tutorial kelompok mata
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
1/49
LAPORAN KASUS
OS Glaukoma Primer Sudut Tertutup
ODS Retinopati Hipertensi
ODS Presbiopi
Tugas Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Mata RST Dr. Soedjono Magelang
Periode 30 Juni ! "gustus #0$%
Pembimbing:
dr. D&idjo Pratiknjo' Sp.M
dr. (ari Trilunggono' Sp.M
Disusun ole :
)iken *aradila Kartika +tami $,$0##$03!
Re-a Ri-ky "l Rasyid $,$0##$0$!
"ndya ud/i ira&an $,$0##$00!
Pinta "nastasia $,$0##$003
"ditya Ik/san Pratama $,$0##$00%
!AKULTAS K"DOKT"RAN
UN#$"RS#TAS P"%&ANGUNAN NAS#ONAL '$"T"RAN(
)AKARTA *+,-
1
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
2/49
L"%&AR P"NG"SAHAN
LAPORAN KASUSOS Glaukoma Primer Sudut Tertutup
ODS Retinopati Hipertensi
Disusun dan diajukan untuk memenu/i persyaratan tugas
Bagian Ilmu Penyakit Mata
Ruma/ Sakit Tk.II dr. Soedjono Magelang
Ole :
)iken *aradila Kartika +tami $,$0##$03!
Re-a Ri-ky "l Rasyid $,$0##$0$!
"ndya ud/i ira&an $,$0##$00!
Pinta "nastasia $,$0##$003
"ditya Ik/san Pratama $,$0##$00%
Magelang' Juli #0$%
Tela/ di1im1ing dan disa/kan ole/'
Pem1im1ing'
dr. D/id0o Pratikn0o1 Sp.%
2
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
3/49
KATA P"NGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada "lla/ ST atas 1erkat dan ra/mat2
)ya se/ingga laporan kasus ini tela/ 1er/asil diselesaikan. Tiada gading yangtak retak dan tiada /asil yang inda/ tanpa dukungan pi/ak2pi/ak yang tela/
mem1erikan pertolongan' demikianla/ laporan kasus ini tersusun dan
terselesaikan. le/ se1a1 itu' penulis menggunakan kesempatan ini untuk mengu4apkan terima/asi/ kepada 5
$. dr. D&idjo Pratiknjo' Sp.M dan dr. (ari Trilunggono' Sp.M selaku
pem1im1ing yang sa1ar dalam mem1im1ing dan mem1erikan
pengara/an. Beliau juga tela/ mengor1ankan &aktu' tenaga' dan
pikiran untuk mem1erikan 1im1ingan' masukan' serta koreksi demi
kesempurnaan laporan kasus ini
#. +4apan terimakasi/ kepada seluru/ keluarga *K +P) #0$0 terk/ususuntuk sa/a1at2sa/a1at ter4inta dan semua pi/ak terkait yang tela/
mem1antu proses pem1uatan laporan kasus ini terimakasi/ untuk
semangat dan ke1ersamaan selama ini.
Penulis menyadari 1a/&a laporan kasus ini masi/ jau/ dari sempurna.le/ se1a1 itu' penulis mo/on maa6 jika terdapat kekurangan. Penulis 1er/arap
laporan kasus ini dapat mem1erikan man6aat 1agi perkem1angan ilmu
pengeta/uan serta 1agi semua pi/ak yang mem1utu/kan.
Magelang' Juli #0$%Penulis
3
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
4/49
&A& #
LAPORAN KASUS
#. #D"NT#TAS
)ama 5 Tn. T)
Jenis Kelamin 5 Pria
+sia 5 ,7 ta/un
Pekerjaan 5 Pekerja S&asta
"lamat 5 Payaman' Se4ang
Tanggal Masuk 5 8 Juli #0$%
RMK 5 0!88,7
##. ANA%N"S#S
A. Keluan Utama 5 )yeri pada mata kiri
&. Ri/a2at Pen2akit Sekarang 5
Pasien datang ke poli mata RST dr. Soedjono Magelang pada
tanggal 8 Juli #0$% dengan kelu/an nyeri /e1at pada mata se1ela/ kiri
sejak kurang le1i/ $ /ari se1elum masuk ruma/ sakit. )yeri pada mata
kiri tim1ul mendadak dan dirasakannya terus2menerus. )yeri dirasakan
1erkurang sesaat setela/ tidur. Pasien juga mengelu/ mata kiri mera/'
sedikit 1erair namun tidak terdapat adanya kotoran' serta tidak ada rasa
kelilipan dan tidak gatal. Pasien juga mengelu/ pengli/atannya
mendadak menjadi ka1ur setela/ tim1ulnya nyeri pada mata kiri pasien.
se1elumnya' sejak $ ta/un lalu' pasien mengaku pengli/atannya sedikit
1erkurang pada kedua matanya' namun sejak $ /ari lalu saat nyeri
dirasakan pada mata kiri pasien' kelu/an pandangan 1uram semakin
mem1uruk pada mata kiri. Se1elum kelu/an terse1ut dirasakan' pasien
mengaku sempat mengelu/ sakit kepala yang terus menerus. Kelu/an
mual dan munta/ juga sempat dirasakan pasien. Meli/at pelangi di
4
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
5/49
sekitar lampu sempat dirasakan ole/ pasien 1e1erapa /ari yang lalu.
Pandangan yang menyempit dan tersandung jika 1erjalan juga disangkal
ole/ pasien. Pasien tidak memiliki masala/ dalam pengli/atan jau/.
Kelu/an pandangan 1erka1ut juga disangkal ole/ pasien.Pasien tidak mengalami gejala yang serupa seperti di atas pada mata
kanannya. Ia masi/ dapat meli/at jau/ dengan mata kanannya. )amun
untuk mem1a4a' ia memerlukan ka4amata 1a4a' 1ila tidak' ia /arus
menjau/kan 1a/an 1a4aannya agar tampak le1i/ jelas. Se1elumnya
pasien 1elum perna/ menggunakan ka4amata 1a4a.
3. Ri/a2at Pen2akit Daulu :
Pasien 1elum perna/ mengalami kelu/an yang sama se1elumnya.
Diketa/ui pasien menderita /ipertensi dan 1aru mengeta/uinya sejak 3
ta/un lalu. Ri&ayat ken4ing manis' ri&ayat penggunaan o1at2o1atan
tertentu' ri&ayat trauma' ri&ayat operasi mata dan penyakit mata lainya
disangkal ole/ pasien.
D. Ri/a2at Pengobatan
Pasien sempat 1ero1at untuk /ipertensinya namun diakui pasien
sejak # ta/un terak/ir pasien jarang mengontrol tekanan dara/nya.
Pasien juga mengaku tidak perna/ memili/2mili/ makanan yang /endak
dimakannya.
". Ri/a2at Pen2akit Keluarga 5Keluarga pasien tidak ada yang mengalami kelu/an seperti yang
dialami pasien. "ya/ pasien menderita tekanan dara/ tinggi dan
diketa/ui suda/ meninggal dunia aki1at stroke. Ri&ayat ken4ing manis
dan sakit mata pada keluarga disangkal ole/ pasien.
!. Ri/a2at Sosial "konomi
Biaya pengo1atan ditanggung BPJS. Kesan ekonomi 4ukup.
5
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
6/49
###. P"%"R#KSAAN !#S#K
A. Kesan Umum
Keadaan +mum 5 Baik
Kesadaran 5 9ompos MentisKooperati6 5 Kooperati6
Status :i-i 5 9ukup
;ital SignTekanan Dara/ 5 $80
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
7/49
, Palpebra2 @dema
2 (ematom2 Aantelasma
2 Sikatrik2 @ntropion
2 @kstropion2 Triksiasis
2 ago6talmus
2 Ptosis2 Ble6arospasme
2 aserasi
2
22
22
22
2
22
2
Tidak ditemukan
22
22
22
2
22
2
% Kon0ungti6a2Injeki KonjungtiCa
2Injeksi Siliar 2Kemosis
2 Sekret
2 Bangunan Patologis2 Perdara/an su12
konjungtiCa2
Tidak ditemukan
Tidak ditemukanTidak ditemukan
2
22
?
??
2
22
8 Kornea
2 Kejerni/an2 @dema
2 In6iltrat
2 +lkus2 Sikatrik
2 Pannus
2 "1erasi
Jerni/2
2
22
2
2
Keru/?
2
22
2
2
! 3OA2 Kedalaman
2 (i6ema
2 (ipopion
Dalam
2
2
Dangkal
2
2
7 #ris2 Kripte
2 @dema2 Iridodialisa
2 Ru1eosis
2 Sinekia2 Iris Bom1e
?
22
2
22
?
?2
2
Tidak ditemukan?
7
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
8/49
$0 Pupil
5 Bentuk
5 Diameter
5 Re6lek Pupil
angsungTidak angsung
Bulat
3 mm
? )ormal? )ormal
"ga Cal
% mm
22
$$ Lensa
2 Kejerni/an2 Dislokasi ensa
Su1luksasi
uksasi2 Iris S/ado&
Jerni/
2
22
Jerni/
2
22
$# 3orpus $itreum
2 Kejerni/an2 Perdara/an Jerni/Tidak ditemukan Jerni/Tidak ditemukan
$3 !undus Re7leks E?F 4emerlang E?F 4emerlang
$, !unduskopi
2 Papil
2 ;asa
2 Ma4ula lutea
2 Retina
*okus ?#
Papil 1ulat' 1atas tegas'
papil edema tidak
ditemukan' 9DR 0'3'
@kskaCasio
:lau4omatous E2F
";R $'
@kskaCasio
:laukomatous E?F
";R $
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
9/49
"1lasio retina tidak
ditemukan'
@dema tidak
ditemukan
)eoCaskularisasi tidak
ditemukan
Perdara/an tidak
ditemukan
@ksudat tidak
ditemukan
"1lasio retina tidak
ditemukan'
@dema tidak
ditemukan
)eoCaskularisasi tidak
ditemukan
Perdara/an tidak
ditemukan
@ksudat tidak
ditemukan
$% T#O )ormal Meningkat
$8 Tes Kon7rontasi Sama dengan pemeriksa Menyempit
#$. D#AGNOSA &AND#NG
$. S :laukoma Primer Sudut TertutupDitegakkan karena dari /asil anamnesa didapatkan kelu/an Cisus mata
kiri turun ti1a2ti1a' nyeri dan mata kiri mera/ dan 1erair. Terdapat nyeri
kepala' mual dan munta/. Pada pemeriksaan didapatkan Cisus #
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
10/49
Diperta/ankan karena pasien memiliki ri&ayat tekanan dara/ tinggi
sejak 3 ta/un lalu dan tidak terkontrol. Pada pemeriksaan tekanan dara/
didapatkan TD G $80. "ngiogra6i *loure4ens
$#. D#AGNOSA K"R)A
$. S :laukoma Primer Sudut Tertutup
#. D Retinopati (ipertensi
3. DS Pres1iopia
$##. T"RAP#
a. Topikal5
5 Timolol maleat 0.%H #=$ tetes menurunkan produksi aueous
/umour.
5 Pilokarpin 0.%H 6asilitasi aliran keluar aueous /umour.
2 9endo Aitrol ,=$ tetes.
1. ral52 :lau4on E"seta-olamidF #%02$000 mg
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
11/49
d. Penatalaksanaan Pres1iopia )on2Medikamentosa 5
Ka4amata "dd ?$.>%
$###. PROGNOS#S
D S
"d ;isam Du1ia "d Bonam Du1ia "d Bonam
"d Sanam "d Bonam Du1ia "d Bonam
"d *un4tionam "d Bonam "d Bonam
"d 9osmeti4am "d Bonam "d Bonam
"d ;itam "d Bonam "d Bonam
#8. "DUKAS#
a. Menjelaskan kepada pasien 1a/&a yang dialaminya merupakan
kega&atdaruratan mata' 1ila penanganan terlam1at' kemungkinan
untuk sem1u/ ke4il dan dapat menye1a1kan 1uta permanen.
1. Mem1i4arakan kemungkinan 1a/&a mata kanan pasien yang se/at
dapat mengalami glaukoma juga kelak.
4. Menjelaskan pasien untuk kontrol rutin memeriksakan tekanan 1ola
matanya setiap 3 ta/un sekali' 1ila suda/ ada ri&ayat glaukoma'
kontrol se1aiknya $ ta/un sekali.
d. Mem1erita/ukan pasien 1a/&a jangan menyepelekan mata mera/'terutama 1ila disertai dengan nyeri kepala' mual' munta/' dan
penurunan pengli/atan se4ara mendadak.e. (indari emosi E1ingung dan takutF karena akan memper1erat kelu/an
sekarang
6. (indari 1atuk' 1ersin' dan mengejan yang 1erle1i/an karena akan
meningkatkan tekanan 1ola matanya
g. Pentingnya untuk pasien mengontrol tekanan dara/nya.
/. Menjelaskan pengo1atan yang diperlukan /anya dengan mensta1ilkan
tekanan dara/ pasien di1a&a/ $,0
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
12/49
k. Konsumsi alko/ol dan garam perlu dikurangil. la/raga rutin
m. Menyarankan pasien untuk memakai ka4amata 1a4a add ?#.%0'
di1erita/u kemungkinan ukuran ka4amatanya 1isa terus 1ertam1a/
/ingga usia 80 ta/un' se/ingga /arus rutin kontrol.
8. KO%PL#KAS#
$. Ke1utaan
#. klusi 4a1ang Cena retina EBR;F
3. oklusi arteri retina sentralis E9R"F
,. Sindroma iskemik okular
8#. RU)UKAN
Dalam kasus ini dilakukan Rujukan ke Penyakit Dalam' karena dari pemeriksaan klinis dan la1oratorium ditemukan adanya /ipertensi.
12
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
13/49
&A& ##
T#N)AUAN PUSTAKA
##., Anatomi dan !isiologi &ilik %ata
Bilik mata depan merupakan struktur penting dalam /u1ungannya dengan pengaturan tekanan intraokuler. +ntuk memperta/ankan keseim1angan tekanan
di dalam 1ola mata 4airan aueous /umor diproduksi se4ara konstan. aueous
/umor adala/ suatu 4airan jerni/ yang mengisi 1ilik mata depan dan 1elakang.
Ke4epatan pem1entukan aueous /umor dan /am1atan pada pengaliran
keluarnya menentukan 1esarnya TI. )ormalnya TI 1erkisar antara $02
#0mm(g. Peningkatan TI terjadi aki1at produksi 4airan aueous yang
meningkat misalnya jika terjadi reaksi peradangan' tumor intraokuler atau
terjadi /am1atan pada pratra1ekular' tra1ekular dan post tra1ekular se/ingga
terjadi gangguan pada aliran keluar aueous /umor. Bila pengaliran 4airan
ter/am1at maka terjadi penim1unan 4airan 1ilik mata didalam 1ola mata
se/ingga tekanan 1ola mata menjadi tinggi
Tekanan intaraokular ditentukan ole/ ke4epatan pem1entukan aueous
/umor dan ta/anan ter/adap aliran keluarnya dari mata. ;olumenya adala/
sekitar #%0 dan ke4epatan pem1entukannya yang memiliki Cariasi diurnal
adala/ #'%
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
14/49
renda/. 9airan ini 1ersi6at asam dengan unsur "ir 77H' Protein 0'0,H' )a' K'
9l' glukosa' asam laktat' asam amino.
"ueous /umor diproduksi ole/ 4orpus 4iliare. Setela/ masuk ke 1ilik
mata 1elakang' aueous /umor mengalir melalui pupil ke 1ilik mata depan lalu
ke anyaman tra1ekular di sudut 1ilik mata depan. Selain itu terjadi pertukaran
di6erensial komponen2komponen aueous dengan dara/ di iris.
"dapun 6ungsi dari aueous /umor yaitu 4airan yang mengisi 9" dan
9P' untuk menjaga TI' mem1eri 1entuk ke 1ola mata anterior' pem1a&a
nutrisi dan oksigen untuk lensa dan kornea EaCaskularF serta untuk mengangkut
1uangan /asil meta1olisme.
##.* Glaukoma
##.*., De7inisi
:laukoma merupakan sekelompok penyakit neuroopti4 yang
menye1a1kan kerusakan serat optik Eneuropati optikF' yang ditandai dengan
kelainan atau atro6i papil nerCus opti4us yang k/as' adanya ekskaCasi
14
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
15/49
glaukomatosa' serta kerusakan lapang pandang dan 1iasanya dise1a1kan ole/
e6ek peningkatan tekanan intraokular se1agai 6aktor resikonya.
##.*.*. Pato7isiologi
Peningkatan tekanan di dalam mata Eintrao4ular pressureF adala/ sala/
satu penye1a1 terjadinya kerusakan sara6 mata EnerCus opti4usF dan
menunjukkan adanya gangguan dengan 4airan di dalam mata yang terlalu
1erle1i/. Ini 1isa dise1a1kan ole/ mata yang memproduksi 4airan terlalu
1erle1i/' 4airan tidak mengalir se1agaimana mestinya melalui 6asilitas yang adauntuk keluar dari mata Ejaringan tra1e4ular mes/&orkF atau sudut yang
ter1entuk antara kornea dan iris dangkal atau tertutup se/ingga menyum1at<
mem1lok pengaliran daripada 4airan mata.
15
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
16/49
Gambar 1. Patofisiologi glaukoma
Se1agian orang yang menderita glaukoma namun masi/ memiliki tekanan
di dalam 1ola matanya normal' penye1a1 dari tipe glaukoma sema4am ini
diperkirakan adanya /u1ungan dengan kekurangan sirkulasi dara/ di daera/
syara6
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
17/49
dengan ras yang lain. "lasan per1edaan ini 1elum dapat dijelaskan.
Pada orang2orang asia 4enderung untuk menderita glaukoma sudut
tertutup' sedangkan pada orang ras yang lain justru 1eresiko untuk
terjadi glaukoma meskipun tekanan intraokuler renda/.4. Ri/a2at Keluarga dengan Glaukoma. Jika seseorang memiliki
ri&ayat keluarga dengan glaukoma' akan 1erpotensi untuk menderita
glaukoma' ri&ayat keluarga meningkatkan resiko , /ingga 7 kali
lipat.d. Kondisi medis. Dia1etes meningkatkan reskio glaukoma' selain itu
ri&ayat dara/ tinggi atau penyakit jantung juga 1erperan dalam
meningkatkan resiko. *aktor risiko lainnya termasuk retinal
detasemen' tumor mata dan radang pada seperti uCeitis kronis dan
iritis. Be1erapa jenis operasi mata juga dapat memi4u glaukoma
sekunder.
e. 3edera 7isik. Trauma yang para/' seperti menjadi pukulan pada
mata' dapat mengaki1atkan peningkatan tekanan mata. Selain itu
4edera juga dapat menye1a1kan terlepasnya lensa' tertutupnya sudut
drainase. Selain itu dapat juga menye1a1kan glaukoma sekunder
sudut ter1uka. :laukoma jenis ini dapat terjadi segera setela/
terjadinya trauma atau satu ta/un kemudian. 9edera tumpul seperti
mata memar atau 4edera tum1us pada mata dapat merusak sistem
drainase mata' kerusakan pada sistem drainase ini yang seringkali
memi4u terjadinya glaukoma. 9edera paling umum yang
menye1a1kan trauma pada mata adala/ aktiCitas yang 1er/u1ungan
dengan ola/raga seperti 1ase1all atau tinju.
6. Penggunaan Kortikosteroid )angka Pan0ang. Resiko terjadinya
glaukoma meningkat pada penggunaan kortikosterid dalam periode
&aktu yang lama.
g. Kelainan pada %ata1 Kelainan struktural mata dapat menjadi
penye1a1 terjadinya glaukoma sekunder' se1agai 4onto/' pigmentary
17
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
18/49
glaukoma. Pigmentary glaukoma adala/ glaukoma sekunder yang
dise1a1kan ole/ pigmen granule yang di lepaskan dari 1agian
1elakang iris' granule2granule ini dapat mem1lokir tra1e4ular
mes/&ork.
##.*. Klasi7ikasi
Dua jenis glaukoma yang umum adala/ Prymary Open Angle Glaucoma
atau glaukoma sudut ter1uka dan Acute Angle Closure Glaucoma atau
glaukoma sudut tertutup. Pada umumnya' orang suku "6rika dan "sia le1i/
tinggi risikonya untuk menderita glaukoma dan ke/ilangan pengli/atannya
daripada orang kulit puti/ dan glau4oma adala/ sala/ satu penye1a1 utamake1utaan di "sia.
Ta1el $. Kalsi6ikasi glau4oma 1erdasarkan etiologi.
A. Glaukoma Primer
$. :lau4oma sudut ter1uka
a. :lau4oma sudut ter1uka primer Eglaukoma sudut ter1uka
kronik' glaukoma seder/ana kronikF
b. :lau4oma tekanan normal Egalukoma tekanan renda/F
#. :lau4oma sudut tertutup
a. "kut
1. Su1akut
4. Kronik
d. Iris plateu
&. Glau4oma Kongenital
$. :lau4oma kongenital primer #. :lau4oma yang 1erkaitan dengan kelainan perkem1angan mata lain
a. Sindrom pem1ela/an kamera anterior
Sindrom "=en6eld
18
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
19/49
Sindrom Rieger
"nomal Peter
b. "niridia
3. :lau4oma yang 1erkaitan dengan kelainan perkem1angan ekstraokular
a. Sindrom Sturge2e1er
b. Sindrom Mar6an
4. )euro6i1romatosis
d. Sindrom o&e
e. Ru1ella Kongenital
3. Glau4oma Sekunder
$. :lau4oma pigmentasi#. Sindrom eks6oliasi
3. "ki1at kelainan lensa E6akogenikF
a. Dislokasi
b. Intumesensi
4. *akolitik
,. "ki1at kelainan traktus uCea
a. +Ceitis
b. Sinekia posterior Eseklusio pupilaeF
4. Tumor
%. Sindrom iridokorneo endotel EI9@F
8. Trauma
a. (i6ema
b. Kontusio. Pas4aoperasi
a. :laukoma sum1atan siliaris Eglaukoma malignaF
b. Sinekia anterior peri6er
19
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
20/49
4. Pertum1u/an epitel ke 1a&a/
d. Pas4a 1eda/ tandur kornea
e. Pas4a 1eda/ pelepasan retina
!. :alu4oma neoCaskular
a. Dia1etes mellitus
b. Sum1atan Cena retina sentralis
4. Tumor intraokular
7. Peningkatan tekanan Cena episklera
a. *istula karotis2kaCernosa
b. Sindrom Sturge2e1er
$0. "ki1at steroidD. Glau4oma Absolut 5 (asil ak/ir semua glaukoma yang tidak terkontrol adala/
mata yang keras' tidak dapat meli/at' sering nyeri.
Ta1el #. Klasi6ikasi glaukoma 1erdasarkan mekanisme peningkatan tekanan
intraokular
A. Glau4oma sudut terbuka
$. Mem1ran prata1ekular 5 Semua kelainan ini dapat 1erkem1ang menjadi
glau4oma sudut tertutup aki1at kontraksi mem1rane prata1ekular.
a. :lau4oma neoCaskular
b. Pertum1u/an epitel ke 1a&a/
4. Sindrom I9@
#. Kelainan tra1ekular
a. :lau4oma sudut ter1uka primer
b. :lau4oma kongenital
4. :lau4oma pigmentasid. Sindrom eks6oliasi
e. :lau4oma aki1at steroid
7. (i6ema
20
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
21/49
g. Kontusio atau resesi sudut
. Iridosiklitis EuCeitisF
i. :lau4oma 6akolitik
3. Kelainan pas4atra1ekular
a. Peningkatan tekanan Cena episklera
&. Glau4oma sudut tertutup
$. Sum1atan pupil Eiris 1om1eF
a. :lau4oma sudut tertutup primer
1. Seklusio pupilae Esineksia posteriorF
4. Intumesensi lensad. Dislokasi lensa anterior
e. (i6ema
#. Pergeseran lensa ke anterior
a. :lau4oma sum1atan siliaris
1. Sum1atan Cena retina sentralis
4. Skleritis posterior
d. Pas4a1eda/ pelepasan retina
3. Pendesakan sudut
a. Iris plateau
1. Intumesensi lensa
4. Midriasis untuk pemeriksaan 6undus
,. Sinekia anterior peri6er
a. Penyempitan sudut kronik
1. "ki1at kamera anterior yang datar
4. "ki1at iris 1om1e
d. Kontraksi mem1ran pratra1ekular
21
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
22/49
,. Open Angle Glau4oma ;Glaukoma sudut
terbuka<
Tipe ini merupakan yang paling umum
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
23/49
tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokular menda/ului kelainandiskus optikus dan lapangan pandang.
Pada anamnesis didapatkan ri&ayat 1ayangan gelap pada lapang pandang
atau keakti6an se/ari /ari mulai terganggu se/ingga /arus 1erjalan dengan
le1i/ perla/an la/an. Pada pemeriksaan didapatkan Cisus sentral 1aik Eke4uali
stadium lanjutF1 tidak ada /yperemia konjungtiCa dan siliar 1 kornea jerni/' 1ilik
mata depan dalam' pupil normal' 6unduskopi gaung papil E?F dinyatakan dalam
per1andingan antara diameter gaung E4uppingF dan diameter papil EdiskF 9
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
24/49
4. Normal tension glaukoma ;Glaukoma bertekanan normal<
:lau4oma 1ertekanan normal adala/ suatu keadaan dimana terjadi
kerusakan yang progresi6 ter/adap syara6
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
25/49
Gambar ". Glaukoma sudut tertutup
Kemampuan dari 4airan mata untuk mengalir
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
26/49
a. Glau4oma Sudut Tertutup Primer Akut
:laukoma yang terjadi karena sudut tertutup se4ara akut aki1at 1lok pupil
karena kondisi primer 1erupa 1ilik mata depan dangkal. Kelu/an terjadi karena
peningkatan tekanan intraokular yang mendadak dan sangat tinggi antara lainnyeri periokular' pengli/atan sangat menurun' meli/at &arna pelangi sekitar
4a/aya' mual' munta/. Tanda2tanda dari glaukoma sudut tertutup primer akut
antara lain /iperemi konjungtiCa dan lim1al' edema kornea' 1ilik mata depan
dangkal disertai 6lare dan 4ells' tekanan intraokular sangat tinggi' papil sara6
optik /iperemia' sudut 1ilik mata depan tertutup' pupil 1erdilatasi sedang.
(iperemi lim1al dan konjungtiCa' edema kornea' 1ilik mata depan dangkal
dengan 6lare dan 4ells' iris 1om1ans tanpa adanya ru1eosis iridis' pupil dilatasi
1ulat lonjong Certikal re6leks negati6' lensa posisi normal tidak katarak' tekanan
intraokular sangat tinggi' sudut 1ilik mata depan tertutu p.
Gambar #. $iperemi limbal dan konjungti%a disertai pendangkalan bilik mata
depan pada penderita glaucoma akut sudut tertutup
b. Glaukoma Sudut Tertutup Subakut
26
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
27/49
Seperti pada kasus akut' dengan 6aktor etiologi yang sama ke4uali 1a/&a
episode peningkatan tekanan intraokular 1erlangsung singkat dan rekuren.
@pisode penutupan sudut mem1aik se4ara spontan' tetapi terjadi akumulasi
kerusakan pada sudut kamera anterior 1erupa pem1entukan sinekia anterior
peri6er. Kadang2kadang penutupan sudut menjadi akut. Kun4i untuk diagnosis
terletak pada ri&ayat' nyeri unilateral 1erulang' kemera/an' dan keka1uran
pengli/atan yang disertai /alo disekitarnya' serangan sering terjadi malam /ari.
4. Glaukoma Sudut Tertutup Primer Kronik
Sama dengan glaukoma sudut tertutup primer akut' kelainan mata yang
terjadi aki1at glaukoma sudut tertutup primer akut yang 1erlangsung lama.
Terdapatnya sinekia anterior aki1at dari glaukoma sudut tertutup primer akut
yang 1erlangsung lama menye1a1kan tekanan intraokular tetap tinggi disertai
kerusakan pada papil sara6 optik.
"troti iris' 6i=ed semidilated pupil' 1ilik mata depan dangkal' tekanan
intraokular tinggi' sudut 1ilik mata depan tertutup' dan papil sara6 optik suda/
mulai atro6i.
9. Se4ondar2 Glau4oma
Bentuk ini adala/ se1agai /asil dari kelainan mata lainnya seperti trauma'
katarak' atau radang mata. Penggunaan o1at2o1at golongan steroid EkortisonF
juga mempunyai ke4enderungan untuk meningkatkan tekanan di dalam 1ola
mata.
. 3ongenital Glau4oma
Bentuk ini adala/ 1entuk yang jarang terjadi' yang dise1a1kan ole/
system pengaliran 4airan mata yang a1normal. Ini 1isa terjadi pada &aktu la/ir
atau 1erkem1ang di kemudian /ari. Para orang tua 1isa mengeta/ui jika
anaknya menderita kelainan ini dengan 4ara memper/atikan apaka/ anaknya
27
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
28/49
sensiti6 ter/adap 4a/aya' mata yang 1esar dan 1era&an
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
29/49
-. Glau4oma Absolut
Merupakan /asil ak/ir dari glaukoma yang tidak terkontrol' mata menjadi
keras' tajam pengli/atan menjadi nol dan sering terasa nyeri.
##.*.- Pemeriksaan Pada Glaukoma
Pemeriksaan mata se4ara rutin merupakan 4ara ter1aik untuk mendeteksi
terjadinya glaukoma. Berikut merupakan jenis2jenis pemeriksaan yang dapat
dilakukan5
a. Tonometr2 : untuk mengukur tekanan intraokuler.
"da 1e1erapa ma4am tonometry5
,< Tonometry indentasi Es4/iot-F
#F. Tonometry aplanasi EgoldmanF
29
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
30/49
3F. Tonometry non kontak
,F. Tonometry digital
b. Gonios4op2 : untuk memeriksa drainase sudut mata.
Dengan genioskopi kita dapat menilai le1ar dan sempitnya sudut 1ilik matadepan' dilakukan dengan 4ara mem1ius mata dengan o1at2o1at tetes
anast/esi dan menempatkan 4onta4t lens k/usus yang te1al dengan ka4a2
ka4a di dalamnya dan diletakkan pada mata. Ka4a2ka4a terse1ut
memungkinkan dokter untuk meli/at 1agian dalam mata dari ara/2ara/ yang
1erlainan. Dari sinila/ dapat kita tentukan apaka/ sudut mata ter1uka atau
menyempit. :enios4opy juga dapat digunakan untuk meli/at kelainan2
kelainan pada pem1ulu/ dara/ yang memungkinkan untuk mengganggu
aliran /umor aueous keluar dari mata.
4. Optalmos4op2 : untuk mengeCaluasi semua
ker usakan diskus optikus
Pemeriksaan menggunakan op/t/almoskop dilakukan guna memeriksa
diskus optikus pada 1elakang mata' kerusakan pada syara6 opti4' dise1ut
4upping o6 t/e dis4 dapat terdeteksi dengan 4ara ini. Diskus optikus normal
memiliki 4ekungan di 1agian tenga/nya Edepresi sentralF2 4a&an < 4ekungan
6isiologik yang ukurannya 1erCariasi 1ergantung pada jumla/ relatiCe serat
yang menyusun sara6 optikus ter/adap ukuran lu1ang s4lera yang /arus
dile&ati ole/ serat2serat terse1ut. Pada mata /ipermetropik' lu1ang s4lera
ke4il se/ingga 4ekungan opti4 juga ke4il. Pada mata myopi4 /al yang
se1aliknya terjadi. "tro6i optikus aki1at glau4oma menim1ulkan kelainan2
kelainan diskus k/as yang terutama ditandai ole/ 1erkurangnya su1stansi
diskus yang ditandai se1agai pam1esaran 4ekungan diskus optikus2 disertai
pemu4atan diskus di daera/ 4ekungan. Bentuk21entuk lain atro6i optikus
menye1a1kan pemu4atan luas tanpa peningkatan 4ekungan diskus optikus.Pada glaukoma mula2mula terjadi pem1esaran konsentrik 4ekunga opti4
yang diikuti ole/ pen4ekungan superior dan in6erior yang disertai pentakikan
6okal tepi diskus optikus. Kedalaman 4ekungan opti4 juga meningkat
30
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
31/49
se&aktu lamina 4ri1osa tergeser ke 1elakang. Seiring dengan pem1entukan
4ekungan' pem1ulu/ retina di diskus tergeser keara/ /idung. (asil ak/ir
pada pen4ekungan 1erupa 4ekungan 1ean2pot EperiukF tempat tidak terli/at
di 1agian tepi. Rasio 4ekungan2diskus adala/ 4ara yang 1erguna untuk
men4atat ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. Besaran terse1ut
adala/ per1andingan antara ukuran 4ekungan ter/adap garis tenga/ diskus '
mis. 9ekungan ke4il adala/ 0'$ dan 4ekungan 1esar 0'7. "pa1ila terdapat
peningkatan tekanan intraokular yang signi6ikan' rasio 4ekungan2diskus
yang le1i/ 1esar dari 0'% atau adanya asimetri 1ermakna antara kedua mata
sangat mengisyaratkan adanya atro6i glaukomatosa. Penilaian klinis diskus
optikus dapat dilakukan dengan o6talmoskopi langsung atau dengan pemeriksaan menggunakan lensa >0 dioptri' lensa (ru1y atau lensa kontak
kornea k/usus yang mem1eri gam1aran tiga dimensi. Bukti klinis lain
adanya kerusakan neuron pada glaukoma adala/ atro6i lapisan serat sara6 .
(al ini dapat terdeteksi Etanda (oytF dengan o6talmoskopi terutama apa1ila
digunakan 4a/aya 1e1as mera/2 dan menda/ului ter1entuknya peru1a/an2
peru1a/an pada diskus optikus.
d. Perimetr2 : +ji lapang pandangan masing2masing
mata.
31
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
32/49
+ji lapang pandangan sangat penting untuk mendeteksi glau4oma sudut
ter1uka dan memantau penurunan Cisus. Setiap penderita yang diduga
menderita glau4oma /arus diperiksa se4ara periodi4 dengan 1e1erapa 4ara5
$F. Tangen s4reen< Bjerrum5 digunakan untuk mendeteksi kelainan daera/sentral.
#F. Perimeter goldman5 untuk memeriksa lapang pandangan sentral dan
peri6er
3F Perimeter automatis,F Tes kon6rontasi5 untuk memeriksa lapang pandangan peri6er yang
memiliki arti 1ila ada glau4oma yang suda/ lanjut.
e. Pe42metr2 : untuk menentukan kete1alan kornea.
##.*.= Penatalaksanaan
32
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
33/49
,. Penatalaksanaan Konser6ati7
a. Supresi Pembentukan Humor Aqueous
Peng/am1at 1eta adrenergik adala/ o1at yang paling luas digunakan
untuk terapi glaukoma. Timolol 0'#%H dan 0'%H' 1etaksolol 0'#%H dan 0'%H.Kontraindikasi utama adala/ penyakit o1stuksi jalan na6as.
"gonis adrenergik al6a # @pine6rin dan dipiCerin mempunyai e6ek
pada pem1entukan !umor aueous. In/i1itor kar1onat an/idrase sistemik
aseta-olamid adala/ yang paling 1anyak digunakan atau juga dapat digunakan
diamo= %00 mg
b. !asilitasi Aliran Keluar Humor Aqueous
Parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar yang 1ekerja pada
jaringan tra1ekular melalui kontraksi otot siliaris. 1at pili/an adala/
pilokarpin 0'%8H Esering #HF. Semua o1at parasimpatomimetik menim1ulkan
miosis disertai meredupnya pengli/atan.
4. %enurunkan $olume Korpus $itreum
1at o1atan /iperosmotik menye1a1kan dara/ /ipertonik se/ingga
4airan tertarik keluar dari korpus Citreum. Selain itu' juga terjadi penurunan
produksi !umor aueous. :liserin oral $ 2 $'% g 44
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
34/49
alaupun le1i/ muda/ dilakukan' terapi laser memerlukan kornea yang
relati6 jerni/ dan dapat menye1a1kan peningkatan tekanan intraokular yang
4ukup 1esar. Iridotomi peri6er se4ara 1eda/ meng/asilkan ke1er/asilan jangka
panjang yang relati6 1aik.
b.
Trabekuloplasti Laser
Penggunaan laser untuk
menim1ulkan luka 1akar pada
jalinan tra1ekular dan kanalis
s4/lemm' dengan tujuan
melan4arkan aliran !umor aueous.
Teknik ini dapat diteapkan untuk
glaukoma sudut ter1uka
4. &eda Drainase Glaukoma
34
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
35/49
Tindakan 1eda/ untuk mem1uat
jalan pintas dari mekanisme
drainase normal' se/ingga ter1entuk
akses langsung dari kamera anterior
kejaringan su1konjungtiCa atau
or1ita ' dapat di1uat dengan
tra1ekulotomi atau insrsi selang
drainase
d. Siklodestrukti7
Kegagalan terapi medis dan 1eda/ dapat dipertim1angkan tindakan
destruksi korpus siliaris dengan laser atau 1eda/. Semua teknik siklodestrukti6 dapat menye1a1kan ptisis 1ul1i.
##.9 Retinopati Hipertensi
##. 9., De7inisi
Retinopati adala/ kelainan pem1ulu/ dara/ yang menuju ke mata 1erupa
perdara/an' tidak adekuatnya pasokan dara/ dan penyum1atan pem1ulu/ dara/.
"ki1at yang serius adala/ kerusakan retina' yang kadang2kadang menetap dan
menye1a1kan penurunan 6ungsi pengli/atan 1a/kan ke1utaan.
Retinopati /ipertensi adala/ kelainan2kelainan retina dan pem1ulu/ dara/
retina aki1at tekanan dara/ tinggi. Mem1erikan kelainan pada retina 1erupa
retinopati /ipertensi dengan arteri yang 1esar dan tidak teratur' eksudat pada
retina' edema retina dan perdara/an retina. Kelainan pem1ulu/ dara/ dapat
1erupa penyempitan umum atau setempat' per4a1angan pem1ulu/ dara/ yang
tajam' 6enomena crossing atau sklerose pem1ulu/ dara/.
##.9.* "pidemiologi
Sejak ta/un $770' diadakan penelitian mengenai retinopati /ipertensi.
Didapatkan usia yang paling 1anyak tersering adala/ 1a/&a kelainan ini 1anyak
35
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
36/49
ditemukan pada usia ,0 ta/un ke atas. PreCalensi yang le1i/ tinggi juga
ditemukan pada orang 1erkulit /itam 1er1anding orang kulit puti/
##.9.9 Pato7isiologi
Pada keadaan /ipertensi' pem1ulu/ dara/ retina akan mengalami
1e1erapa seri peru1a/an pato6isiologis se1agai respon ter/adap peningkatan
tekanan dara/. Terdapat teori 1a/&a terjadi spasme arterioles dan kerusakan
endot/elial pada ta/ap akut sementara pada ta/ap kronis terjadi /ialinisasi
pem1ulu/ dara/ yang menye1a1kan 1erkurangnya elastisitas pem1ulu/ dara/.
Pada ta/ap a&al' pem1ulu/ dara/ retina akan mengalami Casokonstriksi
se4ara generalisata. Ini merupakan aki1at dari peningkatan tonus arteriolus darimekanisme autoregulasi yang se/arusnya 1erperan se1agai 6ungsi proteksi.
Pada pemeriksaan 6unduskopi akan keli/atan penyempitan arterioles retina
se4ara generalisata.
Peningkatan tekanan dara/ se4ara persisten akan menye1a1kan terjadinya
pene1alan intima pem1ulu/ dara/' /iperplasia dinding tunika media dan
degenerasi /yalin. Pada ta/ap ini akan terjadi penyempitan arteriolar yang le1i/
1erat dan peru1a/an pada persilangan arteri2Cena yang dikenal se1agai
LarterioCenous ni4kingL. Terjadi juga peru1a/an pada re6leks 4a/aya arteriolar
yaitu terjadi pele1aran dan aksentuasi dari re6leks 4a/aya sentral yang dikenal
se1agai L4opper &iringL.
Dinding aretriol normal 1ersi6at transparan' se/ingga yang terli/at
se1enarnya adala/ dara/ yang mengalir. Pantulan 4a/aya yang tipis di1agian
tenga/ lumen tampak se1agai garis re6rakti6 kuning sekitar sele1ar seperlima
dari le1ar lumen. "pa1ila dinding arteriol diin6iltrasi ole/ sel lemak dan
kolesterol akan menjadi sklerotik. Dinding pem1ulu/ dara/ se4ara 1erta/ap
menjadi tidak transparan dan dapat dili/at' dan re6leksi 4a/aya yang tipis
menjadi le1i/ le1ar. Produk2produk lemak kuning kea1uan yang terdapat pada
dinding pem1ulu/ dara/ 1er4ampur dengan &arna mera/ dara/ pada lumen
36
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
37/49
pem1ulu/ dara/ akan meng/asilkan gam1aran k/as copper'(ire. (al ini
menandakan tela/ terjadi arteriosklerosis tingkat sedang. "pa1ila sklerosis
1erlanjut' re6leksi 4a/aya dinding pem1ulu/ dara/ 1er1entuk sil%er'(ire. Ta/ap
pem1entukan eksudat' akan menim1ulkan kerusakan pada sa&ar dara/2retina'
nekrosis otot polos dan sel2sel endotel' eksudasi dara/ dan lipid' dan iskemik
retina.
Peru1a/an2peru1a/an ini 1ermani6estasi pada retina se1agai gam1aran
mikroaneurisma' /emoragik' eksudat keras dan in6ark pada lapisan serat sara6
yang dikenal se1agai cotton'(ool spot . @dema diskus optikus dapat terli/at
pada ta/ap ini' dan 1iasanya merupakan indikasi tela/ terjadi peningkatan
tekanan dara/ yang sangat 1erat. @dema retina dan makula diperkirakan terjadimelalui dua mekanisme. @dema retina tim1ul aki1at transudasi 4airan koroid
yang masuk ke retina setela/ runtu/nya struktur RP@. )amun selama ini
peneliti lain per4aya 1a/&a 4airan edematosa mun4ul aki1at kegagalan
autoregulasi' se/ingga meningkatkan tekanan transmural pada arterioles distal
dan kapiler proksimal dengan transudasi 4airan ke dalam jeringan
##.9. Ge0ala dan Tanda
:ejala pada retinopati /ipertensi sering asimptomatik' kadang dapat
menye1a1kan penurunan pengli/atan. Tanda utamanya 1erupa general atau
lokal penyempital arteri retina dan sering terjadi 1ilateral. Tanda lainnya dapat
1erupa arterioCenous 4rossing 4/anges' retinal arteriolus sklerosis E4ooper <
silCer &eringF' 4otton &ool spot' /ard eksudat yang 1erupa ma4ular star 6igure'
6lame /aemorr/age' retinal edema' arteriol makroaneurisme' dan atropi
korioretinal E@ls4/nig spotF. Tanda lainnya yang jarang terjadi adala/ a1lasio
retina' perdara/an Citreous' penyumpatan di 4entral atau 4a1ang dari arteri atau
Cena. Dan neoCaskularisasi merupakan komplikasi yang dapat 1erkem1ang.
37
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
38/49
Pada retinopati /ipertensi stadium lanjut 1erupa retinopati /pertensi
malignan menunjukan adanya papil edema ditam1a/ tanda lainnya yang tela/
dise1utkan diatas.
Retinopati /ipertensi dapat terjadi dalam , keadaan' yaitu 5
$F Simple /ipertensi tanpa sklerosis
Ditemukan pada pasien usia muda' tanda pada retina dapat 1erupa kontriksi
dari arteriole dimana akan menjadi pu4at dan terdapat perdara/an tetapi
tidak terdapat eksudat#F (ipertensi dengan inColutionary sklerosis
Ditemukan pada pasien usia tua' gam1aran dari arteriosklerotik dapat terjadi.
Tanda Caskular /anya menjelaskan 1ertam1a/nya lokal kontriksi dan dilatasi
dari pem1ulu/ dara/ dengan Caskular s/eat/ dan deposit dari /ard eksudatdan kadang terdapat perdara/an tanpa adanya oedema. Seringkali peru1a/an
pada pem1ulu/ dara/ terjadi 1ilateral' retinopati yang menetap pada satu
mata dapat mengaki1atkan insu6isiensi karotid pada tepinya. Prognosisnya
relati6 1aik.
3F "rteriolar Edi6use /yperplasti4F sklerosis
Ditemukan pada pasien usia muda. Ke1anyakan arteri pada usia muda
merespon /ipertensi dengan proli6erati6 dan 6i1rous' peru1a/an terutama
4enderung mengenai media. Pem1ulu/ dara/ menunjukan 1ukti adanya
/ipertensi. Penyempitan dan 1erkelok keloknya pem1ulu/ dara/ dengan
tanda arterio2Cenous 4rossing' sedangkan pada multiple /emor/age dapat
tim1ul dengan udem dan 4otton &ool pat4/es pada stadium a&al dan adanya
/ard eksudat terse1ar dan sering mem1entuk makulare star pada stadium
ak/ir atau lanjut. Jika pasien dapat 1erta/an' terdapat tanda peru1a/an dari
6undus yang menjadi regresi dan meskipun ke1utaan tidak terjadi tetapi
pengli/atan yang 1erkurang dapat menjadi masala/ yang 4ukup serius.
Kematian dise1a1kan ole/ uremia.
,F Malignan /ypertension
"dala/ se1ua/ ekspresi dari akselerasi progresi6 dari stadium /ipertensi pada
pasien dengan relati6 young arteriole Eumur mudaF tidak terlindung ole/
38
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
39/49
sklerosis. Pengga1ungan dari renal insu6isiensi dan gam1aran dari 6undus
dapat diketa/ui se1agai /ipertensi neuroretinopati yang didominasi ole/
gam1aran udem. Seluru/ retina dapat menjadi gelap < suram karena adanya
general udem yang 1anyak pada dis4' mengaki1atkan dalam stadium dari
papiledema dengan multiple 4otton &ool pat4/es' /ard eksudat dapat
menjadi 1erle1i/an menandai 1a/&a pat4/es 6orm enormous masse
diantaranya. Tanda makular star seringkali yang paling utama. Pengli/atan
seringkali menjadi ka1ur < suram. Pada kasus seperti itu' k/ususnya ketika
papiledema menjadi tanda. Prognosisnya adala/ tidak jelas dan 1ila tidak
/ipertensi dapat dikontrol dengan o1at o1atan atau metode 1eda/.
Ke/idupan tidak selalu 1erlangsung le1i/ dari # ta/un.
##.9.- Klasi7ikasi
Terdapat 3 skema mayor yang disepakati digunakan dalam praktek se/ari2
/ari
$F. Klasi6ikasi Keit/2agener2Barker E$737F
Stadium Karakteristik
Stadium I Penyempitan ringan' sklerosis dan tortuosity arterioles retina
/ipertensi ringan' asimptomatis
Stadium II Penyempitan de6initi6' konstriksi 6okal' sklerosis' dan ni4king
arterioCenous tekanan dara/ semakin meninggi' tim1ul 1e1erapa
gejala dari /ipertensi
Stadium III Retinopati E4otton2&ool spot' arterios4lerosis' /emoragikF tekanan
dara/ terus meningkat dan 1erta/an' mun4ul gejala sakit kepala'
Certigo' kesemutan' kerusakan ringan organ jantung' otak dan 6ungsi
ginjal
Stadium I; @dema neuroretinal termasuk papiledema' @ls4/ig spot peningkatan
tekanan dara/ se4ara persisten' gejala sakit kepala' ast/enia'
39
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
40/49
penurunan 1erat 1adan' dyspnea' gangguan pengli/atan' kerusakan
organ jantung' otak dan 6ungsi ginjal
( mem1agikan stadium I dan II dari Keit/ dkk se1agai retinopati /ipertensi dan
stadium III dan I; se1agai malignant /ipertensi
#F Klasi6ikasi S4/eie E$7%3F
Stadium Karakteristik
Stadium 0 "da diagnosis /ipertensi tanpa a1normalitas pada retina
Stadium I Penyempitan arteriolar di6us' tiada konstriksi 6okal' pele1aran re6leks
arterioler retina
Stadium II Penyempitan arteriolar yang le1i/ jelas disertai konstriksi 6okal'
tanda penyilangan arterioCenous
Stadium III Penyempitan 6okal dan di6us disertai /emoragik' 4opper2&ire arteriesStadium I; @dema retina' /ard eksudat' papiledema' silCer2&ire arteries
3F Klasi6ikasi dari retinopati /ipertensi 1erdasarkan data populasi ole/ )e&
@ngland Journal o6 Medi4ine #00,
Retinopati Deskripsi Asosiasi sistemik
Mild Satu atau le1i/ dari tanda 1erikut5
Penyempitan arteioler menyeluru/
atau 6okal' "; ni4king' dindingarterioler le1i/ padat EsilCer2&ireF
"sosiasi ringan dengan
penyakit stroke' penyakit
jantung koroner danmortalitas kardioCaskuler
Moderate Retinopati mild dengan satu atau
le1i/ tanda 1erikut 5Perdara/an retina
E1lot' dot atau 6lame2s/apeF'
mi4roaneurysme' 4otton2&ool' /ard
e=udates
"sosiasi 1erat dengan
penyakit stroke' gagal
jantung' dis6ungsi renal dan
mortalitas kardioCaskuler
"44elerated Tanda2tanda retinopati moderate
dengan edema papil 5 dapat disertaidengan ke1utaan
"sosiasi 1erat dengan
mortalitas dan gagal ginjal
##.9.= Diagnosis
40
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
41/49
Diagnosis retinopati /ipertensi ditegakkan 1erdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan 6isik. Selain itu pemeriksaan penunjang seperti 6unduskopi'
pemeriksaan Cisus' pemeriksaan tonometri terutama pada pasien lanjut usia dan
pemeriksaan )*G +'*can untuk meli/at kondisi di 1elakang lensa diperlukan
untuk mem1antu menegakkan diagnosis pasti. Pemeriksaan la1oratorium juga
penting untuk menyingkirkan penye1a1 lain retinopati selain dari /ipertensi.
Pasien dengan /ipertensi 1iasanya akan mengelu/kan sakit kepala dan nyeri
pada mata. Penurunan pengli/atan atau pengli/atan ka1ur /anya terjadi pada
stadium III atau stadium I; peru1a/an Caskularisasi aki1at /ipertensi .
(ipertensi dan peru1a/an arteriosklerosis pada 6undus diketa/ui melalui
pemeriksaan 6unduskopi' dengan pupil dalam keadaan dilatasi. Biasadidapatkan peru1a/an pada Caskularisasi retina' in6ark koroid tetapi kondisi ini
jarang ditemukan pada /ipertensi akut yang mem1erikan gam1aran ,lsc!nig-s
spot yaitu atro6i sirkumskripta dan dan proli6erasi epitel pigmen pada tempat
yang terkena in6ark. Pada 1entuk yang ringan' /ipertensi akan meye1a1kan
peningkatan re6lek arteriolar yang akan terli/at se1agai gam1aran copper (ire
atau sil%er (ire. Pene1alan lapisan adCentisia Caskuler akan menekan Cenule
yang 1erjalan di1a&a/ arterioler se/ingga terjadi perlengketan atau ni4king
arterioCenousa. Pada 1entuk yang le1i/ ekstrem' kompresi ini dapat
menim1ulkan oklusi 4a1ang Cena retina E +ranc! etinal /ein Occlusion<
BR;F. Dengan leCel tekanan dara/ yang le1i/ tinggi dapat terli/at perdara/an
intraretinal dalam 1entuk flame s!ape yang mengindikasikan 1a/&a
perdara/annya 1erada dalam lapisan serat sara6' dan< atau edema retina.
Malignant /ipertensi mempunya 4iri24iri papiledema dan dengan perjalanan
&aktu akan terli/at gam1aran makula 1er1entuk 1intang.
esi pada ekstraCaskuler retina dapat terli/at se1agai gam1aran
mikroaneurisme yang diperkirakan akan terjadi pada area dinding kapiler yang
paling lema/. :am1aran ini paling jelas terli/at melalui pemeriksaan dengan
angiogra6i. Keadaan stasis kapiler dapat menye1a1kan anoksia dan
41
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
42/49
1erkurangnya suplai nutrisi' se/ingga menim1ulkan 6ormasi mikroanuerisma.
Selain itu' perdara/an retina dapat terli/at. Ini aki1at /ilang atau 1erkurangnya
integritas endotel se/ingga terjadi ekstraCasasi ke plasma' /ingga terjadi
perdara/an. Ber4ak21er4ak perdara/an keli/atan 1erada di lapisan serat sara6
keli/atan le1i/ jelas di1andingkan dengan perdara/an yang terletak jau/
dilapisan 6leksi6orm luar. Pada edema retina dan makula' yang terli/at se4ara
/istologis adala/ residu edema dan makro6ag yang mengandung lipid.
alaupun deposit lipid ini ada dalam pel1agai 1entuk dan terdapat dimana2
mana di dalam retina' gam1aran macular star merupakan 1entuk yang paling
dominan. :am1aran seperti ini mun4ul aki1at orientasi lapisan (enle dari serat
sara6 yang 1er1entuk radier Angiografi flouresen memungkinkan kita mendokumentasikan peru1a/an
peru1a/an mikrosirkulasi ini se4ara akurat. Pada pasien 1erusia muda dengan
/ipertensi' ditemukan penipisan dan penyum1atan arteriole' dan adanya
nonper6usi kapiler dapat diCeri6ikasi dalam /u1ungannya dengan cotton (ool
patc!es' yang dikelilingi ole/ kapiler kapiler yang mele1ar a1normal dan
mikroaneurisme yang meningkat permea1ilitasnya pada angiogra6i 6loure4ens
##.9.> Diagnosa &anding
$F Retinopati Dia1etik
#F Kolagen Caskular disease3F "nemia
,F Retinopati radiasi
%F 9entral or Bran4/ retinal Cein o44lusion
##.9.? Penatalaksanaan
Dalam penatalaksanaan retinopati /ipertensi' mengo1ati 6aktor primer
adala/ sangat penting jika ditemukan peru1a/an pada 6undus aki1at retinopati
arterial. Tekanan dara/ penderita retinopati /ipertensi /arus diturunkan di1a&a/
$,0
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
43/49
maka kondisi ini tidak dapat dio1ati lagi. Be1erapa studi eksperimental dan
per4o1aan klinik tela/ menunjukan 1a/&a tanda2tanda retinopati /ipertensi
dapat 1erkurang dengan mengontrol kadar tekanan dara/. Masi/ tidak jelas
apaka/ pengo1atan dengan o1at anti /ipertensi mempunyai e6ek langsung
ter/adap struktur mikroCaskuler. Penggunaan o1at AC, 0n!ibitor ter1ukti dapat
mengurangi kekeru/an dinding arteri retina. Peru1a/an pola dan gaya /idup
juga /arus dilakukan. Pasien dinase/ati untuk menurunkan 1erat 1adan jika
suda/ mele&ati standar 1erat 1adan ideal se/arusnya. Konsumsi makanan
dengan kadar lemak jenu/ /arus dikurangi sementara asupan lemak tak jenu/
dapat menurunkan tekanan dara/. Konsumsi alko/ol dan garam perlu di1atasi
dan pasien memerlukan kegiatan ola/raga yang teratur. Dokter atau petugaskese/atan /arus tetap meneruskan pengo1atan pada pasien /ipertensi &alaupun
tanpa tanda2tanda retinopati
##.9.@ Komplikasi
Pada ta/ap yang masi/ ringan' /ipertensi akan meningkatkan re6leks
4a/aya arterioler se/ingga tim1ul gam1aran silCer &ire atau 4opper &ire.
)amun dalam kondisi yang le1i/ 1erat' dapat tim1ul komplikasi seperti oklusi
4a1ang Cena retina EBR;F atau oklusi arteri retina sentralis E9R"F.
alaupun B;R akut tidak terli/at pada gam1aran 6unduskopi' dalam
/itungan jam atau /ari ia dapat menim1ulkan edema yang 1ersi6at opak pada
retina aki1at in6ark pada pem1ulu/ dara/ retina. Seiring &aktu' Cena yang
tersum1at akan mengalami rekanalisasi se/ingga kem1ali terjadi reper6usi dan
1erkurangnya edema. )amun' tetap terjadi kerusakan yang permanen ter/adap
pem1ulu/ dara/. klusi yang terjadi merupakan aki1at dari em1oli. 9iri24iri
dari 9R" adala/ ke/ilangan pengli/atan yang 1erat dan terjadi se4ara ti1a2
ti1a. Retina menjadi edema dan le1i/ opak' terutama pada kutu1 posterior
dimana serat sara6 dan lapisan sel ganglion paling te1al. Re6leks oranye dari
Caskulatur koroid yang masi/ intak di 1a&a/ 6oCeola menjadi le1i/ kontras dari
43
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
44/49
sekitarnya /ingga mem1erikan gam1aran c!erry'red spot. 9R" sering
dise1a1kan ole/ trom1osis aki1at arteriosklerosis pada lamina 4ri1rosa.
Penelitian yang dilakukan ole/ "t/eros4lerosis Risk in 9ommunities
E"RI9F mendemonstrasikan 1a/&a keadaan retinopati /ipertensi meningkatkan
resiko stroke #.8 kali lipat' dan #2, kali lipat kemungkinan terjadinya insiden
stroke &alaupun 6aktor resiko lain seperti merokok dan kadar lipid dikontrol.
Dan penelitian Mit/4ell et al menunjukkan /u1ungan antara retinopati
/ipertensi dengan insidensi stroke
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
45/49
"tiologi
$. Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut
#. Kelema/an otot2otot akomodasi
3. ensa mata menjadi tidak kenyal' atau 1erkurang elastisitasnya aki1at
kekakuan EsklerosisF lensa.
Pato7isiologi
Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya
re6raksi mata karena adanya peru1a/an keseim1angan antara elastisitas matrikslensa dan kapsul se/ingga lensa menjadi 4em1ung. Dengan meningkatnya umur
maka lensa menjadi le1i/ keras EsklerosisF dan ke/ilangan elastisitasnya untuk
menjadi 4em1ung. Dengan demikian kemampuan meli/at dekat makin
1erkurang.
Klasi7ikasi
$. Pres1iopi Insipien' ta/ap a&al perkem1angan pres1iopi. Dari anamnesa
didapati pasien memerlukan ka4a mata untuk mem1a4a dekat' tapi tidak
tampak kelainan 1ila dilakukan tes' dan pasien 1iasanya akan menolak
preskripsi ka4amata 1a4a.
#. Pres1iopia *ungsional' amplitudo akomodasi yang semakin menurun dan
akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.
3. Pres1iopi "1solut' peningkatan derajat pres1iopi dari pres1iopi 6ungsional'
dimana proses akomodasi suda/ tidak terjadi sama sekali.
,. Pres1iopi Prematur' pres1iopi yang terjadi dini se1elum usia ,0 ta/un dan
1iasanya 1er/u1ungan dengan lingkungan' nutrisi' penyakit' atau o1at2
o1atan.
45
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
46/49
%. Pres1iopi )okturnal' kesulitan untuk mem1a4a jarak dekat pada kondisi
gelap' dise1a1kan ole/ peningkatan diameter pupil.
Diagnosis
$. "namnesis
a. Kesulitan mem1a4a tulisan dengan 4etakan /uru6 yang /alus
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
47/49
$. Digunakan lensa positi6 untuk koreksi pres1iopia. Tujuan koreksi adala/
untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk mem6okuskan o1jek2
o1jek yang dekat.
#. Kekuatan lensa mata yang 1erkurang ditam1a/kan dengan lensa positi6
yang sesuai usia' dan /asil pemeriksaan su1jekti6 se/ingga pasien mampu
mem1a4a tulisan pada kartu aeger .
3. Karena jarak 1a4a 1iasanya 33 4m' maka adisi ?3'00 D saat umur 80 ta/un
adala/ lensa positi6 terkuat yang dapat di1erikan pada pasien. Pada
kekuatan ini' mata tidak melakukan akomodasi 1ila mem1a4a pada jarak 33
4m' karena tulisan yang di1a4a terletak pada titik 6okus lensa ?3'00 D.
+sia ETa/unF Kekuatan ensa Positi6 yang Di1utu/kan
,0 ta/un ?$'00 D
,02,% ta/un ?$'#% D
,% ta/un ?$'%0 D
,%2%0 ta/un ?$'>% D
%0 ta/un ?#'00D
%02%% ta/un ?#'#% D
%% ta/un ?#'%0 D
%%280 ta/un ?#'>% D
80 ta/un ?3'00 D
,. Selain ka4a mata untuk kelainan pres1iopi' ada 1e1erapa jenis lensa lain
yang digunakan untuk mengkoreksi 1er1agai kelainan re6raksi yang ada
1ersamaan dengan pres1iopinya. Ini termasuk 5
a. Bi6okal' untuk mengkoreksi pengli/atan jau/ dan dekat. Bisa yang
mempunyai garis /ori-ontal atau yang progresi6.
1. Tri6okal' untuk mengkoreksi pengli/atan dekat' sedang dan jau/' 1isa
yang mempunyai garis /ori-ontal atau yang progresi6.4. Bi6okal kontak' untuk mengkoreksi pengli/atan jau/ dan dekat' 1agian
1a&a/ adala/ untuk mem1a4a. Sulit dipasang dan kurang memuaskan
/asil koreksinya.
47
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
48/49
d. MonoCision kontak' lensa kontak untuk meli/at jau/ di mata dominan'
dan lensa kontak untuk meli/at dekat pada mata non dominan. Mata
yang dominan umumnya adala/ mata yang digunakan untuk 6okus
pada kamera untuk mengam1il 6oto.
e. MonoCision modified lensa kontak 1i6okal pada mata non dominan'
dan lensa kontak untuk meli/at pada mata dominan. Kedua mata
digunakan untuk meli/at jau/ dan satu mata digunakan untuk
mem1a4a.
6. Pem1eda/an re6rakti6 seperti keratoplasti kondukti6' "SIK' "S@K'
dan keratektomi 6otore6rakti6.
48
-
8/18/2019 Tutorial Kelompok mata
49/49
DA!TAR PUSTAKA
"s1ury' ;aug/an. Glaukoma. Dalam 5 6talmologi +mum. Jakarta 5 Pener1itBuku Kedokteran @9: #0$0.
Ilyas S. Glaukoma. Dalam 5 Ilmu Penyakit Mata. Jakarta 5 *akultas Kedokteran
+niCersitas (asanuddin #00>.
B@M *K +dip. Dalam 5 Ilmu Kese/atan Mata. Semarang 5 *alkutas Kedokteran
+niCersitas Diponegoro #007.
K/urana' ".K.' Compre!ensi%e Opt!almology 3 4isease Of 5!e Cornea.' )e&"ge Int5 )e& Del/i.' #00>.
ijana' ).' $7!3' 0lmu Penyakit Mata' Jakarta 5 ,$2,#.
Tanul6/an M' "s1ury T. Anatomi embriologi mata. In 5 6talmologi +mum.
@disi ke $,. Jakarta5 idya Pustaka2' #00#. p.72$$' #%27.
S/o4k Jo/n.P'MD dan (arper Ri4/ard "'MD.ensa Dalam 5 ;aug/anDaniel:'"s1ury Taylor' dan Riordan2@Ca Paul. 6talmologi +mum.
@disi AI;. Jakarta5idya medika#000. p. $>% $>7.
um1anto1ing' S.M #00!. 6eurologi klinik pemeriksaan fisik dan mental '
Jakarta56akultas kedokteran Indonesia
James' 1ru4e.dkk.#008. lecture notes oftalmologi edisi kesem1ilan.Jakarta5
@rlangga