pengujian tetrazolium

13
BAB I PENDAHULUAN Pengujian terhadap mutu fisiologik benih mencakup kegiatan pengujian daya kecambah atau daya hidup dan kesehatan benih. Uji daya kecambah benih dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur- unsur tumbuh penting dari benih pada suatu periode uji tertentu. Struktur pertumbuhan yang dinilai terdiri untuk menguji daya kecambah dari akar, batang dan daun. Uji daya hidup benih dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengukur aktivitas metabolisme benih misalnya dengan menggunakan uji tetrazolium. Pengujian dengan menggunakan uji tetrazolium lebih bersifat kepada pendugaan daya hidup benih bukan untuk mengukur daya kecambah benih. Oleh karena itu, untuk mengetahui daya kecambah benih yang sesungguhnya harus dilakukan uji perkecambahan. Namun demikian, untuk menduga daya hidup benih yang paling cepat, metode uji tetrazolium merupakan alternatif yang dapat digunakan. Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong 1

Upload: l

Post on 14-Jun-2015

3.032 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tgs prak. bLun Lengkap tapi udah Lumayan Lah...comment y!

TRANSCRIPT

Page 1: pengujian tetrazolium

BAB I

PENDAHULUAN

Pengujian terhadap mutu fisiologik benih mencakup kegiatan pengujian daya

kecambah atau daya hidup dan kesehatan benih. Uji daya kecambah benih dapat

dilakukan secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur-unsur tumbuh

penting dari benih pada suatu periode uji tertentu. Struktur pertumbuhan yang dinilai

terdiri untuk menguji daya kecambah dari akar, batang dan daun. Uji daya hidup benih

dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengukur aktivitas

metabolisme benih misalnya dengan menggunakan uji tetrazolium. Pengujian dengan

menggunakan uji tetrazolium lebih bersifat kepada pendugaan daya hidup benih bukan

untuk mengukur daya kecambah benih. Oleh karena itu, untuk mengetahui daya

kecambah benih yang sesungguhnya harus dilakukan uji perkecambahan. Namun

demikian, untuk menduga daya hidup benih yang paling cepat, metode uji tetrazolium

merupakan alternatif yang dapat digunakan.

Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh

reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan

merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya

proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi (Byrd, 1988).

Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang singkat, sangat tepat diaplikasikan

pada benih yang mengalami dormansi serta benih yang mengalami pemasakan lanjutan

(after ripening), tingkat ketelitian tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan

keahlian dan pelatihan yang intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi

kerusakan akibat fungi atau mikroba lainnya dan bersifat merusak.

1

Page 2: pengujian tetrazolium

BAB II

PEMBAHASAN

A.TUJUAN

Tujuan uji tetrazolium adalah untuk memperkirakan viabilitas benih dengan

cepat. Seperti pada uji belah, uji tetrazolium merupakan uji viabilitas tak langsung, dan

memberikan hasil yang lebih tinggi dari uji perkecambahan. Karena itu uji

perkecambahan tidak dapat digantikan oleh uji tetrazolium.

Uji tetrazolium cocok dilakukan terutama pada lot benih yang

perkecambahannya lama, benih sulit di dipatahkan dormansinya, perkecambahan

rendah,dan memastikan sisa benih tidak tumbuh pada akhir pengujian perkecambahan.

B.TEORI

Larutan tetrazolium (2,3,5 – triphenyl tetrazolium klorida atau bromida)

digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan proses biologis yang terjadi di dalam

sel hidup. Perlu diketahui bahwa bahan kimia tetrazolium diduga menyebabkan

carcinogenic effects. Oleh karena itu diharapkan agar hati-hati dalam menggunakan

larutan kimia ini, sebagai contoh: gunakan masker, dan ventilasi yang cukup selama

menangani serbuk garam TZ dan gunakan sarung tangan karet selama menangani

larutan kimia TZ. Larutan tetrazolium diserap oleh benih.

Di dalam benih, tetrazolium berinteraksi dengan jaringan sel hidup dan

menyerap hidrogen. Hasil reaksi dengan hidrogen menyebabkan perubahan warna, dari

jernih menjadi merah. Karena itu, uji tetrazolium memungkinkan kita untuk

membedakan antara jaringan hidup yang berwarna merah dengan jaringan mati yang

tidak berwarna. Selain benih hidup yang seluruhnya berwarna merah dan benih tidak

hidup yang tidak berwarna, mungkin didapat benih dengan pewarnaan sebagian.

Pewarnaan sebagian ini dapat terjadi karena pada benih hidup terdapat jaringan mati

(jaringan nekrotik).

2

Page 3: pengujian tetrazolium

Posisi dan ukuran daerah nekrotik menentukan apakah benih tersebut

diklasifikasikan sebagai benih hidup atau tidak hidup. Interpretasi yang benar dari

pewarnaan ini mungkin sukar dan membutuhkan pengalaman.

Bebrapa faktor yang dapt mempengaruhi reaksi tetrazolium yaitu :

Temperatur (temperature optimum sekitar 40oC)

pH larutan (pH paling baik sekitar 7,0)

keadaan benih (benih yang paling baik dahulu diberi perlakuan dengan layak

cepat dan lebih seragam)

konsentrasi larutan (konsentrasi 0,5 dan 1,0% adalah konsentrasi yang paling

umum, berlainan sesuai dengan jenis benih)

tekanan atmosfir (benih berwarna lebih cepat pada keadaan hampa udara)

Cara Mempersiapkan Benih Sebelum Pewarnaan

Benih harus direndam dalam air dengan suhu kamar selama 24 jam. Hal ini untuk

memudahkan pembelahan benih. Juga agar pewarnaan lebih merata, sehingga akan

memudahkan evaluasi selanjutnya. Benih dengan kulit benih yang keras harus

diskarifikasi (ditusuk) untuk mempermudah penyerapan. Benih dengan kulit biji

(pericarp) yang keras harus diekstraksi terlebih dahulu sebelum perendaman.

Pewarnaan dengan Tetrazolium

Sangatlah penting untuk membuka jaringan benih sebelum pewarnaan untuk

memungkinkan penetrasi larutan tetrazolium, dan memudahkan evaluasi. Mengenai

bagaimana membuka jaringan benih yang terbaik untuk jenis individual tidak mungkin

dibahas dalam cakupan kerja petunjuk ini. Penguji benih harus mencoba berbagai

macam pilihan cara dan mengambil cara yang memberikan hasil pewarnaan terbaik.

Benih direndam dalam larutan tetrazolium 1% dalam gelas piala atau wadah lain yang

sesuai. Jaringan benih harus terendam sempurna dalam larutan tetrazolium. Larutan ini

jangan sampai terkena sinar matahari karena akan menyebabkan turunnya efektifitas

larutan tetrazolium (tetrazolium tidak akan bekerja). Karena itu benih dan larutannya

3

Page 4: pengujian tetrazolium

harus ditutup rapat selama masa proses pewarnaan, misalnya dengan aluminium foil

atau bahan lain yang sejenis. Jaringan benih ini harus terendam dalam larutan

tetrazolium selama minimal 2 - 24 jam dengan suhu 30-35° C, bergantung pada jenis.

Cuci benih dengan air destilasi dan letakkan pada kertas filter sampai dievaluasi.

Evaluasi

Evaluasi akan membedakan mana benih hidup dan mana yang tidak hidup.

Benih hidup adalah benih yang berpotensi menghasilkan kecambah normal. Benih ini

akan terwarnai dengan sempurna, atau jika hanya parsial saja, pola pewarnaan

menunjukkan bahwa struktur pentingnya hidup. Benih tidak hidup adalah benih yang

tidak memenuhi kriteria ini. Benih dengan pertumbuhan embrio atau struktur penting

lainnya yang tidak normal, akan dimasukkan sebagai benih tidak hidup, dengan ada atau

tidaknya pewarnaan. Evaluasi pola pewarnaan membutuhkan pengalaman dan uji coba.

Rumus Bangun dan Reaksi Kimia Tetrazolium

4

N-N-C6H5+HCl

C6H5C

2,3,5 triphenyl

Tetrazolium chloride

(colourless)

Cl-

DehydrogenaseC6H5C

N-N-C6H5

N=N+-C6H5

2H++2C

NADP

NADPH

NAD

NADP

H

N=N-C6H5

Formazan

(red)

Page 5: pengujian tetrazolium

Tetrazolium

atau

C.PROSEDUR PENGUJIAN DENGAN TETRAZOLIUM

Alat Dan Bahan

a. Alat : - Gelas ukur

- Oven

- Pinset atau alat penjepit untuk mengeluarkan benih dari larutan tetrazolium

- Pisau untuk membelah benih kacang merah menjadi 2 bagian

- Alat tulis

5

Page 6: pengujian tetrazolium

- kertas label, digunakan untuk menuliskan nama kelompok, yang

ditempatkan pada gelas ukur supaya tidak tertukar dengan kelompok lain.

b. Bahan : - Benih kacang merah sebanyak 15 benih

- Tetrazolium (larutan 0.1)

Prosedur Kerja

Pelaksanaan praktikum dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Benih kacang merah yang berjumlah 15 benih dipotong menjadi 2 bagian.

Sehingga didapatlah kacang merah berjumlah 30 butir.

Ditempatkan sejumlah larutan tetrazolium di gelas ukur yang juga sudah diberi

label

Benih yang berjumlah 30 butir tersebut dimasukkan kedalam larutan tetrazolium

tersebut.

Setelah benih tersebut dimasukkan kedalam larutan tetrazolium tersebut, gelas

ukur yang berisi tetrazolium tersebut dimasukkan kedalam oven selama ± 1 jam.

Setelah 1 jam, larutan tersebut dikeluarkan dan diamati perubahan yang terjadi

pada benih kacang merah tersebut.

Pengamatan dilakukan dengan melihat indikator warna yang ditunjukkan benih,

apakah benih tersebut berwarna merah cerah, merah muda atau putih.

Maka dapatlah dihitung persentase benih yang berwarna merah cerah, merah

muda ataupun putih.

6

Page 7: pengujian tetrazolium

D. CONTOH GAMBAR HASIL PENGAMATAN

Jagung

Barley

7

Page 8: pengujian tetrazolium

Kacang Merah

Najas marina

Sorgum

8

Page 9: pengujian tetrazolium

BAB III

KESIMPULAN

Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh

reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan

merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya

proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi (Byrd, 1988).

Tujuan uji tetrazolium adalah untuk memperkirakan viabilitas benih dengan cepat.

Beberapa faktor yang dapt mempengaruhi reaksi tetrazolium yaitu :

Temperatur (temperature optimum sekitar 40oC)

pH larutan (pH paling baik sekitar 7,0)

keadaan benih (benih yang paling baik dahulu diberi perlakuan dengan layak

cepat dan lebih seragam)

konsentrasi larutan (konsentrasi 0,5 dan 1,0% adalah konsentrasi yang paling

umum, berlainan sesuai dengan jenis benih)

tekanan atmosfir (benih berwarna lebih cepat pada keadaan hampa udara)

9

Page 10: pengujian tetrazolium

DAFTAR PUSTAKA

darori.2007. VIII. UJI TETRAZOLIUM. available at http://www.dephut.go.id/files/P13_PTH_07.pdf

http://www.seeds.iastate.edu/seedtest/test/tz.html

http://www.ukmalt.com/graphics/germpregerm.jpg

http://www.ilcrop.com/seedlab/tests/TZtest.gif

Handout Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih

www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/Bab%205.pdf

http://dacnet.nic.in/seednet/seeds/Material/Handbook_of_seed_testing/Chapter%2014.pdf

www.wikipedia.com

10