pencegahan dan penatalaksanaan gagal ginjal akut akibat sepsis rev 1
TRANSCRIPT
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 1/19
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL
AKUT AKIBAT SEPSIS : SEBUAH PEMBAHARUAN
Patrick M. Honore, Rita Jacobs, Inne Hendrickx, Sean M. Bagshaw, Olivier Joannes - Boyau,
ille! Boer, "lisabeth #e aele$, %iola %an &or' dan Herbert #. S'a'en
Abstrak
Gagal ginjal akut akibat dari sepsis / Se'sis(induced acute kidney in)ury *S+I- merupakan
sebuah pembahasan yang tetap menjadi tantangan yang penting dalam ilmu kedokteran
perawatan kritis. Kami telah melakukan peninjauan terhadap bukti mengenai pencegahan dan
penatalaksanaan untuk SAKI yang ada untuk saat ini dengan okus terhadap beberapa
kemajuan ! kemajuan terbaru dan perkembangannya. Pencegahan dari SAKI dimulai dengan
prosedur resusitasi cairan yang segera dan mencukupi secara khusus dengan menggunakan
larutan kristaloid. "arutan kristaloid setimbang tidak menunjukkan manaat yang lebih di
bandingkan larutan lainnya. #ungsi ginjal dapat di e$aluasi dengan melakukan pengukuran
terhadap tingkat klirens laktat% Pemeriksaan &oppler ginjal% atau pemantauan oksigenasi $ena
sentral. &engan jaminan oksigenasi $ena sentral yang cukup tinggi sebagian besar dari kasus
dapat secara optimal mencegah kejadian SAKI% secara khusus pada lingkup pasien ! pasien
paska pembedahan% sedangkan klirens laktat lebih baik di gunakan untuk menilai risiko
mortalitas ketika terdapaat SAKI pada pasien. Meskipun eek merugikan dari 'aterload
ginjal( yang berlebihan saat ini seudah semakin dikenali% tetapi hingga saat ini masih belum
ada konsensus yang membahas mengenai suatu tekanan $ena sentral yang optimal pada kasus
tersebut. )oradrenalin merupakan $asopresor yang paling di pilih untuk pencegahan SAKI.
*ipertensi intra+abdomen% merupakan sebuah kondisi pemicu yang berbahaya dari GGA pada
pasien + pasien paska pembedahan dan pasien trauma% yang sebaiknya tidak dibiarkan pada
kondisi sepsis. ,erapi pengganti ginjal -, awal merupakan terapi yang di rekomendasikan
pada pasien ! pasien yang kelebihan cairan yang rerakter terhadap penggunaan diuretik tetapi
bukti ! bukti yang mendorong mengenai manaat dari rekomendasi tersebut masih sangat
kurang. , kontinu -0, juga di anjurkan% meskipun rekomendasi tersebut tidak di
dukung oleh data ! data yang meyakinkan. Sebagai modalitas yang paling baik untuk
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 2/19
mengatasi keadaan SAKI yang tidak stabil secara hemodinamik. Penggunaan diuretik
sebaiknya dihindari jika tidak terdapat hiper$olemia pada pasien. Menghitung dosis
antimikroba selama 0, perlu untuk dipertimbangkan dengan baik agar dapat memastikan
pemberian antimikroba dengan eek kontril ineksi yang memadai.
Kata kunci : Sepsis% gagal ginjal akut% gagal ginjal akut sepsis% pencegahan% penatalaksanaan%
tinjauan.
Latar belakang
1aik keadaan sepsis dan gagal ginjal akut -GGA merupakan sebuah penyakit yang
menjadi masalah utama pada pasien ! pasien yang sakit kritis. Keadaan sepsis yang sangat
berat biasanya akan menghasilkan sebuah komplikasi oleh GGA 23 ! 45. Insidensi secara
keseluruhan dari GGA sepsis / septic AKI -SAKI di antara semua penerimaan di ruang
perawatan intensi -I06 berkisar antara 37 sampai dengan 89: 285. Penelitian berskala besar
terhadap pasien ! pasien yang sakit kritis dengan sangat meyakinkan memperlihatkan ikatan
'mendalam( antara GGA dan sepsis. Singkatnya% penelitian 1;S, Kidney dan penelitian
#I))AKI% yang telah mencakup periode waktu berbeda% kedua penelitian tersebut
melaporkan bahwa GGA terjadi pada hampir sebagian dari pasien ! pasien dengan sepsis 2<%
45. Pada sebuah analisis berskala besar pada 34.9<= pasien ! pasien dengan SAKI yang
berasal dari I06 di Australia dan Selandia baru% proporsi dari pasien ! pasien yang telah di
stratiikasi untuk risiko% kerusakan% dan kegagalan sesuai dengan kriteria I#"; adalah <>%7?
<>%>? dan 88%@ secara berturut ! turut 235. Penerimaan Medis yang mengharuskan penggunaan
$entilasi mekanik dan/atau dengan perawatan di I06 dalam waktu yang lama merupakan
mereka yang memiliki risiko yang tertinggi. SAKI sangat menentukan keluaran dari I06 235.
Peneliti dari 1;S, kidney melaporkan bahwa @9: dari keseluruhan mortalitas di rumah sakit
terjadi pada pasien ! pasien dengan SAKI 2<5. Prognosis akan semakin memburuk dengan
bertambahnya usia dan derajat keparahan dari penyakit% penggunaan obat ! obatan $asoakti%
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 3/19
dan $entilasi mekanik 2<5. Sebaliknya% pada sebuah penelitian di India yang melaporkan
bahwa mortalitas secara keseluruhan yaitu 78: yang mana memiliki korelasi langsung
dengan usia% derajat keparahan penyakit% dan derajat kegagalan organ selain ginjal 275.
Penelitian IBI; terbaru juga menunjukkan suatu mortalitas serupa yang berada pada angka79: setelah =9 hari untuk pasien ! pasien SAKI dengan skor SB#A kardio$askuler yaitu < !
4 dan sedang menjalani 0, 2C5. *al tersebut dengan jelas menurunkan mortaltias seiring
dengan berjalannya waktu yang mungkin menunjukkan suatu penatalaksanaan yang lebih
memadai untuk SAKI 2@5. Kami melakukan peninjauan terhadap beberapa perkembangan !
perkembangan yang penting dalam pencegahan dan penatalaksanaan dari SAKI yang telah
berkontribusi untuk memperbaiki prognosis atau memegang janji untuk perbaikan lebih
lanjut.
Pato!s!olog! SAKI
Patoisiologi dari SAKI merupakan sebuah mekanisme yang lebih kompleks dari apa yang
telah di perkirakan sebelumnya 2>5. Kondisi primer yang berhubungan dengan AKI% seperti
halnya sepsis% pembedahan mayor% kegagalan jantung% dan kondisi hipo$olemia% mungkin
dapat menyebabkan komplikasi syok. Bleh karena itu% sangatlah menarik untuk dapat
menghubungkan GGA dengan iskemia dan perubahan hemodinamik sistemik 2=5. Meskipun
demikian% disungsi ginjal tidak disebabkan oleh karena kondisi hipoperusi saja tetapi
mungkin berasal dari sebuah proses inlamasi ginjal yang sangat luas dan respon tubuler
terhadap berbagai macam mediator sepsis. Pada sebagian besar pasien% GGA terjadi tanpa
tanda ! tanda yang jelas dari keadaan hipoperusi renal global dan SAKI juga telah sering di
dapatkan keadaan dimana aliran darah ginjal masih dalam batas normal atau bahkan
mengalami peningkatan 2=5. *al tersebut kemudian dapat menjelaskan mengapai koreksi
parameter hemodinamik saja biasanya gagal untuk mecegah SAKI 2>% =5. Dika dilihat secara
bersama ! sama% patoisiologi dari SAKI bukan lagi didasarkan terhadap paradigmiskemia/reperusi tetapi lebih mengacu pada sekumpulan proses inlamasi% disungsi
mikrosirkulasi dan adaptasi sel tubuluer terhadap kerusakan 2=5. Meskipun begitu% hal tersebut
harus diakui bahwa sebuah peran intrinsik dari 'subset( patoisiologis tersebut yang
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 4/19
mendasari SAKI telah berasal lebih banyak dari pengalaman yang menghasilkan sebuah
hipotesis dibandingkan dengan keadaan pengetahuan yang sesuai.
Pen"ega#an GGA Ak!bat Se$s!sRes%s!tas! "a!ran
u)uan
'Kepercayaan( terdahulu yang menyatakan bahwa cairan mungkin dapat membahayakan paru
! paru tetapi dapat member manaat untuk ginjal sebaiknya di re$isi kembalo 2395. Pemberian
cairan secara bebas merupakan sebuah hal inti yang sangat penting untuk dapat
mengoptimalkan keadaan hemodinamik sistemik dari pasien ! pasien dengan SAKI.
Meskipun begitu% kontro$ersi yang ada dan terus menerus berlanjut mengenai keampuhan%
siat% tingkat% dan durasi dari terapi cairan untuk keadaan syok sepsis 2335. #aktanya% para
dokter di I06 di hadapkan pada sebua dilemma 'pedang bermata dua( dari cairan. esusitasi
$olume memang betul meruapakan hal yang sangat penting untuk dapat mengembalikan dan
mempertahankan curah jantung dan pengantaran oksigen. Meskipun begitu% pemberian inus
cairan yang tetap di pertahankan atau yang tidak dibatasi akan menyebabkan terjadinya edema
pada jaringan yang mana akan memberikan kontribusi yang bermakna terhadap kejadian
disungsi organ. &ilain pihak% pengeluaran cairan yang terlalu cepat atau terlalu berlebihan
dengan menggunakan obat ! obatan diuretik atau teknik ekstrakorporeal mungkin akan
memaparkan pasien ! pasien tersebut pada suatu keadaan hipo$olemia yang ebrat dan
kerusakan ginjal berulang. Suatu penatalaksanaan cairan yang optimal mungkin dapat
memberikan jaminan suatu transisi yang bertahap dan halus dari pemberian cairan awal yang
tidak di batasi -keseimbangan cairan positi menjadi sebuah keadaan setimbang
-keseimbangan cairan stabil kemudian pengeluaran cairan yang sesuai -keseimbangan cairan
negati 2385. Proses tersebut tetap akan di berada di jalurnya oleh serangakaian pemeriksaan
dengan sangat teliti dalam menangani cairan yang bertujuan untuk dapat menargetkan suatukeadaan kardio$askuler dan ginjal yang baik. ,ekanan onkotik intra$askuler yang rendah !
merupakan sebuah tanda yang sangat khas dari pasien ! pasien dengan sindrom respon
inlamatorik sistemik -SIS dan pasien + pasien sepsis tanpa GGA ! yang juga ditemukan
pada pasien + pasien yang mengalami SAKI 23<% 345. *al tersebut dapat menjelaskan
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 5/19
kerentanan mereka secara khusus untuk dapat memungkinkan terjadinya akumulasi cairan
yang berbahaya sebagaimana yang telah di bandingkan dengan pasien ! pasien GGA yang
tidak sepsis 23<5. "ebih lanjut% keadaan iskemik ginjal dan reperusi dari ginjal di hubungkan
dengan penurunan aliran darah di pembuluh darah kapiler dan hilangnya integritas dariglikokaliks 2345. esusitasi cairan awal yang agresi mungkin dapat menyelamatkan nyawa
pasien 2375% tetapi beberapa penelitian ! penelitian obser$asional terhadap pasien ! pasien
yang sakit kritis dengan SAKI juga telah menghubungkan keadaan kelebihan cairan terhadap
peningkatan mortalitas dan penurunan tingkat perbaikan ginjal 23C% 3@5. , mungkin dapat
memberikan sebuah kontrol yang baik dari keseimbangan cairan pada populasi pasien
tersebut. Meskipun begitu% manaat , terhadap mortaltias masih belum dapat di buktikan
dan waktu serta pemberian dosis sampai saat ini masih merupakan pembahasan yang sering
kali diperdebatkan.
Jenis /airan
0arutan kristaloid banding larutan koloid Keadaan hipotensi dan hipo$olemia selama sepsis
yang terjadi mungkin dapat menyebabkan atau dapat memperburuk GGA. Semakin banyak
bukti yang menunjukkan bahwa larutan kristaloid tetapi tidak untuk larutan koloid sebaiknya
digunakan untuk meningkatkan $olume intra$askuler pada tahap awal untuk pasien ! pasien
sepsis yang berisiko mengalami GGA 23> ! 895. Suatu risiko yang penting untuk diketahui
mengenai induksi dari nerosis osmotik -dengan cara pinositosis pada tubulus ginjal sangat
menyarankan untuk tidak menggunakan larutan + larutan seperti pati hidroksietil dan dekstran
2885.
0arutan kristaloid seti!bang banding larutan gara! isotonis Perusi kristaloid setimbang
-seperti inger laktat% plasmalyteE dihubungkan dengan penurunan kejadian dari GGA
dibandingkan dengan menggunakan larutan garam isotonis 28<5. "arutan garam isotonis ini
mengandung muatan klorida yang terlalu tinggi yang mana di sepakati memiliki pengaruh
yang dapat merusak ginjal dengan cara menyebabkan $asokonstriksi pada dasar pembuluh
darah ginjal 28< ! 875 dan memiliki keterkaitan independen dengan peningkatan morbiditas
dan mortalitas 288 % 8C5. Perbedaan yang dilaporkan mengenai insidensi dari GGA antara
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 6/19
pasien ! pasien yang medapatkan baik larutan kristaloid buer dan larutan kristaloid saline
mungkin juga dapat di pengaruhi oleh aktor pembias yang tidak teridentiikasi 28@% 8>5. &ua
percobaan retorspekti terbaru yang mengikutsertakan pasien ! pasien dengan sepsis 28=5 dan
SIS 2<95 memperlihatkan sebuah keterkaitan antara pemberian inus larutan normal salinedan peningkatan mortalitas di rumah sakit pada pasien. Meskipun begitu% sebuah percobaan
acak prospekti berskala besar yang baru ! baru ini di lakukan -percobaan Split melaporkan
tidak terdapat perbedaan antara insidensi AKI untuk pasien + pasien yang mendapatkan baik
larutan kristaloid setimbang ataupun larutan garam isotonis 2<35. Bleh karena itu% semua
keunggulan yang telah di tunjukkan dari larutan kristaloid setimbang terhadap larutan saline
isotonis dalam mencegah kejadian GGA sampai saat ini masih belum dapat di buktikan.
+lbu!in
,elah disepakati secara umum bahwa larutan albumin dapat memaksa kelebihan cairan yang
berada di jaringan untuk dapat masuk kembali kedalam rongga endo$askuler dengan cara
menciptakan eek hiperonkotik. *al yang sangat mengejutkan adalah hal tersebut belum
pernah di buktikan hingga saat ini 2<85. Pemberian inus albumin bahkan mungkin dapat
membantu kelebihan cairan di ekstraseluler tanpa meningkatkan keadaan hipo$olemia pada
pasien sepsis akibat dari komplikasi sirosis atau diabetes tahap lanjutan 2<<5. Setiap eek yang
bermanaat dari pemberian albumin terhadap keluaran dari pasien sampai saat ini masih
sangat kontro$ersial. &ata yang berasal dari penelitian SA#; 2<45 dan sebuah tinjauan
sistematik 2<75 menunjukkan bahwa penggunaan dari larutan ! larutan yang mengandung
albumin untuk digunakan pada prosedur resusitasi untuk pasien ! pasien dengan sepsis
dihubungkan dengan mortalitas yang rendah dan tidak akan memperburuk ungsi ginjal jika
dibandingkan dengan regimen resusitasi cairan lainnya. Percobaan A"1IBS yang baru ! baru
ini di publikasikan gagal untuk menunjukkan manaat terhadap mortalitas untuk pasien +
pasein dengan sepsis yang berat yang di resusitasi cairan dengan menggunakan albumin dan
larutan kristaloid sebagaimana dibandingkan dengan larutan kristaloid saja 2<C5. Meskipun
begitu% suatu analisis post hoc menunjukkan penurunan mortalitas =9 ! hari yang cukup
bermakna pada subkelompok dari 3.383 pasien dengan syok sepsis yang di tatalaksana denga
menggunakan larutan albumin 2<C5. "ebih lanjut% sebuah tinjauan terbaru juga telah
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 7/19
menggaris bawahi bahwa pasien ! pasien yang di ikutsertakan kedalam percobaan A"1IBS
yang mendapatkan larutan albumin juga memerlukan penggunaan bantuan $asopressor yang
lebih sedikit dan mendapatkan keseimbangan cairan yang lebih baik 2<@5. ,etapi% sampai saat
ini masih sangat banyak ketidakpastian yang menyebar terhadap kemungkinan manaat%indikasi% dan eekti$itas biaya dari penggunaan larutan albumin sebagai cairan resusitasi 2<>%
<=5.
1enggunaan +wal dari RR kontinu */RR-
Kelebihan cairan secara pasti dapat meningkatkan edema di ginjal dan akan meningkatkan
keparahan dan ire$ersibilitas dari SAKI 237 ! 3@5. Bleh karena itu% penggunaan 0, yang
tepat pada waktunya pada kasus + kasus kelebihan cairan yang tidak memiliki respon yang
baik atau rerakter terhadap penggunaan diuretik mungkin dapat menjadi sebuah pendekatan
yang masuk akal untuk menurunkan atau mengontrol kejadian SAKI pada pasien + pasien
sepsis 2495. Peningkatan berat badan pada saat insiasi penggunaan , telah di hubungkan
dengan keluaran yang buruk 2435. Penggunaan awal dari 0, sampai saat ini masih
menunggu percobaan lebih lanjut dan pendekatan ini merupakan pendekatan yang masuk akal
akan tetapi bukan merupakan pendekatan yang diterima secara umum untuk mengatur
homeostasis dari cairan.
Pe&anta%an
2'enciu! 3&&+ elektronik
Sistem pelaporan elektronik real ! time juga telah dikembangkan untuk dapat membantu
dalam mengenali GGA pada tahap ! tahap awal 2485 dan untuk dapat menentukan kebutuhan
akan , pada akhirnya 24<% 445. Kondisi waspada GGA ini didasarkan baik pada kriteria
I#"; 248% 445 atau pada kriteria AKI) 24<5. Idealnya% sistem waspada GGA sebaiknya
didasarkan terhadap kriteria dari kidney impro$ing global outcomes -K&IGB 2475. Meskipun
hasil ! hasil pendahuluan sangatlah menjanjikan% suatu percobaan terbaru yang menggunakan
kriteria ! kriteria tersebut masih belum dapat memastikan apakah deteksi elektroni dini dari
GGA dapat memperbaiki keluaran 24C5.
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 8/19
#o''ler &in)al
Ginjal mendapatkan kurang lebih sekitar 87: dari keseluruhan aliran darah di tubuh. Akan
tetapi% ginjal hanya menggunakan setengah dari aliran tersebut yang mana disebabkan oleh
dorongan intra ! renal yang sangat rumit 24@5. Bleh karena itu dengan melakukan pemantauanterhadap aliran darah ginjal secara keseluruhan hanya dapat memberikan sedikit inormasi
mengenai ketersediaan oksigen yang adekuat untuk ginjal 24@5. Sebagai konsekuensi hal
tersebut% penggunaan metode dopler ginjal bukan merupakan alat yang dapat di percayai
untuk menilai keadaan suplai oksigen ginjal dan pada akhirnya juga tidak dapat digunkan
untuk menilai respon terhadap pembebanan cairan 24>5. Penelitian di masa depan sebaiknya
memokuskan pemeriksaan terhadap mikrosirkulasi ginjal. Sebuah penelitian eprcontohan
yang dilakukan oleh Schneider et al.% dengan menggunakan alat pemeriksaan ultrasonograi
yang di perkuat dengan menggunakan kontras -0;6S untuk menge$aluasi tingkat peruksi
korteks ginjal pada pasien ! pasien bedah jantung elekti. 0;6S merupakan alat yang mudah
untuk digunakan% dapat di toleransi dengan baik dan hasilnya dapat di ulangi kembali.
Parameter yang berasal dari pemeriksaan 0;6S menyatakan suatu penurunan dari tingkat
perusi ginjal dalam 84 jam setelah pembedahan 24=5 yang mana keadaan tersebut tetap
bertahan setelah koreksi hemoglobin 24=5. Meskipun begitu% pengalaman dengan
menggunakan 0;6S yang baru ! baru ini di laporkan sangatlah mengecewakan dengan
memperhatikan korelasi kliniko ! radiologi dan hasil yang dapat di ulang kembali 279 % 735.
Sebagai tambahan% akurasi 0;6S mungkin masih dipertanyakan jika terdapat suatu dorongan
intra ! renal yang penting dan pada akhirnya juga dorongan peri ! glomerular 2785.
Saturasi oksigen 'e!buluh darah sentral *ScvO4- dan tingkat 'e!berihan laktat
ScvO4 dapat menaikkan pengangkutan oksigen sistemik dengan panduan dari Sc$B8 baru !
baru ini telah di tunjukkan metode untuk pencegahan atau menghindari perkembangan dari
GGA tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap mortalitas 27<5. Meskipun begitu%% penelitian
terbaru tidak dapat menemukan korelasi antara nilai dari Sc$B8 dan insidensi dari GGA 2745.
Kinerja ginjal sangat kurang di pengaruhi oleh peningkatan pengangkutan oksigen tetapi
sangat kuat ketergantungannya terhadap tekanan perusi pembuluh darah arteri yang adekuat
2775. *al tersebut mungkin dapat menjelaskan mengapa pemberian noradrenaline dapat
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 9/19
mempertahankan ungsi dari ginjal dibandingkan dengan pemberian dobutamine 27C5.
Menetapkan target Sc$B8 yang lebih tinggi merupakan sebuah pendekatan yang menarik
untuk mencegah SAKI 27@5 tetapi data ! data yang lebih jelas mengenai kemudahan dalam
penggunaan dan eekti$itas penggunaanya pada praktik klinis masih di tunggu hingga saatini.
ingkat 'e!bersihan laktat Kadar laktat dapat mencerminkan keadaan perusi pembuluh
darah arteri dengan lebih tepat dibandingkan dengan kadar suplai oksigen darah% secara
khusus jika kita juga memperhitungkan tingkat dorongan oksigen intra ! renal yang sangat
tinggi 24@5. ,ingkat pembersihan laktat mungkin dapat mencerminkan keadaan perusi dari
ginjal lebih memadai dibandingkan dengan pengukuran Sc$B8 24@5. "aktat merupakan
sebuah prediktor yang kuat untuk tingkat mortalitas pada pasien ! pasien dengan SAKI dan
memperbaiki tingkat pembersihan dari laktat telah di hubungkan dengan keluaran pasien yang
lebih baik 27@5. Dannssen et al.% melaporkan bahwa terapi yang dipandu dengan kadar laktat
dapat menurunkan insidensi GGA pada pasien ! pasien yang dirawat di dalam I06 27>5.
Sebaliknya% Dones et al.% menemukan bahwa target tambahan dari kadar laktat normal seperti
yang dibandingkan dengan menargetkan kadar Sc$B8 yang lebih tinggi tidak dapat
mempengaruhi tingkat mortalitas di dalam rumah sakit pada pasien ! pasien dengan keadaan
syok sepsis yang telah di resusitasi hingga mendapatkan tingkat tekanan arteri rata ! rata
-MAP dan tekanan $ena sentral yang normal 27=5. &ata yang lebih banyak mengenai
kelauran pasien yang berasal dari protokol prospekti resusitasi yang didorong oleh laktat
sangatlah di tunggu ! tunggu.
ekanan vena sentral */%1- dan 2a5terload3 gin)al
Selama beberapa dekade% para dokter telah memperkirakan bahwa preload merupakan aktor
penentu utama dari ungsi ginjal. &engan meningkatkan preload di yakini juga dapat
meningkatkan $olume dan aliran darah ginjal. Meskipun suatu kadar 0P yang 'kritis(
dibutuhkan untuk dapat memastikan ungsi ginjal yang optimal% peningkatan preload yang
tidak di batasi mungkin juga dapat memberikan pengaruh yang berbahaya terhadap ginjal
dengan cara meningkatkan tingkat kongesti $ena dan menghambat aliran $ena -seperti
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 10/19
peningkatan 'aterload(. 1aru ! baru ini% tingkat 0P yang lebih tinggi ditemukan memiliki
hubungan dengan peningkatan insidensi dan morbiditas dari GGA selama keadaan syok sepsis
2745. Peningkatan yang relati kecil pada tekanan torakal saja dapat menurunkan aliran balik
$ena ke ginjal 2745. Ginjal merupakan struktur yang berkapsul dan oleh karena itu merupakanorgan yang sangat rentan terhadap kompresi dari edema yang berkembang terus menerus.
GGA yang disebabkan oleh 'sindrom kompartemen ginjal( mungkin merupakan tanda ! tanda
dini dari suatu keadaan hipertensi abdomen 2C95. 0P merupakan indikator yang buruk dari
perusi ginjal% dan oleh karena itu% jika digunakan% maka serangkaian pembacaan mungkin
masih lebih bermanaat dibandingkan nilai pada satu waktu saja. Suatu tingkat 0P yang
optimal masih belum di ketahui tetapi 'memompa( preload yang tidak dibatasi sebagai
langkah perlindungan untuk SAKI merupakan suatu metode pendekatan yang sudah tidak
digunakan lagi 274% 77% C95
Me&be'akan SAKI (%ngs!onal) se&entara 'ar! SAKI str%kt%ral
Bioki!ia urin
SAKI mungkin dapat terjadi baik sebagai bentuk ungsional ataupun bentuk struktural.
Membedakan hal tersebut merupakan hal yang rele$an secara klinis karena SAKI ungsional
merupakan keadaan yang masih dapat di kembalikan secara sempurna dengan memberikan
penatalaksanaan awal yang memadai sedangkan kerusakan ginjal struktural sebagian besar
akan membutuhkan ,. Meskipun begitu% untuk dapat membedakan bentuk SAKI
ungsional dari SAKI struktural secara langsung pada pasien masih menjadi tantangan hingga
saat ini. #reksi ekskresi yang rendah dari natrium -#;)a dan raksi ekskresi yang rendah
dari urea -#6rea merupakan dua hal yang sangat sering digunkana selama ase awal dari
sepsis. Bligouria merupakan tanda awal dari suatu kejadian SAKI impending dibandingkan
dengan peningkatan kadar serum kreatinin. ,elah di asumsikan sebelumnya bahwa )ilai
#;)a yang tinggi dan nilai #;6rea yang rendah memiliki hubungan dengan SAKI intrinsik
sedangkan nilai yang tinggi baik pada #;)a dan #;6rea dapat terjadi bersamaan pada
keadaan SAKI ungsional atau SAKI yang terjadi sementara. Meskipun begitu% kekuatan
pembeda deiniti dari kedua petunjuk saluran kemih tersebut sampai saat ini masih belum
dapat ditetapkan 2C35. Mereka juga tidak terlalu spesiik dibandingkan dengan biomarker
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 11/19
yang di uji untuk SAKI pada saat ini 2C85 dan memiliki hasil yang tidak terlalu akurat dalam
membedakan GGA sementara dari GGA persisten 2C<5 da SAKI dari keadaan yang bukan
SAKI 2C45.
Bio!arker
&iantara berbagai macam assay untuk mengukur biomarker% lipocalin terkait neutroil
gelatinase% urine insulin+like growth actor+binding protein @% dan tissue inhibitor o
metalloproteinases+ 8 merupakan biomarker yang paling menjanjikan 2C7% CC5. ,etapi%
penanda+ penanda tersebut memiliki keterbatasan dalam ketersediaannya dan oleh karena itu
tidak dapat di anjurkan sebagai pemandu dalam pemberian terapi rutin. 1agshaw et al.% secara
prosepkti menunjukkan bahwa natrium di dalam urin% #;)a dan #;6rea bukan merupakan
prediktor yang dapat dipercaya dari pengeluaran biomarker% yang dapat memperburuk
keadaan GGA% kebutuhan akan , atau mortalitas 2C45.
Oligouria banding kreatinin
Bligouria merupakan sebuah tanda awal dari keadaan SAKI impending dibandingkan dengan
peningkatan kadar serum kreatinin 2C35. Macedo et al.% melaporkan bahwa episode oligouri
sangat sering terjadi pada pasien + pasien yang di rawat di I06 dan memungkinkan untuk
mengidentiikasi GGA jika dibandingkan dengan melihat kadar serum kreatinin 2C@5.
Sebaliknya% peneliiti ! peneliti lainnya menemukan sebuah spesiisitas yang buruk dari
oligouria 2C>% C=5. Sampai saat ini% tidak terdapat penanda biologis atau penanda laboratorium
yang dapat digunakan untuk membedakan AKI ungsional dari AKI struktural pada pasien !
pasien tersebut.
Keteta$an Trans%s!
Kadar hematokrit yang optimal mungkin dapat berkontribusi terhadap pencegahan dari SAKI
2@95 tetapi hal tersebut tidak di dukung oleh data klinis. Suatu nilai hematokrit yang berada di
bawah 84: di hubungkan dengan kejadian GGA paska pembedahan yang lebih bermakna
untuk pasien ! pasien bedah jantung dengan sindrom respon inlamatorik sistemik yang
diketahui telah memperlihatkan suatu keadaan inlamatorik yang mirip dengan sepsis 2@35.
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 12/19
Apakah suatu target yang serupa sebaiknya dikejar pada pasien ! pasien dengan SAKI sampai
saat ini belum dapat dibuktikan. Sebuah penelitian retrospekti terbaru menunjukkan bahwa
transusi sel darah merah -10 pada pasien + pasien yang sakit kritis tetapi tidak
mengalami perdarahan dengan anemia moderat dan tanpa keadaan syok di hubungkan dengantingkat ineksi nosokomial yang lebih tinggi% insidensi GGA yang lebih sering% dan
peningkatan mortalitas 2@85. 'GGA terkait transusi( ini sangat jelas dapat di bentuk menjadi
sebuah akronim ',AKI( pada anaologi terhadap ',A"I( yang merupakan 'transusion+
related acute lung injury( -kerusakan paru akut terkait transusi 2@8% @<5. Seperti halnya
,A"I% ,AKI mungkin juga dapat disebabkan dari kerusakan endotel 2@45 dimana sebagian
besar dari lapisan glikokaliks protekti yang berada di atas endotel mengalami keruksakan dan
akan menghilang selama kondisi sepsis yang berat 2345. Sebagai catatan dikenalkannya sitrat
sebagai sebuah anti koagulan yang digunakan untuk 0, dapat menghasilkan kebutuhkan
transusi yang lebih rendah. Suatu kemungkinan akan peran bermanaat dari sitrat dalam
mencegah dan/atau memulihkan keadaaan SAKI juga telah di tunjukkan pada beberapa
penelitian 2@75 tetapi masih memerlukan komirmasi lebih lanjut. Penelitian #I))AKI
menunjukkan bahwa usia dari 10 yang akan di transusikan memiliki keterkaitan yang
independen dengan mortalitas di rumah sakit tetapi tidak dengan mortalitas =9 hari atau GGA
derajat < menurut K&IGB 2@C5.
D%k%ngan *as$o$resor 'an !notro$!k
Seperti yang telah di bahas sebelumnya% suatu penurunan dari aliran darah ginjal dan suplai
oksigen telah salah di asumsikan sebagai pemicu utama dari SAKI 2>% @@5. Penatalaksanaan
yang terarah tersebut di tujukan terhadap peningkatan dari tekanan pengisian -seperti
pemberian cairan dan/atau curah jantung -seperti dukungan inotropik. Pada sebuah
percobaan dengan menggunakan model syok sepsis hipotensi dan syok sepsis hiperdinamik%
&i Giantomasso et al.% menunjukkan bahwa $asopressor dengan noradrenalin dapat
memmberikan peningkatan yang bermakna terhadap aliran darah secara keseluruhan dan
aliran darah meduler dari ginjal dan mengembalikan tonus normal pembuluh darah ginjal
2@>5. &engan menggunakan model yang sama% pemberian inus angiotensin II dapat
menurunkan aliran darah ginjal sementara dapat meningkatkan proses diuresis secara drastis
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 13/19
dan membuat normal tingkat pembersihan kreatinin 2@=5. Pemberian $asopresor dosis rendah
tidak dapat menurunkan tingkat mortaltias sebagaimana yang di bandingkan dengan
penggunaan noradrenaline di antara pasien ! pasien dengan syok sepsis 2>95. Pada pasien !
pasien dengan SAKI% pemberian $asopresor hanya dapat menurunkan perkembangan menjadiderajat I tetapi tidak dapat menurunkan derajat GGA yang lebih berat 2>3 2. Suatu tekanan
perusi yang optimal sampai saat ini masih belum dapat ditentukan. Asar et al.% mengajukan
-pada sebuah percobaan acak terkontrol suatu MAP yaitu berkisar antara C7 ! @9 mm*g
sebagai tujuan yang masuk akal 2>85 sementara penelitian lainnya -obser$asional
menemukan bahwa nilai MAP antara @8 sampai dengan >8 mm*g sangat diperlukan untuk
dapat mencegah kejadian GGA pada pasien ! pasien dengan syok sepsis dan gangguan ungsi
ginjal tahap awal 2><5.
H!$ertens! !ntra+ab'o&!nal
*ipertensi intra+abdominal -IA* dan penampakan yang paling takuti dari kondisi tersebut%
yaitu sindrom kompartemen abdomen -A0S% merupakan hal yang sangat sering dihubungkan
dengan AKI pada pasien ! pasien trauma dan bedah. Karena tanda dan gejala yang di
perlihatkan sangat tidak spesiik dan penelitian laboratorium dan pencitraan biasanya tetap
tidak dapat memastikan diagnosa% maka diagnosis dari AKI sebagai maniestasi dari kondisi
IA* memerlukan kecurigaan klinis dengan indeks yang tinggi 2>45. IA* juga telah di
perlihatkan terjadi pada sekitar satu pertiga dari pasien ! pasien bedah jantung dimana
ditemukan memiliki keterkaitan yang kuat dengan tekanan intra ! abdominal dasar yang
sudah cukup tinggi -IAP% peningkatan 0P% keseimbangan cairan positi% sirkulasi
ekstrakorporeal% penggunaan obat ! obatan $asoakti dan GGA. 6ntuk dapat menentukan
kejadian IA* masih sangat membutuhkan penilaian yang akuran dan pasien ! pasien yang
telah diketahui memiliki aktor risiko untuk mengalami hal tersebut harus diamati dengan
sangat hati ! hati selama periode perioperati. Sesuai dengan konteks ini% IAP dasar mungkin
merupakan sebuah parameter peringatan awal yang penting untuk IA* 2>75. Sesuai dengan
pedoman yang terbaru 2>C5% IAP sebaiknya di pantau pada semua pasien ! pasien beda yang
memiliki risiko terjadinya GGA -seperti bedah jantung% bedah abdomen dengan komplikasi%
dan sepsis paska pembedahan 2>4 ! >C5. IAP sangat baik di ukur dengan menggunakan
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 14/19
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 15/19
di lakukan oleh kelompok #I))AKI% yang menerapkan , sebagau indikasi kon$ensional
pada tahap awal juga telah di hubungkan dengan tingkat mortalitas yang rendah 2=45. Faktu
pemberian dari , mungkin saja dapat memodiikasi kelangsungan hidup tetapi hal tersebut
masih menunggu penilaian yang dilakukan pada tiga percobaan acak yang baru akandiselesaikan 2=7 ! =@5. Sementara itu% saat ini masih dapat diterima untuk memulai 0,
pada saat derajat kerusakan/kegagalan I#"; seperti yang telah di perintahkan oleh pedoman
K&IGB 2475.
Mo'al!tas $enggant! g!n-al
Prowled dan 1ellomo melaporkan bahwa pasien ! pasien yang tidak stabil keadaan
hemodinamiknya dengan SAKI yang di tatalaksana dengan menggunakan 0, masih tetap
lebih tidak bergantung terhadap dialisis dibandingkan dengan mereka yang hanya
mendapatkan hemodialisis intermiten -I*& 2=>5. Sebuah meta ! analisis terbaru yang di
lakukan oleh Schenieder juga telah menyatakan bahwa 0, telah dapat melebihi kinerja
dari I*& dalam mendapatkan tingkat pemulihan ginjal pada pasien ! pasien tanpa keadaan
kardio$askuler yang tidak seimbang 2==5. Meta ! analisis tersebut sangat rentan terhadap
kritik karena sangat banyak dari penelitian ! penelitian yang telah di masukkan telah berusia
sangat tua% tidak terkontrol% atau membandingkan 0, dengan I*& yang di kelola dengan
tidak tepat 2==5. *emoiltrasi $eno ! $ena kontinu -0* di hubungkan dengan
kecenderungan ke arah penurunan awal dari dukungan menggunakan $asopresor 23995.
Meskipun begitu% sampai saat ini% tidak ditemukan perdebatan yang berkepanjangan yang
lebih memilih 0, atau I*& sebagai penatalaksanaan primer untuk SAKI% kecuali
mungkin pada beberapa pasien ! pasien dengan keadaan hemodinamik yang tidak stabil
-tingkat 81 pada pedoman K&IGB 2475. Sebuah percobaan acak yang cukup kuat dan
berskala besar yang membandingkan pengaruh dari 0, banding I*& terhadap tingkat
perbaikan ginjal sebagai titik akhir utama akan dapat menyelesaikan kontro$ersi yang terus
berlanjut ini.
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 16/19
D!%ret!k
Penggunaan diuretik untuk dapat menginduksi atau meningkatkan produksi urin pada saat
tidak terdapat keadaan hipo$olemia di kaitkan dengan peningkatan mortaltias 23935 dan
sebaiknya tidak digunakan. Sebaliknya% diuretik mungkin dapat memperbaiki keluaran ketikakeseimbangan cairan tetap positi atau pada beberapa kasus dengna kelebihan cairan yang
jelas terlihat 23985. Meskipun begitu% setiap eek bermanaat dari penggunaan diuretik
terhadap mortalitas telah menghilang setelah di sesuaikan untuk keseimbangan cairan 23985.
*o dan Power melakukan peninjauan kembali penggunaan dari urosemide pada GGA dan
menemukan tidak terdapat eek yang bermanaat dalam hal mortalitas 239<5. 6ji stres
urosomeid untuk penilaian awal dari ungsi tubulus menunjukkan kapasitas yang tinggi untuk
dapat mengidentiikasi pasien ! pasien yang memiliki risiko untuk terjadinya GGA berat dan
progresi 23945 tetapi hal tersebut masih membutuhkan $alidasi lebih lanjut untuk
penggunaannya pada SAKI.
Penent%an 'os!s ant!&!kroba sela&a CRRT
0, telah memberikan pengaruh yang bermakna terhadap tingkah laku armakokinetik dan
armakodinamik dari sebagian besar obat ! obatan antimikroba. *al tersebut tidak cukup
diperkirakan oleh pedoman penentuan dosis yang di rekomendasikan saat ini. Pasien ! pasien
secara khusus memiliki risiko untuk menggunakan dosis yang tidak memadai yang mungkin
dapat menyebabkan kegagalan pengobatan dan meningkatkan resistensi bakteri. Pada sebuah
pembahasan yang mendalam mengenai penanganan penggunaan antimiroba selama 0,
telah melebihi cakupan dari tinjauan ini. ,abel 3 telah merangkum semua dasar literatur 2 397
! 3385 dari dosis yang di rekomendasikan untuk beberapa antibiotik dan antijamur yang
sering digunakan selama 0* pada dosis penggunaan 87 ml/kg/jam. 0olistin membutuhkan
perhatian yang khusus. Kelompok kami telah menunjukkan bahwa pasien ! pasien yang
menjalani 0* adapt menudukung terapi colistin jangka panjang sementara dapat
menghindari eek toksisitas dari obat tersebut 233<5. *al yang penting adalah bahwa
penggunaan yang aman dari penatalaksanaan tersebut membutuhkan membran penyaring
khusus untuk dapat memungkinkan penyerapan colistin dalam hubungannya dengan
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 17/19
antikoagulan sitrat untuk unntuk dapat mempertahankan kapasitas eliminasi ko$enkti yang
optimal 23345.
Strateg! $e&bers!#an 'ara# la!nn.a1eberapa strategi saat ini telah di teliti termasuk penggunaan membran yang baru+ baru ini
dirancang 23345% yang merupakan sebuah membran penukar plasma apheresis atau selekti
23375 dan hemoperusi polimiksin 1. strategi pembersihan sangat cocok dengan konsep dari
modulasi repson inlamatorik dari pejamu% akan tetapi sampai saat ini masih belum dapat
dibuktikan keberhasilannya 233@5. Membran ! membran hiperadsorpti seperti membran yang
di lapisi permukaannya dengan acrylonitrile C= atau penyaring polimetilmetasrilat dapat
dengan eekti menyerap mediator inlamatorik penting -seperti -e.g.% high+mobility group bo
3 protein -*MG1+3 233>5. Meskipun *MG1+3 dengan ukuran yang kecil -8C k&a tidak
dapat dilepaskan dengan kon$eksi tetapi dengan cara penyerapan secara keseluruhan 233>5.
Sebuah penelitian pendahuluan yang meneliti hemoperusi polimiksin 1 yang ditambahkan
untuk terapi kon$ensional yang menunjukkan perbaikan yang bermakna terhadap keadaan
hemodinamik% disungsi organ yang lebih sedikit% dan penurunan mortalitas 8> hari pada
pasien + pasien dengan sepsis yang berat dan/atau syok sepsis yang berasal dari kejadian di
abdomen 233C5. Meskipun begitu% sebuah penelitian acak terkontrol multicenter yang baru !
baru ini di publikasikann menunjukkan suatu peningkatan yang tidak terlalu bermakna pada
mortalitas dan tidak terdapat perbaikan dalam hal kegagalan organ dengan menggunakan
polimiksin jika dibandingkan dengan penatalaksanaan kon$ensional dari syok sepsis akibat
peritonitis 233=5.
Tera$! &e'!s
Sebuah percobaan acak tahap I menunjukkan bahwa penatalaksanaan tambahan dengan
menggunakan alkali osatase rekombinan -AP mungkin dapat mencegah SAKI dan bahwa
mengembalikan keadaan SAKI tahap lanjutan 23895. Sebuah percobaan klinis tahap II saat ini
sedang berlangsung 23835. Mekanisme pasti dan waktu optimal dari kerja AP yang pasti
sampai saat ini masih belum jelas. AP mungkin dapat melawan proses inlamasi yang
terjadi di ginjal melalui deosorilasi dari lipopolisakarida dan adenosine triosat 2388% 38<5.
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 18/19
Tabel /0 Reko&en'as! $e&ber!an 'os!s %nt%k bebera$a ant!&!kroba .ang ser!ng
'!g%nakan sela&a CRRT (&o'e C**H1 23 &l4kg4 -a&)
Ant!&!kroba Dos!s $e&bebanan a5al Dos!s $e&el!#araanAmikacin <9!<7 mg/kg ,&M
Meropenem 8 g 8 g selama < jam tidPiperacilin ! taHobactam 4 g/9.7 g 3C g/8 g -0I
ancomisin <7 mg/kg selama 4 h <9 mg/kg
-,&M 87!<9 mg/",eicoplanin 37 mg/kg bid C99 mg od
"ineHolid C99 mg tid
0iproloacin >99 mg 499 mg tid,igecycline 379 mg 399 mg bid
0olistine = MI6 4%7 MI6 tid
oriconaHole > mg/kg bid C mg/kg bid#luconaHole C99 mg bid
0eepime 8 g tid
Gentamisin @ mg/kg od
1actrim 3899 mg/849 mg
-<amp
>99 mg/3C9 mg
-8amp tid
Klindamisin =99 mg Jid
D!a&b!l 'ar! reerens! 6/73 8 //9
,&M pemantauan obat terapeutik% od satu kali sehari% bid dua kali sehari% tid tiga kalisehari% Jid empat kali sehari% amp ampul% 0I inus kontinu% MI6 juta unit
Kes!&$%lan
Pencegahan SAKI dimulai dengan pemberian resusitasi cairan yang cepat dan adekuat.
"arutan kristaloid merupakan larutan yang paling baik untuk diberikan dibandingkan dengan
larutan koloid tetapi larutan kristaloid seimbang tampaknya tidak lebih unggul daripada
larutan kristaloid biasa dalam mengembalikan keadaan SAKI. "arutan koloid sintetik dan
8/16/2019 Pencegahan Dan Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut Akibat Sepsis Rev 1
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-dan-penatalaksanaan-gagal-ginjal-akut-akibat-sepsis-rev-1 19/19
larutan patu secara khusus tidak boleh digunakan. ,idak terdapat data yang mendukung
penggunaan dari larutan albumin pada pasien ! pasien dengan SAKI. Mengenai pencegahan
SAKI% memantau Sc$B8 memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
pemantauan tingkat permbersihan laktat atau penggunaan &oppler ginal untuk menantaukeadaan perusi dari ginjal. Meskipun begitu% tingkat pemberishan laktat memiliki korelasi
yang lebih baik dengan mortaltias yang terkait dengan kondisi SAKI. ,ekanan pengisian yang
tinggi harus di hindari karena mungkin terdapat pengaruh yang buruk disebabkan oleh
peningkatan 'aterload( dari ginjal. Penggunaan )oradrenalin hingga saat ini masih menjadi
agen $asopresor yang paling baik dalam mencegah kejadian SAKI. asopresor atau
analognya juga masih membutuhkan in$estigasi lebih lanjut. IA* merupakan sebuah
kemungkinan risiko yang biasanya tidak diperhatikan yang dapat memicu kejadian SAKI.
Inisiasi yang cepat dari , sangat di indikasikan ketika keadaan kelebihan cairan telah
sangat melebihi atau rerakter terhadap penggunaan diuretik. 0, hingga saat ini semakin
dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama untuk pasien dengan SAKI yang keadaan
hemodinamiknya tidak stabil. Memperluas penggunaannya pada pasien ! pasien SAKI yang
'stabil( merupakan hal yang menarik tetapi masih belum di dukung oleh literatur saat ini.
Selain dari keadaan hiper$olemia yang mengancam jiwa% penggunaan diuretik tidak memiliki
tempat dalam pencegahan atau penatalaksanaan SAKI. Sebagian besar dari antimikroba
membutuhkan dosis adapatasi selama 0,.