p p k atau spm interna 2010

Upload: maktal-budiyarto

Post on 17-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    1/55

    DIABETES MELITUS

    PENGERTIAN

    Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia

    akibat defek pada:

    1. Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik)dan dijaringan perifer (otot dan lemak).

    2. Sekresi insulin oleh sel beta pankreas.

    3. atau keduanya.

    Klasifikasi Diabetes melitus(DM)

    . D! tipe 1 (destruksi sel "# umumnya diikuti defisiensi insulin absolut):

    Immune-mediated, Idiopatik

    . D! tipe 2 (ber$ariasi mulai dari predominan resistensi insulin dengan

    defisiensi insulin relatif sampai predominan defek sekretorik dengan resistensi

    insulin).. %ipe spesifik lain:

    Defek genetik pada fungsi sel ". Defek genetik pada kerja insulin. &enyakit eksokrin pangkreas. 'ndokrinopati. Diinduksi obat atau at kimia. nfeksi. entuk tidak laim dariImmune mediatedD!. Sindrom genetik lain# yang kadang berkaitan dengan D!.

    *. D! gestasional.

    DIAGNOSIS

    %erdiri dari:

    Diagnosis D!. Diagnosis komplikasi D!. Diagnosis penyakit penyerta. &emantauan pengendalian D!.

    +namnesis:

    Keluhan khas D!: poliuria# polidipsia# polifagia# penurunan berat badan yang

    tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan tidak khas D!: lemah# kesemutan# gatal# mata kabur# disfungsi ereksi

    pada pria# pruritus $ul$ae pada ,anita.

    Fakt! !esik DM ti"e #$

    -sia /0 tahun erat badan : 11 berat badan idaman atau indeks massa tubuh (!%) 23

    Kgm2

    4ipertensi (%D 5 1/6 mm4g).

    1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    2/55

    7i,ayat D! dalam garis keturunan. 7i,ayat abortus berulang# melahirkan bayi 8a8at# atau lahir bayi /. gram 7i,ayat D! gestasional. 7i,ayat toleransi gula terganggu (%9%) atau glukosa darah puasa

    terganggu(9D&%).

    &enderita penyakit jantung koroner# tuberkulosis# hipertiroidisme Kolesterol 4D ; 30 mgd dan atau trigliserida 5 20 mgd.

    Peme!iksaa% fisik le%&ka"' termasuk

    %inggi badan# berat badan# tekanan darah# lingkar pinggang. %anda neuropati. !ata (*isus# lensa mata# dan retina). 9igi mulut. Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki)# kulit dan kuku.

    K!ite!ia ia&%stik DM a% &a%&&ua% tle!a%si &luksa$1. Kadar glukosa darah se,aktu (plasma $ena) 5 2 mgd# atau.2. Kadar glukosa darah puasa (plasma $ena) 5 12< mgd# atau.

    3. Kadar glukosa plasma 5 2mgd pada 2 jam sesudah beban glukosa =0

    gram pada %%9>.

    DIAGNOSIS BANDING

    4iperglikemia reaktif# toleransi glukosa terganggu (%9%)# glukosa darah puasa tergangu

    (9D&%).

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    Peme!iksaa% lab!at!ium$ 4b# leukosit# hitung jenis leukosit# laju endap darah. 9lukosa darah puasa dan 2 jam sesudah makan . -rinalisis rutin# proteinuria 2/ jam# ??% ukur# keratin. S9&%# +lbumin9lobulin. Kolesterol total# kolesterol D# kolesterol 4D# trigliserida. +1?. +lbuminuri mikro.

    Peme!iksaa% "e%u%*a%& lai%$

    'K9# foto toraks# funduskopi.

    TERAPI

    Eukasi meli"uti "ema+ama% te%ta%&$

    &enyakit D!# makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan D!# penyulit D!#

    inter$ensi farmakologis dan non farmakologis# hipoglikemia# masalah khusus yang

    dihadapi# 8ara menggembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan# 8ara

    mempergunakan fasilitas pera,atan kesehatan.

    2

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    3/55

    Pe!e%,a%aa% Maka%

    Standart yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi:

    Karbohidrat

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    4/55

    &enambah sensiti$itas terhadap insulin : metformin# tiaolidindion. &enghambat absobsi glukosa : &enghambat glukosidase alfa.

    I%suli%

    ndikasi: &enurunan berat badan yang 8epat. 4iperglikemia berat yang disertai ketosis. Ketoasidosisi diabeti8. 4iperglikemia hiperosmolar non ketotik. 4iperglikemia dengan asidosis laktat. 9agal dengan kombinasi >4> dosis hamper maksimal. Stres berat (infeksi sistemik# operasi berat# !+# stroke). Kehamilan dengan D! diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali

    dengan peren8anaan makan.

    9angguan fungsi ginjal atau hati yang berat. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap >4>.

    Te!a"i kmbi%asi

    &emberian >4> maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah# untuk kemudian

    dinaikan se8ara bertahap sesuai dengan respon terhadap kadar glukosa darah. Kalaudengan >4> tunggal sasaran kadar glukosa darah belum ter8apai# perlu kombinasi dua

    kelompok obat hipoglikemi oral yang berbeda mekanisme kerjanya.

    &engelolaan D! tipe 2 9emuk:

    N% Fa!makl&is e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai Pe%eka%a% kembali tatalaksa%a %%/fa!makl&is0

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai 1 2 ma,am O.O

    iguanid &enghambat glukosidase 9litaone$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi # ma,am O.O' a%ta!a$

    iguanid &enghambat glukosidase 9litaon

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi 3 ma,am O.O$

    iguanid H &enghambat glukosidase H 9litaonatau

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    /

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    5/55

    Sasaran terapi kombinasi 3 ma8am >4> tidak ter8apai:

    Kmbi%asi 4 ma,am O.O

    iguanid H &enghambat glukosidase H 9litaon H Se8retagogueatau

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):Sasaran terapi kombinasi / ma8am >4> tidak ter8apai:

    I%suli%

    +tauI

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    Sasaran terapi kombinasi >4> H insulin tidak ter8apaiJ

    I%suli%

    ila sasaran ter8apai teruskan terapi terakhir

    &engelolaan D! tipe 2 %idak 9emuk:

    N% Fa!makl&is e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai N%/fa!makl&is 1 se,!eta&&ue

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi # ma,am O.O' a%ta!a$

    Se8retagogue H &enghambat glukosidase iguanid 9litaon

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi 3 ma,am O.O$

    Se8retagogue H &enghambat glukosidase iguanid 9litaon# atau

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran terapi kombinasi 3 ma8am >4> tidak ter8apai:

    Kmbi%asi 4 ma,am O.O

    Se8retagogue H &enghambat glukosidase H iguanid H 9litaonatau

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):

    Sasaran terapi kombinasi / ma8am >4> tidak ter8apai:

    I%suli%atau

    Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam

    Sasaran terapi kombinasi >4> H insulin tidak ter8apaiJ

    I%suli%

    0

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    6/55

    ila sasaran ter8apai: teruskan terapi terakhir

    &enilaian hasil terapi

    1. &emeriksaan glukosa darah.2. &emeriksaan +1?.

    3. &emeriksaan glukosa darah sendiri.

    /. &emeriksaan glukosa rutin.

    0. &enentuan enda Kriteria Keton penggendalian D! (lihat tabel).

    %abel : Kriteria &enggendalian D!

    aik Sedang uruk

    9D puasa( mgd) @ 16 11 @ 120 5 12bat:

    (sering): insulin# sulfonilurea# alkohol (kadang): kinin# pentamidine (jarang): salisilat# sulfonamid

    4iperinsulinisme endogen: insulinoma# kelainan sel " jenis lain# sekretagogue(sulfonilurea)# autoimun# sekresi insulin ektopik.

    &enyakit kritis: 9agal hati# gagal ginjal# gagal jantung# sepsis# stra$asi dan inanisi. Defesiensi endokrin: kortisol#rowt/ /ormone# glikagon# epinefrin. %umor nonA sel" : sarkoma# tumor adrenokortikal# hepatoma# leukimia# limfoma#

    melanoma.

    &as88aAprandial: rektif (setelah operasi gaater)# diinduksi alkohol.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    Kadar glukosa darah (9D)# tes ginjal# tes fungsi hati# ?Apeptide

    TERAPI

    Staium "e!mulaa% (saa!)

    erikan gula murni 3 gram (2 sendok makan) atau siroppermen gula murni(bukan pemanis pengganti gula atau dietgula diabetes) dan makanan yang

    menggandung karbohidrat.

    4entikan obat hipoglikemik sementara. &antau gula darah se,aktu 1A2 jam.

    &ertahankan 9D 2mgd (bila sebelumnya tidak sadar). ?ari penyebab.

    Staium la%*ut (kma +i"&likemi atau tiak saa! a% ,u!i&a +i"&likemi)

    1. erikan larutan DeNtrose / sebanyak 2 flakon (E 0 ml) bolus intera

    $ena2. Diberikan 8airan deNtrose 1 per infus# < jam per kolf

    3. &eriksa 9D se,aktu (9Ds) kalau memungkinkan dengan glukometer

    ila 9Ds C0mgd H bolus deNtrose / 0ml * ila 9Ds C1mgd H bolus deNtrose / 20ml *

    /. &eriksa 9Ds setiap 1jam setelah pemberian DeNtrose / ila 9Ds C0mgd H bolus deNtrose / 0ml * ila 9Ds C1mgd H bolus deNtrose / 20ml * ila 9Ds C1A2mgd tanpa bolus deNtrose / ila 9Ds 2mgd pertimbangkan penurunan ke8epatan drip

    deNtrose 1 0ml *

    0. ila 9Ds 1mgd sebanyak 3 kali berturutAturut#

    pemantauan 9Ds setiap 2 jam# dengan perotokol sesuai dengan diatas. ila 9Ds

    12

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    13/55

    2mgd pertimbangkan mengganti infus dengan deNtrose 0 atau La?

    #6

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    14/55

    DISLIPIDEMIA

    PENGERTIAN

    Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai oleh kelainan

    (peningkatan atau penurunan) fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama

    adalah kenaikan kolesterol total# kenaikan kadar trigliserid serta penurunan kadarkolesterol 4D. Dalam proses terjadinyaaterosklerosis ketiganya mempunyai peran

    penting dan berkaitan# sehingga dikenal sebagai triad lipid. Se8ara klinis dislipidemia

    diklasifikasikan menjadi 3# yaitu:4iperkolesterolemia# hipertrigliseridemia# dan 8ampuran4iperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.

    DIAGNOSISKlasifikasi kaa! kleste!l$ Klasifikasi

    Kolesterol D: C1mgd >ptimal

    1A126mgd 4ampir optimal

    13A106mgd =orderlinetinggi1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    15/55

    -mur (pria 5/0 tahun# ,anita 500 tahun) Kolesterol 4D rendah 4ipertensi (%D 51/6 atau dalam terapi antihipertensi) 7i,atay penyakit jantung koroner dini dalam keluarga (First deree7pria

    C20 tahun# ,anita C

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    16/55

    4ipertrigliseridemia sekunder Karena obesitas# D!# penyakit ginjal kronik#lipodistrofi, lycoen storae disease# alkohol# bedah *ypass ileal# stres# sepsis#

    kehamilan# obat (estrogen# isotretinoin# penghambat beta#glukokortikoid# resinpeningkat *ile-acid, thiaide)# hepatitis akut# lupus eritematosus sistemik#

    gammopati monoklonal: myeloma multipel# limfoma +DS: in/i*itor protease"

    4D rendah sekunder# karena malnutrisi# obesitas# merokok# penghambatbetasteroid anabolik.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    Skrining dianjurkan pada semua pasien berusia 2 tahun# setiap 0 tahun sekali:Kadar kolesterol total# D# 4D# trigliserida# glukosa darah# tes fungsi hati# urin

    lengkap# tes fungsi ginjal# %S4# 'K9.

    TERAPI

    U%tuk +i"e!kleste!lemia$

    &enatalaksanaan LonAfarmakologis (&erubahan gaya hidup):

    Diet# dengan komposisi: emak jenuh C = kalori total &-+ hingga 1 kaloti total !-+ 4ingga 1 kaloti total emak total 20 @ 30 kalori total Karbohidrat 0 @

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    17/55

    &ra$astantin 1 @ / mg lu$astantin 2 @ mg +tor$astantin 1 @ mg

    9olongan *ile acid seuestrant: Kolestiramin / @ 1< g

    9olongan nicotinic acid7 :icotin acid (immediated release) 2 N 1 mg s.d. 1#0 @ 3 g

    %arget Kolesterol D (mgd)

    Kategori %arget Kadar D Kadar D untuk 7isiko D untuk mulai &94 mulai terapi farmakologis

    &BK atau C 1 5 1 13

    'ki$alen &BK (1 @ 126: opsional)(7S 2)

    aktor risiko 5 2 C 13 5 13 5 13 (7S 1 @ 12)

    (7S ; 2) (1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    18/55

    KOMPLIKASI

    +terosklerosis# penyakit jantung koroner# strok# pankreatitis akut

    PROGNOSIS

    0. Dubia ad onam

    Pa%ua% Pela5a%a% Meik PB PAPDI

    1" P'%(':I" (onsesus Penelolaan)islipidemia pada )ia*etes Melitus

    di Indonesia" 15"" 'pert Panel on )etection, '&aluation, and +retment o Bi/ =lood

    #/olesterol in Adults" 'ecuti&e ummary o t/e +/ird %eport o t/e :ational

    #/olesterol 'ducation Proram 4:#'P 'pert Panel on )etection, '&aluation, and

    +retment o Bi/ =lood #/olesterol in Adult 4Adult +eratment Panel III 2AMA"May16,0013 ;5417 8;6 $ G"

    ." emiardi ? :ational #/olesterol 'ducation Proram - Adult

    +eratment Panel III 4:#'P $ A+P III7 adaka/ yant *aruH Makala/ ian (linik

    =aian Meta*olik 'ndokrinoloi =aian Ilmu Penyakit )alam, 00"8" ?ins*er B:, ?old*er I2, )isorder o @ipoprotein Meta*olism" In

    =raunwald ', Fauci A, (asper )@, Bauser @, @ono )@, 2ameson 2@, BarrisonDsPrinciples o Internal Medecine 15t/ed" :ey Eork7 M# ?raw-Bill3 001"p" 85 $ 5G

    5" uyono " +erapi )islipidemia, =aaimana memili/nya dan sampai

    (apanHProsidin imposium #urrent +reatment in Internal Medicine 000" 2akarta,

    11- 1 no&em*er 0007 1;5- "

    1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    19/55

    DEMAM BERDARA. DENGUE

    PENGERTIAN

    Demam berdarah dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh $irus

    dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aeypty danAedes Al*opictussertamemenuhi kriteria G4> untuk demam berdarah dengue (DD)

    DIAGNOSIS

    K!ite!ia ia&%sis 9.O 2::; u%tuk DBD +a!u meme%u+i$

    Demam atau ri,ayat demam akut# antara 2A= hari# biasanay bifasik

    %erdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut ini: -ji toniuetpositif ( 2 petekie dalam 2#0/ 8m2 ) &etekie# ekimosis# atau purpura &erdarahan mukosa# saluran 8erna# bekas suntikan# atau tempat lain 4ematemesis atau melena

    %rombositiponia (; 1.mm3 ) %erdapat minimal satu tanda @ tanda leakae7

    4ematokrit meningkat 52 dibanding hematokrit rataArata pada usia#jenis kelamin# dan populasi yang sama

    4ematokrit turun hinga 5 2 dari hematokrit a,al# setelah pemberian8airan

    %erdapat efusi pleura# efusi perikard# asites# dan hipoproteinimia

    De!a*at

    . Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas# manifestasi

    perdarahan hanya berupa ujitorniuetpositif dan atau mudah memar. Derajat disertai perdarahan spontan

    16

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    20/55

    . %erdapat kegagalan sirkulasi: nadi 8epat dan lemah atau hipotensi#

    disertaikulit dingin dan lembab serta gelisah

    *. 7enjatan: tekanan darah dan nadi tidak teratur# DD derajat dan *digolongkan dalam sindrom renjatan dengue

    DIAGNOSIS BANDINGDemam akut lain yang bermanifestasi trobositopenia

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    4b# 4t# lokosit# trombosit# serologi dengue

    TERAPI

    N%/fa!makl&is: tirah baring# makanan lunak

    Fa!makl&is$

    Simtomatis: antipiretik parasetamol bila demam %atalaksana terin8i dapat dilihat pada lampiran protokoltatalaksana DD

    ?airan intera$ena : 7inger aktat atau ringer asetat /A< jamkolfKoloid plasma ekspander pada DD stadium dan * bila diperlukan

    %ranfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi &ertimbangan heparinisasi pada DD stadium dan * dengan koagulan

    intra$askuler diseminata (KD)

    KOMPLIKASI

    7enjatan# perdarahan# KD

    PROGNOSIS

    onam

    2

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    21/55

    DEMAM TIFOID

    PENGERTIAN

    Demam tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman

    almonella typ/iatau almonella paratyp/i"

    DIAGNOSIS

    +namnesis: demam naik se8ara bertangga pada minggu pertama lalu demam

    menetap (kontinyu) atau remiten pada minggu kedua. Demam terutama sore malamhari# sakit kepala# nyeri otot# anoreksia# mual# muntah# obstipasi# atau diare.

    &emeriksaan fisik: febris# kesadaran berkabut# bradikardi relatif (peningkatansuhu1? tidak diikuti peningkatan denyut nadi Nmenit)# lidah yang berselaput (kotor

    ditengah# tepi dan ujung merah# serta tremor)# hepatomegali# splenomegali# nyeri

    abdomen# roseolae (jarang pada orang ndonesia).

    aboratorium: dapat ditemukan lekopeni# lekositosis# atau leukosit normal#aneosinofil# limfopenia# peningkatan 'D# anemia ringan# trombositopeni# gangguan

    fungsi hati# kultur darah (biakan empedu) positif atau peningkatan titer uji ,idal 5 /kali setelah satu minggu memastikan diagnosis. Kultur darah negatif tidak

    menyingkirkan diagnosis# uji ,idal tunggal dengan titer antibodi > 132 atau 4

    1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    22/55

    Ditemukannya kuman almonella typ/i dalam biakan feses atau urine pada seseorang

    tanpa tandaAtanda klinis infeksi atau pada seseorang setelah 1 tahun pas8aAdemam tifoid.

    DIAGNOSIS BANDING

    nfeksi $irus# malaria

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    Darah perifer lengkap# tes fungsi hati# serologi# kultur darah (biakan empedu)

    TERAPI

    N%/fa!makl&is$ tirah baring# makanan lunak rendah serat

    Fa!makl&is$

    Simtomatis +ntimikroba:

    &ilihan utama: kloramfenikol /N 0 mg sampai dengan = hari bebasdemam.

    +lternatif lain: %iamfenikol /N 0 mg (komplikasi hematologi lebih rendah

    dibandingkan kloramfenikol)

    Kotrimoksasol 2N2 tablet selama 2 minggu. +mpisilin dan amoksisilin 0A10 mgKg selama 2 minggu Sefalosporin generasi I yang terbukti efektif adalah seftriakson 3A/

    gram dalam dekstrose 1 88 selama P jam perAinfus sekali sehari# selama 3A0

    hari dapat pula diberikan sefotaksim 2A3 N1gram# sefoperaon 2N 1 gram

    lurokuinolon (demam umumnya lisis pada hari atau menjelanghari *)

    Lorfloksasin 2N / mghari selama 1/ hari Siprofloksasin 2N 0 mghari selama < hari

    >floksasin 2N / mghari selama = hari

    &efloksasin / mghari selama = hari

    leroksasin / mghari selama = hari

    &ada kasusu toksik tifoid (demam tifoid disertai gangguan kesadaran dengan atautanpa kelainan neurologis lainnya dan hasil pemeriksaan 8airan otak masih dalam

    batas normal) langsung diberikan kombinasi kloramfenikol /N0 mg dengan

    ampisilin /N1 gram dan deksametason 3N0 mg.

    Kombinasi antibiotika hanya diindikasikan pada toksik tifoid# peritonitis atauperforasi# renjatan septik.

    Steroid hanya diindikasikan pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalamirenjatan septik dengan dosis 3N3 mg

    Kasus tifi ka!ie!$

    %anpa kolelitiasis pilihan regimen terapi selam 3 bulan +mpisilin 1mgKghari H &robenesid 3mgKghari +moksisilin 1mgKghari H &robenesid 3mgKghari

    22

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    23/55

    Kotrimoksaol 2N2 tablethari Dengan kolelitiasis kolesitektomi H regimen tersebut diatas selama 2 hari atau

    kolesitektomi Hsalah satu regimen berikut:

    Siprofloksasin 2N =0mghari Lorfloksasin 2N/ mghari

    nfeksi c/itosoma /aemato*iumpada traktus urinarius eradikasi c/itosoma/aemato*ium:

    &raikuantel /mgKg dosis tunggal# atau !etrifonat =#0 A1mgKg bila perlu berikan 3 dosisi# intera$ena 2

    minggu

    Setelah eradikasi berhasil# diberikan regimen terapi untuk tifoid karier seperti diatas.

    Pe!+atia%$ &ada kehamilan flurokuinolon dan kotrimoksaol tidak boleh digunakan.

    Kloramfenikol tidak dianjurkan pada trimester . %iamfenikol tidak dianjurkan pada

    trimester . >bat yang dianjurkan golongan beta laktam: ampisilin# amoksisilin# dan

    sefalospori generasi (seftriakson)

    KOMPLIKASI

    I%testi%al$ &erdarahan intestinal# perforasi usus# ileus paralitik# pankreatitis.

    Ekst!a/i%testi%al $ kardio$askuler (kegagalan sirkulasi perifer# miokarditis# trombosis#

    tromboflebitis)# hematologik (anemia hemolitik# trombositopenia# KD)# paru

    (pneumonia# empiema# pleuritis)# hepatobilier (hepatitis# kolesistitis)# ginjal (spondilitis#artitis)# neuropesikiatrik (toksik tifoid)

    PROGNOSIS

    aik# ila penyakit berat# pengobatan terlambattidak adekuat atau ada komplikasi berat#prognosis meragukan buruk.

    23

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    24/55

    DISPEPSIA

    PENGERTIAN

    Dispepsia merupakan kumpulan gejala atua sindrom yang terdiri atas nyeri ulu hati# mual#

    kembung# muntah# rasa penuh# atau 8epat kenyang dan senda,a.

    DIAGNOSIS

    +namnesis terdapatnyakumpulan gejala tersebut diatas.

    DIAGNOSIS BANDING

    &enyakit refluks gastroesofageal

    rritable o,el Syndrome Karsinona saluran 8erna bagian atas Kelainan pangkreas dan kelainan hati

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    2/

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    25/55

    'ndoskopi saluran 8erna bagian atas dan biopsi# pemeriksaan terhadap adanya infeksi

    4elli8oba8ter pylori# pemeriksaan fungsi hati# amilase dan lipase# fosfates alkali dan

    gama 9%# -S9 abdomen.

    TERAPI

    Suportif: nutrisi &engobatan empirik selama / minggu &engobatan berdasarkan etiologi

    KOMPLIKASI

    %ergantung etiologi dispepsia.

    INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT

    PENGERTIAN

    ntoksikasi >rganofosfat !erupakan intoksikasi akibat at yang mengandung

    >rganofosfat.

    DIAGNOSIS

    +namnesis: ri,ayat minum kontak dengan at yamg mengandung organofosfat#muntah

    &emeriksaan fisik: bradikardi# pupil miosis# penurunan kesadaran# tandaAtandaaspirasi

    aboratorium: pemeriksaan bahan muntah atau darah mengandung organofosfat

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    D elektrolit# rntogen torak# 'K9# pemeriksaan organofosfat

    20

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    26/55

    TERAPI

    ilas lambung pakai L9% +tropinisasi

    KOMPLIKASI9agal nafas# blok +*

    PROGNOSIS

    Dubia.

    .IPERTENSI

    PENGERTIAN

    4ipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 1/ mm4g sistolik

    dan atau sama atau melebihi 6 mm4g diastolik pada seorang yang tidak sedang makan

    obat antihipertensi.

    Klasifikasi Teka%a% Da!a+ Be!asa!ka%Joint National Committee 8II$

    Klasifikasi TD sistlik TD iastlik (mm.&) (mm.&)

    Lormal C 2 dan C

    &reAhipertensi 12 @ 136 atau A 6

    4ipertensistae1 1/ @ 106 atau 6 A 664ipertensistae2 5 1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    27/55

    DIAGNOSISI

    Klasifikasi berdasarkan rataArata pengukuran tekanan darah yang dilakukanminimal 2 kali tiap kunjungan pada 2 kali kunjungan atau lebihdengan menggunakancu yang meliputi minimal lengan atas pada pasien dengan posisi duduk dan

    telah beristirahat 0 menit.

    %ekanan sistolik E suara fase 1 dan tekanan diastolik E suara fase 0 &enggukuran pertama harus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan

    kelainan pembulu darah perifer.

    &enggukuran tekanan darah pada ,aktu berdiri diindikasikan pada pasien denganresiko hipotensi postural (lanjut usia# D!# dll)

    aktor resiko kardio$askuler: 4ipertensi !erokok >besitas (!% 3) nakti$itas fisik

    Dislipidemia D! !ikroalbuminuria atau C

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    28/55

    !odifikasi gaya hidup dengan target tekana darah C 1/6mm4g atau13mm4g pada pasien D! atau penyakit ginjal kronis.ila target tidak

    ter8apaimaka diberikan obat inisial.

    >bat inisial dipilih berdasarkan:1. 4ipertensi tanpa compellin indication7

    a. &ada hipertensi stage dapat diberikan diuretik.&ertimbangkan pemberian penghambat +?'# penyekat reseptor beta#penghambat kalsium# atau kombinasi.

    b. &ada hipertensi stage dapat diberikan kombinasi 2 obat#

    biasanya golongan diuretik# tiaid dan penghambat +?' atau antagonisreseptor + atau penyakit reseptor beta atau penghambat kalsium.

    2. 4ipertensi dengan 8ompelling indi8ation. ihat

    tabel petujukpemilihan obat pada 8ompilling indi8ation. >bat obat antihipertensilain dapat diberikan bila dibutuhkan misalnay diuretik# antagonis reseptor +#

    penghambat +?'# penyekat reseptor beta# atau penghambat kalsium.

    &ada pengguna penghambat +?' atau antagonis reseptor +: e$aluasi kretinin

    dan kalium serum# bila terdapat peningkatan kreatinin 30 atau timbulhiperkalemia harus dihentikan

    Kondisi khusus lain: >besitas dan sindrom metabolik(terdapat 3 atau lebih keadaanberikut:lingkar pinggang lakiAlaki 12 8m atau perempuan 6 8m# tolerasiglukosa tergangu dengan gula drah puasa 5 11mgd# tekanan darah

    minimal13 0mm49# %rigliserida tinggi 510mgdl# kolesterol 4D

    rendahC/mgd pada lakiAlaki atau C0 mgd pada perempuan) modifikasi

    gaya hidup yang intensif dengan pilihan terapi utama golongan penghambat+?'. &ilihan lain adalah antagonis reseptor +# penghambat kalsium# dan

    penghambat . 4ipertro$i $entrikel kiri tatalaksana tekanan darah yang agresife

    termasuk penuruna berat badan# restrik asupan natrium# dan terapi dengan

    semua kelas antihipertensi ke8uali $asodilator langsung# hidralain danminoksidil.

    Petu%*uk "emili+a% bat "aa ,m"elli%& i%i,ati%

    Kondisi >batA obat yang direkomendasikan

    7esiko %inggi Diureti8 &enyekat &enghambat +ntagonis &enghambat +ntagonisDg ?ompelling 7esptor " +?' 7eseptor + Kalsium +ldosteron

    ndi8ation

    9agal jantung

    &as8a infark !iokard

    7isiko tinggi

    2

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    29/55

    &eny. Koroner

    D!

    &enyakit

    ginjal kronik

    &en8egahan Stroke

    berulag

    &enyakit arteri perifer semua kelas antihipertensi# tatalaksana faktorresiko lain# dan pemberian aspirin

    anjut usia# termasuk penderita hipertensi sistolik terisolasidiuretik(tiaid) sebagai lini pertama# dimulai dengan dosis rendah 12#0 mghari.

    &enggunaan obat antihipertensi lain dengan mempertimbangkan penyakit

    penyerta Kehamilan pilihan terapi adalah golongan metildopa# penyekat reseptor"# antagonis kalsium# dan $asodilator. &enghambat +?' dan antagonisreseptor + tidak boleh digunakan selama kehamilan.

    KOMPLIKASI

    4ipertrofi $entrikel kiri# proteinuria dan gangguan fungsi ginjal# aterosklerosisi pembulu

    darah# retinopati# stroke atau %+# infark miokard# angina pe8toris# gagal jantung.

    PROGNOSISI

    onam.

    FE8ER OF UNKNO9N ORGIN

    PENGERTIAN

    e$er of unkno,n orgin (->) klasik adalah demam3#3o

    ? selama lebih dari 3minggu# sudah dilakukan pemeriksaan intensif selama 3 hari bila pasien dira,at

    atau minimal 3 kali kunjungan pasien ra,at jalan tetapi belum dapat ditentukan

    penyebab demam. &enyebab: infeksi# neoplasma# penyakit kolagen dan $as8ular.

    -> pada pasien 4* adalah demam 3#3o ? selama / minggu atau lebih padapasien ra,at jalan atau minimal / hari pada pasien yang dira,at dengan hasil

    pertumbuhan mikroorganisme negati$e dari dugaan fo8us infeksi. &enyebab:

    infeksi# obat# sar8oma# limfoma.

    26

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    30/55

    -> pada pasien netropenia ( jumlah lekosit &!L C0mm 3 )adalah demam3#3o ?# dalam 3 hari pera,atan pertumbuhan mikroorganisme masih negati$e

    dari dugaan infeksi. &enyebab: infeksi

    -> pada geriatri adalah demam 3#3o ?# dalam 3hari pera,atan atau minimal 3kali kunjungan pasien ra,at jalan belum dapat ditentukan penyebab dari demam.

    &enyebab: neoplasma# penyakit kolagen# infeksi. -> pada pasien pediatri (usiaC1 tahun) adalah demam 3#3o ? selama lebih

    dari hari#sudah dilakukan pemeriksaan intensif selama 3 hari bila pasien dira,at

    atau minimal 3 kali kunjungan pasien ra,at jalan tetapi belum dapat ditentukan

    penyebab demam. &enyebab: infeksi# penyakit kolagen# neoplasma.

    -> pada pasien nosokomial demam 3#3o ? timbul pada pasien yang dira,at di7S dan pada saat mulai dira,at serta masa permulaan pera,atan tidak terjangkit

    infeksi# penyebab demam tak diketahui dalam ,aktu 3 hari termasuk hasil

    pertumbuhan mikroogganisme negati$e dari dugaan fo8us infeksi. &enyebab:infeksi.

    -> iatrogeni8 adalah demam 3#3o ? akibat penggunaan obat: penisilin#sefalosporin# sulfonamide# atropine# fenitoin# prokainamida# amfoterisin#

    interferon# interleukin# rifampisin# L4# makrolida# klindamisin# $ankomisin#aminoglikosida# allopurinol.

    DIAGNOSIS

    A%am%esis a% Peme!iksaa% Fisis$

    7i,ayat penyakit se8ara terperin8i: pola demam# ada tidaknya infeksi salurannafas atas# infeksi saluran nafas ba,ah# kaku leher# nyeri perut# disuria# atau sakit

    pinggang# diare# abses atau radang tonsil dan otot# nyeri dan pembengkakan sendi#atau tanpa kelainan spesifik.

    7i,ayat pekerjaan# perjalanan# kontak dengan orang sakit atau he,an# traumafisik atau bedah# obatAobatan# (termasuk rokok# alkohol# narkoba)# keadaan kulitpasien# kelenjar getah bening# lubang oriicespasien.

    Lab!at!ium$ sesuai mikroorganisme dan organ terkait

    DIAGNOSIS BANDING

    nfeksi# penyakit kolagen# neoplasma# efek samping obat.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    &emeriksaan hematologi# kimia darah# -# mikrobiologi# imunologi radiologi# 'K9#

    biopsi jaringan tubuh# pen8itraan# sidikan (scannin)# endoskopiperitoneoskopi#angiografi# limfografi# tindakan bedah (laparatomi per8obaan)# uji pengobatan.

    TERAPI

    Simtomatis. -ji terapeutik dengan antibiotika# kortikosteroid# atau obat antiinflamasi non

    steroid tidak dianjurkan ke8uali bila penyakit progesif dan potensial fatal sehingga

    terapi empirik diperlukan.

    3

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    31/55

    KOMPLIKASI

    Sepsis# renjatan sepsis.

    PROGNOSIS

    Dubia.

    DIARE KRONIK

    PENGERTIANDiare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 10 hari sejak a,al diare.

    DIAGNOSIS

    Diare dengan lama lebih dari 10 hari.

    DIAGNOSIS BANDING

    31

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    32/55

    Kelaina pankreas# kelainan usus halus dan usus besar# kelainan &'! dan tritoksikosis#

    kelaian hati# sindrom kolon iritable tipe diare.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    &emeriksaan tinja.

    &emeriksaan darah: D kadar fertinin# SA?# kadar $itamin 12 darah# kadarasam folat darah# albumin serum# eosinofil darah# serologi amuba (D%)# ,idal#pemeriksaan imunodefisiensi: (?D/# ?D)# feses lengkap dan darah samar.

    &emeriksaa anatomi usus: arium enema colon in loop ( didahului L>)#kolonoskopi# ileoskopi# dan biopsi#=arium ollw t/rou atau enteroclysis# '7?-S9 abdomen# ?% s8an abdomen.

    ungsi usus dan pankreas: tes fungsi ileum dan yeyunum# tes fungsi pankreas# tessc/illin,?'+ dan ?a 16A6.

    TERAPI

    Lon farmakologis: diet lunak tidak merangsang# tinggi kalori# tinggi protein# bilatidak tahan laktosa diberikan rendah laktosa# bila maldigesti lemak diberikan

    rendah lemak. ila penyakit ?rohn dan kolitis ulserosa diberikan rendah seratpada keadaan akut. &ertahankan minum yang baik# bila perlu infus untuk

    men8egah dehedrasi.

    armakologis: ila sesak nafas dapat diberikan oksigen# infus untuk memberikan 8airan

    dan elektrolit.

    +ntobiotik bila terdapat infeksi. ila penyebab amuba parasit giardian dapat diberikan metronidaol. ila alergi makanan obat susu# diobati dengan menghentikan makanan

    obat penyebab alergi tersebut. Keganasan polip diobati dengan pengangkatan kanker polip. % usu diobati dengan >+%. Diare karena kelainan endokrin# diobati dengan kelainan endokrinnya. !alabsorsi diatasi dengan pemberian enim. Kolitis diatasi sesuai jenis kolitis.

    KOMPLIKASI

    Dehedrasi sampai syok hipo$olemik# sepsis# gangguan elektrolit# dan asam basa gasdarah# gagal ginjal akut# kematian.

    PROGNOSISDubia ad bonam.

    32

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    33/55

    .EMATEMESIS MELENA

    PENGERTIAN

    4ematemesis adalah muntah darah ber,arna hitam ter yang berasal dari saluran 8ernabagian atas. !elena adalah buang air besar (+) ber,arna hitam ter yang berasal dari

    saluran 8erna bagian atas. Qang dimaksud dengan saluran 8erna bagian atas adalah

    saluran 8erna diatas (&roksimal) lagamentu +reit>, mulai dari jejunum proksimal#duodenum# gaster dan esofagus.

    33

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    34/55

    DIAGNOSIS

    !untah dari + darah ,arna hitam dengan sindrom dyspepsia# bila ada ri,ay,t makanobat >+LS# jamu pegal linu# al8ohol yang menimbulkan erosiulkus peptikum# ri,ayat

    sakit kuninghepatitis. Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# dapat disertai

    gangguan kesadaran (prekoma koma hepetikum)# dapat terjadi syok hipo$olemik.

    DIAGNOSIS BANDING

    4emoptoe# hematoskeia.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    D hemostasis lengkap atau masa perdarahan# masa pembekuan# masa protombin#

    elektrolit ( La# K# ?l)# pemeriksaan fungsi hati (?holinesterase# albuminglobulin#S9>%S9&%# petanda hepatitis dan ?)endoskopi S?+ diagnosti8 atau foto rontogen

    >!D# -S9 hati.

    TERAPILon farmakologis: tirah baring# puasa# diet hatilambung# pasang L9% untuk dekompresi#

    pantau perdarahan.armakologis:

    %ranfusi darah &7? (sesuai perdarahan yang terjadi dan 4b)# pada kasus $arisestranfusi sampai dengan 4b 1gr# pada kasus non $arises tranfusi sampai dengan4b12gr.

    Sementara menunggu darah dapat diberikan pengganti plasma (misalnyadekstranhema8el) atau La?l #6 atau 7.

    -ntuk penyebab non $arises:1. njeksi antagonis reseptor 42 atau penghambat pompa proton

    2. Sitoprotektor: Sukralfat 3A/ N 1gram atau %eprenon 3N1 tab3. +ntasida

    /. njeksi $itamin K untuk pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosishati

    -ntuk prnyebab $arises:1. Somatostatin bolus 20 ug E drip 20 gjam intra$ena atau okreotide

    (sandostatin) #1 mg2jam. &emberian diberikan sampai perdarahanberhenti atau bila mampu diteruskan 3 hari setelah skleroterapiligasi

    $arises esofagus.

    2. &ropanolol# dimulai dosis 2 N 1 mg dosis dapat ditingkatkan hinggatekanan diastolik turun 2 mm4g atau denyut turun 2 (setelah keadaan

    stabil) hematemesis melena (A).

    3. sosorbit dinitratmononitrat 2 N 1 tablethari hingga keadaan umum

    stabil./. !etoklorpamid 3 N 1 mghari.

    ila ada gangguan hemostasis obati sesuai kelainan. &ada pasien dengan pe8ah $arises penyakit hati kroniksirosis hati

    diberikan:

    3/

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    35/55

    1. aktulosa / N 1 sendok makan.

    2. Leomisin / N 0 mg.

    >bat ini diberikan sampai tinja normal.&rosedur bedah dilakukan sampai tindakan emergensi atau elektif. edah emergensi di

    indikasi bila pasien masuk dalam keadaan ga,at A.

    KOMPLIKASI

    Syok hipo$olemik# aspirasi pneumonia# gagal ginjal akut# sindrom hepatorenal# koma

    hepatikum# anemia karena perdarahan.

    PROGNOSIS

    Dubia.

    PANKREATITIS AKUT

    PENGERTIAN

    &ankreatitis akut adalah reaksi peradangan pan8reas yang akut.

    DIAGNOSIS

    30

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    36/55

    Keadaan umum pasien seperti dyspepsia sedang sampai berat# gelisah kadangdisertai gangguan kesadaran.

    Demam# ikterus# gangguan hemodinamik# syok dan takikardia# bising ususmenurun (ileus paralitik).

    &enyakit penyerta yang meningkatkan resiko: atu empedu# trauma# tindakan

    bedah abdomen# diabetes mellitus# hipertiroidisem# alkoholisem# ulkus peptikum#leptospirosis# demam berdarah dengue.

    DIAGNOSIS BANDING

    &reforasi ulkus pepetikum# kolangitis akut# kolesistitis akut# apendisitis akut# nefrolitiasiskanan akut# infark miokard akut inferior.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    D amylase serum# lipase serum# gula darah# kalsium serum# D serum# fungsi ginjal#

    S9>%S9&%# analisa gas darah# elektrolit.

    TERAPIN% fa!makl&is$ &uasa dan pemasangan infuse untuk nutrisi parenteral total sampai

    amilae dan lipase serum normal mendekati normal dan pada selang nasogastrik 8airan

    lambung C3 88# dan pasien tak merasakan nyeri ulu hati.

    Fa!makl&is$

    +nalgesik dan sedati$e# infuse 8airan# pasang selang lambung. +ntibiotik bila ada infeksi. &enghambat sekresi enim pan8reas. &rosedur pembedahan pada infeksi berat berupa drainase 8airan.

    KOMPLIKASI

    &seudokista pan8reas# abses pan8reas# peradangan hemoragik# nekrosisi organ sekitar#

    pembentukan fistel# ulkus duodenum# ikterus obstruksi# asites# sepsis.

    PROGNOSIS

    Dubia ad bonam (tergantung berat ringannya pankreatitis akut# gangguan kriteria

    7+LS>L).

    ILEUS PARALITIK

    PENGERTIAN

    leus paralitik adalah keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus karena usus

    tidak dapat bergerak (mengalami dismotilitas)# pasien tak daOpat buang air besar.

    3

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    37/55

    DIAGNOSIS

    &erut kembung (distensi)# bising usus menurun atau menghilang. !untah# bias disertai diare# tak bias buang air besar. Dapat disertai demam.

    Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# bias disertai penurunankesadaran# syok.

    &ada 8olok dubur: rektum tidak kolaps# tidak ada kontraksi. +danyapenyakit yang meningkatkan resiko: batu empdu# trauma# tindakan bedah

    di abdomen# D!# hipokalemia# obat spasmolitik# pankreatitis akut# pneumonia#

    dan semua jenis infeksi tubuh.

    &emeriksaan fisik: Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# bisa disertai

    penurunan kesadaran# demam# tanda dehidrasi# syok. &ada pemeriksaan abdomen

    didapatkan distensi# bising usus yang menurun sampai hilang.

    DIAGNOSIS BANDING

    leus obstruktif.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    D amylaseAlipase# gula darah# kalium serum# analisa gas darah. oto abdomen

    3 posisi.

    TERAPI

    Lon farmakologis: &uasa dan nutrisi parenteral total sampai bising usus positif atau dapat

    buang angina melalui dubur. &asang selang almbung dan dekompresi. &asang kateter urine.

    armakologis: nfus 8airan# rataArata 2#0A3 literhari disertai elektrolit. Latrium dan kalium sesuai kebutuhan 2/jam. Lutrisi parenteral yang adekuat sesuai kebutuhan kalori basal

    ditambah kebutuhan lain.

    %erapi etiologi.

    KOMPLIKASISyok hipo$olemik# septi8emia# sampai sepsis# malnutrisi.

    PROGNOSIS

    Dubia ad bonam.

    3=

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    38/55

    ULKUS PEPTIKUM

    PENGERTIAN

    -lkus peptikum adalah salah satu penyakit saluran 8erna bagian atas yang kronis.

    3

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    39/55

    DIAGNOSIS

    aktor resiko: umur# penggunaan obatAobatan aspirin atau >+LS# kumanBelico*acter pylori"

    +namnesis: terdapat anyeri epigastrium# dyspepsia# nausea# $omitus# anoreksia#

    dan kembung.

    DIAGNOSIS BANDING

    -lkus gaster# ulkus duodenum# dyspepsia non ulkus.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    arium dobel kontras. 'ndoskopi saluran 8erna bagian atas.

    TERAPI

    Ta%"a km"likasi

    Suportif: nutrisi. !emperbaiki menghindari fa8tor resiko. &emberian obatAobatan: antasida# antagonis reseptor 42#proton pump in/i*itor,

    pemberian obatAobatan untuk mengikat asam empedu# prokinetik# pemberian obat

    untuk eradikasi kuman Belico*acter pylori, pemberian obatAobatan untuk

    meningkatkan fa8tor defensi$e.

    Deb&a% km"likasi

    &ada tukak pepti8 yang berdarah dilakukan piRata laksanaan umum atau suportif sesuaidengan penatalaksanaan hematemesis melena se8ara umum.

    Pe%atalaksa%aa%< ti%aka% k+usus

    %indakan terapi hemostatik per endoskopi dengan adrenalin dan etoksisklerolatau obat fibrinogen trombin atau tindakan hemostatik dengan /ead pro*e atau

    terapi laser atau terapi koagulasi listrik atau *ipolat pro*e"

    &emberian obat somatostatin jarak pendek. %erapi embolisasi arteri melalui arteriografi. %erapi bedah operasi# bila semua pengibatan tersebut dilaksanakan tetap masuk

    dalam keadaan ga,at s.d. maka pasien masuk dalam indikasi operasi.

    KOMPLIKASI

    &erdarahan ulkus'perforasi.

    PROGNOSIS

    Dubia.

    .EPATITIS 8IRUS AKUT

    PENGERTIAN

    36

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    40/55

    4epatitis $irus akut inflamasi hati akibat infeksi $irus hepatitis yang berlangsung selama

    C< bulan.

    DIAGNOSIS

    +namnesis: mual malaise# anoreksia# urin ber,arna gelap.

    &emeriksaan fisik: ikterus# hepatomegali. aboratorium: +% dan +S% meningkat 3 kali normal.

    DIAGNOSIS BANDING

    4epatitis akibat obat# hepatitis alkoholik# penyakit saluran empedu# leptospirosis.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    aboratorium: S9>%# S9&%# fosfates alkali# bilirubin# seromarket (g! anti 4+*# 4s+g# g! anti 48# anti 4?*# g! anti 4'*).

    TERAPI

    %irah baring# diet seimbang# pengobatan suportif.

    KOMPLIKASI

    4epatitis fulminan# kolestasis berkepanjangan# hepatitis kronik.

    PROGNOSIS

    onam.

    4'&+%%S *7-S K7>LK

    PENGERTIAN

    /

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    41/55

    4epatitis $irus kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh

    berma8amAma8am etiologi# ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada

    hati.

    DIAGNOSIS

    +namnesisi: umumnya tanpa keluhan. &emeriksaan fisik: bias ditemukan hepatomegali. aboratorium: petanda $irus hepatitis dan ? positif. -S9: hepatitis kronik. iopsi hati: peradangan dan fibrosis hati.

    DIAGNOSIS BANDING

    &erlemakan hati.

    PEMERIKSAAN PENUNANG

    &emeriksaan laboratorium seperti pada hepatitis akut. -S9 hati. iopsi hati.

    TERAPI

    4epatitis kronik: lami$udin.

    4epatitis ? kronik: interferon H riba$irin.

    KOMPLIKASI

    Sirosis hati# karsinoma hepatoselular.

    PROGNOSIS2 akan berkembang menjadi sirosis hati.

    KS%+ %7>D

    /1

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    42/55

    &engertiaan

    Kista tiroid adalah nodul kistik pada jaringan tiroid#merupakan 1A20 dari seluruh

    nodul tiroid.nsiden keganasan pada nodul kurang dibandingkan nodul solid.&ada nodulkistik komplek masih mungkin merupakan suatu keganasan.Sebagian nodul kistik

    mempunyai bagian yang solid.

    Diagnosis

    +namnesis

    Sejak kapan benjolan timbul 7asa nyeri spontan atau tidak spontan#berpindah atau tetap ?ara membesarnya :8epat atau lambat &ada a,alnya berupa satu benjolan yang membesar menjadi beberapa benjolan

    atau hanya pembesaran leher saja 7i,ayat keluarga 7i,ayat penyinaran daerah leher pada ,aktu ke8ilmuda &erubahan suara 9angguaan menelan Sesak nafas &enurunan berat badan Keluhan tirotoksikosis

    &emeriksaan fisik

    -mum okal :

    Lodul tunggal atau majemuk#atau difus

    Lyeri tekan

    Konsistensi:kistik

    &ermukaan

    &erlengketan pada jaringan sekitarnya

    &endesakan atau pendorongan trakea

    &embesaran kelenjar getah bening regional

    &embertons signa

    &enilaian risiko keganasan:

    +namnesis dan pemeriksaan fisik yang mengarahkan diagnosti8 penyakit tiroid

    jinak#tetapi tak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan kanker tiroid.

    7i,ayat keluarga dengan struma nodosa atau difusa jinak 7i,ayat keluarga dengan tiroiditis 4ashimoto atau penyakit tiroid autoimum

    /2

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    43/55

    9ejala hipotiroidisme Lyeri berhubungan dengan nodul Lodul lunak#mudah digerakkan !ulti nodul tanpa nodul yang dominan#dan konsisten sama.

    +namnesa dan pemeriksaan fisik yang meningkatkan ke8urigaan kearah keganasantiroid :

    -mur C 2 tahun atau = tahun 9ender lakiAlaki Lodul disertai disfagia#serak#atau obtruksi jalan nafas &ertumbuhan nodul 8epat (beberapa mingguAbulan) 7i,ayat radiasi daerah leher ,aktu usia anakAanak atau de,asa (juga

    meningkatkan insiden penyakit nodul tiroid jinak)

    7i,ayat keluarga kanker tiroid medular Lodul yang tunggal#berbatas tegas#keras irregular dan sulit digerakkan#paralisis

    pita suara %emuan limfadenopati ser$ikal !etastasis jauh (paruAparu#dll)

    angkah diagnosti8 a,al : %S4s.%/

    ila hasil : non toksik A angkah diagnosis :A&ungsi aspirasi kista dan +B+4 bagian solid dari kista tiroid

    Diagnosis anding

    Kista tiroid#kista degenerasi#kaesinoma tiroid

    &emeriksaan &enunjang

    -S9 tiroid :A Dapat membedakan bagian padat dan 8air

    A Dapat untuk memadu +B+4:menemukan bagian solid

    A 9ambaran -S9 kistaEkurang lebih bulat#seluruhnyahipoekoik sonolusen#dinding tipis

    Sitologi 8airan kista dengan prosedur sitospin iopsi aspirasu jarum halus (+B+4): pada bagian yang solid

    %erapi

    &ungsi aspirasi seluruh 8airan kista :

    ila kista regresi A>bser$asi ila kista rekuren#Klinis ke8urigaan ganas rendah Apungsi aspirasi dan obser$asi ila kista rekuren#klinis ke8urigaan ganas tingi Aoperasi lobektomi

    /3

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    44/55

    Komplikasi

    %idak ada

    &rognosis Dubia ad bonam#tergantung tipe dan jenis histopatologinya.

    //

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    45/55

    +%- S+-7+L K'!4

    &engertian

    atu saluran kemih adalah batu di traktus urinarius men8angkup ginjal#ureter#$esika

    urinaria.

    Diagnosis

    +namnesis : nyerikolik ginjal dan saluran kemih#pinggang pegal#gejala onfeksisaluran kemih#hematuria#ri,ayat keluarga.

    &emeriksaan fisik : Lyeri ketok sudut kosto$etebra#nyeri tekan perut bagianba,ah#terdapat tanda balotemen.

    abotatorium : hematuri#bayangan radio opak pada foto L>#filling defe8t pada*& atau pielografi antegradretrograde#gambaran batu di ginjal atau kandung

    kemih serta hidronefrosis pada -S9.

    Diagnosis anding

    Lefrokalsinosis okasi batu : batu ginjal#batu ureter#batu $esika Benis batu : asam urat#kalsium#stru$ite

    &emeriksaan &enunjang

    -rinalis#kultur urin dan resistensi kuman ungsi ginjal#elektrolit darah (kalsium#fosfor) -rin 2/ jam (kalsium#sitrat#oksalat#asam urat) +sam urat darah 4ormon paratiroid L>A*& -S9 +bdomen &ielografi antegradretrograde#renogram

    +nalisa batu

    %erapi

    Lonfarmakologis :

    atu kalsium : kurangi asupan garam dan protein he,ani atu urat : diet rendah asam urat !inum banyak (2#0 lhari) bila fungsi ginjal masih baik

    /0

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    46/55

    armakologis :

    +ntispasmodik bila ada kolik +ntimikroba bila ada infeksi

    atu kalsium : kalium sitrat atu urat : alupurinol

    edah

    &ielotomi 'SG Lefrostomi

    Komplikasi

    Kolik#obtruksi#infeksi saluran kemih#gangguan fungsi ginjal

    &rognosis

    onam

    /

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    47/55

    L'KS S+-7+L K'!4

    &engertian

    nfeksi saluran kemih (SK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran

    kemih.Kuman men8apai saluran kemih melalui 8ara hematogen dan asending.

    aktor 7isiko :

    Kerusakan atau kelainan anatomi saluran kemih berupa obtruksi internal oleh jaringanparut#endapan obat intratubular#refluk#instrumentasi saluran kemih#kontriksi arteriA

    $ena#hipertensi#analgetik#ginjal polikistik#kehamilan#D! atau pengaruh obatAobatan

    estrogen.

    SK sederhanatakberkomplikasi :

    SK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan tidak terdapat disfungsi stru8tural

    ataupun ginjal

    SK erkomplikasi :

    SK yang berlokasi selain di $esika urinaria#SK pada anakAanak#lakiAlaki#atau ibu hamil

    Diagnosis

    +namnesis : SK ba,ah: frekuensi#disuria terminal#polakisuria#nyeri suprapibik. SK atas : nyeri pinggang#demam#menggigil#mual#muntah#hematuri.

    &emeriksaan isik : febris#nyeri tekan suprapubik#nyeri ketok sudut kosto$eterbra. aboratorium : lekositosis#lekosituria#kultur urin (H)#bakteriuria .

    Diagnosis anding

    SK sederhana#SK berkomplikasi

    &emeriksaan &enunjang

    Durinalis#kultur urin dan tes resistensi kuman#fungsi ginjal#gula darah. L>A*& -S9 9injal

    /=

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    48/55

    %erapi

    Lonfarmakologis : anyak minum bila fungsi ginjal masih baik !enjaga hygiene genetalia eksretna

    armakologis :

    +ntimikroba berdasarkan pola kuman yang adaI ila hasil tes resistensi kumansudah ada#pemberian antimikroba disesuaikan.

    SK tak bergejala pada perempuan menopause tidak perlu pengobatan SK pada perempuan hamil tetap diberikan pengobatan meski tidak bergejala &engobatan untuk SK pada lakiAlaki usia C 0 tahun harus di berikan selama 1/

    hariI usia 0 tahun pengobatan selama / @ < minggu

    nfeksi jamur kandida diberikan flukonaol 2A/ mghari selama 1/ hari.ilainfeksi dapat terjadi pada pasien dengan 8ateter di8abut lalu dilakukan irigasi

    kandung kemih dengan amfoterisin selama 0 hari

    Komplikasi

    atu saluran kemih#obtruksi saluran kemih#sepsis#infeksi kumn yang multi

    resistensi#gangguan fungsi ginjal

    &rognosis

    onam

    /

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    49/55

    %abel 1.+ntimikroba pada SK ba,ah tak berkomplikasi

    +ntimikroba Dosis ama %erapi

    %rimetropimASulfametoksaol 2N1bat parenteral pada SK atas akut berkomplikasi

    +ntimikroba Dosis nter$al

    Sefepim 1 gram 12 jam

    Siprofloksasin / mg 12 jame$ofloksasin 0 mg 2/ jam

    >floksasin / mg 12 jam

    9entamisin (Hampisilin) 3A0 mgkg 2/ jam 1 mgkg jam+mpisilin (Hgentamisin 1A2 gram < jam

    %ikarsilinAkla$ulanat 3#2 gram jam

    &iperasilinAtaobaktam 3#3=0 gram 2AjammipenemAsilastatin 20A0 mg

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    50/55

    L'KS 4*+DS

    &engertian

    &asien dinyatakn terbukti terinfeeksi 4* bila dari pemeroksaan penunjang.

    Diagnosis

    +danya faktor risiko penularanDiagnosis 4* : tes 'S+ 3 kali reaktif dengan 7eagan yang berbeda

    Stadium G4> :

    Stadium 1: asimtomatik#limfadenopati generalisata.

    Stadium 2:A erat badan turun C 1

    A !anifestasi mukokutan minor (dermatitis

    seboroik#prurigo#infeksi jamur kuku#ulkus oralrekuren#8heilitis angularis)

    A 4erpes oster dalam 0 tahun terakhir

    A nfeksi saluran napas atas rekuren

    Stadium 3 :A erat badan turun 1

    A Diare yang tidak diketahui penyebab# 1 bulan

    A Kandidiasis oral

    A >ral hairy leu8oplakiaA %uber8ulosis paru

    A nfeksi bakteri berat (pneumonia#piomiositis)

    Stadium / :A 4* ,asting syndrome

    A &nemonia &neuumo8ystis 8arinii

    A %oksoplasma serebralA Kriptosporidiosis dengan diare 1 bulan

    A Sitomegalo$irus pada organ selain hati#limpa atau kelenjar

    getah bening (misalnya retinitis ?!*)A nfeksi herpes simpleks#mikokutan (1 bulan) atau $is8eral

    A &rogressi$e multifo8al leu8oen8ephalopathyA !ikosis endemi8 diseminata

    A Kandidiasis esophagus#trakea#dan bronkusA !ikobakteriosis atipik#diseminata atau paru

    A Sepyikemia salmonella nonAtifosa

    A %uber8ulosis ektrapulmonarA imfoma

    A Sarkoma Kaposi

    0

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    51/55

    A 'nsefalopati 4*

    Diagnosis anding

    &enyakit imunodefisiensi primer

    &emeriksaan &enunjang

    +ntiA4* 'S+ +nti 4* Gestern lot +ntigen pA2/ 4itung ?D/ Bumlah $irus 4* dengan 7L+A&?7 &emeriksaan penunjang untuk diagnosis infeksi oportunistik.

    %erapi

    Konseling %erapi suportif %erapi infeksi oportunistik dan pen8egahan infeksi oportunistik %erapi antiretro$irus kombinasi#efek samping dan penanganannya *aksinasi pada penderita 4*+DS %erapi pas8a paparan 4* (post eNposure prophylaNis) &enatalaksanaan infeksi 4* pada kehamilan &enatalaksanaan koinfeksi 4* dengan hepatitis ? dan hepatitis

    Komplikasi

    nfeksi oportunistik#kanker terkait 4*#dan manifestasi 4* pada organ lain

    &rognosis

    %ergantung stadium penyakit

    01

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    52/55

    7'LB+%+L +L++KSS

    &engertian

    7enjatan anafilaksis adalah keadaan ga,at darurat yang dirandai dengan (hipotensi)penurunan tekanan darah sistolik C 6 mm4g akibat respon hipersrnsi$itas tipe (adanya

    reaksi antigen dengan antibody g ')

    Diagnosis

    4ipotensi #takikardi#akral dingin#oliguria yang dapat disertai gejala klinis lain berupa :

    7eaksi sistemik ringan : rasa geligatal serta sangat#rasa penuh di mulut dan

    tenggorokan#hidung tersumbat dan terjadi edema disekitar mata#kulit gatal#mataberair#bersinAbersin#onset biasanya 2 jam setelah paparan antigen

    7eaksi sistemik sedang : seperti reaksi sistemik ringan#ditambah spasme bronkusdan atau edema saluran napas#sesak#batuk#mengi#angioedema#urtikariamenyeluruh#mual#muntah#gatal#badan terasa hangat#gelisah#onset seperti reaksi

    anafilaktik ringan.

    7eaksi sistemik berat : terjadi mendadak#seperti reaksi sistemik ringanAsedangyang bertambah berat.Spasme bronkus#edema laring#suara serak#stridor#sesak

    napas#sianosis#henti napas.'dema dan hipermotilitas saluran 8erna sehingga sakit

    menelan#kejang perut#diare dan muntah.Kejang uterus#kejang umum.9angguan

    kardio$askuler#aritmia jantung#koma.

    Diagnosis anding

    7enjatan kardiogenik# renjatan hipo$olemik.

    &emeriksaan &enunjang

    Darah rutin#ureum#kreatinin#elektrolit#analisa gas darah#'K9

    %erapi

    +.-ntuk renjatan :

    1. +drenalin larutan 1 : 1# #3A#0 ml subkutanintramuskuler padalengan atas atau paha.ila renjatan anafilaksis disebabkan sengatan

    serangga berikan suntikan adrenalin kedua #1A#3 ml pada tempat

    sengatan ke8uali bila sengatan di kepala#leher#tangan dankaki.%erapi dapat dilanjutkan dengan infuse adrenalin 1 ml (1 mg)

    02

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    53/55

    dalam dektrose 0 20 88 dimulai dengan ke8epatan 1uMmenit

    dapat di tingkatkan sampai / uMmenit sesuai keadaan tekanan

    darah.4atiAhati pada orang tua dengan kelainan jantung ataugangguan kardio$askuler lainnya.

    2. &asang tourniMuet proksimal dari suntikan atau sengatan

    serangga#dilonggarkan 1A2 menit setiap 1 menit3. >ksigen bila sesak#mengi#sianosis 3A0 lmenit dengan sungkup

    atau kanul nasal.

    /. +ntihistamin intra$ena#intramuskuler atau oral

    7a,at pasien di ?- bila dengan tindakn di atas tidak membaik#dilanjutkan dengan

    terapi:

    1.*D Dektrose 0 dalam #/0 La? 2A3 lm2 permukaan tubuh.2.Dopamin #3A1#2 mgkgjam bila tekanan darah tidak membaik

    3.Kortikostreroid =A1 mg hidri8ortisonkg intra$ena dilanjutkan dengan 0 mgkg

    %iap < jam#yang di hentukan setelah =2 jam.

    .ila disertai spasme bronkus maka pada pasien diberikan inhalasi beta A2 agonis.#6

    1 ml diberikan berlahan lahan dalam 2 menit#bila perlu dilanjutkan dengan infuseaminofilin #2A1#2 mlkgjam.

    ?.ila disertai edema hebat saluran napas atas maka pasien dilakukan intubasi dantrakeostomi.

    D.&emantauan paling sedikit 2/ jam.

    Komplikasi

    7enjatan ire$ersibel#kegagalan multi organ failure.

    &rognosis

    %ergantung organ yang terlibat dan beratnya gejala.

    03

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    54/55

    -7%K+7+ K+7'L+ >+%

    &engertian

    -rtikaria karena obat adalah kelainan kulit dan mukosa yang diinduksi obat berupa papul

    kemerahan yang 8epat berubah menjadi lepuhan.

    Diagnosis

    7i,ayat minum obat sebelumnya yang dapat menginduksi penyakit#missal :

    >+LS#sulfonamide#antikon$ulsan#penisilin dan tetrasiklin.9ejala prodormal berupa gejala radang saluran napas atas : demam#batuk#sakit

    kepala#malaise#nyeri menelan.&apul kemerahan yang 8epat berubah menjadilepuhan.Dalam beberapa hari terjadi erosi multiple pada membrane

    mukosa#lepuhan#ma8ula purpura.Daerah yang terkena lepuhan dan pelepasan kulit C1

    Diagnosis anding

    %oNi8 epidermal ne8roti8an (%'L)#eritema multiformis

    &emeriksaab &enunjang

    A 4itung eosinofil#elektrolitA oto torak A Kultur pus dari kulit#kultur sputum.

    %erapi

    1.4entikan obat penyebab

    2.7a,at dipusat luka bakar#skin graft dini untuk men8egah infeksi bakteri

    3.!onitor 8airan dan elektrolit#termasuk monitor jumlah urin./.!onitor infeksi sekunder dengan melakukan kultur berkala dari darah dan mukokutan

    0.&emberiaan makanan tinggi kalori

  • 5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010

    55/55

    Sepsis#syok hipo$olemik#syok septi8

    &rognosis

    %ergantung beratnya gejala.

    00