tugas perencanaan wilayah

7
I. Teori Perencanaan Wilayah Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah (tertuang dalam perencanaan tata ruang wilayah) dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah (tertuang dalam rencana pembangunan wilayah). Perencanaan wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah. Visi adalah cita-cita tentang masa depan wilayah yang diinginkan. Visi seringkali bersifat abstrak tetapi ingin menciptakan ciri khas wilayah yang ideal. Misi adalah kondisi antara atau suatu tahapan untuk mencapai visi tersebut. Misi merupakan kondisi ideal setingkat dibawah visi tetapi lebih realistik untuk mencapainya. Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah rencana tata ruang wilayah (RTRW) tersusun, karena RTRW merupakan landasan sekaligus sasaran perencanaan pembangunan wilayah. Perencanaan pembangunan wilayah sebaiknya menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan regional. Pendekatan Sektoral adalah di mana seluruh kegiatan ekonomi di dalam wilayah perencanaan dikelompokkan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor dianisis satu per satu. Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya menetapkan apa yang dapat ditingkatkan dan dimana lokasi dari kegiatan peningkatan tersebut.

Upload: noferu-sirman

Post on 07-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pembangunan perumahan permukiman

TRANSCRIPT

Page 1: tugas perencanaan wilayah

I. Teori Perencanaan Wilayah

Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah (tertuang

dalam perencanaan tata ruang wilayah) dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah

(tertuang dalam rencana pembangunan wilayah). Perencanaan wilayah sebaiknya

dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah. Visi adalah cita-cita tentang masa

depan wilayah yang diinginkan. Visi seringkali bersifat abstrak tetapi ingin

menciptakan ciri khas wilayah yang ideal. Misi adalah kondisi antara atau suatu

tahapan untuk mencapai visi tersebut. Misi merupakan kondisi ideal setingkat

dibawah visi tetapi lebih realistik untuk mencapainya.

Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah rencana

tata ruang wilayah (RTRW) tersusun, karena RTRW merupakan landasan sekaligus

sasaran perencanaan pembangunan wilayah. Perencanaan pembangunan wilayah

sebaiknya menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan

regional.

Pendekatan Sektoral adalah di mana seluruh kegiatan ekonomi di dalam

wilayah perencanaan dikelompokkan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor

dianisis satu per satu. Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya menetapkan apa

yang dapat ditingkatkan dan dimana lokasi dari kegiatan peningkatan tersebut.

Analisi sektoral tidaklah berarti satu sektor dengan sektor yang lain terpisah

total dalam analisis. Salah satu pendekatan sektoral yang sekaligus melihat kaitan

pertumbuhan antara satu sektor dengan sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal dengan

nama analisis masukan-keluaran (input-output analysis).

Analisis masukan-keluaran ini baru bisa digunakan apabila tabel masukan-

keluaran untuk suatu daerah sudah tersedia. Apabila tabel koefisien input dari

berbagai sektor yang saling terkait dapat dibuat, selanjutnya dapat diolah untuk

menghasilkan tabel matriks pengganda tersedia, apabila kita dapat memproyeksikan

permintaan akhir sektor-sektor yang dominan, dengan proses tertentu, pertumbuhan

Page 2: tugas perencanaan wilayah

keseluruhan sektor dapat diproyeksikan. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa

input-input yang dibituhkan masih tersedia.

Pendekatan regional dalam arti sempit adalah memperhatikan ruang dengan

segala kondisinya, setelah melalui analisis diketahui bahwa masih ada ruang yang

belum dimanfaatkan atau penggunaanya masih belum optimal, kemudian

direncanakan kegiatan apa sebaiknya diadakan di lokasi tersebut.

Analisis regional adalah analisis atas penggunaan ruang saat ini, analisis atas

aktivitas yang akan mengubah penggunaan ruang dan perkiraan atas bentuk

penggunaan ruang di masa yang akan datang.

Pendekatan regional juga merupakan pendekatan ekonomi dan pendekatan

ruang. Analisis ekonomi regional dapat dikombinasikan dengan pendekatan tata

ruang, sehingga harus dibarengi dengan peta-peta untuk mempermudah dan

memantapkan analisis. Pendekatan ruang adalah pendekatan dengan memperhatikan :

» Struktur ruang saat ini,

» Penggunaan lahan saat ini,

» Kaitan suatu wilayah terhadap wilayah tetangga

II. Konsep Perencanaan Wilayah

Perencanaan wilayah biasanya dituangkan dalam perencanaan tata ruang

wilayah sedangkan aktivitas biasanya tertuang dalam rencana pembangunan wilayah,

baik jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek.

Perencanaan berkaitan dengan faktor sumber daya yang terbatas untuk

dimanfaatkan hasilnya secara optimal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pentingnya perencanaan wilayah dikuatkan oleh beberapa faktor yang dikemukakan

sebagai berikut:

1. Potensi wilayah terbatas, kemungkinan tidak dapat diperbanyak atau

diperbaharui lagi.

Page 3: tugas perencanaan wilayah

2. Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia.

3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat

diubah atau diperbaiki kembali. Misal: penggunaan lahan yagn tidak terencana atau

salah dalam perencanaan.

4. Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya. Disisi

lain kemampuan manusia untuk mendapatkan lahan tidak sama sehingga penggunaan

atau kepemilikan lahan tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar.

5. Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian masyarakat, dimana

kedua hal tersebut saling mempengaruhi.

6. Potensi wilayah sebagai aset yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan

rakyat secara lestari, berkelanjutan. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah

Tujuan perencanaan wilayah adalah menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman

serta lestari dan pada tahap akhirnya menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi

dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik oleh pemerintah maupun swasta.

Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan kelestarian lingkungan paling

maksimal setelah memperhatikan benturan kepentingan dari berbagai pihak.

III. Tujuan perencanaan wilayah

Sifat perencanaan yang sekaligus menunjukkan tujuannya adalah:

a. Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi berbagai kegiatan

ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di masa yang akan datang. Sejak awal

dapat dilihat arah lokasi yang disiapkan untuk dibangun dan yang dijadikan sebagai

wilayah penyangga. Hal ini berarti sejak awal sudah dapat diantisipasi dampak positif

dan negatif dari perubahan dan dipikirkan langkah-langkah yang ditempuh untuk

mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif.

b. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu dikembangkan

dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang. Hal ini mempercepat proses

Page 4: tugas perencanaan wilayah

pembangunan karena investor mendapat kepastian hukum lokasi usaha dan

menghindarkan benturan kepentingan.

c. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan ekonomi dan

arah penggunaan lahan.

d. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil. Misal:

perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.

e. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi investasi,

terciptanya efisiensi dalam kehidupandan menjamin kelestarian lingkungan.

Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara maksimal

berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada.

Page 5: tugas perencanaan wilayah

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. 2008. Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara.

Jakarta.