ppt pleno blok 12 ukrida
DESCRIPTION
ppt pleno infeksi dan imunitasTRANSCRIPT
Pengenalan Penyakit-penyakit dengan Gejala Demam Disertai RuamC7John Junior 102009166Nurul Widya Effrani 102011001Octaviani Sanjaya Jamin 102012012Oswaldus Gratiano G. B 102012046Lauren 102012050Tiffany Cindy Claudian A. P 102012197Wendy Yudija Limbong Allo 102012312Juliana Dewi Hadi 102012316Agri Ayu Pertasi 102012405Anthony Frederick 102012461
Skenario 7Seorang bayi berusia 10 bulan dibawa ibunya ke puskesmas karena timbul ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengalami demam tinggi dan batuk pilek sejak 4 hari yang lalu. Demam berangsur-angsur turun saat ruam muncul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sakit ringan dengan TTV normal. Terdapat macula eritematous di seluruh tubuh, terutama wajah, leher, punggung, dan ekstremitas atas.PP: leukosit normal ( 9.000-12.000/mL ), limfosit 20-35 % leukosit
Istilah yang Tidak DiketahuiMacula eritematous:
◦Lesi kulit yang datar dan berwarna merah.
HipotesisMenderita Roseola infantum
Analisis MasalahBayi 10 bulan timbul ruam sejak 1 hari lalu setelah demam turun, demam tinggi, batuk pilek sejak 2 hari lalu
Roseola Infantum
RubellaRubeolla
DBD
Roseola infantum/ Eksantem subitumAnamnesis1-5 hari demamDemam turun, ruam munculRuam ditekan halo Ruam hitam coklat hilang ( 1-2
minggu )Lemah, rewel, cepat mengantuk,
mata berair dan merah, bibir pecah, diare, batuk pilek, radang tenggorokan.
EpidemiologiDistribusi globalMenyerang 30% anak-anak
EtiologiHHV ( Human Herpes Virus ) tipe 6
& 7Percikan ludah penderitaMasa inkubasi
PatofisiologiDemam tinggi mendadakDemam turun pada hari ke 3-4Ruam makulopapular di seluruh
tubuh ( 3 hari )Deskuamasi jarang dan tidak ada
pigmentasiTerkadang disertai limfonodi
Pemeriksaan fisik ( bayi )TTV normal
Nadi: 120-130x/mntTekanan darah: 70-90/ 50mmHgSuhu tubuh: 36,6 – 37,2oCKecepatan napas: 30-40x/mnt
Macula eritematousPembesaran kelenjar limfe, hati,
dan limpaTekanan fontanela, meningismus
Pemeriksaan penunjangBeberapa hari pertama demamDemam hari ke 3-4
PenatalaksanaanTidak ada terapi antivirus2002 gansiklovir ( mencegah
aktivasi HHV 6 ) Terapi suportif menurunkan
demamKompres dengan air hangat
Pencegahan ( - )
KomplikasiKejang demam ( 10-15%)
tanda-tanda:Tidak sadarMenyentak atau bergetarHilang kontrol kandung kemih atau perut
Pembengkakan kelenjar limfe di leherMeningitis Pneumonia
PrognosisDubia ( tidak dapat diramalkan )
Campak/ Measles/ Morbili/ RubeollaAnamnesisGejala dibagi 3 stadium:Stadium prodromal ( 4-5 hari )• Demam, malaise, batuk, fotopobia,
konjungtivitis, coryza• Leukopenia dan limfositosis• Akhir std: bercak koplik
Stadium erupsi• Titik merah di palatum durum dan
mole
• Makulopapular eritematous• Pendarahan ringan pada kulit, gatal,
muka bengkak• Pembesaran kelenjar bening di sudut
mandibula dan leher belakang• Splenomegali • Black measless
Stadium konvalesens• Erupsi hiperpigmentasi
hilang• Kulit bersisik• Suhu menurun
EtiologiVirus RNA ( famili:
paramixoviridae )Penyebaran maksimal: percikan
ludah ( fase prodromal )
Rubella/ Campak JermanAnamnesis Anak1-5 hari demam ( 38 o C )Pembesaran kelenjar getah bening dan
leherNyeri sendi, tenggorokan nampak merahDewasaRuam ( 3 hari )• Wajah dan leher badan, lengan, tungkai• Timbul bintik merah di langit-langit mulut
EtiologiVirus Rubella percikan ludah
dan kontakRubella kongenital ( 25%,
trimester I )• Tuli• Katarak• Mikrosefalus• Retardasi mental• Kelainan jantung bawaan
DBD ( Demam Berdarah Dengue )AnamnesisSuhu naik tiba-tiba, demam tinggi ( 2-7
hari )AnoreksiaMuntah Sakit kepalaNyeri otot dan sendiSakit tenggorokanNyeri perutRuam makulopapular ( awal dan akhir )
Epiktasis Gusi berdarahPembesaran hatiKasus ringan dan sedangDemam turun, gejala mereda• Keringat keluar• Perubahan nadi dan tekanan darah• Mendinginnya anggota gerak dan kongesti kulit
Kasus beratDemam kondisi memburuk Gejala renjatan• Kulit lembap dan dingin• Sianosis perifer• Penurunan tekanan darah
Nyeri abdomen akutSyok pergantian cairan tepat
pulihSyok tidak ditangani dengan baik asidosis metabolik, pendarahan gastro intestinal
EpidemiologiNegara- negara di asia TenggaraCina SelatanPakistanIndia
EtiologiVirus dengue ( arbovirus B )
HipotesisDiterima