diagnosa dan talak ppok - antania

Upload: nabilah-armalia-iffah

Post on 07-Jan-2016

281 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Diagnosa dan Talak PPOK

Diagnosa dan Talak PPOKDiagnosisa. Anamnesis - Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan - Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja - Riwayat penyakit emfisema pada keluarga - Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara - Batuk berulang dengan atau tanpa dahak - Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi PPOK dini umumnya tidak ada kelainan : Inspeksi :- Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu) - Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding) - Penggunaan otot bantu napas - Hipertropi otot bantu napas - Pelebaran sela iga - Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis i leher dan edema tungkai - Penampilan pink puffer atau blue bloater Pinkpuffer Gambaran yang khas pada emfisema, penderita kurus, kulit kemerahan dan pernapasan pursed lips breathing

Blue bloater Gambaran khas pada bronkitis kronik, penderita gemuk sianosis, terdapat edema tungkai dan ronki basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer

Pursed - lips breathing Adalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi CO2

Palpasi :Vokal fremitus melemah, sela iga melebar

Perkusi :hipersonor

Auskultasi :- suara napas vesikuler normal, atau melemah - terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa - ekspirasi memanjang - bunyi jantung terdengar jauh C. Pemeriksaan penunjang Tes fungsi paru : menunjukkan obstruksi aliran napas FEV1 89% disertai Kor Pulmonal, Ht >55% dan tanda - tanda gagal jantung kanan, sleep apnea

4. Ventilasi mekanik

Ventilasi mekanik dapat dilakukan dengan cara: - ventilasi mekanik dengan intubasi ventilasi mekanik tanpa intubasi

Indikasi penggunaan ventilasi mekanik invasif :

- Sesak napas berat dengan penggunaan muskulus respirasi tambahan dan pergerakan abdominal paradoksal - Frekuensi napas > 35 permenit - Hipoksemia yang mengancam jiwa (Pao2 < 40 mmHg) - Asidosis berat pH < 7,25 dan hiperkapni (Pao2 < 60 mmHg) - Henti napas - Samnolen, gangguan kesadaran - Komplikasi kardiovaskuler (hipotensi, syok, gagal jantung) 5. Nutrisi Malnutrisi sering terjadi pada PPOK, kemungkinan karena bertambahnya kebutuhan energi akibat kerja muskulus respirasi yang meningkat karena hipoksemia kronik dan hiperkapni menyebabkan terjadi hipermetabolisme

Malnutrisi dapat dievaluasi dengan : - Penurunan berat badan - Kadar albumin darah - Antropometri - Pengukuran kekuatan otot (MVV, tekanan diafragma, kekuatan otot pipi) - Hasil metabolisme (hiperkapni dan hipoksia 6. Rehabilitasi Penderita yang dimasukkan ke dalam program rehabilitasi adalah mereka yang telah mendapatkan pengobatan optimal yang disertai :

- Simptom pernapasan berat - Beberapa kali masuk ruang gawat darurat - Kualiti hidup yang menurun

Program rehabilitiasi terdiri dari 3 komponen yaitu : latihan fisis, psikososial dan latihan pernapasan.