tatalaksana infeksi virus dengue

26
Tatalaksana DHF dan DSS Karlita Riandini 1010211072

Upload: shafira-nur-aditya

Post on 13-Sep-2015

247 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

hdfbjf

TRANSCRIPT

Tatalaksana Infeksi Virus Dengue

Tatalaksana DHF dan DSSKarlita Riandini1010211072Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Demam Denguedemam akut disertai dua atau lebih manifestasi : nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia, uji HI >_ 1.280 dan atau IgM anti dengue positif, atau pasien berasal dari daerah yang pada saat yang sama ditemukan kasus confirmed dengue infection

Kriteria DHF Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2- 7 hari (38 - 40 C), bersifat bifasikManifestasi pendarahanuji tourniquet positifpetekia, ekimosis, atau purpuraPerdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas suntikanHematemesis atau melenaHepatomgali (pembesaran hati)Trombositopenia < 100.00/plKebocoran plasma yang ditandai denganPeningkatan nilai hematrokrit 20 % dari nilai baku sesuai umur dan jenis kelaminPenurunan nilai hematokrit 20 % setelah pemberian cairan yang adekuat Nilai Ht normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian cairanEfusi pleura, asites, hipoproteinemi

Gejala-gejala klinis lainnya yang dapat menyertai : anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare, kejang dan sakit kepala, rasa sakit pada otot dan persendian

DSSDefinisi kasus DBDgangguan sirkulasi :Nadi cepat, lemah, tekanan nadi < 20 mmHg, perfusi perifer menurunHipotensi, kulit dingin-lembab, dan tampak gelisah

Secara alamiah penyakit DBD mengalami perjalanan 4 tahapmasa inkubasi selama 5-9 harimasa akut/demam selama 1-3 harimasa kritis selama 1-3 harimasa penyembuhan selama 1-2 hari

Anak Penatalaksanaan Demam Dengue

Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase demam pasien dianjurkanTirah baring, selama masih demamkompres hangat diberikan apabila diperlukanUntuk menurunkan suhu dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosisDianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hariMonitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen.DBDTirah baringkompres hangat apabila diperlukanAntipiretik : parasetamolDianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral ( jus buah, sirop, susu, disamping air putih ) 50 ml/kg BB dalam 4-6 jam pertama, lalu 80-100 ml/kg BB dalam 24 jam berikutnyaBila cairan oral tidak dapat diberikan oleh karena tidak mauminum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan, maka cairan intravena rumatan perlu diberikanMonitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit , dan tanda2 syok

cairan awal utk 2-3 jam pertama

Cairan rumatan

dianjurkan cairan glukosa 5% di dalam larutan NaCl 0,45%. Bila terdapat asidosis, diberikan natrium bikarbonat 7,46% 1-2 ml/kgBB intravena bolus perlahan-lahan

DSSoksigen 2 liter per menitPengobatan awal cairan intravena larutan ringer laktat > 20 ml/kg BB. Tetesan diberikan secepat mungkin maksimal 30 menitApabila syok belum dapat teratasi setelah 60 menit beri cairan kristaloid dengan tetesan 10 ml/kg BB/jam Bila tidak ada perbaikan stop pemberian kristaloid dan beri cairan koloid (dekstran 40 atau plasma) 10 ml/kg BB/jamSetelah pemberian cairan resusitasi kristaloid dan koloid syok masih menetap sedangkan kadar hematokrit turun, diduga sudah terjadi perdarahan; maka dianjurkan pemberian transfusi darah segarKoreksi Gangguan Metabolik dan ElektrolitMengingat pada saat awal pasien datang, kita belum selalu dapat menentukan diagnosis DD/DBD dengan tepat, maka sebagai pedoman tata laksana awal dapat dibagi dalam 3 bagan yaitu : Tatalaksana kasus tersangka DBD : kasus DD, DBD derajat I dan DBD derajat II tanpa peningkatan kadar hematokritTatalaksana kasus DBD : DBD derajat II dengan peningkatan kadar hematokritTatalaksana kasus sindrom syok dengue : DBD derajat III dan IVTatalaksana kasus tersangka DBD

Kriteria memulangkan pasien : 1. Tampak perbaikan secara klinis2. Tidak demam selaina 24 jam tanpa antipiretik3.Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atauasidosis)4. Hematokrit stabil5. Jumlah trombosit cenderung naik > 50.000/pl6. Tiga hari setelah syok teratasi7. Nafsu makan membaik

Tatalaksana kasus DBDTalak DSS

DewasaTerapi Lima protokol :Penanganan tersangka/probable DBD tanpa syokPemberian cairan pd tersangka DBDPenanganan DHF dg pe hematokrit > 20%Penanganan DHF dg perdarahanPenanganan DSSPenanganan Pasien Suspek DBD tanpa Syok

Pemberian Cairan pada Pasien Suspek DBD

DHF dg pe hematokrit > 20%

DHF dg perdarahan

DSS

Sistolik 100mmHgNadi