BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang progesif, artinya penyakit ini berlangsung seumur hidup dan semakin memburuk secara lambat dari tahun ketahun. Dalam perjalanan penyakit ini terdapat fase-fase eksaserbasi akut. Berbagai faktor berperan pada perjalanan penyakit ini, antara lain faktor resiko yaitu faktor yang menimbulkan atau memperburuk penyakit seperti kebiasaan merokok, polusi udara, polusi lingkungan, infeksi, genetik dan perubahan cuaca. Derajat obstruksi saluran napas yang terjadi, dan identifikasi komponen yang memungkinkan adanya reversibilitas. Tahap perjalanan penyakit dan penyakit lain diluar paru seperti sinusitis dan faringitis kronik, yang pada akhirnya faktor-faktor tersebut membuat perburukan makin lebih cepat terjadi.

(brunner & suddarth,2002:595)

PPOK memiliki sesuatu karakteristik berupa keterbatasan jalan nafas yang tidak sepenuhnya reversible. National Healt Interview Survey mendapatkan, sebanyak 2,5 juta penderita emfisiema, tahun 1986 di Amerika Serikat di dapatkan 13,4 juta penderita, dan 30% lebih memerlukan rawat tinggal di rumah sakit. Dan berdasarkan temuan The terumseh Communiy Healt Studi. PPOK menyumbang 3% dari seluruh kematian dan merupakan urutan kelima penyebab kematian di Amerika. Pada tahun 1992, Thoracic Society of China (ROC) menemukan 16% penderita PPOK berumur diatas 40 tahun, pada tahun 1994 menemukan kasus kematian 16,6% per 100.000 populasi. Serta menduduki peringkat ke-6 kematian di Taiwan.

(Barnes, 2007:hal 1)

Menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT) Dep. Kes. RI tahun 2002 menunjukkan angka kematian asma, bronchitis kronis dan emfisiema menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian di indonesia. Angaka kesakitan penderita PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) laki-laki mencapai 6% sedangkan angka kesakitan wanita 2% dan angka kematian 4% dengan umur penderita diatas 45 tahun.

(Depkes, 2002 : hal : 1)

Pada tahun 2003, jawa tengah menempati urutan ke-9 dari 22 (4,6%) penyakit yang tercatat. Meskipun hanya menempati urutan yang ke-9, penyakit PPOK telah menjadi penyakit yang mematikan. Terbukti bahwa kematian akibat PPOK dari 1000 penderita, tercatat 340 orang meninggal.

(Depkes, 2002 : hal : 1)

Data yang di peroleh di RSUD RAA Soewondo Pati pada bulan Januari - April 2013 terdapat penderita penyakit paru obstruksi kronik sebanyak 82 orang atau 44,9 % yang terdiri dari laki - laki dan perempuan. Pada bulan Januari 2013 didapatkan data 12 pasien, pada bulan Febuari mengalami peningkatan yaitu sejumlah 19 pasien, pada bulan Maret meningkat kembali yaitu sejumlah 45 pasien, dan pada bulan April mengalami penurunan yaitu sejumlah 8 pasien akibat dari penyakit paru obstruksi kronis.

(Rekam Medik RSUD RAA Soewondo Pati, April 2013)

Dari latar belakang diatas maka penulis melakukan asuhan keperawatan dengan studi kasus Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan PPOK Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang Dahlia RSU RAA Soewondo Pati.

Tujuan Studi Kasus.

Tujuan Umum

Untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

Tujuan KhususMampu mengetahui dan memahami tentang konsep dasar dari Penyakit Paru Obstruksi KronisMampu mengetahui Pengkajian Keperawatan pada Tn.S dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang dahlia RSUD RAA Soewondo Pati .Mampu mengetahui Diagnosa Keperawatan pada Tn.S dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang dahlia RSUD RAA Soewondo Pati.Mampu mengetahui Intervensi Keperawatan pada Tn.S dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang dahlia RSUD RAA Soewondo Pati.Mampu mengetahui Implementasi Keperawatan pada Tn.S dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang dahlia RSUD RAA Soewondo Pati. Mampu mengetahui Evaluasi pada Tn.S dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis di ruang dahlia RSUD RAA Soewondo Pati.

Manfaat Studi KasusBagi Penulis

Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan pada penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis, Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penyusunan karya tulis ilmiah, Mengembangkan pola pikir penulis dalam menerapkan teori dengan praktik di lahan khususnya pada kasus Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

Bagi Intitusi.

Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa Akper Pragolopati Pati tentang penatalaksanaan pada pasien dengan Penyakit Paru Obsttuksi kronis.

Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien dengan masalah Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

Bagi Pengembangan Profesi Keperawatan.

Dengan adanya studi kasus ini dapat membantu menambah pengembangan ilmu keperawatan yang dapat diaplikasikan berdasarkan teori-teori ilmu keperawatan.

Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis), dapat mencegah dan mengenali tanda dan gejala, penatalaksanaan dari Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

,