ppok
DESCRIPTION
penyakit paru obstruktif kronikTRANSCRIPT
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
dr. Nathania Komalasari WijayaRSUD Karimun
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Tn. M• Umur : 73 tahun• Alamat : Tanjung Balai Karimun• Masuk RS : 27 Oktober 2013• No RM : 030905
Keluhan
• Keluhan utama : sesak nafas• Keluhan tambahan : batuk
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sesak nafas dirasakan pasien sejak beberapa hari SMRS. Gejala
sesak nafas dirasakan tiba- tiba . Pasien merasa sangat sesak
sehari sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas dirasakan terus
menerus sepanjang hari, sehingga mengganggu aktivitas
pasien. Pasien mengeluhkan adanya riwayat batuk sejak lama
dan hilang timbul. Batuk dirasakan terutama pada pagi hari.
Batuk berdahak berwarna putih kental. Tidak ada keluhan
demam, penurunan berat badan, maupun batuk darah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma.Riwayat sesak sebelumnya disangkal
Riwayat Psikososial
Pasien memiliki riwayat perokok berat sejak usia muda sekitar 1 bungkus/hari. Pasien mengatakan sejak beberapa tahun terakhir telah mengurangi kebiasaan merokoknya dan hanya menghabiskan 2-3 batang rokok/hari.
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : compos mentis• Kondisi umum : tampak sakit sedang• Tanda vital : TD : 130/70
Suhu : 36,5 0 C Nadi 120 x/menit RR : 28x/menit
• Mata : sklera ikterik ( - / - ) konjungtiva anemis ( - / -)
Pemeriksaan Fisik
• Thorax– Cor : BJ I, II irama regular, murmur -, gallop –– Pulmo :
• Inspeksi – Tampak bentuk barrel chest dengan sela iga melebar.– Otot – otot bantu pernapasan + ( Otot sternocleidomastoideus dan otot
diafragma )– Pernafasan terlihat cepat
• Palpasi– Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening
(supraklavikula,submandibula,cervical, dan aksila )
– Perkusi hipersonor pada kedua paru
– Auskultasi rhonki ( +/+ ), wheezing ( -/- ), suara napas
vesikular pada kedua lapang paru.
• Abdomen : supel, BU (+) normal, timpani, nyeri tekan
(-)
• Ekstremitas : tidak ada oedema, CRT < 2 detik
27 Oktober2013
Lab darah
Hb 12 mg %
Ht 36 %
Trombosit 330.000
Leukosit 10.600
Lab darah kimia
GDS 169
Hasil Ro thoraks
Kesan: Pneumonia lobus inferior dextra. Cor dalam batas normal.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis• Diagnosis Utama : Penyakit Paru Obstruktif
Kronik • Diagnosis banding : Sindroma obstruksi
pascatuberkulosis
Penatalaksanaan
• Oksigen 3 lt/menit dengan nasal kanul• Infus NS 16 tpm/mnt• Ceftriaxone injeksi 1 gr/12 jam• Ranitidine injeksi 2x1 ampul• Nebuliser ( Ventolin + Flexotide ) tiap 8 jam
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad fungsionam : dubia ad malam• Ad sanationam : dubia ad malam
Dasar Teori
• PPOK adalah penyakit paru obstruktif kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial.
• PPOK terdiri atas bronkhitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.
• Bronkhitis kronik : Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya 2 tahun berturut-turut tidak disebabkan penyakit lainnya.
Dasar Teori• Emfisema : Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai
oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli.
• Faktor resiko yang merupakan kausal terpenting adalah riwayat merokok. ( perokok aktif, perokok pasif, maupun bekas perokok ).
• Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat irreversibel dan terjadi perubhan struktural pada saluran napas kecil yaitu : proses inflamasi kerusakan jaringan ( fibrosis, metaplasi sel goblet, dan hipertfrofi otot polos )
Klasifikasi PPOK
Terima Kasih