pengertian keperawatan keluarga dan pengkajian

48
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................ 1 KATA PENGANTAR......................................... 2 BAB 1.PENDAHULUAN...................................... 3 I. Latar Belakang.................................. 3 II Rumusan Masalah................................. 3 II Tujuan.......................................... 3 1. Tujuan Umum.................................. 3 2. Tujuan Khusus................................ 4 BAB 2 Tinjauan Pustaka................................. 5 I. Pengertian Keperawatan Keluarga................. 5 II. Pengertian Keluarga ........................... 5 III Latar Belakang Keluarga ....................... 5-6 IV Manffat Bekerja dengan Keluarga................. 6 V Pengertian Keluarga Menurut Duvel Dkk............ 6-7 VI Hal Penting dalam Ciri Keluarga dan Struktur Keluarga .......................................... 7-8 VII Struktur Keluarga ............................. 7 VIII Bentuk Keluarga .............................. 8-10 IX Fungsi Keluarga ................................ 10-13 X Tahap Perkembangan Keluarga...................... 13-17 XI Fungsi Perawat dalam Keluarga ..................17-18 BAB 3 Askep Pengkajian Keluarga ....................... 19-30 BAB 4 KESIMPULAN ...................................... 31 DAFTAR PUSTAKA......................................... 32 i

Upload: fariz-akbar

Post on 11-Sep-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDAFTAR ISI 1KATA PENGANTAR 2BAB 1.PENDAHULUAN 3I. Latar Belakang 3II Rumusan Masalah 3II Tujuan 3 1. Tujuan Umum 3 2. Tujuan Khusus 4BAB 2 Tinjauan Pustaka 5I. Pengertian Keperawatan Keluarga 5II. Pengertian Keluarga 5III Latar Belakang Keluarga 5-6IV Manffat Bekerja dengan Keluarga 6V Pengertian Keluarga Menurut Duvel Dkk 6-7VI Hal Penting dalam Ciri Keluarga dan Struktur Keluarga 7-8VII Struktur Keluarga 7VIII Bentuk Keluarga 8-10IX Fungsi Keluarga 10-13X Tahap Perkembangan Keluarga 13-17XI Fungsi Perawat dalam Keluarga 17-18BAB 3 Askep Pengkajian Keluarga 19-30BAB 4 KESIMPULAN 31DAFTAR PUSTAKA 32

iKATA PENGANTARDengan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME karena telah memberikan nikmat sehingga saya bisa menyelesaikan tugas tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn J dengan Hipertensi yang di ampu oleh Septiana Fathonah, S.Kep., Ns., M.Kep dengan baik. Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih terhadap ibu dosen yang telah memberi materi sehingga saya bsisa mengerjakan tugas dengan baik.Semoga tugas yang saya kerjakan bisa bermanfaat bagi saya dan masyarakat umum nantinya.

Faris Akbar

Mahasiswa

BAB IPENDAHULUAN

I. Latar BeakangKeluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya.II. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari konsep keluarga ?2. Apa pengertian definisi keluarga, ciri-ciri keluarga, struktur keluarga, bentuk keluarga, fungsi keluarga, tahap perkembangan keluarga dan peran perawat dalam kesehatan keluarga ?3. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep keluarga dalam sebuah pengkajian dan asuhan keperawatan yang baik dan optimal ?III. Tujuan 1. Tujuan UmumMengetahui konsep keluarga dengan baik guna mempermudah mahasiswa dalam mengkaji dan membuat asuhan keperawatan keluarga. 2. Tujuan Khususa. Agar mahasiswa mampu memahami tentang konsep keluarga dengan benar dan baikb. Agar mahasiswa mampu memahami definisi keluarga, ciri-ciri keluarga, struktur keluarga, bentuk keluarga, fungsi keluarga, tahap perkembangan keluarga dan peran perawat dalam kesehatan keluargac. Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep keluarga dalam sebuah pengkajian dan asuhan keperawatan yang baik dan optimal

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

I. Pengertian Keperawatan Keluarga Keperawatan keluarga adalah area kekhususan yang mengaplikasikan berbagai konsep dan teori keluarga dalam keperawatan yang bersinggung dengan berbagai spesialisasi keperawatan yang lain.Pelayanan keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menenmpatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber dari profesi lain di komunitas. Pelayanan keperawatan dapat diberikan di berbagai tatanan, seperti rumah, rumah sakit, klinik, tempat praktik perawat, dan unit pemulihan kesehatan.Tujuan pelayanan dari keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi keluarga dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam menangani masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.II. Pengertian KeluargaKeluarga adalah sistem sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan karena hubungan darah, hubungan perkawinan, hubungan adopsi dan tinggal bersama untuk menciptakan satu budaya tertentu.III. Latar Belakang KeluargaLatar belakang keluarga meliputi berbagai faktor antara lain :1. Krisis Multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di indonesia. Meningkatnya jmulah masyarakat miskin 11,3% atau 22,4% juta orang/1996 menjadi 24,2 % atau 49,5 juta orang/1998 (Depkes RI, 2014).2. Perubahan pola permintaan pelayanan kesehatan. Perubahan pelayanan kesehatan dari rumah sakit menjadi pelayanan keperawatan di rumah (Depkes RI, 2004 ; Sharkey, 2000, MacAdam, 2000)3. Perubahan paradigma sakit (Cohen, 1996)4. Keluarga merupakan kelompok individu yang diperlakukan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh untuk membantu menstabilkan masyarakat5. Keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan anggota keluarga Bagi orang dewasa, untuk menstabilkan kehidupan mereka Bagi anak-anak, untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan6. Sistem keluarga merupakan konteks belajar yang utama bagi suatu perilaku, pikiran dan perasaan individu Orang tua merupakan guru utama Memelihara pertumbuhan psikosial anggotannya Menstransmisikan tuntutan dan nilai masyarakatIV. Manfaat Bekerja Dengan KeluargaMasalah satu anggota keluarga merupakan satu masalah unit keluarga. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya, dimana peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan anggotanya. Keluarga merupakan support sistem terhadap individu. Melalui keperawatan kesehatan keluarga yang berfokus ada peningkatan dan konseling keluarga dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh gaya hidup dan bahaya lingkungan.V. Pengertian Keluarga Menurut Berges, Duvall, DEPKES RI, dan BailonKeluarga menurut Berges (1985) adalah sekelompok orang dengan ikatan perkawinan, darah, atau adopsi; terdiri dari satu orang kepala rumah tangga, interaksi dan komunikasi satu sama lainnya dalam peran suami istri yang saling menghormati, ibu dan ayah, anak laki-laki dan perempuan, saudara laki-laki dan perempuan, dan menciptakan serta mempertahankan kebudayaannya.Keluarga menurut Duvall (1972) adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,, atau kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap-tiap anggota keluarganya.Keluarga menurut DEPKES RI (1988) adalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat dibawah atap dalam keadaan saling bergantung.Keluarga menurut S. G Bailon (1989) adalah Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.VI. Hal-hal Penting Dalam Ciri-Ciri Struktur Keluargaa. Menurut pendapat Robert Mac Iver dan Charles Horton, bahwa ciri-ciri suatu keluarga antara lain :1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan. 2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.3. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) dan perhitungan garis keturunan. 4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota keluarganya yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. 5. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga. b. Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur keluarga ;1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota keluarga.2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan danfungsinya masing-masing.VII. Struktur Keluarga Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam Struktur Keluarga diantaranya adalah : 1. Patrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. 2. Matrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. 3. Matrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami. 5. Keluarga Kawin Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluargaVIII. Bentuk KeluargaGambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum pembagian Tipe Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Pengelompokan secara Tradisional Secara Tradisional, Tipe Keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu : a. Nuclear Family (Keluarga Inti) Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. b. Extended Family (Keluarga Besar) Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, bibi dsb. 2. Pengelompokan secara Modern Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualism, maka tipe keluarga Modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, diantaranya : a. Tradisional Nuclear Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah. b. Niddle Age/Aging Couple Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti karier.c. Dyadic Nuclear Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah. d) Single Parent Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.d. Dual Carrier Adalah : Keluarga dengan suami istri yang kedua-duanya orang karier dan tanpa memiliki anak. e. Three Generation Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah. f. Comunal Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suamiistri atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. g. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan. h. Composite /Keluarga Berkomposisi Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu rumah. i. Gay and Lesbian Family Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.IX. Fungsi KeluargaAda beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh suatu keluarga, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Keluarga menurut Friedman (1998) Secara umum, fungsi keluarga menurut Friedaman adalah sebagai berikut:a. FUNGSI AFEKTIF Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.b. FUNGSI SOSIALISASI Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. c. FUNGSI REPRODUKSI Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. d. FUNGSI EKONOMI Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga. e. FUNGSI PEMELIHARAAN KESEHATAN Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. 2. Fungsi Keluarga menurut Undang-undang N0. 10 Tahun 1992 jo PP No. 21 Tahun 1994. Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :a. FUNGSI KEAGAMAAN Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga. Menerjemahkan agama dalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga. Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan ajaran agama. Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah atau dimasyarakat. Membina rasa, sikap dan praktek kehidupan keluarga beragama sebagai pondasi menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.b. FUNGSI BUDAYA Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negative globalisasi dunia. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat berperilaku baik sesuai dengan norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan budaya masyarakat atau bangsa untuk menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera. c. FUNGSI CINTA KASIH Menumbuhkembangkan potensi kasih saying yang telah ada antar anggota keluarga kedalam symbol-simbol nyata secara optimal dan terus menerus. Membina sikap dan tingkah laku saling menyayangi antar anggota keluarga. Membina rasa, sikap dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. d. FUNGSI PERLINDUNGAN Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar. Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. e. FUNGSI REPRODUKSI Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat, baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga disekitarnya. Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik maupun mental. Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak, dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai odal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. f. FUNGSI SOSIALISASI Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama. Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai tempat bagi anak untuk dapat mencari pemecahan atau solusi dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental yang tidak/kurang diberikan oleh lingkungan sekolah ataupun masyarakat. g. FUNGSI EKONOMI Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras dan seimbang. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.h. FUNGSI PELESTARIAN LINGKUNGAN Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan internal keluarga. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan diluar atau disekitar keluarga. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat di sekitarnya. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan hidup sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. 3. Fungsi Pokok Keluarga menurut Effendy (1998)Terdapat 3 Fungsi Pokok Keluarga terhadap anggota keluarganya yaitu : a. ASIH Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan kebutuhannya. b. ASUH Memenuhi kebutuhan akan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga mampu menjadikan mereka anakanak yang sehat, baik fisik maupun mental, social dan spiritual.c. ASAH Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.X. Tahap perkembangan keluargaPerkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga yang meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya disepanjang waktu.Tahap perkembangan tersebut disertai dengan fungsi dan tugas perawat pada setiap tahapan perkembangan.1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family).Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya.Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainyaTugas perkembangan :a. Membina hubungan intim dan memuaskan.b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.c. Mendiskusikan rencana memiliki anak. Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri.2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:a. Persiapan menjadi orang tuab. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexualdan kegiatan.c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool).Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.Tugas perkembangan :a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasidan rasa aman.b. Membantu anak untuk bersosialisasi.c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harusterpenuhi.d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun denganmasyarakat.e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children).Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.b. Mempertahankan keintiman pasangan.c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggotakeluarga.Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.Tugas perkembangan :a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindariperdebatan, kecurigaan dan permusuhan.d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya danmembimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja.6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family).Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan :a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.b. Mempertahankan keintiman pasangan.c. Membantu orang tua memasuki masa tua.d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.Tugas perkembangan:a. Mempertahankan kesehatan.b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak- anak.c. Meningkatkan keakraban pasangan.Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.8. Tahap VIII keluarga usia lanjutDimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal.Tugas perkembangan :a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik danpendapatan.c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.e. Melakukan life review.f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.XI. Peran Perawat dalam Perawatan KeluargaPeran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga :1. PendidikPendidikan kesehatan ditujukan untuk:a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandirib. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.2. KoordinatorKoordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensiv dapat tercapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak tumpang tindih dan pengulangan.3. Pelaksanaa. Perawat melaksanakan perawatan secara langsung baik di rumah, klinik maupun rumah sakit.b. Kontak pertama perawat pada keluarga adalah pada anggota keluarga yang sakit.c. Perawat dapat melakukan pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan asuhan keperawatan kepada keluarga4. Pengawas KesehatanSebagai pengawas kesehatan perawat harus melakuakn Home Visit (kunjungan rumah) yang teratur.5. Konsultan (Penasehat)a. Perawat merupakan nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalahb. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-klien harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya.6. KolaboratorPerawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.7. FasilitatorPerawat membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. missal: keraguan untuk menggunakan pelayanan kesehatan karena faktor ekonomi.Maka perawat harus mengetahui sistem pelayalanan kesehatan seperti sistem rujukan dan dana sehat8. Penemu KasusMengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah9. Modifikasi LingkunganMemodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.

BAB IIIAKSEP PENGKAJIAN DATAFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGAA. Pengkajian KeluargaI. Data Umum1. Nama Kepala Keluarga : Tn. J2. Alamat : Sudimoro, Timbulharjo, Sewon, Bantul3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pegawai Negeri Sipil4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA5. Komposisi Keluarga : Ayah, ibu, dan dua orang anak6. Penanggung Jawab Keluarga : Tn J

NoNamaJenisKelaminHubungandengan KKUmurPendidikan

1. Tn JLSuami50 thSMA

2. Ibu SPIstri49 thSMA

3. An GLAnak20 thKuliah

4. An FLAnak16 thSMA

Genogram :

T

Keterangan : : Laki-Laki : Meninggal : PasienT

: Perempuan : Meninggal : Riwayat Tifus

7. Tipe KeluargaKeluarga inti terdiri dari Tn. J, Ibu S, dan ke dua anak kandung.8. Suku BangsaJawa-Indonesia. Tn. J berasal dari Bantul dan Ibu S dari Imogiri9. AgamaSemua isi keluarga menganut agama islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Tn. J10. Status Sosial Ekonomi KeluargaPenghasilan kurang lebih 4.000.000/bulan dari Gaji Tn. J sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan Ibu S bekerja sebagai Pramuniaga yang berpenghasilan kurang lebih 1.500.000/bulan. Dari penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk membiayai dua orang anaknya yang masih sekolah. 11. Aktifitas Rekreasi KeluargaAnak-anak Tn J biasa menghabiskan waktu liburannya bermain dengan temannya dan menonton TV, dan sesekali pergi berlibur bersama keluarga II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :Keluarga berada pada tahap perkembangan usia sekolah.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Anak pertama sudah kuliah dan kedua masih duduk dibangku sekolah SMA. Ke dua anaknya sudah dibiayai dengan baik.

3. Riwayat keluarga inti :Tn J mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan Hipertensi. Tn J mengalami Hipertensi baru 3 tahun yang lalu dan pernah masuk rumah sakit 1 kali. Anak pertama pernah mengalami sakit tifuspada umur 18 tahun, sedangkan ibu S dan anak keduannya tidak mempunyai riwayat penyakit lain.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :NoNamaUmurBB/KgKeadaanKesehatanImunisasi(BCG/Polio/DPT/HB/CampakMasalah KesehatanTindakan yang telah dilakukan

1234Tn JIbu SAn GAn F

50 th49 th20 th16 th

70 kg50 kg65 kg50 kg

SakitSehat SehatSehat

Lengkap LengkapLengkap Lengkap

Hipertensi - --

----

4. Riwayat keluarga sebelumnya :Tn J adalah anak ke 4 dari 4 saudara. Semua saudara Tn J masih hidup & dalam keadaan sehat. Ibu S adalah anak ke 4 dari 6 bersaudara. Semua saudara Ibu S masih hidup & dalam keadaan sehat.III. Lingkungan1. Karakteristik rumah :Luas Rumah 120m2 dengan panjang 15m dan lebar 8m terdiri dari empat kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, ruang sholat, satu kamar mandi, satu dapur, dan garasi. Setiap ruangan mempunyai ventilasi sehingga sirkulasi udara cukup baik. Lantai kamar mandi terbuat dari semen biasa tanpa keramik sehingga agak tampak bersih. Sumber air adalah sumur. Sedangkan untuk pembuangan saluran air dibuatkan pipa menuju belakang rumah menuju sapitenk.2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :Keluarga Tn J bertetangga dengan beberapa keluarga petani dan pegawai negeri. Hampir sebagian besar tetangga Tn J beragama islam dan bersuku jawa, dan didaerah Tn J terdapat mushola dan masjid sehingga mereka biasa sholat bersama ke mushola maupun masjid dan komunikasi cukup baik karena sering diadakan pertemuan rutin.3. Mobilitas geografis keluarga :Rumah yang ditempati sekarang adalah rumah baru sedangkan dulu tinggal di orang tua Tn J yang bertempat tinggal di Perkotaan Bantul. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :Tn J dan keluarganya merupakan keluarga yang aktif dan terbuka. Tn J sering ikut perkumpulan rutin Bapak-bapak, begitupun ibu S sering ikut perkumpulan ibu-ibu. Sedangkan kedua anaknya merupakan pengurus pemuda pemudi dan sangat aktif.5. Sistem pendukung keluarga :Apabila salah satu anggota keluarga sakit maka setiap anggota keluarga selalu merawat terutama istri Tn J. Sering kali istri Tn J meminta ijin kerja apabila Tn J sakit, dan kedua anaknya juga menjaga walaupun tidak penuh seharian. Tn J dan Ibu S juga sudah mempersiapkan tabungan apabila salah satu anggota keluarga ada yang sakit.IV. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga :Keluarga Tn J dan Ibu S melakukan komunikasi secara terbuka setiap ada permasalahan selalu dibicarakam bersama & mencari solusi bersama.2. Struktur Peran Keluarga :Tn J adalah seorang ayah dan pencari penghasilan bagi keluarga. Ibu S adalah seorang ibu sekaligus membantu mencari nafkah keluarga.3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga):Tn J sebagai kepala keluargaIbu S sebagai ibu yang bekerja sebagai pramuniagaAn G sebagai anak dan masih kuliah di salah satu universitas di jogja.An F sebagai anak dan masih duduk di bangku SMA.4. Nilai dan Norma Keluarga :Nilai dan norma dalam keluarga Tn J ada beberapa, anaknya tidak diijinkan bermain melebihi dari jam 10 malam, dan Tn J sangat menjunjung tinggi norma agama islam.

V. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif :Tn J dengan istrinya ibu S menjalani hubungan dengan harmonis, sekaligus dengan anak-anaknya juga harmonis dan sangat menyayangi anak-anaknya. Tn J walaupun sakit sering kali masih bermain dengan anak-anaknya seperti bermain catur atau badminton di depan rumahnya. Tn J menganggap anaknya sudah dewasa dan tumbuh dengan baik.2. Fungsi Sosial :Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan yang ada di desanya.3. Fungsi Perawatan Kesehatan : Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit Tn J walaupun secara awam Saat Tn J kelelahan dan sedang banyak pikiran, keluarga dengan cepat dapat mengambil keputusan agar Tn J tidak jatuh sakit parah4. Fungsi Reproduksi Tn J dan Ibu S mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Mereka sudah bersyukur mempunyai 2 orang anak. Tn J dan Ibu S masih mengikuti progam KB dengan suntik KB dikarenakan masih haid dan masih melakukan hubungan suami istri.5. Fungsi Ekonomi :Tn J mengatakan kondisi ekonomi mereka cukup stabil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai ke dua anaknya yang masih sekolah, walaupun Tn J sakit tapi masih dapat bekerja dan dibantu oleh istrinya yang mendapatkan penghasilan juga.VI. Stres dan Koping Keluarga 1. Stresor Jangka Pendek dan Panjang :Tn J mengatakan takut akan sakitnya akan berdampak kepada kehidupan keluarganya karena Tn J menyadari sebagai kepala keluarga, takut nanti kebutuhan keluarga tidak bisa terpenuhi dengan baik.2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :Keluarga berharap anak-anaknya sukses dan mendapatkan pekerjaan yang mapan.3. Strategi Koping Yang Digunakan :Keluarga Tn J dan Ibu S selalu membicaraka masalah keluarga bersama dan mengambil keputusan dari masalah tersebut bersama-sama. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional :Seringkali ada perbedaan pendapat dan perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil suatu keputusan pada suatu masalah.VII. Pemeriksaan Fisik Keluhan Utama : mengeluh kadang kakinya kesemutan1. Kepala : Mesochepal Tidak berketombe Rambut bersih 2. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid3. Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis Tidak ada katarak Fungsi penglihatan masih baik Simetris 4. Telinga : Fungsi pendengaran baik Simetris Bersih tidak ada serumen5. Hidung : Hidung tambak bersih Fungsi penciuman baik6. Mulut : Mukosa mulut lembab Tidak ada caries gigi7. Dada : Pergerakan dada simetris Tidak ada suara nafas tambahan seperti Wheezing, Ronchi8. Abdomen : Tidak ditemukan pembesaran pada hepar Peristaltik usus 25x/menit9. TTV dan Ekstermitas : TD : 160/100 mmHg N: 88x/menit R: 20x/menit Sering keram dan kesemutan kakinyaVIII. Harapan Keluarga Keluarga berharap Tn J dapat sembuh dan dapat melakukan kegiatan seperti orang sehat lainnya.

B. Analisa DataData Subyektif :Data Obyektif

Tn J sudah menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan pernah dirawat di rumah sakit Tn J sudah terbiasa dengan keadaanya (Hipertensi) Tn J mengeleuh kadang kakinya kesemutan dan Keram Keluarga dan Tn J dapat mengidentifikasi penyakit Tn J walaupun secara awam

KU baik Nadi : 88x/menit TD : 160/100 mmHg RR : 25x/menit Kepala : Mesochepal Tidak berketombe Rambut bersih Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis Tidak ada katarak Fungsi penglihatan masih baik Simetris Telinga : Fungsi pendengaran baik Simetris Bersih tidak ada serumen Hidung : Hidung tambak bersih Fungsi penciuman baik Mulut : Mukosa mulut lembab Tidak ada caries gigi Dada : Pergerakan dada simetris Tidak ada suara nafas tambahan seperti Wheezing, Ronchi Abdomen : Tidak ditemukan pembesaran pada hepar Peristaltik usus 25x/menit

C. Diagnosa KeperawatanResiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn. J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi.Ditandai dengan :Data Subyektif : Keluarga dan Tn J mengidentifikasi penyakit walaupun secara awamData Obyektif : Tekanan darah 160/100 mmHG Kaki kadang sering kesemutan dan keram Riwayat pernah jatuh sakit karena hipertensi dan dirawat di rumah sakitD. Skoring Diagnosa KeperawatanHipertensi Pd Tn J

KriteriaPerhitunganSkorPembenaran

1. Sifat Masalah : Tidak Sehat3/3 x 11Karena pasien sudah menderita dan mempunyai riwayat sakit hipertensi 3 tahun lalu

2. Kemungkinan masalah dapat diubah :Dengan mudah2/2 x 22Sumber keluarga terutama uang sudah ada

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah :

3/3 x 111. Kepedulian terhadap masalah kesehatan pada Tn J sangat baik2. Lamanya masalah sudah berlangsung selama 3 tahun3. Tindakan keluarga yang masih kurang tepat dalam pengobatan tapi ada usaha4. Adanya kelompok keluarga yang sangat tepat

4. Menonjolnya Masalah :

2/2 x 11Karena keluarga sangat ngin masalah diatasi dan setiap anggota keluarga sangat antusias

E. Perencanaan Keperawatan DiagnosaTujuan jangka panjangTujuan jangka pendekKriteria evaluasiStandar evaluasiIntervensi

Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn J berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurang pengetahuan keluarga tentang hipertensiSetelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan dapat merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi sehingga tidak tejadi komplikasi

Setelah dilakukan 2 kali kunjungan keluarga diharapkan dapat :1. Memahami tentang hipertensi2. Dapat merawat anggota keluarga hipertensi3. Tekanan darah Tn J terkontrolVerbalPsikomotor Keluarga mengerti tentang : Penyebab hipertensi Tanda dan gejala Faktor yang mempengaruhi hipertensi Komplikasi Cara pencegahan dan perawatan Keluarga Tn J dapat berobat ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat1. Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang penyakit hipertensi : Pengertian Tanda dan gejala hipertensi Faktor risiko hipertensi Komplikasi Cara pencegahan dan perawatan hipertensi2. Lakukan pengkuruan tekanan darah 3. Motivasi keluarga untuk selalu memeriksakan kesehatan Tn J ke puskesmas atau layananan kesehatan terdekat

F. Pelaksanaan/ImplementasiDiagnosaWaktuTindakan keperawatanEvaluasi

Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn J berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurang pengetahuan keluarga tentang hipertensi31 Maret 2015, pukul 19.00-20.30. WIB Gali pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi Diskusi dan penyuluhan dengan keluarga tentang penyakit hipertensi dan tindakan keluarga yang sudah dilakukanS : - keluarga dan Tn J mengatakan hipertensi adalah penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah dan penyebabnya karena banyak makan yang berlemak Tn J dan Keluarga mengatakan paham setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi, komplikasi, cara pencegahan dan perawatan hipertensiO : - keluarga dan pasien nampak antusias saat dilakukan wawancara dan diskusi keluarga dan pasien tampak paham dengan diskusi yang dilakukan keluarga dapat menyebutkan tentang pengertian, Tanda dan gejala hipertensi, Faktor risiko hipertensi, Komplikasi, Cara pencegahan dan perawatan hipertensiA : masalah teratasi sebagaian, yaitu tentang kurangnya pengetahuan keluarga dan pasien tentang hipertensiP : lanjutkan intervensi pengukuran tekanan darah motivasi keluarga untuk mengobatkan Tn J ke layanan kesehatan terdekat

01 April 2015, pukul 19.30-20.00 WIB melakukan pengkukuran tekanan darah motivasi keluarga untuk mengobatkan Tn J ke layanan kesehatan S : Keluarga dan pasien mengatakan paham, dan akan sering mengontrolkan Tn J ke dokter ataupun rumah sakit terdekatO : Tekanan darah Tn G 170/100 mmHgA : Masalah teratasi : pengukuran tekanan darah motivasi keluarga untuk mengobatkan Tn J ke layanan kesehatan terdekatP : Hentikan intervensi

BAB IVKESIMPULAN

Keluarga merupukan unit terkecil didalam sebuah masyarakat. Keluarga terbentuk karena adanya dua individu yang memiliki ikatan perkawinan yang sah. Keluarga yang banyak terdapat di indonesia adalah keluarga tradisional yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.Keluarga merupakan tempat dimana sebuah individu dapat berkembang dengan baik menjadi ndividu yang matang dan sehat. Kesehatan sebuah individu sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga. Bagaimana keluarga itu merawat dan memahami akan penyakit yang diderita oleh salah satu anggota keluarganyaDari pengkajian terhadap Tn J dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn J merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak. Dari data pengkajian keluarga Tn J didapatkan bahwa pengetahuan terhadap penyakit dalam satu keluarga Tn J masih kurang sehingga perlunya penyuluhan dan informasi yang lebih agar keluarga Tn j dapat hidup dengan sehat dan aman.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20908%20ttg%20Pelayanan%20Keperawatan%20Keluarga.pdfhttps://bidankomunitas.files.wordpress.com/2012/01/asuhan-kebidanan-komunitas-i_konsep-keluarga.pdf

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAPADA TN J DENGAN HIPERTENSI

Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah keperawatan komunitas yang diampu oleh Septiana Fathonah, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :Faris Akbar/2320122107

AKADEMI KEPERAWATANNOTOKUSUMOYOGYAKARTA2014/2015