pengkajian tn. d (tic)
DESCRIPTION
meningitisTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D (24 TAHUN)
DENGAN POST EVD a/i HYDROCEPHALUS ACUTE COMMUNICANS e.c
MENINGITIS SEROSA
DI RUANG NEUROSURGICAL CRITICAL CARE UNIT (NCCU)
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KELOMPOK 1
Budi Sutarjo 220110140105
Claudia Selviyanti 220110140059
Devi Kusniati 220110140071
Efa Fatmawati 220110140048
Eka Komalasari 220110140004
Eka Wahyu Ningsih 220110140015
Lia Mas’udah 220110140039
Melia Rahmayanti 220110140091
Restu Pratama W 220110140057
Syifa Khoirunnisa 220110140083
Twenty S Simanjuntak 220110140027
KEPERAWATAN KRITIS
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D (24 TAHUN)
DENGAN POST EVD a/i HYDROCEPHALUS ACUTE COMMUNICANS e.c
MENINGITIS SEROSA
DI RUANG NEUROSURGICAL CRITICAL CARE UNIT (NCCU)
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Tanggal Lahir : 13 Desember 1990
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku/ Bangsa : Sunda/ WNI
Alamat : Jalan Babakan Dese RT 01 RW 06 Kelurahan
Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kodya Bandung
No. Medrek : 0001437629
Diagnosa Medis : Post EVD a/i Hydrocephalus Acute Communicans e.c
Meningitis Serosa
Tanggal Masuk : 16 April 2015
Tanggal Pengkajian : 16 April 2015
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Usia : 42 Tahun
Alamat : Jalan Babakan Dese RT 01 RW 06 Kelurahan
Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kodya Bandung
Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Tidak dapat dikaji karena klien dibawah pengaruh obat.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga mengatakan kurang lebih 4 hari SMRS, klien mengeluh nyeri kepala
yang semakin lama semakin berat. Kurang lebih 1 hari SMRS tiba-tiba klien sulit
dibangunkan dan mengalami kejang 1x. Klien dibawa ke RS Santo Yusuf dan
dilakukan CT Scan kepala, lalu klien dirujuk ke RSHS karena tidak ada ruangan di
RS St. Yusuf.
Pada saat dilakukan pengkajian, ststus klien sudah 1 hari post op EVD.
Subjektif sulit dinilai karena klien dibawah pengaruh obat, jalan nafas terkontrol
dengan ETT no 7,5 kedalaman 22. Pernafasan menggunakan ventilator dengan tipe
Press Control, PEEP 10, FiO2 60%, I : E ratio 1:2, saturasi O2 99%. Sirkulasi tampak
dalam monitor gambaran EKG sinus ritme, HR 96 x/ menit, TD 96/62 mmHg, suhu
tubuh 35,4 0 C, akral teraba dingin.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat cidera kepala
sebelumnya, tidak memiliki riwayat epilepsy, dan tidak memiliki TB paru. Namun,
klien memilik riwayat batuk yang lama dan riwayat demam.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit keturunan seperti epilepsi, hipertensi, DM, tumor, kelaianan darah
dan kelainan jantung, serta tidak ada yang memiliki penyakit kronis menular seperti
TB paru.
e. Riwayat ADL
Selama dirawat di Ruang NCCU RSHS, pemenuhan ADL (seperti pemenuhan
nutrisi dan personal hygiene) klien dibantu total oleh tenaga kesehatan di ruangan
tersebut terutama oleh perawat. Untuk aktivitas sendiri klien tidak bisa bergerak sama
sekali karena dibawah pengaruh obat.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : tidak dapat dikaji karena klien dibawah pengaruh obat
Tanda-tanda vital : TD = 78/ 37
Nadi = 85 x/ menit
RR = 19 x/ menit dengan bantuan ventilator mekanik
S = 32,50 C
a. Sistem Integumen
Inspeksi : distribusi rambut merata, rambut bersih, terdapat luka di
area kepala pasca operasi
Palpasi : turgor kembali dalam 3 detik, kulit teraba dingin
Perkusi : -
Auskultasi : -
b. Sistem Pengindraan
Inspeksi : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, klien tidak
merespon saat diminta membuka mata (dibawah pengaruh obat)
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
c. Sistem Pernafasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris, terdapat pernafasan cuping hidung, toraks
simetris
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : ronchi -/-, RR 19 x/ menit dengan
bantuan ventilator mekanik
d. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : bentuk bibir simetris, mukosa lembab, bentuk abdomen
datar lembut
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
e. Sistem Kardiovaskular
Inspeksi : konjungtiva merah muda, tidak terdapat clubbing finger
Palpasi : CRT 2 detik
Perkusi : -
Auskultasi : bunyi jantung normal, S3 (-), S4 (-)
f. Sistem Endokrin
Inspeksi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
g. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : bentuk dan ukuran ekstremitas atas dan bawah simetris
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
h. Sistem Neurologis
N I (Olfactorius) : tidak dapat dikaji
N II (Opticus) : bola mata kanan dan kiri asimetris (+/-),
respon pupil anisokor, reflek cahaya
-/ menurun.
N III (Oculomotoris) : tidak dapat dikaji
N IV (Trochlearis) : tidak dapat dikaji
N V (Trigeminus) : tidak dapat dikaji, terpasang NGT
N VI (Abducens) : tidak dapat dikaji
N VII (Fascialis) : tidak dapat dikaji
N VIII (Vestibuler) : klien merespon saat ada yang
memanggil
N IX (Glosopharyngeus) : tidak dapat dikaji
N X (Vagus) : tidak dapat dikaji
N XI (Accesorius) : tidak dapat dikaji
N XII (Hypoglosus) : tidak dapat dikaji
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG5. TERAPI
1. Ceftriaxone 1x1 gr, I.V2. Levofloxacin 1x750 mg, I.V3. Ranitidin 2x50 mg, I.V4. Keterolac, 2x30 mg, I.V5. Kalnex 3x500 mg, IV6. Vit. K 3x10 mg, I.V7. Paracetamol 4x1 gr, I.V