referat interna

21
DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................................ PENDAHULUAN........................................................................ A. DEFINISI...................................................................... B. KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI...................................................... C. MANIFESTASI KLINIK............................................................ D. PATOFISIOLOGI................................................................. E. DIAGNOSIS..................................................................... F. PENATALAKSANAAN............................................................... G. KOMPLIKASI.................................................................... H. PROGNOSIS..................................................................... KESIMPULAN ........................................................................ DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 1

Upload: frisma-indah-permatasari

Post on 06-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cuahing syndrom

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDAFTAR ISI1PENDAHULUAN2A.DEFINISI3B.KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI3C.MANIFESTASI KLINIK4D.PATOFISIOLOGI5E.DIAGNOSIS7F. PENATALAKSANAAN12G.KOMPLIKASI14H.PROGNOSIS14KESIMPULAN ...........................................................................................................16DAFTAR PUSTAKA17

PENDAHULUAN

Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme),baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus,hipofisis,adrenal (spontan). 1 ,2 Nama sindrom Cushing diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912.Penyakit ini ditandai dengan obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah,amenore,hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glukosuria, osteoporosis dan tumor basofilik hipofisis.1Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20 hingga 50 tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai dengan hipertensi dan gula darah yang tidak terkontrol,akan meningkatkan risiko terserang penyakit ini.3Sebagian besar kasus Sindrom Cushing disebabkan iatrogenic pemberian glukokortikoid eksogen, sedangkan kejadian tahunan sindrom Cushing endogen telah diperkirakan sebesar 13 kasus per juta individu. Dari kasus-kasus ini, sekitar 70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non endokrin (pituitary ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik, dan 15% karena tumor adrenal primer.4 Insiden hiperplasi hipofisis adrenal tiga kali lebih besar pada wanita dari pada laki-laki, kebanyakan muncul pada usia dekade ketiga atau keempat.1Insiden puncak dari sindrom Cushing,baik yang disebabkan oleh adenoma adrenal maupun hipofisis terjadi sekitar usia 25-40 tahun. Pada ACTH ektopik, insiden lebih sering pada laki-laki dibanding wanita. 4

A. DefinisiSindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis- adrenal (spontan). 1,2

B. Klasifikasi dan EtiologiBerdasarkan pengaruh hormon adenokortikotropik terhadap terjadinya hipersekresi glukokortikoid, maka sindrom cushing dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu dependent ACTH dan independent ACTH Dependent ACTHPada tipe ini hipersekresi glukokortikoid disebabkan oleh hipersekresi ACTH. Hipersekresi kronik ACTH menyebabkan hiperplasia zona fasikulata dan zona retikularis korteks adrenal. Hiperplasia ini mengakibatkan hipersekresi hormon adrenokortikal yaitu glukokortikoid dan androgen, sehingga pada tipe ini ditemukan peningkatan kadar hormon adrenokortikotropik dan kadar glukokortikoid dalam darah. Yang termasuk dalam sindrom ini adalah adenoma hipofisis dan sindrom ACTH ektopik.3 Adenoma hipofisis (penyakit cushing)

Pada adenoma hipofisis, sel sel kortikotropik secara spontan mensekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) secara berlebihan. Keadaan ini mengakibatkan hiperplasia adrenal bilateral dan selanjutnya menyebabkan hipersekresi ACTH dan hipersekresi glukokortikoid. 4

Sindrom ACTH ektopik

Sindrom ACTH ektopik merupakan sindrom cushing yang penyebab primernya berupa tumor jaringan yang mensekresi ACTH atau zat yang mempunyai aktivitas seperti ACTH secara berlebihan. Hipersekresi ACTH ini mengakibatkan hiperplasia adrenal dan selanjutnya menyebabkan hipersekresi glukokortikoid. Kadang kadang tumor jaringan nonendokrin ini ada yang mensekresi CRH (corticotropin releasing hormone)secara berlebihan, mengakibatkan hipersekresi ACTH, sehingga menyebabkan hipersekresi glukokortikoid, ini disebut sebagai sindrom CRH ektopik. Tumor tumor jaringan nonendokrin yang mensekresi ACTH ataupun CRH antara lain tumor paru, timus, pankreas, tiroid, dan ovarium. 4

Sindrom cushing independent ACTHPada tipe ini tidak ditemukan adanya pengaruh sekresi ACTH terhadap sekresi glukokortikoid atau hipersekresi glukokortikoid tidak dibawah pengaruh hipotalamus- hipofisis3Pada tipe ini ditemukan peningkatan kadar glukokortikoid di dalam darah, sedangkan kadar ACTH menurun karena mengalami penekanan. Yang termasuk dalam sindrom ini adalah tumor adrenokortikal, hiperplasia adrenal nodular dan iatrogenik3 Tumor adrenokortikal

Tumor adrenokortikal primer seperti adenoma ataupun karsinoma yang mensekresi glukokortikoid secara berlebihan, menyebabkan kadar glukokortikoid plasma meningkat. 4

Hiperplasia adrenal nodular

Yang dapat menyebabkan keadaan ini antara lain, primary pigmented nodular adrenocortical disease. 4

Iatrogenik

Pemberian obat obatan glukokortikoid dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan meningkatnya kadar glukokortikoid dalam darah4

C. Manifestasi Klinis Pasien dengan sindrom Cushing dapat mengeluhkan berat badannya bertambah, terutama di wajah, daerah supraclavicula, punggung atas, dan dada.Pasien sering melihat perubahan di kulit mereka, termasuk stretch mark ungu, mudah memar, dan tanda-tanda lain dari kulit yang menipis.Karena kelemahan otot proksimal yang progresif, pasien mungkin mengalami kesulitan naik tangga, keluar dari kursi yang rendah, dan mengangkat tangan mereka.Haid tidak teratur, amenore, infertilitas, dan penurunan libido dapat terjadi pada wanita karena inhibisi sekresi dari luteinizing hormon (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH), yang kemungkinan disebabkan gangguan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH).Pada pria, penghambatan LHRH dan FSH / LH fungsi dapat menyebabkan penurunan libido dan impotensi.Masalah-masalah psikologis seperti depresi,disfungsi kognitif, dan emosional. 4Memburuknya hipertensi dan diabetes mellitus, kesulitan dengan penyembuhan luka, peningkatan infeksi, osteopenia, dan osteoporosis sehingga dapat terjadi fraktur.Pasien dengan tumor pituitari yang menghasilkan ACTH (penyakit Cushing) dapat mengeluh sakit kepala, poliuria dan nokturia, masalah penglihatan, atau galaktorea.Gejala kelebihan glukokortikoid dalam hubungannya dengan virilisasi pada wanita atau feminisasi pada pria menunjukkan sebuah karsinoma adrenal sebagai penyebab dari sindrom Cushing.

D. PatofisiologiSecara fisiologis hipotalamus berada di otak dan kelenjar hipofisis berada tepat di bawahnya. Inti paraventrikular (PVN) dari hipotalamus melepaskan Corticotrophin-releasing hormone (CRH), yang merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan adrenocorticotropin (ACTH). ACTH bergerak melalui darah ke kelenjar adrenal kemudian merangsang pelepasan kortisol. Kortisol disekresi oleh korteks kelenjar adrenal dari daerah yang disebut zona fasciculate sebagai respons terhadap ACTH. Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative feedback)pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis.5Sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol berdasarkan etiologi apapun, baik kelebihan kadar pemberian glukokortikoid eksogen ataupun overproduksi kortisol endogen. Overproduksi glukokortikoid endogen atau hiperkortisolisme yang independen ACTH biasanya disebabkan oleh neoplasma yang mensekresi kortisol dalam korteks kelenjar adrenal (neoplasma adrenocortical primer).4,5 Biasanya merupakan sebuah adenoma dan jarang karsinoma.5Adenoma ini menyebabkan kadar kortisol dalam darah sangat tinggi, terjadinya umpan balik negatif terhadap hipofisis dari tingkat kortisol yang tinggi akan menyebabkan tingkat ACTH sangat rendah.5Pada kasus lain dengan dependen ACTH, sindrom Cushing hanya merujuk kepada hiperkortisolisme sekunder akibatproduksi berlebihan ACTH dari corticotrophic pituitary adenoma. Hal ini menyebabkan kadar ACTHdalam darah meningkat bersamaan dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap tinggi karena tumor menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsif terhadap umpan balik negatif dari kadar kortisol yang tinggi.5 ACTH juga dapat disekresi berlebihan pada pasien-pasien dengan neoplasma yang memiliki kapasitas untuk menyintesis dan melepaskan peptida mirip ACTH baik secara kimia maupun fisiologik. ACTH berlebihan yang dihasilkan dalam keadaan ini menyebabkan rangsangan yang berlebihan terhadap sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan disebabkan oleh penekanan pelepasan ACTH hipofisis. Jadi, kadar ACTH yang tinggi pada penderita ini berasal dari neoplasma dan bukan dari kelenjar hipofisisnya. 2Sejumlah besar neoplasma dapat menyebabkan sekresi ektopik ACTH. Neoplasma-neoplasma ini biasanya berkembang dari jaringan-jaringan yang berasal dari lapisan neuroektodermal selama perkembangan embrional. Karsinoma sel oat paru, karsinoid bronkus, timoma, dan tumor sel-sel pulau di pankreas, merupakan contoh-contoh yang paling sering ditemukan. Beberapa tumor ini mampu mesekresi CRH ektopik. Pada keadaan ini, CRH ektopik merangsang sekresi ACTH hipofisis, yang menyebabkan terjadinya sekresi kortisol secara berlebihan oleh korteks adrenal. Jenis sindrom Cushing yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang berlebihan-hipofisis atau ektopik- seringkali disertai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi ini disebabkan oleh sekresi peptida yang berhubungan dengan ACTH dan kerusakan bagian-bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik. Pigmentasi terdapat pada kulit dan selaput lendir.2Hiperplasia bilateral micronodular dan hyperplasia macronodular merupakan penyebab Cushing sindrom yang langka.4 Sindrom Cushing juga merupakan penyakit autoimun pertama kali diidentifikasi pada manusia.

E. Diagnosis Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan :

1. Obesitasa. Pasien mengalami peningkatan jaringan adiposa di wajah (moon face), punggung atas di pangkal leher (buffalo hump), dan di atas klavikula (bantalan lemak supraklavikularis).b. obesitas sentral dengan jaringan adiposa meningkat di mediastinum dan peritoneum; peningkatan ratio pinggang-pinggul yakni > 1 pada pria dan>0,8 pada wanita. Hasil CT scan abdomen, menunjukkan peningkatan lemak visceral yang jelas. 42. Kulita. Facial plethora terutama di pipi.b. Violaceous striae (striae ungu) > 0,5 cm, umumnya di abdomen, pantat, punggung bawah, paha atas, lengan atas, dan payudara.c. Terdapat ekimosis.d. Pasien dapat mempunyai telangiectasias dan purpura.e. Atrofi cutaneous dengan eksposur jaringan vaskular subkutan dan kulit. Kelebihan glucocorticoid menyebabkan peningkatan lanugo facial hair.f. Acanthosis nigricans, yang berhubungan dengan resistensi insulin dan hiperinsulinisme . Umumnya ditemukan di axila, siku, leher, dan di bawah payudara.3. Jantung dan renalHipertensi dan edema dapat terjadi karena aktivasi kortisol dari reseptor mineralokortikoid menuju natrium dan retensi air. 44. GastroenterologiUlkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa gejala. Khususnya pada risiko pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid. 45. Endokrina. Galaktore dapat terjadi ketika tumor hipofisis anterior menghambat tangkai hipofisis yang mengarah ke tingkat prolaktin tinggi. 4b. Rendahnya kadar testosterone pada priadapat mengakibatkan penurunan volume testis dari penghambatan LHRH dan LH / FSH fungsi.46. Rangka / otota. Dapat terjadi kelemahan otot proksimal.b. Terjadinya osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan tinggi, dan nyeri tulang rangka aksial. 4Tanda klinis pada sindrom cushing berdasarkan frekuensi penderitanya :

Tanda Klinik Sindrom CushingFrekuensi Penderita (%)

Tipikal habitus97

Berat badan bertambah94

Lemah dan lelah87

Hipertensi (TD> 150/90 mmHg)82

Hirsutisme80

Amenore77

Striae Kutan67

Perubahan personal66

Ekimosis65

Edema62

Poliura, polidipsi23

Hipertrofi klitoris19

Gordon H, et al. Disorders of the Adrenal Cortex-Cushing syndrome. In: Kasper D, et al, editors. Harrison Principle Of Internal Medicine Sixteenth Edition.Mc. Graw-Hill. New York. USA 2005.

Physical findings in Cushing syndrome

Gordon H, et al. Disorders of the Adrenal Cortex-Cushing syndrome. In: Kasper D, et al, editors. Harrison Principle Of Internal Medicine Sixteenth Edition.Mc. Graw-Hill. New York. USA 2005.

Pemeriksaan Penunjang1. Tes-tes khusus untuk membedakan hiperplasi-adenoma atau karsinoma : Urinary deksametasone suppression test. Ukur kadar 17 hidroxi kostikosteroid dalam urin 24 jam, kemudian diberikan dexametasone 4 X 0,5 mg selama 2 hari, periksa lagi kadar 17 hidroxi kortikosteroid bila tidak ada atau hanya sedikit menurun, mungkin ada kelainan. Berikan dexametasone 4 x 2 mg selama 2 hari, bila kadar 17 hidroxi kortikosteroid menurun berarti ada supresi-kelainan adrenal itu berupa hiperplasi, bila tidak ada supresi kemungkinan adenoma atau karsinoma.6 Short oral metyrapone test. Metirapone menghambat pembentukan kortisol sampai pada 17 hidroxikortikosteroid. Pada hiperplasi, kadar 17 hidroxi kortikosteroid akan naik sampai 2 kali, pada adenoma dan karsinoma tidak terjadi kenaikan kadar 17 hidroxikortikosteroid dalam urine. 6 Pengukuran kadar ACTH plasma. Bila terdapat insufisiensi adrenal, kadar ACTH plasma digunakan untuk membedakan bentuk yang primer dan sekunder Pada penderita-penderita insufsiensi adrenal primer, kadarACTH plasma lebih dari 240 pg/mL (44,4 pmol/L) dan biasanya berkisar antara 400 sampai 2000 pg/mL (88,8-444pmol/L). Pada keadaan defisiensi ACTH hipofisis, kadar ACTH plasma biasanya kurang dari 20 pg/mL (4,4 pmol/L). 6 Test stimulasi ACTH, pada adenoma didapati kenaikan kadar sampai 2 3 kali, pada kasinoma tidak ada kenaikan. 62. Tes untuk menentukan penyebab Sindrom CushingSetelah Sindrom Cushing telah didiagnosis, tes lain digunakan untuk menemukan lokasi yang tepat dari kelainan yang mengarah ke kortisol kelebihan produksi. Tes pilihan tergantung, sebagian, pada preferensi dari endokrinologi atau pusat tempat tes dilakukan. 6

Stimulasi CRH testTanpa pretreatment dengan deksametason, membantu orang-orang yang terpisah dari orang-orang adenomas hipofisis dengan sindrom ACTH ektopik atau adrenal tumor. Sebagai akibat dari CRH injeksi, orang-orang dengan hipofisis adenoma biasanya mengalami peningkatan kadar ACTH dan kortisol karena CRH bekerja langsung pada hipofisis. Respons ini jarang terlihat pada orang dengan sindrom ACTH ektopik dan praktis tidak pernah pada orang dengan tumor adrenal.6 Dosis tinggi tes supresi deksametason (HDDST)Tes ini membantu orang-orang yang terpisah dengan kelebihan produksi dari ACTH hipofisis adenoma akibat dari orang-orang dengan penghasil ACTH ektopik tumor. Deksametason dosis tinggi biasanya menekan kadar kortisol pada orang dengan hipofisis adenoma tetapi tidak pada mereka yang penghasil ACTH ektopik tumor. 6 Radiologic imaging: langsung visualisasi dari kelenjar endokrinImaging tes menunjukkan ukuran dan bentuk dari hipofisis dan kelenjar adrenal dan membantu menentukan apakah ada tumor . Yang paling umum adalah tes pencitraan computerized tomography (CT) scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). CT scan menghasilkan serangkaian gambar x-ray memberikan gambar penampang dari bagian tubuh. MRI juga menghasilkan gambar organ dalam tapi tanpa memaparkan pasien terhadap radiasi pengion. Prosedur imaging digunakan untuk menemukan tumor setelah diagnosis telah dibuat. Imaging tidak digunakan untuk membuat diagnosis Sindrom Cushing karena tumor jinak biasanya ditemukan di hipofisis dan kelenjar adrenal. Tumor ini, kadang-kadang disebut incidentalomas, tidak menghasilkan hormon dalam jumlah yang berbahaya. Mereka tidak dihilangkan kecuali tes darah menunjukkan bahwa mereka adalah penyebab gejala atau mereka yang luar biasa besar. Sebaliknya, pituitary tumor mungkin tidak dapat dideteksi oleh pencitraan di hampir separuh dari orang-orang yang pada akhirnya memerlukan operasi hipofisis Sindrom Cushing. 6 Sampling sinus Petrosal Tes ini tidak selalu diperlukan, tetapi dalam banyak kasus, ini adalah cara terbaik untuk membedakan pituitari dari ektopik penyebab Sindrom Cushing. Sampel darah diambil dari sinus-petrosal vena yang menguras hipofisis-dengan memasukkan selang kecil melalui pembuluh darah di paha atau pangkal paha. Bius lokal dan diberikan obat penenang ringan, dan sinar x yang diambil untuk memastikan posisi yang benar dari tabung. Sering CRH, hormon yang menyebabkan hipofisis untuk melepaskan ACTH, diberikan selama tes ini untuk meningkatkan akurasi diagnostik. Kadar ACTH dalam sinus petrosal diukur dan dibandingkan dengan kadar ACTH dalam vena lengan. Tingkat yang lebih tinggi dari ACTH dalam sinus daripada di vena lengan bawah menunjukkan adenoma hipofisis. Tingkat serupa ACTH dalam sinus dan petrosal menyarankan lengan bawah sindrom ACTH ektopik. 7F. Penatalaksanaan Penyakit Cushing Tujuan terapi sindroma Cushing adalah untuk mengangkat atau menghancurkan lesi dasar sehingga dapat mengoreksi hipersekresi hormon-hormon adrenal tanpa menyebabkan induksi terjadinya kerusakan adrenal atau hipofisis, yang membutuhkan terapi pengganti permanen terhadap defisiensi hormon-hormon yang timbul. Terapi penyakit Cushing pada masa kini ditujukan untuk mengontrol hipersekresi ACTH oleh hipofisis,metode-metode melakukan hal tersebut yang dapat dikerjakan pada masa sekarang adalah pembedahan mikro, berbagai bentuk terapi radiasi dan inhibisi sekresi ACTH secara farmakologis.8 Sindroma ACTH Ektopik Penyembuhan sindroma ACTH ektopik hanya dapat dilakukan pada tumor-tumor yang bersifat lebih "benigna" seperti karsinoid bronkial atau timus. Terapi dipersulit oleh adanya tumor-tumor metastase yang maligna dan disertai dengan hiperkortisolisme yang berat. Terapi yang ditujukan terhadap tumor primer biasanya tidak berhasil, dan tindakan-tindakan lain harus dilakukan untuk mengoreksi keadaan steroid berlebihan.8 Medikamentosa Hipokalemia berat membutuhkan penggantian kalium dalam dosis besar serta spironolakton untuk memblokade efek mineralokortikoid. Obat-obat yang memblokade sintesis steroid (ketokonazol, metirapon, dan aminoglutetimid) bermanfaat, tetapi obat-obat ini dapat menyebabkan hipoadrenalisme, dan sekresi steroid harus dimonitor dan diberikan steroid pengganti bila perlu. Dosis ketokonazol ialah 400-800 mg/hari terbagi dalam dosis dan biasanya ditoleransi dengan baik. 8 Operatif Adrenalektomi bilateral jarang dibutuhkan, tapi mungkin dibutuhkan jika hiperkortisolisme sulit dikontrol. 8 Tumor-Tumor Adrenal: Adenoma adrenalPasien dengan berhasil diterapi dengan adrenalektomi unilateral, hasilnya sangat baik, karena aksis hipotalamushipofisis dan adrenal kontralateral tersupresi oleh adanya sekresi kortisol yang berlangsung lama, pasien ini dapat mengalami insufisiensi adrenal pada masa postoperatif dan membutuhkan terapi glukokortikoid selama maupun sesudah tindakan pembedahan sampai adrenal yang tersisa pulih berfungsi kembali. 8 Karsinoma adrenalTerapi pada karsinoma adrenokortikal kurang memuaskan,sebagian besar penderita telah mengalami metastasis pada saat diagnosis dibuat, biasanya ke retroperitoneum, hepar dan paru-paru. 8 Terapi operatifJarang terjadi penyembuhan dengan tindakan pembedahan, tetapi eksisi bermanfaat untuk mengurangi massa tumor dan derajat hipersekresi steroid. Sekresi steroid yang menetap tidak dapat disupresi segera setelah periode operasi menunjukkan adanya sisa metastasis tumor. 8 Terapi medisMitotan merupakan obat pilihan. Dosisnya 6-12 g/hari peroral dibagi 3-4 dosis. Dosis ini sering harus dikurangi karena timbulnya efek samping pada 80% penderita (diare, nausea, muntah-muntah, depresi, somnolen). Sekitar 70% penderita berhasil mencapai reduksi sekresi steroid, tetapi hanya 35% yang berhasil dikecilkan ukuran tumornya. Ketokonazol, metirapon dan aminoglutetimid (tunggal atau dikombinasi) berguna untuk mengontrol hipersekresi steroid pada penderita-penderita yang tidak berespons terhadap mitotan. Radioterapi dan kemoterapi konvensional tidak berguna pada penyakit ini. 8 Hiperplasia Adrenal Nodular Bila ketergantungan ACTH hipofisis dapat diperlihatkan, hiperplasia makronodular dapat diobati seperti kasus-kasus penyakit Cushing lainnya. Ketika ketergantungan tidak ada, seperti hiperplasia mikronodular dan pada beberapa kasus hiperplasia makronodular, maka adrenalektomi bilateral dapat dilakukan. 8

H.KomplikasiSindrom Cushing, jika tidak diobati, menghasilkan morbiditas serius dan bahkan kematian. Pasien mungkin menderita dari salah satu komplikasi hipertensi atau diabetes. Kerentanan terhadap infeksi meningkat. Kompresi patah tulang belakang osteoporosis dan nekrosis aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan. Nefrolisiasis dan psikosis dapat terjadi. Setelah adrenalektomi bilateral, seorang dengan adenoma hipofisis dapat memperbesar progresifitas, menyebabkan kerusakan lokal (misalnya, penurunan bidang visual) dan hiperpigmentasi; komplikasi ini dikenal sebagai sindrom Nelson. 8

I.PrognosisSindroma Cushing yang tidak diterapi sering berakibat fatal, dan kematian dapat disebabkan oleh tumor-tumor yang mendasarinya, seperti pada sindroma ACTH ektopik dan karsinoma adrenal. Pada sebagian besar kasus,kematian terjadi akibat hiperkortisolisme yang menetap dan komplikasi-komplikasinya, termasuk hipertensi, penyakit kardiovaskular, stroke, tromboembolisme, dan kerentanan terhadap infeksi. Pada penyakit cushing dengan kemajuan teknik pembedahan mikro hipofisis dan iradiasi dengan partikel berat, sejumlah besar penderita penyakit cushing dapat berhasil diterapi, dan angka morbiditas serta mortalitas operasi yang terjadi dengan melakukan adrenalektomi bilateral tidak lagi merupakan gambaran dari riwayat alamiah penyakit tersebut. Penderita penyakit Cushing yang mempunyai tumor hipofisis berukuran besar pada saat didiagnosis akan mempunyai prognosis yang lebih buruk dan dapat meninggal akibat invasi tumor atau hiperkortisolisme yang menetap. Pada tumor adrenal prognosis pada adenoma sangat baik, walaupun angka mortalitas dan morbiditas yang terjadi dalam kaitan dengan tindakan adrenalektomi harus dipertimbangkan pada penderita-penderita tersebut. Pada sindroma ACTH ektopik prognosis juga buruk pada penderita sindroma ACTH ektopik yang disebabkan tumor maligna, pada penderita ini yang disertai dengan hiperkortisolisme yang berat. Prognosis lebih baik pada penderita sindroma ACTH ektopik yang disebabkan tumor benigna.8

KESIMPULANSindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis- adrenal (spontan). 1,2 Sindrom ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dependen ACTH dan Independen ACTH 2. Penyebab dari sindrom Cushing dapat berasal dari pemberian steroid eksogen, overproduksi glukokortikoid endogen karena adenoma penghasil ACTH hipofisis maupun adrenal lesi primer, dan ektopik ACTH. Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada penderita penyakit ini antara lain : penumpukan lemak pada wajah, sehingga tampak gambaran moon face, obesitas sentral, lemah dan lelah, hipertensi (TD> 150/90), hirsutisme, amenore, striae kutan, ekimosis, edema, poliura, polidipsi, dan hipertrofi klitoris.4 Secara patofisiologi, sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol berdasarkan etiologi apapun, Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative feedback) pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis. 5 Namun pada kasus lain, kadar ACTH dalam darah meningkat bersamaan dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap tinggi karena tumor menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsif terhadap umpan balik negatif dari kadar kortisol yang tinggi.5 Salah satu tumor yang berperan adalah corticotrophic pituitary adenoma. Penegakkan diagnosis sindrom cushing didapat dari tanda-tanda klinis ditambah dengan pemeriksaan penunjang.1Pemeriksaan kadar ACTH plasma dapat digunakan untuk membedakan berbagai penyebab Sindrom Cushing, terutama memisahkan penyebab dependen ACTH dan independen ACTH.1 Pencitraan yang biasanya dilakukan adalah CT scan kelenjar adrenal. CT scan kelenjar adrenal biasanya menunjukkan pembesaran adrenal pada pasien dengan sindrom Cushing dependen ACTH dan massa adrenal pada pasien dengan adenoma atau karsinoma adrenal.2,7 Penatalaksanaan yang diberikan tergantung etiologinya, sebagai contoh bila diagnosis adenoma atau karsinoma ditegakkan, maka dapat dilakukan eksplorasi adrenal dengan eksisi tumor. Sindrom Cushing, jika tidak diobati, menghasilkan morbiditas serius dan bahkan kematian. Pasien mungkin menderita dari salah satu komplikasi hipertensi atau diabetes. Kerentanan terhadap infeksi meningkat. Kompresi patah tulang belakang osteoporosis dan nekrosis aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan.DAFTAR PUSTAKA1. Piliang S, Bahri C. Hiperkortisolisme. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV FKUI. 2006.halm 1979 - 19832. Schteingart D. Gangguan Hipersekresi Adrenal. In : Price SA, Wilson LM, editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Ed 6. Vol 2. Jakarta: EGC; 2003.halm 1237 - 12443. NIDDK. Cushing Syndrome. U.S Department of Health and Human Services. 2010 . http://endocrine.niddk.nih.gov/pubs/cushings/Cushings_Syndrome_FS. pdf4. Adler GK. Cushing Syndrome. Harvard Medical School. USA 2009. Available from http://emedicine.medscape.com/article/117365.5. The History of Cushings Disease: a controversial tale, J R Soc Med. 1991.halm 363 - 3666. Stephen J, McPhess, Maxine A. Current Medical diagnosis and Treatment 2010. Chapter 26-Cushing Syndrome. McGraw-Hill : 20107. Gordon H, et al. Disorders of the Adrenal Cortex-Cushing syndrome. In: Kasper D, et al, editors. Harrison Principle Of Internal Medicine Sixteenth Edition.Mc. Graw-Hill. New York. USA 2005.halm 2134 - 21388. Atkinson AB: The treatment of Cushing's syndrome. Clin Endocrinol 1991.hlm 169 - 178

18