel terhadap obat antituberkulosis, apakah sama baiknya dengan respons dari klien.

Page 43: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan CT Scan

• Pemeriksaan CT Scan dilakukan untuk menemukan hubungan kasus TB inaktif/stabil yang ditunjukkan dengan adanya gambaran garis-garis fibrotik ireguler, pita parenkimal, kalsifikasi nodul dan adenopati, perubahan kelengkungan beras bronkhovaskuler, bronkhiektasis, dan emifesema perisikatriksial

Page 44: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Radiologis TB Paru Milier

• TB paru milier terbagi menjadi dua tipe, yaitu TB paru milier akut dan TB paru milier subakut (kronis). Penyebaran milier terjadi setelah infeksi primer. TB milier akut diikuti oleh invasi pembuluh darah secara masif/menyeluruh serta mengakibatkan penyakit akut yang berat dan sering disertai akibat yang fatal sebelum penggunaan OAT. Hasil pemeriksaan rontgen thoraks bergantung pada ukuran dan jumlah tuberkel milier.

Page 45: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Pemeriksaan Laboratorium

• Diagnosis terbaik dari penyakit diperoleh dengan pemeriksaan mikrobiologi melalui isolasi bakteri. Untuk membedakan spesies Mycobacterium antara yang satu dengan yang lainnya harus dilihat sifat koloni, waktu pertumbuhan, sifat biokimia pada berbagai media, perbedaan kepekaan terhadap OAT dan kemoterapeutik, perbedaan kepekaan tehadap binatang percobaan, dan percobaan kepekaan kulit terhadap berbagai jenis antigen Mycobacterium.

Page 46: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Penatalaksanaan

• 1. Fase intensif (2-3 bulan) :Tujuan tahapan awal adalah membunuh kuman yang aktif membelah sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya dengan obat yang bersifat bakterisidal. Pasien yang infeksi menjadi noninfeksi dalam waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien dengan sputum BTA positif akan menjadi negatif dalam waktu 2 bulan.

Page 47: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…• 2. Fase lanjutan (4-7 bulan).

Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama fase lanjutan akan mengurangi resiko terjadinya resistensi selektif. Pada pasien yang pernah diobati ada resiko terjadinya resistensi. Paduan pengobatan ulang terdiri dari 5 obat untuk fase awal dan 3 obat untuk fase lanjutan. Selama fase awal sekurang-kurangnya 2 di antara obat yang diberikan haruslah yang masih efektif.

Page 48: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

• Jika kembali pada kasus, Ibu berusia 37 tahun tersebut tidak menjalankan fase-fase pengobatan secara lengkap. Terbukti dari hasil pengkajian saat ibu tersebut menderita penyakit tbc hanya menjalani pengobatan selama 3 bulan, sedangkan selama 3 bulan itu merupakan fase intensif belum menginjak pada fase lanjutan. Jadi klien harus mengulang kembali pengobatanya dari fase awal yaitu fase intensif.

Lanjutan…

Page 49: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

• Terdapat 4 kategori penderita yang memiliki perbedaan dalam hal pengobatan yaitu Kategori I, Kategori II , Kategori III, dan Kategori IV. Dalam kasus kali ini, klien dapat dikategorikan ke dalam Kategori II ( HRZE/5H3R3E3 ). Kategori II adalah kasus kambuh atau gagal dengan sputum tetap positif. Diberikan kepada Penderita kambuh, Penderita gagal terapi, dan Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

Lanjutan…

Page 50: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Penanggulangan pasien TBC terhadap penderita yang riwayat pengobatannya tidak teratur:

1. Teruskan pengobatan lama ± 3 bulan dengan evaluasi bakteriologis tiap-tiap bulan.

2. Nilai ulang test resistensi kuman terhadap obat.3. Jangka resistensi terhadap obat, ganti dengan paduan

obat yang masih sensitif.

Page 51: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

Pada penderita kambuh (sudah menjalani pengobatan teratur dan adekuat sesuai rencana tetapi dalam kontrol ulang BTA ( +) secara mikroskopik atau secara biakan)

1. Berikan pengobatan yang sama dengan pengobatan pertama

2. Lakukan pemeriksaan BTA mikroskopik 3 kali, biakan dan resistensi

3. Rontgen paru sebagai evaluasi.4.Identifikasi adanya penyakit yang menyertai (demam,

alkoholisme / steroid jangka lama)5.Sesuatu obat dengan tes kepekaan / resistensi

Page 52: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Upaya Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif

Page 53: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

•Penyuluhan mengenai penyakit TBC,

•Peningkatan gizi

•Pemeliharaan kesehatan perseorangan,

•Pemeliharaan kesehatan lingkungan,

•Olahraga secara teratur dan reakreasi

Upaya Promotive

•Pemeriksaan kesehatan secara berkala

•Pengawasan dan penyuluhan

•Pengamatan langsung perawatan pasien

Upaya Preventie

•Perawatan pasien di rumah

•Pemberian terapi

Upaya Kuratif

Page 54: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

•Pemulihan

•Latihan tarik napas dalam dan Batuk

Upaya Rehabiltatif

Page 55: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Kesimpulan

• Penyakit TBC merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis. Bakteri M. tuberculosis yang dapat bertahan di tempat gelap dan lembab. Faktor risiko TBC yakni usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, lingkungan, ventilasi dan pencahayaan lingkungan tinggal, status gizi, dan keadaan sosial ekonomi. Tanda dan gejala terkena TBC yaitu batuk lebih dari 4 minggu, dengan atau tanpa sputum, sering sesak nafas, gejala flu, anorexia, berkeringat tanpa sebab di malam hari, nyeri dada, anemia, berat badan menurun, lemas, dan batuk darah. Individu yang tidak menderita TBC sebisa mungkin harus menghindari penderita TBC yang lagi batuk maupun bersin. Karena apabila sudah terkena TBC, maka akan sulit untuk sembuh total, karena TBC dapat terinfeksi.

Page 56: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Lanjutan…

• Seorang perawat harus peka terhadap tanda dan gejala yang terjadi pada klien penderita TBC. Apabila perawat menemukan tanda dan gejala TBC, maka perawat harus melakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan diagnostik kepada klien. Tindakan tersebut dilakukan agar perawat dapat segera merancang asuhan keperawatan yang akan diberikannya kepada klien.

Page 57: Asuhan Keperawatan Thd Klien TB

Tanya-Jawab

• Adi : Pada pemeriksaan fisik saat ini, didapatkan frekuensi nafas 30x/menit, nadi 88x/menit, TD 100/60 mmHg, BB 35 kg, TB 155cm, klien tampak lemah dan terpasang oksigen nasal kanul 4L/menit ?

• Untuk terapi oksigen. Menyuplai oksigen ke tubuh. Mengatasi keadaan hipoksemia.

• Kaitan AGD dengan pasien TBC?