pengujian transformator

Upload: mukhamad-ilyas-sufaat

Post on 13-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    1/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP

    EFISIENSI TRANSFORMATOR

    TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA

    (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Fakultas Teknik USU)

    OLEH :

    NAMA MAHASISWA : HOTDES LUMBANRAJA

    NIM : 03 0402 052

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2008

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    2/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP

    EFISIENSI TRANSFORMATOR

    TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA(Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik USU)

    OLEH:

    NAMA MAHASISWA : HOTDES LUMBANRAJA

    NIM : 03 0402 052

    Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Teknikpada

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    Sidang pada tanggal 24 bulan Mei tahun 2008 di depan Penguji :

    1. Ir. Sumantri Zulkarnaen : Ketua Penguji : ....................................2. Ir. Satria Ginting : Anggota Penguji : ....................................

    3. Ir. Djendanari Sembiring : Anggota Penguji : ....................................

    Disetujui oleh :

    Pembimbing Tugas Akhir,

    (Ir. Panusur S.M.L.Tobing)NIP: 130 810 770

    Diketahui oleh :Ketua Departemen Teknik Elektro,

    (Ir. Nasrul Abdi, MT)

    NIP : 131 459 555

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    3/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Abstrak

    Transformator adalah suatu alat yang dapat memindahkan dan mengubahbesar energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain

    dengan frekuensi yang sama berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.Transformator tiga fasa hubungan open-delta adalah suatu hubungan belitan

    khusus pada tansformator tiga fasa. Hubungan belitan ini dilakukan padatransformator tiga fasa hubungan delta dimana salah satu satu belitan fasanya dibuka.

    Tujuannya adalah untuk dapat terus melayani beban tiga fasa.Ketidakseimbangan beban pada sistem tiga fasa terjadi ketika beban pada

    masing-masing fasa berbeda besarnya baik secara magnitude maupun secara sudutlistriknya. Ketidakseimbangan beban mengakibatkan arus pada masing-masing fasa

    tidak seimbang sehingga resultan arus beban tidak sama dengan nol. Akibatanyauntuk daya output yang sama transformator berbeban tidak seimbang akan

    mempunyai rugi-rugi yang lebih besar dan akan meyerap daya yang lebih besar

    sehingga efisiensinya akan lebih kecil dibandingkan transformator open delta

    berbeban seimbang.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    4/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    KATA PENGANTAR

    Segala hormat, puji dan syukur kepada Tuhan atas kasih dan karunia-NYA

    yang dilimpahkan kepada penulis selama perkuliahan, sampai pada saat penyusunan

    tugas akhir ini.

    Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan

    untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di

    Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, penulis

    beri judul:

    PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP EFISIENSI

    TRANSFORMATOR TIGA PHASA HUBUNGAN OPEN DELTA

    (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU

    Selama masa perkuliahan sampai menyelesaikan tugas akhir ini penulis

    banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan

    setulus hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Bapak Ir. Panusur S.M.L.Tobing, selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir,

    atas segala bimbingan dan pengarahan serta motivasi dalam menyelesaikan

    Tugas Akhir ini.

    2. Ibu Ir. Windalina Syafiar, selaku dosen wali penulis yang telah membimbing

    penulis selama menjalani masa perkuliahan di USU.

    3. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro FT-

    USU dan Bapak Rahmat Fauzi, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik

    Elektro FT-USU

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    5/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    4. Bapak Ir. Mustafrind Lubis, selaku Kepala Laboratorium Konversi Energi

    Listrik Fakultas Teknik USU.

    5. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Teknik Elektro USU dan Seluruh

    Karyawan di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

    6. Keluargaku yang kukasihi: Kedua Orang-tua saya J. Lumbanraja dan N.

    Hutabalian, abang, kakak, dan adik-adik saya atas segala doa dan kasih

    sayangnya.

    7. Semua teman-teman Mahasiswa angkatan03 Teknik Elektro USU yang telah

    membantu penulis selama perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir

    ini.

    8. Semua abang-abang senior dan adik-adik junior yang telah mau berbagi Ilmu

    dan pengalaman kepada penulis.

    9. Semua asisten Laboratorium Konversi Energi Listrik Teknik Elektro USU.

    10.Teman-teman satu kost di Pembangunan 75 dan di Sei Padang 268, dan

    teman-teman PNHS Medan atas dukungannya.

    11.Temanku Dita, Harnov, Crissutanto, dan teman-teman yang lain yang tidak

    dapat saya sebutkan satu persatu.

    12.Kepada semua pihak yang banyak memberi dukungan kepada penulis yang

    tidak dapat disebutkan satu persatu.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    6/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih

    banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya

    sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

    pembaca.

    Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini bisa bermanfaat dan

    menambah wawasan bagi para pembacanya.

    Medan, April 2008

    Penulis

    Hotdes Lumbanraja

    Nim : 030402052

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    7/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    DAFTAR ISI

    Abstrak ............................................................................................................ i

    Kata Pengantar .............................................................................................. ii

    Daftar Isi ........................................................................................................ v

    Daftar Gambar................................................................................................ ix

    Daftar Tabel .................................................................................................. xii

    BAB I PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    I.2 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3

    I.3 Batasan Masalah ................................................................................ 3

    I.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 4

    I.5 Metode dan Sistematika Penulisan ..................................................... 4

    BAB II TRANSFOMATOR

    II.1 Umum .............................................................................................. 7

    II.2 Konstruksi Transformator .............................................................. 8

    II.3 Prinsip Kerja ................................................................................. 10

    II.2 Keadaan Transformator Tanpa Beban .............................................. 11

    II.3 Keadaan Transformator Berbeban ................................................... 14

    II.4 Rangkaian Ekivalen Transformator .................................................... 15

    II.4.1 Pengukuran Beban Nol ............................................................... 17

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    8/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    II.4.2 Pengukuran Hubung Singkat ...................................................... 19

    II.5 Diagram Vektor Beban Pada Transformator ...................................... 20

    II.5.1 Hubungan Tanpa Beban .............................................................. 20

    II.5.2 Transformator Berbeban .............................................................. 22

    II.5.2.1 Beban Tahanan Murni ....................................................... 22

    II.5.2.2 Beban induktif ................................................................... 23

    II.5.2.3 Beban Kapasitif ................................................................ 24

    II.6 Transformator Tiga Phasa

    II.6.1 Umum ....................................................................................... 25

    II.6.2 Kontruksi Transformator Tiga Phasa dengan menggunakan

    Tiga Buah Transformator Satu Fasa .............................................. 26

    II.6.3 Hubungan Tiga Fasa Dalam Transformator ................................ 28

    II.6.4 Jenis-jenis Hubungan Belitan transformator tiga Fasa .................. 31

    ......................................................................................................

    BAB III TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN DELTA

    DAN EFISIENSI TRANSFORMATOR

    III.1 Umum ............................................................................................. 36

    III.2 Pemakaian Transformator Open Delta ............................................ 37

    III.3 Transformator Tiga Fasa Hubungan Open Delta Dalam Keadaan

    Berbeban ........................................................................................ 39

    III.3.1 Jenis-jenis Beban ................................................................. 39

    III.3.1.1 Resistansi ................................................................. 39

    III.3.1.2 Induktansi ................................................................ 41

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    9/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    III.3.1.3 Kapasitansi ............................................................... 44

    III.3.2 Rangkaian Beban Tiga Fasa Seimbang ................................ 45

    III.3.3 Rangkaian Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang ...................... 47

    III.4 Daya Pada Transformator Tiga Fasa Hubungan Open Delta ............ 49

    III.5 Transformator Open Delta Dalam Keadaan Tidak Seimbang ........... 54

    III.6 Rugi-rugi Dan Efisiensi ................................................................... 55

    III.6.1 Rugi Tembanga (Pcu).............................................................. 55

    III.6.2 Rugi Besi (Pi) ........................................................................ 55

    III.6.3 Efisiensi ................................................................................. 56

    III.6.3.1 Perubahan Efisiensi Terhadap Beban .............................. 57

    III.6.3.2 Perubahan Efisiensi Terhadap Faktor

    Kerja (cos ) beban ........................................................ 57

    III.6.3.3 Kondisi Untuk Efisiensi Maksimum ............................... 58

    III.6.3.4 Efisiensi Sepanjang Hari ................................................. 59

    BAB IV PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP

    EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN

    OPEN DELTA

    IV.1 Umum ............................................................................................ 61

    IV.2 Persamaan-Persamaan Yang Digunakan Dalam Pengujian

    Transformator Tiga Fasa ................................................................. 61

    IV.2.1Percobaan Beban Nol ................................................................. 62

    IV.2.2Percobaan Hubung Singkat ........................................................ 63

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    10/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    IV.2.3Percobaan Berbeban ................................................................... 64

    IV.3 Peralatan Yang digunakan ............................................................... 65

    IV.4 Rangkaian Pengukuran ................................................................... 66

    IV.5 Prosedur Pengukuran ..................................................................... 67

    IV.5.1Percobaan Beban Nol ............................................................... 67

    IV.5.2Percobaan Hubung Singkat ........................................................ 68

    IV.5.3Percobaan Berbeban ................................................................... 68

    IV.6 Data Hasil Pengukuran Dan Analisa Perhitungan ............................ 69

    IV.6.1Data dan Name plate Transformator Tiga Fasa ........................... 69

    IV.6.2Percobaan Beban Nol ............................................................... 70

    IV.6.3Percobaan Hubung Singkat ........................................................ 72

    IV.6.4Percobaan berbeban Seimbang ................................................... 74

    IV.6.5Percobaan berbeban Tidak Seimbang ......................................... 77

    IV.6.5.1Percobaan Dengan dua Fasa seimbang sedangkan

    fasa yang lain tidak dibebani ........................................... 77

    IV.6.5.2Percobaan Dengan dua Fasa seimbang sedangkan

    Dibebani Berbeda ........................................................... 79

    IV.6.5.3Masing-masing Fasa Dibebani Berbeda .......................... 82

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    V.1KESIMPULAN.................................................................................. 88

    V.2SARAN ........................................................................................ 89

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    11/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    DAFTAR GAMBAR

    BAB II TRANSFORMATOR

    Gambar 2.1 Konstruksi Transformator Tipe Inti (Core Form) ............... 9

    Gambar 2.2 Konstruksi Lempengan Logam Inti Transformator

    Bentuk L dan U ... 9

    Gambar 2.3 Transformator Tipe Cangkang (Shell Form) ....................... 10

    Gambar 2.4 Konstruksi Lempengan Logam Inti Transformator .

    Bentuk E,I dan F ................................................................ 10

    Gambar 2.5 Transformator Dalam Keadan tanpa Beban ........................ 12

    Gambar 2.6 Transformator Dalam Keadan Berbeban ............................. 14

    Gambar 2.7 Rangkaian Ekivalen Sebuah Transformator ........................ 15

    Gambar 2.8 Penyederhanaan Rangkaian Ekivalen Transformator .......... 16

    Gambar 2.9 Parameter Sekunder Pada Rangkaian Primer ...................... 16

    Gambar 2.10 Hasil Akhir Penyederhanaan Rangkaian Ekivalen .............

    Transformator ................................................................... 17

    Gambar 2.11 Pengukuran Beban Nol ...................................................... 17

    Gambar 2.12 Rangkaian Ekivalen Pengukuran Beban nol ...................... 18

    Gambar 2.13 Pengukuran Hubung Singkat .............................................. 19

    Gambar 2.14 Rangkaian Ekivalen Pengukuran Hubung Singkat .............. 19

    Gambar 2.15 Diagram Vektor Transformator Ideal Tanpa Beban ............ 21

    Gambar 2.16 Diagram Vektor Transformator tak Ideal Tanpa Beban....... 22

    Gambar 2.17 Transformator Berbeban tahanan Murni ............................. 22

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    12/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Gambar 2.18 Vektor Diagram Transformator Berbeban tahanan Murni ... 23

    Gambar 2.19 Vektor Diagram Transformator Berbeban Induktif ............. 24

    Gambar 2.20 Vektor Diagram Transformator Berbeban Kapasitif ........... 25

    Gambar 2.21 Transformator 3 Fasa Tipe Inti .......................................... 27

    Gambar 2.22 Transformator 3 Fasa Tipe Cangkang ................................ 27

    Gambar 2.23 Hubungan Wye ................................................................. 29

    Gambar 2.24 Hubungan Delta ................................................................. 30

    Gambar 2.25 Transformator Hubungan Y-Y ........................................... 31

    Gambar 2.26 Transformator Hubungan Y-............................................ 32

    Gambar 2.27 Transformator Hubungan -Y ............................................ 33

    Gambar 2.28 Transformator Hubungan -............................................ 34

    BAB III TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN DELTA

    DAN EFISIENSI TRANSFORMATOR

    Gambar 3.1 Transformator Hubungan Delta delta ................................. 36

    Gambar 3.2 Transformator Hubungan Open delta ................................. 37

    Gambar 3.3 Perwakilan grafik Untuk hukum Ohm ................................ 39

    Gambar 3.4 Grafik Resistor Tidak Linier .............................................. 40

    Gambar 3.5 Grafik Parameter Induktansi L ........................................... 42

    Gambar 3.6 Induktor Linier Dengan Inti Besi ....................................... 43

    Gambar 3.7 Sistem Beban Tiga Fasa Seimbang Beserta diagram fasornya..45

    Gambar 3.8 Beban tiga Fasa Hubungan Delta Dan Diagram Fasornya ... 46

    Gambar 3.9 Beban Tak Seimbang Terhubung Bintang Empat Kawat dan

    Tiga Kawat ........................................................................ 48

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    13/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Gambar 3.10 Transformator Open delta Berbeban ................................... 50

    Gambar 3.11 Diagram Fasor Tegangan dan Arus pada Transformator

    Open delta ......................................................................... 51

    Gambar 3.12 Vektor Tegangan Dan Arus Transformator Open delta

    Pada Keadaan tidak Seimbang............................................ 54

    Gambar 3.13 Blok Diagram rugi-rugi pada Transformator ...................... 55

    Gambar 3.14 Kurva Perubahan Efisiensi Terhadap faktor Kerja .............. 58

    BAB IV PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP EFISIENSI

    TRANSFORMATOR

    Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Beban Nol Hubungan Open delta ..... 66

    Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan Hubung Singkat Hubungan Open

    Delta .................................................................................. 67

    Gambar 4.3 Rangkaian Percobaan Berbeban Hubungan Open delta....... 67

    Gambar 4.4 Kurva Karakteristik Daya Beban Nol Terhadap tegangan

    Input .................................................................................. 71

    Gambar 4.5 Kurva Karakteristik Daya Hubung Singkat ......................... 73

    Gambar 4.6 Kurva Hubungan Antara Efisiensi Dengan Daya Output .... 76

    Gambar 4.7 Kurva Hubungan Antara Loses Dengan Arus Beban .......... 76

    Gambar 4.8 Kurva Hubungan Antara Rata-Rata Ketidak seimbangan

    Dengan Loses .................................................................... 86

    Gambar 4.9 Kurva Hubungan Antara Rata-Rata Ketidak seimbangan

    Dengan Loses .................................................................... 86

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    14/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Data Percobaan Beban Nol .............................................................. 70

    Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Percobaan Beban Nol ........................................ 71

    Tabel 4.3 Data Percobaan Hubung singkat ...................................................... 72

    Tabel 4.4 Hasil Analisa Data Percobaan Hubung singkat ................................. 73

    Tabel 4.5 Data Percobaan Berbeban Seimbang ................................................ 74

    Tabel 4.6 Hasil Analisa Data Percobaan Berbeban Seimbang .......................... 75

    Tabel 4.7 Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain

    Tidak Dibebani ................................................................................ 77

    Tabel 4.8 Hasil Analisa Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan

    Fasa Lain Tidak Dibebani ................................................................ 78

    Tabel 4.9 Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain

    Dibebani berbeda ............................................................................. 79

    Tabel 4.10 Hasil Analisa Data Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain

    Dibebani berbeda ............................................................................. 81

    Tabel 4.11 Data Percobaan Masing-masing Fasa Dibebani berbeda ................... 82

    Tabel 4.12 Hasil Analisa Data Percobaan Masing-masing Fasa

    Dibebani berbeda ............................................................................. 85

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    15/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

    Transformator adalah suatu alat yang dapat memindahkan dan mengubah

    besar energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain

    dengan frekuensi yang sama. Energi listrik yang dipindahkan dan diubah tersebut

    adalah tegangan dan arus bolak-balik (AC). Sedangkan tegangan dan arus searah

    (DC) tidak dapat dikonversikan oleh transformator.

    Jenis-jenis transformator sangat banyak, tetapi secara umum dapat

    diklasifikasikan atas tiga jenis, yaitu Transformator Daya, Transformator Distribusi

    dan Transformator Pengukuran. Dalam aplikasinya di lapangan transformator yang

    paling banyak dipergunakan adalah Transformator Daya dan Transformator

    Distribusi. Pada umumnya jenis transformator yang dipergunakan sebagai

    Transformator Daya dan Transformator Distribusi adalah transformator tiga fasa,

    karena suplai tegangan dan arus yang masuk dari pembangkit tenaga listrik adalah

    tegangan dan arus tiga fasa. Dan juga karena pertimbangan ekonomis dan

    keefisienannnya. Pada transformator tiga phasa terdapat dua hubungan belitan utama

    yaitu hubungan delta dan hubungan bintang. Dan ada empat kemungkinan lain

    hubungan transformator tiga phasa yaitu Hubungan Wye-Delta (Y-), Hubungan

    DeltaWye (Y), Hubungan Wye-Wye (Y-Y), Hubungan Delta-Delta ().

    Hubungan delta-delta () adalah hubungan yang paling ekonomis

    digunakan untuk tegangan rendah dengan arus atau beban yang besar dan juga untuk

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    16/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    beban yang tidak seimbang. Hubungan belitan ini juga merupakan hubungan belitan

    yang paling fleksibel jika dibandingkan dengan berbagai macam hubungan belitan

    lainnya. Salah satu keuntungan dari hubungan belitan ini adalah jika salah satu

    belitannya mengalami kerusakan atau tidak dapat melayani beban, sisa dua belitan

    lainnya dapat dioperasikan untuk menyalurkan daya dengan menggunakan hubungan

    belitan open-delta dimana belitan yang rusak dibuka atau dilepas. Pembukaan salah

    satu belitan juga dilakukan jika beban yang dilayani terlalu kecil untuk masa

    sekarang tetapi perlu diantisipasi pertumbuhan beban dimasa yang akan datang yaitu

    dengan penutupan / pemasangan kembali belitan yang dibuka ( hubungan delta-

    delta).

    Pada umumnya beban yang dilayani suatu transformator diusahakan

    seimbang, tetapi dalam kenyataannya sering beban yang dilayani oleh suatu

    transformator tidak seimbang. Beban tidak seimbang menyebabkan arus beban

    berubah-ubah, Karena arus beban yang berubah-ubah maka rugi-rugi tembaga juga

    berubah bergantung pada beban. Sehingga beban yang tidak seimbang akan

    mempengaruhi efisiensi dari transformator. Misalnya transformator itu adalah

    transformator open delta, maka sebelum dioperasikan perlu dilakukan pengujian.

    Salah satu pengujian dimaksud adalah pengujian untuk mengetahui pengaruh

    pembebanan tidak seimbang terhadap efisiensinya, karena efisiensi merupakan

    pertimbangan yang sangat penting diperhitungkan dalam pelayanan.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    17/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    I.2. TUJUAN PENULISAN

    Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

    1. Memberikan penjelasan tentang cara pemakaian transformator tiga fasa

    dengan hanya mengunakan dua buah belitan (hubungan Open-Delta) untuk

    menyalurkan tegangan dan arus tiga fasa.

    2. Untuk mengetahui pengaruh beban tidak seimbang terhadap efisiensi

    transformator hubungan Open-Delta.

    I.3. BATASAN MASALAH

    Agar tujuan penulisan tugas akhir ini sesuai dengan tujuan penulisan serta

    terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis

    membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu :

    1. Membahas pengaruh beban tidak seimbang terhadap efisiensi

    transformator hubungan belitan Open-Delta

    2. Transformator yang dipergunakan adalah transformator buatan Pabrik

    AEG-Jerman pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Departemen

    Teknik Elektro FT-USU dengan rating sebagai berikut :

    Transformator tiga fasa : 2000 VA ; 50 Hz

    Primer : 36,7-63,5 Volt ; 5,3 Ampere

    Sekunder : 127-220 Volt ; 3,2 Ampere

    3. Menggunakan beban resistif 3 fasa yang dihubungkan delta

    4. Tidak membahas masalah harmonisa.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    18/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    I.4. MANFAAT PENULISAN

    Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat untuk :

    1. Mahasiswa Departemen Teknik Elektro yang ingin memperdalam

    pengetahuan tentang Transformator.

    2. Penulis sendiri untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya

    mengetahui cara pemakaian transformator tiga fasa dengan dua belitan

    saja ( hubungan Open-Delta) untuk melayani penyaluran daya.

    3. Penulis sendiri untuk mengetahui pengaruh beban tidak seimbang

    terhadap efisiensi transformator hubungan Open-Delta

    4. Bagi para pembaca, diharapkan dapat menjadi sumbangan dalam

    memperkaya pengetahuan sehingga dapat memunculkan ide-ide yang

    baru dalam menemukan suatu metode untuk mengetahui atau

    meningkatkan nilai efisiensi dari suatu transformator Open-Delta.

    I.5. METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN

    A. Metode Penulisan

    Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan

    beberapa metode studi diantaranya :

    1. Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan

    topik tugas akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh

    penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet

    dan lain-lain

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    19/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    2. Studi lapangan yaitu dengan melaksanakan percobaan di Laboratorium

    Konversi Energi Listrik FT USU

    3. Studi bimbingan yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas

    akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak

    departemen Teknik Elektro USU, dengan dosen-dosen bidang Konversi

    Energi Listrik, asisten Laboratorium Konversi Energi Listrik dan teman-

    teman sesama mahasiswa.

    B. Sistematika Penulisan

    Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai

    berikut.

    BAB I. PENDAHULUAN

    Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

    masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penulisan, metode

    dan sistematika penulisan.

    BAB II. TRANSFORMATOR

    Bab ini menjelaskan tentang transformator secara umum, konstruksi,

    prinsip kerja, rangkaian ekivalen, keadaan tanpa beban dan keadaan

    berbeban, diagram vektor transformator, serta transformator tiga fasa.

    BAB III. TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN DELTA

    Bab ini menjelaskan tentang transformator tiga fasa hubungan open-

    delta, pemakaiannya, tegangan dan arus dalam transformator open-delta,

    daya serta rugi-rugi dan efisiensi pada transformator tiga fasa.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    20/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    BAB IV. PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP

    EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-

    DELTA

    Bab ini menjelaskan tentang pengaruh beban tidak seimbang

    terhadap efisiensi transformator tiga fasa hubungan open-delta yaitu

    dengan melaksanakan percobaan pada transformator di Laboratorium

    Konversi Energi Listrik Departemen Teknik Elektro FT USU.

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil

    percobaan.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    21/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    BAB II

    TRANSFORMATOR

    II.1. Umum

    Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan

    dan mengubah energi listrik bolak-balik ( arus dan tegangan ) dari satu atau lebih

    rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan nilai yang sama maupun

    berbeda besarnya (lebih kecil atau lebih besar) pada frekuensi yang sama, melalui

    suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada

    umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan

    dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio

    perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan

    itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit seputar kaki inti

    transformator.

    Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik

    maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan

    terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya,

    kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Penggunaan

    transformator yang sangat sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting

    dalam pemakaiannya dalam penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik, karena arus

    bolakbalik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga

    listrik. Pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik terjadi kerugian energi sebesar

    I2R watt. Kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan setinggi

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    22/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    mungkin. Dengan demikian maka saluransaluran transmisi tenaga listrik senantiasa

    mempergunakan tegangan yang tinggi. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi

    kerugian energi yang terjadi, dengan cara mempergunakan transformator untuk

    menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator yang biasanya

    berkisar antara 6 kV sampai 20 kV pada awal transmisi ke tegangan saluran transmisi

    antara 100 kV sampai 1000 kV, kemudian menurunkannya lagi pada ujung akhir

    saluran ke tegangan yang lebih rendah.

    Transformator yang dipakai pada jaringan tenaga listrik merupakan

    transformator tenaga. Disamping itu ada jenisjenis transformator lain yang banyak

    dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang jauh lebih

    kecil. Misalnya transformator yang dipakai di rumah tangga untuk menyesuaikan

    tegangan dari lemari es dengan tegangan yang berasal dari jaringan listrik atau

    transformator yang lebih kecil, yang dipakai pada lampu TL. Dan yang lebih kecil

    lagi, transformatortransformator mini yang dipergunakan pada berbagai alat

    elektronik, seperti pesawat penerima radio, televisi, dan sebagainya.

    II.2. Konstruksi Transformator

    Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang

    dibelitkan pada inti ferromagnetik. Transformator yang menjadi fokus bahasan disini

    adalah transformator daya.

    Konstruksi transformator daya ada dua tipe yaitu tipe inti (core type) dan tipe

    cangkang (shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi

    satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    23/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    kumparan

    inti

    Tipe inti (Core form)

    Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan

    kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe

    inti, lilitan mengelilingi inti besi yang disebut dengan kumparan, seperti yang

    ditunjukkan pada Gambar 2.1

    Gambar 2.1 Konstruksi transformator tipe inti (core form)

    Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf L atau huruf

    U, dapat kita lihat pada gambar 2.2

    Gambar. 2.2 Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk L dan U

    Tipe cangkang (Shell form)

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    24/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk

    dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat pada

    gambar 2.3

    Gambar 2.3 Transformator tipe cangkang (shell form)

    Pada transformator ini, kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh

    inti. Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf E, huruf I atau

    huruf F seperti terlihat pada gambar 2.4

    Gambar 2.4 Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk E, I dan F

    II.3. Prinsip Kerja Transformator

    Transformator terdiri atas dua buah kumparan ( primer dan sekunder ) yang

    bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan

    secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi ( reluctance ) rendah.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    25/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka

    fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan

    tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya

    fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi ( self induction)

    dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari

    kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama ( mutual induction ) yang

    menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus

    sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer

    keseluruhan (secara magnetisasi ).

    dt

    dNe

    = Volt .............................................................. (2.1 )

    Dimana : e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ]

    N = jumlah lilitan

    dt

    d= perubahan fluks magnet

    Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat

    ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,

    transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban

    untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara

    rangkaian.

    Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi

    reluktansi ( tahanan magnetis ) dari rangkaian magnetis ( common magnetic circuit )

    II.3.1. Keadaan transformator tanpa beban

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    26/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber

    tegangan V1 yang sinusoidal, akan mengalir arus primer I0yang juga sinusoidal dan

    dengan menganggap belitan N1 reaktif murni. I0 akan tertinggal 900 dari V1. Arus

    primer I0menimbulkan fluks () yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.

    V1

    I1

    N1 E1 E2

    N2 V2

    Gambar 2.5 Transformator dalam keadaan tanpa beban

    tsinmax= Wb ......................................................... (2.2)

    Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi 1 (Hukum

    Faraday).

    dt

    dNe

    = .11

    dttdNe sinmax11 =

    tNe cosmax11 = (tertinggal 900dari )................... (2.3)

    )90sin(max11 = wtNe

    Dimana : e1= Gaya gerak listrik induksi

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    27/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    N1= Jumlah belitan di sisi primer

    = Kecepatan sudut putar

    = Fluks magnetik

    Harga efektif:

    2

    max1

    1

    =

    NE

    2

    2max1

    1

    =

    fN

    E

    2

    14,32 max11

    =

    fxNE

    2

    28,6 max11

    =

    fNE

    max11 44,4 = fNE (volt) ................................................... (2.4)

    Dimana : E1= Gaya geraqk listrik induksi (efektif)

    f = Frekuensi

    Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan akan terdapat hubungan:

    aN

    N

    V

    V

    E

    E===

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    ........................................................ .(2.5)

    Dimana : E1= GGL induksi di sisi primer (volt)

    E2= GGL induksi di sisi sekunder (volt)

    V1= Tegangan terminal di sisi primer (volt)

    V2= Tegangan terminal di sisi sekunder (volt)

    N1= Jumlah belitan di sisi primer

    N2= Jumlah belitan di sisi sekun

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    28/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    a = Faktor transformasi

    II.3.2. Keadaan transformator berbeban

    Apabila kumparan sekunder di hubungkan dengan beban ZL, akan mengalir

    arus I2pada kumparan sekunder, dimanaLZ

    VI 22 = .

    12

    V1

    I1

    N1 E1 E2N2

    I2

    V2 ZL

    ,2

    Gambar 2.6 Transformator dalam keadaan berbeban

    Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang

    cenderung menentang fluks () bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan.

    Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir

    arus I2, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga

    keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi:

    '201 III += (ampere) ................................................ (2.6)

    Bila komponen arus rugi inti (Ic) diabaikan, maka I0= Im, sehingga:

    '21 III m+= (ampere) ................................................ (2.7)

    Dimana: I1 = arus pada sisi primer

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    29/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    I0 = arus penguat

    Im= arus pemagnetan

    Ic = arus rugi-rugi inti

    II.4. Rangkaian Ekivalen Transformator

    Fluks yang dihasilkan oleh arus pemagnetan Imtidak seluruhnya merupakan

    Fluks Bersama (M), sebagian darinya hanya mencakup kumparan pimer (1) atau

    mencakup kumparan sekunder (2) saja dalam model rangkaian ekivalen yang

    dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor 1dengan

    mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X1 dan fluks

    bocor 2dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi

    X2 sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R1 dan R2, dengan demikian model

    rangkaian dapat dituliskan seperti gambar 2.7

    AC

    I1 R1 X1 I2'

    I0

    Im Ic

    N1 N2

    I2 R2 X2

    ZLXm Rc

    Gambar 2.7 Rangkaian ekivalen sebuah transformator

    V1= I1R1+I1X1+E1

    E1= aE2

    E2= I2R2+I2X2+V2

    I2= aI2

    V1= I1R1+I1X1+a(I2R2+I2X2+V2)

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    30/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    V1= I1R1+I1X1+aI2R2+aI2X2+aV2

    V1= I1R1+I1X1+a(aI2R2)+a(aI2X2)+aV2

    V1= I1R1+I1X1+a2I2R2+a

    2I2X2+aV2

    V1= I1R1+I1X1+I2(a2R2+a

    2X2)+aV2 .............................. (2.8)

    Apabila semua parameter sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian primer,

    harganya perlu dikalikan dengan faktor a2, dimana a = E1/E2. Sekarang model

    rangkaian menjadi sebagai terlihat pada gambar berikut.

    AC

    I1 R1 X1 I2'

    I0

    Im IcXm Rc

    a2R2 a

    2X2

    a2Z aV2

    Gambar 2.8 Penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator

    Untuk memudahkan perhitungan, model rangkaian tersebut dapat diubah

    menjadi seperti gambar dibawah ini.

    AC

    I1 I

    2

    R1 X

    1a2R2 a2R2

    a2Z2

    aV2

    Im

    Rc

    Ic

    Xm

    Gambar 2.9 Parameter sekunder pada rangkaian primer

    Maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut :

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    31/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Rek= R1+ a2R2 (ohm)...................................................................(2.9)

    Xek= X1+ a2

    X2(ohm)..................................................................(2.10)

    Sehingga rangkaian di atas dapat diubah seperti gambar di bawah ini :

    AC

    I1 R ek X ek

    I0

    Im I cXm Rc

    I2'

    a2Z aV2

    Gambar 2.10 Hasil akhir penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator

    Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian (rangkaian

    ekivalen) Rc, Xm, Rek dan Xek dapat ditentukan besarnya dengan dua macam

    pengukuran yaitu pengukuran beban nol dan pengukuran hubungan singkat.

    II.4.1. Pengukuran beban nol

    Rangkaian pengukuran beban nol atau tanpa beban dari suatu transformator

    dapat ditunjukkan pada gambar 2.11. Umumnya untuk pengukuran beban nol semua

    instrumen ukur diletakkan di sisi tegangan rendah (walaupun instrumen ukur

    terkadang diletakkan di sisi tegangan tinggi), dengan maksud agar besaran yang

    diukur cukup besar untuk dibaca dengan mudah.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    32/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    AC V

    A W

    N1 N 2

    Gambar 2.11 Rangkaian pengukuran beban nol

    Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer di hubungkan dengan

    sumber tegangan V1, maka akan mengalir arus penguat I0. Dengan pengukuran daya

    yang masuk (P0), arus penguat I0dan tegangan V1maka akan diperoleh harga:

    0

    2

    1

    P

    VRc = .................................................................. (2.11)

    mc

    cm

    jXR

    RjX

    I

    VZ

    +==

    0

    10 ................................................. (2.12)

    Dimana : Z0 = impedansi beban nol

    Rc = tahanan beban nol

    Xm = reaktansi beban nol

    Dengan demikian, dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga Rc dan

    Xm. Rangkaian ekivalen dari pengukuran beban nol dapat dilihat pada gambar 2.12.

    di bawah ini. Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut dapat kita lihat bahwa:

    mcex IIII +==0

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    33/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    I0 Rek Xek

    I ek

    Ic Im

    Rc XmV1

    Gambar 2.12 Rangkaian ekivalen pengukuran beban nol

    II.4.2. Pengukuran hubung singkat

    Hubungan singkat berarti impedansi beban ZL diperkecil menjadi nol,

    sehingga hanya impedansi Zek= Rek+ j Xekyang membatasi arus.

    Karena harga Rekdan Xek ini relatif kecil maka harus dijaga agar tegangan

    masuk (Vsc) cukup kecil, sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.

    Harga Iexakan relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga

    pada pengukuran ini dapat diabaikan.

    AC V

    A W

    N1 N2 A

    Gambar 2.13 Pengukuran hubung singkat

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    34/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    I sc Rek Xek

    Vsc

    Gambar 2.14 Rangkaian ekivalen pengukuran hubung singkat

    Dengan mengukur tegangan Vsc, arus Isc dan daya Psc, akan dapat dihitung

    parameter:

    2)( sc

    sc

    ekI

    PR = (ohm) ................................................... (2.13)

    ekek

    sc

    scek jXR

    I

    VZ +== (ohm) ................................... (2.14)

    (ohm) ........................................ (2.15)

    II.5 DIAGRAM VEKTOR BEBAN PADA TRANSFORMATOR

    Yang dimaksud dengan diagram vektor disini adalah, penggambaran

    hubungan antara fluks magnet, tegangan dan arus yang mengalir dalam bentuk

    vektor.

    Hubungan yang terdapat di antara harga-harga tersebut akan tergantung pada sifat

    beban, impedansi lilitan primer dan sekunder serta rugi-rugi transformator.

    II.5.1 Hubungan Tanpa Beban

    Apabila transformator tidak dibebani, arus yang mengalir dalam

    transformator hanyalah arus pemagnetan ( Io) saja.

    Dalam hal ini :

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    35/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    1. Fluks magnet ( o ) sephasa dengan arus primer tanpa beban ( Io ) dan

    ketinggalan 90o

    terhadap tegangan sumber ( V1).

    2. Gaya gerak listrik induksi pada primer ( E1) besarnya sama, tetapi berbeda

    phasa 180oterhadap tegangan sumber ( V1).

    3. Gaya gerak listrik induksi pada sekunder ( E2 ) = a E1 , ketinggalan 90o

    terhadap fluks magnet (o ).

    Dalam penggambaran, V1= - E1, dengan menganggap :

    1. Rugi - rugi karena arus pusar dan rugi rugi hysterisis di dalam inti besi

    tidak ada.

    2. Rugi rugi tahanan pada kawat tembaga tidak ada.

    3. Fluks bocor pada kumparan primer maupun sekunder tidak ada.

    Karena transformator tidaklah mungkin ideal, maka rugi rugi yang ada

    harus diperhitungkan yaitu :

    1. Arus primer tanpa beban ( Io ) sephasa dengan fluks magnet (o ),

    sebenarnya mendahului sebesar esehingga arus primer tanpa beban dapat

    diuraikan atas dua komponen, yaitu :

    Io = Im + Ih + e .( 2.16 )

    2. Besarnya ggl induksi E1 tidak lagi sama dengan V1, tetapi harus

    diperhitungkan terhadap penurunan tegangan karena adanya impedansi

    kumparan primer Z1, sehingga diperoleh hubungan :

    V1 = ( -E1) + Io( R1+ jX1) ...................................... (2.17 )

    Dimana : R1 : tahanan kumparan primer

    X1 : reaktansi induktif kumparan primer

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    36/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    o

    V1 = - E1 E1 E2

    Io

    90o

    90o

    0

    Gambar 2.15 Diagram vektor transformator ideal tanpa beban

    o

    E1

    Io Im

    0 E2V1 Ih + e

    o

    IoR1

    -E1IoX1

    Gambar 2.16 Diagram vektor transformator tak ideal tanpa beban

    II.5.2 Transformator Berbeban

    II.4.5.1 Beban Tahanan Murni

    Pada kumparan sekunder transformator terdapat R2 dan X2. Bila kumparan

    sekunder dihubungkan dengan tahanan murni R, maka dalam kumparan sekunder

    mengalir arus sebesar I2. Arus ini akan berbeda phasa sebesar 2terhadap E2akibat

    adanya reaktansi kumparan sekunder ( X2).

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    37/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    V1 E1 E2 V2

    I1 I2

    R2 X2

    RL

    Gambar 2.17 Transformator berbeban tahanan murni

    Dari gambar 2.17 diatas didapat

    ( )

    ( )[ ]2222222222

    jXRRIEV

    RjXRIEV

    L

    L

    ++=

    ++= ................................... ( 2.18 )

    LRR

    Xtg

    +=

    2

    22 .......................................................... ( 2.19)

    Untuk melukiskan diagram vektornya, maka diambil E2 sebagai dasarnya.

    Didapat harga E1 = a E2

    o

    Im

    E1 E2

    I2X2

    I2 ( R2+ RL )

    2

    V2Ih + e

    Io

    -I2

    I1

    1

    -E1

    I1R1

    I1X1

    V1

    Gambar 2.18 Vektor diagram Transformator berbeban tahanan murni

    II.5.2.2 Beban Induktif

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    38/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Apabila transformator berbeban induktif, berarti pada sekunder transformator

    terdapat R2 + jX2 dan RL + jXL. Dengan adanya harga-harga tersebut akan

    menyebabkan pergeseran phasa antara I2dan Essebesar 2. Dimana

    L

    L

    RR

    XXtg

    +

    +=

    2

    22 ......................................................... ( 2.20)

    Dan dengan adanya harga-harga tersebut diatas juga menyebabkan

    pergeseran phasa antara I2dan V2sebesar 2, dimana

    L

    L

    R

    Xtg =2 .................................................................. (2.21 )

    Oleh karena beban induktif, maka I2 ketinggalan terhadap E2. Dengan

    mengambil E2sebagai dasar melukiskan diagram vektor dan harga E1= a E2, maka

    diagram vektor dapat dilukiskan sebagai berikut :

    o

    Im

    E1 E2

    I2X22I2

    Ih + e

    Io

    -I2

    I1

    1-E1

    I1R1

    I1X1

    V1

    2V2 I2R2

    I2XL

    I2RL

    Gambar 2.19 Vektor diagram Transformator berbeban induktif

    II.5.2.3 Beban Kapasitif

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    39/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Dengan adanya beban kapasitif pada transformator menyebabkan pergeseran

    phasa antara I2dan E2 sebesar 2.

    L

    L

    RR

    XXtg

    +

    =

    2

    22 ......................................................... ( 2.22 )

    Dan juga menyebabkan pergeseran phasa antara I2dan V2sebesar 2.

    L

    L

    R

    Xtg

    =2 ............................................................... ( 2.23 )

    o

    Im

    E1E2

    I2X2

    2

    I2

    Ih + e

    Io

    -I2

    I1

    1

    -E1I1R1

    I1X1

    V1

    2

    V2

    I2R2

    I2XL

    I2RL

    o

    Gambar 2.20 Vektor diagram Transformator berbeban kapasitif

    II.6 TRANSFORMATOR TIGA FASA

    II.6.1 UMUM

    Tiga transformator berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3

    fasa (susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari berbagai cara

    menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang

    dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    40/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    transformator dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa

    pada transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa (VL-L) dan daya

    transformator (KVA) tidak tergantung dari hubungan belitannya. Akan tetapi

    tegangan fasa netral (VL-N) serta arus dari masing-masing transformator tergantung

    pada hubungan belitannya.

    Ada beberapa jenis hubungan belitan yang terdapat pada transformator tiga

    fasa ini. Hubungan Y- biasa digunakan untuk menurunkan tegangan, dari tegangan

    tinggi ke tegangan menengah atau rendah. Satu diantara alasannya adalah karena

    dengan menggunakan hubungan belitan ini untuk membumikan dari sisi tegangan

    tinggi telah tersedia saluran netral. Dapat dibuktikan bahwa hubungan belitan ini

    adalah hubungan yang paling banyak dipergunakan di lapangan.

    Sebaliknya hubungan -Y biasa digunakan untuk menaikkan tegangan, dari

    tegangan rendah ke tegangan menengah, atau dari tegangan menengah ke tegangan

    tinggi. Hal ini juga bertujuan sama, agar pada sisi tegangan tingginya apabila akan

    dibumikan telah tersedia saluran netralnya.

    Hubungan - adalah salah satu jenis hubungan belitan yang istimewa.

    Keuntungannya yaitu salah satu kaki transformator dapat dipindahkan apabila terjadi

    kerusakan atau apabila akan dilakukan perawatan, sementara dua yang tertinggal

    dapat terus beroperasi sebagai bank-3 fasa dengan rating KVA yang turun sampai

    dengan 57,7% dari bank yang asli. Hubungan ini dikenal sebagai hubungan belitan

    Open-Delta. Hubungan Y-Y paling jarang digunakan karena kesukaran dalam gejala

    arus penalaan dan harmonisa.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    41/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    II.6.2 KONSTRUKSI TRANSFORMATOR TIGA FASA DENGAN

    MENGGUNAKAN TIGA BUAH TRANSFORMATOR SATU FASA

    Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti,

    rangkaian magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. Dua jenis

    konstruksi yang biasa dipergunakan diperlihatkan pada gambar 2.21 dan 2.22 berikut

    ini.

    SEKUNDER

    PRIMER

    Gambar 2.21 Transformator 3 Fasa Tipe Inti

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    42/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    a

    qr

    c

    mn

    b

    d

    PRIMER

    SEKUNDER

    TRAFO TIGA FASA TIPE CANGKANG

    Gambar 2.22 Transformator 3 Fasa Tipe Cangkang

    Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan disekitar dua kaki inti

    magnetik persegi. Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki

    tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silikon-steel. Umumnya digunakan

    untuk transformator yang bekerja pada frekuensi dibawah beberapa ratus Hz.

    Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu murah, rugi inti rendah dan

    permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator yang dipergunakan

    dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan tingkat energi rendah,

    kadang-kadang dibuat dari campuran tepung ferromagnetik yang dimanfaatkan

    sebagai permalloy.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    43/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Kebanyakan fluks terkurung dalam inti dan karena itu dirangkum oleh kedua

    kumparan. Meskipun fluks bocor yang dirangkum salah satu kumparan tanpa

    dirangkum yang lain merupakan bagian kecil dari fluks total, ia mempunyai

    pengaruh penting pada perilaku transformator. Kebocoran dapat dikurangi dengan

    membagi-bagi kumparan dalam bagian-bagian yang diletakkan sedekat mungkin satu

    sama lainnya. Dalam konstruksi jenis inti (core type), tiap kumparan dari dua bagian,

    satu bagian pada setiap kaki dari kedua kaki inti. Kumparan primer dan sekunder

    merupakan kumparan yang konsentris. Dalam konstruksi janis cangkang (shell type)

    berbagai variasi susunan kumparan konsentris dapat digunakan atau kumparan dapat

    terdiri dari sejumlah apem (pancake) tipis disusun dalam satu tumpukan dengan

    kumparan primer dan sekunder berselang-seling.

    II.6.3 HUBUNGAN TIGA FASA DALAM TRANSFORMATOR

    Secara umum hubungan belitan tiga fasa terbagi atas dua jenis, yaitu

    hubungan wye (Y) dan hubungan delta (). Masing-masing hubungan belitan ini

    memiliki karakteristik arus dan tegangan yang berbeda-beda, selanjutnya akan

    dijelaskan dibawah. Baik sisi primer maupun sekunder masing-masing dapat

    dihubungkan wye ataupun delta. Kedua hubungan ini dapat dijelaskan secara

    terpisah, yaitu :

    1. Hubungan wye (Y)

    Hubungan ini dapat dilakukan dengan menggabungkan ketiga belitan

    transformator yang memiliki rating yang sama.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    44/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    A

    N

    B

    C

    IA

    IN

    IB

    IC

    Z01

    E1

    E1E1

    Z01Z01

    Gambar 2.23 Hubungan Wye

    Dari gambar diatas dapat diketahui sebagai berikut,

    IA = IB = IC = IL-L(ampere)( 2.24 )

    IL-L = Iph(ampere).................( 2.25 )

    Dimana : IL-L= Arus line to line

    Iph = Arus line to netral

    Dan,

    VAB= VBC= VCA= VL-L(volt

    VL-L= 3 Vph= 3 E1 (volt)............(2.26)

    Dimana : VL-L= Tegangan line to line

    Vph = Tegangan line to netral

    2. Hubungan delta ()

    Hubungan delta ini juga mempunyai tiga buah belitan dan masing-masing

    memiliki rating yang sama.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    45/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    A

    B

    C

    Ia

    Ib

    Ic

    Z01

    Z01

    E1

    E1

    E1

    Gambar 2.24 Hubungan Delta

    Dari gambar diatas dapat kita ketahui sebagai berikut,

    IA = IB= IC= IL-L(ampere).......( 2.27 )

    IL-L= 3 Iph(ampere)...................( 2.28 )

    Dimana : IL-L= Arus line to line

    Iph = Arus line to netral

    Dan,

    VAB = VBC= VCA= VL-L(volt)...( 2.29 )

    VL-L= Vph= E1(volt)......( 2.30 )

    Dimana : VL-L= Tegangan line to line

    Vph = Tegangan line to netral

    Dengan menetapkan/ mengambil sebuah tegangan referensi dan sudut fasa

    nol, maka dapa ditentukan sudut phasa yang lainnya pada sistem tiga fasa tersebut.

    II.6.4 JENIS-JENIS HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR TIGA

    FASA

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    46/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Dalam sistem tenaga listrik transformator tiga phasa digunakan karena

    pertimbangan ekonomis dan efisien. Pada transformator tiga phasa terdapat dua

    hubungan belitan utama yaitu hubungan delta dan hubungan bintang. Dan ada empat

    kemungkinan lain hubungan transformator tiga phasa yaitu :

    1. Hubungan Wye-Wye ( Y-Y )

    Hubunangan ini ekonomis digunakan untuk melayani beban yang kecil

    dengan tengangan transformasi yang tinggi. Hubungan Y-Y pada transformator tiga

    phasa dapat dilihat pada Gambar 2.25 berikut ini.

    . .

    . .

    . .

    +

    +

    +

    -

    a a'

    b b'

    c c'

    Np1 Ns1

    Ns2

    Ns3

    Np2

    Np3

    VLP V

    LSVp Vs

    Gambar 2.25 Transformator Hubungan Y-Y

    Pada hubungan Y-Y , tegangan primer pada masing-masing phasa adalah

    3/V=V LPP ..( 2.31)

    Tegangan phasa primer sebanding dengan tegangan phasa sekunder dan

    perbandingan belitan transformator. Maka diperoleh perbandingan tegangan pada

    transformator adalah:

    a=V3

    V3=

    V

    V

    S

    P

    LS

    LP...( 2.32 )

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    47/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Pada hubungan Y-Y ini jika beban transformator tidak seimbang maka tegangan

    pada phasa transformator tidak seimbang.

    2. Hubungan Wye-Delta ( Y- )

    Digunakan sebagai penurun tegangan untuk sistem teganagan tinggi.

    Hubungan Y- pada transformator tiga phasa dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut

    ini.

    . .

    . .

    . .

    a a'

    b b'

    c c'

    Np1 Ns1

    Ns2

    Ns3

    Np2

    Np3

    VLP V

    LS

    Vp

    Vs

    Gambar 2.26 Transformator Hubungan Y-

    Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sebanding dengan tegangan

    phasa primer PLP V3=V dan tegangan kawat ke kawat sekunder sama dengan

    tegangan phasa VLS = VS. Sehingga diperoleh perbandingan tegangan pada

    hubungan ini adalah sebagai berikut :

    a3=V

    V3=

    V

    V

    S

    P

    LS

    LP( 2.33 )

    Hubungan ini lebih stabil dan tidak ada masalah dengan beban tidak seimbang dan

    harmonisa.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    48/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    3. Hubungan Delta Wye ( Y )

    Umumnya digunakan untuk menaikkan tegangan dari tegangan pembangkitan

    ke tegangan transmisi. Hubungan Y pada transformator tiga phasa ditunjukkan

    pada Gambar 3.7 dibawah ini.

    VLS

    . .

    . .

    . .

    ++

    -

    a a'

    b

    b'

    c

    c'

    Np1 Ns1

    Ns2

    Ns3

    Np2

    Np3

    VLP Vp

    Vs

    -

    Gambar 2.27 Transformator hubungan Y

    Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sama dengan tegangan phasa

    primer VLP = VP dan tegangan sisi sekunder SLS V3=V . Maka perbandingan

    tegangan pada hubungan ini adalah :

    a

    3=

    V3

    V=

    V

    V

    S

    P

    LS

    LP ...( 2.34 )

    Hubungan ini memberikan keuntungan yang sama dan beda phasa yang sama seperti

    pada hubungan Y- .

    4. Hubungan Delta-Delta ( ).

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    49/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Hubungan ini ekonomis digunakan untuk melayani beban yang besar dengan

    tegangan pelayanan yang rendah. Hubungan ini pada transformator tiga phasa

    ditunjukkan pada Gambar 2.28 berikut :

    VLS

    . .

    . .

    . .

    ++

    -

    a a'

    b b'

    c c'

    Np1 Ns1

    Ns2

    Ns3

    Np2

    Np3

    VLP Vp

    Vs

    -

    Gambar 2.28 Transformator hubungan

    Salah satu keuntungan pemakaian transformator tiga fasa hubungan

    adalah perbedaan phasa pada hubungan ini tidak ada dan stabil terhadap beban tidak

    seimbang dan harmonisa. Selain itu keuntungan lain yang dapat diambil adalah

    apabila transformator ini mengalami gangguan pada salah satu belitannya maka

    transformator ini dapat terus bekerja melayani beban walaupun hanya menggunakan

    dua buah belitan saja. Hubungan belitan yang dimaksud adalah hubungan belitan

    Open-Delta. Mengenai hubungan belitan Open-Delta ini selanjutnya akan dijelaskan

    pada bab ini.

    Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat dan tegangan phasa sama untuk

    primer dan sekunder transformator VAB = VBC = VAC = VLN. Maka hubungan

    tegangan primer dan sekunder transformator adalah sebagai berikut :

    VL-L= VL-N (volt) ...........................................................( 2.35 )

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    50/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    VAB= VBC = VAC(volt) ...................................................( 2.36 )

    Dimana : VL-L= Tegangan line to line

    VL-N= Tegangan line to netral

    Sedangkan arus pada transformator tiga fasa hubungan delta dapat dituliskan

    sebagai berikut :

    IL-L= 3 IL-N(ampere).....................................................( 2.37 )

    Dimana : IL-L= Arus line to line

    IL-N= Arus line to netral

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    51/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    BAB III

    TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA

    DAN EFISIENSI TRANSFORMATOR

    III.1 UMUM

    Trasformator tiga fasa hububngan open delta adalah transformator tig fasa

    dengan dua kumparan atau transformator bank tiga fasa yang terdiri dari dua buah

    transformator satu fasa. Hubungan belitan open delta erat kaitannya dengan

    hubungan belitan delta karena hubungan belitan open delta merupakan modifikasi

    dari hubungan belitan delta yang dilakukan jika salah satu belitannya mengalami

    kerusakan atau tidak dapat melayani beban, maka sisa dua belitan lainnya dapat

    dioperasikan untuk menyalurkan daya, yang dikenal dengan nama Transformator

    Open-Delta

    A B C

    a b c

    A

    B

    C

    a

    b

    c

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    52/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Gambar 3.1. Transformator Hubungan Delta

    A

    B

    C

    a

    b

    c

    Gambar 3.2. Transformator Hubungan Open-Delta

    Sekalipun besar daya yang dapat dilayani harus dikurangi beberapa persen

    dari rating KVA transformator tiga fasa hubungan delta-nya, hubungan belitan ini

    mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengiriman daya ke beban agar

    kontinuitas beban diperoleh dengan baik untuk sementara sehingga sistem bekerja

    terus menerus sampai ada perbaikan atau pergantian yang baru.

    III.2 PEMAKAIAN TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-

    DELTA

    Pemakaian transformator tiga fasa hubungan Open-Delta umumnya hanya

    dipergunakan untuk sementara. Yaitu apabila transformator yang mengalami

    kerusakan tersebut akan diperbaiki atau diganti dengan transformator yang baru.

    A B

    a b c

    C

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    53/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Disamping bersifat sementara (temporer) transformator ini dapat juga bekerja secara

    permanen.

    1. Temporer

    Telah kita ketahui bahwa pada beberapa industri sangat diperlukan

    kontinuitas daya yang baik. Tetapi apabila salah satu belitan dari transformator tiga

    fasa ini mengalami gangguan dan menyebabkan kedua belitan yang lainnya bekerja

    tidak seimbang sehingga fasa-fasa yang tadinya stabil menjadi tidak stabil. Hal ini

    menyebabkan pengiriman daya terganggu dan kerugian yang sangat besar akan

    dialami oleh konsumen. Dengan demikian hubungan belitan Open-Delta memegang

    peranan penting dalam kejadian ini. Pada kejadian ini perubahan belitan pada inti

    tidak perlu dilakukan untuk mengurangi lekage impedance untuk memperoleh sistem

    lebih seimbang. Hubungan ini dapat dipakai sementara sebelum adanya pergantian

    transformator baru atau perbaikan belitan yang rusak apabila memungkinkan.

    2. Permanen

    Pada suatu industri yang besar biasanya ada menggunakan penerangan-

    penerangan dan motor-motor kecil untuk dapat menggerakkan peralatan-peralatan

    industri yang tersendiri, misalnya pemompaan minyak. Transformator hubungan

    Open-Delta ini cukup mampu untuk pengiriman daya yang dibuat khusus, karena

    industri itu cukup mempunyai tenaga teknis untuk itu dan dipandang lebih ekonomis

    jika dibandingkan dengan pemakaian transformator tiga fasa. Keuntungan yang

    paling besar adalah sistem dapat lebih seimbang kalau dibandingkan dengan tidak

    dibuat satu transformator khusus untuk melayani beban ini, sebab belitan konduktor

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    54/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    pada inti dapat dibuat sehingga leakage impedance menjadi lebih kecil dan akhirnya

    dapat mendekati keseimbangan seperti transformator tiga fasa.

    Disamping hal-hal diatas hubungan open delta juga dilakukan jika beban

    yang dilayani sekarang terlalu kecil dibandingkan dengan kapasitas

    transformatornya, tetapi perlu diantisipasi pertumbuhan beban dimasa yang akan

    datang.

    III.3 TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA

    DALAM KEADAAN BERBEBAN.

    III.3.1 Jenis-jenis Beban

    III.3.1.1 Resistansi

    Pada unsur beban ini tegangan antara kutub-kutubnya berbanding lurus

    dengan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif, tegangan diberikan oleh :

    V = R i ........................................................................ ( 3.1 )

    Persamaan ini dikenal sebagai hukum Ohm. Benda fisis yang ciri utamanya

    resistansi disebut resistor. Grafik v dan i dapat diperlihatkan pada Gambar 3.3

    dibawah.Dimana Grafik ini berupa sepotong garis lurus melalui titik asal dengan

    kemringan R. Karena R merupakan konstanta maka resistor seperti ini disebut

    resistor linier.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    55/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    V

    (Volt)

    -V

    I

    (amper

    e)

    -I

    Kemiring

    an=R

    Grafik 3.3 Perwakilan grafik untuk hukum ohm

    Resistor yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda

    dikenal sebagai resistor tidak liniear.Resistansi dari resistor semacam itu merupakan

    fungsi arus yang mengalir didalamnya. Salah satu contoh sederhana dari resistor ini

    adalah lampu pijar. Contoh karakteristik tegangan arus untuk resistor tidak liniear

    dapat diperlihatkan pada Gambar. 3.2, dimana tampak bahwa grafiknya bukan lagi

    merupakan sepotong garis lurus karena R tidak konstan.

    IAmpere

    VVolt

    Gambar 3.4 Grafik resistor tidak liniear

    Parameter resistansi pada dasarnya merupakan suatu konstanta geometri.

    Ohm menunjukkan bahwa resistansi suatu penghantar dengan dimensi yang seragam

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    56/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    berbanding lurus dengan panjangnya, berbanding terbalik dengan luas

    penampangnya, dan bergantung pada sifat penghantaran fisis bahannya. Jadi

    A

    lR = .................................................................. ( 3.2 )

    Dengan adalah resistifitas bahan yang dinyatakan dalam ohm-meter, l sebagai

    panjang penghantar dalam meter, dan A sebagai luas penampangnya dalam meter

    kuadrat.

    Daya yang dipergunakan dalam rangkaian listrik dapat diperoleh dari

    tegangan dan arusnya. Karena menurut definisi v = dw / dq dan i = dq / dt , maka

    daya adalah :

    .....( 3.3 )

    Dalam resistansi, sesuai dengan persamaan 3.1

    P = v i = ( R i ) i = i2R = ......( 3.4 )

    III.3.1.2 Induktansi

    Pada induktor tegangan antara kutub-kutubnya sebanding dengan kecepatan

    perubahan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif, tegangan tersebut adalah

    dt

    diLv = .................................................................. (3.5 )

    dtvL

    i = 1

    ........................................................... ( 3.6 )

    Persamaan diatas menunjukkan bahwa arus dalam induktor tidak bergantung

    pada nilai sesaat tegangannya, melainkan pada nilai sejak awal hingga saat tegangan

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    57/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    diamati, yaitu integral atau jumlah hasil kali volt detik untuk seluruh waktu hingga

    saat diamati.

    Suatu induktor linier adalah induktor yang parameter induktansinya tidak

    bergantung pada arusnya. Sebagaimana diuraikan diatas, induktansi berhubungan

    erat dengan medan magnet, induktor merupakan suatu unsur rangkaian yang dapat

    menyimpan daya dalam bentuk medan fluks magnet. Pada saat arus mengalir melalui

    suatu induktor, arus itu menimbulkan fluks ruang. Bila fluks itu menembus udara, ia

    akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan fluks tersebut sehingga

    parameter induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus. Selisih potensial antara

    kumparan sebagai fungsi waktu dapat ditunjukkan pada Gambar 3.5

    Kemiri

    ngan

    =L

    V

    -V

    di

    dt

    Gambar 3.5 Grafik parameter induktansi L

    Bila fluks dibuat agar menembus besi, timbul gangguan terhadap

    kesebandingan hubungan antara arus dengan fluks yang dihasilkannya. Dalam hal itu

    induktor dikatakan tak linier.

    Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian adalah

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    58/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    dt

    diLivip == ............................................................... (3.7 )

    Dan kerjanya

    ==== 2

    2

    1iLdiiLdt

    dt

    diiLdtpw joule ............... ( 3.8 )

    Tidak seperti daya dalam resitansi yang berubah menjadi panas, daya induktif

    disimpan dalam medan magnet yang akan muncul kembali dalam rangkaian pada

    saat arus menjadi nol.

    Tegangan jatuh antara kutub suatu induktor dapat dinyatakan menurut

    persamaan ( 3.5 ), tetapi tegangan jatuh yang sama dapat diturunkan menurut hukum

    Faraday melalui fluks yang dihasilkan arus dan banyaknya lilitan N pada kumparan

    induktor. Sesuai dengan hal itu, dapatlah ditulis

    dt

    d

    Ndt

    di

    Lv

    ==

    ........................................................... ( 3.9 )

    dt

    dNL

    = ..................................................................... ( 3.10 )

    Dalam hal ini fluks berbanding lurus dengan arus ( yaitu dalam induktor linier),

    persamaan terakhir ini menjadi :

    i

    NL

    = ........................................................................ ( 3.11 )

    Disini parameter induktansi mempunyai pernyataan gabungan karena

    sebagian dinyatakan dalam variabel rangkaian i dan sebagian lagi dalam variabel

    medan fluks. Untuk menghindari hal tersebut fluks dapat digantikan oleh pernyataan

    setaranya, yaitu

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    59/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    magnetsireluk

    ggmNi

    tan=

    = ....................................... ( 3.12 )

    ggm adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan fluks dalam rangkaian magnet

    yang mempunyai reluktansi .Gambar 3.4 memperlihatkan sebuah inductor liniear

    dengan inti besi. Jika inti besi diandaikan mempunyai panjang menengah/meter

    dengan luas penampang A meter2, maka reluktansi magnetnya sama dengan

    A

    l

    = ................................................................... ( 3.13 )

    N

    Gambar. 3.6 Induktor liniear dengan inti besi

    Dengan memasukkan persamaan ( 3.12 ) dan ( 3.13 ) kedalam persamaan ( 3.11 )

    akan dihasilkan persamaan induktansi untuk induktor liniear :

    l

    ANL

    2= ......................................................... ( 3.14 )

    Seperti halnya dengan resistansi, induktansi juga bergantung pada geometri dimensi

    fisis dan sifat magnet mediumnya. Hal ini penting karena ia menyatakan apa yang

    dapat dilakukan untuk mengubah nilai L tersebut. Jadi untuk induktor yang meliliti

    sebuah inti besi, parameter induktansinya dapat dinaikkan nilainya dengan empat

    cara : memperbanyak lilitannya, menggunakan inti besi dengan permiabilitas yang

    lebih tinggi, mengurangi panjang intinya, dan memperbesar luas penampang intinya.

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    60/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    III.3.1.3 Kapasitansi

    Pada kapasitor arus yang melaluinya sebanding dengan turunan waktu

    tegangan antara kutub-kutubnya. Secara kuantitatif, arus tersebut adalah

    dt

    dvCi= ....................................................................... ( 3.15 )

    Tegangan unsur tersebut dapat diturunkan dari persamaan 3.17 diatas sebagai

    = dtiC

    v 1

    ................................................................... ( 3.16 )

    Tegangan jatuh pada arah arusnya dinyatakan oleh v. Bila induktansi

    melawan perubahan arus, kapasitansi menentang perubahan tegangan. Daya yang

    berhubungan dengan pengaruh kapasitansi adalah

    dt

    dvCvvip == ............................................................. ( 3.17 )

    Dan

    ==== 2

    2

    1CvdvCvdt

    dt

    dvCvdtpw Joule..( 3.18 )

    Tenaga yang tersimpan menurut persamaan 3.17 muncul kembali dalam

    rangkaian pada saat tegangannya menjadi nol.

    III.3.2 Rangkaian Beban Tiga Phasa seimbang

    Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan dimana:

    1. Ketiga vektor arus atau tegangan sama besar

    2. Ketiga vektor saling membentuk sudut 1200 satu sama lain.

    Rangkaian beban tiga phasa untuk hubungan Y dapat digambarkan seperti

    gambar dibawah ini:

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    61/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Sumber Tegangan Tiga

    Phasa

    a

    b

    c

    c

    b

    jX

    R

    R

    R

    jX

    jX

    n

    a

    VBC

    VCA

    VAB

    VBN

    VCN

    VAN -VCN

    300

    900

    1200

    Gambar 3.7 Sistem beban tiga phasa seimbang beserta diagram fasornya

    Pada keadaan seimbang bahwa impedansi beban pada masing-masing phasanya

    adalah sama besarnya, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

    =+=== ZjXRZZZ cba .................................. ( 3.19 )

    Dalam hubungan Y, arus line sama dengan arus phasa, dapat ditentukan dengan:

    a

    ananaa

    Z

    VII ==

    '............................................................. ( 3.20 )

    b

    bnbnbb

    Z

    VII ==' ............................................................. ( 3.21 )

    c

    cncncc

    Z

    VII ==' ............................................................. ( 3.22 )

    Untuk rangkaian beban tiga phasa terhubung delta ( ) dapat dilihat seperti

    gambar dibawah ini :

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    62/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Sumber Tegangan

    Tiga Phasa

    a'

    c'

    b'

    a

    bc

    jX

    R

    R

    R

    jX

    jX

    Vab

    Vbc

    Vca

    -Ica

    Iab

    -Ibc

    Icc

    Iaa

    Ibb

    Ibc

    -IabIca

    Gambar 3.8 Beban tiga phasa seimbang hubungan dan diagram fasornya

    Pernyataan arus beban untuk hubungan menjadi

    ba

    ab

    abZ

    VI = .( 3.23 )

    cb

    bc

    bcZ

    VI = ...( 3.24 )

    ac

    ca

    caZ

    VI = ...( 3.25)

    Arus saluran Iaadiperoleh dengan menerapkan hukum arus Kirchoff yaitu:

    Iaa = Iab + Iac = Iab - Ica .......................................... ( 3.26 )

    Ibb = Iba + Ibc = Ibc - Iab.......................................... ( 3.27 )

    Icc = Ica + Icb = Ica - Ibc .......................................... .(3.28 )

    III.3.3 Rangkaian Beban Tiga Phasa Tidak Seimbang

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    63/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah

    satu atau kedua syarat keadaan seimbang tidak terpenuhi. Kemungkinan keadaan

    tidak seimbang ada tiga yaitu:

    1. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1200 satu sama lain.

    2. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1200satu sama lain.

    3. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1200 satu sama

    lain.

    Penyelesaian beban tak seimbang untuk hubungan delta dapat disamakan dengan

    keadaan seimbang. Sedangkan untuk hubungan bintang penyelesaiannya adalah

    sebagai berikut:

    Pada sistem 4 kawat, masing-masing fase akan mengalirkan arus yang tak seimbang

    menuju Netral (pada sistem empat kawat). Sedangkan pada sistem tiga kawat akan

    mengakibatkan tegangan yang berubah cukup signifikan dan meunculkan suatu

    netral yang berbeda dari netral yang semestinya.

    a

    n

    b

    c

    a

    b

    c

    Za

    Zb Zc

    Ia

    Ib

    Ic

    a

    b

    c

    a

    b

    c

    I1

    I2

    Ia

    Ib

    Ic

    Za

    Zb

    Zc

    Van

    Vcn

    Vbn

    Vab

    Vbc

    Gambar 3.9 Beban tak seimbang terhubung bintang empat kawat dan tiga kawat

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    64/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    Pada sistem dengan empat kawat, akan berlaku :

    a

    ana

    Z

    VI = ..(3.29)

    b

    bnb

    Z

    VI = ..(3.30)

    c

    anc

    Z

    VI = ...(3.31)

    ( )cban IIII ++= ..(3.32)

    Sedangkan pada sistem tiga kawat, diselesaikan dengan persamaan loop

    sebagai berikut :

    Loop 1: ( ) abba VIZIZZ =+ 221 (3.33)

    Loop 2: ( ) bcVIZZIZ =++ 23212 (3.34)

    Dari persamaan 3.33 dan 3.34dapat dicari harga I1 dan I2, kemudian arus-arus

    line dapat dicari dengan:

    1IIa = ........................................................................(3.35)

    12 IIIb = ..................................................................(3.36)

    2IIc = ........................................................................(3.37)

    Sedangkan besar tegangan pada setiap impedansi beban adalah:

    10 ZIV aa = ..................................................................(3.38)

    20 ZIV bb = ..................................................................(3.39)

    30 ZIV cc = ................................................................(3.40)

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    65/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    III.4 Daya Pada Transformator Tiga Phasa Hubungan Open Delta

    Secara umum daya sesaat pada suatu sumber sinusoida satu phasa juga

    berbentuk sinusoida dengan frekwensi dua kali frekwensi sumbernya.

    ( ) = tCosVICosVIp 2 .................................( 3.41 )

    Persamaan 3.40 di atas dapat diterapkan pada setiap phasa dalam suatu sistem

    tiga phasa seimbang. Satu-satunya perubahan yang diperlukan adalah adanya

    pergeseran phasa 120o di antara phasa-phasanya itu. Sesuai dengan hal tersebut,

    untuk masing-masing phasa dapat ditulis :

    ( ) = tCosIVCosIVP ppppa 2 ......................( 3.42 )

    ( )oppppb tCosIVCosIVP 1202 = .............( 3.43 )

    ( )oppppc tCosIVCosIVP 2402 = .............( 3.44 )

    Dengan phasa a dipilih sebagai phasa acuan, Vpdan Ipmenyatakan nilai-nilai efektif

    tegangan phasa, dan arus phasanya serta menyatakan sudut impedansi beban tiga

    phasa seimbang yang menyerap daya. Jadi daya sesaat keseluruhannya adalah:

    ( ) ( ) ( )[ ]ooppppcba

    tCostCostCosIVCosIVP

    PPPP

    2402120223 ++=

    ++=

    CosIVP pp3= ...............................................................................(3.45)

    Untuk suatu sistem tiga phasa yang dihubungkan secara Y, dengan

    memasukkan persamaan 2.25 dan 2.26, maka persamaan 3.45 menjadi

    CosIVCosIV

    P llll 33

    3 == ....( 3.46 )

    Untuk hubungan , dengan menggunakan persamaan 2.28 dan 2.30 maka didapatkan

  • 5/23/2018 pengujian transformator

    66/106

    Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa HubunganOpen-Delta, 2008.USU Repository 2009

    CosIVCosI

    VP lll

    l 33

    3 == ...( 3.47 )

    Tampak bahwa kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa daya dalam

    suatu sistem tiga phasa adalah sama, baik untuk hubun