pleno lepra

11
Tutorial 3 LEPROSY

Upload: rahajengintanpawestri

Post on 30-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pleno blok penyakit sistemik

TRANSCRIPT

patogenesis

Tutorial 3

LEPROSYLOMemahami tentang penyakit lepraMemahami patogenesis dan manifestasi lepra di RMMemahami penatalaksanaan manifestasi lepra di RM di bidang kedokteran gigiMemahami cara penegakkan diagnosis pada lepra

leprosyPenyakit kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikulo endotelial, mata, otot, tulang dan testis kecuali susunan saraf pusat. Pada kebanyakan orang yang terinfeksi dapat asimtomatik, namun sebagian kecil memperlihatkan gejala dan mempunyai kecenderungan untuk menjadi cacat, khususnya pada tangan dan kaki. Mycobacterium leprae :Parasit obligat intraseluler terutama di dalam makrofag Masa inkubasi dan perjalanan penyakit lepra berlangsung lama (5-7 tahun) dan menyebabkan semua manifestasi klinisnya menjadi kronis. Kuman lepra hidup pada temperatur optimum sekitar 300, oleh karena itu kuman ini mempunyai predileksi pada daerah-daerah dingin pada tubuh misalnya saluran pernafasan, mata, kulit, testis, kulit terutama cuping telinga dan jari-jari.

Gejala umum yang timbul akibat prnyakit kusta yaitu :1. Hilangnya kemampuan saraf yang terkena infeksi untuk merasakan sensasi di kulit.2. Perubahan bentuk dari anggota gerak maupun struktir wajah dan karena rusaknya saraf.3. Bercak pada kulit dimana tempat bercak tersebut hilangnya/berkurangnya kemampuan kulit untuk merasakan sensasi sentuhan, nyeri, panas/dingin (mati rasa).

patogenesisPada penyakit lepra dikenal 2 macam cacat, yaitu:Cacat primer : langsung disebabkan oleh aktivitas penyakit atau respon jaringan terhadap mycobacterium lepraeCacat sekunder : terjadi akibat cacat primer terutama kerusakan syarafsaraf

sensorik otonom motorik

anestesi kulit lemah otot kering

cedera infeksi fraktur

cacat sekunder

M. Lepra sistem imun 1 fagositosis masuk kedalam monosit troyan horse phenomene monosit mati M.leprae menyebar mencapai sel schawn tidak ada MHC II tidak mampu interaksi dengan limfosit T M.leprae tidak terdeteksi/menetap sel schawn mati M.leprae kembali menyebar dan menyerang sel sel yang lain. Penatalaksanaan dalam bidang KGTujuan utama yaitu memutuskan mata rantai penularan untuk menurunkan insiden penyakit, mengobati dan menyembuhkan penderita, serta mencegah timbulnya penyakit.obat yang dipakai untuk pengobatan penyakit lepra antara lain:Depsonantagonis kompetitif dari para-aminobezoic acid (PABA) dan mencegah penggunaan PABA untuk sintesis folat oleh bakteriCara kerja obat dapson yaitu dengan menghalangi atau menghambat pertumbuhan bakteri, bersifat bakteriostatik. orang dewasa : 100 mg/hari, jika berat badan kurang dari 35 kg maka diberi dengan dosis 50 mg/hari. anak-anak : umur 10 - 14 tahun diberi dosis 50 mg/hari dan umur 5-9 tahun diberi dosis 25 mg/hari.KlofaziminSetelah pengobatan beberapa bulan sebagian besar basil didalam mukosa dan kulit dimusnahkan, kecuali di tempat-tempat yang sulit, misalnya saraf dan otot-otot polos yang memerlukan waktu lebih lama.

Dosis : 50 mg/hari, atau 100 mg selang sehari atau 3x100 mg/minggu.Efek samping : warna kecoklatan pada kulit, dan warna kekuningan pada sclera, sehingga mirip ikterus. Hal tersebut disebabkan karena klofazimin ialah zat warna dan tertimbun di tempat tersebut. Tetapi hanya terjadi pada dosis tinggi.3. RifampisinBersifat bakteriosid yaitu membunuh kumanobat yang dikombinasi dengan DDS (diaminodifenil sulfon) dengan dosis 10 mg/kg berat badan, diberikan setiap hari atau setiap bulan. bekerja dengan cara menghambat DNA -dependent RNA Polymerase pada sel bakteri dengan berikatan pada subunit beta.Penegakkan diagnosa1. Anamnesis : Keluhan pasien Riwayat kontakLatar belakang keluarga2. Pemeriksaan klinikPemeriksaan kulit : Inspeksi dan PalpasiPemeriksaan saraf tepi dan fungsinya3. Pemeriksaan Bakteriologis

TERIMA KASIH