sapir-whorf hipotesis [compatibility mode]

Upload: ubaidillahd

Post on 17-Jul-2015

554 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Hipotesis Sapir-Whorf Sapirby. Ubaidillah

Edward Sapir (1884-1939)

Benjamin Lee Whorf j (1897-1941)

Sejarah Singkat Hipotesis Sapir-Whorf SapirThe Sapir- Whorf Hypothesis dan yang juga dikenal dengan nama Prinsip (Teori) Relativitas Bahasa (the Principle of Linguistic Relativity),dikenalkan pertama kali oleh Sapir pada tahun 1929, dan mulai populer p p p , p p sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Kepopuleran hipotesis ini karena ide Sapir ini ditulis dan dipublikasikan dalam tulisan-tulisan muridnya, Whorf, secara anumerta. Pada beberapa dekade setelah munculnya hipotesis ini hipotesis ini ini, terus mendapat kritikan bertubi-tubi dari para pengikut Chomsky yang mengatakan bahasa berasal dari pikiran (mentalism) (mentalism). Sekarang, HSW dipercaya oleh sebagian besar linguis bahwa bisa g p y g g memiliki pengaruh terhadap pikiran (Kay & Kampton, 1984:65-79). Secara singkat, teori relativitas b h S i k i l i i bahasa i i mengemukakan b h ini k k bahwa bahasa yang berbeda menghasilkan pola pikir dan budaya masyarakat yang berbeda pula dalam memandang dunianya (Sampson 1980:82 83) 1980:82-83)

Tokoh i i dilahirkan di L T k h ini dil hi k Lauenberg, Jerman. I seorang tokoh linguistik Lauenberg, J b Jerman. Ia k h li i ik antropologis di Amerika yang merupakan murid Franz Boas. Boas. Sapir pernah mempelajari bahasa pendudduk pantai lautan Pasifik di Amerika Utara. Utara. Ia memulai karirnya sebagai peneliti Antropologi di Musem Nasional Kanada. Lalu, Kanada. Lalu, berpindah ke Universitas Chicago (1925), kemudian ke 1925), Universitas Yale (1931) 1931) Sapir sudah memiliki pemikiran struktural dalam bahasa sebelum adanya strukturalisme S t kt li Saussure di S i . S i t l h lebih d h l mengkaji b h Swiss. Swiss Sapir telah l bih dahulu k ji bahasa secara struktural pada tatabahasa Takelma tahun 1911, sedangkan Cours de 1911, Linguistique Generale oleh de Saussure baru terbit pada tahun 1916. gu st que Ge e a e o e Saussu e ba u te b t ta u 1916. 9 6 Begitu pula jika dibandingkan dengan Bloomfield, buku Language: An Introduction to the Study of Speech oleh Sapir (1921) terbit dua belas tahun (1921) lebih awal daripada buku Language Bloomfield (1933) (1933) Namun, Namun, perhatian Sapir tidak hanya berkutat pada wilayah strukturalisme bahasa. bahasa. Sapir seperti gurunya Boas yang menekuni linguistik dan gurunya, Boas, antropologi sekaligus memiliki perhatian yang sangat luas. luas. Linguistik Sapir tidak terhenti pada struktur bahasa, tetapi juga merambah bahasa, kawasan budaya, sastra, mitologi, dan agama (Newmeyer, 1986:4; Newmeyer, 1986: Sampson, 1980: 81-82) . 1980: 81-82)

Edward Sapir (1884-1939) (1884-1939)

Benjamin Lee Whorf (1897-1941) (1897-1941)Tokoh ini alumnus Massachusetts Institute of Technology Camridge, AS, Camridge, dalam bid d l bidang teknik Ki i t h t k ik Kimia tahun 1918. L l , b k j sebagai pengawas 1918. Lalu bekerja Lalu, b i pemadam kebakaran Setelah bertemu dengan Sapir di Universitas Yale AS ia mulai mendalami Yale, AS, bahasa, bahasa, terutama bahasa asli Amerika. Dalam hal ini, bahasa Hopi di Arizona Amerika. ini, yang ia amati. amati. Akhirnya, Akhirnya, ia menjadi linguis yang terkenal setelah mempelajari bahasa Hopi ini, ini, yang tentunya dikaitkan dengan pola pikir masyarakatnya. Pandangan masyarakatnya. dunia mereka sangat unik, karena sifat bahasa Hopi yang eksotik. unik, eksotik. Pandangan mereka tentang ruang, waktu, kecepatan, dan obyek fisik di ruang, waktu, kecepatan, lingkungan sekitar sangat berbeda dengan pandangan penutur bahasag g g g p g p bahasabahasa Eropa pada umumnya. Bahkan Whorf menyatakan, seandainya fisika umumnya. menyatakan, dikembangkan oleh masyarakat Hopi, maka fisika (yang ada sekarang) akan sekarang) sangat berbeda wujud dan karakteristiknya (Sampson 1980: 86-88). 1980: 86-88)

Konsep Kebahasan menurut Hipotesis Sapir-Whorf SapirHSW memiliki dua versi, versi ekstrem dan versi moderat. versi, moderat. 1. Versi ekstrem dikenal dengan determenisme bahasa g (linguistic determenism) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan menentukan cara pandang dan pola pikir g p g p p penuturnya dalam melihat realitas dunia. dunia. 2. Versi moderat, dikenal dengan relativitas bahasa (linguistic moderat, relativity) menyatakan perbedaan dalam berbagai bahasa mencerminkan pola pikir yang berbeda dari penutur bahasa p p y g p (Strazny, 2005:927). Strazny, 2005:927) Bahasa yang mempengaruhi pola pikir masyarakatnya yang dimaksud dalam HSW adalah bahasa dalam bentuk kosakata dan struktur gramatika (Chapman et.al. 2009, 116) g ( p et.al. 2009, 116) Meskipun ada dua bahasa memiliki kosakata yang hampir atau bahkan sama, tetap terdapat sedikit perbedaan pada tataran sama, kognitifnya karena adanya perbedaan penggunaan bahasanya. bahasanya.

Sebelumnya, Sebelumnya, Wilhelm von Humboldt (1767-1835) dirujuk sebagai Bapak 1767-1835) Relativitas Bahasa. Menurut filusuf ini, terdapat hubungan yang erat antara Bahasa. ini, masyarakat, bahasa, masyarakat, bahasa, dan budaya. Dalam pandangan Humboldt suatu bahasa budaya. secara mutlak menentukan pola pikir penuturnya (Kadarisman, 2008:2). Kadarisman, 2008:

Hipotesis Sapir-Whorf ini memang menjadi hal yang kontroversi dalam kajian Sapirbahasa, kognisi, dan budaya. Apakah alur keterpengaruhannya satu arah budaya. seperti bagan di atas atau dapat saling berputar pengaruhnya atau alurnya atas, pengaruhnya, dapat dibalik? a a a ag a ya a a a, ya a dapa p ga u Bila kita cermati lagi masyarakat kita, ternyata budaya dapat mempengaruhi pola pikir penuturnya, lalu tertuang dalam bahasa. Hal ini dapat kita temukan bahasa. dalam budaya kolektif masyarakat di Indonesia yang tertuang dalam sistem kekerabatannya, mis. B k k b t mis. Bapak, Ib i k Ibu, S d Saudara, dll. K dll. Kosakata ini tidak h k t i i tid k hanya digunakan untuk menunjukkan anggota keluarga saja, tetapi sering digunakan u tu sapaa o a g kedua. untuk sapaan orang kedua. edua Dari penjelasan ini, alur yang muncul justeru berbalik dari bagan sebelumnya. sebelumnya. Budaya y p pola pikir p bahasa

(Vygotsky, 1934) dalam (Chaer, 2003) mengatakan bahwa pikiran (kognisi) tidak semata-mata diekspresikan dengan bahasa, tetapi pikiran dan katakata datang secara bersamaan. Kemudian, seorang ahli psikologi, Boroditsky menambahkan bahwa bahasa dan pikiran itu merupakan suatu hal yang saling berhubungan. Artinya bahasa dapat menentukan pikiran dan pikiran dapat menentukan bahasa. Jika pendapat ini dicermati, niscaya alur yang muncul akan tertuag dalam bagan berikut berikut.

Co o Contoh-co o Contoh-contoh Saling Pengaruh antara Bahasa, a g e ga u a a a Bahasa, a asa asa, Kognisi, Budaya. Kognisi, Budaya.1. 1

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ucapan terima kasih kepada Allah pada Skripsi/Tesis/Disertasi Skripsi/Tesis/ Sapaan di Indonesia yang bersifat kekerabatan (Bapak tinggal di mana?) mana?) Ungkapan greeting (Apa kabar?) dan (how do you do?) kabar?) Bentuk gramatika (berupa tenses) mempengaruhi kedisiplinan waktu penuturnya Penamaan warna di Afrika (hanya warna terang dan gelap) gelap) Suku Inuit di Eskimo memilki kosakata yang beraneka ragam y g g tentang salju. salju. Bangsa Arab, memiliki kosakata yang beraneka ragam tentang unta. Dll. unta. Dll.

REFERENSI1. 1 2. 3. 4. 5. Paul Kay and Willett Kempton (1984): What is the Sapir-Whorfhypothesis? American Anthropologist 86, 65-79. Newmeyer, Frederick J. 1986. Linguistic Theory in America (second edition). San Diego: Academic Press, Inc. Sapir, Edward. 1921. Language: An Introduction to the Study of Speech. San Diego NewYork London: Harcourt Brace Jovanovich Publishers Diego, York, Jovanovich, Publishers. Kadarisman, A. Effendi. 2008. Hipotesis Sapir-Whorf dan Ungkap Verbal

Keagamaan.Geoffrey. 1980. Schools of Linguistics, Competition and Evolution. Hutchinson: London, Melbourne, Sydney, Auckland, Johannesburg. Johannesburg Strazny, Philipp (ed.) . 2005. Encyclopedia of Linguistics. New York: An Imprint of the Taylor & Francis Group. Chapman, Siobhan and Christopher Routledge , 2009. Key Ideas in Linguistics and the Philosophy of Language. Edinburgh University Press Chaer, Abdul. 2003. Chaer Abdul 2003 Psikolinguistik: Kajian Teoritik Jakarta: Penerbit PT Teoritik. PT. Sampson,

6. 7. 8. 8

Rineka Cipta.