minat belajar

27
MINAT BELAJAR Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada Mata kuliah : “PSIKOLOGI PENDIDIKAN” Dosen Pengampu : Drs. Moh. Irfan Burhani, M.Psi Disusun Oleh : Nama : Dody Utomo Nim : 932113114 Kelas : E JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI

Upload: dodyk-fallen

Post on 11-Jan-2017

283 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minat belajar

MINAT BELAJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada

Mata kuliah : “PSIKOLOGI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :

Drs. Moh. Irfan Burhani, M.Psi

Disusun Oleh :

Nama : Dody Utomo

Nim : 932113114

Kelas : E

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2015

Page 2: Minat belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang

terhadap proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan

melalui keantusiasan partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses

yang ada.

Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan

menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan

bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan

kesenangan atau kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi.

Dengan demikian minat belajar merupakan faktor  yang sangatlah

penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar

juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di

sekolah. Namun dalam praktiknya tidak sedikit guru yang menemukan

kendala dalam mengajar dikelas karena kurangnya minat siswa terhadap

materi yang disampaikan, jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar

pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Pengertian minat

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat belajar siswa

3. Aspek-aspek Minat

4. Jenis - jenis minat

5. Klasifikasi minat

6. Kategori minat

7. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat

8. Pentingnya Minat dalam proses belajar

Page 3: Minat belajar

9. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar

Page 4: Minat belajar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong

manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu

objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih

besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak

menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas

objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa

senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat

seseorang tersebut.

Berikut beberapa definisi Minat menurut para ahli:

Menurut Mahfudh Salahudin, minat adalah “Perhatian yang

mengandung unsur-unsur perasaan”.1

Menurut Bimo Walgito dikutip oleh Ramayuli dalam

metodologi pengajaran agama islam: menyatakan bahwa minat

yaitu “Suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk

mengetahui dan mempelajari maupun membutuhkan lebih

lanjut”.2

Slameto memberi pengertian bahwa Minat merupakan suatu

dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu.

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu

hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Keinginan

seseorang akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap

ssesuatu tersebut. minat dapat timbul dengan sendirinya, yang

ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. 3

1 Salahudi Mahfudh.Pengantar Psikologi Pendidikan.(Surabaya: Bina Ilmu, 1990)hlm 452 Ramayulis.Metodologi Pengajaran Agama Islam.(Jakarta: Kalam Mulia, 2001)hlm 913 Slamento.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.(Jakarta: Rineka Cipta, 2007)hlm 121

Page 5: Minat belajar

Hurlock, Minat merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan keinginan yang nantinya dapat mendatangkan

kepuasan, yang mana kepuasan itu akan mempengaruhi kadar

minat seseorang. Dengan adanya minat, mampu memperkuat

ingatan seseorang terhadap apa yang telah dipelajarinya,

sehingga dapat dijadikan sebagai fondasi seseorang dalam

proses pembelajaran di kemudian hari.4

Winkel, mendefinisikan minat sebagai adanya suatu

ketertarikan yang sifatnya tetap di dalam diri subjek atau

seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau

hal tertentu dan adanya rasa senang terhadap bidang atau hal

tersebut, sehingga seseorang mendalaminya.5

Witherington, mendifinisikan minat adalah kesadaran seseorang,

bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi

mengandung sangkut-paut dengan dirinya merupakan suatu

kesadaran yang ada pada diri seseorang tentang hubungan

dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Hal-hal

yang ada di luar diri seseorang, meskipun tidak menjadi

satu, tetapi dapat berhubungan satu dengan yang lain karena

adanya kepentingan atau kebutuhan yang bersifat mengikat.6

Singer, mendifinisikan minat adalah sumber motivasi yang

mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin

dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai

bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,

kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika

kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun.

Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat

sementara. Minat bukanlah merupakan sesuatu yang dimiliki

oleh seseorang begitu saja, melainkan merupakan sesuatu yang

4 Elizabeth B. Hurlock.Perkembangan Anak.(Jakarta: Airlangga,1995)hlm 1135 Winkel W. S.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.(Jakarta: PT. Gramedia,1984)hlm 30 6 H.C.Witherington, Psikologi Pendidikan,  Aksara Baru: Jakarta, 1991, hal.135

Page 6: Minat belajar

dapat dikembangkan. Minat yang telah ada dalam diri

seseorang bukanlah ada dengan sendirinya, namun ada karena

adanya pengalaman dan usaha untuk mengembangkannya.7

Hilgard, mendifinisikan memberi rumusan pengertian tentang

minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay

attention to and enjoy some activity or content” yang berarti

minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan

rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.8

Purwanto, mendifinisikan Minat mengarahkan perbuatan

kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan

tersebut. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan

(motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi

dengan dunia luar, motif menggunakan dan menyelidiki dunia

luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan

eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-

kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang

menarik seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan

lebih baik.9

Dalyono, mendifinisikan minat dapat timbul karena daya tarik

dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar

terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk

mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati

itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi

yang tinggi,sebaliknyaminatyang  kurang  akan  menghasilkan 

prestasi  yang  rendah. Dalam usaha untuk mencapai sesuatu

diperlukan minat, besar kecilnya minat sangat berpengaruh

terhadap hasil yang diperoleh.10

7 Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Remaja Karya: Bandung, 1987, hal.938 Hilgard, R, Ernest , Introduction to psychology, Harcourt  Jovanovich, New York, 1979, page.369 M. Purwanto Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hal.5610 Dalyono, Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta . 2009, hal. 56-57

Page 7: Minat belajar

Djaali, mendifinisikan minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar

minatnya. Adanya hubungan seseorang dengan sesuatu di luar

dirinya, dapat menimbulkan rasa ketertarikan, sehingga tercipta

adanya penerimaan. Dekat maupun tidak hubungan tersebut

akan mempengaruhi besar kecilnya minat yang ada.11

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai

pengertian minat dan pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa minat

belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam

beberapa gejala,seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan

proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi

mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu

adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap

aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan

keaktifan dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu.

Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman

belajar. Minat siswa untuk belajar mempunyai pengaruh yang besar

terhadap keberhasilan belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama

yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar

dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena

itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru

hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa

itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Minat belajar sangat mendukung

dan mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di sekolah yang

akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran. Secara singkat

yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan dan perhatian

dalam belajar. Dalam pengertian lain minat belajar adalah: Kecenderungan

perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga

11 Djaali, Psikologi pendidikan, Bumiaksara, Jakarta, 2006, hal. 123

Page 8: Minat belajar

untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta,

rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor lahir batin.12

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Secara keseluruhan faktor yang mempengaruhi minat belajar

digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor

yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal

dari dalam diri siswa).

Berikut adalah beberapa faktor internal dan eksternal diantaranya

sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat,

yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara

lain: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan:

Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari

seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau

sekumpulan objek belajar.

Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk

mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih

banyak tentang sesuatu

Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang

siswa yang   mendorongnya untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan .

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat

yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua,

12 Wijaya Wina, Strategi Pembelajaran, Prenda Media Group, Bandung, 2001,  hal. 123.

Page 9: Minat belajar

dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan

keadaan lingkungan.13

C. Aspek-aspek dalam Minat

Aspek minat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: aspek kognitif,

aspek afektif, dan aspek psikomotor yaitu :

1. Aspek Kognitif

Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-

anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat. Minat

pada aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah hal yang diminati

akan menguntungkan? Apakah akan mendatangkan kepuasan? Ketika

sesorang melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang

akan didapat dari proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang

memiliki minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan

mendapatkan banyak manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukannya.

Jumlah waktu yang dikeluarkan pun berbanding lurus dengan kepuasan

yang diperoleh dari suatu aktivitas yang dilakukan sehingga suatu aktivitas

tersebut akan terus dilakukan.

2. Aspek Afektif

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang

menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap

terhadap aktivitas yang diminatinya. Seperti aspek kognitif, aspek afektif

dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan

kelompok yang mendukung aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan

memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan

manfaat yang telah didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari

orang tua, guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut

akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki waktu-

waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu

aktivitas yang diminatinya tersebut.

13 Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2002)hlm 14

Page 10: Minat belajar

3. Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah

laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui

aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga

mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek

psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan

berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan

nyata dari keinginannya.14

D. Jenis – jenis minat

Minat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan sebab-musabab

atau alasan timbulnya minat, yaitu: a. Minat Volunter, b. Minat Involunter,

dan c. Minat Nonvolunter.15 Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan

sebaga berikut:

a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa

tanpa adanya pengaruh dari luar.

b. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri

siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh

guru.

c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri

siswa secara paksa atau dihapuskan.

E. Klasifikasi minat

Minat diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan bentuk

pengekspresian dari minat, antara lain:

a. expressed interest.

b. manifest interest.

c. tested interest.

d. inventoried interest.16

Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

14 Ibid,hlm 11715 Sumadi Suryabrata (1993). Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali Cipta.16 Suhartini Dewi, Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa Faktor yang Melatar Belakanginya (tesis), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2001, hal.23

Page 11: Minat belajar

a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal

yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak

menyukai suatu objek atau aktivitas.

b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan

individu pada suatu kegiatan tertentu.

c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan

atau keterampilan dalam suatu kegiatan.

d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori

minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan

pernyataan.

F. Kategori minat

Minat dikatagorikan menjadi tiga katagori berdasarkan sifatnya,

yaitu:

a. Minat personal.

b. Minat situsional.

c. Minat psikologikal,17 yaitu sebagai berikut:

a. Minat Personal

Merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif stabil yang

mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat personal

merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik tidak

tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh

dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal.

b. Minat Situsional

Merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif

berganti-ganti, tergantung rangsangan eksternal. Rangsangan tersebut

misalnya dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar

dan media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika

minat situsional dapat dipertahankan sehingga berkelanjutan secara jangka

panjang, minat situsional akan berubah menjadi minat personal atau minat

psikologis siswa. Semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan

yang ada.

17 Ibid hal.25

Page 12: Minat belajar

c. Minat Psikologikal

Merupakan minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi

antara minat personal dengan minat situsional yang terus-menerus dan

berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang

suatu mata pelajaran, dan memiliki kesempatan untuk mendalaminya

dalam aktivitas yang terstruktur di kelas atau pribadi (di luar kelas) serta

mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat

dinyatakan bahwa siswa tersebut memiliki minat psikologikal.

G. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat

Menurut siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk

memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara

terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu

yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-

aktivitas yang diminati.

d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada

yang lainnya. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada

aktivitas dan kegiatan.18

H. Pentingnya Minat dalam proses belajar

Agus Sujanto berpendapat bahwa usaha yang dapat dilakukan

untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara

lain sebagai berikut:

a. Memperkaya ide atau gagasan.

b. Memberikan hadiah yang merangsang.

c. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.

d. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling

secara sehat.

18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hal.58

Page 13: Minat belajar

e. Mengembangkan fantasi.

f. Melatih sikap positif.19

Pendapat lain yang dikemukakan oleh W. Olson,20 bahwa untuk

memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan sebagai

berikut:

a. Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobbi dan

olahraga, pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda.

Mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang

harus dikenal, membaca artikel yang belum pernah dibaca dan

membawa hobbi dan olahraga yang beraneka ragam, hal ini

akan membuat lebih berminat.

b. Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan

pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih

berminat dalam memecahkan masalah khusus agar menjadi

lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan.

c. Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang

pada hakekatnya mengembangkan diri sendiri.

Sebagaimana pernyataan Syaiful Bahri bahwa “Minat besar

pengaruh terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu

pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena ada daya

tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh

karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang

diberikan mudah dipahami. dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan

guru untuk membangkitkan minat siswa, sebagai berikut :

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman masa yang

lampau.

c. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang baik.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.21

19 Sujanto Agus, Psikologi Umum.  PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal.9420 Samosir, Marten., Seni Berpikir Kreatif,  Erlangga, Jakarta, 1992, hal.112

21 Bahri  Syaiful, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru, PT. Usaha Nasional, Surabaya, 1994, hal. 48

Page 14: Minat belajar

Untuk itu guru harus bisa memanfaatkan minat belajar siswa

dengan menyediakan kondisi yang mendukungnya. Minat siswa untuk

belajar merupakan kekuatan yang bersumber dari diri siswa. Minat ini

memang berhubungan dengan kebutuhan siswa untuk mengetahui sesuatu

dari objek yang dipelajarinya. Disinilah guru memegang peranan penting

sebagai penentu dan pencipta kondisi pembelajaran yaitu dengan

menggunakan metode mengajar yang sesuai dan interaktif.

I. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar

Indikator minat ada empat, yaitu: a. perasaan senang, b.

ketertarikan siswa, c. perhatian siswa, dan d. keterlibatan siswa.22 Masing-

masing indikator tersebut sebagai berikut:

a. Perasaan Senang; Seorang siswa yang memiliki perasaan

senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa

tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak

ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang

tersebut.

b. Ketertarikan Siswa, Berhubungan dengan daya gerak yang

mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda,

kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang

oleh kegiatan itu sendiri.

c. Perhatian Siswa, Perhatian merupakan konsentrasi atau

aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan

mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang

memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan

memperhatikan objek tersebut.

d. Keterlibatan Siswa, Ketertarikan seseorang akan suatu objek

yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk

melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

22 Safari, Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi, APSI Pusat, Jakarta, 2005, hal.152

Page 15: Minat belajar

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Page 16: Minat belajar

Minat adalah kecenderungan yang berlangsung lama terhadap

suatu objek atau dalam melakukan sesuatu kegiatan (perbuatan) . yang

didasari oleh perasaan tertarik, senang,yang muncul dari dalam diri.

Kesenangan adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan atau benda

atau kegiatan, yang berlangsung sementara. Kesengan berbeda dari minat

dan persistensinya. Perhatian adalah karakteristik yang selktif dari

kehidupan mental. Perhatian adalah pemusatan energi psikis pada suatu

objek. Perhatian yang besar (kuat) mengarah pada minat. Kebutuhan

merupakan keadaan yang membutuhkan pemuasan, kebutuhan ini

mendorong munculnya perhatian dan minat.

Motivasi adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan,

mempertahankan, mengelola dan embawa tingkah laku pada suatu tujuan

tertentu. Motivasi berkaitan dengan minat, yakni minat merupakan salah

satu unsur psikologis yang menjadi sumber motivasi. Bahaya yang paling

umum dalam perkembangan minat adalah interpretasi kesenangan

sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya pada minat, minat

berdasarkan konsep yang tidak realistis, dan bobot emosional yang tidak

positif terhadap minat.

Mengembangkan minat anak berangkat dari kebutuhan,

ketertarikan anak, bukan dari sisi keinginan orang tua/ guru. Minat

dikembangkan sehingga minat menjadi instrinsik. Minat dikembangkan

sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, tidak membebani anak,

dan dikembangkan dengan memperhatikan sistem ganjaran. Merespon

anak dengan tepat dalam proses pengembangan minat anak akan

meningkatkan gairah anak, sebaiknya respon yang salah akan melemahkan

minat anak. Memberi kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri

merupakan cara yang sangat baik untuk mengembangkan minat.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri,Syaiful.1994. Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha

Nasional.

Page 17: Minat belajar

Dalyono.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali .2006. Psikologi pendidika. Jakarta: Bumiaksara.

Hilgard,Ernest R. 1979. Introduction to psychology. New York: Harcourt 

Jovanovich.

Hurlock,Elizabeth B.  1995. Perkembangan Anak. Jakarta : Airlangga.

Mahfudin,Salahudi.1990. Pengantar Psikologi Pendidikan , Surabaya: Bina Ilmu.

Marten,Samosir.1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Ngalim,M. Purwanto Ngalim.2007. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung:  PT. Remaja Rosdakarya.

Ramayulis .2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Safari.2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi.

Jakarta: APSI Pusat.

Singer, Kurt .1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung: Remaja Karya.

Slameto .2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

.2007. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhartini,Dewi.2001. Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa

Faktor yang Melatar Belakanginya (tesis). Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Sujanto,Agus.2004. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suryabrata,Sumadi.1993. Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali Cipta.

,Sumadi.2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Wijaya,Wina.2001. Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenda Media Goup.

Witherington, H.C. 1991. Psikologi Pendidikan , Jakarta: Aksara Baru.

W. S. Winkel 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.

Gramedia.