bab iii asuhan keperawatan...

25
52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th). Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III Genuksari Semarang. No Nama JK Hub Umur Pend. Status Imunisasi BCG POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket. I II III IV I II III I II III 1. Tn. S L Suami 48 th SD - - - - - - - - - - - 2. Ny. S P Istri 46 th SD - - - - - - - - - - - - 3. An. F P Anak I7 th SMA TBC lengkap Tabel. 2. Komposisi Keluarga Tn. S

Upload: dodat

Post on 30-Jan-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

52

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga

1. Data Umum

Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th).

Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh

bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III

Genuksari Semarang.

No Nama JK Hub Umur Pend.

Status Imunisasi

BCG POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket.

I II III IV I II III I II III

1. Tn. S L Suami 48 th SD - - - - - - - - - - -

2. Ny. S P Istri 46 th SD - - - - - - - - - - - -

3. An. F P Anak I7 th SMA

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TBC

lengkap

Tabel. 2. Komposisi Keluarga Tn. S

Page 2: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

53

Asma Jantung

a. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal = klien

b. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di

dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

c. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa karena

berasal dari Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan

apapun, tapi apabila ada anggota yang sakit cukup parah, biasanya

Ny. S 46th

Tn. S 48th

An. F 17 th

TBC

Jatuh

TBC

Page 3: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

54

dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke

dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

d. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam

melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun

melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

e. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan ± Rp.

300.000,-. Sedangkan pengeluaran ± Rp. 400.000,- per bulan.

f. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan

berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di

luar rumah jarang mereka lakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Remaja

a. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas

perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki

otonomi.

b) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.

Page 4: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

55

c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.

Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

keluarga

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih

cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah

ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

c. Riwayat keluarga

Saat ini Ny. S mengeluh dadanya sakit ketika Ny. S sedang batuk. Ny.

S mengatakan dahaknya sulit keluar. Ketika Ny. S periksa ke RSI

Sultan Agung Semarang pada tanggal 24 Oktober 2007. Ny. S di

diagnosa oleh dokter menderita TB Paru. Ny. S mendapat terapi dan

mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen

terakhir pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh

dokter. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah

mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Ny. S mengatakan

kadang terasa sesak saat batuk. Tetapi Ny. S melakukan istirahat lebih

banyak dan biasanya bisa sembuh.

Page 5: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

56

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3

kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat

rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m2, tipe rumah semi

permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah

bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak.

Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu,

1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat

pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka.

Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan

sehari – hari seperti mandi, mencuci, dan masak.

b. Denah rumah

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Trimulyo, hubungan

antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan

U

B T

S

Kamar An. F

Kamar Ibu

Gudang

R. tamu

Te r a s

Dapur

Kamar Ayah

KM WC

Page 6: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

57

tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu

mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan

sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya,

mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli

perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari

rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan

bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di

rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi

dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi

pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik.

An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya

di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan

masyarakat lain.

f. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke

Puskesmas/ke dokter terdekat. Ny. S sering tolong menolong begitu

juga dengan lingkungan sekitar.

Page 7: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

58

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi

terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S.

Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.

c. Struktur peran

Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa

melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu

rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan

berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam

keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa

melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik.

d. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih

dahulu. Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka

diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. S kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru

yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Page 8: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

59

b. Fungsi sosialisasi

Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun

orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup

mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit

TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari /

mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit

TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga

terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit

respiratori.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya

jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan.

6. Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny. S merasakan ketakutan jika penyakitnya tidak bisa sembuh dan

harus mengulang pengobatan dari awal.

Page 9: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

60

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh

anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan

semua kepada Allah SWT.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan

istri dan anaknya.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. S Ny. S An. F TD BB TB Nadi RR Kepala Rambut Mata Hidung Telinga Mulut & Tenggorokan Leher Dada

120/80 mmHg 52 kg

158 cm 78 x/mnt 16 x/mnt

Bentuk mesochepal Warna hitam ada ubannya, cukup bersih, lurus. Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik. Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip. Tampak kotor, ada serumen, tidak ada luka. Bibir cukup lembab tidak ada stomatitis Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid. Simetris, vesikuler

100/60 mmHg 38 kg

153 cm 80 x/mnt 22 x/mnt

Bentuk mesochepal Warna hitam ke-merahan, agak ikal, kering, kotor. Tidak ada gangguan penglihatan, anemis, tidak ikterik Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip. Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, terdengar bunyi whezing

120/70 mmHg 54 kg

161 cm 76 x/mnt 20 x/mnt

Bentuk mesochepal Warna hitam, lurus, bersih. Tidak anemis, tidak ikterik. Bersih, tidak ada sekret tidak ada polip Kotor, ada serumen, tidak ada luka Bibir lembab, tidak ada nyeri telan Tidak ada pem-besaran kel. Tiroid Vesikuler, simetris, tidak terdengar bunyi gallop

Page 10: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

61

Abdomen Ekstremitas Kulit Genital

Datar, tidak ada luka Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan Sawo matang, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus, terdengar normal, tidak ada luka Berfungsi dengan baik, tidak ada kelainan Hitam, kering, tidak ada alergi, bersih -

Datar, bising usus terdengar normal Sawo matang, bersih, tidak ada alergi

8. Harapan Keluarga

Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di

lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin

melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di

lingkungan RW. III Trimulyo.

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1

DS: DO:

Keluarga mengatakan kalau Ny. S menderita flek paru pada tanggal 24 Oktober 2007, Ny. S mengalami sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung Semarang dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, ternyata Ny. S positif menderita TB Paru. Keluarga mengatakan tahunya mempunyai flek paru. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakitnya bisa menular. Ny. S batuk tetapi tidak bisa keluar dahak. Ny. S terengah-engah setelah batuk. Saat dilakukan pemeriksaan dada dengan inspeksi didapatkan data bentuk dada simetris,

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan TB Paru terutama pada Ny. S

Page 11: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

62

Ny. S tampak menggunakan otot bantu pernafasan, saat dilakukan auskultasi terdengar suara whezing.

2 DS: DO:

Keluarga mengatakan bahwa pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Klien mengatakan setiap malam tubuhnya berkeringat, klien mengatakan tubuhnya lemas saat bangun tidur. Nafsu makan klien cukup bagus, makan 3x/hari habis 1 porsi dengan nasi, sayur, lauk, dan minum air putih. Berat badan klien sebulan terakhir 45kg. Namun pada saat dilakukan pengkajian berat badan klien turun menjadi 43kg, LILA : 19cm, tubuh klien kurus, kulit kering bersisik, rambut merah, konjungtiva anemis

Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

Page 12: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

63

C. SKORING

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat Masalah

Aktual

2. Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian

3. Potensi di cegah Cukup

3/3 x 1= 1

1/2 x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga. Pada kasus Ny. S ketika keluarga ditanya tentang perawatan TB Paru mengatakan tidak tahu dan lebih cenderung diam ketika ditanya masalah perawatan TB Paru. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah data diubah adalah pengetahua, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumberdaya keluarga, sumberdaya perawatan dan sumberdaya masyarakat. Pada kasus Ny. S pendidikan Ny. S adalah SD. Pemahaman keluarga Tn. S kurang ketika ditanya tentang masalah TB Paru, menjawabnya agak lama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah kepelikan, lamanya masalah, tindakan yang

Page 13: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

64

4. Menonjolnya masalah Segera ditangani

2/2 x 1 = 1

sudah dan sedang dijalankan, adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok. Pada kasus Ny. S dengan pemberian informasi tentang perawatan TB Paru yang cukup jelas, kemungkinan masalah yang akan muncul dapat dicegah. Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif adalah masalah aktual yang harus ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Total Skor 3 2/3

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah

Resiko

2/3 x 1= 2/3

Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga. Pada kasus Ny. S berat badan klien sebulan terakhir 45 Kg, namun saat dilakukan pengkajian berat badan klien 43 Kg, LILA : 19 cm. Tubuh klien kurus, kulit kering, bersisik, rambut merah,

Page 14: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

65

2. Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian

3. Potensi masalah dapat di cegah Rendah

4. Menonjolnya masalah Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani

1/2 x 2 = 1

1/3 x 1 = 1/3

1/2 x 1 = 1/2

konjungtiva anemis. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah data diubah adalah pengetahua, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumberdaya keluarga, sumberdaya perawatan dan sumberdaya masyarakat. Pada kasus Ny. S masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan pemenuhan nutrisi yang adekuat dan nutrisi pada taraf gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh yang mencakup 4 sehat 5 sempurna. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah kepelikan, lamanya masalah, tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok. Pada kasus Ny. S ekonomi keluarga dari kalangan bawah. Makanan sehari-hari adalah nasi dan sayur. Kadang makan dengan lauk kadang juga tidak. Ny. S mengatakan kalau ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu, jika belum ada perubahan baru diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit.

Total Skor 2 1/2

Page 15: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

66

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terutama pada Ny. S

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

E. PRIORITAS MASALAH

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terurtama pada Ny. S

Page 16: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

67

2) RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus

(TUK) Evaluasi Intervensi

Keperawatan Kriteria Standar 1 Bersihan jalan nafas tidak

efektif berhubungan dengan ketidakmampuan Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terurtama pada Ny. S

Setelah dilakukan tindakan keperawatan bersihan jalan nafas menjadi efektif.

1. Keluarga dapat mengenal masalah TB Paru.

Verbal � Keluarga dapat menjelaskan pengertian TB Paru

� Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala TB Paru

� Keluarga dapat menjelaskan perawatan keluarga yang menderita TB Paru

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang TB Paru

2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga menderita TB Paru

3. Bimbing keluarga untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat.

4. Beri pujian atas jawaban yang disampaikan oleh keluarga.

Page 17: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

68

2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat.

3.Keluarga mampu

melakukan perawatan kesehatan

4. Ny. S bersama

anggota keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Verbal Psikomotor Psikomotor

� Keputusan keluarga untuk rutin mengontrolkan Ny. S ke pelayanan kesehatan

� Keluarga Tn. S dapat melakukan perawatan kesehatan

� Keluarga Tn. S

senantisa memeriksakan diri/mengontrol kesehatan diri ke pelayanan kesehatan Puskesmas

1. Beri penjelasan tentang penyakit TB Paru yang dapat terjadi kekambuh-an & komplikasi

1. Ajarkan kepada

keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif agar bersihan jalan nafas menjadi efektif dan tidak terjadi komplikasi.

2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif.

3. Beri pujian positif atas partisipasi keluarga.

1. Menganjurkan keluarga untuk mengontrol kesehatan di Puskesmas/ RS

Page 18: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

69

2 1. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan mampu memenuhi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.

1. Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori, tinggi protein (TKTP)

2. Keluarga dapat menyebutkan beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

Verbal Verbal Verbal

� Dapat menyebutkan pengertian makanan yang bergizi

� Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi kalori, tinggi protein

� Dapat menyubutkan manfaat dari makanan yang bergizi

� Keluarga mampu

menyebutkan 3 contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

1.kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian makanan bergizi.

2.Jelaskan pada keluarga tentang pengertian makanan bergizi, jenis makanan tinggi kalori dan tinggi protein,manfaat makanan bergizi bagi tubuh.

3.Bimbing keluarga

untuk mengulang kembali

4.Beri pujian atas jawaban yang di sampaikan oleh keluarga.

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

Page 19: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

70

3. Keluarga dapat menyebutkan manfaat nutrisi bagi tubuh.

Verbal Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 manfaat nutrisi bagi tubuh.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang hal – hal yang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi.

4. Keluarga dapat menyebutkan kembali akibat dari kekurangan nutrisi

5. Keluarga dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.

Verbal Psikomotor

Keluarga mampu menyebabkan 3 dari 5 akibat dari kekurangan nutrisi � Menyajikan

makanan bergizi setiap hari

1. Jelaskan kemballi tentang hal-hal yang dapat tejadi jika tubuh kekurangan nutrisi.

1. Diskusikan dengan

keluarga tentang makanan bergizi yang harus dipenuhi setiap hari, terutama yang mudah di dapatkan dan harga relatif terjangkau.

2. Anjurkan kepada keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

3. Beri pujian atas tindakan yang tepat

Page 20: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

71

3) IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK) Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Sabtu, 27-12-08 11.00

1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga.

Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit TB Paru.

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan kalau Ny. S menderita flek paru mulai tanggal 24 Oktober 2007, Ny. S mengalami batuk terus menerus, sesak nafas dan nyeri dada seperti di tusuk – tusuk. Kemudian keluarga memeriksakan Ny. S ke RS. Islam Sultan Agung. Dan dokter mengatakan bahwa setelah dilakukan uji BTA, Ny. S dinyatakan positif menderita TB Paru. Keluarga Tn. S mengatakan tahunya Ny. S mempunyai flek paru, keluarga tidak mengetahui apa sebenarnya flek paru itu, penyebab, tanda dan gejala serta komplikasinya. Keluarga mengatakan tidak tahu kalau penyakit TB Paru bisa menular. Keluarga diam saja, ketika ditanya tentang TB Paru, keluarga kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat dengan baik.

11.20 2 Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

Mengkaji pengetahuan umum keluarga Tn. S tentang makanan yang bergizi.

S : O:

Keluarga Tn. S mengatakan makanan bergizi adalah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. Keluarga Tn. S kooperatif dan tenang dan saat menjawab pertanyaan.

Page 21: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

72

11.30 2 Keluarga dapat

menyebutkan beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

Memberitahu beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

S : O:

Keluarga Tn.S mengatakan makanan yang mengandung kalori adalah makanan dari padi-padian, sedangkan makanan yang mengandung protein adalah makanan dari bahan kacang-kacangan. Keluarga menjawab dengan tenang dan kooperatif.

11.45 2 Keluarga dapat memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

Memotivasi keluarga untuk selalu memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari.

S : O:

Keluarga Tn S mengatakan akan memenuhi nutrisi yang bergizi setiap hari. Keluarga Tn. S kooperatif,

11.55 2 � Keluarga dapat menyebutkan kembali akibat dari kekurangan nutrisi.

Memberitahu kepada keluarga jika tubuh kekurangan nutrisi akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas, tidak berenergi dan mudah terserang penyakit.

S : O:

Keluarga Tn. S mengatakan akan selalu memenuhi makan yang bergizi setiap hari. Keluarga Tn. S kooperatif.

12.05

1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S)

Memberitahu kalau TB Paru bisa terjadi kekambuhan dan menular

S : O:

Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui kalau TB Paru bisa menular Keluarga Tn. S diam saja ketika ditanya oleh perawat.

Page 22: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

73

12.15 1 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S) Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat

Mengontrak keluarga Tn. S untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan bersedia, waktunya sehabis magrib saja Keluarga Tn. S setuju, telah mendapatkan kesepakatan waktu setelah magrib hari Minggu besok

Minggu, 28-12-08 15.30

1 � Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S)

� Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat

Mengontrak ulang keluarga untuk diberi pengetahuan kesehatan tentang TB Paru

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan bersedia diberi penyuluhan untuk diajukan pukul 16.00 WIB Keluarga Tn. S sedang membersihkan lantai rumahnya

16.15 1 � Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny. S)

Memberi penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB Paru

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan cukup jelas Keluarga Tn. S memperhatikan dan cukup aktif dalam mengikuti pendidikan kesehatan tentang TB Paru.

Page 23: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

74

16.50

2

� Keluarga dapat me-ngambil keputusan tentang tindakan yang tepat

� Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuh kan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

Memberi informasi tentang makanan bergizi dan manfaat bagi tubuh

S : O :

Keluarga Tn. S mengatakan kalau makanan yang bergizi adalah makanan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Keluarga mengatakan tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi makanan yang bergizi Keluarga Tn. S tersenyum dan kooperatif

Senin, 29-12-08 18.30

1 � Keluarga dapat melakukan perawatan kesehatan TB Paru.

Mengajarkan kepada keluarga Tn. S untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif serta mampu menyediakan tempat dahak beserta cairan desinfektan.

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan belum bisa cara nafas dalam dan batuk efektif, keluarga juga mengatakan belum menyediakan tempat dahak desinfektan. Keluarga Tn. S memperhatikan perawat saat mengajari nafas dalam dan batuk efektif, keluarga mampu menyediakan tempat dahak desinfektan.

18.40 1, 2 Keluarga mampu me-manfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Memotivasi Ny. S untuk mengontrol kan diri ke Puskesmas/ RS apabila

S : Keluarga Tn. S mengatakan setuju.

terjadi gejala-gejala kekambuhan

O: Keluarga Tn. S tersenyum, dan kooperatif

Page 24: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

75

19.05 2 Keluarga dapat menyebutkan contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

Mengkaji ulang beberapa contoh makanan yang mengandung kalori dan protein

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan masih ingat diantaranya makanan dari padi-padian, kentang , jagung, kacang kedelai, telur, daging dan ikan. Keluarga mampu menyebutkan contoh makanan yang mengandung kalori dan protein.

19.15 2 � Keluarga dapat menyajikan makanan yang mengandung kalori dan protein protein.

Memotivasi Ny. S untuk selalu menyajikan makanan yang bergizi seimbang terutama yang mengandung protein.

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan setiap hari sudah menghidangkan makanan bergizi tinggi kalori dan protein. Di meja makan tersaji nasi, sayur bayam, ikan asin, tempe goreng, pepaya dan susu kedelai

19.30 2 � Keluarga dapat menyajikan makanan bergizi seimbang.

Memberitahu manfaat dari makanan yang bergizi seimbang

S: O:

Keluarga Tn. S mengatakan sudah paham kalau makanan yang bergizi akan berpengaruh dengan kesehatan seseorang. Keluarga mampu menyebutkan manfaat makanan bergizi, keluarga kooperatif.

Page 25: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-riafebrian... · 52 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum

76

4) EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Jam

Evaluasi Sumatif TT

1 2

Selasa, 30-12-08 13.00 13.15

S: O: A: P: S: O: A: P:

Keluarga Tn. S mengatakan dapat menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan penularan penyakit TB Paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatannya tidak tahu (Ny. S lupa). Ny. S ingat betul bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Ny. S dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala TB Paru. Keluarga mengatakan sudah mampu melakukan nafas dalam dan batuk efektif. Keluarga Tn. S sudah paham, keluarga Tn.S mampu menyebutkan penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat. Keluarga Tn. S mampu mempraktekan nafas dalam dan batuk efektif, keluarga Tn. S mampu menyediakan tempat dahak desinfektan. Masalah teratasi Hentikan intervensi Keluarga Tn. S mengatakan sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan bergizi serta dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penyakit. Keluarga Tn. S kooperatif, dimeja makan keluarga tersedia nasi, sayur bayam, tempe goreng, dan ada pepaya. BB Ny. S = 43,5 Kg, LILA = 19,5 cm. Konjungtiva tidak anemis Jendela yang ada di rumah dibuka semua Masalah teratasi sebagian Lanjutkan intervensi : motivasi keluarga untuk selalu memenuhi makanan yang bergizi.