06. bab i

2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung; merupakan suatu keluhan atau tanda, bukan penyakit. Perdarahan yang terjadi di hidung adalah akibat kelainan setempat atau penyakit umum. Penting sekali mencari asal perdarahan dan menghentikannya, di samping itu perlu juga menemukan dan mengobati penyebabnya. Epistaksis sering ditemukan sehari-hari dan mungkin hampir 90% dapat berhenti dengan sendirinya (spontan) dan/atau dengan tindakan sederhana yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan jalan menekan hidungnya. Epistaksis berat, walaupun jarang dijumpai, dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal, bila tidak segera ditolong. Pada umumnya terdapat dua sumber perdarahan yaitu dari anterior dan bagian posterior. Epistaksis anterior dapat berasal dari pleksus Kiesselbach atau dari arteri Etmoidalis anterior. Sedangkan epistaksis posterior dapat berasal dari arteri Sfenopalatina dan arteri Etmoidalis posterior. Epistaksis biasanya terjadi tiba-tiba. Perdarahan mungkin banyak, bisa juga sedikit. Epistaksis sering kita jumpai di kehidupan masyarakat, namun terkadang kita masih kebingungan dalam menangani kasus tersebut dikarenakan kepanikan atau tidak mengetahui penyebabnya. Untuk itu penulis mengangkat kasus yang bertemakan epistaksis dalam makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para pembaca. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana anatomi hidung ? 2. Apa pengertian epistaksis ? 3. Apa saja etiologi epistaksis ? 4. Bagaimana penatalaksanaan epistaksis ? 5. Apa komplikasi epistaksis ? 1

Upload: dayoe-thegunners

Post on 29-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jhfvjkvkhvkvkhvkvkhvkhvkhvkhvkhvkhvkvkjvkbv

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEpistaksis adalah keluarnya darah dari hidung; merupakan suatu keluhan atau tanda, bukan penyakit. Perdarahan yang terjadi di hidung adalah akibat kelainan setempat atau penyakit umum. Penting sekali mencari asal perdarahan dan menghentikannya, di samping itu perlu juga menemukan dan mengobati penyebabnya. Epistaksis sering ditemukan sehari-hari dan mungkin hampir 90% dapat berhenti dengan sendirinya (spontan) dan/atau dengan tindakan sederhana yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan jalan menekan hidungnya.

Epistaksis berat, walaupun jarang dijumpai, dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal, bila tidak segera ditolong. Pada umumnya terdapat dua sumber perdarahan yaitu dari anterior dan bagian posterior. Epistaksis anterior dapat berasal dari pleksus Kiesselbach atau dari arteri Etmoidalis anterior. Sedangkan epistaksis posterior dapat berasal dari arteri Sfenopalatina dan arteri Etmoidalis posterior. Epistaksis biasanya terjadi tiba-tiba. Perdarahan mungkin banyak, bisa juga sedikit.Epistaksis sering kita jumpai di kehidupan masyarakat, namun terkadang kita masih kebingungan dalam menangani kasus tersebut dikarenakan kepanikan atau tidak mengetahui penyebabnya. Untuk itu penulis mengangkat kasus yang bertemakan epistaksis dalam makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para pembaca.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana anatomi hidung ?

2. Apa pengertian epistaksis ?3. Apa saja etiologi epistaksis ?4. Bagaimana penatalaksanaan epistaksis ?5. Apa komplikasi epistaksis ?

1.3 TujuanMampu mengetahui tentang ada pada rumusan masalah.1.4 Manfaat

Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang perdarahan hidung atau epistaksis.1