tugas perencanaan wilayah
DESCRIPTION
pembangunan perumahan permukimanTRANSCRIPT
I. Teori Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah (tertuang
dalam perencanaan tata ruang wilayah) dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah
(tertuang dalam rencana pembangunan wilayah). Perencanaan wilayah sebaiknya
dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah. Visi adalah cita-cita tentang masa
depan wilayah yang diinginkan. Visi seringkali bersifat abstrak tetapi ingin
menciptakan ciri khas wilayah yang ideal. Misi adalah kondisi antara atau suatu
tahapan untuk mencapai visi tersebut. Misi merupakan kondisi ideal setingkat
dibawah visi tetapi lebih realistik untuk mencapainya.
Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah rencana
tata ruang wilayah (RTRW) tersusun, karena RTRW merupakan landasan sekaligus
sasaran perencanaan pembangunan wilayah. Perencanaan pembangunan wilayah
sebaiknya menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan
regional.
Pendekatan Sektoral adalah di mana seluruh kegiatan ekonomi di dalam
wilayah perencanaan dikelompokkan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor
dianisis satu per satu. Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya menetapkan apa
yang dapat ditingkatkan dan dimana lokasi dari kegiatan peningkatan tersebut.
Analisi sektoral tidaklah berarti satu sektor dengan sektor yang lain terpisah
total dalam analisis. Salah satu pendekatan sektoral yang sekaligus melihat kaitan
pertumbuhan antara satu sektor dengan sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal dengan
nama analisis masukan-keluaran (input-output analysis).
Analisis masukan-keluaran ini baru bisa digunakan apabila tabel masukan-
keluaran untuk suatu daerah sudah tersedia. Apabila tabel koefisien input dari
berbagai sektor yang saling terkait dapat dibuat, selanjutnya dapat diolah untuk
menghasilkan tabel matriks pengganda tersedia, apabila kita dapat memproyeksikan
permintaan akhir sektor-sektor yang dominan, dengan proses tertentu, pertumbuhan
keseluruhan sektor dapat diproyeksikan. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa
input-input yang dibituhkan masih tersedia.
Pendekatan regional dalam arti sempit adalah memperhatikan ruang dengan
segala kondisinya, setelah melalui analisis diketahui bahwa masih ada ruang yang
belum dimanfaatkan atau penggunaanya masih belum optimal, kemudian
direncanakan kegiatan apa sebaiknya diadakan di lokasi tersebut.
Analisis regional adalah analisis atas penggunaan ruang saat ini, analisis atas
aktivitas yang akan mengubah penggunaan ruang dan perkiraan atas bentuk
penggunaan ruang di masa yang akan datang.
Pendekatan regional juga merupakan pendekatan ekonomi dan pendekatan
ruang. Analisis ekonomi regional dapat dikombinasikan dengan pendekatan tata
ruang, sehingga harus dibarengi dengan peta-peta untuk mempermudah dan
memantapkan analisis. Pendekatan ruang adalah pendekatan dengan memperhatikan :
» Struktur ruang saat ini,
» Penggunaan lahan saat ini,
» Kaitan suatu wilayah terhadap wilayah tetangga
II. Konsep Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah biasanya dituangkan dalam perencanaan tata ruang
wilayah sedangkan aktivitas biasanya tertuang dalam rencana pembangunan wilayah,
baik jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek.
Perencanaan berkaitan dengan faktor sumber daya yang terbatas untuk
dimanfaatkan hasilnya secara optimal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pentingnya perencanaan wilayah dikuatkan oleh beberapa faktor yang dikemukakan
sebagai berikut:
1. Potensi wilayah terbatas, kemungkinan tidak dapat diperbanyak atau
diperbaharui lagi.
2. Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia.
3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat
diubah atau diperbaiki kembali. Misal: penggunaan lahan yagn tidak terencana atau
salah dalam perencanaan.
4. Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya. Disisi
lain kemampuan manusia untuk mendapatkan lahan tidak sama sehingga penggunaan
atau kepemilikan lahan tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar.
5. Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian masyarakat, dimana
kedua hal tersebut saling mempengaruhi.
6. Potensi wilayah sebagai aset yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat secara lestari, berkelanjutan. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah
Tujuan perencanaan wilayah adalah menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman
serta lestari dan pada tahap akhirnya menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi
dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik oleh pemerintah maupun swasta.
Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan kelestarian lingkungan paling
maksimal setelah memperhatikan benturan kepentingan dari berbagai pihak.
III. Tujuan perencanaan wilayah
Sifat perencanaan yang sekaligus menunjukkan tujuannya adalah:
a. Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi berbagai kegiatan
ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di masa yang akan datang. Sejak awal
dapat dilihat arah lokasi yang disiapkan untuk dibangun dan yang dijadikan sebagai
wilayah penyangga. Hal ini berarti sejak awal sudah dapat diantisipasi dampak positif
dan negatif dari perubahan dan dipikirkan langkah-langkah yang ditempuh untuk
mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif.
b. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu dikembangkan
dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang. Hal ini mempercepat proses
pembangunan karena investor mendapat kepastian hukum lokasi usaha dan
menghindarkan benturan kepentingan.
c. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan ekonomi dan
arah penggunaan lahan.
d. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil. Misal:
perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
e. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi investasi,
terciptanya efisiensi dalam kehidupandan menjamin kelestarian lingkungan.
Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara maksimal
berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R. 2008. Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara.
Jakarta.