semua tentang jagung potongb [compatibility mode]
TRANSCRIPT
1
PESERTA PELATIHANPESERTA PELATIHAN
PRODUCT KNOWLEDGEPRODUCT KNOWLEDGE
PETUGAS LAPANGAN & GAPOKTANPETUGAS LAPANGAN & GAPOKTAN
30 OKTOBER 200830 OKTOBER 2008
SELAMAT DATANG
2
• Tanaman berumah satu (monocious)
• Tanaman C4 (Muhajir, 1988).
• Tanaman sangat respon terhadap radiasi matahari (fotorespirasi sangat kecil)
•Produksi dari bahan kering bergantung pada kemampuan penyerapan energi radiasi dari matahari melalui proses fotosintesis.
•Temperatur dan fotoperiode adalah penting dalam pengontrolan perkembangan tanaman.
•Tanaman jagung untuk tumbuh dan berkembang butuh suhu min 8-10oC, max 40oC, dan optimum 24-30oC. pH ideal untuk tanaman jagung 5.6 – 7.5, curah hujan 200 mm/bulan
3
•Jagung merupakan tanaman short-day plant sehingga bunga akan lebih cepat pada hari pendek •Perkembangan tanaman jagung lebih lambat pada temperatur dingin dan cepat pada temperatur panas. •Tanaman jagung memiliki daun berbentuk pita atau garis yang pada sisinya sebelah atas terdapat sel-sel kipas. •Saat musim kemarau sel-sel kipas berguna untuk menyerap air di bawah tekanan turgor sehingga daun menggulung atau mengerut.
4
Bunga jantan
Pelepah daunHelaian daun
Bunga betina
Perakaran
Akar
BOTANI
5
Stadia Perkembangan Tanaman Jagung•Stadia Vegetative•Stadia ReproductiveDetail :
Seedling growth Vegetative growth Flowering and fertilization Grain filling and maturity
• stages VE and V1• stages V2, V3 ... Vn• stages VT and R1• stages R2 to R6
6
Table 2. Growth stages.Table 2. Growth stages.
Stage DAS* Features
VE 5 Coleoptiles emerges dari permukaan tanah
V1 9 Collar dari daun pertama mulai tampak
V2 12 Collar dari daun ke-2 mulai tampak
Vn Collar dar jumlah daun 'n' yang tampak. Nilai maximum dari 'n' yang ada ditentukan oleh jumlah daun yang terakhir, umumnya 16-23 daun, tetapi pada saat flowering, 4-7 daun bawah mulai hilang.
VT 55 Cabang terakhir dari tassel kelihatan sempuna
R0 57 Anthesis atau bunga jantan. Awal Pollen shed
R1 59 Silks mulai tampak
R2 71 Stadia Blister. Kernels terisi oleh cairan bening dan embrio mulai tampak
R3 80 Stadia Milk. Kernels terisi oleh cairan putih seperti susu/ milky fluid
R4 90 Stadia Dough. Kernels terisi oleh pasta putih.. Embryo telah sampai setengah dari luas kernel. Bagian atas dari kernel terisi oleh pati padat/solid starch
R5 102 Stadia Dent. Jika genotip dengan type dent, biji adalah dent. Garis putih/'milk line' menutup pada dasar ketika kernal tampak dari kedua sisi flint dan dent
R6 112 Physiological maturity. Black layer tampak pada dasar biji. MC biji sekitar 35%
*DAS: approximate number of days after sowing in lowland tropics where maximum and minimum temperatures may be 33 °C and 22 °C respectively. In cooler environments, these times are extended
7
Maagement yang harus disiasatiMaagement yang harus disiasati
Stage DAS* Hal yang harus dicermati
VE 5 Persiapan lahan dari hama soil born, Banjir dapat membunuh tan muda, tikus dan burung dapat memakan benih dalam tanah
V1 9 Awal pengendalian terhadap gulma
V2 12 Pengendalian gulma , pemberian nitrogen+nutrisi lainnya), kultivasi tanaman
Vn Pengendalian gulma antara V3 dan V8, pemberian nutrisi yang cukup, pemberian air sangat menentukan potensi hasil
VT 55 Cekaman air akan sangat berpengaruh nyata terhadap hasil, hama corn borer merupakan maslah utama yang harus dikendalikan
R0 57 Pengendalian gulma, hama tanaman, dan air akan sangat berpengaruh nyata terhadap hasil
R1 59 Cakaman air dan beberapa serangga aktif menyerang tanaman (=pada umumnya corn borer), penyerapan K komplit, N dan P masih dibutuhkan juga oleh tanaman
R2 71 Cekaman air merupakan kendala penting. N dan P masih diabsorbsi tanaman. Stadia tanaman mengalami relokasi dari fase vegetatif ke fase reproduktif
R3 80 Cekaman air merupakan kendala penting
R4 90 Serangan hama dan penyakit terutama serangga saat perkembangan biji
R5 102 Stadia ini cekaman air dapat menurunkan ukuran biji, tetapi tidak mempengaruhi jumlahnya
R6 112 Serangan serangga, tanaman rebah, tongkol busuk. Panen dan keringkan biji pada kelembaban yang baik untuk menghindari aflatoxin
*DAS: approximate number of days after sowing in lowland tropics where maximum and minimum temperatures may be 33 °C and 22 °C respectively. In cooler environments, these times are extended
8
Figure 2
Figure 3
Figure 4
I. Seedling stageStruktur type kernel jagung (caryopsis)
•Pericarp
•Endosperm
•Germ (embryo)
a. Germ (embryo) •10-12% total bahan kering dari kernel
•Terkandung embryo axis dan scutellum
•Perkembangan awal dari akar lateraldengan radikel dan akar-akar seminal
•Semua berada pada embryo
b. Germination
9
•Stem (Batang)
•Leaves (Dedaunan)
•Roots (Perakaran)
a. Pertumbuhan batang
II. Pertumbuhan Vegetatif
10
•Satu daun tumbuh dari tiap node
•Pertambahan umur tanaman ditandai dengan peningkatan jumlah daun
b. Pertumbuhan Dedaunan
11
• Perkembangan akar dimulai dari node bagian dasar
• Pertumbuhan akar lateral dipermukaan tanah dan kemudian turun vertikal kearah bawah
c. Pertumbuhan akar
12
III. Stadia Flowering and fertilization
• Kurang lebih 30 hari setelah tanam, batang memanjang 20 cm, pada saat ini tanaman mulai melakukan aktivitas inisiasi tassel
• Sekitar 50 hari setelah germinasi dan beberapa hari sebelum pollen-shed, internode memanjang dan tassel emerge dari daun whorl
• Pollen diproduksi dalam spikelet jantan pada tassel.
•Tiap spikelet terkandung sepasang bunga (florets)
13
Perkembangan Tassel
Fig. 1. Tassel development scale:
Tassel Development Stages1. Tassel visible2. Peduncle visible3. Fully expanded4. First pollen shed (main spike)5. Shed from branches6. Shed from >1/2 branches7. Shed from all branches8. Pollen shed complete9. Seven days after shed complete
14
Stadia Grain filling dan MaturityStadia grain fillig ada 3 tahap :
• Blister stage (R2) : setelah fertilisasi
• Milk stage (R3) : 3 minggu setelah silking (R1)
• Dough Stage (R4) : fase akhir setelah grain filling yang terbagi dalam 2 tahap :
1. Soft - dough
2. Hard-dough
15
Dent stage :
•50 – 90 % dari kernel telah terisi penuh sehingga bentuk menyerupai gigi
•Pengisian milk line telah terhenti
Physiologycal maturity :
•Fase ini sekitar 7 minggu setelah fase flowering
•Kernel telah terisi penuh oleh bahan kering dengan MC 35 %
•Ditandai dengan adanya black layer pada bagian bawah kernel
16
The yellow area represents countries growing corn, which includes Canada, USA, Argentina, France
The pink area represents countries performing field tests on corn, which includes China, Thailand, Indonesia, Philippines.
Negara - negara produsen jagung
17
STATISTIK JAGUNG DUNIA
18
19
TEKNIK BUDIDAYA TEKNIK BUDIDAYA TANAMANTANAMAN
JAGUNG HIBRIDAJAGUNG HIBRIDA
20
KondisiKondisi IdealIdeal TanahTanah Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air. Memiliki cukup bahan organik. pH netral sampai agak asam (5,5 – 7). Kemiringan tanah tidak lebih dari 8%. Ketinggian 0 – 700 meter dpl. Jenis tanah liat berlempung, tanah lempung atau
tanah lempung berpasir. Areal yang memiliki persediaan air yang cukup
curah hujan merata 200 mm/ bulan Sinar Matahari penuh
KONDISI IDEAL BUDIDAYA JAGUNG
21
Persediaan air irigasi harus lancarResiko penyakit bulai dan gulma lebih sedikitPenyinaran matahari lebih lama
Drainase harus baik
Resiko serangan penyakit lebih besar
Sinar Matahari kurang akan menurunkan produktifitas
Musim Hujan
Persyaratan Musim
Bila musim kemarau
22
Waktu Tanam :LahanLahan TegalTegal : Ditanam pada awal atau akhir
musim hujan (September –Oktober atau Februari – Maret)
LahanLahan SawahSawah : Ditanam pada awal atau akhirmusim kemarau (April – Meiatau Juli – Agustus)
23
Pengolahan tanah yang baik
pupuk tepat dosis dan
waktu
Pengendalian HPT yang efektif
Tehnik BudidayaBenih Hibrida
panen dan pasca panen yang tepat
Musim yang tepat
8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BUDIDAYA JAGUNG
Pengairan dan Drainase yang baik
24
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
PENGOLAHAN LAHAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
PERSIAPAN TANAM PENANAMAN
PASCA PANENPEMANENAN
25
PENGOLAHAN TANAH
Olah Tanah Konvensional /Sempurna.Olah Tanah MinimTanpa Olah Tanah (TOT )
2. MACAM PENGOLAHAN TANAH
Memperbaiki Struktur Tanah.Memperbaiki Aerasi Tanah.Membunuh Organisme Pengganggu Tanaman(OPT)Menghambat tumbuhnya gulma.Melancarkan Drainase (pemasukan dan pembuangan air)
1. MANFAAT PENGOLAHAN TANAH
26
1. OLAH TANAH KONVENSIONAL
Pengolahan Tanah secara konvensional merupakan sistempengolahan yang umumnya dilakukan petani dengan caradibajak dan digaru secara manual maupun mekanis agartanah menjadi lebih gembur dan mudah ditanami.
SEBELUM SESUDAH
27
Pembajakan merupakan proses membalikkan tanah dengan menggunakan alat hewan ternak maupun traktor untuk membalik lapisan sub-soil menjadi lapisan top-soil yang subur
Garu merupakan kegiatan meratakan tanah setalah proses pembajakan agar butiran tanah yang besar
menjadi lebih kecil dan lebih rata sehingga mudah
ditanami
PEMBAJAKAN DAN GARU
28
Ini adalah salah satu bidang tanah yang siap ditanami dengan sistem larikan, dimana benih ditanam diantara guludannya
29
2. SISTEM OLAH TANAH MINIM (cont)
Merupakan sistem pengolahan tanah minimum untukmengurangi biaya, sehingga lebih efisien dan tercapaitujuan konservasi lahan.
• Meniadakan kegiatan pengolahan tanah yang tidak terlalu diperlukan
• Hanya bagian lahan yang akan ditanami saja yang diolah; mis; dibersihkan rumputnya atau digemburkan
• Biasa diterapkan pada lahan bekas tanaman padi, jagung, kedele, atau tanaman semusim lainnya
30
2. SISTEM OLAH TANAH MINIM
1. Tanah kosong bekas tanaman semusim dibersihkan dari sisa tanaman
2. Bagian lahan yang akan dijtanami dibersihkan/digemburkan dan dibuatkan lubang tanam
3. Benih ditanam sesuai anjuran
3. Benih ditutup dengan tanag gembur atau abu bekas bakaran jerami
• Untuk mencegah gulma tumbuh pada saat tanaman masih kecil (5 – 20 hari), dapat dilakukan aplikasi herbisida “Gulmaxone atau Unitop” pada saat sebelum tanam atau 1-2 hari setelah tanam.
• Setelah tanaman berumur 20 hari, pengendalian gulma bisa dilakukan dengan aplikasi herbisida “Gulmaxone”
31
2. SISTEM TANPA OLAH TANAH (TOT)
• Dapat diterapkan pada lahan tegalan yangsudah lama tidak ditanami sehinggabanyak ditumbuhi rumput atau belukar
• Dapat juga diterapkan pada lahan bekastanaman semusim
• Tidak tersedia tenaga kerja atau peralatanyang cukup untuk pengolahan tanah
• Menggunakan herbisida untuk mematikanrumput atau semak belukar
• Rumput atau belukar yang sudah matidapat digunakan mulsa penutup tanah
Merupakan sistem tanam tanpa melakukanpengolahan tanah sama sekali.
32
Siklus Kegiatan Budidaya TOT Pada Lahan Bekas Belukar
ALAT TUGAL
PUPUKBENIH
5. Setelah panen,lahan dapat di-siapkan untukpenanaman ko-moditas beri-kutnya.
4. Laksanakankegiatan budi-daya jagung hi-brida sesuai pe-tunjuk.
3. Masukkanbenih dan pupukdalam lubangterpisah
2. Setelah gulmamengering, ro-bohkan dengandrum atau alatbantu lainnya
1. Gulma di-semprot de-ngan herbisidaRambo 480AS
sesuai anjuran
33
Mematikan gulma denganherbisida Rambo 480AS
Hamparan gulma yang matisetelah disemprot herbisida
Merobohkan dan meratakangulma menggunakan kayu
Gulma yang sudah ratadibuat bidang tanam sesuailarikan dan jarak tanam
Menanam benih jagungdengan cara ditugal
Bekas gulma berfungsisebagai mulsa untuk men-jaga kelembaban dan me-ngurangi penguapan air
TOT pada lahan bekas belukar :
34
Lahan kosong, kalaubanyak gulma bisadiaplikasikan herbisida“Rambo”
Lahan yang sudah bersih darirumput kemudian ditugal
Benih ditanam pada lubangtugalan
Kalau jenis tanahnya berat,perlu disediakan penutupbenih berupa kompos atauabu jerami/sekam
Benih ditutup dengan tanahgembur, kompos atau abusekam basah
Tanaman jagung tumbuh danlahan masih tetap bersih darigulma
TOT pada lahan bekas tan. Semusim :
35
Unitop 480sl
Adalah herbisida berbahan aktifGlifosat 480 gr/l, bersifat sistemikberbentuk larutan dalam air berwarnakekuningan. Ampuh mengendalikangulma berdaun lebar maupun sempit.
Dosis :Untuk tanaman jagung sistem TOT dapatmengggunakan dosis 2 – 4 liter/Ha, Volumesemprot tinggi (200-800l air/ha).
Waktu : 10 hari sebelum tanam jagung danaplikasi hanya satu kali
Penggunaan Herbisida Unitop 480sl
Pada Sistem Budidaya TOT
36
Penggunaan Herbisida “GULMAXONE”Pada Sistem Budidaya TOT
Gulma berpotensi sbgpengganggu tanaman
Aplikasi GULMAXONE pada jagung umur 25 hst
Hasil aplikasi setelah 5 hari penyemprotan
37
Contoh lain lahan perke-bunan murbei yang sudahdiolah dan siap ditum-pangsari dengan jagung
Lahan sengon umur < 1 tahun yang sudah diolah dapat ditumpangsarikan dengan tanaman jagung
BUDIDAYA JAGUNG TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN LAIN
38
PERSIAPAN TANAM
Pemilihan Varietas BenihPersiapan Pemupukan Dasar (PupukOrganik maupun Pupuk Anorganik)Persiapan PeralatanPembuatan Jarak TanamPenyiapan Media Sulam
39
Pilih Benih Jagung Hibrida karena :
1. Produktivitas lebih tinggi.
2. Sifat-sifatnya lebih unggul.
3. Tanaman maupun tongkol seragam.
4. Lebih terjamin kualitasnya.
5. Lebih tahan terhadap hama dan penyakit
40
Dengan Fungisida Berbahan aktif Metalaksil, benih jagung lebih tahan terhadap serangan penyakit bulai
Catatan :Jagung yang telah diberi perlakuan Fungisida berbahan aktif metalaksil akan berwarna ungukemerahan.
Gunakan dosis2,5 – 5 gram
untuk 1 Kg benih
41
Bagaimana Menghitung Jumlah Benih yang akan Bagaimana Menghitung Jumlah Benih yang akan digunakan?digunakan?
1. Tentukan Populasi (kepadatan tanaman) dalam satu areal yang ditanami
Jumlah Tanaman =10.000
jarak antar baris (m) x jarak antar tanaman (m)
2. Perhitungkan persentase daya tumbuh benih
Persentase daya tumbuh dapat dilihat pada masing-masing packing setiap Kemasan benih Jagung
3. Hitung Jumlah Benih
Banyaknya benih =Kepadatan tanaman x % daya tumbuh benih
Jumlah benih per Kg
42
Contoh : Berapa jumlah benih yang diperlukan bila petani yang memilikilahan 0,5 ha ingin menanam jagung hibrida , daya tumbuh 95%? (jarak tanam yang digunakan adalah 80 cm x 20 cm)
Jumlah Tanaman =10.000
jarak barisan (m) x jarak antar tanaman (m)
Populasi /hektar =10.000
0,8 x 0,2 = 62.500 tanaman
Luas lahan 0,5 ha = 62.500 tanaman x 0,5 = 31.250 tanaman
Banyaknya benih =Kepadatan tanaman x % daya tumbuh benih
Jumlah benih per Kg
Banyaknya benih =31.250 x 0,95
4200 butir (jumlah benih BISI2 per KG)= 7,06 Kg
Jadi, Benih yang dibutuhkan petani tersebut = 7,06 Kg
43
1 tanaman per lubang tanam
2 tanaman per lubang tanam
1 tanaman per lubang tanam
2 tanaman per lubang tanam
44
Jarak Tanam Sistem Logowo :
• Jarak antar baris dibuat tidak sama; dua baris rapat kemudian diikuti dengan jarak yang lebih renggang
• Bertujuan untuk menambah kepadatan populasi, akan tetapi tetap mempertahankan penerimaan sinar matahari yang optimal
• Jarak tanam yang dianjurkan : 90 x 30 x 25 atau 90 x 40 x 25
45
Lokasi : Farm Kambingan, KediriMusim tanam : Musim penghujan
Populasi Total % Tanaman BiayaNo. Faktor Faktor Jarak Tanam Tanaman Produksi Bertongkol Produksi
I II (cm) per Hektar (kg/ha) 2 (Rp/kg)
1 S1 D1 90 x 30 x 25 66667 9633 28.8 364
2 D2 90 x 40 x 25 61538 9300 37.0 372
3 D3 90 x 50 x 25 57143 8967 38.2 382
9300 34.7
3 S2 D1 100 x 30 x 25 61538 9067 35.7 380
4 D2 100 x 40 x 25 57143 8633 49.6 398
5 D3 100 x 50 x 25 53333 8333 50.3 4108678 45.2
7 S3 D1 110 x 30 x 25 57143 9067 42.3 3778 D2 110 x 40 x 25 53333 8367 43.1 4059 D3 110 x 50 x 25 50000 8467 52.3 398
8633 45.9
10 75 x 25 cm 53333 8440 46.6 405
Rerata
Rerata
Check
Jarak Tanam Sistem "Legowo"
Perlakuan
Rerata
46
Ent. spacing Production No.of
No. (cm) Barrent Normal Rotten Abnormal Open
(kg/ha) plants Total Ear Ear Ear Husk No. of (%)
MH0506 41,667 12,066 6 234 202 24 8 15 101 78
MK2006 41,667 12,289 0 114 86 14 14 1 54 94
12,178 77 86
MH0506 50,000 12,136 3 223 199 19 5 13 100 63
MK2006 50,000 13,152 0 125 93 8 24 0 58 87
12,644 79 75
MH0506 53,333 11,815 4 236 206 26 4 11 103 75
MK2006 53,333 12,755 1 126 84 10 32 1 52 72
12,285 77 73
MH0506 62,500 12,818 9 295 264 27 4 13 132 80
MK2006 62,500 11,603 0 137 103 7 27 0 55 74
12,210 94 77
MH0506 83,333 12,480 10 170 147 20 4 9 74 39
MK2006 83,333 12,724 1 143 100 11 32 0 69 82
12,602 72 60
MH0506 100,000 12,724 7 174 153 12 9 8 77 37
MK2006 100,000 12,876 0 144 99 7 39 0 56 63
12,800 67 50
4 44 8.1 7.46 39.56 44.9 42.3 7.61
401 6.8 52 40.73 21.53 6.15 12.2 19.1
5.13 268.33 5.42 10.68 67.12 19.39 209.09 9.02 9.44
1656 1.15 18.29 25.82 15.96 13.87 0.9375 13.26 19.07
No.of ear
80 x 30 (1 pl/hole)
2
80 x 20 (1 pl/hole)4
SeasonPopulation per
Ha
Average :
Average :
Average :
2 ear
CV (%) MK2006
LSD (5%) MK2006
LSD (5%) MH0506
CV (%) MH0506
Average :
80 x 25 (2 pl/holetan/lbg)6
Average :
80 x 30 (2 pl/hole)5
1
80 x 25 (1 pl/hole)
3
No.of
75 x 25 (1 pl/hole)
Average :
JAJAR PENGANTEN
47
PERSIAPAN PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalambudidaya jagung antara lain :Tugal, Cangkul, Sabit dan Arit
Tugal :
digunakan untuk membuat lubang tanam dan lubangtempat pupuk. Saat ini tugal ada dua macam yaitu tugalmata satu dan tugal mata duaTugal mata satu dapat dibuat dari kayu dengan ujungruncing.
Tugal mata dua digunakan untuk membuat lubang tanamdan lubang pupuk sekaligus secara bersamaan
48
Cangkul digunakan untuk mem-buat guludan, meratakan tanahdan penyiangan gulma.
Arit / sabit digunakan saatmelakukan pembersihan gulma
49
PENANAMAN
Benih ditanam dalam lubang pada kedalaman5 cm yang dibuat dengan tugal atau diletakkandi larikan kemudian ditutup dengan tanah
50
Jumlah benih per lubang disesuaikan dengan jarak tanam yang digunakan.
Pemupukan dapat dilakukan bersamaan saat dilakukan penanaman sesuaidosis rekomendasi.
Untuk pupuk dasar dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK majemuk(compound), dengan dosis 200 kg/ha untuk tanah subur atau 300 kg/hauntuk tanah kurang subur
51
Buat 2 (dua) lubang dengan kedalaman 5cm dengan jarak antar lubang 10 cm sambildisiram air.Satu lubang untuk benih ditambahinsektisida bahan aktif Carbofuran dansatunya untuk pupuk.
Benih diletakkan di larikan yang dibuatdengan bajak atau cangkul, kemudian ditutupdengan tanah / kompos yang sudah matang
SISTEM LARIKAN
SISTEM TUGAL
52
PEMUPUKAN
Pemupukan sangat penting bagi perkembangan danpertumbuhan tanaman. Pemupukan berarti memberikanunsur hara maupun nutrisi tambahan yang kurang atautidak terdapat dalam tanah guna mengoptimalkanpertumbuhan, perkembangan dan hasil panen tanamanjagung.
Komposisi Unsur Hara yang Dibutuhkan Tanaman JagungUnsur N P2O5 K2O Ca Mg S Fe Mn Zn Cu
Kebutuhan (Kg/Ha) 135 50 75 75 50 25 1.0 0.2 0.08 0.1
53
PupukKg pupuk/Ha Gram/tanaman
Dasar 10-15 hst
35-40 hst Total Dasar 10-15
hst35-40 hst Total
Urea 150 150 150 450 2.3 2.3 2.3 6.9
SP-36 150 150 2.3 2.3
KCl 75 75 1.1 1.1
AtauGrand -S15/NPK
200 - 300 200 - 300 3.8 3.8
Urea 150 150 300 2.3 2.3 4.6
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG
Untuk pupuk dasar dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK majemuk (compound, mis; Grand S atau Ponska), dengan dosis 200 kg/ha untuk tanah subur atau 300 kg/ha untuk tanah kurang subur
54
Susulan I - Umur ± 3 minggu (21 hst)
• Pemupukan dilakukan pada saat penyiangan gulma danpembumbunan.
• Pupuk diletakkan pada lubang yang dibuat dengan tugal denganjarak ± 10 cm dari tanaman.
• Pupuk dimasukkan dalam lubang kemudian ditutup dengan tanahbersamaan pembumbunan.
PEMUPUKAN SUSULAN
55Umur ± 6 minggu (+ 40 HST)
PEMUPUKAN SUSULAN IIPEMUPUKAN SUSULAN II
56
Pelaksanaan pemu-pukan kedua maupunketiga untuk lebihcepatnya dapat dila-kukan lebih dari satuorang disesuaikankondisi.
Tanaman jagungyang telah dilakukanpemupukan susulanke-2 dan siapdibumbun.
57
Pemupukan Tanaman JagungPemupukan Tanaman Jagung
Pupuk organik (alami)
Pupuk buatan /anorganik
Pupuk organik (alami) tetap diperlukan bagi tanahmeskipun tanah cukup subur. Karena selainmemberikan unsur hara juga dapat memperbaikisifat fisik tanah. Pupuk organik dapat berupa :kotoran sapi, kotoran ayam, maupun kompos
Merupakan pupuk buatan pabrik yang diproses darikombinasi zat kimia. Pupuk buatan terdiri ataspupuk tunggal seperti : Urea, SP-36, KCl, ZA danpupuk majemuk seperti GrandS-15, Grand-K,Tanigro, KaliMagS
58
PERAN UNSUR HARA PADA TANAMAN JAGUNG
NITROGEN (N)
Berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman
Kekurangan N : Perkembangan akar & tunas muda terhambatKelebihan N : Warna daun hijau tua, tajuk terlalu rimbun sehingga
mudah terserang penyakit dan prosentase klobotyang terbuka lebih banyak
FOSFOR (P)
Berperan dalam membentuk perakaran, buah & bunga
Kekurangan P : Warna daun hijau tua/kelabu, perkembangan akarterhambat & tulang daun muda berwarna hijaugelap
59
KALIUM (K)
Berfungsi sebagai aktivator & berperan dalam fotosintesis
Kekurangan K : Daun mengering & jika dibelah tampak warna coklat padabukunya, pengisian biji kurang sempurna & biji tidak bisamenancap di tongkolnya dengan baik
Kelebihan K : Memunculkan kekurangan Ca & Mg
KALSIUM (Ca)
• Berperan dalam mengatur pergerakan air dalam tubuh tanaman &pertumbuhan sel
• Berperan dalam pembuatan protein & menetralkan asam organik yangdihasilkan dari metabolisme
Kekurangan Ca : Pertumbuhan ujung/pucuk dan bulu - buluakar terganggu
60
PEMELIHARAAN
PenyulamanPenjaranganPenyianganPemupukan SusulanPembumbunanPengairanPengendalian Organisme PengganguTanaman (OPT)
61
PENYULAMAN
• Tujuan : agar populasi tanaman persatuan luas tetap terjaga.
• Bila bahan sulaman benih, lakukantidak lebih dari 7 Hst..
• Bila bahan sulaman bibit puterandari umur yang sama, lakukan tidaklebih dari 14 Hst..
62
• Dilakukan pada saat umurtanaman 18 hari setelahtanam
• Dengan mencabut tanamanyang bentuknya kecil-kecil(tidak normal)
• Disisakan tanaman sesuaidengan jarak tanam (1 atau2 tanaman per lubang)
PENJARANGAN
63
• Dilakukan pada saatumur tanaman 21 harisetelah tanam
• Dengan mencabut danmembersihkan gulmadisekitar tanaman jagung
• Dengan menggunakanherbisida kontak untukmengurangi biaya tenagakerjaTujuanTujuan ::
Agar pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal karenatidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan unsurhara, air maupun sinar matahari
PENYIANGAN
64
MACAMMACAM--MACAM GULMAMACAM GULMA
Imperata cylindrica(alang-alang)
Eleusine indica(Lulangan)
Cynodon dactylon(gerinting)
Scleria sumantresis(keris-kerisan,teki tajam)
Axonophus compressus(Rumput pahit)
Mimosa invisa(Putri malu)
Commelina nodiflora(Brambangan)
65
PEMBUMBUNAN
• Tujuan : untuk mematikan rumput-rumputan,memperbaiki pori-pori tanah dan merangsangtumbuhnya akar-akar baru (akar tunjang)
• Dilakukan pada saat umur tanaman + 25 hari setelahtanam dan 40 hari saat pemupukan ke - 3
66
Kondisi tanaman yang sudahdibumbun berumur + 6minggu.
• Fungsinya : memperlancaraliran air pada saat musimpenghujan
• Dengan guludan lebih ting-gi, tanaman tidak akantergenang air disampinguntuk memperkokoh posisitanaman
67
• Apabila terlihat tanda-tanda adanya seranganhama dan penyakit,segera lakukan penyem-protan dengan pes-tisida yang dianjurkan.
PENGENDALIAN HPT
68
Hama + 70 sp.• Hama utama
– Lalat bibit– Ulat grayak– Kumbang
landak– Aphis– P. batang– P. tongkol– Kumbang
bubuk– Belalang
• Jagung
– Kerusakan ekonomis
Perlu pengendalian
Penyakit +100 sp Penyakit utama
BulaiKaratHawar daunBercak daunHawar upihBusuk tongkolBusuk bijiVirus mosaik
HAMA DAN PENYAKIT JAGUNG
69
Hama Utama Jagung:
• Ulat tanah (Agrotis ipsilon)• Penggerek pucuk (Atherigona exigua)• Ulat grayak (Spodoptera sp)• Penggerek batang (Sesamia inferens)• Penggerek tongkol (Heliothis armigera)
70
Penyakit Utama Jagung :
• Bulai (Peronosclerospora maydis)• Hawar daun (Helminthosporium sp)• Karat daun (Puccinia sp)• Busuk Tongkol (Diplodia zeae)• Mosaik jagung (Maize Dwarf Mosaic Virus)
71
PHT Untuk Hama Jagung
• 1. PHT Hama Lalat Bibit– Sebaran : Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTT– Inang : Jagung, padi gogo, sorgum, gandum,
rumput, Cynodon sp., Panicum sp., dan Paspalum
– Gejala : Daun pucuk tergerek dan kering– Penyebab : Lalat Atehrigona sp.– PHT – Komponen :
» Pergiliran tanaman» Tanaman serempak» Aplikasi insektisida : Karbofuran» Mulsa
72
• 2. PHT Ulat Grayak– Sebaran : Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Papua– Inang : Jagung, teki,
kacang-kacangan– Gejala : Daun berlubang-lubang atau
tinggal tulangnya– Penyebab : Spodoptera sp.– PHT – Komponennya :
» Pergiliran tanaman» Tanam serempak» Sanitasi inang liar» Penyemprotan insektisida
monokrotofos, karbaril
73
• 3. PHT Penggerek Batang– Sebaran : Asia, Eropa, Amerika;
Indonesia (Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTB, NTT)
– Inang : Jagung, sorgum, Panicum spp.– Gejala : Lobang gerekan pada batang– Penyebab : Ostrinia furnacalis– PHT – Komponen :
» Pergiliran tanaman» Tanam serempak» Sanitasi inang liar» Pemangkasan bunga jantan 25%» Pemberian biopestisida Dipel
(B. thuringiensis)
74
• 4. PHT Penggerek Tongkol– Sebaran : Seluruh dunia– Gejalanya :
• Vegetatif lubang-lubang melintang pada daun
• Generatif rambut tongkol terpotong– Penyebab : Helicoverpa armigera– PHT – Komponennya :
• Varietas kelobot menutup• Musuh-musuh-musuh alami :
» Trichogramma» Eriborus sp. Tachi.» Metharrhizium» Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV)
• Penyemprotan insektisida pada ambang kerusakan 3 tkl/50 tan.
75
• 5. PHT Kutu Daun (Aphis)– Sebaran : Daerah tropis– Inang : Jagung, sorgum, jewawut,
tebu,tuton, bunti tanjing Pennisetum sp.)
– Gejala : • Langsung berat daun mengering• Tidak langsung vektor virus
– Penyebab : Aphis (Rhopalosiphum maydis Fitc.)
– PHT – Komponennya :» Musuh alami : Predator, parasit» Ionsektisida systimik
76
• 6. PHT Kumbang Landak– Sebaran : Jawa, Sumatera, Sulawesi – Inang : Jagung, Sorgum, ilalang– Gejala : Gerekan sejajar lubang daun,
daun mengering– Penyebabnya :
» Dactylispa balyi Gest.» Telur diletakkan diantara epidermis bagian
atas daun muda
– PHT – Komponennya :» Pergiliran tanaman» Tanam serempak» Sanitasi inang liar» Aplikasi insektisida klorpirifos
77
• 7. PHT Kumbang Bubuk– Sebaran : Diseluruh dunia– Inang : Beras, jagung, sorgum,
kacang- kacangan– Gejala : Biji berlubang– Penyebabnya : Kumbang bubuk
Sitophilus sp.– PHT – Komponennya :
» Varietas tahan : Genjah Madura, Goter» Pengeringan biji hingga kadar air 10%» Pengasapan» Bahan nabati dicampur biji» Kapur barus, insektisida karbofuran
78
PHT Penyakit Jagung
• 1. PHT Penyakit Bulai– Sebaran : Seluruh Prop. Indonesia– Inang : Jagung, sorgum, tebu, rumput-
rumputan– Gejala :
– Daun khlores– Serangan awal, tanaman cepat mati/kerdil– Tongkol tidak berkembang normal, biji
jarang– Penyebab : 10 spesies cendawan; 2 spesies ada di
Indonesia : P. maydis, P. philippinensis– PHT – Komponennya :
» Varietas tahan» Tanam serem[ak» Periode bebas tanaman jagung» Aplikasi fungisida metalaksil pada biji
79
• 2. PHT Penyakit Karat Daun– Sebaran : Diseluruh dunia– Inang : Jagung, Teosinte, Tripsacum sp.,
Erianthus sp.– Gejala :
• Bisul-bisul uredia dan telia pada daun jagung
• Serangan berat daun mengering– Penyebab : Tiga spesies :
» Puccinia polysora» Puccinia sorghi» Physopella zeae
– PHT – Komponennya :» Varietas tahan : Arjuna, Kalingga,
Wiyasa, Pioneer-2» Sanitasi kebun dari gulma inang» Fungisida Mancozeb, Trifomefon,
Dithiocarbonat
80
• 3. PHT Penyakit Bercak/Hawar Daun– Sebaran : Diseluruh dunia– Inang : Jagung, sorgum, sudangrass,
johnsongrass, gamagrass, teosinte
– Gejala : Bercak daun, hawar daun– Penyebab : Bercak daun
Helminthosporium maydis, H. tucicum
– PHT – Komponennya :» Varietas tahan» Sanitasi tanaman» Aplikasi fungisida untuk produksi benih
81
• 4. PHT Penyakit Hawar Upih– Sebaran : Diseluruh dunia– Inang : Banyak jenis tanaman Cynodon dactylon
banyak terserang di Sul-Sel– Gejala :
• Bercak melebar atau hawar mula-mula pada pelepah dan berkembang ke daun.
• Adanya zonasi perkembangan harian. • Tampak sclorotian berbentuk butiran putih atau
kecoklatan– Penyebabnya : Rhizoctonia solani– PHT – Komponennya :
» Varietas tahan» Sanitasi kebun]» Jarak tanam jangan terlalu rapat» Hindari pupu kandang berlebihan» Cendawan antagonis Trichoderma sp.
82
• 4a. Penyakit Bercak Daun Kelabu
– Sebaran : Afrika, Amerika, Asia, dan EropaDi Asia : China, India, Philippina, dan IndonesiaDi Indonesia : di Sumatera Utara
– Inangnya : jagung, sorgum, rumput Johnson, dan rumput Barnyard.
– Gejala : Pada daun tanaman stadia generatifBercak (0,5 – 5) cm x 2 mmWarna kuning kehijauan, kelabu, coklat (kering)
– Penyebab : Cercospora zeae maydis; Cercospora sorghi maydis
83
• 5. PHT Penyakit Busuk Batang/Tongkol– Sebaran : Diseluruh dunia– Inangnya : Jagung, sorgum, gandum, oats, barley, kapas,
kedelai– Gejala :
• Pangkal batang busuk, tanaman mengering, • Tongkol busuk sebagian atau seluruhnya
– Penyebabnya : Fusarium sp., Diplodia sp., Colletotrichum sp., Macrophomina sp., Phytium sp.,
Cephalosporium– PHT – Komponennya :
» Varietas tahan, benih sehat» Pergiliran tanaman» Pemupukan berimbang» Drainase yang baik di musim huja» Populasi tanaman jangan terlalu rapat» Hindari penanaman di musim hujan
84
• 6. PHT Penyakit Biji– Sebaran : Diseluruh dunia– Inang : Jagung, sorgum, gandum, jewawut, biji
rumput-rumputan– Gejala : Biji busuk berwarna hitam, coklat, hijau,
kuning, putih, abu-abu, dll.– Penyebab : Aspergillus spp., Fusarium spp.,
Diplodia sp. Helminthosporium sp., Cladosporium sp., Rhizoctonia sp. Rhizopus sp., Colletotrichum sp., Trichoderma sp.
– PHT – Komponennya :» Varietas tahan» Panen tepat waktu» Pengeringan baik, kelembaban rendah,
suhu 4-10 oC
85
Perubahan Jaringan Daun Perubahan Jaringan Daun ––menggerek jaringan daun dari bagian tepi daun atau menggerek jaringan daun dari bagian tepi daun atau melubangi bagian dedaunanmelubangi bagian dedaunan
Army wormarmyworm Fall Armyworm Grasshopper
*Perubahan jaringan daunPerubahan jaringan daun--lubanglubang--lubang kecil sircular atau pelukaan lubang kecil sircular atau pelukaan sepanjang dedaunansepanjang dedaunan
European corn borerSouthwestern cornborer
86
*Perubahan jaringan tanaman*Perubahan jaringan tanaman--Jaringan hijau antara atas dan bawah pada Jaringan hijau antara atas dan bawah pada permukaan daunpermukaan daun
Corn Bloctch leafminerDaun kering dari bawah keatas Daun kering dari bawah keatas –– umumnya berada dipermukaan daunumumnya berada dipermukaan daun
Bank Grass MiteTwo-Spotted spider Mite
87
Memahat jaringan batang atau patahMemahat jaringan batang atau patah--rebahrebah
Corn Rootworm larvae
European corn borer Southwestern cornborer Merusak TasselMerusak Tassel--Tassel patahTassel patah
Southwestern cornborer European corn borer
88Corn Leaf Aphid
Tassel rusakTassel rusak--tassel dimakan (dalam alur)tassel dimakan (dalam alur)
Fall Armyworm Western Bean Cutworm
Tassel rusak Tassel rusak ––Tassel menjadi tidak berwarnaTassel menjadi tidak berwarna
89
Memangkas rambutMemangkas rambut
Grasshopper Corn Earworm Northern Corn
Rootworm Beetle
Variegated CutwormWestern Bean Cutworm
Western Corn
Rootworm Beetle
90
Grasshopper
Fall Armyworm European
Corn BorerSouthwestern
Corn Borer
Corn Earworm
Western Bean Cutworm Variegated Cutworm
Merusak TongkolMerusak Tongkol--Menggerek panjang dari kernelMenggerek panjang dari kernel
Merusak TongkolMerusak Tongkol--merusak dengan menggorokmerusak dengan menggorok
91
Merusak Tongkol-goresan tongkol
European Corn Borer Southwesterncorn Borer
92
• 7. PHT Penyakit Virus Mosaik– Sebaran : Di seluruh dunia; di Indonesia : Jawa dan
Sulawesi– Inang : Jagung, sorgum, banyak jenis rumput– Gejala : Mosaik pada daun; infeksinya sistimik– Penyebabnya :
• Virus mosaik tebu• Virus mosaik kerdil jagung• Virus mosaik ketimun
– PHT – Komponennya :» Varietas tahan» Pergiliran anaman]» Sanitasi gulma inang» Aplikasi insektisida untuk vektornya
93
KENALI HAMA DAN PENYAKIT YANG MENYERANG TANAMAN JAGUNG
Hama ulat daun yang seringmenyerang tanaman jagungmuda. Biasanya menyerangpada fase pertumbuhan
Salah satu bentuk seranganulat daun dimana daunmenjadi rusak terutama daunmuda.
94
Tanaman jagung yangterserang hama cabuk.Biasanya menyerangpada tanaman yangberpengairan tehnisterutama saat musimkemarau
95
Penyakit bulai(Pernosclerosporamaydis) yangmenyerang tanamanmuda.
Penyakit mosaik virus padajagung yang menyebabkantanaman menjadi kerdil
96
Jagung yang terkenapenyakit karat daundimana pertumbuhan jaditerhambat dan prosesfotosintesa kurang sem-purna
Tanaman jagung yangterserang bercak daun,dimana daun terdapat flek-flek kecil dan daun menjadiputih dan kering.
97
Tanaman yang banyak tergenang air
Tanaman jagung yang rusak karena drainase
kurang baik
Penyebab :1. Pengolahan Lahan tidak rata sehingga
menimbulkan cekungan pada tanah2. Pembuatan Drainase yang kurang baik3. Curah Hujan yang terlalu tinggi
98
Gambar diatas adalah Profil Tanaman Jagung yang Kekurangan Nitrogen
99
BEBERAPA CONTOH GANGGUAN PADA TANAMAN JAGUNG
Gangguan bercak daun yang disebabkan penyakit Helminthosporium yangdimulai dengan bercak kecil dan berangsur-angur berkembang keseluruh daun.
Kekeringan yang menyebabkan tanaman berwarnahijaukeabu-abuan, daun-daun mengguling sebesar pensil
Gangguan yang disebabkan zat kimia yang menyebabkanujung dan tepi daun seperti terbakar.Jaringan daun matidan daunnya bertopi putih
100
Kahat magnesium menyebabkan timbulnya garis-garis keputihan sepanjangtulang daun dan seringkali timbul warna ungu pada bagian bawah daun tua
Kahat Fospor daunnya berwarna ungu kemerahan ,terutama pada tanaman yang masih muda.
Kahat Nitrogen dimulai dengan warna kekuningan padaujung daun dan berkembang sepanjang tulang daun utama
101
Udara kering menyebabkanpembentukan rambut lambat,persarian tidak sempurna pada saatpembentukan biji.
Tongkol jagung akibat kekuranganNitrogen pada saat kritis, ditandaidengan tongkolnya kecil, kadarprotein rendah dan ujurng tongkoltidak berbiji
Akibat kekurangan Fosfor ditandaidengan tongkolnya kecil, keringbengkok dengan pembentukkan bijitidak sempurna.
102
Tongol jagung akibat kekuranganNitrogen pada saat kritis, ditandaidengan tongkolnya kecil, kadarprotein rendah dan ujung tongkoltidak berbiji
Adanya rambut berwarna hijausaat tongkol masak menunjukkantanaman terlalu banyak dipupukNitrogen dan tidak seimbangdengan unsur hara lainnya
Kahat Kalium ditandai denganpembentukan tongkol yang tidaksempurna dimana ujung tongkoltidak berbiji penuh, dan bijinyajarang
103
104
105
PENGAIRAN
• Pengairan dilakukan sesuai dengankondisi lahan dan curah hujan.
• Waktu pengairan biasanya dilakukankurang lebih 15 hari sekali dengancara mengalirkan pada larikan dansecepatnya dibuang dan dipastikantidak ada yang menggenang.
106
Skema cara pengaturan air yang baik, agartanaman tidak tergenang yaitu dengan pembuatansaluran drainase diantara tanaman jagung
107
%N %P %K % Water20 weeks Less than 1 Less than 1 Less than 1 Less than 119 weeks Less than 1 1 Less than 1 118 weeks Less than 1 2 Less than 1 217 weeks Less than 1 5 Less than 1 316 weeks 2 8 - 515 weeks 4 9 - 614 weeks 6 11 1 813 weeks 10 13 5 1112 weeks 12 15 8 1211 weeks 16 11 16 1210 weeks 15 10 20 11
8 weeks 14 7 21 107 weeks 11 4 16 76 weeks 7 2 9 55 weeks 2 1 3 44 weeks Less than 1 Less than 1 1 22 weeks Less than 1 Less than 1 Less than 1 1
Less than 1 Less than 1 Less than 1 Less than 1Emergence
GROWTH PATTERN OF A MAIZE CROP
Source: Genetic Technology of PHBI, 2000
108
• Pengairan untuk tanaman jagung dilakukan 2 minggu sekalidan tidak boleh terlalu lama.
• Untuk lahan sawah yang pengairannya bagus, saluran airperlu diperhatikan.
• Untuk lahan tegal dan sawah kurang air bisa dibuatkansumur.
109
MASA GENERATIF
Hamparan tanaman jagungyang sudah memasuki fasegeneratif yang ditandaidengan munculnya bungasecara serentak
Bunga betina Bunga jantan
110
• Serbuk sari yang sudah masak bilaterkena angin dan menempel dirambut tongkol, maka akan terjadipembuahan.
• Pembuahan sempurna akanmenghasilkan buah yang baik
• Pengisian buah akan terusberlangsung setelah persarian yangberasal dari cadangan makanan hasilfotosintetis sampai akhirnyaterbentuk tongkol yang besar dansempurna
111
PEMANENAN
Umur PanenCiri-ciri Jagung Siap PanenCara PemanenanKadar Air Panen
112
Umur berapa bisa dipanen?
113
BAGAIMANA CIRI JAGUNG SIAP PANEN ?
• Satu bentuk tongkol jagung Hibridayang siap panen pada umur 101HST dengan ciri-ciri :1. Klobot sudah berwarna coklat2. Rambut berwarna hitam dan
kering3. Populasi klobot kering 90%4. Kadar air 28 – 30 %5. Biji jagung bila ditekan dengan
kuku tidak membekas
114
Ini adalah salah satu contohjagung yang klobotnya tidak dapatmenutup. Hal ini disebabkan :
Catatan :Jagung yang terbuka di negara Amerika lebih disukai karena lebih cepat kering sedang dinegara Indonesia bila tongkol terbuka dan terjadi musim hujan akan timbul jamur sehinggalebih disukai jagung yang tertutup rapat
KASUS JAGUNG TONGKOL TERBUKA
1. Jenis Varietas
2. Pemberian Pupuk Nitrogen yang berlebihan.
115
Contoh hamparan jagung tuayang sudah diambil batangatasnya (dipocok). Setelahbetul-betul kering baru bisadiambil dari pohonnya.
salah satu cara mempercepat pengeringan tongkol di lahan, yaitu
dengan memangkas batang di bagian atas tongkol jagung.
116
PENGANGKUTAN
Jagung yang sudah dipetik dari tanaman, dimasukkan ke
dalam karung untuk kemudian diangkut
117
Prediksi hasil :
Jika diasumsikan 3500 grain/kg pada MC 15% pada semua varietas, maka estimasi hasil grain/ha pada MC 15 % adalah :
Plants/ha x ears/plant x grains/ear x 1/(number of grains per kilo)
Maize Doctor, 2004
When ? After Stage R4
118
PASCA PANEN
Pemisahan TongkolPengeringan TongkolPemipilanPengeringan Biji JagungPengarunganPengangkutan ke Pabrik/Pasar
119
PEMISAHAN TONGKOLPEMISAHAN TONGKOL
Jagung yang sudah dipanen, disortir manayang baik dan mana yang jelek. Jagungyang jelek dipisahkan dengan jagung yangbaik untuk menghindari tertularnya jamurmaupun menjaga kualitas jagung itu sendiri
120
Setelah di rumah, jagung harus dijemur. Alas jemur dapat
menggunakan lantai jemur atau dari gedeg. Tujuannya adalah menurunkan
kadar air menjadi 18 – 22%
Cara lain menjemur tongkol jagungdengan menggunakan ram-ram agarudara bisa keluar masuk dari sisibawah, samping kiri dan kanan
PENJEMURAN TONGKOLPENJEMURAN TONGKOL
121
Penjemuran di lantai jemur yang benar adalah dengancara dilasah (diratakan) agar cahaya matahari bisamerata.Tongkol jagung yang menumpuk akan menyebabkanudara lembab yang pada akhirnya meningkatkanpopulasi jamur
122
Salah satu cara pengeringanyang dilakukan saat musimhujan yaitu dengan meng-gantungkannya pada pilar –pilar kayu.
Tongkol jagung yang sudahkering (kadar air 18 – 22%) segeradimasukkan ke dalam karungsambil menunggu proses pemi-pilan.
123
Cara lain adalahmenyusun ikatan-ikatan tongkolyang diletakkanpada bambu/kayudibawah naungan
124
Cara lain adalah menggantung ikatan-ikatan tongkoljagung tanpa klobot di bawah rumah panggung. Udaradapat bebas keluar masuk sehingga tongkol bisa menjadikering dan berkurang kadar airnya (banyak dijumpai didaerah Minang, Lampung, Sulsel)
125
PEMIPILAN BIJI JAGUNGPEMIPILAN BIJI JAGUNG
Setelah jagung dirasacukup kering makabisa langsung dipipil.Pemipilan dapat dila-kukan secara manualmaupun mekanis.
manual
Mekanis
126
Berikut adalah contoh mesinpemipil kapasitas yang lebihbesar (4 ton/jam). Mesin inidilengkapi roda sehingga dapatdibawa kemana-mana
127
PENJEMURAN BIJI JAGUNGPENJEMURAN BIJI JAGUNG
Biji jagung yang sudah dirontokkan darijanggelnya dapat langsung dijemur di lantai jemurbiasa maupun lantai jemur type punggung kura-kura.
128
Agar proses pengeringanbisa merata, maka harusdibolak-balik dengan meng-gunakan alat bantu (garu ).
Jagung yang sudah dike-ringkan, dikumpulkan dibagian gundukan danditutup untuk menjaga agarjagung tetap kering mes-kipun udara luar lem-bab/hujan
129
Garu bentuk gerigiberfungsi untuk meratakandan membalik jagung
Garu bentuk rata berfungsiuntuk meratakan sekaligusmengumpulkan jagung
130
MACAM MACAM –– MACAM PENGERINGANMACAM PENGERINGAN
131
132
PENGARUNGAN,PENYIMPANAN PENGARUNGAN,PENYIMPANAN
Jagung yang sudah cukupkering (KA = 15-16%)dikarungi dan disimpan digudang untuk kemudiandibawa ke Pasar,PedagangPengumpul atau ke PabrikPakan Ternak
133
Situasi Antrian yang tidak bisa dihindarkan saat trukmemasuki Pabrik Pakan Ternak. Semua kendaraan yangmasuk wajib antri untuk ditimbang dan diprosespenerimaan jagungnya.
134
Jagung yang diimport dari luar negeri biasanyamenggunakan kapal dimana jagung tersebut dibawa dalambentuk curah, untuk kemudian diangkut ke gudangpenyimpanan atau pabrik pakan
135
HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN PASCA PANEN
1. Panen cukup umur2. Simpan di tempat yang bersih3. Hindarkan penutupan jagung basah terlalu
lama4. Hindari Pemipilan jagung basah apabila tidak
ada fasilitas pengeringan5. Gunakan karung simpan yang bersih6. Gunakanlah alas untuk menyimpan7. Lakukan fumigasi bila penyimpanan lebih dari
2 bulan
136
PENGUJIAN AFLATOXIN
Pengujian aflatoxin secara visual, dimana biji jagung digiling dandisinari lampu ultra violet dalam kamar gelap. Jagung yang baikmemiliki kandungan aflatoxin nol PPB. Namun umumnya masih dapatditoleransi sampai dengan 100 PPB.
137
No. Komponen Biaya
Benih Lokal Budidaya
Tradisional
Benih Local Budidaya Semi
Modern Benih Komposit Hibrida
I.PULAU JAWA1 Sewa Lahan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
2 Persiapan Lahan 250.000 250.000 250.000 250.000
3 Benih Jagung 18 Kg x Rp. 18.000,-
324.000
20 Kg x Rp. 6.000,- 120.000
30 Kg x Rp. 1.200,- 36.000 36.000
4. Pupuk (Urea,KCl,TSP) 545.000 545.000 818.000
5. Pestisida 50.000 84.000 84.000 84.000
6. TK. Tanam (13 HOK) 104.000 104.000 104.000 104.000
7. Irigasi 40.000 80.000 80.000 80.000
8. Pemupukan (30 HOK) 240.000 240.000 240.000
9. Pemanenan ( Rp. 20/Kg) 40.000 90.000 105.000 150.000
10. Pemipilan (Rp. 25,-/Kg) 50.000 100.000 125.000 175.000
11. Pengeringan 70.000 140.000 175.000 245.000
TOTAL BIAYA 1.840.000 2.869.000 3.028.000 3.670.000
12. Produksi rata-rata (Kg) 2.000 4.000 5.000 7.000
13. Biaya Produksi/Kg di Jawa 920 717 606 524
II. LUAR JAWA14 Sewa Lahan 600.000 600.000 600.000 600.000
15 Biaya Produksi 1.240.000 2.269.000 2.428.000 3.0707.000
ANALISIS USAHATANI JAGUNG (biaya/Kg & per Ha)
138
Table 10. The % yield loss associated with different levels of defoliation occurring at different growth stages.
Growth stage
Level of defoliation V6 V12 VT R2
33% area removed1 3 7 22 10
66% area removed1 3 23 50 26
All leaves removed1 2 40 92 80
Leaves below ear removed2 2
Plants cut off just above the ear 2 45
54% area removed, low density3 28
51% area removed, high density3 18
73% area removed, high density3 37
Sources:1 CA Shapiro, TA Peterson, and A.D. Flowerday. 1986. Yield loss due to simulated hail damage on corn: a comparison of predicted and actual values. Agronomy Journal 78:585-589. (Temperate maize)2 R.F. Soza, A.D. Violic, and V. Claure. 1975. Maize forage defoliation. Paper presented at the XXI PCCMCA Meeting, EI Salvador.(Tropical maize)3 G. O. Edmeades and H. R. Laffite. 1993. Defolation and plant density effects on Maize selected for reduced plant height. Crop ScL in press. (Tropical maize; remaining leaves were close to the ear)
139
Kode stadium KeteranganStadia 0 Saat tanam sampai pemunculan dari permukaan tanahStadia 0.5 Daun ke-2 telah tumbuh sempurnaStadia 1.0 Daun ke-4 telah dibentuk sempurna, calon bunga jantan sudah mulai dibentuk Stadia 1.5 Daun ke-6 telah tumbuh sempurna, ruas-ruas di bawah daun ke-5, 6, dan 7 Stadia 2.0 Daun ke-8 telah tumbuh sempurna, laju pertumbuhan daun dan batang cepat, Stadia 2.5 Daun ke-10 telah tumbuh sempurna, laju pertumbuhan daun dan batang cepat, Stadia 3.0 Daun ke-12 telah tumbuh sempurna, empat helai daun terbawah mulai mati, Stadia 3.5 Daun ke-14 telah tumbuh sempurna, perkembangan bunga jantan mendekati Stadia 4.0 Daun ke-16 telah tumbuh sempurna, ujung bunga jantan mulai muncul, ruas-ruas Stadia 5.0 Rambut-rambut mulai muncul, pollen mulai terbentuk, daun dan bunga jantan Stadia 6.0 Disebut stadia blister, tongkol, kelobot dan janggel telah sempurna, pati mulai Stadia 7.0 Disebut stadia masak susu (dough), biji berkembang dengan cepat, pembelahan Stadia 8.0 Seluruh biji, beberapa biji mulai sempurna terbentuk, di dalam embrio, radikal, Stadia 9.0 Seluruh biji sudah sempurna terbentuk, embrio sudah masak, akumulasi bahan Stadia 10.0 Stadia masak fisiologis, akumulasi bahan kering sudah terhenti, kadar air dalam
Stadia Pertumbuhan Tanaman Jagung.
Sumber: Subandi, et.al., 1988
140
Morfologi Tanaman Jagung
141
VE : colleoptile mulai berkecambah dari permukaan tanah
Management : persiapan lahan hama tanah. Banjir dapat membunuh tanaman muda, tikus dan burung
dapat memakan benih dalam tanah
V1 : collar dari daun pertama mulai tampak (daun pertama selalu memiliki pucuk yang bulat)
Management : awal pengontrolan gulma
V2 : collar dari daun kedua mulai tampak
Management : awal pengendalian gulma dan management nitrogen (dan nutrisi lainnya), kultivasi tanaman
Vn : collar dari jumlah daun “N” tampak sebanding dengan daun akhir dari daun yang dimiliki tanaman”n” umumnya antara 16-22 tetapi flowering diwah 4-5 daun umumnya hilang
Management : pengendalian gulma antara V3 dan V8, nutrisi yang baik dan pemberian airakan menentukan potensial hasil
Vt :akhir cabang tassel mulai komplit tampak. Catatan hal ini tidak sama dengan bunga jantan dimana ketika anthesis dimulai
Management : cekaman air akan berpengaruh nyata terhadap hasil, corn borer dapat membuat masalah
142
R1 :rambut jagung mulai tampak 50% dari tanaman
Management : Cekaman air dan beberapa serangga menyerang tanaman (=pada umumnya adalah corn borer). Penyerapan K komplit, tetapi N dan P masih dibutuhkan tanaman
R2 : Stadia Blister (Pengisian kernel dengan aliran bersih dan embrio mulai tampak
Management : Cekaman air merupakan kendala penting. N dan P masih diabsorsi tanaman dan juga relokasi dari vegetatif ke reproduktif
R3 : Stadia Milk. PEngisian kernel dengan cairan putih, seperti susu (masak susu)
Management : Cekaman air sangat berpengaruh pada hasil
R4 : Stadia Dought. Pengisian kerneldengan warna putih menyerupai pasta.
Management : serangan serangga saat perkembangan grain
R5 : Stadia Dent. Bagian atas dari kernel terisi oleh starch/pati padat. Jika jenis varietas memiliki type biji dent, grain akan berbentuk dent. Garis putih susu tampak ketika kernel memperlihatkan dari kedua sisi samping baik untuk type flint atau dent/mutiara
Management : pada fase ini cekaman air dapat menurunkan ukuran grain, tetapi tidak mempengaruhi jumlahnya
143
R6 : Masak Fisiologis. Black layer mulai tampak pada bagian bawah grain. Pada saat ini MC grain sekitar 35%
Management : serangan serangga, tanaman rebah, tongkol busuk. Panen dan keringkan grain pada kelemban yang baik untuk menghindari aflatoxin