kasus kecil interna
DESCRIPTION
presentasi kasusTRANSCRIPT
KASUS KECIL
SEORANG LELAKI 55 TAHUN DENGAN NEFROPATI DM STAGE V
DENGAN OEDEM PULMO, CHF NYHA IV, DAN HIPOALBUMIN
Oleh:
Larissa Amanda G99141091
Annisa Budiastuti G99131017
Intan Savira G99131042
Residen Pembimbing
dr. Gigih dr. Bayu Basuki Wijaya, SpPD, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R A K A R T A
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:
SEORANG LELAKI 55 TAHUN DENGAN NEFROPATI DM STAGE V DENGAN
OEDEM PULMO, CHF NYHA IV, DAN HIPOALBUMIN
Oleh :
Larissa Amanda G99141091
Annisa Budiastuti G99131017
Intan Savira G99131042
Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal :
Pembimbing
dr. Bayu Basuki Wijaya, SpPD, M.Kes
2
STATUS PENDERITA
I. ANAMNESA
A. Identitas Penderita
Nama : Tn. S
No. RM : 01178972
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Alamat : Karanganyar, Jawa Tengah
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 4 Mei 2015
Tanggal dikasuskan : 5 Mei 2015
B. Data Dasar:
Autoanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 5 Mei 2015.
1. Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 2 hari SMRS
3
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Sesak dirasakan bertambah berat bila pasien tidur
terlentang atau beraktivitas, sesak tidak berkurang dengan beristirahat.
Pasien lebih nyaman tidur dengan 2-3 bantal. Pasien mengaku sering
terbangun di malam hari karena sesak. Sesak nafas tidak dipengaruhi
oleh perubahan cuaca, debu, maupun lingkungan sekitar. Pasien juga
mengeluhkan mual muntah. Muntah ± 4-5x sehari, bewarna coklat
kekuningan, berisi makanan, darah (-), kehitaman (-). Pasien merasa
badan lemas, mudah capek, nggliyer (+), berkunang-kunang (+) terutama
saat perubahan posisi dari tiduran atau duduk ke berdiri. Selain itu, ± 1
bulan ini kedua tangan dan kaki pasien dirasakan membengkak, semakin
lama semakin membesar. Pasien mengeluh nyeri perut yang dirasakan di
ulu hati, hilang timbul ± 1 bulan terakhir ini. Nyeri perut dirasakan
bertambah berat bila pasien terasa lapar, dan berkurang setelah
mengkonsumsi makanan. Nyeri dirasakan seperti teriris-iris dan tidak
berpindah tempat. Pasien tidak mengeluhkan adanya telinga berdenging,
batuk malam hari (-), nyeri telan (-), dada berdebar-debar (-). BAK
pasien dirasakan sedikit, 3-4x sehari, masing-masing ± hanya sekitar ¼
gelas belimbing, darah (-), berpasir (-), anyang-anyangen (-). BAB tidak
dirasakan adanya keluhan. Biasanya BAB 2hari sekali, konsistensi lunak,
mencret (-), lendir (-), darah (-), BAB kehitaman (-).
Pasien merupakan pasien rutin cuci darah di RSDM sejak ± 1
bulan terakhir. Pasien juga mengaku menderita kencing manis sejak ± 12
tahun SMRS, pernah mengkonsumsi glibenklamid, metformin, dan
perrnah disuntikkan insulin selama 2 tahun, namun pasien tidak rutin
kontrol. Pasien memilik darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu, namun
pasien tidak tahu nama obat yang dikonsumsinya. Pasien merupakan
rujukan RSUD Karanganyar dengan nefropati DM stage V, HD rutin.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
4
Riwayat mondok : disangkal
Riwayat Operasi : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
Riwayat muntah darah : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat batuk lama : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat batuk lama : disangkal
Keterangan:
P = Pasien = Laki – laki
X = meninggal = Perempuan
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : (-)
Riwayat minum-minuman berenergi : disangkal
Riwayat minum alkohol : (-)
P
5
Riwayat minum obat bebas : (-)
Riwayat Olahraga : jarang (2 kali seminggu pasien
jalan kaki)
6. Riwayat Asupan Gizi
Pasien makan 2-3 kali / hari, 4-5 sendok tiap kali makan dengan
nasi, sayur, lauk pauk (tahu, tempe, ikan, telur). Nafsu makan pasien
menurun sebelum masuk ke rumah sakit. Minum air putih 4-6 gelas
aqua / hari.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki usia 55 tahun. Pasien bekerja
sebagai wiraswasta. Pasien tinggal bersama istri dan salah satu anaknya.
Saat ini pasien berobat menggunakan BPJS.
8. Anamnesis Sistemik
Keluhan utama : sesak nafas
Kepala : nyeri kepala (-), nggliyer (+)
Mata : pandangan kabur (-), berkunang-kunang
(+)
Hidung : pilek (-), mimisan (-)
Telinga : pendengaran berkurang (-), telinga
berdenging (-), keluar cairan (-), darah (-)
Mulut : gusi berdarah (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan : sakit saat menelan (-)
Sistem respirasi : sesak napas (+) batuk (-) batuk darah (-)
mengi (-)
Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-) berdebar-debar (-) nyeri
tengkuk (-)
Sistem gastrointestinal : nafsu makan meningkat (-), rasa haus (-),
mual (+), muntah (+), muntah darah (-),
nyeri ulu hati (+), perut terasa
mengganjal/merongkol (-), nyeri perut
6
saat BAB (-), BAB hitam (-), lendir (-),
BAB berbau amis (-), BAB konsistensi
lunak, BAB 2 hari sekali.
Sistem musculoskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot
(-), badan lemas (+), kejang (-)
Sistem genitouterina : BAK 3-4 kali sehari, tiap BAK @ ± 1/4
gelas belimbing, berwarna kuning jernih,
nyeri saat berkemih (-), panas saat
berkemih (-), anyang-anyangan (-), darah
(-), pasir (-)
System neuropsikiatri : kejang (-)
Ekstremitas
Atas : luka (-/-), kesemutan (+/+), tremor (-/-),ujung jari terasa
dingin (-/-), bengkak (+/+)
Bawah : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari terasa
dingin (-/-), bengkak (+/+)
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 6 Mei 2015:
1. Keadaan umum : Tampak sakit berat, compos mentis, GCS
E4/V5/M6
2. Tanda vital
Tensi : 170/100 mmHg
Nadi : 98 x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup, equal
Frekuensi nafas : 28 x /menit
Suhu : 36,80C
VAS : 2
3. Status gizi
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMT : 22,08 kg/m2
7
Kesan : normoweight
4. Kulit : warna coklat, turgor menurun (-), kering (-) teleangiektasis (-),
petechie (-), kuning (-).
5. Kepala : Bentuk mesocephal, atrofi m. Temporalis (-), rambut mudah
rontok (-), luka (-)
6. Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter
(3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (+/+),
strabismus (-/-), pandangan kabur (-/-), katarak (+/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus
(-)
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
9. Mulut : Mukosa basah (+), papil lidah atrofi (+), ikterik sublingual (-)
sianosis (-), gusi berdarah (-), ulserasi (-), oral thrush (-)
10. Leher : JVP= R + 3 cm, trakea ditengah, simetris, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical(-), leher kaku (-)
11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan=kiri,
retraksi intercostal (-), pernafasan thorakoabdominal,
pembesaran kelenjar getah bening aksila (-/-), spidernevi (-),
atrofi m. Pectoralis (-)
12. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkat, teraba 1 cm lateral di
linea midclavicularis sinistra SIC VI
Perkusi :
Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : SIC V linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : 1 cm lateral di linea midclavicularis sinistra
SIC VI
→ Kesan : batas jantung kesan melebar ke caudo lateral
8
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising(-),
gallop (-)
13. Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan = kiri,
ketertinggalan gerak(-), retraksi intercostal(-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan = dinding
dada kiri, fremitus raba kanan=kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor, redup pada batas relatif paru-hepar
pada SIC VI linea medioclavicularis dextra,
pekak pada batas absolut paru hepar
- Kiri : sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC VI
linea medioclavicularis sinistra
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar
(-), ronkhi basah halus (+)
- Kiri : Suara dasar vesikuler menurun, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar
(-), ronkhi basah halus (+)
b. Belakang
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris
9
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan=kiri,
retraksi intercostal (-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan=kiri,
fremitus raba kanan=kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri : Sonor
- Peranjakan diafragma 4 cm
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar
(-), ronkhi basah halus (+) di basal paru
- Kiri : Suara dasar vesikuler normal, suara
tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar
(-), ronkhi basah halus (+) di basal paru
13. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, scar (-),
striae (-), venektasi (-), caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 18 kali/menit,bising epigastrium
(-)
Perkusi : timpani, pekak sisi (+), undulasi (+), pekak alih (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) di daerah epigastrium, hepar dan
lien tidak teraba
14. Ekstremitas
CRT < 2 detik
Akral dingin fvvvOedem _ _
_ _
+ +
+ +
10
Spoon nail Clubbing finger
II. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah 4 Mei 2015 pukul 16.21
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
DARAH RUTIN
Hemoglobin 7,4 g/dl 12,0-15,6
Hematokrit 25 % 33-45
Leukosit 10,9 ribu/ul 4.500 – 11.800
Trombosit 261 ribu/ul 150.000-450.000
Eritrosit 3,37 106/ul 4,5-5,9
Golongan Darah AB
KIMIA
GDS 145 mg/dl 60-140
SGOT 10 u/l <35
SGPT 7 u/l <45
Ureum 86 mg/dl 10-50
Kreatinin 6,3 mg/dl 0,9-1,3
Albumin 2,6 g/dl 3,5-5,2
ELEKTROLIT
Natrium darah 132 mmol/L 136-145
Kalium darah 3,3 mmol/L 3,3-5,1
Chlorida darah 104 mmol/L 98-106
_ _
_ _
_ _
_ _
11
III.RESUME
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sesak dirasakan bertambah berat bila pasien tidur terlentang atau
beraktivitas, sesak tidak berkurang dengan beristirahat. Pasien lebih
nyaman tidur dengan 2-3 bantal. Pasien mengaku sering terbangun di
malam hari karena sesak. Pasien juga mengeluhkan mual muntah.
Muntah ± 4-5x sehari, bewarna coklat kekuningan, berisi makanan
Pasien merasa badan lemas, mudah capek, nggliyer (+), berkunang-
kunang (+) terutama saat perubahan posisi dari tiduran atau duduk ke
berdiri. Selain itu, ± 1 bulan ini kedua tangan dan kaki pasien dirasakan
membengkak, semakin lama semakin membesar. Pasien mengeluh nyeri
perut yang dirasakan di ulu hati, hilang timbul ± 1 bulan terakhir ini.
Nyeri perut dirasakan bertambah berat bila pasien terasa lapar, dan
berkurang setelah mengkonsumsi makanan. Nyeri dirasakan seperti
teriris-iris dan tidak berpindah tempat. BAK pasien dirasakan sedikit, 3-
4x sehari, masing-masing ± hanya sekitar ¼ gelas belimbing. Pasien
merupakan pasien rutin cuci darah di RSDM sejak ± 1 bulan terakhir.
Pasien juga mengaku menderita kencing manis sejak ± 12 tahun SMRS,
pernah mengkonsumsi glibenklamid, metformin, dan perrnah disuntikkan
insulin selama 2 tahun, namun pasien tidak rutin kontrol. Pasien memilik
darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu, namun pasien tidak tahu nama obat
yang dikonsumsinya. Pasien merupakan rujukan RSUD Karanganyar
dengan nefropati DM stage V, HD rutin.
12
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak
sakit berat, compos mentis, tanda vital TD 170/100 mmHg, nadi 98 x/
menit, RR 28 x /menit, suhu 36,80C, VAS 2. Status gizi kesan
normoweight. Pada pemeriksaan ditemukan conjungtiva pucat (+/+),
oedem palpebra (+/+). Pada jantung didapatkan JVP R+3 cm, batas
jantung kesan melebar ke caudo lateral. Dari pemeriksaan pulmo
ditemukan ronkhi basah halus (+/+) di basal paru. Pada pemeriksaan
abdomen ditemukan nyeri tekan di daerah epigastrium. Dari pemeriksaan
ekstremitas didapatkan oedem pada ekstremitas atas dan bawah.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hipoalbumin
(Albumin 2,6 g/dl).
IV. DAFTAR MASALAH
1. Nefropati DM stage V, HD rutin dengan Oedem Pulmo
2. F(x) : CHF NYHA IV
A(x) : LVH
E(x) : HHD, cardiomiopati
3. Hipoalbumin
13
V. Rencana Awal
No Diagnosis/
masalah
Pengkajian (Assesment) Rencana Awal
diagnosis
Rencana Terapi Rencana Edukasi Rencana
Monitoring
Prognosis
1. Nefropati DM
stage V, HD
rutin dengan
Oedem Pulmo
Sesak napas dan tidak
berkurang dengan
istirahat
Lemas
Mata berkunang-kunang
BAK sedikit
Riwayat HD rutin ± 4x
Riwayat HT ± 2 tahun
terakhir
Pemeriksaan fisik :
TD= 170/100mmHg
RR= 28x/menit
CP +/+, edema palpebra
+/+
Pulmo: RBH (+) setinggi
SIC V
Abdomen : DP>>DD,
Foto thorax
PA
Urin rutin
Urin esbach
BGA
USG Urologi
Tirah baring
total, ½ duduk.
O2 2-3 lpm
Diet ginjal DM
1200kkal,
rendah garam <
5gr/hari, protein
60gr/hari
IVFD NaCl
0,9% 16tpm
mikro
Inj. Furosemid
40 mg/8jam
CaCo3 3x1
As. Folat
1x800µg
Transfusi PRC
Tirah baring total,
½ duduk
Membatasi
konsumsi garam
dan protein
Penjelasan
kepada pasien dan
keluarganya
mengenai
penyakitnya
seperti penyebab,
faktor risiko,
rencana terapi
selanjutnya, dan
komplikasi
Membatasi
minum
KUVS
BC
Ad vitam :
Dubia
Ad sanam :
Dubia ad malam
Ad fungsionam:
Dubia ad malam
undulasi (+), pekak alih
(+),pekak sisi (+)
Ekstremitas : oedem
pada kedua ekstremitas
atas dan bawah
Pemeriksaan penunjang:
Kreatinin: 6,3mg/dl
Ur :
s.d Hb > 10 (on
HD)
Hemodialisa
2. F(x) : CHF
NYHA IV
A(x) : LVH
E(x) :
HHD,cardiomi
opati
Anamnesis :
Dyspneu d’effort Paroxismal nocturnal
dyspneu Ortopneu Riw. DM (+) Riw. HT (+)
Pemeriksaan fisik:
KU: tampak sakit berat
TD: 170/100mmHg
RR: 28 x/menit
EKG
Echocardiografi
Tirah baring
total, ½ duduk
O2 2-3 lpm
Injeksi
Furosemid
40mg/8jam
Captopril
3x25mg
Tirah baring
total, ½ duduk
Membatasi
konsumsi rendah
garam, rendah
protein
Penjelasan
kepada pasien dan
keluarganya
mengenai
KUVS
BC
Ad vitam :
Dubia
Ad sanam :
Dubia ad malam
Ad fungsionam:
Dubia ad malam
15
Batas jantung kesan
melebar caudolateral,
ictus cordis teraba di
1cm lateral LMCS SIC
V
Oedem pada kedua
ekstremitas kaki dan
tangan
Pemeriksaan Penunjang
Ro thorax :
cardiomegali, efusi
pleura sinistra
penyakitnya
seperti penyebab,
faktor risiko,
rencana terapi
selanjutnya, dan
komplikasi
3. Dispepsia
Ulcer Like
Type
Anamnesis :
Pasien mengeluh nyeri di
ulu hati, hilang timbul sejak
± 3bulan, nyeri seperti
teriris-iris, tidak berpindah
tempat. Nyeri bertambah
berat jika pasien lapar dan
berkurang setelah makan.
Inj.
Omeprazole
40mg/12jam
Penjelasan
kepada pasien
dan keluarganya
mengenai
penyakitnya
seperti penyebab,
faktor risiko,
rencana terapi
KUVS Ad vitam :
Dubia
Ad sanam :
Dubia ad bonam
Ad fungsionam:
Dubia ad bonam
16
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan regio
epigastrium
selanjutnya, dan
komplikasi
4 Hipoalbumin Anamnesis:
-
Pemeriksaan Fisik :
Oedem pada kedua
ektremitas atas dan
bawah
Pemeriksaan penunjang:
Natrium darah: 2,6g/dl
- Penjelasan
kepada pasien
tentang diagnosis,
rencana terapi,
diet, dan
komplikasi
penyakitnya
17