penyakit radang genitalia interna dan eksterna.docx

8/15/2019 PENYAKIT RADANG GENITALIA INTERNA DAN EKSTERNA.docx

1/73

JENIS INFEKSI PADA GENETALIA EKSTERNA DAN INTERNA PADA

IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS

DISUSUN OLEH :

PRODI D III JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III

PRODI D III KEBIDANAN

TAHUN 2015/2016


2/73

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semga makalah ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu a!uan, petunjuk maupun pedman bagi pemba!a.

Harapan kami semga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pemba!a, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih

kurang. "leh kerena itu kami harapkan kepada para pemba!a untuk memberikan masukan#

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

$ekasi, %ebruari &'()

Penyusun


3/73

DAFTAR ISI

Kata Pe!ata" 2

Da#ta" I$% &

BAB I

1'1 Pe(a)*+*a

1'2 R*-*$a Ma$a+a)

1'& T*.*a

BAB II

2'1 RADANG GENITALIA EKSTERNA

2'1'1BARTOLINITIS 5

2'1'2AGINITIS 10

2'1'&ULO AGIONITIS 1

2'2 RADANG GENITALIA INTERNA

2'2'1 ERIITIS 1

2'2'2 UROGENITAL 26

2'2'& ENDOMETRIOSIS &6

2'2' MIOMETRITIS 2

2'2'5 PARAMETRITIS

2'2'6 ADNEKSITIS 5&

2'2'3 PERITONITISPELIS 6


4/73

BAB I

PENDAHULUAN

1'1 LATAR BELAKANG

Pada *anita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rngga peritnum melalui +ul+a,

+agina, uterus dan tuba fallpii. ntuk men!egah terjadinya infeksi dari luar dan untuk

menjaga jangan sampai infeksi meluas, masing # masing alat traktus genitalis memiliki

mekanisme pertahanan. Radang atau infeksi pada alat # alat genetalia dapat timbul se!ara

akut dengan akibat meninggalnya penderita, atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas, atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba.

Penyakit akut juga bisa menjadi menahun, atau penyakit dari permulaan sudah

menahun.Infeksi pada uterus menjalar ke tuba %allpii dan rngga peritnium melalui &

jalan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai mimetritis atau radang mimetrium yang

merupakan kelanjutan dari penyakit endmetritis beserta dengan penanganannya.

1'2 RUMUSAN MASALAH

(. $elum diketahuinya pengertian dari infeksi radang genetalia interna dan eksterna pada

ibu hamil, bersalin, dan nifas

&. $elum diketahuinya penyebab dari masing#masing infeksi radang genetalia interna dan

eksterna pada ibu hamil, bersalin, dan nifas-. $elum diketahuinya tanda dan gejala dari infeksi radang genetalia interna dan eksterna

pada ibu hamil, bersalin, dan nifas. $elum diketahuinya penatalaksanaan dari masing#masing infeksi radang genetalia interna

dan eksterna pada ibu hamil, bersalin, dan nifas

1'& TUJUAN

/gar dapat mengerti dan paham tentang /suhan kebidanan pada infeksi radang

genetalia interna dan eksternas, khususnya tentang ser+iksitis, endmetritis, endmetrisis,

mimetrsis, parametritis, adne0itis, peritnitis, pel+iksitis, kelainan pada +arium, dan

salpingitis beserta dengan penatalaksanaannya.


5/73

BAB II

PEMBAHASAN

2'1 RADANG GENETALIA EKSTERNA

&.(.( $/RT"1I2ITIS/. 3efinisi

$artlinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartlin. $artlinitis juga dapat

menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar *anita. $iasanya,

pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan dan

dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

$. 4tilgi

$artlinitis disebabkan leh infeksi kuman pada kelenjar bartlin yang

terletak di bagian dalam +agina agak keluar. Mulai dari !hlamydia, gnrrhea,

dan sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat

diprduksinya !airan pelumas +agina

4tilgi Infeksi

a. Infeksi alat kelamin *anita bagian ba*ah biasanya disebabkan leh 5

• 6irus 5 Kndilma /kuminata dan Herpes Simpleks.

• 7amur 5 Kandida /lbikan.

• Prt8a 5 /mbiasis dan Trikmniasis.

• $akteri 5 2eiseria 9nre.

b. Infeksi alat kelamin *anita bagian atas 5

• 6irus 5 Klamidia Trakmatis dan Partitis 4pidemika.

• 7amur 5 /sinmises.


6/73

• $akteri 5 2eiseria 9nre, Stafilkkus dan 4.!li

:. Patfisilgi

1ama kelamaan !airan akan memenuhi kantng kelenjar sehingga disebut

sebagai kista ;kantng berisi !airan'' mg, diminum -?( sesudah makan, selama sedikitnya >#@ hari, dan

asam mefenamat >'' mg ;misalnya5 pnstela0, mlasi!, dll


7/73

Tatalaksana Infeksi /lat Kelamin Aanita

$erikut ini adalah beberapa infeksi alat kelamin *anita yang sering

dijumpai di Puskesmas dan tatalaksana yang disesuaikan dengan sarana

diagnsis dan bat#batan yang tersedia.

(. 9nre ;9"<

/namnese 5

a. BB kasus 9" pada *anita menyerang ser+ik uteri dan >'#@> C kasus

pada *anita tidak ada gejala atau keluhan.

b. Kalau ada keluhan biasanya disuria dan lekre, yang sering diabaikan

leh penderita.

!. Sering anamnese hanya didapatkan ri*ayat kntak dengan penderita.

Pemeriksaan 5

Pemeriksaan dengan spekulum 5 stium uteri eksternum bisa tampak

nrmal, kemerahan atau ersif. Tampak +aginal dis!harge dengan sifat

mukid keruh, mukpurulen atau purulen. Mungkin didapatkan kmplikasi

seperti 5 bartlinitis, salpingitis, abses tub +arii bahkan pel+ik peritnitis.

Ketiga kmplikasi tersebut terahir disebut Pel+is Inflamatry 3isease

;PI3


8/73

retral dis!harge 5 diplkkus ;#


9/73

ntuk menghadang radang, berbagai !ara bisa dilakukan. Salah satunya adalah

gaya hidup bersih dan sehat 5

(. Knsumsi makanan sehat dan bergi8i. sahakan agar /nda terhindar dari

kegemukan yang menyebabkan paha bergesek. Kndisi ini dapat

menimbulkan luka, sehingga keadaan kulit di sekitar selangkangan

menjadi panas dan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.

&. Hindari mengenakan !elana ketat, karena dapat memi!u kelembapan. Pilih

pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat agar daerah +ital selalu

kering.-. Periksakan diri ke dkter jika mengalami keputihan !ukup lama. Tak perlu

malu berknsultasi dengan dkter kandungan sekalipun belum menikah.

Karena keputihan dapat dialami semua perempuan.

. $erhati#hatilah saat menggunakan tilet umum. Siapa tahu, ada penderita

radang yang menggunakannya sebelum /nda.>. $iasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan

membasuh dari depan ke belakang.

). $iasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.@. 7ika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. Perempuan

seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya

bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan kelembapan

kulit di sekitar +agina.

G. /lat reprduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk mela*an kuman

yang merugikan kesehatan. Prduk pembersih dan pengharum +agina

yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Sebaliknya jika

digunakan berlebihan bisa berbahaya.

B. Hindari melakukan hubungan seksual berganti#ganti pasangan. Ingat,

kuman juga bisa berasal dari pasangan /nda. 7ika /nda berganti#

ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber penularan bakteri.

Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan pla

seksual bebas

&.(.& 6/9I2ITIS


10/73

/. Pengertian

6aginitis adalah infeksi pada +agina yang disebabkan leh +aginisis bakterial,

kandidiasisF trikmniasis +ul+ +aginal, dan 8at yang bersifat iritatif ;M!htar,

&''-<

$. 4tilgi

6aginitis dapat disebabkan leh5(. Infeksi

a. $akteri ;misalnya klamedia gnkkus<

b. 7amur ;misalnya kandida


11/73

kental dibandingkan !airan yang nrmal dan *arnanya berma!am#ma!am.

Misalnya bisa seperti keju atau kuning kehijauan atau kemerahan.Infeksi +agina karena bakteri !enderung mengeluarkan !airan ber*arna putih,

abu#abu atau keruh kekuningan dan berbau amis. Setelah melakukan hubungan

seksual atau men!u!i +agina dengan sabun, bau !airannya semakin menyengat

karena terjadi penurunan keasaman +agina sehingga bakteri semakin banyak

yang tumbuh.6ul+a terasa agak gatal dan mengalami iritasi.

Infeksi jamur menyebabkan gatal#gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar

pada +ul+a dan +agina. Kulit tampak merah dan terasa kasar. 3ari +agina keluar

!airan kental seperti keju. Infeksi ini !enderung berulang pada *anita penderita

diabetes dan *anita yang mengknsumsi antibitik.

Infeksi karena Tri!hmnas +aginalis menghasilkan !airan berbusa yang

ber*arna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap.

9atal#gatalnya sangat hebat.

:airan yang en!er dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan leh

kanker +agina, ser+iks ;leher rahim< atau endmetrium. Plip pada ser+iks bisa

menyebabkan perdarahan +agina setelah melakukan hubungan seksual. Rasa

gatal atau rasa tidak enak pada +ul+a bisa disebabkan leh infeksi +irus papilma

manusia maupun karsinma in situ ;kanker stadium a*al yang belum menyebar

ke daerah lain


12/73

Infeksi ini disebabkan leh jamur !andida albikans. 6aginitis kandidiasis

sering dijumpai pada *anita hamil, karena terdapat perubahan asam basa.

9ejala +aginitis kandidiasis antara lain5 terdapat keputihan kental bergumpal,

terasa sangat gatal dan mengganggu, pada dinding +agina sering dijumpai

membran putih yang bila dihapuskan dapat menimbulkan perdarahan.

4. Penatalaksanaan

(. Pen!egahan

Kebersihan yang baik dapat men!egah beberapa jenis +aginitis dari berulang dan

dapat meredakan beberapa gejala5

a. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. $ilas sabun dari luar daerah

genitalia anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk

men!egah iritasi. 7angan gunakan sabun *angi atau kasar, seperti yang

dengan dedran atau antibakteri. b. Hindari iritasi. Ini termasuk tampn dan bantalan berparfum.

!. sap dari depan ke belakang setelah menggunakan tilet. Hindari

penyebaran bakteri dari tinja ke +agina.d. 7angan gunakan du!he. 6agina anda tidak memerlukan pembersihan lain

dari mandi biasa. $erulang menggunakan du!he mengganggu rganisme

nrmal yang berada di +agina dan dapat benar#benar meningkatkan risik

infeksi +agina. 3u!he tidak menghilangkan sebuah infeksi +agina.

e. 9unakan kndm lateks laki#laki. Ini membantu men!egah infeksi yang

ditularkan melalui hubungan seksual.

f. Pakailah pakaian katun dan stking dengan pembalut di selangkangannya.

7ika /nda merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur.

Ragi tumbuh subur di lingkungan lembab.

&. Pengbatan

7ika !airan yang keluar dari +agina nrmal, kadang pembilasan dengan air

bisa membantu mengurangi jumlah !airan. :airan +agina akibat +aginitis perlu

dibati se!ara khusus sesuai dengan penyebabnya. 7ika penyebabnya adalah

infeksi, diberikan antibitik, anti#jamur atau anti#+irus, tergantung kepada

rganisme penyebabnya.Terapi antibitik yang sering di gunakan !nthnya

adalah antibitik ;metrnida8l,krim klindamisin


13/73

%. Kmplikasi

Kmplikasi yang dapat terjadi karena +aginitis yaitu ser+iksitis, penyakit radang

panggul, infeksi traktus urinarius, salpingitis, ser+i!itis

&.(.- 616" 6/9I2ITIS

/. Pengertian

6ul++aginitis adalah peradangan atau infeksi pada +ul+a dan +agina.

6ul++aginal kandidiasis adalah nama yang sering diberikan untuk :andida

albi!ans +agina infeksi berhubungan dengan dermatitis dari +ul+a ;gatal ruam


14/73

:andida albi!ans, yang menyebabkan infeksi jamur, adalah salah satu

penyebab paling umum +ul++aginitis perempuan dari segala usia. Penggunaan

antibitik dapat menyebabkan infeksi jamur dengan membunuh anti jamur

nrmal bakteri yang hidup di +agina. Infeksi jamur kelamin biasanya

menyebabkan gatal#gatal dan tebal, putih dis!harg +agina, dan gejala lain. ntuk

infrmasi lebih lanjut, lihat5 ragi infeksi +agina

Penyebab lain adalah +ul++aginitis bakteri +aginsis, suatu

pertumbuhan berlebih dari jenis bakteri tertentu dalam +agina. $akteri +aginsis

dapat menyebabkan tipis, *arna abu#abu +agina dan bau amis.

Sebuah penyakit menular seksual yang disebut Tri!hmnas +aginitis infeksi

adalah penyebab umum lain. Infeksi ini mengarah ke kelamin gatal, bau +agina,

dan +agina yang berat, yang mungkin kuning#abu atau *arna hijau.

9elembung mandi, sabun, +agina kntrasepsi, feminin semprtan, dan

parfum dapat menyebabkan iritasi ruam gatal di daerah genital, sedangkan

nnabsrbent ketat atau pakaian kadang#kadang menyebabkan ruam panas.

7engkel jaringan lebih rentan terhadap infeksi daripada jaringan nrmal,

dan banyak rganisme penyebab infeksi berkembang dalam lingkungan yang

hangat, lembab, dan gelap. Tidak hanya faktr#faktr ini dapat berkntribusi

pada penyebab +ul++aginitis, mereka sering memperpanjang peride

pemulihan.

Kurangnya estrgen pada *anita pstmenpause dapat menyebabkan

kekeringan +agina dan penipisan kulit +agina dan +ul+a, yang juga dapat

menyebabkan atau memperburuk kelamin gatal dan terbakar.

2nspesifik +ul++aginitis ;di mana penyebab dapat diidentifikasi< dapat

dilihat dalam semua kelmpk usia, tetapi paling sering terjadi pada anak gadis

sebelum pubertas. Setelah pubertas dimulai, +agina menjadi lebih asam, yang!enderung untuk membantu men!egah infeksi.

6ul++aginitis nnspesifik dapat terjadi pada anak perempuan dengan

genital miskin kebersihan dan ditandai leh berbau busuk, !klat#hijau pelepasan

dan iritasi labia dan +agina. Kndisi ini sering dikaitkan dengan pertumbuhan

berlebih dari suatu jenis bakteri yang biasanya ditemukan di dalam tinja. $akteri


15/73

ini kadang#kadang menyebar dari anus ke area +agina dengan mengusap dari

belakang ke depan setelah menggunakan kamar mandi.

Pele!ehan seksual harus dipertimbangkan pada anak#anak dengan infeksi

yang tidak biasa dan berulang episde dijelaskan +ul++aginitis. 2eisseria

gnrrheae, rganisme yang menyebabkan gnre, menghasilkan gnkkal

+ul++aginitis di gadis#gadis muda. 9n!rrhea +aginitis terkait dianggap

sebagai penyakit menular seksual. 7ika tes labratrium mengknfirmasi

diagnsis ini, gadis#gadis muda harus die+aluasi untuk pele!ehan seksual.

Sekitar &'C dari nn#hamil *anita usia (>#>> pelabuhan :andida

albi!ans dalam +agina. Sebagian besar tidak mempunyai gejala dan itu berbahaya

bagi mereka. Pertumbuhan yang berlebihan dari :andida albi!ans menyebabkan

berat dadih putih seperti +agina, rasa panas di +agina dan +ul+a dan F atau ruam

gatal di +ul+a dan kulit di sekitarnya.

4strgen menyebabkan lapisan +agina untuk de*asa dan mengandung

glikgen, sebuah substrat yang :andida albi!ans berkembang. Kurangnya

estrgen pada *anita yang lebih muda dan lebih tua membuat kandidiasis

6ul++aginal jarang terjadi.

Pertumbuhan yang berlebihan dari :andida albi!ans terjadi paling sering

dengan5

• Kehamilan

• 3sis tinggi pil K$ kmbinasi dan estrgen berbasis terapi penggantian

hrmn

• Sebuah rangkaian antibitik spektrum luas seperti tetra!y!line atau am0i!la+

• 3iabetes mellitus

• /nemia kekurangan 8at besi

• 3efisiensi imunlgis misalnya, infeksi HI6

• 3i atas kndisi kulit yang lain, sering psrias , Planus lumut atau lumut

s!lersus.• Penyakit lain

:. Patfisilgi

Prses infeksi dimulai dengan perlekatan :andida sp. pada sel epitel

+agina. Kemampuan melekat ini lebih baik pada :.albi!ans daripada spesies


16/73

:andida lainnya. Kemudian, :andida sp. mensekresikan en8im prtelitik yang

mengakibatkan kerusakan ikatan#ikatan prtein sel pejamu sehingga

memudahkan prses in+asi. Selain itu, :andida sp. juga mengeluarkan

miktksin diantaranya glitksin yang mampu menghambat akti+itas

fagsitsis dan menekan sistem imun lkal. Terbentuknya klnisasi :andida sp.

memudahkan prses in+asi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan gejala

pada pejamu.

3. Manifestasi Klinis

6ul++aginal gejala kandidiasis, yaitu, suatu pertumbuhan berlebih dari

:andida albi!ans, meliputi5

• 9atal, nyeri dan F atau pembakaran ketidaknyamanan pada +agina dan +ul+a• Ruam merah terang yang mempengaruhi bagian dalam dan luar dari +ul+a,

kadang#kadang menyebar luas di pangkal paha untuk memasukkan daerah

kemaluan, daerah inguinal dan paha.

• Ini bisa berlangsung hanya beberapa jam atau bertahan selama berhari#hari,

berminggu#minggu, atau jarang, bulan.

• 9ejala mungkin kadang#kadang diperparah leh hubungan seksual.

4. Kmplikasi• Ketidaknyamanan yang tidak hilang

• Infeksi kulit ;dari garukan<

• Kmplikasi karena penyebab kndisi ;seperti gnre dan infeksi kandida<

%. Pen!egahan

ntuk men!egah infeksi jamur, mengenakan pakaian katun agar udara

dapat bersirkulasi. Aalaupun sejumlah bat untuk mengbati infeksi jamur baru#

baru ini akan tersedia +er#the#!unter, berhati#hati dalam membuat diagnsis

diri terburu#buru.

Penggunaan kndm selama hubungan seksual bisa men!egah sebagian

besar infeksi menular seksual +agina. Tepat pas dan memadai penyerap pakaian,

dikmbinasikan dengan baik kebersihan daerah genital juga men!egah banyak

kasus infeksi nn#+ul++aginitis.


17/73

/nak#anak harus diajarkan bagaimana !ara benar membersihkan daerah

genital saat memandikan atau mandi. Tepat menyeka setelah menggunakan tilet

juga akan membantu ;anak harus selalu menyeka dari depan ke belakang untuk

menghindari memperkenalkan bakteri dari anus ke +agina


18/73

antijamur mungkin tidak sesuai pada kehamilan. Mereka membutuhkan

resep.

• /sam brat ;braks< )''mg sebagai supsitria pada malam hari dapat

membantu untuk mengasamkan +agina dan mengurangi kehadiran khamir

;albi!ans dan nn#!andida albi!ans


19/73

Cervicitis adalah peradangan yang terjadi pada ser+iks. Radang pada ser+iks

ini bisa terdapat pada prsi uteri diluar stium uteri eksternum dan atau pada end

ser+iks uteri.

Cervicitis Akuta

3alam pengertian yang la8im ialah infeksi yang dia*ali di endser+iks dan

ditemukan pada gnrea atau klamidia dan infeksi pstpartum, yang disebabkan

leh streptkkus, stafilkkus, dll. 3alam hal ini ser+iks memerah dan

membengkak dengan mengeluarkan !airan mukpurulen. 9ejala#gejala pada

ser+iks biasanya tidak seberapa tampak di tengah gejala#gejala lain dari infeksi

yang bersangkutan. Sehingga pengbatan yang dilakukan adalah dalam rangka

mengatasi infeksinya. Penyakitnya dapat sembuh tanpa bekas atau menjadi

Cervicitis Kronika.

Cervicitis Kronika.

Penyakit ini dijumpai pada sebagian besar perempuan yang pernah

melahirkan. 1uka#luka ke!il ketika partus atau abrtus memudahkan masuknya

kuman#kuman ke dalam endser+iks dan kelenjar#kelenjarnya, lalu menyebabkan

infeksi menahun. $eberapa gambaran patlgis dapat ditemukan.

(. Ser+iks kelihatan nrmal, hanya pada pemeriksaan mikrskpik ditemukan

infiltrasi leuksit dalam strma endser+iks. Tidak menimbulkan gejala, ke!uali

pengeluaran sekret yang agak putih#kuning.

&. prsi tampak kemerahan, sekret yang dikeluarkan berupa mukus dan nanah.

-. Sbekan pada ser+iks lebih luas dan muksa endser+iks lebih kelihatan dari

luar ;ekstrpin


20/73

Sumber5 http***.may!lini!.rgdiseases#!nditins!er+i!itismultimedia!er+i!itisimg#&'''G->

Seringkali, penyebab cervicitis berasal dari infeksi menular seksual,

seperti klamidia atau gnre. Cervicitis juga dapat berkembang dari penyebabyang nn infeksius.

b. 9ejala

Keberhasilan pengbatan cervicitis tidak terlepas dari !ara mengbati

penyebab yang mendasari peradangan.Paling sering, cervicitistidak menyebabkan

tanda dan gejala, dan biasanya penderita baru menyadari kndisinya setelah

melakukan tes Pap Smear atau bipsi. /dapun tanda#tanda dan gejala yang bisa

mun!ul 5

(. Keputihan

Keputihan yang ber*arna hijau, kuning, ataupun !klat dalam jumlah

banyak, dan seperti nanah. kadang#kadang memiliki bau yang tidak sedap

bahkan bisa terasa gatal dan nyeri.

&. Perdarahan Per+aginam

Perdarahan per+aginam yang abnrmal, yang tidak seperti dengan menstruasi

nrmal. 7enis perdarahan bisa berupa ber!akFflek diantara peride menstruasi

atau perdarahan yang banyak sampai memerlukan pad atau tampn dalam

setiap satu sampai dua jam atau lebih.


21/73

-. 2yeri ketika $uang /ir Ke!il ; Dysuria<

Dysuria adalah ketidaknyamanan atau perasaan terbakar saat buang air

ke!il, biasanya dirasakan di saluran yang memba*a urin keluar dari

kandung kemih ;uretra< atau daerah sekitar alat kelamin ;perineum


22/73

%aktr#faktr yang membuat perempuan lebih beresik terpapar cervicitis 5

(. Terlibat dalam perilaku seksual berisik tinggi, seperti seks tanpa kndm,

hubungan seks dengan banyak pasangan ;multiple partner < atau berhubungan

seks dengan seserang yang terlibat dalam perilaku berisik tinggi.&. Mulai melakukan hubungan seksual pada usia dini.-. Memiliki ri*ayat infeksi menular seksual.

e' K8-9+%7a$%

(. Ser+iks berfungsi sebagai barrier untuk menjaga bakteri dan +irus memasuki

rahim. Ketika leher rahim terinfeksi, ada peningkatan risik bah*a infeksi akan

melakukan perjalanan ke dalam rahim.

&. Cervicitis yang disebabkan leh gnre atau klamidia dapat menyebar ke lapisan

rahim dan tuba fallpi, mengakibatkan Pelvic nflamation Disease ;PI3


23/73

Sumber5 pregnan!y.jpg

#' Te$ (a D%a!8$%$

ntuk mendiagnsa cervicitis, dkter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik

yang meliputi5

1' Pelvic !"am

Pelvic !"am atau Pemeriksaan panggul adalah prsedur yang relatif singkat,

di mana petugas kesehatan memeriksa +ul+a, +agina, leher rahim, rahim,

rektum dan panggul, termasuk +arium, untuk menge!ek adanya massa,

pertumbuhan atau kelainan abnrmal lainnya. Ia memeriksa rgan panggul

untuk daerah pembengkakan dan nyeri. Ia juga dapat melakukan pemeriksaan

inspeculo untuk melihat bagian atas dari +agina dan leher rahim. Sementara

se!ara bersamaan menekan perut, sehingga dapat menge+aluasi rahim,

+arium dan rgan panggul lainnya.

2' Tes Pap #mear Tes Pap #mear , merupakan metde s!reening untuk kanker ser+iks, juga dapat

dilakukan selama pemeriksaan panggul.


24/73


25/73

Sumber5 http***.&hrurine.!m

Tes ini dilakukan dengan memeriksa penampilan, knsentrasi dan kandungan

pada urin. Hasil urinalysis abnrmal dapat menunjukkan penyakit atau kelainan.

Misalnya, infeksi saluran kemih dapat membuat urin terlihat keruh. /taupun

peningkatan kadar prtein dalam urin bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

!' Treatment (a Oat8ata

Penderita mungkin tidak membutuhkan pengbatan untuk cervicitis yang

disebabkan leh sesuatu diluar dari infeksi menular seksual ;IMS


26/73

dengan dsis >'' mg 0 sehari selama @ hari atau &>' mg 0 sehari selama

( hari.- /nalg dari tetrasiklin seperti dksisiklin dapat diberikan dengan dsis (''

mg & 0 sehari selama @ hari.

-Regimen alternatif dapat diberikan5 4ritrmisin >'' mg 0 sehari selama @hari atau &>' mg 0 sehari selama ( hari ;pasien yang sedang hamil


27/73

• :ermat dan selektif dalam memilih dan menggunakan prduk pemi!u

timbulnya reaksi alergi.

• ntuk mengurangi risik cervicitis dari IMS, gunakan kndm se!ara

knsisten dan benar setiap kali berhubungan seks. Kndm sangat efektif

terhadap penyebaran IMS, seperti gnre dan klamidia, yang dapat

menyebabkan cervicitis. Selain itu, berada dalam hubungan jangka panjang

yang saling mngami dengan pasangan yang tidak terinfeksi juga dapat

mengurangi peluang tertular IMS.

&.&.& R"942IT/1I/

/. Pengertian

Sistem perkemihan atau biasa disebut system urgenital adalah suatu system

dimana terjadinya prses penyaringan darah bebas dari 8at#8at yang tidak

dipergunakan leh tubuh dan menyerap 8at#8at yang masih dipergunakan leh

tubuh. at#8at yang tidak dipergunakan leh tubuh larut dalam air dan

dikeluarkan berupa urin ;air kemih


28/73

dapat menghambat aliran urine atau pengsngan kandung kemih bisa

menyebabkan infeksi ginjal.

Perubahan hrmne dan fisik yang menyertai kehamilan kadang dapat

membuat *anita lebih rentan terhadap infeksi ginjal. Selama kehamilan, ibu

hamil kadang susah untuk dapat mengsngkan kandung kemih sepenuhnya, ini

membuat urine kembali mengalin kembali ke ureter. Semua fa!tr ini membuat

semakin sulit bagi urine mele*ati saluran kemih dengan !epat. Hal ini dapat

memberikan lebih banyak kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak dan

menyebabkan infeksi yang akhirnya menyebar ke ginjal.

Selain itu Tnus tt kandung kemih lemah disebabkan berkurangnya suplay

hrmn prgestern pada pas!asalin. Rasa nyeri pada panggul dan daerah

sekitar jalan lahir yang menimbulkan rasa sakit pada saat berkemih. %aktr

psiklgis ibu yang masih trauma dengan prses persalinan ataupun laseresi

jalan lahir yang dialaminya.

:. Patfisilgi

;$endungan ttal urine< 3istensi kandung kemih yang mun!ul segera setelah

$$1 dapat menyebabkan perdarahan karena kntraksi uterus terganggu dan jika

terjadi pada tahap lanjut maka dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka

terhadap infeksi sehingga mengganggu prses berkemih nrmal,bila hal ini

berlangsung lama maka dinding kandung kemih akan mengalami

kerusakan. Hematuria ;/danya darah dalam urine


29/73

staphyl!!!us terutama bila sedang terpasang kateter. Pada saluran

urgenital dapat terjadi penyakit,seperti 5

a. Sistitis

Sistitis adalah infeksi saluran kemih,yang lebih banyak

menyerang *anita dari pada pria,karena pada *anita muara uretra dan

+agina dekat dengan daerah anal. %a!tr resik sititis adalah

bersetubuh,kehamilan, kandung kemih neurgenis, pemasangan

kateter,keadaan#keadaan bstruktif dan diabetes mellitus. /pabila

berlanjut,akan menyebabkan kuman#kuman naik dari kandung kemih

ke pel+is ginjal,yang disebut dengan pielnefritis. Penderita sistitis

akan merasakan keluhan seperti dysuria ;nyeri saat miksi


30/73

prteinuria, urine ber*arna, dan biasa disertai dengan hipertensi.

Penyakit ini merupaka penyakit autimun karena terbentuk antibdi yang

merusak membran basal grmerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat

menyebabkan gagal ginjal.

b. Sindrm 2efrtik ;nefrsis<

2efrsis dapat menyebabkan glmerulnefritis, gejala yang

dminan adalah albuminaria ;E-,> gramFhari


31/73

kalium didalam darah atau prduksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat

menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana

hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal

lebih sering dialamai mereka yang berusia de*asa, terlebih pada kaum

lanjut usia. 9agal ginjal merupakan kmplikasi yang sangat ga*at dalam

kehamilan dan nifas karena dapat menimbulkan kematian atau kerusakan

fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.

Terjadinya gagal ginjal disebabkan leh beberapa penyakit serius

yang diderita leh tubuh yang mana se!ara perlahan # lahan berdampak

pada kerusakan rgan ginjal. /dapun beberapa penyakit yang sering kali

berdampak kerusakan ginjal diantaranya 5

Penyakit tekanan darah tinggi ;Hypertensin<

Penyakit 3iabetes Mellitus ;3iabetes Mellitus<

/danya sumbatan pada saluran kemih ;batu, tumr,

penyempitanFstriktur<

Kelainan autimun, misalnya lupus eritematsus sistemik

Menderita penyakit kanker ;!an!er<

Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada

rgan ginjal itu sendiri ;ply!ysti! kidney disease<

Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat infeksi atau pun

dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedkterannya disebut

sebagai glmerulnephritis.

/dapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan

fungsi ginjal apabila tidak !epat ditangani antara lain adalahL Kehilangan

!arian banyak yang mendadak ;muntaber, perdarahan, luka bakar


32/73

menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjalyang tidak bisa

sembuh lagi. Kejadiannya ( dalam (-''#(>'' kehamilan.

Kelainan ini didasari leh & jenis patlgi.

(. 2ekrsis tubular akut, apabila sumsum ginjal mengalami kerusakan.

&. 2ekrsis krtikal bilateral apabila sampai kedua ginjal yang

menderita

Penderita yang mengalami gagal ginjal mendadak ini sering

dijumpai pada kehamilan muda ((G minggu, dan kehamilan telah

!ukup bulan. Pada kehamilan muda, sering diakibatkan leh abrtus

septi! yang diakibatkan leh bakteri :hlstridia *el!hii atau

strept!!!us. 9ambaran klinik lain yaitu berupa sepsis, dan adanya

tanda#tanda liguria mendadak dan a8themia serta pembekuan darah

intra+askuler ;3I:


33/73

$anyak penderita membutuhkan hemdialis se!ara teratur atau dilakukan

transplantasiginjal untuk ginjal yang tetap gagal. 9agal ginjal dalam

kehamilan ini dapat di!egah bila dilakukan5

(. Penangan kehamilan dan persalinan dengan baik

&. Perdarahan, syk, dan infeksi segera diatasi atau dibati dengan baik

-. Pemberian trannfusi darah dengan hati#hati.

4. %aktr Resik

(. Retensi rin

$entuk uterus yang inkarserta dan retr+ersi akan menyebabkan ureter stasis

dan meregang. Hal ini akan mengakibatkan rasa nyeri ketika miski dan

retensi urin akut, dan lebih jauh lagi akan menyebabkan !ystitis.

&. reter yang pendek

Aanita yang memiliki ureter yang pendek, yang lebih panjangnya hanya

sekitar -,>!m dan letaknya hampir berdekatan dengan rektum,perineum dan

+agina. reter dapat tertekan ketika terjadi prlapsutr#+aginal, hal ini yang

menyebabkan sisa urin tertinggal dan menjadi sumber infeksi.

-. Trauma 7alan 1ahir

Trauma dapat terjadi saat persalinan, ketika bagian dasar kandung kemih dan

leher janin berada dalam psisi yang sulit.

%. Tanda dan 9ejala

/dapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita

se!ara akut antara lain 5 $engkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat ;klik


34/73

Kelainan rin5 Prtein, 3arah F 4ritrsit, Sel 3arah Putih F 1eksit, $akteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul leh adanya gagal ginjal

krnik antara lain 5 1emas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah,

bengkak, ken!ing berkurang, gatal, sesak napas, pu!atFanemi. Kelainan urin5

Prtein, 4ritrsit, 1eksit. Kelainan hasil pemeriksaan 1ab. lain5 :reatinine

darah naik, Hb turun, rin5 prtein selalu psitif.

9. Kmplikasi

Kmplikasi seperti hipertensi dan preeklamsi lebih sering pada perempuan

dengan penyekit ginjal plikistik. Kehamilan tampaknya tidak menyebabkan

perburukan atau akselerasi F per!epatan perjalanan penyakit.

;Pra*irharj.&''B5G(


35/73

ntuk *anita dengan fungsi ginjal yang nrmal atau menurun saat sebelum

hamil ;kreatinin serum di ba*ah (&> uml F l


36/73

sirkulasi tubuh dapat di!egah dengan knsumsi bat#batan untuk mengntrl

tekanan darah dan menurunkan kadar klesterl dalam darah.

3i samping itu, bat#batan juga diberikan untuk mengntrl atau

men!egah :K3 berkembang hingga tubuh kehilangan hampir semua fungsi

ginjal. Kndisi ini disebut dengan gagal ginjal permanen atau established renal

failure ;4R%


37/73

/. 3efinisi dan penyebab

Kata 4ndmetrisis berasal dari kata =endmetrium=, yaitu jaringan yang

melapisi bagian dalam rahim ;uterus


38/73

endmetrisis. 3aerah dari jaringan endmetrium tersebut dapat berkembang

menjadi =lesiN, =implanN, =ndulN, atau =pertumbuhanN. 3aerah yang paling

umum untuk pertumbuhan ini adalah pada +arium *anita.

Penyebab endmetrisis diketahui karena ptngan#ptngan dari

endmetrium masuk kembali melalui tuba falpi dan keluar ke dalam rngga

panggul ;yaitu ruang di dalam panggul yang terdapat rgan reprduksi sampai '

tahun, tetapi bisa juga terjadi pada *anita yang lebih muda. Kndisi ini paling

sering terjadi pada *anita yang belum memiliki anak.

4ndmetrisis merupakan penyakit yang bergantung dengan kadar estrgen

akibat P>' armatase dan defisiensi (@ beta#hidrhidrksisterid

dehidrgenase. /rmatase mengkatalisis sintesis estrn dan estradil dari

andrstenedin dan teststern, dan berada pada sel retikulum endplasma. Pada

sel granulsa (@beta#hidrhidrksisterid dehidrgenase mengubah estrgen

kuat ;estradil< menjadi estrgen lemah ;estrn


39/73

Seringkali endmetrisis tidak menunjukkan gejala#gejala. Ketika gejala

endmetrisis terlihat, gejalanya antara lain5a. Kram perut atau nyeri punggung saat menstruasi. Kadang diikuti leh

kejang#kejang di tt perut.

b. Kram menstruasi yang sangat menyakitkan.!. $uang air besar yang menyakitkan. 3an biasanya akan menyebabkan sakit

pada anus dan daerah sekitarnya.

d. 7ika pernah mengalami sakit maag, maka gejala endmterisis akan mirip

saat sakit perut ketika mengalami maag

e. $uang air ke!il yang menyakitkan, terutama saat menstruasi.

f. Perdarahan abnrmal atau berat selama menstruasi.g. Sakit ketika hubungan intim.

h. Pada saat haid berlangsung, jumlah darah yang keluar berlimpah

i. Sulit hamil.

3. Terapi untuk endmetrisis

ntuk kasus endmetrisis ringan, dkter mungkin meresepkan pil hrmn

yang harus diminum setiap hari. Terapi hrmn dapat mengurangi ukuran

pertumbuhan jaringan. Setelah terapi hrmn dihentikan, biasanya pertumbuhan

jaringan kembali ke ukuran semula. Hrmn juga mengurangi jumlah perdarahan

yang dihasilkan selama menstruasi sehingga memberikan *aktu bagi jaringan

untuk sembuh dan mengurangi ptensi jaringan parut dari di dalam jaringan.

Hrmn#hrmn yang umumnya diresepkan dkter antara lain5

• Pil K$


40/73

• Prgestern ;prgestin


41/73

tanpa adanya gejala klinis. In+asi jaringan endmetrium dapat ditemukan di

daerah abdmen atas, permukaan kandung kemih dan usus. Penampakan klasik

dapat berupa jelaga biru#hitam dengan keragaman derajat pigmentasi dan fibrsis

di sekelilingnya. Aarna hitam disebabkan timbunan hemsiderin dari serpih haid

yang terperangkap, kebanyakan in+asi ke peritneum berupa lesi#lesi atipikal tak

berpigmen ber*arna merah atau putih. 3iagnsis endmetrisis se!ara +isual

pada laparskpi tidak selalu sesuai dengan pemastian histpatlgi meski

penderitanya mengalami nyeri pel+ik krnik. 4ndmetrisis yang didapat dari

laparskpi sebesar -)C, ternyata se!ara histpatlgi hanya terbukti (GC dari

pemeriksaan histpatlgi.

9. Hubungan *arna lesi endmetrisis peritneal se!ara laparskpi dan makna

klinisnya

Aarna lesi /kti+itas bilgis Makna klinis

Me"a)

Sangat ter+askularisasi dan

prliferatifL akti+itas prduksi prstaglandin % & alpha sama

dengan lesi hitam.

Stadium dini endmetrisis

P*t%)

Sedikit sekali ter+askularisasi,

metablik tak aktif, jaringan

fibrsa.

1esi yang sembuh atau laten

kurang nyeri dibandingkan

lesi hitam atau merah

H%ta-

/kti+itas prduksi

prstaglandin % & alpha sama

dengan lesi merah.

Stadium lanjut endmetrisis

;@)# B-C terpastikan se!ara

histpatlgis


42/73

H. Stadium endmetrisis

Penentuan stadium endmetrisis sangat penting dilakukan terutama untuk

menerapkan !ara pengbatan yang tepat dan untuk e+aluasi hasil pengbatan.

2amun stadium ini tidak memiliki krelasi dengan derajat nyeri, keluhan pasien,

maupun prediksi respn terapi terhadap nyeri atau infertilitas. Hal ini dapat

dimengerti karena endmetrisis dapat dijumpai pada pasien yang asimptmatik

;pasien yang tidak menyadari gejala yang timbul


43/73

I ;minimal gram L stadium II ;ringan gram L

stadium III ;sedang


44/73

Pada penyakit ini mimetrium menunjukkan reaksi radang berupa

pembengkakan dan infiltrasi sel#sel radang. Perluasan dapat terjadi le*at jalan

limfe atau le*at trmbflebitis dan kadang kadang dapat terjadi abses.

&. Metritis Krnik

Metritis Krnik adalah diagnsa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menmetrragia dengan uterus yang lebih besar dari biasanya, sakit pinggang

dan leukre. /kan tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya

disebabkan leh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan, sedang gejala

gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain. $ila pengbatan terlambat

ataukurang adekuat dapat menjadi abses, peritnitis, Syk septik, infeksi

pel+ik yang menahun, penyumbatan tuba dan infertilitas.

-. Tanda dan gejala9ejala metritis sama dengan gejala yang mun!ul pada 4ndmetritis 5

a. 3emam

b. 2yeri perut ba*ah, keluar l!hea berbau F purulent

!. Perdarahan +aginald. Sakit pinggang

e. 2yeri tekan uterus

:. 3iagnsa

Pada metritis diagnsa hanya dapat dibuat se!ara Patlgi /natmis

3. Kmplikasi

3apat terjadi penyebaran ke jaringan sekitar seperti 5


45/73

a. Parametritis ; infeksi sekitar rahim <

b. Salpingitis ; infeksi saluran tt <

!. "fritis ; infeksi indung telur <d. Pembentukan nanah sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur

;Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga $eren!ana untuk

Pendidikan $idan, '@<

4. Penanganan

Terapi mimetritis 5

a. /ntibitika spektrum luas

# /mpisilin & g i+ F ) jam

# 9entamisin > mg kg F $$# Metrnidasl >'' mg i+ F G jam

b. Prfilaksi /ntitetanus

!. 4+akuasi sisa hasil knsepsi# /ntibitik kmbinasi

# Transfusi jika diperlukan

%. 1/23/S/2 /SH/2 K4$I3/2/2

I. P429K/7I/2 3/T//. 3ata Subjektif

(. Identitas Klien

&. Keluhan tama

Ibu mengatakan nyeri abdmen, keluar keputihan yang berbau tidak

sedap, serta demam.

-. Ri*ayat Menstruasi

. Ri*ayat perka*inan

>. Ri*ayat kebidanan lalu

). Ri*ayat pemakaian alat kntrasepsi

@. Ri*ayat laktasi

G. Ri*ayat gineklgi

Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran dan kemudian

dikuret.

B. Ri*ayat Penyakit pasien

('. Ri*ayat penyakit keluarga

((. $i#psik#ssial#spiritual

# Pla nutrisi

# Pla /kti+itas


46/73

# Persnal Hygiene 5 *anita yang kurang menjaga hygiene rentan

terhadap infeksi

# Pla Seksual 5ibu mengatakan sakit saat melakukan hubungan

seksual pada daerah panggul

(&. Pengetahuan ibu

$. 3ata "bjektif

(. Pemeriksaan mum K, Kesadaran, T3 ; ((' (@' mmHg


47/73

patlgis sesuai dengan perkembangan kndisi ibu selama di berikan

asuhan. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan

diagnsis.

a. 3iagnsa kebidanan

3iagnsa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan

leh bidan dalam lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi standar

diagnsa nmenklatur kebidanan.

b. Masalah

Masalah merupakan suatu kndisi yang tidak sesuai dengan

perkembangan fisilgis.

!. Kebutuhan

Merupakan hal#hal yang dibutuhkan leh ibu atau menurut bidan hal itu

harus diketahui leh ibu tapi tidak dirasakn leh ibu. Hal yang

dibutuhkan leh ibu dapat berupa infrmasiFtindakan

III. I342TI%IK/SI 3I/92"S/ 3/2 M/S/1/H P"T42SI/1

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnsa atau masalah

dituntut untuk memikirkan masalah atau diagnsa ptensial yang merupakan

akibat dari masalahFdiagnsa yang ada. 1angkah ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pen!egahan. $idan diharapkan

dapat bersiap#siap bila diagnsa atau masalah ptensial ini benar#benar

terjadi.

I6. M4RMSK/2 K4$TH/2 /K/2 TI23/K/2 S494R/,

TI23/K/2 K"1/$"R/SI 3/2 R7K/2

Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi an!aman

yang fatal, sehingga nya*a ibu dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa


48/73

merupakan inter+ensi langsung leh bidan bisa juga berdasarkan hasil

klabrasi dengan prfesi lain.

6. M42YS2 R42:/2/ /SH/2

3alam menyusun ren!ana asuhan yang menyeluruh menga!u

kepada diagnsa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan

kndisi klien saat diberi asuhan.

6I. P41/KS/2//2 /SH/2 S4S/I 3429/2 P4R42:/2//2

S4:/R/ 4%ISI42

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah

diren!anakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi,

tindakan segera, supprt, klabrasi, bimbingan knseling, pemeriksaan dan

fll* up.

6II. 46/1/SI

Pada langkah terakhir ini melakukan e+aluasi terhadap keefektifan

dari asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan

klien terpenuhi, masalah yang ada terpe!ahkan, masalah ptensial dihindari,

klien dan keluarga mengetahui kndisi kesehatannya dan klien mengetahui

apa yang harus dilakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.

&.&.> P/R/M4TRITIS


49/73

9ambar 5 dengan parametritis ;selulitis parametrium


50/73

• 1ymphgen

• Haematgen 5 phlebitis O periphlebitis O parametritis

b. 3ari rbekan ser+iks

!. Perfrasi uterus leh alat#alat ; snde, kuret, I3<

:. Klasifikasi

Parametritis akut terjadi apabila kuman jalan limfe mele*ati batas uterus dan

sampai ke jaringan ikat di paremetrium. Infeksi ini sering disebabkan leh

streptkkus dan stafilkkus. Kejadian ini mun!ul karena infeksi puerperal atau

pstapartum, akan tetapi dapat ditemukan pula sebagai akibat tindakan

intrauterin dan sebagainya. Radang ini berlkasi paling banyak di parametrium

bagian lateral atau ;parametritis lateralis< akan tetapi bisa juga ke dapan

;parametritis anterir< dan kebelakang ;parametritis psterir< dan radang ini

bisa juga menjadi abses.

/pabila terjadi abes dan prses berkembang terus maka abses akan men!ari

jalan keluar di atas ligamentum purparti ke daerah ginjal melalui framen

bturatrium ke paha bagian dalam dan sebagainya. Parametritis dapat pula

menahun dan ditempat radang terjadi fibrsis. 7ika abses meluas maka di tempat

abses mendekati permukaan terdapat dema dan hiperemi dan di ba*ah kulit dan

jaringan subkutan dapat diraba bagian dari tumr yang akan meme!ah keluar.nanah harus dikeluarkan karena selalu ada bahaya bah*a abses men!ari jalan ke

rngga perut yang menyebabkan peritnitis, ke rektum, atau ke kandung

ken!ing.

3. Patfisilgi

4ndmetritis O Infeksi meluas O 1e*at jalan limfe atau trmbflebitis O

Infeksi menyebar ke mimetrium O Mimetritis O Infeksi meluas le*at jalan

limfe F trmbflebitis O Parametritis

4. Tanda dan gejala

$iasanya mun!ul sekitar @#(' hari setelah infeksi a*al

• Suhu naik ; E-G:


51/73

• 2adi !epat

• 2yeri pada perut bagian ba*ah

• 2yeri saat bersenggama

• Saat pemeriksaan dalam teraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus

dan tahanan ini yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat

meluas ke berbagai jurusan. 3i tengah#tengah jaringan yang meradang itudapat tumbuh abses. 3alam hal ini, suhu yang mula#mula tinggi se!ara

menetap menjadi naik turun disertai dengan menggigil.

• 3alam dua pertiga kasus tidak terjadi pembentukan abses. Tumr di Q

sebelah uterus menge!il sedikit demi sedikit, dan akhirnya terdapat

parametrium yang kaku.

%. Prgnsis

3emam kntinyu lebih buruk prgnsanya dari demam remitens. 3emam

menggigil berulang#ulang, insmnia dan ikterus merupakan tanda#tanda yang

kurang baik. Kadar Hb yang rendah dan jumlah leuksit yang rendah atau sangat

tinggi memburukkan prgnsa.

7uga kuman penyebab yang ditentukan dengan pembiakan menentukan

prgnsa.

Menurut derajatnya septikemia merupakan infeksi yang paling berat dengan

mrtalitas tinggi, dan segera diikuti leh peritnitis umum. Pada Pel+iperitnitis

dan Sellulitis pel+is bahaya kematian dapat diatasi dengan pengbatan yang

sesuai. /bses memerlukan tindakan untuk mengeluarkan nanahnya.

9. 3iagnsis

• Palpasi perut pada a*al penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit, ketika

perut bernanah menjadi sensitif terhadap palpasi.

• Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kenaikan dari sel darah putih

yang menandakan terjadinya infeksi.

• Kultur untuk 9" dan !hlamydia digunakan untuk mengknfirmasi diagnsis.

• ltrasngrafi atau S9 dapat digunakan baik S9 abdmen ;perut< atau

S9 +agina, untuk menge+aluasi saluran tuba dan alat reprduksi lainnya.

$ipsi endmetrium dapat dipakai untuk melihat adanya infeksi.


52/73

• 1aparaskpi adalah prsedur pemasukan alat dengan lampu dan kamera

melalui insisi ;ptngan< ke!il di perut untuk melihat se!ara langsung rgan

di dalam panggul apabila terdapat kelainan.

H. Pen!egahan

a. Selama hamil

"leh karena anemia merupakan predispsisi untuk infeksi partus,

harus diusahakan untuk memperbaikinya. Keadaan gi8i juga merupakan

faktr penting karenanya asumsi makanan yang baik harus diperhatikan

b. Selama persalinansaha#usaha pen!egahan terdiri dari membatasi sebanyak mungkin

kuman#kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya partus tidak berlarut#

larut, menyelesaikan kelahiran dengan trauma sedikit mungkin, dan

men!egah terjadinya perdarahan banyak.

!. Setelah partusSesudah partus terdapat luka#luka di beberapa tempat pada jalan

lahir harus dijaga agar luka#luka ini tidak dimasuki kuman#kuman dari

luar.

I. Pengbatan

/ntibitika memegang peranan penting dalam pengbatan infeksi partus

karena pemeriksaan ini memerlukan *aktu, maka pengbatan perlu dimulai

tanpa menunggu hasilnya. Terapi pada parametritis yaitu dengan memberikan

antibitika berspektrum luas. 3alam hal ini dapat diberikan peni!illin dalam

dsis tinggi atau antibitika dengan spektrum luas, seperti ampi!illin dan lain#

lain. 3isamping pengbatan dengan antibitika, tindakan#tindakan untuk

mempertinggi daya tahan badan tetap perlu dilakukan. Pera*atan baik sangat penting, makanan yang mengandung 8at#8at yang diperlukan hendaknya

diberikan. 7ika terjadi abses, abses harus dibuka dengan menjaga supaya

nanah tidak masuk ke dalam rngga peritneum dan pembuluh darah yang

agak besar tidak sampai dilukai. 7ika ditemukan abses, di tempat itu perlu

diadakan pembukaan tumr dan drainase karena abses men!ari jalan ke


53/73

jaringan tubuh yang lain. Kalau ada fluktasi perlu dilakukan insisi. Tempat

insisi ialah di atas lipat paha atau pada !a+um duglas.

7. Penanganan

(. /ntibitik seperti ben8ilpenisilin ditambah gentamisin dan metrnida8l

&. $erikan bat pereda nyeri seperti pethidine >'#('' mg (M setiap )jam

&.&.) /324KSITIS

/. 3efinisi

Radang tuba fallppi dan radang +arium biasanya terjadi bersamaan. "leh

sebab itu tepatlah nama salfing#ritis atau adneksitis untuk radang tersebut.

Radang itu kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari uterus,

*alaupun infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra +aginal le*at jalan

darah atau menjalar dari jaringan#jaringan di sekitarnya.

$. 4tilgi

3i antara sebab# sebab yang paling banyak terdapat ialah infeksi gnrrhea

dan infeksi puerperal dan pstabrtum. Kira#kira (' C infeksi disebabkan leh

tuber!ulsis. Selanjutnya bisa timbul radang adneksa sebagai akibat tindakan


54/73

; kerkan, lapartmi, pemasangan I3 dan sebagainya < dan perluasan radang

dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.

:. Klasifikasi

(. Salping#ritis akut

Salping#ritis akut yang disebabkan leh gnrrhea sampai ke tuba

sampai uterus melalui muksa . Pada endsalping tampak edema serta

hyperemia dan infiltrasi leuksit, pada infeksi yang ringan, epitel masih

utuh., tapi pada infeksi yang lebih beratkelihatan degenerasi epitel yang

kemudian menghilang pada daerah yang agak luas, dan ikut juga terlihat

lapisan tt dan sersa. 3alam hal yang akhir ini dijumpai eksudat purulen

yang dapat keluar melalui stium tuba abdminalis dan menyebabkan

peradangan di sekitarnya ; peritnitis pel+ika <

Salpingitis akuta pigenik banyak ditemukan pada infeksi puerperal atau

pada abrtus septi!, akan tetapi dapat disebabkan pula sebagai akibat

berbagai tindakan, seperti Strept!!!us ; aerbi! dan anaerbi!


55/73

3apat didadakan pembagian antara 5

a. Hidrsalping, terdapat penutupan stium tuba abdminalis. Sebagian

dari epitel muksa tuba masih berfungsi dan mengeluarkan !airan

dengan akibat retensi !airan tersebut dalam tuba. Hidrsalping dapat

berupa hidrsalping simpleks dan hidrsalping flikularis. Pada

hidrsalping simpleks terdapat satu ruangan berdinding tipis, sedang

hidrsalping flikularis terbagi dalam ruangan#ruangan ke!il.

b. Pisalping, dalam stadium menahun merupakan kantng dengan

dinding tebal yang berisi nanah. Pada pisalping biasanya terdapat

perlekatan dengan jaringan di sekitarnya.

!. Salpingitis interstisial krnika, pada salpingitis interstisial krnika

dinding tuba menebal dan tampak fibrsis dan dapat pula ditemukan

pengumpulan nanah sedikit#sedikit di tengah#tengah jaringan tt.

Terdapat pula perlekatan dengan jaringan#jaringan di sekitarnya, seperti

+arium, uterus dan usus.

d. Kista tub#+arial, pada kista tub +arial, hidrsalping bersatu dengan

kista flikel +arium, sedang pada abses tub+arial pisalping bersatu

dengan abses +arium. /bses +arium yang jarang terdapat sendiri,

daru stadium akut dapat memasuki stadium menahun

e. /bses +arial

f. Salpingitis tuber!ulsis

3. 9ejala

9ambaran klinis salping#fritis akuta ialah demam, leuksitsis dan rasa

nyeri di sebelah kanan atau kiri uterus, penyakit tersebut tidak jarang terdapat pada kedua adneksa. Setelah le*at beberapa hari dijumpai pula tumr dengan

batas yang tidak jelas dan yang nyeri tekan.Pada trsi adneksa timbul rasa nyeri

mendadak dan apabila defen!e mus!uliare tidak teralu keras, dapat diraba tumr

nyeri tekan dengan batas nyeri tekan yang nyata. Suhu dan leuksitsis juga

tidak seberapa tinggi. Ruptura tuba pada kehamian ektpik terganggu disertai


56/73

dengan gejala#gejala yangmendadak, sangat nyeri, dan anemi. mumnya

peristi*a ini tidak menimbulkan banyak kesukaran dalam diagnsis dferensial.

Yang lebih sulit ialah diagnsis abrtus tuba. mumnya pada abrtus tuba suhu

tidak naik atau hanya naik sedikit, dan leuksitsi juga tidak seberapa tinggi.

9ejala#gejala salping#fritis krnika tidak selalu jelas, penyakit bisa

didahului leh penyakit#penyakit akut dengan panas, rasa nyeri yang !ukup kuat

di perut bagian ba*ah, akan tetapi bisa pula dari permulaan sudah subakut atau

menahun. mumnya penderita merasa nyeri di perut bagian ba*ah sebelah kiri

atau kanan, yang bertambah keras pada pekerjaan berat, disertai dengan

penyakit pinggang. 1eukrea sering terdapat disebabkan leh ser+isitis krnika.

Haid umumnya lebih banyak dari biasa dengan siklus yang seringkali tidak

teratur. Penderita sering mengeluh tentang dispareunia dan infertilitas,

disminre dapat ditemukan juga pada kasus ini.

4. Terapi

Terapi pada salping#fritis akuta terdiri atas istirahat baring, pera*atan

umum, pemberian antibitika dan analgetika.3engan terapi tersebut, penyakit

dapat menjadi sembuh atau mennjadi menahun. 7arang sekali terpai salping#

fritis akuta memerlukan pembedahan. Pembedahan perlu dilakukan 5

(. 7ika terjadi rupture pisalping atau abses +arium

&. 7ika terdapat gejala#gejala ileus karena perlekatan

-. 7ika terdapat kesukaran untuk membedakan antara apendisitis akuta dan

salping#fritis akuta

Pada salping#fritis krnika, jika penyakitnya msaih dalam keadaan

subakut, penderita harus diberi terapi dengan antibitika dengan spe!trum luas.

7ika keadaan sudah tenang, dapat diberi terapi diatermi dalam beberapa seri dan

penderita dinasehatkan supaya penderita jangan melakukan pekrjaan yang berat#

berat. 3engan terapi ini, biarpun sisa# sisa peradangan masih ada, keluhan

keluhan penderita seringkali hilang atau sangat berkurang.


57/73

Terapi peratif mempunyai tempat pada salping#fritis krnika. Indikasi

untuk terapi ini adalah L

(. /pabila setelah berulang kali dilakukan terapi diatermi, keluhan tetap ada

dan mengganggu kehidupan sehari#hari

&. /pabila tiap kali timbul reakti+isasi dari prses radang

-. /pabila ada tumr di sebelah uterus, dan setelah dilakukan beberapa terapi

diatermis tumr tidak menge!il, sehingga timbul adanya dugaan

hidrsalping, pisalping, kista tuba +arial dan sebagainya

. /pabila ada infertiitas yang sebabnya terletak pada tuba, dalam hal ini

sebaiknya dilakukan laparskpi dahulu apakah ada harapan yang !ukup

besar bah*a dengan pembedahan tuba dapat dibuka dengan sempurna dan

perlekatan dapat dilepaskan.

%. Knsep /suhan Kebidanan

/suhan kebidanan yang diberikan pada ibu yang memiliki masalah

yangberhubungan dengan gyneklgi dilakukan dengan pendekatan

manajemen 6arney tetapi pendkumentasiannya dalam bentuk S"/P.

Penerapan @ langkah manajemen menurut 6arney di dalam memberi asuhan

kebidanan pada ibu hamil se!ara sistematis sebagai berikut.

I. Pengumpulan 3ata

Mengumpulkan data subyektif dan data byektif, berupa data f!us yang

dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kndisinya,

menggunakann anamnesa, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan,

tinggi badan, dan pemeriksaan labratrium. 7enis data yang dikumpulkan

adalah 5 a. 3ata subyektif yang terdiri dari 5

• $idata ibu dan suami

Aanita yang mengalami adneksitis bisa saja *anita yang

sudah menikah ataupun yang belum menikah. Semua *anita

berptensi untuk mengalami adneksitis, terutama *anita pada usia


58/73

subur, mulai dari *anita yang baru mengalami menstruasi hingga

yang menjelang menpause ataupun *anita yang sudah menpause

sendiri.

• /lasan ibu memeriksakan diri

Sebagian besar adneksitis menimbulkan gejala berupa

nyeri, dan bila sudah dalam tingkatan yang tingi akan menjdi nyeri

yang sangat tajam. Perlu diperhatikan bila pasien yang datang

dengan adneksitis biasanya mengeluh5 merasa nyeri di perut bagian

ba*ah sebelah kiri atau kanan, yang bertambah keras pada

pekerjaan berat, disertai dengan penyakit pinggang. 1eukrea

sering terdapat disebabkan leh ser+isitis krnika. Haid umumnya

lebih banyak dari biasa dengan siklus yang seringkali tidak teratur.

Penderita sering mengeluh tentang dispareunia dan infertilitas,

disminre dapat ditemukan juga pada kasus ini.

• Ri*ayat menstruasi

Aanita dengan adneksitis biasanya mengalami gangguan

haid, baik dari siklusnya maupun banyaknya darah yang keluar, tak

jarang juga mengalami dismenrhe

• Ri*ayat perka*inan

Aanita yang mengalami adneksitis tidak terbatas pada

*anita yang sudah pernah menikah atau berhubungan seksual saja,

*anita yang belum pernah menikah dan berhubungan seksual juga

tidak menutup kemungkinan terkena adneksitis.

• Ri*ayat bstetri!


59/73

Kehamilan tidak mempengaruhi timbulnya adneksitis pada

*anita karena baik *anita yang sudah pernah hamil dan

melahirkan ataupun yang belum.

• Ri*ayat pemakaian alat kntrasepsi

Aanita yang mengalami adneksitis bisa yang sudah pernah

menggunakan alat kntrasepsi maupun yang belum pernah

menggunakan alat kntrasepsi. 2amun, pemasangan I3

merupakan salah satu fatr penyebab dari terjadinya adneksitis,

sehingga perlu dikaji adakah ri*ayat penggunaan alat kntrasepsi

berupa I3 sebelumnya bagi ibu yang pernah menggunakan alat

kntrasepsi.

• Ri*ayat laktasi

/dneksitis bisa terjadi baik pada *anita yang belum pernah

menyusui ataupun yang sudah pernah menyusui sebelumnya.

• Ri*ayat gyneklgi

/dneksitis dapat juga terjadi pada *anita dengan

permasalahan lainnya pada rgan genitalianya, di mana adneksitis

juga dapat terjadi karena adanya penjalaran infeksi dari tempat

peradangan a*al di satu rgan genital sekitar adneksa.

• Ri*ayat kesehatan

/dneksitis bisa dialami leh setiap *anita, terutama *anita

yang menderita PMS dalam hal ini kaitannya adalah dengan penyakit 9nrhea.Aanita dengan penyakit gnrrhea lebih

berptensi mengalami adneksitis dibandingkan dengan *anita

yang sehat. /dneksitis juga dapat disebabkan leh karena

peradangan yang meluas dari rgan lain, appendiks misalnya,


60/73

sehingga ibu dengan appendiks juga berisik mengalami

adneksitis.

• Ri*ayat bipsikssial spiritual

9aya hidup atau perilaku *anita juga berptensi

menyebabkan serang *anita mengalami adneksitis.Aanita yang

sering melakukan seks bebas maupun melakukan hubungan

seksual dengan lebih dari satu partner akan berisik mengalami

adneksitis. Aanita yang s!ial eknminya rendah dan tidak

memiliki pendidikan juga kemungkinan mengalami kista +arium

karena tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk

memenuhi pla hidup sehat.

b. 3ata bjektif

3idapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan leh pemeriksa

dan hasil pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan sistematis dan bstetri

dengan tehnik palpasi, inspeksi, auskultasi, dan perkusi serta hasil

pemeriksaan penunjang ;lab, rntgen, 1aparskpi<

(. Pemeriksaan mum

Pemeriksaan umum pada *anita yang mengalami adneksitis akan

mendapatkan data yang berbeda sesuai dengan kndisinya. $ila *anita

tersebut masih di tingkat akut, mungkin masih dalam keadaan yang baik,

kmunikatif dan tidak terlalu mengalami gangguan dalam keadaan

umumnya. 2amun keadaan akan lebih buruk bila ibu sudah memasuki

tahap salping#fritis krnik.

&. Pemeriksaan Sistematis dan 9yneklgisa. Kepala dan 1eher

Hasil pada pemeriksaan pada kepala dan leher akan mengikuti

hasil pemeriksaan umum. $ila keadaan umum klien tampak

anemis maka keadaan *ajah akan menunjukkan tanda#tanda

anemis seperti pu!at dan knjungti+a ber*arna pu!at pula.

Pembengkakan pada kelenjar limfe dan tirid atau pelebaran +ena


61/73

jugularis tidak terjadi pada penderita ke!uali bila penderita juga

mengalami gangguan lain seperti penyakit jantung atau struma. b. 3ada dan aksila

Penderita adneksitis, umumnya tidak akan dijumpai kelainan pada

daerah payudara maupun aksilanya.!. /bdmen

Pada penderita adneksitis, pada pemeriksaan abdmen akan

ditemukan nyeri tekan pada bagian perut ba*ah di tempat

terjadinya adneksitis. Setelah le*at beberapa hari dijumpai pula

tumr dengan batas yang tidak jelas dan yang nyeri tekan.Pada

trsi adneksa timbul rasa nyeri mendadak dan apabila defen!e

mus!uliare tidak teralu keras, dapat diraba tumr nyeri tekan

dengan batas nyeri tekan yang nyatad. /ngenital

Pada pemeriksaan angenital tidak akan mengalami kelainan yang

berarti pada penderita adneksitis, hanya saja biasanya pada

adneksitis akan ditemukan adanya pengeluaran berupa leukrhe

dari +agina ibu.

e. 4kstermitas

Pada penderita adneksitis umumnya tidak mengalami masalah

pada ekstremitasnya, namun pada beberapa kasus adneksitis ada

pula yang mengalami edema. Hanya saja pada kejadian anemis,

maka dapat dilihat perubahan dari *arna kkuku jari tangan dan

kaki ibu.

-. Pemeriksaan PenunjangPada pemeriksaan penunjang penderita adneksitis khususnya

pemeriksaan darah lengkap akan ditemukan leuksitsis akibat adanya

peradangan yang ditimbulkan.

Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti ltrasngrafi

;S9< Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba ;transducer <

digunakan untuk mengirim dan menerima gelmbang suara frekuensi

tinggi ;ultrasund< yang menembus bagian panggul, dan menampilkan

gambaran rahim dan +arium di layar mnitr. 9ambaran ini dapat


62/73

di!etak dan dianalisis leh dkter untuk memastikan keadaan adneksa,

ada atau tidaknya tumr di bagian tuba maupun +arium ibu.

3engan laparskpi ;alat terpng ringan dan tipis dimasukkan

melalui pembedahan ke!il di ba*ah pusar< dkter dapat melihat

+arium, mengambil bahan per!nth untuk bipsi.

II. Interpretasi data dasarFanalisa data

3alam langkah ini data subjektif dan data bjektif yang sudah

dikaji kemudian dianalisa menggunakan teri#teri fisilgis dan teri#teri

patlgis sesuai dengan keluhan, gejala yang dirasakan dan hasil

pemeriksaan. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan

diagnsis penyakit yang diderita.

III. Merumuskan diagnsaFmasalah ptensial

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnsa atau masalah

dituntut untuk memikirkan masalah atau diagnsa ptensial yang

merupakan akibat dari masalahFdiagnsa yang ada. 1angkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pen!egahan.

Kmplikasi atau keadaan yang ptensial terjadi pada penderita kista

+arium antara lain5

# perdarahan dalam kista5 Perlahan menimbulan rasa sakit dan kemudian

mendadak menjadi akut abdmen.

# Trsi tangkai kista.dapat terjadi pada tumr dengan panjang tangkai

sekitar > !m atau lebih dan ukurannya masih ke!il dan gerakan yang

terbatas .Sering terjadi pada saat hamil dan as!a partumdan saat terjadi

akut abdmen.

# 3apat pula terjadi peradangan yang meluas ke bagian rgan lainnya

sehingga kadang bisa pula terjadi peritnitis.

# Infeksi

Menimbulkan gejala dlr , klr dan fungsilesa.perut tegang dan


63/73

panas hasil pemeriksaan labratrium menujukkan gejala infeksi.

I6. Merumuskan Kebutuhan /kan Tindakan Segera, Tindakan Klabrasi 3an

Rujukan

Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi an!aman yang

fatal. Tindakan segera bisa merupakan inter+ensi langsung leh bidan bisa

juga berdasarkan hasil klabrasi dengan prfesi lain.

6. Menyusun ren!ana asuhan yang menyeluruh

3alam menyusun ren!ana asuhan yang menyeluruh menga!u kepada

diagnsa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kndisi

klien saat diberi asuhan. Peren!anaan yang mungkin disusun untuk

penderita adneksitis, antara lain5

a. istirahat baring, pera*atan umum, pemberian antibitika dan

analgetika

b. Pembedahan pada salping#fritis akut perlu dilakukan 5- 7ika terjadi rupture pisalping atau abses +arium

- 7ika terdapat gejala#gejala ileus karena perlekatan

- 7ika terdapat kesukaran untuk membedakan antara apendisitis

akuta dan salping#fritis akuta

!. Terapi peratif mempunyai tempat pada salping#fritis krnika.

Indikasi untuk terapi ini adalah L-

/pabila setelah berulang kali dilakukan terapi diatermi, keluhantetap ada dan mengganggu kehidupan sehari#hari

- /pabila tiap kali timbul reakti+isasi dari prses radang

- /pabila ada tumr di sebelah uterus, dan setelah dilakukan

beberapa terapi diatermis tumr tidak menge!il, sehingga timbul


64/73

adanya dugaan hidrsalping, pisalping, kista tuba +arial dan

sebagainya- /pabila ada infertiitas yang sebabnya terletak pada tuba, dalam hal

ini sebaiknya dilakukan laparskpi dahulu apakah ada harapan

yang !ukup besar bah*a dengan pembedahan tuba dapat dibuka

dengan sempurna dan perlekatan dapat dilepaskan.

6I. Pelaksanaan asuhan sesuai dengan peren!anaan se!ara efisien

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah

diren!anakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi,

tindakan segera, supprt, klabrasi, bimbingan knseling, pemeriksaan

dan fll* up.

6II. 4+aluasi

Padalangkah terakhir ini melakukan e+aluasi terhadap keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien

terpenuhi, masalah yang ada terpe!ahkan, masalah ptensial dihindari,

klien dan keluarga mengetahui kndisi kesehatannya dan klien mengetahui

apa yang harus dilakukan dalam rangka menjag kesehatannya.

&.&.) P4RIT"2ITIS P416IS

/. Pengertian

Peritnitis adalah peradangan pada peritnium yang merupakan

pembungkus +isera dalam rngga perut. Peritnitis adalah suatu respn

inflamasi atau supuratif dari peritneum yang disebabkan leh iritasi kimia*i

atau in+asi bakteri

$. Klasifikasi

$erdasarkan patgenesis peritnitis dapat diklasifikasikan sebagai berikut5a. Peritnitis bakterial primer

Merupakan peritnitis akibat kntaminasi bakterial se!ara hematgen pada

!a+um peritneum dan tidak ditemukan fkus infeksi dalam abdmen.

Penyebabnya bersifat mnmikrbial, biasanya 4. :li, Srept!!us atau

Pneum!!us. Peritnitis bakterial primer dibagi menjadi dua, yaitu5


65/73

(. Spesifik 5 misalnya Tuber!ulsis

&. 2n spesifik 5 misalnya pneumnia nn tuber!ulsis an Tnsilitis.

%aktr resik yang berperan pada peritnitis ini adalah adanya malnutrisi,

keganasan intraabdmen, imunsupresi dan splenektmi.

Kelmpk resik tinggi adalah pasien dengan sindrm nefrtik, gagal ginjal

krnik, lupus eritematsus sistemik, dan sirsis hepatis dengan asites.

b. Peritnitis bakterial akut sekunder ;supurati+a<

Peritnitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perfrasi tra!tusi

gastrintestinal atau tra!tus urinarius. Pada umumnya rganisme tunggal

tidak akan menyebabkan peritnitis yang fatal. Sinergisme dari multipel

rganisme dapat memperberat terjadinya infeksi ini. $akterii anaerb,

khususnya spesies $a!terides, dapat memperbesar pengaruh bakteri aerb

dalam menimbulkan infeksi.

Selain itu luas dan lama kntaminasi suatu bakteri juga dapat memperberat

suatu peritnitis. Kuman dapat berasal dari5

# 1ukaFtrauma penetrasi, yang memba*a kuman dari luar masuk ke dalam

!a+um peritneal.

# Perfrasi rgan#rgan dalam perut, !nthnya peritnitis yang disebabkan

leh bahan kimia, perfrasi usus sehingga fe!es keluar dari usus.

# Kmplikasi dari prses inflamasi rgan#rgan intra abdminal, misalnya

appendisitis.

!. Peritnitis tersier, misalnya5

# Peritnitis yang disebabkan leh jamur

# Peritnitis yang sumber kumannya tidak dapat ditemukan.

Merupakan peritnitis yang disebabkan leh iritan langsung, seperti misalnya

empedu, getah lambung, getah pankreas, dan urine.

d. Peritnitis $entuk lain dari peritnitis5

# /septikFsteril peritnitis

# 9ranulmatus peritnitis


66/73

# Hiperlipidemik peritnitis

# Talkum peritnitis

:. 4tilgi

Peritnitis dapat disebabkan leh kelainan di dalam abdmen berupa

inflamasi dan penyulitnya misalnya perfrasi appendisitis, perfrasi tukak

lambung, perfrasi tifus abdminalis. Ileus bstruktif dan perdarahan leh

karena perfrasi rgan berngga karena trauma abdmen

(. Infeksi bakteri

• Mikrrganisme berasal dari penyakit saluran gastrintestinal

• /ppendisitis yang meradang dan perfrasi

•

Tukak peptik ;lambung F dudenum<• Tukak thypid

• Tukan disentri amuba F !litis

• Tukak pada tumr

• Salpingitis

• 3i+ertikulitis

Kuman yang paling sering ialah bakteri :li, streptkkus alpha dan

beta hemlitik, stapilkkus aurens, enterkkus dan yang paling

berbahaya adalah !lstridium *e!hii.

&. Se!ara langsung dari luar.

• "perasi yang tidak steril

• Terkntaminasi tal!um +enetum, ly!pdium, sulfnamida, terjadi

peritnitisyang disertai pembentukan jaringan granulmatsa sebagai

respn terhadap benda asing, disebut juga peritnitis granulmatsa

serta merupakan peritnitis lkal.

• Trauma pada ke!elakaan seperti rupturs limpa, ruptur hati

• Melalui tuba fallpius seperti !a!ing enterbius +ermikularis. Terbentuk

pula peritnitis granulmatsa.


67/73

• Se!ara hematgen sebagai kmplikasi beberapa penyakit akut seperti

radang saluran pernapasan bagian atas, titis media, mastiditis,

glmerulnepritis. Penyebab utama adalah streptkkus atau

pnemkkus.

3. Patfisilgi

Peritnitis menimbulkan efek sistemik. Perubahan sirkulasi, perpindahan

!airan, masalah pernafasan menyebabkan ketidakseimbangan !airan dan

elektrlit. Sistem sirkulasi mengalamin tekanan dari beberapa sumber. Respn

inflamasi mengirimkan darah ekstra ke area usus yang terinflamasi. :airan dan

udara ditahan dalam lumen ini, meningkatkan tekanan dan sekresi !airan ke

dalam usus. Sedangkan +lume sirkulasi darah berkurang, meningkatkan

kebutuhan ksigen, +entilasi berkurang dan meninggikan tekanan abdmenyang meninggikan diafragma.

4. Tanda dan 9ejala

Peritnitis ditegakkan se!ara klinis dengan adanya nyeri abdmen ;akut

abdmen< dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu jelas lkasinya

;peritneum +is!eral< yang makin lama makin jelas lkasinya ;peritneum

parietal


68/73

syk sepsis, atau penggunaan analgesi! mgFkg

berat badan I6 dsis tunggalFhari dan metrnida8l >'' mg I6 setiap G

jam


69/73

-. $ila infeksi mulai reda dan kndisi pasien membaik, drainase bedah dan

perbaikan dapat diupayakan.

. Pembedahan atau lapartmi mungkin dilakukan untuk men!egah

peritnitis. $ila perfrasi tidak di!egah, inter+ensi pembedahan mayr

adalah insisi dan drainase terhadap abses.

LANDASAN ASKEB ARNE;

I. Pengumpulan 3ata

a. 3ata Subyektif

• $idata5 nama, umur, sukuFbangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat

• /lasan datang dan keluhan utama

• Ri*ayat menstruasi5 menar!he, siklus haid, lama haid, banyaknya darah

haid, keluhan, HPHT

• Ri*ayat perka*inan5 pernikahan ke, lama menikah, jumlah anak

• Ri*ayat kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu5 anak ke, umur anak,

tempat lahir, penlng, jenis persalinan, $$1, P$, 7K, keadaan saat lahir,

keadaan nifas, keadaan sekarang

• Ri*ayat K$5 jenis K$, lama penggunaan, keluhan

• Ri*ayat 1aktasi5 lama menyusui, keluhan saat menyusui

• Ri*ayat gyneklgi5 adakah penyakit yang berhubungan dengan rgan

reprduksi

• Ri*ayat penyakit ibu dan keluarga

• Ri*ayat $i#Psik#Ssial#Spiritual

$. 3ata "byektif

• Pemeriksaan umum5 Keadaan mum ;Tekanan 3arah,2adi, Suhu,Respirasi dan

$erat $adan


70/73

• Pemeriksaan fisik 5 Kepala dan leher, 3ada dan /0ila, /bdmen, 9enetalia dan

/nus, dan 40tremitas.

II. Interpretasi 3ata 3asar

3alam langkah ini, data subjektif dan data bjektif yang sudah di kaji

kemudian dianalisa menggunakan teri#teri fisilgis dan teri#teri

patlgis. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan diagnsis

peritnitis

III. Merumuskan 3iagnsaFMasalah Ptensial

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnsa dan atau masalah yang di

tuntut untuk memikirkan masalah atau diagnsa ptensial yang merupakan

akibat dari masalah Fdiagnsa yang ada. 1angkah ini membutuhkan antisipasi,

bila kemungkinan di lakukan pen!egahan. $idan di harapkan dapat bersiap#

siap bila diagnsa atau masalah ptensial ini benar#benar terjadi.

I6. Merumuskan Kebutuhan /kan Tindakan Segera, Tindakan Klabrasi dan

RujukanKebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi an!aman yang fatal,.

Tindakan segera bisa merupakan inter+ensi langsung leh bidan bisa juga

merupakan hasil klabrasi dengan prfesi lain.

' Menyusun Ren!ana /suhan Yang Menyeluruh

3alam menyusun ren!ana asuhan yang menyeluruh menga!u kapada

diagnsa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kndisi

klien saat di beri asuhan.

6I. Pelaksanaan /suhan Sesuai 3engan Peren!anaan Se!ara 4fisien


71/73

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah di

ren!anakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi, tindakan

segera, supprt, klabrasi, bimbingan, knseling, pemeriksaan dan fll* up.

6II. 4+aluasi

Pada langkah terakhir ini melakukan e+aluasi terhadap keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien telah

terpenuhi, masalah yang ada terpe!ahkan, masalah ptensial dihindari, klien

dan keluarga mengetahui kndisi kesehatannya dan klien mengetahui apa

yang harus di lakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.


72/73

3/%T/R PST/K/

(. Manuaba, Ida $agus. ;&''(


73/73

16. https5FF***.menstruasi.!mFndeF(-@ diakses pada hari 7umat, &) %ebruari &'() pukul ('5-'

AI$17. Manuaba.(BBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga $eren!ana ntuk

Pendidikan $idan. 49:5 7akarta18.

Pra*irhardj, Sar*n. (BBB. Ilmu Kandungan. 7akarta 5 Yayasan $ina Pustaka19. http5FF***.slideshare.netF*ardashakil@Fparametritis#pel+i!#!ellulitis diakses pada hari 7umat,

&) %ebruari &'() pukul ('5-' AI$

20. http5FF***.slideshare.netFHishgeeubunsFB#!mpli!atin#f#pstpartum
https://www.menstruasi.com/node/137http://www.slideshare.net/wardashakil7/parametritis-pelvic-cellulitishttps://www.menstruasi.com/node/137http://www.slideshare.net/wardashakil7/parametritis-pelvic-cellulitis

penyakit radang genitalia interna dan eksterna.docx

Documents