teknik pengujian beni1

Upload: tulus

Post on 05-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Teknik Pengujian Beni1

    1/4

    TEKNIK PENGUJIAN BENIH

    PENGUJIAN DAYA KECEPATAN KECAMBAH BENIH

    Kamis, 15 Maret 2012

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Laporan Dasar Teknologi Benih

    Oleh :

    Tulus Yudi Widodo Wibowo

    A4111962

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    2012

  • 7/31/2019 Teknik Pengujian Beni1

    2/4

    I. Pendahuluan

    1.1. Tujuan

    Mahasiswa diharapkan mampu menentukan presentasi dari perkecambahan benih dan

    menentukan daya kecambah bemih (seed viability).

    II. Teori

    Uji kecepatan berkecambah atau tumbuh tumbuh benih dapat di golongkan kedalam

    vigor benih. Vigor merupakan kekuatan tumbuh benih pada kondisi lingkungan yang sub

    optimum. Benih yang memiliki vigor tinggi apabila benih mampu tumbuh pada keadaan

    sub optimum atau tidak mendukung. Pengujian kecepatan berkecambah atau tumbuh

    benih ini dapat dilakukan dengan media buatan seperti pada kertas substrat. Benih akan

    semakin cepat berkecambah bila benih memiliki kualitas dan mutu benih yang tinggi

    selain itu juga keadaan yang mendukung untuk benih berkecambah akan mempercepat

    proses perkecambahan.

    Dari adanya kenyataan bahwa benih yang kecepatan berkecambahnya tinggi maka

    tanaman yang akan dihasilkan akan lebih tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang

    kurang menguntungkan. Dengan demikian jelas bahwa kecepatan berkecambah

    merupakan faktor penting dari vigor, serta memberi indeks vigor dari setiap kelompok

    benih

    III. METODOLOGI

    3.1 Waktu dan Tempat Praktek

    Waktu pelaksanaan praktikum Pengujian Daya Kecepatan Kecambah Benih

    dilaksanakan di Lab. TPB tanggal 8 Maret 2012, jam 13.00-15.00.

    3.2 Alat Dan Bahan

    Alat : Bak perkecambahan, Timbangan, Kantong Plastik, Bak plastik, Kertas label,

    Kertas Merang, Kaca pembesar, pinset.

    Bahan : Benih jagung, benih padi, benih kedelai.

  • 7/31/2019 Teknik Pengujian Beni1

    3/4

    3.3 Prosedur Pelaksanaan

    1. Benih dikecambahkan dengan metode UKDp sebanyak 50 benih dengan 3 kaliulangan

    2. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan kriteria benih berkecambah dua kali panjangbenih. Pengamatan dilakukan selama hari yang diperlukan (tidak ada perkecambahan

    lagi)

    3. Setelah dilakukan perhitungan Index Value Test (IVT)IVT =

    IV. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Hasil

    Hasil praktikum terlampir.

    4.2 Pembahasan

    Pengujian viabilitas benih pada praktikum ini dilakukan dengan tolok ukur daya

    kecambah benih. Penghitungan daya kecambah benih dilakukan dengan cara membandingkan

    jumlah benih yang tumbuh dengan jumlah benih yang dikecambahkan. Daya kecambah benih

    setiap komoditas berbeda-beda.

    Benih yang tidak tumbuh, mati, maupun tumbuh abnormal dapat disebabkan oleh

    faktor internal benih maupun faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah

    tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat perkecambahan.

    Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak

    mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup

    serta pembentukan embrio belum sempurna. Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun

    dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologosatau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya

    tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain

    benih mempunyai mutu tertinggi.

    Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih

    banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang

    terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada

    saat perkecambahan. Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi

  • 7/31/2019 Teknik Pengujian Beni1

    4/4

    karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman

    pada saat dipanen.

    Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak

    berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah

    memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih

    menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel) namun gagal berkecambah

    ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban

    yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai. Jumlah benih dormansi terbanyak dari keseluruhan

    benih yang diamati adalah benih kacang tanah. Penghambat perkecambahan benih dapat

    berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan

    dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau

    menghambat laju respirasi.

    Faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya adalah air, suhu, oksigen, cahaya,

    dan medium. Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit

    pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya. sedangkan jumlah air

    yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya. Suhu optimal adalah yang

    paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase

    perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35C.

    Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik,

    gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit

    terutama cendawan. Pengujian viabilitas benih pada praktikum ini menggunakan metode

    PKDp, AK, PK, PP pada jagung, padi, kedelai.

    V. KESIMPULAN

    Viabilitas benih dapat diketahui dengan melakukan pengujian benih dengan tolok ukur daya

    berkecambah benih. Benih yang uji dapat mengalami kematian, tidak tumbuh, maupuntumbuh abnormal. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal benih. Faktor

    internal diantaranya tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat

    perkecambahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi air, suhu, oksigen, cahaya, dan medium.

    DAFTAR PUSTAKA

    Politeknik Negeri Jember. 2012. BKPM Dasar-dasar Teknologi Benih. Polije. Jember

    http://rindangcodot.blogspot.com/2011/11/daya-kecambah-dan-indeks-vigor.html

    http://www.tiomerauke.co.cc/2011/05/pengujian-daya-kecambah-benih.html

    http://rindangcodot.blogspot.com/2011/11/daya-kecambah-dan-indeks-vigor.htmlhttp://rindangcodot.blogspot.com/2011/11/daya-kecambah-dan-indeks-vigor.htmlhttp://www.tiomerauke.co.cc/2011/05/pengujian-daya-kecambah-benih.htmlhttp://www.tiomerauke.co.cc/2011/05/pengujian-daya-kecambah-benih.htmlhttp://www.tiomerauke.co.cc/2011/05/pengujian-daya-kecambah-benih.htmlhttp://rindangcodot.blogspot.com/2011/11/daya-kecambah-dan-indeks-vigor.html