penatalaksanaan bblr

Upload: pramadio-bambang-nugroho

Post on 13-Oct-2015

262 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • Presentan :Tito Muhammad TaufikPreseptor :Tito Gunantara., dr., Sp. A

    SMF ILMU KESEHATAN ANAKPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRS AL-IHSAN BANDUNG2012

    Tatalaksana Berat Badan Lahir Rendah

  • DefinisiMenurut WHO bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir dengan berat badan lahirnyapada saat kelahiran kurang dari atau sama dengan 2500 gram. Hal ini didasarkan pada meningkatnya angka kemungkinan kematian bayi yang lahir dibawah 2500 hingga 20 kali lipat.

  • Klasifikasi Berat Bayi Lahir Rendah

    Berat badan lahirBayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), dengan berat lahir

  • Usia kehamilan dan berat badan lahirMasa kehamilan kurang dari 38 minggu dengan berat yang sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan (sesuai untuk masa kehamilan=SMKBayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk masa kehamilan=KMK)

    Berdasarkan maturitasPrematur murni : Dimana masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan pada masa gestasi tersebut

    Dismaturitas : Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya pada masa gestasi

  • Percentile gestational age

  • Faktor ibuFaktor JaninFaktor PlasentaToksemia gravidarum, preeklampsi dan eklampsiKelainan bentuk uterus (contoh: uterus bikornis, inkompeten serviks)Tumor (contoh: mioma uteri, cystoma)Ibu yang menderita penyakit, seperti tifus abdominalis, malaria (akut), TBC, penyakit jantung, glomerulonefritis kronis (kronis)Trauma pada masa kehamilan, fisik (jatuh/terbentur), psikologis (stress)Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahunKehamilan gandaHidramnionKetuban pecah diniCacat bawaan Infeksi transplasenta (contoh: rubeolla, sifilis, toxoplasmosis)Insufisiensi plasentaInkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor rhessus, golongan darah ABO)Plasenta previaSolusio plasentaPlasentitis Villus (ec. Bakteri, virus, parasit)Berat plasenta berkurang atau beronggaTumor (contoh: chorioangima, mola hidatidosa)

  • Tanda dan gejala

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Skor BallardTes kocok (shake test) lambung, dianjurkan untuk bayi kurang bulan ( penyakit HMD )Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.

  • Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendahEnterokolitis nekrotikans neonatalHipotermiaSindrom Gawat NafasHipoglikemiaPerdarahan IntrakranialHiperbilirubinemiaLebih rentan terhadap infeksi

  • PENATALAKSANAAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

  • Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir RendahBayi berat bayi lahir rendah biasanya tampak haus dan harus diberikan makanan dini (early feeding)Frekuensi pernafasan terutama dalam 24 jam pertama harus selalu diawasiPencegahan terhadap infeksi sangat pentingTemperatur harus diperbaikiMengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan bila perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.

  • Pengaturan SuhuUntuk mencegah hipotermi, diusahakan dirawat dalam inkubatormaka suhunya unuk bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram adalah 35 C untuk bayi dengan berat badan 2000-2500 gram adalah 34 C, agar bayi dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 C. Kelembaban yang tinggi diperlukan pada bayi dengan sindroma gangguan pernafasanBila inkubator tidak ada, pemanasan dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan botol hangat di sekitarnya atau dengan memasang lampu pijar di dekat tempat tidur bayi. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi sekitar 36,5C-37,5C adalah dengan memakai alat perspexheat shield yang diselimuti pada bayi di dalam inkubator, alat ini berguna untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi.

  • Nutrisi EnteralPemberian nutrisi enteral dimulai pada bayi dengan berat lebih dari 1500 gram, dan masa gestasi lebih dari 32 minggu serta tidak terdapat distres dimulai saat berumur 2-4 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.Pada bayi lebih kecil, walaupun tidak distress, jangan diberikan nutrisi enteral selama 12-24 jam pertama, lebih baik diberikan infus larutan glukosa 5-10 % sejak lahir dan diobservasi, bila keadaan bayi stabil maka pemberian nutrisi enteral dapat dimulai.

  • Masalah yang sering menghambat pemberian nutrisi enteral adalah sindrom distress pernafasan, sindrom aspirasi, pneumonia, apnea karena prematuritas dan gagal jantung akibat duktus arteriosus patenSebelum pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan cairan lambung, hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia esofagus dan mencegah muntah. bayi dengan berat lahir 2000 gram atau lebih dapat menyusu pada ibunya, bayi dengan berat kurang dari 1500 gram kurang mampu mengisap air susu ibu atau susu botol,

  • Sesudah 5 hari bayi dicoba menyusu pada anaknya, bila daya isap cukup baik, maka pemberian air susu ibu diteruskan.Adakalanya daya isap bayi kecil ini lebih baik dengan dot dibandingkan dengan puting susu ibuFrekuensi pemberian minum makin berkurang dengan bertambahnya berat bayi, jumlah cairan yang diberikan pertama kali adalah 1-5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit setiap 12 jam. Penambahan susu tersebut tergantung dari jumlah susu yang tertinggal pada pemberian minum sebelumnyaBanyaknya cairan yang diberikan adalah 60 ml/kg/hari, dan setiap hari dinaikkan sampai 200 ml/kg/hari pada akhir minggu kedua.

  • Bila air susu ibu tidak ada, susunya dapat diganti dengan susu buatan yang mengandung lemak yang mudah dicerna bayi (middle chain triglycerides) dan mengandung 20 kalori per 30 ml air minimal mendapat 110 kal/kg berat badan perhari.

    Kadang-kadang diperlukan pemberian makanan melalui kateter (polietilen) yang dapat tinggal di lambung selama 4-5 hari tanpa iritasi, kateter no. 8 untuk bayi kurang dari 1500 gram dan no.10 untuk bayi diatas 1500 gram.

    Kateter yang telah dimasukkan ke dalam lambung dihubungkan dengan botol infus yang berisi susu yang digantungkan setinggi 1 meter dari atas bayi, susu diberikan dengan tetes yang teratur sebanyak 60 ml/kg berat badan sehari, dan tiap hari dinaikkan sampai 200 ml/kg berat badan pada akhir minggu kedua.

  • Kebutuhan CairanKehilangan air insensible secara tidak langsung terkait dengan umur kehamilan, keadaan lingkungan, dan status penyakit, bayi preterm (
  • Nutrisi Parenteral Total Bila pemberian makanan oral untuk masa waktu yang lama tidak memungkinkanTujuan dari pemberian nutrisi parenteral adalah memasukkan kalori nonprotein yang cukup, sehingga memungkinkan bayi menggunakan sebagian terbesar proteinnya untuk pertumbuhan. Infus harus mengandung asam amino sintetik 2,5-3 g/dL dan glukosa hipertonik pada kisaran antara 10-25 g/dL sebagai tambahan disamping kuantitas.Infus awal harian harus memasukkan 10-15 g/kgBB/24 jam glukosa dan menambah sedikit demi sedikit sampai 25-30 g/kgBB/24 jam, bila hanya glukosa saja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penuh nonprotein 100-120 kkal/kgBB/24 jam.

  • Jika yang digunakan vena perifer, dianjurkan untuk mempertahankan kadar glukosa dibawah 12,5 g/dL. Emulsi lemak intravena seperti 20% intralipid (2,2 kkal/mL) dapat digunakan untuk memberikan kalori tanpa beban osmotik yang nyata, sehingga dapat mengurangi akan kebutuhan infus dengan kadar glukosa yang lebih tinggi, melalui vena sentral atau perifer, dan biasanya mencegah perkembangan defisiensi asam lemak essensial.Intralipid dapat dimulai pada 0,5 g/kgBB/24 jam dan selanjutnya diberikan sampai 3 g/kgBB/24 jam.Komplikasi makanan intravena terkait dengan kateter dan komplikasi metabolic

  • Infeksi Bayi prematur mudah sekali diserang infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai pada masa perinatal, yaitu dengan memperbaiki keadaan lingkungan, kebersihan makanan, mencegah terjadinya infeksi silang para dokter, perawat, bidan dan petugas lain.

  • Pemberian Nutrisi pada BBLRBayi dengan BBLR sering mengalami masalah pada nutrisi karena fungsi saluran pencernaan yang belum sempurna. Penyakit lain seperti asfiksia, infeksi, dan sesak nafas juga sering menyertai. Hal ini membuat masukan oral menjadi sulit dan tertunda.

    Pemberian nutrisi pada bayi BBLR yang sehat sebaiknya dilakukan sesegera mungkin dengan cara IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Sedangkan pada bayi BBLR yang sakit, sebagian besar dapat mengatasi penyakitnya sendiri dengan cepat, sehingga hanya memerlukan cairan, elektrolit, dan glukosa. Pemberian kolostrum sangat dianjurkan.

  • Keperluan Cairan dan Elektrolit BBLR Berat 1500-2500 g

    Cara menilai kecukupan cairan dan elektrolit:Secara klinis: edematous atau dehidrasiBerat badanJumlah urin (2-3 ml/kg/hari), warna urin, berat jenis (1.005-1.010)Elektrolit Na 135-145 mEq/l, K: 3.5-5 mEq/lBila mendapat fototerapi, jumlah cairan + 20%

    Jumlah cairan (cc/kg/hari)Sodium (mEq/kg/hari)Potassium (mEq/kg/hari)Kalsium elemental (mg/kg/hari)Hari ke 160 D10 W0045Hari ke 290-110 D10W2-31-245Hari ke 3-14120-150 D10W2-42-445

  • Pemberian nutrisi parenteral dipertimbangkan bila sampai hari ketiga bayi masih memerlukan puasa. Garis besar program nutrisi parenteral adalah:Keperluan cairan dan elektrolit. Keperluan cairan setelah hari ketiga: 120-150 cc/kg.Keperluan kalori dan glukosa. Kalori: 90-100 kkal/kg.Keperluan protein dan lemak.Tambahan vitamin/ mineral/ trace element.

    Bayi dapat mulai diberikan minum bila keadaannya sudah stabil, yaitu:Kontrol suhu baikSesak nafas/ retraksi berkurangKeperluan O2 berkurangFrekuensi denyut jantung baik, ekstremitas hangatBising usus cukup

  • Masalah ASI pada BBLR Kurang BulanMasalah yang sering muncul dikarenakan reflex hisap dan menelan yang belum kuat, sehingga rangsangan pada puting lemah. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian Penguat ASI (HMF: Human Milk Fortifier). HMF berisi protein, elektrolit, dan mineral. HMF dapat ditambahkan pada ASI peras pada bayi < 1500 g setelah bisa minum > 100 ml/kg. HMF diberikan sampai dengan berat 1800-2000 g.

  • Komposisi ASI

    Susu SapiASI MaturASI PrematurASI Prematur + FortifierFormula BBLRFormula BiasaEnergy / 100 ml677067748066Karbohidrat 4.676-8.56.9Lemak 3.94.2444.43.6Protein 3.41.31.8-2.43.72.21.5Natrium227223113-208Kalium391518-1817Calcium 30962718-2712-20Phosphor 30553811-1712-18

  • Penilaian pertumbuhan Fisik Indikator pertumbuhan fisik dapat dinilai dari berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lipatan kulit serta kenaikan berat badan. Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dengan berat lahir 1500 gr dan 15% untuk bayi dengan berat lahir < 1500 gr ). Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi. Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan berat badan selama tiga bulan seharusnya : 1) 150-200 gr seminggu untuk bayi < 1500 gr ( misalnya 20-30 gr/hr) 2) 200-250 gr seminggu untuk bayi 1500-2500 gr ( misalnya 30-35 gr/hari)

  • Perawatan Metode Kanguru/Kangaroo Mother care

    Pengertian Perawatan metode kanguru merupakan suatu cara khusus dalam merawat bayi BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu yang berguna untuk membantu perkembangan kesehatan bayi melalui peningkatan kontrol suhu, menyusui, pencegahan infeksi, dan kontak ibu dengan bayi.Metode kanguru sebagai suatu cara perawatan untuk bayi BBLR terutama dengan berat lahir < 2000 gram melalui kontak kulit dengan kulit antara ibu dengan bayinya dimulai di tempat perawatanditeruskan di rumah, dikombinasi dengan pemberian ASI yang bertujuan agar bayi tetap hangat.

  • Manfaat Perawatan Metode Kanguru

    Manfaat pada bayi 1) Mempertahankan suhu tubuh, denyut jantung, dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam batas normal. 2) Memperkuat sistem imun bayi sehingga menurunkan kejadian infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernafasan bawah. 3) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stress pada bayi. 4) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku 5) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat dan memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur. 6) Meningkatkan ikatan ibu dan bayi. 7) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif bayi. 8) Waktu tidur bayi menjadi lebih lama. 9) Memperpendek masa rawat.

  • Manfaat bagi ibu 1) Mempermudah pemberian ASI 2) Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi. 3) Hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik. 4) Ibu lebih sayang pada bayinya. 5) Memberikan pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu. 6) Meningkatkan produksi ASI. 7) Meningkatkan lama menyusui dan kesuksesan dalam menyusui.

  • Kangarooo position (posisi) Bayi diletakkan diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu. Posisi ini disebut juga dengan kontak kulit ke kulit antara ibu dengan bayinya. Posisi bayi diamankan dengan menggunakan baju kanguru atau kain panjang. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran nafas bayi tetap terbuka dan memberi peluang terjadinya kontak mata antara ibudan bayi.Hindari posisi kepala terlalu fleksi atau ekstensi.Tungkai bayi haruslah dalam posisi kodok (frog position), tangan harus dalam posisi fleksi. Ikatkan dengan kuat kain/baju kanguru agar bayi tidak terjatuh. Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu sehingga bayi dapat melakukan pernapasan perut. Napas ibu akan merangsang bayi. Setelah bayi menempel pada ibu, pakaikan ibu baju kimono atau hem besar agar kehangatan bayi tetap terjaga.

  • Terima Kasih