pembahasan laporan praktikum nata de coco
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
1/6
Nata adalah produk terfermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada
substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan
memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian akan
digunakan bakteri untuk aktifitas metabolisme dan sebagian lagi diuraikan
menjadi suatu polisakarida yang dikenal dengan extracelluler selulose berbentuk
gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata (Suarsini, 200!.
Nata terbentuk dari akti"itas bakteri Acetobacter xylinum dalam sari buah
yang mengandung glukosa yang kemudian diubah menjadi asam asetat dan
benang#benang selulosa. $ama#kelamaan akan terbentuk suatu massa yang kokoh
dan men%apai ketebalan beberapa sentimeter. Selulosa yang dikeluarkan ke dalam
media itu berupa benang#benang yang bersama#sama dengan polisakarida
berlendir membentuk jalinan yang terus menebal menjadi lapisan nata. Bakteri
Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air
kelapa yang sudah diperkaya dengan &arbon ('! dan Nitrogen (N!, melalui proses
yang terkontrol. alam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan
en)im ekstraseluler yang dapat menyusun )at gula menjadi ribuan rantai serat atau
selulosa. ari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan
jutaan lembar benang#benang selulosa yang akhirnya nampak padat ber*arna
putih hingga transparan (No"ris%ha, 200!.
3.2.1 Pembuatan Nata De Coco
Se%ara garis besar, pembuatan nata terdiri dari pemanasan air kelapa
ditambah dengan gula dan urea, pendinginan, penambahan starter dan inkubasi.
Bahan utama pembuatan nata yaitu air kelapa dan starter Bibit atau starter nata de
%o%o terdiri dari bakteri Acetobacterium xylinum dan dibiakan se%ara bertahap.
+aitu Pertama Acetobacter xylinum dibiakan dalam air kelapa dengan "olumetertentu dan terbatas dengan bibit a*al yang telah disiapkan untuk melalui proses
perbanyakan bibit atau bakteri agar bisa di%ampurkan kedalam air kelapa dengan
"olume yang lebih banyak. Setelah starter telah siap pembuatan nata baru dapat
dilaksanakan.
Proses pertama pembuatan nata yaitu persiapan air kelapa. ir kelapa yang
digunakan dalam praktikum pembuatan nata de coco ini yaitu sebanyak -, liter.
ir kelapa disaring terlebih dahulu dengan menggunakan kain saring hingga
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
2/6
bersih dari kotoran. ir kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus
berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda.
danya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh Acetobacter
xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk
senya*a metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk nata de coco.
Penge%ekan p/ air kelapa dilakukan sebagai p/ a*al. &emudian gula dan
urea ditimbang, masing#masing sebanyak - dan 0,- dari total air kelapa yang
digunakan. ir kelapa yang sudah di %ek p/#nya kemudian di panaskan sampai
mendidih. Selama pemanasan harus sambil diaduk. Pengadukan harus dilakukan
dengan konstan. Gula dan urea kemudian ditambahkan.
Gula ditambahkan sebanyak - dari bobot air kelapa yaitu 0,21 kg atau
21g. Gula ditambahkan untuk dijadikan sebagai sumber karbon dan glukosa untuk
pertumbuhan Acetobacter xylinum. Menurut Sutarminingsih (2004),
Acetobacter xylinum akan menguraikan gula yang kemudian
membentuk lapisan nata. Acetobacter xylinum akan
menghasilkan asam asetat yang dapat menurunkan pH
lingkungannya yang dalam hal ini adalah nata. Semakin banyak
penambahan gula dan konsentrasi starter dalam pembuatan
nata, maka pH yang dihasilkan semakin kecil atau semakin
asam.
Sedangkan untuk urea ditambahkan sebanyak 0.- dari bobot air
kelapa yaitu sebanyak 2,1 gram. rea ditambahkan untuk dijadikan sebagai
sumber nitrogen untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum. Adanya
penambahan urea yang merupakan sumber nitrogen dapat
menstimulasi aktiitas dari Acetobacter xylinum men!adi lebihsempurna sehingga ketebalan lapisan meningkat, namun
penambahan sumber nitrogen yang terlalu banyak akan
menurunkan kembali rendemen nata.
Setelah mendidih, pemanasan dihentikan. pi dimatikan, dan air kelapa
yang sudah mendidih dibiarkan suhunya turun sampai 30o'. Proses pendinginan
ini dilakukan dengan pan%i yang dalam kondisi tertutup disimpan di baskom besar
yang berisikan air dingin atau air yang ditambahkan es batu agar dapat
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
3/6
memper%epat proses pendinginan. Setelah dilakukan pendingingan dan di%apai
suhu 304' , kemudian p/ diukur terlebih dahulu dengan p/ meter, setelah diukur
p/ yang didapat masih - , kemudian ditambahkankan asam %uka %air kedalam
larutan air kelapa ini. itambahkan nya asam %uka dimaksudkan agar diperoleh
p/ 5,- , ntuk pengukuran p/ dilakukan menggunakan kertas indikator p/
sehingga %ukup sulit menentukan berapa p/ larutan tersebut tetapi penambahan
asam %uka dihentika setelah ditambahkan sebanyak m$ karena diperkirakan
p/ sudah 5,-. Proses ini dilakukan untuk memberikan kondisi media
pertumbuhan yang sesuai untuk bakteri Acetobacterium xylinum agar bakteri ini
dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Setelah ditambahnya asam %uka
dan kondisi suhu dan p/ sudah sesuai baru ditambahkan bakteri Acetobacterium
Xylinum sebanyak 500m$
&ultur stater ditambahkan sebanyak 500ml. Penambahan kultur stater ini
dilakukan se%ara aseptik agar tidak terjadi kontaminasi mikroba. Setelah
penambahan kultur stater kemudian %ampuran larutan tersebut diaduk hingga
homogen. 'ampuran larutan tersebut kemudian dituang kedalam baki plastik yang
sudah disterilisasi dengan air panas. &etebalan %ampuran larutan yang dituang
yaitu sekitar #.- %m. Bagian atas baki ditutup dengan koran yang sebelumnya
sudah disterilisasi dengan menggunakan setrika. &oran yang dibutuhkan adalah
koran bekas yang bersih, tidak bolong, rapuh, tidak ter%emar kotoran seperti
minyak, pestisida, tepung dan lain#lain. Penutupan dengan koran bertujuan agar
sedikit memberi %elah untuk terjadinya sirkulasi 62, karena proses fermentasi
membutuhkan reaksi dengan 62. &aret gelang digunakan untuk mengikat koran di
baki fermentasi. Setiap baki diikat dengan beberapa karet gelang, yang berfungsi
untuk menahan agar permukaan koran penutup tidak kendor dan menghindarimenempelnya %airan di koran selama fermentasi.
Sebagai kontrol, %ampuran larutan tadi juga dituangkan kedalam gelas jar
steril. Selain itu dibuat juga starter dengan %ara menyimpan larutan nata tersebut
ke dalam botol bekas yang memiliki mulut botol %ukup besar biasanya digunakan
botol bekas air sirup. Setalah air kelapa dituangkan pada semua *adah yang telah
disiapkan kemudian proses selanjutnya yaitu semua *adah berisi air kelapa
disimpan di rak yang sudah diberikan kapur semut agar tidak terkena serangga
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
4/6
ketika proses inkubasi , pada proses inkubasi ini semua *adah yang berisi air nata
tidak boleh tersenggol. &arena apabila tersenggol prosesnya akan lama dan rusak.
Proses inkubasi ini dikakukan di suhu ruang atau 374' selama 1 hari dengan
beberapa kali pegontrolan.
Selama tahap fermentasi pembentukan nata, 8indakan yang perlu
dilakukan saat dilakukan fermentasi antara lain 9
# :enjaga ruang fermentasi kering dan bersih
# Suhu ruangan dipertahankan konstan
# :engurangi %ahaya sinar matahari masuk langsung diruang fermentasi
# ;uang fermentasi terpisah dari ruang pengolahan
&eberhasilan dalam pembuatan nata de coco dipengaruhi oleh
viabilitas (kemampuan hidup! bakteri, kandungan nutrisi media air kelapa dan
lingkungannya. Viabilitas bakteri yang baik akan menghasilkan nata yang baik
dan %epat. &andungan nutrisi yang %ukup terutama gula sebagai sumber karbon
untuk bahan baku pembentukan nata sangat diperlukan. emikian pula
ketersediaan sumber nitrogen dan mineral, *alaupun tidak digunakan langsung
pembentuk nata, sangat diperlukan untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter
xylinum.
&riteria keberhasilan dalam pembuatan lempeng nata de %o%o yaitu
terbentuknya nata ber*arna putih kekuningan, tidak terdapat jamur dan noda
dengan ketebalan ,-#2 %m, permukaan sempurna atau tidak %a%at, %airan
dalam loyang hampir tidak ada atau kering.
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
5/6
3.2.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Produksi Nata
ntuk menghasilkan produksi nata yang maksimal perlu diperhatikan
faktor#faktor sebagai berikut 9 8emperatur ruang inkubasi
8emperatur ruang inkubasi harus diperhatikan karena berkaitan dengan
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang
se%ara optimal. Pada umumnya suhu fermentasi untuk pembuatan nata
adalah pada suhu kamar (210'!. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi akan mengganggu pertumbuhan bakteri pembentuk nata, yang
akhirnya juga menghambat produksi nata.
2
-
8/17/2019 pembahasan laporan praktikum Nata de Coco
6/6
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Selain itu jka peralatan kurang
bersih aan menyebabkan tumbuhnya kapan pada produk nata.
- =aktu fermentasi
=aktu fermentasi yang digunakan dalam pembuatan nata umumnya 2#
5 minggu (a*ing >> dalam jurnal Sri dajati dkk!. :inggu ke#5 dari
*aktu fermentasi merupakan *aktu yang maksimal produksi nata, yang
berarti lebih dari 5 minggu, maka kualitas nata yang diproduksi akan
menurun.
p/ fermentasi
erajat keasaman yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah 3#-
atau dalam suasana asam. Pada kedua kondisi p/ optimum, aktifitas en)im
seringkali menurun tajam. Suatu perubahan ke%il pada p/ dapat
menimbulkan perbedaan besar pada ke%epatan beberapa reaksi en)imatis
yang amat penting bagi organisme.
7 8empat fermentasi
8empat fermentasi sebaiknya tidak terbuat dari logam karena mudah
korosif yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme pembentuk
nata. i samping itu tempat fermentasi sebaiknya tidak terkena %ahaya
matahari langsung, jauh dari sumber panas, dan harus berada dalam
kondisi steril. Selain itu, dalam pembuatan nata juga harus diperhatikan
bah*a selama proses pembentukan nata langsung harus dihindari gerakan
atau gon%angan, hal ini akan menenggelamkan lapisan nata yang telah
terbentuk dan menyebabkan terbentuknya lapisan nata yang baru yang
terpisah dari nata yang pertama. Sehingga menyebabkan ketebalan
produksi nata tidak standar.