biografi pp muhamadiyah orde baru-reformasi
TRANSCRIPT
PP. MUHAMADIYAH PERIODE
ORDE BARU-REFORMASI
1968-2000
KELOMPOK
PRESENTED BY
1. MAYA NURHAYATI
2. AFIFAH WARDANI
3. VIVI NOVIANA
4. FADILLATURAHMAH
5. MELINDA
SMK MUHAMADIYAH 3 METRO JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
1. K.H. FAKIH USMAN
• KH Faqih Usman (Ketua 1968 - 1971)
• KH Faqih Usman
• Kyai Haji Faqih Usman dilahirkan di Gresik, Jawa Timur tanggal 2 Maret
1904 dan meninggal 3 Oktober 1968. Ia berasal dari keluarga santri
sederhana dan taat beribadah. \
• Masa kecilnya dilalui dengan belajar membaca al-Quran dan ilmu
pengetahuan umum dari ayahnya sendiri.
• Menginjak usia remaja ia belajar di pondok pesantren di Gresik tahun 1914-
1918.
• tahun 1918-1924 dia menimba ilmu pengetahuan di pondok pesantren di luar
daerah Gresik. Dengan demikian, ia juga banyak menguasai buku-buku yang
diajarkan di pesantren-pesantren tradisional, karena penguasaannya dalam
bahasa Arab.
• Keterlibatannya dalam Muhammadiyah dimulai pada tahun 1925, ketika ia
diangkat sebagai Ketua Group Muhammadiyah Gresik,
• ia diangkat sebagai Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah Jawa Timur periode
1932-1936 yang berkedudukan di Surabaya. Ketika Mas Mansur dikukuhkan
sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, ia menggantikan kedudukan
Mas Mansur sebagai Konsul Muhammadiyah Jawa Timur pada tahun 1936.
• Pada tahun 1953, untuk pertama kalinya dia diangkat
dan duduk dalam susunan kepengurusan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah
• Menjelang meninggalnya, beliau dikukuhkan sebagai
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada
Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di
Yogyakarta untuk periode 1968-1971. Namun, jabatan
itu sempat diemban hanya beberapa hari saja, karena ia
segera dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa pada
tanggal 3 Oktober 1968. Selanjutnya kepemimpinan
Muhammadiyah dilanjutkan oleh Abdul Rozak
Fachruddin.
• Faqih Usman banyak terlibat aktif di berbagai gerakan Islam yang sangat membantu pengembangan Muhammadiyah. Seperti : majalah Bintang Islam sebagai media cetak Muhammadiyah Jawa Timur & Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) pada tahun 1937.
• Dia juga ikut andil dalam Partai Masyumi sejak didirikannya pada tanggal 7 Nopember 1945 dalam Muktamar Ummat Islam di Yogyakarta. Dia duduk sebagai salah seorang Pengurus Besar Masyumi,
• dan pada tahun 1952 duduk sebagai Ketua II sampai dengan tahun 1960, yaitu pada saat Masyumi dibubarkan.
• Pembubaran Masyumi pada masa rezim Soekarno menancapkan luka yang mendalam bagi para tokoh ummat Islam saat itu,
• ketika rezim itu tumbang digantikan oleh rezim Orde Baru, maka Faqih Usman bersama dengan Hasan Basri (mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia) dan Anwar Haryono (mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) mengirim nota politik kepada pemerintah Orde Baru. Nota politik ini kemudian dikenal dengan Nota K.H. Faqih Usman, yang isinya permintaan agar Pemerintah RI Orde Baru mau merehabilitasi Masyumi dari partai terlarang.
• Dalam aktivitas politik di negeri ini. Fakih usman pernah memimpin Departemen Agama pada masa Kabinet Halim Perdanakusumah sejak 21 Januari 1950 sampai 6 September 1950.
• Pada tahun 1951 ia ditunjuk sebagai Kepala Jawatan Agama Pusat. Situasi politik di tanah air yang tidak stabil saat itu menyebabkan susunan kabinet pun jatuh bangun.
• Ia dipercaya kembali sebagai Menteri Agama pada masa Kabinet Wilopo seja
3 April l952-1 Agustus 1953.
• Fenomena terpilihnya Faqih Usman sebagai Menteri Agama yang kedua kalinya sempat menimbulkan konflik politik antara Masyumi dan Nahdhatul Ulama. K.H. Abdul Wahab Hasbullah yang merupakan representasi kubu NU menuntut agar jabatan Menteri Agama diberikan kepada unsur NU. Namun, setelah diadakan pemungutan suara, ternyata Faqih Usman (representasi Masyumi) yang terpilih. Hal ini mempengaruhi peta politik Islam di tanah air, karena akhirnya justru mempercepat proses pemisahan Nahdhatul Ulama (NU) dari Masyumi.
• pada kepengurusan KHA. Badawi yang pertama (1962-1965), KH Fakih Usman merumuskan sebuah konsep pemikiran yang kemudian dikenal dengan
“ Kepribadian Muhammadiyah”. dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta, yang akhirnya diterima sebagai pedoman bagi warga
Muhammadiyah.
2. ABDUL ROZAK FACHRUDIN
• Nama Lengkap : Abdul Rozak Fachruddin
• Lahir : Kulonprogo, Yogyakarta, Senin, 14 Februari 1916 - 17 Maret
1995
• A.R. fachrudin tokoh Islam Indonesia yang pernah menjadi ketua umum
Pengurus Pusat Muhammadiyah paling lama dalam memimpin
Muhammadiyah yaitu selama 22 tahun (1968-1990).
• Ayahnya, K.H. Fachruddin adalah seorang Lurah Naib atau Penghulu di
Puro Pakualaman yang diangkat oleh kakek Sri Paduka Paku Alam VIII
sementara ibunya bernama Maimunah binti K.H. Idris adalah keturunan
Raden Pakualaman.
• Pada tahun 1930, ayah A.R. Fachruddin meninggal di Bleberan dalam
usia 72 tahun..
• Keterlibatan A.R. Fachruddin di pusat Muhammadiyah membuatnya
dipercaya untuk menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Yogyakarta, kemudian menjadi Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah DIY, selanjutnya menjadi anggota Dzawil Qurba
Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
• sampai akhirnya dipercaya memimpin Muhammadiyah hingga akhirnya
dia memimpin selama kira-kira 22 tahun (1968-1990).,
• Di pilih sebagai ketua :
• Dalam mukhtamar ke-38 tahun 1971 di ujung pandang
• Mukhtamar ke-40 tahun 1978 di surabaya
• Muktamar ke-41 tahun tahun 1985 di Surakarta
• A.R. Fachruddin meninggal dunia tepatnya pada tanggal 17 Maret 1995 di Rumah Sakit Islam Jakarta. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TMP Kuncen, Yogyakarta.
• PENDIDIKAN
• Standaard School (Sekolah Dasar) Muhammadiyah Bausasran, Yogyakarta ( tahun 1923 )
• Standaard School Muhammadiyah Prenggan, Kotagede, Yogyakarta ( tahun 1925 )
• Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta (K.H. Abdullah Rosad dan K.H. Abu Amar )
• Madrasah Wustha Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur, Kulonprogo (tahun 1935 )
• Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur
• Madrasah Tablighschool (Madrasah Muballighin) Muhammadiyah (tahun 1935)
masa krisis pada masa
k.h. abdul rozak fakhrudin• Keharusan untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satu
nya asas.
• Kunjungan Paus Yohanes Paulus II, sebagai bentuk
reaksinya beliau menulis buku
“ Mangayubagya sugeng rawuh lan sugeng kondur “
Bahwa indonesia adalah negara yang penduduk nya sudah beragama
islam jadi jangan rakyat menjadi objek kristenisasi
Keputusan penting dalam penataan
organisasi pada masa k.h. a.r. fakhrudin1. Khittah (garis besar perjuangan) muhamadiyah, alias
khittah ponorogo yang di sempurnakan dalam mukhtamar
ke-40 surabaya
2. Pendekatan dengan pemerintah soeharto
( atas saran jendral Sarbini )
3. Ikut membidani kelahiran partai muslimin indonesia
4. Perubahan AD muhamadiyah dengan menetapkan
pancasila sebagai asas organisasi
5. Tersusun nya konsep dakwah oleh PPm majlis tabligh &
tuntunan raktis nya
6. Tersusunya konsep kaderisasi & pedoman praktisnya oleh
badan pendidikan kader (BPK)
7. Tersusunya berbagai program pendidikan majelis
pendikakan dasar & menengah
3. AHMAD AZHAR BASYIR
( 1990 - 1995)
• Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode Azhar Basyir (1990-1995) didominasi oleh kaum intelektual produk Muhammadiyah. Hal ini barangkali merupakan representasi dari Ahmad Azhar Basyir sendiri yang menghabiskan masa studi formalnya selama 34 tahun.
• Kiai Haji Ahmad Azhar Basyir dilahirkan di Yogyakarta tanggal 21 November 1928-28 Juni 1994
• Ia menamatkan studi dasar di Sekolah Rakyat Muhammadiyah di Suronatan Yogyakarta tahun 1940.
• Pada tahun 1944 menamatkan Madrasah Al-Fatah di Kauman Yogyakarta
• Madrasah Salafiah Pondok Pesantren Termas Pacitan, Jawa Timur pada tahun 1942-1943.
• Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Madrasah Muballighin III (Tabligh School) Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 1946.
• Setelah masa-masa agresi militer Belanda di Indonesia yang melibatkannya dalam aksi-aksi kelasykaran di Yogyakarta (ia tercatat sebagai anggota Hizbullah dan Angkatan Perang Sabil),
• studi formalnya di Madrasah Menengah Tinggi Yogyakarta tahun 1949 dan tamat tahun 1952
• Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta dan menyelesaikan gelar kesarjanaannya pada tahun 1956.
• Pada tahun 1957 ia mendapat tugas belajar di Universitas Baghdad Irak, yang kemudian tidak diselesaikannya, karena pindah ke Universitas Darul Ulum Mesir hingga mencapai gelar master tahun 1968.
• Tesis yang ditulisnya bertemakan Nizam Al-Mirats fi Indonesia, bainal `Urf wa-al-syari`ah al-Islamiyah (sistim warisan di Indonesia, menurut hukum adat dan Islam).
• Setibanya di Indonesia dari studinya di Timur Tengah, ia masuk dalam jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Majelis Tarjih sampai tahun 1985.
• menjabat Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sampai tahun 1990
• pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggantikan Pak AR Fachruddin.
• karya-karyanya
1. Refleksi Atas Persoalan Keislaman (seputar filsafat, hukum, politik dan ekonomi);
2. Garis-garis Besar Ekonomi Islam;
3. Hukum Waris Islam;
4. Sex Education;
5. Citra Manusia Muslim;
6. Syarah Hadits;
7. Missi Muhammadiyah;
8. Falsafah Ibadah dalam Islam;
9. Hukum Perkawinan Islam; Negara dan Pemerintahan dalam Islam;
10. Mazhab Mu'tazilah (Aliran Rasionalisme dalam Filsafat Islam
11. Peranan Agama dalam Pembinaan Moral Pancasila;
12. Agama Islam I dan II
• . diakui secara internasional sebagai ahli fiqih yang
disegani. Ia diterima duduk di Lembaga Fiqih Islam
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang memiliki
persyaratan ketat.
• . Ia wafat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sarjito setelah
dirawat di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Ia meninggal
pada tanggal 28 Juni 1994 dalam usia 66 tahun. Ia
dimakamkan di Pemakaman Umum Karangkajen
Yogyakarta
• Pada Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir di
• Rumuskan program jangka panjang 25 tahun :
• Bidang konsolidasi gerakan
• Pengkajian dan pengembangan
• kemasyarakatan
4. AMIEN RAIS
• Amien Rais lahir di Solo, 26 April 1944,
• Suhud Rais, ayahnya, adalah lulusan Mu’allimin Muhammadiyah dan
Sudalmiyah juga dikenal sebagai seorang guru
• . Karena prestasinya di dunia pendidikan, pada tahun 1985, Sudalmiyah
mendapat gelar Ibu Teladan se-Jawa Tengah. Ia juga aktif di partai politik
Masyumi ketika masa jayanya
. Sejak kecil mereka sudah dilatih disiplin oleh sang ibu. Bila Amien kecil
melanggar, sang ibu tidak segan-segan menghukumnya. Mereka harus
bangun pukul 04.00 WIB setiap pagi. Caranya dengan meletakkan jam
weker di dekat tempat tidur. Dan ketika bangun, mereka diminta untuk
mengucapkan “ashalatu khairum minan naum” dengan suara keras
sehingga terdengar sang ibu. Sang ibu biasanya memberikan imbalan
berupa uang 50 sen. Uang tersebut lalu mereka tabung, untuk dibelikan
baju baru menjelang lebaran.
• Ibunda Amien Rais wafat hari Jumat, 14 September 2001 di Solo, Jawa
Tengah, dalam usia 89 tahun.
• Amien merupakan anak kedua dari enam bersaudara.
Kakaknya adalah Fatimah, dan empat adiknya adalah
Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Asyiah.
Mereka tumbuh dan dibesarkan di kampung Kepatihan
Kulon
• . Prinsip hidup yang jadi pegangannya diakuinya sangat
sederhana, yaitu mencari ridha dan ampunan Allah. Untuk
mencapainya, orang harus berbicara dan berbuat apa
adanya. “You are what you are,” katanya suatu ketika. Ia
membagi kebahagiaan menjadi tiga jenis, yaitu
kebahagiaan spiritual, kebahagiaan intelektual, dan
kebahagiaan psikologis.
• Amien Rais menikah pada 9 Februari 1969, dengan,
Kusnasriyati Sri Rahayu.
• Nama-nama anak amien rais
1. Ahmad Hanafi,
2. Hanum Salsabiela,
3. Ahmad Mumtaz,
4. Tasnim Fauzia,
5. Ahmad Baihaqy
• Terlibat dalam pimpinan pusat muhamadiyah sejak
mukhtamar tahun 1985 Surakarta, sebagai ketua Majelis
Tabligh Muhamadiyah
• Pada mukhtamar ke-42. thn 1990, yogyakarta di angkat
sebagai WK. PP Muhamadiyah
• Pada mukhtamar ke-43 Banda Aceh di ankat mjd Ketua
PP Muhamadiyah periode 1995-2000
• Ketua MPR Periode 1999-2004
• Mendirikan PAN tahun 1998 & ketua PAN hingga
tahun2005
Rumusan program muhammadiyah tahun
1995-2000 mengacu pada :
• Masalah gelobal
• Dunia islam
• Nasional
• Muhamadiyah
• Pengembangan
pemikiran ,Meliputi :
1. Keagamaan
2. Ilmu dan teknologi
3. Ekonomi
4. Sosial & Masyarakat
5. PTM sebagai basis
gerakan keilmuan
5. PROF. DR. SYAFII MAARIF
.• Lahir di Sumpurkudus SUMBAR, 31 mei 1935
• Guru besar ilmu sejarah di IKIP Yogyakarta
• Presiden World Comperence on Religion for Peace
(WCRP)
• Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (1999-
2003)
• Pendiri Maarif Institute
• Ketua PP Muhamadiyah (2000-2005),
berdasarkan Muktamar ke-44 Jakarta tahun 2000
• Ahmad Syafi'i juga dikenal sebagai "Bapak Bangsa"
karena sikapnya yang plural, kritis dan bersahaja. .
• Keahliannya sebagai sejarawan,ahli filsafat dan
agamawan (ulama) telah menjadikannya sebagai manusia
pembelajar, guru pembawa obor moral bangsa.
• . Kisah kehidupan tentang si anak kampung ini telah
dibuat novelnya oleh penulis Damiem Demantra dan
difilmkan serta meraih penghargaan di America
Internacional Film Festival.
PENDIDIKAN
• SR Negeri Sumpur kudus (1947)
• Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur kudus
• Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau
• Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta (1956)
• Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas
Cokroaminoto Surakarta (BA; 1964)
• Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (S1, 1968)
• Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS,
(MA, 1980)
• Pemikiran Islam, Universitas Chicago, Amerika Serikat,
(Ph.D, 1983)
PROGRAM MASA PERIODE 2000-2005 MELANJUTKAN
PROGRAM MUHAMMADIYAH PERIODE SEBELUMNYA
YAKNI :
1. Visi, Misi & Usaha Muhammadiyah
2. Program Muhammadiyah meliputi :
Program Konsolidasi Gerakan
Program Perbidang
karier
• Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)
• Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)
• Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)
• Profesor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)
• Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)
• Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)
• Ketua PP Muhammadiyah (1998)
• Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia
• Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990)
• Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988)
• PENGHARGAAN
• Magsaysay Award, 2008
• Habibie Award dalam Bidang Harmonisasi Kehidupan
Beragama,2010