solid ppt lap.pptx

70
RICHA ELFIRA A.G 2011-223 VIRGINIA LORENZA 2012-235 NANIEK DWI O 2013-106 MANGGI KARINA U 2013-112 DEVIANA ARISANDI 2013-147 MONALISA AYU M 2013-154 FATMAWATI FATIMAH 2013-131 AYU LATIFATUL J 2013-077 NUR WAZILLAH 2013-259 VENY FACHRUNISA 2013-137 LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN SOLIDA PEMBUATAN TABLET PARACETAMOL

Upload: deviana-a

Post on 07-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Richa Elfira A.G2011-223Virginia Lorenza2012-235Naniek Dwi O2013-106Manggi Karina U2013-112Deviana Arisandi2013-147Monalisa Ayu M2013-154Fatmawati Fatimah2013-131Ayu Latifatul J 2013-077Nur Wazillah2013-259Veny Fachrunisa 2013-137

LAPORAN PRAKTIKUMFARMASETIKA SEDIAAN SOLIDAPEMBUATAN TABLET PARACETAMOLPENDAHULUANTablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok ( Farmakope Indonesia III).PENDAHULUANAda 3 metode pembuatan tablet yaitu:

Sedangkan faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan tablet yaitu:

PENDAHULUANDalam praktikum ini digunakan metode Granulasi Basah, yang merupakan suatu proses membesarkan ukuran partikel-partikel kecil serbuk yang terikat satu sama lain menjadi besar yang dapat mengalir bebas.

PENDAHULUANTujuan Granulasi, yakni :Membuat massa mengalir bebas, Memadatkan campuran bahan, Membuat campuran seragam yang tidak memisah,Memperbaiki karakteristik kompresibilitas dari zat aktif, Mengendalikan kecepatan pelepasan zat aktif dari sediaan, Mengurangi debu dan Meningkatkan penampilan tablet.PENDAHULUANBerikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode tersebut :

Granulasi BasahGranulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. PENDAHULUANGranulasi kering Disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul).PENDAHULUANCetak langsung atau kempa langsung Yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.LATAR BELAKANG OBATNama bahan obat: Paracetamolum, AcetaminophenNama kimia: N-Asetil--Aminofenol, 4-hydroxyacetanilide, N-(4-hydroxyphenyl) acetamide.(Codex 12th hal 987)Struktur kimia:

B.M.: 151,16(Farmakope Indonesia IV hal 649)

LATAR BELAKANG OBATKemurnian: Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat.(Farmakope Indonesia IV hal 649)

Efek terapeutik: analgesic, antipyretik(Farmakope Indonesia IV hal 649)

LATAR BELAKANG OBATDosis pemakaian: (Farmakope Indonesia III hal 920, 959)Bayi umur 6 - 12 bulan(1xp) 50 mg(1xh) 200 mgAnak umur 1 5 tahun(1xp) 50 100 mg(1xh) 200 400 mgAnak umur 5 10 tahun(1xp) 100 - 200 mg(1xh) 400 - 800 mgAnak umur 10 tahun keatas(1xp) 250 mg(1xh) 1000 mgDewasa(1xp) 500 mg(1xh) 500 2000 mgTINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBATParacetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik/analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga sehingga tidak digunakan sebagai antirematik.

TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBATFarmakoterapi: Demam yang menyertai flu, pilek, atau infeksi lain, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot dan sendi, artritis reumatoid, osteoartritis, nyeri yang berhubungan dengan trauma (terpukul, terbentur, teriris, dll) ringan dan prosedur pembedahan.

ORGANOLEPTISWarna: PutihBau: Tidak berbau Rasa: Sedikit pahit(Farmakope Indonesia IV hal 649)

MIKROSKOPISBentuk kristal: Hablur kristal prisma monoklinik besar.(Bio Waiver Monographis for Immadiate) Sangat elastis, sulit dikompresikan dengan arah kristal sama.(Release Solid Oral Dosage Form Acetaminophen (Paracetamol) p 5)

KARAKTERISTIK FISIK / FISIKOMEKANIKTitik lebur: 169oC 170,5 oC(Merck Index 12th hal 48)Bobot Jenis: pada suhu 21Cd214 : 1,293 (Merck Index 12th hal 48)Ukuran / distribusi ukuran partikel: 2 6 mSifat alir: Jelek karena parasetamol memiliki kelarutan yang buruk dan permeabilitas rendah.Kompaktibilitas: Jelek.KARAKTERISTIK FISIK / FISIKOMEKANIKHigroskopisitas: Paracetamol menyerap uap air dalam jumlah yang tidak signifikan pada suhu 25C, pada kelembapan relatif meningkat sekitar 90 %(Codex 12th hal 989)Polimorfisme: Tiga bentuk metastabil dari acetaminophen yaitu, orthorombik acetaminophen untuk pembuatan tablet dan monoklinik acetaminophen dengan ukuran lebih kecil dan termodinamik yang stabil.KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAKelarutan: (Codex 12th hal 988)Dalam air1 : 70Dalam air mendidih1 : 20Dalam aseton 1 : 13Dalam propilenglikol1 : 9Dalam etanol1 : 7Dalam gliserol1 : 40Larut juga dalam metanol, dimetilformamid, etilen diklorida, etil asetat dan dalam alkali hidroksida.Sangat tidak larut dalam eter dan kloroform.KARAKTERISTIK FISIKOKIMIApKa: 9,5 pada suhu 25C (Codex 12th hal 988)Profil Kelarutan terhadap pH: Dalam larutan jenuh pH 5,3 6,5 (Codex 12th hal 988)Laju Disolusi: Dalam 30 menit harus terlarut tidak kurang dari 80% C8H9NO2 dari jumlah zat yang tertera di etiket. Media disolusi 900 ml buffer fosfat pH 5,8 apparatus 2 pada 50 rpm.(Farmakope Indonesia IV hal 650)Koefisien Partisi: Calculation using fragmentation methods based on atomic constribution to lipophilicity and using the c log p program gave value of 0,31; 0,49; 0,89.STABILITASStabilitas Bahan PadatTerhadap Suhu: Stabil pada suhu 45CTerhadap Cahaya: Tidak stabilTerhadap kelembaban: Mampu menyerap uap air dalam jumlah yang tidak signifikan pada suhu 25C, pada kelembaban relatif meningkat hingga sekitar 90%(Codex 12th hal 989)

STABILITASStabilitas LarutanTerhadap Pelarut: Sangat stabil dalam airTerhadap pH: Hidrolisis minimum terjadi pada pH 5 7 pada suhu 25C. T1/2 parasetamol pada pH 2, 5, 6 ,9 adalah 0,73; 19,8; 21,8; 2,28 tahunTerhadap Cahaya: Tidak stabilTerhadap Oksigen: Relatif stabil terhadap oksidasi kecuali bila terhidrolisis menjadi p-aminofenol sebagai kontaminan, dan bila terpapar kondisi lembab p-aminofenol terdegradasi menjadi quinonimine dan akan berwarna merah muda, coklat, hitam(Codex 12th hal 989)

INKOMPAKTIBILITAS DENGAN EKSIPIENPacasetamol tidak terdekomposisi dengan kebanyakan bahan tambahan, tetapi dengan adanya p-aminofenol dalam paracetamol akan bereaksi dengan serbuk besi pada kadar rendah, menyebabkan warna merah muda. (Pharm. Dosage Form Tablet Vol. 1 hal 362)

RANCANGAN KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDERKemasan Primer:

Nama Obat JadiBobot, NettoKomposisi ObatNama PabrikIndikasiKontraindikasiDosis

Aturan PakaiNomor BatchTanggal KadaluarsaNomor RegistrasiCara PenyimpananBentuk SediaanLogo Golongan ObatPeringatanRANCANGAN KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDERKemasan Sekunder:

Kotak kardus Nama Obat JadiBobot NettoBentuk SediaanKomposisi ObatDosisNama PabrikIndikasi

KontraindikasiEfek SampingAturan PakaiNomor RegistrasiNomor BatchTanggal KadaluarsaCara PenyimpananLogo Golongan Obat.

ALTERNATIF ALTERNATIF METODE PEMBUATANDOSISKECIL < 50mgBESARCLKOMPAKTIBILITASBAIKJELEKALIRANBAIKJELEKCLGKSTABILITAS THD SUHU & AIRBAIKJELEKGB AQUAGB NON AQUAPEMBAHASANPada praktikum ini, kami membuat formulasi sediaan tablet dengan bahan aktif paracetamol (acetaminophen). Dosis paracetamol yang di buat adalah dosis besar (500mg). Paracetamol memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang jelek akan tetapi stabil pada suhu dan air. Oleh karena itu, metode pembuatan yang sesuai dengan sifat paracetamol diatas ialah dengan metode Granulasi Basah.

PEMBAHASANKOMPOSISINAMA BAHANJUMLAH (mg/tablet)JUMLAH 400 TABLETParacetamol250100,12gLaktosa180 6gPVP K-301572,13gMicrocrystatum Selulose (MCC)4016gMg-Stearat54gTalk102gAir 0,05 ml18 mlProses ProduksiParasetamol+Laktosa+1/2 MCCDimasukkan ke dalam mortir yang besar dan dicampur ad homogen dengan menggunakan stemper serta dengan bantuan sudipPVP K-30+air (10%-20%) + pewarna aduk ad homogen di beaker glass, lalu masukkan ke dalam mortir, dan gerus ad homogen dan terbentuk masa granul yang baikMassa granul yang sudah terbentuk dengan baik diayak dengan ayakan no 6-12Granul yang sudah diayak, dikeringkan pada lemari pengering pada suhu 45oC selama 16 jamLanjutan. . .Setelah granul dikeringkan, lalu granul diukur MC atau kadar airnya yaitu antara 1-2%Granul diayak kering dengan alat shieve shaker ukuran 14-20 meshDilakukan evaluasi granul dengan uji bobot jenisnya, kecepatan alir dan sudut istirahatnyaFase campuran yaitu menambah disintegrannya yaitu MCC 8 g, dicampur ad homogen selama 15 menitDitambah dengan Mg-stearat sebagai lubrikan 2 gram dan talk sebagai glidan 4 g, dicampur ad homogen di dalam toples selama 15 menitPEMBAHASANPENCAMPURAN KERINGAlat: mortir, stemper, sudipBahan : paracetamol, laktosaLama pencampuran: 5 menitProsedur:Ditimbang paracetamol 125g, disisihkanDitimbang Laktosa 72,13g, disisihkanSerbuk paracetamol dimasukkan ke mortir yang besar, kering, dan bersihLaktosa dimasukkan ke mortir, lalu kedua bahan dicampur dengan stamper dan bantuan sudip ad homogenselama 5 menit.PEMBAHASANGRANULASIPembuatan Larutan PengikatDitimbang PVP K-30 sebanyak 6g, lalu dimasukkan ke dalam beaker glassDiukur air sebanyak 10% dari total parasetamol, 1/2MCC dan laktosa, lalu ditambahkan pewarna secukupnya dan diaduk ad homogen dengan batang pengadukKetika larutan pengikat kurang, maka ditambahkan lagi dengan campuran air + pewarna ad terbentuk masa granul yang baikPEMBAHASANB. Pembuatan Massa GranulAlat : mortir, stemper, sudipLama Granulasi: 30 menitProsedur:Ditambahkan larutan PVP K-30 + air + pewarna ke dalam mortir yang sebelumnya terdapat campuran kering laktosa,1/2 MCC dan parasetamol, sedikit demi sedikit ad terbentuk masa granul yang baik dan homogen.Jika belum terbentuk masa granul yang baik, ditambahnkan air + pewarna sedikit demi sedikit sambil ditekan agar pelarut (air) masuk melalui pori-pori partikel, sehingga semua partikel terbasahi sampai dapat dikepal/kalis.PEMBAHASANC. Pengayakan Masa GranulAlat : ayakan no 6-12, spatula/sudipDiameter pengayak: 6-12 meshProsedur:Masa granul yang sudah terbentuk dengan baik, diletakkan diatas pengayak, dan dibawah diberi pan penampung granul.Masa granul diayak dengan bantuan sudip ad semuanya terayak dengan baikPEMBAHASANPENGERINGANAlat: ovenSuhu: 50,7oCLama Pengeringan : 21 jamAwal proses pengeringanAkhir proses pengeringan15.0012.00PEMBAHASANEVALUASI GRANULDistribusi Ukuran Granul / FINESPengayakBobot pengayak+granul (g)Bobot granul (g)No.meshDiameter lubang (m)Bobot (g)400,425292,76316,8724,11600,250285,75294,708,95800,180279,74280,500,761000,150275,55279,574,021200,125268,89269,110,22Fines248,33255,777,44JUMLAH45,5PEMBAHASANTabel Distribusi UkuranUkuran Granul (m)Bobot Granul(g)(%)(%kumulatif)>42524,1152,9952,99425 - 2508,9519,6772,66250 - 1800,761,6774,33180 - 1504,028,8483,17150 - 1250,220,4883,634 kg):Otomatis (5,83 kg). Manual (8,17kg)PEMBAHASANKESERAGAMAN BOBOT TABLETALAT: Analitic BalancePROSEDUR:(Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua, Hal 656, USP XX-NF XV, dan Farmakope Indonesia Edisi ketiga, hal 7)Timbang 20 tablet yang diambil secara acak satu persatu.Dihitung berat rata-rata tablet.Dibandingkan berat tiap tablet dengn berat rata-rata.Tablet memnuhi syarat USP bila tidak lebih dari tablet yang beratnya diluar batasan presentase, serta tidak satupun tablet yang beratnya lebih dari 2 kali batasan presentase yang di ijinkan. Toleransi penyimpangan berat untuk tablet yang tidak disalut berbeda-beda, tergantung pada berat rata-rata tablet (table 1)PEMBAHASANBerat rata-rata tablet (mg)Perbedaan Presentase Maksimum yang Di perkenankan130 atau kurang130 324Lebih dari 32410%7,5%5%Bobot tablet yang direncanakan: 0,5 gRentang bobot: 5% (0,475 g 0,525 g)PEMBAHASANNo.BOBOT TABLET (g)No.BOBOT TABLET (g)1.0,6811.0,672.0,6712.0,673.0,6813.0,674.0,6714.0,685.0,6715.0,686.0,6716.0,687.0,6817.0,678.0,6718.0,689.0,6719.0,6710.0,6820.0,67PEMBAHASANBobot tablet rata rata: 0,674gKesimpulan: lebih 5%= 6 tabletlebih 10%= tidak adaTablet tidak memenuhi persyaratan

KESERAGAMAN UKURAN TABLETALAT: Jangka SorongPROSEDUR:Letakkan tablet pada posisi horizontal untuk mengukur diameter tabletLetakkan tablet pada posisi vertikal untuk mengukur tebal tabletPEMBAHASANNo.DIAMETER (mm)TEBAL (mm)D/T1.1334,332.1334,333.1334,334.1334,335.1334,33Rata rata: 13 mm(diameter) dan 3 mm (tebal)Persyaratan: Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet(Farmakope Indonesia, edisi ketiga, halaman 6)Kesimpulan: Tablet tidak memenuhi persyaratanPEMBAHASANWAKTU HANCUR TABLETALAT: Disintegration testerPROSEDUR:Memasukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari kernjang.Memasukan satu cakram pada setiap tabung dan menjalakan alat.Digunakan air bersuhu 37oC 2oC sebagai media dengan volume 900mL (kecuali dinyatakan mengunakan cairan lain dalam masing-masing monografi)Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, keranjang diangkat dari media dan tabletnnya diobservasi. semua tablet harus sudah terdisintegrasi sempurna, jika 1 atau 2 tablet tidak terdisintegrasi secara pengujian di ulangi dengan menggunakan 12 tablet lainnya. Tidak kurang dari 16 tablet dari tablet yang di uji harus terdisintegrasi sempurna.PEMBAHASANNo.Waktu Hancur (detik)1.470 detik2.470 detik3.470 detikRata rata: 470 detikPersyaratan: < 15 menitKesimpulan: Tablet memenuhi persyaratanPEMBAHASANKEKERASAN TABLETALAT: Hardness testerPROSEDUR:Ambil tablet sebanyak 3 dari single punch dan 3 tablet dari mesin cetak.Alat/besi penahan dibersihkan dengan kuas.Tablet diletakkan tepat ditengah besi penahan dan alat dijalankan sehingga besi penahan menahan tablet.Lihat angka yang tertera, kemudian dicatat.PEMBAHASANNo.Kekerasan dari Otomatis (kg)No.Kekerasan dari Manual (kg)1.7,51.82.52.8,53.53.8Rata-rata5,83Rata-rata8,17Persyaratan: 4 kg 8 kgKesimpulan: Tablet tidak memenuhi persyaratan untuk tablet dari manual Tablet memenuhi persyaratan untuk tablet dari otomatisPEMBAHASANKERAPUHAN TABLETALAT: Friability TesterPROSEDUR:Sebelum digunakan, dicek terlebih dahulu apakah bagian wadah tablet sudah bersih.Hubungkan alat dengan arus listrik.Ambil 14 tablet dari cetakan single punch, dibersihkan satu-persatu dengan kuas, kemudian semua tablet ditimbang (W1)Putar sekrup pada bagian wadah tablet kearah kiri dan lepaskan wadah tablet.Buka tutup wadahdan masukkan 14 tablet yang telah ditimbang kemudian tutup wadah.Pasang wadah tablet kearah pemutar, pasang sekrup kemudian putar kearah kanan hingga kencang.PEMBAHASANPutar penunjuk kecepatan kearah kanan sampai skala penunjuk menunjukkan skala 4 (alat sudah di setting untuk berputar dengan kecepatan 25 rpm, sehingga untuk menghasilkan total putaran 100 rpm maka alat diputar selama 4 menit).Tunggu sampai alat berhenti berputar, putar sekrup kearah kiri dan lepaskan wadah dan alat pemutar.Buka tutup wadah tablet kemudian keluarkan tablet dari wadah dan bersihkan tablet dari serpihan dengan bantuan kuas.Timbang 14 tablet tersebut dan catat hasil penimbangan (W2)Hitung presentase kerapuhan tablet.

Kerapuhan tablet =

x 100 % PEMBAHASANNo.Bobot awal (g)Bobot akhir (g)Kerapuhan (%)1.4,96 g4,94 g0,40 %Persyaratan: Kerapuhan tablet harus < 1% (USP 32 p.1216)Kesimpulan: Tablet memenuhi persyaratan PEMBAHASANPEMBAHASANPada praktikum ini, kami membuat formulasi sediaan tablet dengan bahan aktif paracetamol (acetaminophen). Dosis paracetamol yang di buat adalah dosis besar (500mg). Paracetamol memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang jelek akan tetapi stabil pada suhu dan air. Oleh karena itu, metode pembuatan yang sesuai dengan sifat paracetamol diatas ialah dengan metode Granulasi Basah. PEMBAHASANLangkah pertama ialah formulasi dan pengembangan produk, dimana akan menentukan eksipien yang akan digunkan untuk pembuatan tablet paracetamol. Tablet yang kami buat mempunyai kandungan 500 mg per tablet dengan bahan aktif paracetamol 250 mg dan bebrapa bahan tambahan lainya, seperti laktosa sebagai bahan pengisi, PVP (Polyvinylpyrrolidone) sebagai bahan pengikat, MCC (microcystalin celluse) sebagai disintegran, talk sebagai glidan dan Mg- Stearat sebagai lubrikan serta bahan pewarna (air + pewarna merah muda). PEMBAHASANLangkah kedua ialah produksi, yang membahas mengenai proses pembuatan tablet dengan metode granulasi basah. Proses pembuatan awal yakni pencampuran fase internal (paracetamol + laktosa + MCC) dan bahan pengikat (PVP + aqua 10% + pewarna) hingga terbentuk masa granul (granul basah) kemudian diayak dengan no. mesh 12 dan dilakukan pengeringan dalam lemari pengering selama 21 jam ad granul kering. Setelah itu, dilakukan pengecekan Moisture Content (MC) dan diayak kembali dengan no. Mesh 16. PEMBAHASANDilakukan uji mutu granul secara fisik yang meliputi distribusi ukuran, sifat alir, sudut istirahat, kompatibilitas. Ditambahkan fase eksternal (1/2 MCC + talk + Mg-Stearat) ke dalam campuran granul kering, aduk selama lima menit kemudian dilakukan uji sifat alir. Proses selanjutnya ialah tabletasi (pencetakkan tablet) dan evaluasi tablet.PEMBAHASANLangkah terakhir ialah pengawasan mutu meliputi hal berikut :

Keseragaman bobot tablet menggunakan alat Analitical Balance dengan sampel 20 tablet maka diperoleh bobot rata-rata tablet sebesar 0,674 g. Keseragaman ukuran tablet menggunakan alat Jangka Sorong dengan sampel 5 tablet manual maka diperoleh rata-rata diameter tablet 13 mm dan tebal tablet 3 mm. PEMBAHASANWaktu hancur tablet menggunakan alat Disintegration Tester dengan sampel 3 tablet manual maka diperoleh waktu hancur 470 detik.Kekerasan tablet menggunakan alat Hardness Tester dengan sampel 3 tablet manual diperoleh rata-rata 8,17 kg dan 3 tablet otomatis diperoleh rata-rata 5,83 kg.Kerapuhan tablet menggunakan alat Friability Tester dengan sampel 10 tablet manual maka diperoleh rata-rata 0,40%.

PEMBAHASANPenentuan evaluasi tablet dapat ditinjau dari hal berikut :

Keseragaman bobot= ditentukan oleh distribusi ukuran dan laju alir granul. Jika hal tersebut dapat dioptimalkan maka akan diperoleh tablet yang seragam dengan penyimpangan bobot yang hampir tidak ada.PEMBAHASANFriablitas / kerapuhan= ditentukan oleh nilai MC. Hal ini karena pada MC tersebut dapat diketahui kadar air dalam granul, sementara kandungan air tersebut dapat mempengaruhi kompaktibilatas tablet yang mengindikasikan pada friabilitas.PEMBAHASANKekerasan, kerapuhan, waktu hancur= ditentukan oleh BJ. Hal ini dikarenakan nilai BJ tersebut dapat mempengaruhi kompaktibilatas granul yang dapat menentukan nasib kekerasan dan kerapuhan tablet tersebut pada proses pengepakan, sementara waktu hancur tersebut menunjukkan kontak fisik tablet dengan tablet sehingga uji BJ berpengaruh untuk mengetahui kondisi dan waktu tablet tersebut untuk dapat hancur.

PEMBAHASANEvaluasi pada tablet perlu dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :Uji kekerasan= untuk memperoleh gambaran tentang ketahanan tablet melawan tekanan mekanik atau tekanan pada saat pendistribusian dan penyimpananUji kerapuhan= untuk menentukan atau mengukur kekuatan fisik tablet non salut terhadap tekanan mekanik

PEMBAHASANUji desintegrasi= untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet menjadi partikel-partikel penyusunnya bila kontak dengan cairan. Untuk menggambarkan cepat lambat tablet hancur dalam cairan pencernaanPEMBAHASANPada evaluasi tablet terdapat dua evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan yakni keseragaman ukuran, teori menyebutkan persyaratan diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tablet (FI III : 6) sedangkan hasil praktikum yang diperoleh diameter tablet 13 mm dan tebal tablet 3 mm sehingga tidak memenuhi persyaratan. Kekerasan tablet, teori menyebutkan persyaratan kekerasan tablet 4-8 kg sedangkan pada hasil praktikum diperoleh tablet manual dengan rata-rata 8,17 kg sehingga tidak memenuhi persyaratan akan tetapi pada tablet otomatis dengan rata-rata 5,83 kg memenuhi persyaratan.BAB III PENUTUPKESIMPULANDari data yang didapat pada uji pengawasan mutu sebagai berikut :Keseragaman bobot tablet rata rata: 0, 674 gBobot tiap-tiap tablet yang didapat memenuhi persyaratanKeseragaman ukuran tablet: 13 mm(diameter) dan 3 mm(tebal)Ukuran tablet tidak memenuhi persyaratan karena diameter tablet lebih dari 3 kali tebal tablet.

BAB III PENUTUPWaktu hancur tablet: 740 detikTablet memenuhi persyaratanKekerasan tablet: 5,83 kg (mesin cetak)8,16 kg (single punch)Untuk tablet dari single punch tidak memenuhi persyaratan dan untuk tablet mesin cetak memenuhi persyaratan. Persyaratan maksimal kekerasan tablet yaitu 8 kg.Kerapuhan Tablet: 0,40%Tablet tidak melebihi 1% jadi tablet memenuhi persyaratan.

THANK U