· web viewgerakan reformasi tahun 1998 ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial...

7
Gerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, tujuan lahirnya gerakan reformasi adalah untuk memperbaiki tatanan perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok merupakan faktor atau penyebab utama lahirnya gerakan reformasi. Namun, persoalan itu tidak muncul secara tiba-tiba. Banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama ketidakadilan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan hukum. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Suharto selama 32 tahun, ternyata tidak konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan cita-cita Orde Baru. Pada awal kelahirannya tahun 1966, Orde Baru bertekad untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Namun dalam pelaksanaannya, pemerintahan Orde Baru banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, Pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan. Penyimpangan-penyimpangan itu melahirkan

Upload: tranngoc

Post on 27-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: · Web viewGerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran

Gerakan Reformasi tahun 1998

Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat

yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945. Oleh karena itu, tujuan lahirnya gerakan reformasi adalah untuk

memperbaiki tatanan perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok merupakan faktor atau

penyebab utama lahirnya gerakan reformasi. Namun, persoalan itu tidak muncul

secara tiba-tiba. Banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama ketidakadilan dalam

kehidupan politik, ekonomi, dan hukum. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin

Presiden Suharto selama 32 tahun, ternyata tidak konsisten dan konsekuen dalam

melaksanakan cita-cita Orde Baru. Pada awal kelahirannya tahun 1966, Orde Baru

bertekad untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Namun dalam pelaksanaannya, pemerintahan

Orde Baru banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan

ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat

kecil. Bahkan, Pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk

mempertahankan kekuasaan. Penyimpangan-penyimpangan itu melahirkan krisis

multidimensional yang menjadi penyebab umum lahirnya gerakan reformasi, seperti

berikut ini:

a.      Krisis Politik

Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak dari berbagai kebijakan

politik pemerintahan Orde Baru. Berbagai kebijakan politik yang dikeluarkan

pemerintahan Orde Baru selalu dengan alasan dalam kerangka pelaksanaan demokrasi

Pancasila. Namun yang sebenarnya terjadi adalah dalam rangka mempertahankan

kekuasaan Presiden Suharto dan kroni-kroninya. Artinya, demokrasi yang

dilaksanakan pemerintahan Orde Baru bukan demokrasi yang semestinya, melainkan

demokrasi rekayasa. Dengan demikian, yang terjadi bukan demokrasi yang berarti

dari, oleh, dan untuk rakyat, melainkan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk

penguasa. Pada masa Orde Baru, kehidupan politik sangat represif, yaitu adanya

Page 2: · Web viewGerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran

tekanan yang kuat dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang yang

berpikir kritis. Ciri-ciri kehidupan politik yang represif, di antaranya:

1.      Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh

sebagai tindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia).

2.      Pelaksanaan Lima Paket UU Politik yang melahirkan demokrasi semu atau

demokrasi rekayasa.

3.      Terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan

masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengontrolnya.

4.      Pelaksanaan Dwi Fungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga negara

(sipil) untuk ikut berpartisipasi dalam pemerintahan.

5.      Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas. Meskipun Suharto dipilih

menjadi presiden melalui Sidang Umum MPR, tetapipemilihan itu merupakan hasil

rekayasa dan tidak demokratis.

b.      Krisis Hukum

Rekayasa-rekayasa yang dibangun pemerintahan Orde Baru tidak terbatas pada

bidang politik. Dalam bidang hukumpun, pemerintah melakukan intervensi. Artinya,

kekuasaan peradilan harus dilaksanakan untuk melayani kepentingan para penguasa

dan bukan untuk melayani masyarakat dengan penuh keadilan. Bahkan, hukum sering

dijadikan alat pembenaran para penguasa. Kenyataan itu bertentangan dengan

ketentuan pasa 24 UUD 1945 yanf menyatakan bahwa‘kehakiman memiliki

kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintah (eksekutif).

c.       Krisis Ekonomi

Krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara sejak Juli 1996

mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Ternyata, ekonomi Indonesia

tidak mampu menghadapi krisis global yang melanda dunia. Krisis ekonomi

Indonesia diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat. Pada tanggal 1 Agustus 1997, nilai tukar rupiah turun dari Rp 2,575.00

menjadi Rp 2,603.00 per dollar Amerika Serikat. Pada bulan Desember 1997, nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun menjadi Rp 5,000.00 per dollar.

Bahkan, pada bulan Maret 1998, nilai tukar rupiah terus melemah dan mencapai titik

terendah, yaitu Rp 16,000.00 per dollar Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak

dapat dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti: 1)Hutang luar negeri Indonesia yang

sangat besar menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Meskipun, hutang itu bukan

Page 3: · Web viewGerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran

sepenuhnya hutang negara, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap upaya-upaya

untuk mengatasi krisis ekonomi.

d.      Krisis Sosial

Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab terjadinya krisis sosial.

Pelaksanaan politik yang represif dan tidak demokratis menyebabkan terjadinya

konflik politik maupun konflik antar etnis dan agama. Semua itu berakhir pada

meletusnya berbagai kerusuhan di beberapa daerah. Ketimpangan perekonomian

Indonesia memberikan sumbangan terbesar terhadap krisis sosial. Pengangguran,

persediaan sembako yang terbatas, tingginya harga-harga sembako, rendahnya daya

beli masyarakat merupakan faktor-faktor yang rentan terhadap krisis sosial.

Tragedi Mei 1998 di berbagai daerah

Pemerintahan orde baru mulai goyah pada awal th 1998.Karena krisis moneter yang melanda

asia termasuk indonesia. Tiada hari tanpa demo dari mahasiswa…Apalagi ketika pemerintah 

menaikkan harga BBM demo tambah menjadi-jadi,sampai pemerintah menurunkan harga

BBM ke harga semula.Mahasiswa seluruh indonesia  melakukan aksi demonstrasi besar-

besaran menuntut reformasi .Yang di jakarta di motori mahasiswa tri sakti melakukan demo

ke gedung MPR.Dan hari ini 15 TAHUN yang lalu atau tepatnya  pada tanggal 12 MEI 1998

Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju GEDUNG MPR pada pukul 12.30.

Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari PASUKAN ANTI HURU HARA dan DI

SUSUL PASUKAN PENDUKUNG militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba

bernegoisasi dengan pihak Polri.Akhirnya, pada pukul 5.15 sore hari tanggal 12 mei 1998 ,

para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan.Keadaan mulai

memanas,entah siapa yang memulai provokasi. Aparat keamanan pun mulai menembakkan

peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar

berlindung di universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan.

Korban pun berjatuhan di pihak mahasiswa  tri sakti.

Sementara itu, sebagian besar korban luka masih berhadapan dengan polisi. Mereka berusaha

membuka barikade dengan melempari polisi dengan batu.TIBA-TIBA DARI ATAS

JEMBATAN LAYANG ADA PASUKAN MILITER  MENGARAHKAN SENAPAN KE

MAHASISWA TRISAKTI Akhirnya empat mahasiswa tri sakti gugur.

Aksi unjuk rasa yang dikumandangkan setiap hari di berbagai kota besar Indonesia

sudah mendekati titik puncaknya. Masyarakat sudah tidak dapat menahan emosi dan

Page 4: · Web viewGerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran

rasionalitas lagi. Dalam keadaan seperti ini masyarakat akan sangat mudah untuk

dipengaruhi dan diajak melakukan tindakan yang tidak terpuji. Mereka kehilangan

kesabaran karena harus menunggu sangat lama reaksi dari wakil rakyat atas kehendak

mereka yang disuarakan oleh mahasiswa. Mereka sangat yakin dan selalu mendukung

mahasiswa, sayangnya tidak dengan wakil rakyat..

Mahasiswa Medan sangat aktif dan terus reaktif atas tindakan pasif wakil rakyat yang

tidak mendegar suara mereka. Padahal mereka melakukan aksi hampir setiap hari dan

sudah turun ke jalan bersama masyarakat untuk menuntut Reformasi di segala bidang.

Keberhasilan mahasiswa Medan turun ke jalan menyampaikan aspirasinya bergabung

dengan masyarakat memiliki efek samping. Masyarakat Medan terlanjur tak terkendali

dan mulai melakukan keonaran.

Medan merupakan kota besar pertama yang dilanda kerusuhan besar berkaitan dengan

Reformasi. Mulai dari hari Senin tanggal 4 Mei 1998 pecah kerusuhan sampai hari

Kamis 7 Mei 1998. Pembakaran, perusakan dan penjarahan terhadap toko-toko, bank,

pasar, dan kendaraan terjadi selama beberapa hari. Tampaknya mahasiswa tidak

mampu mengendalikan perusuh, tidak juga aparat keamanan.

Kerusuhan ini menjalar terus sampai keluar kota Medan seperti Lubuk Pakam

Kabupaten Derli Serdang dan kota-kota kecil lainnya di sekitar Medan. Kerusuhan

masih terus berlanjut walau dalam skala lebih kecil pada hari Kamisnya juga.

Dampak dari kerusuhan adalah lumpuhnya perekonomian kota Medan dan sekitarnya.

Penduduk Medan keturunan Cina juga pergi meninggalkan kota karena merasa

keamanan mereka tidak terjamin, walau ada juga yang tinggal untuk melindungi harta

benda mereka supaya tidak dijarah. Selama beberapa hari masyarakat kesulitan

mendapat bahan makanan pokok.

Setelah peristiwa kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, dibentuk Tim Gabungan Pencari

Fakta (TGPF), yang juga mengeluarkan rekomendasi mengenai keterkaitan peristiwa

kerusuhan di Medan ini dengan kerusuhan di berbagai daerah lainnya selama bulan

Mei 1998. Disebutkan pula keterlibatan provokator yang mengajak masyarakat untuk

melakukan kerusuhan dengan pola yang sama terjadi di berbagai daerah. Rupanya niat

suci mahasiswa dikotori oleh orang-orang yang memiliki kemampuan 'lebih' dalam hal

management manusia dan yang lebih hebat lagi orang-orang ini memiliki jaringan

Page 5: · Web viewGerakan Reformasi tahun 1998 Ditinjau dari segi politik,ekonomi,dan sosial Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran

'nasional'.