114578473 laporan praktikum teknologi sediaan solid tablet parasetamol

50
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID TABLET PARASETAMOL-KIDSMOL ®  Disusun Oleh : SITTI NURZAMZAM AZIS (12330705) FIFI ELVIRA JAMRI (12330713) AZIZAH (09330014) ISNAINUL FAJRI (10330053) RAHMI PARWATI (10330008) JURUSAN FARMASI FAKULTAS MIPA INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2 0 1 2

Upload: novvie-viettha-sccor-ii

Post on 18-Oct-2015

1.259 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

    TABLET PARASETAMOL-KIDSMOL

    Disusun Oleh :

    SITTI NURZAMZAM AZIS (12330705)

    FIFI ELVIRA JAMRI (12330713)

    AZIZAH (09330014)

    ISNAINUL FAJRI (10330053)

    RAHMI PARWATI (10330008)

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MIPA

    INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA

    2 0 1 2

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSeperti telah diketahui dari sediaan obat yang beredar dan digunakan,

    tablet merupakan sediaan obat yang lebih disukai oleh para dokter maupun

    pasien, dibandingkan dengan bentuk sediaan lain. Hal ini disebabkan karena

    disamping mudah cara pembuatan dan penggunaannya, dosisnya lebih

    terjamin, relatif stabil dalam penyimpanan karena tidak mudah teroksidasi

    oleh udara, transportasi dan distribusinya tidak sulit sehingga mudah sampai

    kepada pemakai. Secara ekonomis, sediaan ini relatif lebih murah harganya,

    memberikan dosis yang tepat dari segi kimianya, bentuknya kompak dan

    mudah transportasinya, memberikan kestabilan pada unsur-unsur aktifnya.

    Tablet merupakan sediaan padat yang biasanya dibuat secara kempa

    cetak, berbentuk rata dan atau cembung rangkap, umumnya bulat,

    mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan penambahan bahan

    tambahan farmasetika yang sesuai (Ansel, 1994 ; Depkes RI 1995)

    Tablet harus melepaskan zat berkhasiat kedalam tubuh dalam jumlah

    yang tepat dan menimbulkan efek yang diinginkan (Lachman, 1986). Tablet

    hanya memberikan efek yang diinginkan jika memiliki mutu yang baik.

    Untuk menghasilkan tablet dengan mutu yang baik dan memenuhi

    persyaratan, pemilihan dan kombinasi bahan pembantu memegang peranan

    yang sangat penting dalam proses pembuatannya.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    B. Tujuan PraktikumDapat mengetahui tata cara pelaksanaan praktikum teknologi sediaan

    solid dalam bentuk tablet menggunakan granulasi basah.

    C. Tujuan Formulasi Tablet1. Mampu menyusun dan mengkaji praformulasi bahan aktif (Parasetamol)

    yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan tablet.

    2. Mampu menentukan metode pembuatan dan pemilihan bahan tambahanberdasarkan kajian praformulasi bahan

    3. Mampu menghitung jumlah bahan yang akan digunakan dalam pembuatansatu batch.

    4. Mampu melakukan evaluasi serbuk, granul, tablet dan menganalisapenyimpangan yang terjadi selama pembuatan tablet.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian TabletTablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat

    dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat

    diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406).

    Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, tablet adalah sediaan padat

    mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet berbentuk

    kapsul umumnya disebut kaplet. Bolus adalah tablet besar yang digunakan

    untuk obat hewan besar. (Ilmu Resep, Hal 165).

    Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram pipih / gepeng, bundar,

    segitiga, lonjong dan sebagainya. Bentuk khusus ini dimaksudkan untuk

    menghindari / mencegah / menyulitkan pemalsuan dan agar mudah dikenal

    orang. Warna tablet umumnya putih. Tablet yang berwarna kemungkinan

    karena zat aktifnya berwarna, tetapi ada tablet yang sengaja diberikan warna

    dengan maksud agar tablet lebih menarik, mencegah pemalsuan,

    membedakan tablet yang satu dengan tablet yang lain.

    Etiket pada tablet harus mencantumkan nama tablet / zat aktif yang

    terkandung, jumlah zat aktif ( zat berkhasiat ) tiap tablet.

    B. Komponen TabletKomponen / formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif, bahan pengisi,

    bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan

    pewarna yang diizinkan, bahan pengaroma dan bahan pemanis.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    1. Zat aktif harus memenuhi syarat yang ditentukan Farmakope Indonesia2. Bahan excipient / bahan tambahan

    a. Bahan pengisi (diluent) berfungsi untuk memperbesar volume massaagar mudah dicetak atau dibuat. Bahan pengisi ditambahkan jika zat

    aktifnya sedikit atau sulit dikempa. Misalnya laktosa, pati, kalsium

    fosfat dibase, dan selulosa mikrokristal

    b. Bahan pengikat (binder) berfungsi memberikan daya adhesi padamassa serbuk sewaktu granulasi serta menambah daya kohesi pada

    bahan pengisi misalnya gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon,

    metilselulosa, CMC, pasta pati terhidrolisa, selulosa mikrokristal.

    c. Bahan penghancur/pengembang (desintegran) berfungsi membantuhancurnya tablet setelah ditelan. Misalnya pati, pati dan selulosa yang

    termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulosa mikrokristal dan

    povidon sambung-silang.

    d. Bahan pelicin (lubrikan/lubricant) berfungsi mengurangi gesekanselama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah

    massa tablet melekat pada cetakan. Misalnya senyawa asam stearat

    dengan logam, asam stearat, minyak nabati terhidrogenasi dan talk.

    Umumnya lubrikan bersifat hidrofobik, sehingga dapat menurunkan

    kecepatan desintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu kadar

    lubrikan yang berlebih harus dihindari. PEG dan garam Lauril sulfat

    dapat digunakan tetapi kurang memberikan daya lubrikasi yang

    optimal dan perlu kadar yang lebih tinggi.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    e. Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuanmengalirnya serbuk, umumnya digunakan dalam kempa langsung

    tanpa proses granulasi. Misalnya Silika pirogenik koloidal.

    f. Bahan penyalut (coating agent)3. Ajuvans

    a. Bahan pewarna (colour) berfungsi meningkatkan nilai estetika atauuntuk identitas produk. Misalnya zat pewarna dari tumbuhan.

    b. Bahan pengharum (flavour) berfungsi menutupi rasa dan bau zatkhasiat yang tidak enak (tablet isap Penisillin), biasanya digunakan

    untuk tablet yang penggunaannya lama di mulut. Misalnya macam-

    macam minyak atsiri.

    C. Metode Pembuatan TabletBahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk, tidak dapat

    langsung dicampur dan kemudian dicetak menjadi tablet, karena akan ambyar

    dan memudahkan pecahnya tablet. Campuran serbuk itu harus diubah

    menjadi granul-granul, yaitu kumpulan serbuk dengan volume lebih besar

    yang melekat satu dengan lain. Cara mengubah serbuk menjadi granul ini

    disebut granulasi . Tujuan granulasi adalah sebagai berikut :

    1. Supaya sifat alirnya baik (free-flowing) : granul dengan volume tertentudapat mengalir teratur dalam jumlah yang sama ke dalam mesin pencetak

    tablet.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    2. Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika dibandingbentuk serbuk jika diukur dalam volume yang sama. Makin banyak

    udaranya, tablet makin mudah pecah.

    3. Pada saat dicetak, tidak mudah melekat pada stempel (punch) dan mudahlepas dari matris (die)

    Granul-granul yang dibentuk masih diperbolehkan mengandung

    butiran-butiran serbuk lembut/halus (fines) antara 10% 20% yang

    bermanfaat untuk memperbaiki sifat alirnya (free-flowing).

    Cara pembuatan tablet dibagi menjadi 3 cara yaitu granulasi basah,

    granulasi kering (mesin rol atau mesin slag) dan kempa langsung. Tujuan

    granulasi basah dan kering adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan

    atau kemampuan kempa.

    1. Granulasi BasahGranulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan

    eksipient menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan

    pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang

    dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan

    terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak

    langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip

    dari metode granulasi basah adalah membasahi massa tablet dengan

    larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu

    pula, kemudian massa basah tersebut digranulasi.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk

    dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, teknik ini

    membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat

    yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan

    tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan

    dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang

    cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan

    kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan

    meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting

    pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan

    pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua

    bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau

    lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan

    alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul

    sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi

    lebih cepat. Setelah pengeringan granul diayak kembali, ukuran ayakan

    tergantung pada alat penghancur yang digunakan dan ukuran tablet yang

    akan dibuat.

    Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat

    disimpan lama dibanding cara granulasi kering.

    2. Granulasi KeringGranulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel

    zat aktif dan eksipient dengan mengempa campuran bahan kering menjadi

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel

    yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari

    metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan

    pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini yang

    cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang

    terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap

    pemanasan dan kelembaban.

    Pada proses ini, komponenkomponen tablet dikempakan dengan

    mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikempakan dengan

    punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut

    slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk

    mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran

    awal. Bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat

    diulang.

    Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada

    mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan

    memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling

    yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan

    bantuan teknik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu

    menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir diantara

    penggiling.

    Metode ini digunakan jika kandungan zat aktif dalam tablet tinggi,

    zat aktif susah mengalir dan zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab .

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Keuntungan, tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses

    granulasi kering ini serta penggunaan alatnya lebih sederhana sedangkan

    kerugiannya menghasilkan tablet yang kurang tahan lama dibanding

    dengan cara granulasi basah.

    3. Metode Kempa LangsungMetode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan

    mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipient kering tanpa

    melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode

    yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat

    digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif

    tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat

    berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung

    dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung

    dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk

    dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan

    tubuh). secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa

    langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya

    kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa

    tablet.

    D. Pemeriksaan Sifat Fisik Serbuk dan GranulBeberapa uji yang biasa digunakan untuk mengetahui sifat fisik serbuk

    dan granul, yaitu:

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    1. Pengujian Ukuran PartikelUji Ukuran Partikel ditentukan dengan menggunakan alat sieving

    analyzer dengan cara :

    a. Susun saringan kawat (pengayak) pada alat Shaker Mekanik denganwadah terletak paling bawah.

    b. Susunan dimulai dari bawah ke atas, dimana ayakan dengan jumlahlubang yang paling banyak terletak pada susunan paling bawah,

    semakin ke atas jumlah lubangnya semakin sedikit.

    c. Setelah ayakan tersusun sebanyak 5 buah, masukkan bahanpadat/serbuk ke dalam ayakan paling atas.

    d. Tutup ayakan paling atas dengan penutup dan pastikan alat tertutupdengan erat dan pengayak tersusun kuat satu sama lainnya.

    e. Pastikan susunan ayakan terkunci pada Shaker Mekanik, sehinggatidak terlepas pada saat shaker bekerja.

    f. Atur waktunya, lalu nyalakan mesinnya.g. Keluarkan hasil ayakan pada masing-masing pengayak, lalu timbang.h. Catat hasilnya dan buat grafik ukuran partikel di kertas grafik

    Gambar 1. Sieving Analyzer

    2. Pengujian Kadar AirUji kadar air ditentukan dengan menimbang granul dalam keadaan

    basah dan setelah kering. Kadar air dinyatakan sebagai %susut

    pengeringan dan %kadar uap. Kadarnya sekitar 2% - 3%.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Alat yang digunakan untuk pengujian kadar air yaitu timbangan

    analitik, botol timbang dan oven.

    Gambar 2. Alat untuk mengukur kadar air serbuk dan granul

    3. Uji Sifat Alir/Sudut diam ( Angle of Repose )Untuk menentukan sifat aliran dilakukan dengan menggunakan

    flowrate tester. Uji sudut kemiringan yang ditunjukan jika suatu zat

    berupa serbuk mengalir bebas dari corong keatas suatu dasar membentuk

    kerucut yang sudut kemiringannya diukur, semakin datar kerucut, artinya

    sudut kemiringan semakin kecil, maka sifat aliran serbuk semakin baik

    untuk sebagian besar produk farmasi memiliki kemiringan dengan range

    25o30o.

    Gambar 2. Flowrate Tester

    4. Pengujian KompresibilitasMerupakan penurunan volume sejumlah granul atau serbuk akibat

    hentakan (tapped) dan getaran (vibration). Semakin kecil indeks

    pengetapan (dalam %), semakin baik sifat alirnya. Granul dengan indeks

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    pengetapan kurang dari 20%, maka akan mempunyai sifat alir yang makin

    baik pula (Fessihi dan Kanfer, 1986). Pengujian ini dilakukan dengan

    menggunakan gelas ukur.

    Gambar 4. Gelas ukur

    E. Cara Pengujian Tablet1. Sifat dan Kualitas

    Bentuk dan garis tengah ditentukan oleh punch dan die yang

    digunakan mengkompressi (menekan) tablet. Bila punchnya kurang

    cembung maka tablet yang dihasilkan lebih datar, sebaliknya semakin

    cekung punch semakin cembung tablet yang dihasilkan. Dibagi dua atau

    empat bagian sehingga mudah dipotong potong secara tepat untuk klien.

    Ketebalan tablet dipengaruhi oleh ketebalan obat yang dapat diisikan

    dalam cetakan dalam jumlah tekanan waktu dilakukan kompressi.

    Termasuk dalam hal ini, diameter tablet, tebal tablet, kekerasan tablet,

    waktu hancur tablet, keseragaman dan isi/kandungan dan untuk beberapa

    tablet dan kelarutan tablet. Faktor faktor ini harus diperiksa dan

    diproduksi satu batch tablet seperti juga dilakukan dari suatu batch

    produksi kebatch produksi berikutnya untuk menjamin keseragaman

    bukan hanya penampilan saja tapi efek terapinya.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    2. Keseragaman BobotJumlah bahan yang diisikan kedalam cetakan dengan jalan ditekan

    akan menentukan berat tablet yang dihasilkan. Volume bahan yang

    diisikan (granul/serbuk) yang mungkin masuk dalam cetakan harus

    disesuaikan dengan bobot tablet yang diharapkan.

    Sebenarnya bobot tablet yang diproduksi tidak hanya tergantung

    volume dan berat bahan yang diisikan tapi juga tergantung pada garis

    tengah cetakan dan tekanan pada bahan yang diisikan waktu ditekan

    (kompressi).

    3. Keseragaman UkuranUntuk mendapatkan tablet yang seragam tebal dan diameternya

    selama produksi dan diantara produksi untuk formula yang sama, harus

    dilakukan pengawasan supaya volume bahan yang diisikan dan tekanan

    yang diberikan. Tablet diukur dengan jangka sorong selama proses

    produksi, agar yakin ketebalannya sudah seragam. Maka berbedanya

    ketebalan tablet lebih dipengaruhi oleh ukuran cetakan dan bahan yang

    dapat dimasukan dari pada tekanan yang diberikan.

    Gambar 5. Jangka Sorong

    4. Kekerasan TabletPengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui

    kekerasannya, agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Kekerasan tablet ini erat hubungannya dengan ketebalan tablet,

    bobot tablet dan waktu hancur tablet. Umumnya semakin besar tekanan

    semakin keras tablet yang dihasilkan, walaupun sifat dari granul

    menentukan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet harus cukup keras

    untuk tahan pecah waktu dikemas, dikirim dan waktu ditangani secara

    normal, tapi juga tablet ini akan cukup lunak untuk melarut atau hancur

    dengan sempurna begitu digunakan atau dapat dipatahkan diantara jari-

    jari bila memang tablet ini perlu dibagi untuk pemakaiannya.

    Dalam bidang industri kekuatan tekanan minimum yang sesuai untuk

    tablet adalah 4 kg/cm2. Penentuan kekerasan tablet ditetapkan waktu

    produksi supaya penyesuaian tekanan yang dibutuhkan dapat diatur pada

    peralatannya. Alat lain untuk menentukan kekerasan tablet ini dengan

    memakai sebuah Hardnees Tester. Ketahanan terhadap kehilangan berat,

    menunjukan tablet tersebut untuk bertahan terhadap goresan

    ringan/kerusakan dan penanganan, pengemasan dan penglepasan.

    Gambar 6. Hardness Tester

    5. Waktu Hancur TabletUji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu

    hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket

    dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau

    dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode

    berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode

    pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta

    dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan

    atau lebih. Alat yang digunakan yaitu Desintegrator Tester.

    Gambar 7. Desintegrator Tester

    Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan

    aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa

    sediaan yang tertinggal pada tabung alat uji merupakan masa lunak yang

    tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau

    cangkang kapsul yang tidak larut.

    6. Keregasan TabletPengujian digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet

    terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.

    Gambar 8. Friabilator Tester

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Keregasan tablet diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah

    menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam

    friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran friabilitas, alat

    diputar dengan kecepatan 50 putaran per menit dan waktu yang digunakan

    adalah 4 menit, Jadi total ada 200 putaran. Umumnya tablet yang

    bobotnya lebih dari 650 mg per tablet dibutuhkan sekitar 10 tablet untuk

    pengujian keregasan. Kehilangan berat atau bobot tablet maksimum yang

    memenuhi syarat tidak lebih atau sama dengan 1%. (Lieberman, 1990)

    7. Uji Keseragaman KandunganPenetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah

    kadar zat aktif yang terkandung di dalam suatu sediaan sesuai dengan

    yang tertera pada etiket dan memenuhi syarat seperti yang tertera pada

    masing-masing monografi. Bila zat aktif obat tidak memenuhi syarat

    maka obat tersebut tidak akan memberikan efek terapi dan juga tidak

    layak untuk dikonsumsi.

    8. Disolusi TabletDalam USP cara pengujian disolusi tablet dan kapsul dinyatakan

    dalam masing masing monografi obat. Pengujian merupakan alat yang

    objektif dalam menentukan sifat disolusi suatu obat yang berada dalam

    sediaan padat. Karena absorpsi dan kemampuan obat berada dalam tubuh

    dan tergantung pada adanya obat dalam keadaan melarut, karakteristik

    disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari produk obat yang

    memuaskan.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    F. Uraian KIDSMOL1. Komposisi

    Tiap tablet mengandung parasetamol 120 mg

    2. FarmakologiKIDSMOL

    mengandung parasetamol yang bekerja sebagai

    analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang rasa sakit dan

    sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung pada pusat penghantar panas

    di hipotalamus.

    3. IndikasiKIDSMOL diindikasikan untuk meringankan rasa sakit pada

    keadaan sakit kepala, sakit gigi, menurunkan demam yang menyertai

    influenza dan demam setelah imunisasi.

    4. Kontraindikasia. Hipersensitivitas terhadap Parasetamol

    b.Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.5.

    Efek Sampinga. Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan

    hati.

    b.Reaksi hipersensivitas.6. Interaksi Obat

    Pada dosis tinggi dapat memperkuat efek anti koagulansia tapi

    pada dosis tidak interaktif, masa paruh kloramfenikol dapat sangat

    diperpanjang, kombinasi dengan obat AIDS zidovudin meningkat resiko

    neutropenia.

    7. Peringatan & Perhatiana. Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal

    b. Bila setelah 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidakhilang, segera hubungi unit pelayanan kesehatan.

    c. Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapatmeningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    8. DosisTablet:

    1-2 tahun : 1 tablet, 3-4 kali sehari.

    2-6 tahun : 1-2 tablet, 3-4 kali sehari.

    6-9 tahun : 2-3 tablet, 3-4 kali sehari.

    9-12 tahun : 3-4 tablet, 3-4 kali sehari.

    Atau menurut petunjuk dokter.

    G. Monografi Bahan1. Zat Aktif (Paracetamol)

    Nama Resmi : PARACETAMOLUM

    Nama Lain : Parasetamol, Asetaminofen

    Rumus Molekul : C8H9NO2

    Berat Molekul : 151,16

    Kemurnian : Parasetamol mengandung tidak kurang 98,0% dan tidak

    lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat

    anhidrat

    Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit

    Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1 N; mudah

    larut dalam etanol

    Kegunaan : Analgetik; antipiretik

    Kestabilan : Stabil terhadap bahan padat dan bahan tambahan

    Inkompatibilitas : -

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

    2. Zat Tambahana. Amylum Manihot

    Nama Resmi : AMYLUM MANIHOT

    Nama Lain : Pati singkong

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Pemerian : Serbuk sangat halus, putih

    Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol

    Fungsi : Sebagai bahan pengikat

    Kadar : 525 %

    Kestabilan : Kering, jika di panaskan akan stabil dan terlindung dari

    kapang. Pati dianggap inert dalam kondisi penyimpanan

    yang normal. Namun, pemanasan pasta secara fisik tidak

    stabil dan mudah diserang oleh mikroorganisme.

    b.Amylum Maydis

    Nama Resmi : AMYLUM MAYDIS

    Nama Lain : Pati jagung

    Pemerian : Serbuk sangat halus, putih

    Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol

    Fungsi : Sebagai bahan penghancur

    Kadar : 520 %

    Kestabilan : Kering, jika di panaskan akan stabil dan terlindung dari

    kapang. Digunakan sebagai pengisi atau penghancur

    dalam bentuk dosis padat. Pati dianggap inert dalam

    kondisi penyimpanan yang normal. Namun, pemanasan

    larutan pati atau pasta secara fisik tidak stabil dan mudah

    diserang oleh mikroorganisme untuk membentuk

    berbagai derivat pati dan modifikasi pati yang memiliki

    sifat fisik yang unik. Pati harus di simpan dalam wadah

    kedap udara, ditempat sejuk dan kering.

    c. Magnesium StearatNama Resmi : MAGNESII STEARAS

    Nama Lain : Magnesium Stearate; Magnesium octadecanoate; Asam

    octadecanoic; Garam magnesium; Asam stearat

    Rumus Molekul : C36H70MgO4

    Berat Molekul : 591.34

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Pemerian : Serbuk halus, putih dan voluminus, bau lemah khas,

    mudah melekat di kulit, bebas dari butiran

    Fungsi : Sebagai lubrikan (pelincir)

    Kadar : 0,252 %

    Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter

    Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali, dan garam

    besi. Hindari pencampuran dengan bahan tersebut

    sebab dapat mengoksidasi material dengan kuat.

    Magnesium Stearat tidak bisa digunakan pada produk

    yang berisi aspirin, beberapa vitamin, serta kebanyakan

    garam alkaloid.

    Kestabilan : Magnesium stearat sangat stabil

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    d.TalkNama Resmi : TALCUM

    Nama Lain : Altalc; E553b; hydrous magnesium calcium silicate;

    hydrous magnesium silicate; Luzenac Pharma;magnesium hydrogen metasilicate; Magsil Osmanthus;

    Magsil Star; powdered talc; purified French chalk;

    Purtalc; soapstone; steatite; Superiore

    Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu.

    Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari

    butiran

    Kelarutan : Praktis tidak larut dalam larutan asam dan basa, larutan

    organik, dan air

    Fungsi : Sebagai glidan (pelicin)

    Kadar : 15 %

    Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa Ammonium

    Quaterary (surfaktan)

    Kestabilan : Talk adalah suatu material yang stabil dan dapat

    disterilkan dengan pemanasan pada 1600C tidak

    kurang dari 1 jam.

    Penyimpanan : dalam wadah yang tertutup rapat, sejuk dan kering.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    e. Sunset YellowRumus Molekul : C16H10N2Na2O7S2

    Berat Molekul : 452.37

    Nama lain : E110; FD&C yellow #6; 6-hydroxy-5-[(4-sulfophenyl)

    azo]-2-naphthalenesulfonic acid disodium salt; 1-

    psulfophenylazo-2-naphthol-6-sulfonic acid disodium

    salt; yellow orange S.

    Struktur :

    Fungsi : Zat pewarna

    Inkompatibilitas : Kurang kompatibel dengan asam sitrat, larutan

    sakarosa, dan larutan saturasi natrium bikarbonat.

    Tidak kompatibel dengan asam askorbat, gelatin dan

    glukosa.

    f. LaktosaNama Resmi : LACTOSUM

    Nama Lain : Laktosa

    Pemerian : Serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem.

    Tidak berbau dan rasa sedikit manis. stabil di udara,

    tetapi mudah menyerap bau.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air

    mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut

    dalam kloroform dan dalam eterFungsi : Sebagai bahan pengisi

    Kadar : q.s

    Inkompatibilitas : Reaksi kondensasi hailard tupe mungkin terjadi antara

    senyawa laktosa dengan kelompok berwarna cokelat.

    Reaksi ini terjadi lebih mudah daripada bahan amorf

    dengan kristal laktosa meteri kering yang mengandung

    laktosa amorf 10 % yang rentang terhadap perubahan

    warna.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    g. GlukosaNama Resmi : GLUCOSUM

    Nama Lain :

    Rumus Molekul : C12H22O11

    Rumus Bangun :

    Berat Molekul : 342.30

    Deskripsi :

    Pemerian :

    Fungsi : Sebagai zat pemanis

    Kadar : 85 %

    Kelarutan :

    Inkompatibilitas :

    Kestabilan :

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB III

    METODE KERJA PEMBUATAN TABLET

    A. Alat dan Bahan1. Alat-alat yang digunakan

    a. Neraca Analitikb. Lumpang dan stamperc. Wadah Baskomd. Cawan petrie. Sendok tandukf. Lemari pengeringg. Pengayakh. Mesin Cetak tablet

    2. Bahan-bahan yang digunakana. Parasetamol

    b. Amylumc. Magnesium stearatd. Talcume. Laktosumf. Sunset Yellow

    B. Prosedur Kerja1. Disediakan alat dan bahan2. Dilakukan pengujian mutu serbuk3. Dilakukan pengkajian praformulasi dan membuat formulasi tablet4. Ditimbang Parasetamol, laktosum, sunset yellow, amylum untuk membuat

    pasta pati, amylum untuk penghancur dalam

    5. Dibuat larutan/suspensi pasta pati6. Gerus bahan padat satu per satu lalu keluarkan dari lumpang dan

    kemudian dimasukan dalam wadah granulasi

    7. Ditambahkan pasta pasti sampai terbentuk massa granul yang salingmelekat

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    8. Diayak dan kemudian ditimbang berat granul basah (sebelumdikeringkan).

    9. Dikeringkan granul dilemari pengering selama 5 jam.10.Dilakukan pengujian mutu granul11.Ditimbang talk dan magnesium stearat dan dilakukan lubrikasi12.Dicetak campuran bahan tersebut menjadi tablet13.Dilakukan pengujian mutu tablet14.Dimasukan kedalam wadah dan diberi etiket.

    C. Prosedur Tetap dan Instruksi Kerja Proses Pembuatan Tablet(Terlampir)

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB IV

    HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN TABLET

    A. Rancangan Metode dan FormulaMetode : granulasi basah

    Besar batch : 125 gram

    Komponen formula dan harga :

    Tabel 1. Rancangan Formulasi

    Fungsi Bahan Nama Bahan

    Pemakaian Bahan

    Lazim %Per

    Tablet

    Per

    Batch

    Bahan Aktif Parasetamol 4050 % 48 % 120 mg 60 g

    Pengikat Pasta pati 10 % 525 % 20 % 50 mg 25 g

    Penghancur

    DalamPati jagung 515 %

    5 % 12,5 mg 6,25 g

    PenghancurLuar

    5 % 12,5 mg 6,25 g

    Lubrikan Mg.Stearat 0,252 % 2 % 5 mg 2,5 g

    Glidan Talk 5 % 5 % 12,5 mg 6,25 g

    Pewarna Sunset yellow q.s 2 % 5 mg 2,5 g

    Pemanis Glukosa 85 % 8 % 20 mg 10 g

    Pengaroma Pengaroma jeruk q.s 2 % 5 mg 2,5 g

    Pengisi Laktosa q.s 3 % 7,5 mg 3,75 g

    Jumlah total : 100 % 250 125 g

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    B. Alasan Pemilihan Metode1. Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk mendapatkan hasil

    yang baik.

    2. Zat aktif stabil dan tahan terhadap pemanasan dan air3. Memperbaiki sifat aliran obat

    C. Alasan Pemilihan BahanTabel 2. Hasil Pengkajian Praformulasi

    No Masalah

    Alternatif

    Pemecahan

    Masalah

    Rekomendasi Keputusan

    1

    Bagaimana merubah

    serbuk Parasetamol dari

    warna putih menjadi

    warna kuning dan

    beraroma jeruk?

    Ditambahkan

    flavouring dan

    coloring agent

    Sunset yellow Betacarotene Iron oxides Tartrazin Pengaroma

    jeruk

    Sunsetyellow

    Pengaromajeruk

    2

    Bagaimana merubah

    serbuk parasetamol darirasa pahit menjadi

    manis?

    Ditambahkanzat pemanis

    Sukrosa Glukosa Sakarin Glukosa

    3

    Bagaimana merubah

    fines Parasetamol dari

    92,86 % menjadi

    30 % ?

    Ditambahkan

    zat pengikat

    Derivatselulosa

    Gelatin Gelatin

    Acacia

    Polyvinylpirolidin

    Pasta amylum Pregelatinized

    starch

    TragacanthNat. Alginat

    Pasta pati

    10 %

    4

    Bagaimana membuat

    kadar air parasetamol

    dari 0,049 % menjadi 2

    5 % ?

    Ditambahkan

    zat pengikat

    basah

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    5

    Bagaimana membuat

    serbuk Parasetamol agar

    mudah mengalir?

    Ditambahkan

    zat pelincir

    a.Lubrikan Stearat (Mg,

    Ca, Na)

    Asam stearat Talkum, dll

    b.Glidan Talk Syloid

    c.Antiadheren Talk Syloid

    Mg. Stearat Talk

    6.

    Bagaimana mengubah

    kompresibilitas serbuk

    Parasetamol dari 44%

    menjadi 1216% ?

    Ditambahkan

    zat penghancur Asam alginat Amylum

    Amylum

    maydis

    D. Penandaan1.No Batch : 12100012.No Reg : DBL1200100110A13. Kemasan Sekunder : Terlampir4. Brosur : Terlampir5. Etiket : Terlampir

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB V

    METODE KERJA PENGUJIAN SERBUK DAN GRANUL

    A. Alat Alat yang digunakan1. Timbangan Analitik2. Cawan petri3. Sendok tanduk4. Wadah5. Waterbath6. Lemari Pengering / oven7. Desikator

    B. Alat Pengujian Mutu Serbuk dan Granul1. Sieving analizer2. Flow rate tester3. Gelas ukur4. Oven5. Botol timbang6. Kertas millimeter block7. Penggaris

    C. Prosedur Kerja Pengujian Mutu Serbuk1. Pemeriksaan Distribusi Ukuran Partikel (Terlampir)2. Pemeriksaan Kompresibilitas (Terlampir)3. Pemeriksaan Sifat Aliran/Sudut Henti (Terlampir)4. Pemeriksaan Kadar Air (Terlampir)

    D. Prosedur Kerja Pengujian Mutu Granul1. Pemeriksaan Distribusi Ukuran Partikel (Terlampir)2. Pemeriksaan Kompresibilitas (Terlampir)3. Pemeriksaan Sifat Aliran/Sudut Henti (Terlampir)4. Pemeriksaan Kadar Air (Terlampir)

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB VI

    HASIL PENGUJIAN MUTU SERBUK DAN GRANUL

    A. Hasil Pengujian Mutu Serbuk1. Pemeriksaan Distribusi Ukuran Partikel

    Berdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan sieving analizer, diperoleh data

    sebagai berikut

    Tabel 3. Data Distribusi Ukuran Partikel

    Jumlah serbuk

    Mesh Gram %

    12 0,1 0,1

    14 0,25 0,26

    16 0,26 0,27

    18 4,44 4,75

    20 1,61 1,72

    Wadah 86,65 92,86

    Total 93,31 100

    Dari data tersebut, diperoleh persentase fines adalah 92,86 % sehingga dapat

    disimpulkan bahwa fines parasetamol terlalu besar dan tidak sesuai dengan

    persyaratan yaitu 30% sehingga perlu penambahan bahan pengikat.

    Dari data di atas, kita juga dapat membuat grafik Distribusi ukuran partikel

    sebagai berikut.

    Gambar 9. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Serbuk

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    0 2018161412

    DUP yang diperoleh

    DUP

    yang

    diperole

    h

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    20 18 16 14 12

    DUP yang diinginkan

    DUP

    yang

    diingink

    an

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    2. Pemeriksaan KompresibilitasBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan gelas ukur diperoleh data

    sebagai berikut

    - Berat Serbuk = 50 gram

    - Volume Awal = 130 ml

    - Volume Akhir = 72 ml

    Dari data Rasio Housner dan Kompresibilitas serbuk, diperoleh

    persentase kompresibilitas serbuk parasetamol adalah 44%. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa kompresibilitas parasetamol adalah praktis sangat kurang

    dan tidak sesuai dengan kompresibilitas yang dipersyaratkan yaitu 12 16%

    dan perlu penambahan bahan penghancur.

    3. Pemeriksaan Kadar AirBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan botol timbang dan oven,

    diperoleh data sebagai berikut

    - Berat Basah = 20,03 g- Berat Kering = 20,02 g- Perhitungan % susut pengeringan

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    x 100 %

    x 100 % 0,049%

    - Perhitungan % kadar uap

    x 100 %

    x 100 % 0,049%

    Dari hasil perhitungan, diperoleh susut pengeringan parasetamol

    sebesar 0,049% dan kadar uapnya sebesar 0,049%. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa serbuk parasetamol memiliki kadar air yang sangat

    kurang dan tidak sesuai persyaratan yaitu 2 5% sehingga perlu ditambahkan

    pengikat basah.

    4. Pengujian Sifat Alir/Sudut HentiBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan alat Flowrate Tester,

    diperoleh data sebagai berikut

    - Diameter serbuk = 14 cm- Tinggi serbuk = 8,2- Perhitungan sudut henti

    =

    0

    Dari data yang diperoleh, serbuk paracetamol memiliki sudut henti =

    49,510. Sehingga dapat disimpulkan bahwa serbuk parasetamol memiliki

    sudut henti yang sangat kurang atau dengan kata lain serbuk parasetamol

    sukar mengalir dan tidak sesuai persyaratan yaitu 25 300 sehingga perlu

    ditambahkan pelincir.

    B. Hasil Pengujian Mutu Granul1. Pemeriksaan Distribusi Ukuran Partikel

    Berdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan sieving analizer, diperoleh

    data sebagai berikut

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Tabel 4. Data Distribusi Ukuran Partikel Granul

    Jumlah Granul

    Mesh gram %

    12 12,95 17,56

    14 24,68 33,47

    16 9,48 12,86

    18 6,78 9,19

    20 2,81 3,81

    Wadah 17,03 23,0968

    Total 73,73 99,99

    Dari data tersebut, diperoleh persentase fines adalah 23,0968% sehingga dapat

    disimpulkan bahwa fines parasetamol telah memenuhi persyaratan yaitu 30%.

    Dari data di atas, kita juga dapat membuat grafik Distribusi ukuran partikel

    sebagai berikut.

    Gambar 10. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Granul

    2. Pemeriksaan KompresibilitasBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan gelas ukur diperoleh data

    sebagai berikut

    - Berat Granul = 36,34 gram

    - Volume Awal = 100 ml

    - Volume Akhir = 84 ml

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    20 18 16 14 12

    DUP yang diinginkan

    DUP

    yang

    diingink

    an

    0

    10

    20

    30

    40

    0 20 18 16 14 12

    DUP yang diperoleh

    DUP

    yang

    diperole

    h

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Dari data Rasio Housner dan Kompresibilitas granul, diperoleh

    persentase kompresibilitas granul parasetamol adalah 15,99%. Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa kompresibilitas granul parasetamol sesuai dengan

    kompresibilitas yang dipersyaratkan yaitu 1216%.

    3. Pemeriksaan Kadar AirBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan botol timbang dan oven,

    diperoleh data sebagai berikut

    -Berat Basah = 15,98 g-Berat Kering = 15,50 g-Perhitungan % susut pengeringan

    x 100 %

    x 100 % 3,00%

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    -Perhitungan % kadar uap

    x 100 %

    x 100 % 3,09%

    Dari hasil perhitungan, diperoleh susut pengeringan parasetamol

    sebesar 3,00% dan kadar uapnya sebesar 3,09%. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa granul parasetamol memiliki kadar air yang telah

    sesuai persyaratan yaitu 25%.

    4. Pengujian Sifat Alir/Sudut HentiBerdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan alat Flowrate

    Tester, diperoleh data sebagai berikut

    - Diameter granul = 18,6 cm- Tinggi granul = 4,3 cm- Perhitungan sudut henti

    =

    0

    Dari data yang diperoleh, granul paracetamol memiliki sudut henti =24,810. Sehingga dapat disimpulkan bahwa granul parasetamol memiliki

    sudut henti yang sesuai persyaratan yaitu 25300.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB VII

    METODE KERJA PENGUJIAN TABLET

    A. Alat dan Bahan1. Alat-alat yang digunakan

    a. Timbangan analitikb. Desintegration testerc. Friability testerd. Hardness testere. Buretf. Stopwatchg. Jangka sorong

    2. Bahan-bahan yang digunakana. Air suling

    b. Teknis Parasetamolc. Kalium Bromidad. Asam Kloridae. Tropeolin oof. Metilen blueg. Natrium nitrit 0,1 M

    B. Prosedur Kerja1. Pemeriksaan Organoleptis Tablet (Terlampir)2. Uji Randemen Tablet (Terlampir)3. Uji Keseragaman Ukuran (Terlampir)4. Uji Keseragaman bobot (Terlampir)5. Uji Keseragaman Kandungan (Terlampir)6. Uji Kekerasan (Terlampir)7. Uji Keausan (Terlampir)8. Uji Waktu Hancur (Terlampir)9. Uji Disolusi

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB VIII

    HASIL PRAKTIKUM PENGUJIAN TABLET

    A. Pemeriksaan Organoleptis TabletTabel 5. Hasil Pemeriksaan Organoleptis

    Pemeriksaan Organoleptis Hasil

    Bau Tidak berbau

    Rasa Pahit

    Warna Orange

    B. Uji Randemen tabletTabel 6. Hasil Pengujian Randemen Tablet

    TabletKekerasan

    ( kg/cm3)

    Bobot massa tablet secara teoritis 125 gr

    Bobot bahan yang nyata dipakai 119,27 gr

    Bobot tablet yang diperoleh 0,41 gr

    Persentase bahan nyata terhadap teoritis 95,41 %

    Persentase tablet terhadap bahan nyata 0,34 %

    Persentase tablet terhadap bahan teoritis 0,32 %

    C. Uji Keseragaman UkuranTabel 7. Data Hasil Pengujian Keseragaman Ukuran

    TabletDiameter

    ( cm )

    Beda Tebal

    ( cm )

    Beda

    1 1,10 0,03 0,55 0,02

    2 1,20 0,07 0,50 0,03

    3 1,10 0,03 0,60 0,07

    4 1,15 0,02 0,55 0,02

    5 1,15 0,02 0,50 0,03

    6 1,15 0,02 0,55 0,02

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    7 1,15 0,02 0,50 0,03

    8 1,15 0,02 0,55 0,02

    9 1,15 0,02 0,50 0,0310 1,15 0,02 0,55 0,02

    11 1,15 0,02 0,55 0,02

    12 1,15 0,02 0,50 0,03

    13 1,15 0,02 0,50 0,03

    14 1,10 0,03 0,55 0,02

    15 1,15 0,02 0,50 0,03

    16 1,10 0,03 0,50 0,03

    17 1,10 0,03 0,55 0,02

    18 1,10 0,03 0,50 0,03

    19 1,10 0,03 0,55 0,0220 1,10 0,03 0,55 0,02

    Rata-rata 1,13 0,0265 0,53 0,027

    KesimpulanSemua tablet memenuhi syarat keseragaman ukuran

    (Farmakope Indonesia III)

    Penyelesaian :

    1. Diameter 1 1/3 ~ 3 x tebal tablet(1 1/3 x 0,53) ~ (3 x 0,53)0,71 cm ~ 1,59 cm

    2. Tebal 1/3 ~ 1 1/3 x diameter tablet(1/3 x 1,13) ~ (1 1/3 x 1,13)0,37 cm ~ 1,5 cm

    D. Uji Keseragaman BobotBerat 20 tablet : 9,89 gr

    Berat rata-rata pertablet : 0,49 gr

    Tabel 8. Data Hasil Pengujian Keseragaman Bobot

    Tablet

    Bobot

    Tiap-tiap

    Tablet (g)Beda (g)

    Beda (%) Kesimpulan :

    1 0,48 0,01 2,04 Semua tablet

    memenuhi

    keseragaman

    bobot karena

    Tidak satupun

    tablet yang

    2 0,49 0,00 0,00

    3 0,48 0,01 2,04

    4 0,48 0,01 2,04

    5 0,49 0,00 0,00

    6 0,51 0,02 4,08

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    7 0,50 0,01 2,04 menyimpang

    dari dari

    kolom Amaupun kolom

    B

    8 0,50 0,01 2,04

    9 0,51 0,02 4,0810 0,51 0,02 4,08

    11 0,51 0,02 4,08

    12 0,50 0,01 2,04

    13 0,48 0,01 2,04

    14 0,49 0,00 0,00

    15 0,50 0,01 2,04

    16 0,48 0,01 2,04

    17 0,50 0,01 2,04

    18 0,49 0,00 0,00

    19 0,49 0,00 0,0020 0,50 0,01 2,04

    Rata-

    rata0,49 0,01 1,94

    Tabel 9. Data Penyimpangan terhadap bobot rata-rata

    Bobot rata-rata

    (gram)

    Penyimpangan terhadap

    bobot rata rata

    A (%) B (%)

    25

    26 150

    151 300

    Lebih dari 300

    15

    10

    7,5

    5

    30

    20

    15

    10

    E. Uji Keseragaman KandunganTabel 10. Data Hasil Pengujian Keseragaman Kandungan

    NoBerat serbuk

    (mg)Volume Titrasi (ml)

    Kadar

    (%)

    1 500 16,5 99,76

    2 500 16,7 100,97

    3 500 16,6 100,37

    Kadar Parasetamol (mg) = M (NaNO2)x V (NaNO2) x BM (Parasetamol)

    Kadar Parasetamol (%) =

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Syarat : Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV,

    98,0 % C8H9NO2 101,0 %

    Kesimpulan : Tablet Parasetamol memenuhi syarat keseragaman

    kandungan (kadar bahan aktif)

    F. Uji Kekerasan TabletTabel 11. Data Hasil Pengujian Kekerasan Tablet

    TabletKekerasan

    ( kg/cm3)

    Kesimpulan

    1 2,5

    Semua tablet tidak memenuhisyarat nilai kekerasan tablet yang

    baik karena memiliki kekerasan < 4

    kg/cm3.

    2 3,2

    3 2,3

    4 3,2

    5 2,2

    6 3,2

    7 2,3

    8 2,1

    9 3,8

    10 3

    11 3,2

    12 3,5

    13 2,6

    14 3,5

    15 2,5

    16 2,3

    17 2,5

    18 2,8

    19 3

    20 2,1

    Rata-rata 2,79

    Ket. : tablet yang baik memiliki kekerasan antara 48 kg/cm3

    G. Uji Keregasan/KeausanTabel 12. Data Hasil Pengujian Keregasan Tablet

    Berat Sebelum (w1) 8,66 g

    Selisih :

    0,29 g

    Berat Sesudah (w2) 8,37 g

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Kesimpulan : Tidak memenuhi syarat batas keregasan tablet

    Ket. : Batas keregasan yang diperbolehkan 0,8 %- 1%

    H. Uji Waktu HancurTabel 13. Data Hasil Pengujian Waktu Hancur

    Tablet Waktu Hancur Kesimpulan

    1 08.13.13

    Waktu hancur semua tablet

    memenuhi syarat karena < dari 15

    menit.

    2 08.40.54

    3 07.53.34

    4 08.13.08

    5 06.35.45

    6 08.10.32

    I. Uji DisolusiUji disolusi tidak terlaksana.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB IX

    PEMBAHASAN

    Pada praktikum teknologi sediaan solid ini, memiliki tujuan utama agar

    mahasiswa dapat memformulasikan tablet dengan zat aktif yang telah ditentukan

    oleh pembimbing laboratorium. Zat aktif yang diberikan adalah Parasetamol,

    dengan sifat-sifatnya seperti tahan terhadap panas, tahan terhadap air tetapi tidak

    memiliki sifat aliran yang baik. Dengan melihat karakteristik dari Parasetamol ini

    dapat dibuat dengan metode pembuatan tablet yakni granulasi basah. Granulasi

    basah dapat dilakukan jika zat aktif tahan terhadap pemanasan dan air. Dengan

    granulasi basah, tablet yang dihasilkan akan lebih kuat karena penambahan zat

    pengikat dalam bentuk pasta pati, pengikat bentuk ini memiliki daya kohesi yang

    kuat untuk menyatukan serbuk-serbuk tablet dan membentuk ikatan granul-

    granul sehingga terbentuk tablet yang memiliki kekompakan yang tinggi. Dengan

    kekompakan tablet yang tinggi menjadikan tablet tidak mudah pecah, rapuh,

    ataupun retak.

    Formula yang dibuat untuk tablet Parasetamol dengan melihat sifat-sifat

    dari zat aktif maka dibuat formulasi dengan zat tambahan sebagai pengikat adalah

    pasta pati 10%, dengan pertimbangan bahwa pati akan memberikan daya ikat

    yang kuat dam bentuk pasta pati untuk serbuk ataupun granul, terutama jika dalam

    bentuk pasta pati. Pati pun telah lama digunakan sebagai komponen pengikat dan

    tablet yang dihasilkannya pun cukup keras. Namun, pati pun memiliki kekurangan

    karena berasal dari alam adanya kemungkinan kontaminasi mikroba pada tablet.

    Pasta pati tetap dipilih karena melihat berbagai keuntungan keuntungannya jika

    dibandingkan kekurangan. Perbedaan dalam penggunaan zat pengikat akan

    memberikan pengaruh pada kekerasan tablet, pengeringan granul, dan

    kelembapan granul.

    Komponen tambahan lainnya adalah zat pengisi (diluent), diluent yang

    dipilih adalah laktosum, karena laktosum biasa digunakan, tidak OTT dengan

    komponen lain terutama zat aktif. Pengisi ini biasa digunakan jika kandungan zat

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    aktif tidak cukup untuk membuat tablet dengan ukuran yang sesuai selain itu

    pengisi juga dapat meningkatkan daya kohesi antar serbuk dan dapat memperbaiki

    sifat alir granul dalam hopper. Jika kandungan zat aktif cukup tinggi, mungkin

    dibutuhkan pengisi yang sedikit atau bahkan tidak dibutuhkan sama sekali. Tablet

    yang dibuat dengan penggunaan laktosum menunjukan laju pelepasan zat aktif

    yang baik, granul yang dihasilkan akan cepat kering dan menunjukan waktu

    hancur yang bagus.

    Komponen yang tidak kalah pentingnya adalah komponen penghancur

    tablet. Zat ini ditambahkan untuk meningkatkan daya hancur dan disolusi dari

    tablet, pada proses pembuatan tablet dengan metode granulasi basah zat

    penghancur ditambahkan pada saat proses granulasi dan setelah proses ini. Ketika

    tablet dikonsumsi, tablet kemudian akan berkontak dengan cairan dalam saluran

    pencernaan, dengan adanya komponen penghancur, tablet akan mengembang dan

    selanjutnya pecah menjadi granul-granul, kondisi ini karena pengaruh penghancur

    luar, selanjutnya granul-granul pecah menjadi fines dengan adanya penghancur

    dalam. Hal ini sangat berpengaruh terhadap waktu hancur dan pelepasan zat aktif.Waktu hancur dari tablet menjadi bertahap sehingga kadar zat aktif dalam darah

    dapat dikontrol dan tidak langsung memberikan konsentrasi yang maksimal

    karena dikhawatirkan akan mencapai efek toksik. Komponen penghancur yang

    kami gunakan dalam formulasi adalah amylum kering (pati jagung), karena pati

    jagung sudah sangat sering digunakan sebagai penghancur, karena dapat

    menunjukan proses penghancuran yang bertahap, dan tidak OTT dengan

    komponen lain.

    Setelah dilakukan proses pencampuran dan granulasi tahap awal didapat

    massa granul yang harus dievaluasi karasteristiknya seperti pengujian distribusi

    ukuran partikel, kompresibilitas, kadar air dan pengujian daya alir.

    Berdasarkan hasil pengujian distribusi Ukuran partikel yang diperoleh

    dengan menggunakan sieving analyzer, diperoleh persentase fines adalah

    23,0968% sehingga finesnya memenuhi persyaratan yaitu 30%.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Pengujian berikutnya adalah pengujian kompresibilitas granul yang

    dilakukan dengan mengisi gelas ukur dengan granul kemudian diketukkan

    sebanyak 200 kali. Dari hasil pengujian diperoleh persentase kompresibilitas

    granul parasetamol adalah 15,99% dan memenuhi persyaratan yaitu 1216%.

    Pengujian selanjutnya adalah pengujian kadar air yang dilakukan dengan

    mengurangi berat granul sebelum dikeringkan dan berat granul sesudah

    dikeringkan. Dari hasil perhitungan, diperoleh susut pengeringan parasetamol

    sebesar 3,00% dan kadar uapnya sebesar 3,09% dan telah sesuai dengan

    persyaratan yaitu 25%.

    Pengujian terakhir adalah pengujian sifat alir granul. Sifat alir ini

    berpengaruh pada aliran granul pada hopper yang dapat menyebabkan adanya

    perbedaan pada keseragaman kandungan zat aktif dan perbedaan pada bobot tablet

    yang dihasilkan. Sifat alir ini juga dipengaruhi oleh banyaknya granul atau fines

    yang ada dan dihitung berdasarkan sudut henti. Dari hasil pengujian ini, diperoleh

    sudut henti granul sebesar 24,810dan sesuai persyaratan yaitu 25 300. Dengan

    demikian, granul parasetamol tersebut mudah mengalir.

    Setelah granul yang diuji, maka tahap selanjutnya adalah tahap lubrikasi.

    Komponen yang digunakan dalam lubrikasi ini adalah pelincir. Pelincir ini

    ditambahkan untuk mengatasi hal-hal yang biasa terjadi pada proses pencetakan

    seperti aliran yang kurang baik yang dapat berpengaruh pada keseragaman bobot

    tablet, massa cetak dapat menempel pada dinding punch maupun die ini akan

    berpengaruh pada penampilan tablet dalam hal bentuk dan akan timbul masalah

    pada tablet yaitu sticking dan picking, atau terjadi gesekan sisi tablet dengan

    dinding ruang cetak tablet.

    Menurut fungsinya pelincir dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu,

    lubrikan yang dapat bekerja dengan mengurangi gesekan antara dua permukaan

    yang relatif bergerak yaitu punch dan die, dengan adanya lubrikan ini membuat

    punch dan die lebih mudah dalam bergerak dan tablet yang dihasilkan memiliki

    bentuk yang baik.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Lubrikan yang digunakan dalam formulasi ini adalah Mg-stearat

    merupakan lubrikan yang tidak larut air, karena akan lebih efektif tetapi memiliki

    kekurangan akan menambah lama waktu hancur dari tablet, lubrikan pun dapat

    mengurangi ikatan antar partikel pada tablet sehingga kekerasan tablet dapat

    berkurang, hal ini pula yang menyebabkan tablet tidak memenuhi syarat nilai

    kekerasan tablet yang baik. Jenis pelincir yang lain adalah antiadherent dan

    glidan, antiadherent berfungsi untuk mencegah melekatnya sebagian massa tablet

    pada permukaan punch, dan glidan mempunyai fungsi memperbaiki sifat aliran

    granul. Komponen yang digunakan sebagai antiadherent dan juga berfungsi

    sebagai glidan adalah talkum. Talkum biasa digunakan sebagai komponen ini,

    tidak OTT dengan komponen lain, dan sebagai glidan akan menutupi permukaan

    partikel yang tidak beraturan. Dengan kombinasi ini tablet yang dihasilkan dapat

    dengan mudah dicetak, tidak melekat pada dinding punch dan memiliki bentuk

    sempurna.

    Penambahan komponen pelincir ini dilakukan sesaat sebelum pencetakan,

    karena jika ditambahkan sebelumnya dalam rentang waktu yang cukup lamaatau melalui pengocokan yang terlalu lama, pelincir yang bersifat hidrofob akan

    menutupi seluruh permukaan granul sehingga setelah dicetak dan dilakukan uji

    waktu hancur akan didapat waktu yang terlalu lama karena granul yang telah

    menjadi tablet akan semakin sulit untuk dibasahi.

    Setelah proses lubrikasi, tahap selanjutnya adalah pencetakan. Massa

    granul dimasukan kedalam hopper pada alat pencetak tablet untuk selanjutnya

    dicetak. Dari hasil pencetakan didapatkan tablet sebanyak 235 tablet yang normal

    dan selebihnya terjadi kerusakan, selain itu terjadi kesalahan teknis karena bobot

    tablet yang diinginkan adalah kurang lebih 250 mg sedangkan tablet yang jadi

    dengan bobot adalah kurang lebih 500 mg. Hal ini terjadi karena punch dan

    dienya tidak sesuai sehingga tablet yang diperoleh juga akan besar. Hal ini tentu

    sangat jauh dari perhitungan yang seharusnya menghasilkan 500 tablet.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    Tablet yang sudah jadi dilakukan pengujian/evaluasi yang meliputi,

    pengujian organoleptis. Tablet diamati secara visual yaitu rasa, warna, dan baunya

    serta apakah ada tablet yang tidak rata bentuknya atau terdapat retakan-retakan

    pada tablet.

    Pengujian selanjutnya adalah keseragaman bobot, dengan cara 20 buah

    tablet sebagai sampling dan timbang satu persatu yang kemudian didapat bobot

    rata-rata tablet yaitu 0,49 gram. Dan setelah dihitung satu per satu sesuai dengan

    sampling tablet yang diambil maka tablet memenuhi syarat karena tidak satupun

    tablet yang menyimpan dari kolom A dan kolom B, itupun jika bobot tablet yang

    diharapkan 0,50 gram. Jika bobot tablet sesuai dengan formulasinya yaitu 0,25

    gram, maka tidak satupu tablet yang memenuhi keseragaman bobot.

    Uji selanjutnya yakni uji keregasan tablet, dengan menggunakan alat

    friabilator tester. Tablet yang diuji sebanyak 20 tablet sebagai sampling. Tablet

    dimasukan kedalam alat dan alat diputar pada kecepatan 40 rpm selama 4 menit,

    kemudian dihitung massa tablet sebelum dan sesudah dilakukan pengujian.

    Persentase dari uji ini didapat 3,34%, nilai ini tidak dapat dibenarkan karena tablet

    terlalu regas, dan tidak memenuhi standar. Keregasan ini berkaitan dengan

    kekuatan tablet pada saat pembuatan, pengepakan dan pendistribusian. Keregasan

    sangat berkaitan erat dengan kekerasan tablet, pengujian kekerasan tablet

    dilakukan dengan alat hardness tester.

    Pada uji kekerasan tablet diperoleh kekerasan tablet 2,79 kg/cm3. Hal ini

    menunjukkan bahwa tablet tidak memenuhi persyaratan kekerasan tablet karena

    kekerasan tablet yang baik antara 4 8 kg/cm3 . Kekerasan tablet akan sangat

    berpengaruh terhadap waktu hancur dan disolusi dari tablet. Jika tablet terlalu

    keras maka waktu hancur dan disolusinya meningkat, sehingga pelepasan zat aktif

    tidak segera dan dikhawatirkan jika pelepasannya terlalu lama dapat menyebabkan

    konsentrasi untuk mencapai efek terapi tidak tercapai.

    Pengujian waktu hancur menggunakan alat disintegration tester, sebanyak

    6 buah tablet sebagai sampling diuji dengan alat ini, waktu yang dibutuhkan oleh

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    tablet untuk hancur setelah dirata-ratakan selama 08 menit 19 detik, waktu ini

    memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam FI III. Karena waktu hancur tablet

    sesuai yang ditetapkan adalah tidak lebih dari 15 menit. Waktu hancur tablet ini

    sangat dipengaruhi oleh penghancur yang digunakan dan kekuatan ikatan antara

    partikel pada tablet.

    Pengujian tablet yang lain adalah pengujian keseragaman ukuran tablet.

    Uji ini dilakukan dengan mengukur diameter dan tinggi tablet dengan

    menggunakan jangka sorong, dengan syarat diameter tablet tidak boleh lebih dari

    3x dan tidak kurang dari 1/3 tebal tablet. Dan ukuran tablet yang diperoleh

    memenuhi persyaratan karena Diameter tablet yang diperoleh adalah 1,13 cm >

    dari 1 1/3 x tebal tablet yaitu 0,71 dan < dari 3 x tebal tablet yaitu 1,59 cm.

    Pengujian tablet lain yaitu uji keseragaman kandungan dengan

    menggunakan metode nitrimetri, yaitu dengan menitrasi parasetamol dengan

    larutan baku NaNO2 0,1 N dengan penambahan indikator tropeolin OO dan

    metilen blue. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh kadar rata-rata

    parasetamol sebesar 100,36% dan memenuhi persyaratan FI IV, yaitu tidak

    kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0%.

    Pengujian lainnya yaitu laju disolusi dari tablet namun pengujian ini tidak

    dilakukan. Laju disolusi ini menggambarkan waktu yang dibutuhkan tablet untuk

    melarut dan melepaskan komponen zat aktif yang selanjutnya diabsorpsi oleh

    tubuh untuk selanjutnya didistribusikan untuk mencapai efektor.

    Setelah tablet diuji dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan,

    selanjutnya tablet dikemas dan atau dimasukan kedalam wadah dan diserahkan

    kepada pembimbing laboratorium.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    BAB X

    PENUTUP

    A. KesimpulanDari praktikum yang dilakukan mulai dari praformulasi, formulasi,

    pembuatan, pengujian granul serta evaluasi tablet yang sudah jadi maka dapat

    disimpulkan bahwa :

    1. Pada pengkajian praformulasi, kita dapat mengetahui secara jelas sifat dankarakteristik Parasetamol sebagai bahan aktif dan beberapa bahan tambahan

    yang digunakan sehingga dapat menghasilkan tablet yang kompak dan bagus

    baik secara fisik maupun kimia.

    2. Metode pembuatan tablet Parasetamol ini dapat dilakukan dengan caragranulasi basah karena berdasarkan kajian praformulasi, Parasetamol memiliki

    sifat tahan terhadap air dan pemanasan.

    3. Komponen-komponen tablet berdasarkan hasil pengkajian praformulasia. Zat aktif (Parasetamol)

    b. Pengisi (Laktosum)c. Pengikat (Pasta pati 10%)d. Penghancur (Amylum Maydis)e. Glidan dan Antiadherent (Talk)f. Lubrikan (Magnesium Stearat)g. Pewarna (Sunset Yellow)h. Pemanis (Glukosa)i. Pengaroma (Flavouring Jeruk)

    4. Hasil Pengujian Mutu Ganula. Ukuran fines berdasarkan pengujian distribusi ukuran partikel adalah

    23,0968% dan memenuhi persyaratan.

    b. Kompresibilitas granul sebesar 15,99% dan telah memenuhi persyaratan.c. Susut pengeringan diperoleh sebesar 3,00% sedangkan kadar uapnya

    sebesar 3,09%, juga telah memenuhi persyaratan.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    d. Sudut henti yang diperoleh sebesar 24,810 yang berarti bahwa granultersebut mudah mengalir dan juga memenuhi persyaratan.

    5. Hasil Pengujian Mutu Tableta. Keseragaman Bobot tablet adalah 0,49 gr

    b. Keseragaman Ukuran memenuhi persyaratan yang ditentukan.c. Keregasan (friabilitas) 3,34 % (Ideal 0,8%) tidak memenuhi persyaratan

    yang ditentukan.

    d. Waktu hancur 08 menit 19 detik (syarat FI untuk tablet tidak lebih dari 15menit ) sehingga memenuhi persyaratan.

    e. Kekerasan tablet adalah 2,79 kg/cm3( ideal 48 kg/cm3 ) tidak memenuhipersyaratan yang ditentukan.

    f. Kadar rata-rata tablet parasetamol sebesar 100,36% dan memenuhipersyaratan.

    B. SaranDiharapkan kedepannya praktikan dapat memilih dan menentukan metode

    yang dilakukan sesuai dengan sifat-sifat dari zat aktif yang akan dibuat menjadi

    tablet, serta pemilihan bahan-bahan tambahan yang tepat.

  • 5/28/2018 114578473 Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid Tablet Parasetamol - slidep...

    http:///reader/full/114578473-laporan-praktikum-teknologi-sediaan-solid-tablet-

    DAFTAR PUSTAKA

    Anief, Mohammad. 1990. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

    Anonim. 1978. Farmakope I ndonesia. Edisi I I I. Jakarta : Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia.

    Anonim. 1995. Farmakope I ndonesia. Edisi IV.Jakarta : Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia.

    Ansel, Howard.1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi I V. Jakarta :

    Universitas Indonesia (UI) press.

    Ganiswarna, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi I V. Jakarta :

    Universitas Indonesia (UI) press.

    Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 1998. I SO I ndonesia. Volume 32.Jakarta : PT.

    Anem Kosong Anem.

    Jumain & Stevani H., 2011. Penuntun Praktikum Teknologi Farmasi. Jurusan

    Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar : Makassar

    Kasim, Fauzi. 2011. Penuntun Prakti kum Sediaan Solid. Fakultas MIPA Jurusan

    Farmasi Institut Sains Teknologi Nasional : Jakarta

    Reynold, James E F. 1982. Marti ndale The Extra Pharmacopoeia. Twenty Eight

    edition. London : The Pharmaseutical Press.

    Tjay, Tan Hoan,dkk. 2003. Obat-Obat Penti ng. Jakarta : Gramedia.

    Waide, Ainley, and Waller, Paul J. 1994. Handbook of Pharmaseutical

    Exipients. Second edition. Washington : American Pharmaseutical

    Association