hubungan minat belajar dengan hasil belajar...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SDN KARANGMLOKO 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Oleh :
Yustina Ranny Mirlayanti
NIM : 151134200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua Orang tuaku Bapak Cornelius Puji Sularto dan Ibu Maria Sumirah
yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
Kedua adikku Faontina Ririn Dwi Mei Sinta dan Alvares Rinaldi yang
selalu memberikan semangat, dukungan, dan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini.
Nenek ku Sumarni yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Teman terkasih Bernadeta Ika Meilianawati yang selalu memberikan
semangat, dukungan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Teman terkasih Sepriana Yeni yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Keluarga,sahabat dan juga teman-teman yang aku sayangi
Almamaterku angkatan 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sebuah kegagalan memang menyakitkan, tetapi jangan biarkan kegagalan
merenggut banyak hal yang akan terjadi di masa depan Anda.
Jangan terpaku pada setiap kata orang yang meremehkanmu, mereka
sebenarnya hanya ingin menjatuhkanmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KARANGMLOKO
1
Yustina Ranny Mirlayanti
Universitas Sanata Dharma
151134200
Latar Belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Karangmloko 1 pada muatan pelajaran Matematika. Siswa yang hasil belajarnya rendah cenderung minat belajarnya rendah. Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu minat belajar dan variabel terikat yaitu hasil belajar Matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan minat belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran matematika siswa kelas IV di SDN Karangmloko 1.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Karangmloko 1 yang berjumlah 31 siswa, 18 laki-laki dan 13 perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Uji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach Alpha. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik inferensial uji korelasi product moment untuk mengetahui tingkat hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pencapaian minat belajar dan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang yaitu minat belajar sebesar 38% dan hasil belajar 41%. Besar korelasi antar variabel ditunjukkan dengan harga sig sebesar 0,404yang artinya 0,05, maka ditolak dan diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa muatan pelajaran matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1. Adapun tingkat hubungan korelasi tersebut berada pada kategori hubungan yang cuku/sedang karena 0.404 berada pada rentang 0.40-0.599.
Kata kunci : Minat Belajar, Hasil Belajar, Hasil Belajar, Muatan Pelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
CORRELATIONOF INTEREST IN LEARNING WITH THE RESULTS OF
LEARNING MATHEMATICAL STUDENTS OF CLASS IV SDN
KARANGMLOKO 1
Yustina Ranny Mirlayanti
Universitas Sanata Dharma
151134200
The background of this study is the low learning outcomes of fourth grade students at Karangmloko Elementary School 1 on the content of Mathematics. Students with low learning outcomes tend to have low learning interests. In this study using independent variables namely learning interest and the dependent variable is the Mathematics learning outcomes. The purpose of this study is to find out whether there is a relationship between interest in learning and learning outcomes of mathematics learning content of fourth grade students at Karangmloko Elementary School 1. This research method uses quantitative methods. The type of research is correlation. This research was conducted in the fourth grade of Karangmloko 1 Elementary School, which amounted to 31 students, 18 men and 13 women. Data collection techniques in this study used test and non-test instruments. Test the validity of the instrument using the product moment correlation formula. Instrument reliability uses the Cronbach Alpha formula. The prerequisite test uses the normality test, homogeneity test, and linearity test. While the data analysis techniques used are inferential statistics product moment correlation test to determine the level of the relationship between interest in learning and learning outcomes of mathematics learning content of fourth grade students at Karangmloko Elementary School 1.
The results showed that the score of achievement of learning interest and student learning outcomes was in the moderate category, namely interest in learning by 38% and learning outcomes 41%. The correlation between variables is indicated by the sig price of 0.404, which means 0.05, then H_o is rejected and H_1 is accepted. Then it can be concluded that there is a positive and significant relationship between interest in learning with student learning outcomes in mathematics class IV students at Karangmloko Elementary School 1. The level of correlation is in the category of moderate / moderate relationships because 0.404 is in the range 0.40-0.599. Keywords: Learning Interests, Learning Outcomes, Learning Outcomes,Mathematics Lessons.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul : “HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN
HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS
IV SDN KARANGMLOKO 1”.Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai
syarat dalam menempuh ujian sarjana guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
4. Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membimbing dan memberi dorongan serta bantuan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Paulus Wahana M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberi dorongan serta bantuan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Ibu Wahyu Wido Sari, M. Biotech selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang dengan sabar membimbing dan memotivasi dari awal perkuliahan
hingga akhir.
7. Sumarno, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Karangmloko 1 yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
SDN Karangmloko 1, menyebar angket, soal tes, RPP sebagi uji validitas
dan reabilitas untuk penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Ibu Guru dan siswa-siswi SDN Karangmloko 1, terimakasih telah
membantu dan menerima saya dalam melaksanakan penelitian untuk
penyusunan skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku Bapak Cornelius Puji Sularto dan Ibu Maria Sumirah,
terima kasih karena selama ini sudah mendidik, memberikan kasih sayang,
doa, nasehat, bimbingan, dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini
dapat selesai. Semoga saya bisa membalas semua pengorbanan dan
kebaikan kalian yang sudah diberikan kepada saya.
10. Adikku tercinta Faontina Ririn Dwi Mei Sinta dan Alvares Rinaldi
terimakasih atas doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Nenekku tercinta Sumarni terimakasih karena sudah selalu meberikan doa,
semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabatku Teresya Dwi Astuti,Bernadeta Ika Meilianawati, Sepriana Yeni,
dan teman-teman kos terimakasih kerena selama ini sudah menjadi sahabat
yang baik, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepadaku
dalam menyelesaikan skripsi ini, aku pasti tak akan melupakan
persahabatan kita.
13. Keluarga besar kelas B angkatan 2015, sukses selalu untuk kita.
14. Teman-teman PGSD angkatan 2015, sukses selalu untuk kita.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dan mendukung selama penyelesaian skripsi ini.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdoa semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu melindung dan memberkati mereka, semoga pihak yang
membantu penyusunan mendapat pahala, serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua orang khususnya penyusun sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii PERSEMBAHAN .................................................................................. iv MOTTO .................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................................................................
vii ABSTRAK .............................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................. ix KATA PENGANTAR ........................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 6
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 F. Definisi Opresional ............................................................................ 8 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 9 A. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9 B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 26 C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 30 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 33 BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 34 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 34 B. Tempat Penelitian ............................................................................... 34 C. Waktu Penelitian ................................................................................ 35 D. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 35 E. Variabel Penelitian ............................................................................. 35 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36 G. Uji Coba Instrumen ............................................................................ 46 1. Uji Validitas ....................................................................................... 46 2. Uji Reliabiltas ..................................................................................... 61 H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 64 I. Uji Asumsi ......................................................................................... 65 1. Uji Normalitas ............................................................................. 65 2. Uji Homegenetis Varians ............................................................ 65 3. Uji Linearitas ............................................................................... 66 J. Uji Hipotesis .................................................................................... 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 68 A. Uji Asumsi ....................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Uji Normalitas ................................................................................. 68 2. Uji Homegenitas Varians ................................................................. 72 3. Uji Linearitas ................................................................................... 73 B. Hasil Penelitian ................................................................................ 75 1. Uji Hipotesis .................................................................................... 76 2. Uji Korelasi ...................................................................................... 77 3. Uji Tambahan................................................................................... 78 C. Pembahasan ..................................................................................... 85
BAB V PENELITIAN ........................................................................... 93 A. Kesimpulan ...................................................................................... 93 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 93 C. Saran ................................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 95 LAMPIRAN ........................................................................................... 97 CURRICULUM VITAE ......................................................................... 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Item Angket .......................................................................... 38 Tabel 3.2 Penyebaran Item Instrumen.................................................. 40 Tabel 3.3 Pengukuran Skala Likert....................................................... 41 Tabel 3.4Pedoman Observasi .............................................................. 42 Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru ................................................... 44 Tabel 3.6 Sebaran Item Pedoman Wawancara ...................................... 45 Tabel 3.7 Rentang Skor Rata-rata Instrumen Tes & non tes ................ 48 Tabel 3.8 Validasi Hasil Belajar ........................................................... 48 Tabel 3.9 Validasi Angket .................................................................... 50 Tabel 3.10 Validasi RPP Pertemuan 1 .................................................. 52 Tabel 3.11 Validasi RPP Pertemuan 2 .................................................. 54 Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Instrumen Minat Belajar ...................... 59 Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar ....................... 61 Tabel 3.14 Pedoman Interprestasi Koefisien Reliabilitas ..................... 62 Tabel 3.15 Reliability Statistics Minat Belajar ..................................... 63 Tabel 3.16 Reliability Statistics Hasil Belajar ...................................... 63 Tabel 3.17 Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi ................................ 67 Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Normalitas .................................................. 69 Tabel 4.2 Uji Homogenitas Varians ...................................................... 73 Tabel 4.3 Uji Linearitas ........................................................................ 74 Tabel 4.4 Uji Korelasi .......................................................................... 77 Tabel 4.5 Kategori Penilaian ................................................................. 79 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ...................................... 81 Tabel 4.7 Kategori Penilaian ................................................................. 83 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Minat Belajar ....................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Penelitian Relevan ....................................................... 29 Gambar 4.1 Normal Q-Q Plots Hasil Belajar........................................... 70 Gambar 4.2 Normal Q-Q Plots Minat Belajar ......................................... 71 Gambar 4.3 Hasil uji linearitas ................................................................ 75 Gambar 4.4 Pie Chart Distribusi Minat belajar ....................................... 82 Gambar 4.5 Pie Charts Distribusi Hasil Belajar ...................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang pokok dalam kehidupan
manusia.Pendidikan di Indonesia terbagi dalam tiga jalur yaitu, pendidikan
formal, pendidikan informal dan non-formal (UU No. 20 tahun 2003 pasal
13 ayat 1). Proses Pendidikan tidak terlepas dari adanya kegiatan
pembelajaran dan mengajar, kegiatan ini merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Dalam kegiatan pembelajaran dan
belajar proses yang harus dilakukan adalah merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai
kemampuan siswa yang kemudian digunakan untuk mengetahui hasil
belajar yang sudah di capai.
Menurut Nawawi (2007:39) Hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi tertentu (dalam Susanto, 2012). Hasil belajar merupakan
ujung dari proses kegiatan belajar mengajar, yang berguna sebagai alat
ukur untuk mengetahui sejauh mana subyek mampu menguasai materi
yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu hasil belajar juga berguna
untuk menyusun tindak lanjut yang dapat dilakukan guru, orang tua
maupun siswa yang bersangkutan, sehingga hal ini dapat menjadikan hasil
belajar sebagai salah satu tanda tercapainya tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor intern dan
faktor ektern. Menurut Waslimah (2007158) menyatakan bahwa Faktor
internal merupakan faktor yang bersumber dalam diri siswa, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah
lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya proses belajar mengajar di
kelas.
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah
minat. Beberapa gejala yang telah dipaparkan di atas, yaitu masih
rendahnya perhatian dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa minat belajar
Matematika pada siswa kelas IV masih rendah. Cara guru mengajar yang
hanya menggunakan metode ceramah dan kurang bervariasi tanpa
menggunakan media membuat siswa kurang terlibat dalam aktivitas
pembelajaran. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran membuat
siswa menaruh perhatian yang rendah pada muatan pelajaran Matematika.
Hal tersebut membuat siswa tidak dapat fokus dalammenerima pesan dan
isi materi pembelajaran, yang kemudian berpengaruh pada hasil belajar
siswapada muatan pelajaran Matematika.
Slameto (2015:180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, yang dapat berupa
seseorang, suatu obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan lain sebagainya.
Ketika seseorang memiliki minat terhadap sesuatu maka siswa
menunjukkan rasa tertarik yang tinggi dengan memperhatikan secara
terus-menerus dan disertai dengan perasaan senang.
Minat erat hubungannya dengan motivasi karena dapat mendorong
orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Apabila mereka
melihat bahwa sesuatu yang dilakukan akan menguntungkan dan memberi
kepuasaan maka mereka akan merasa berminat pada sesuatu hal tersebut.
Namun, jika kepuasaan berkurang maka minat pun berkurang. Begitu juga
dalam kegiatan pembelajaran, penting bagi guru untuk membangkitkan
minat belajar pada diri siswa sehingga mereka memiliki ketertarikan untuk
meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu cara untuk membangkitkan
minat belajar siswa dapat menggunakan model pembelajaran. Model
pembelajaran yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik
siswa sekolah dasar, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model
ini dapat dapat membangkitkan minat belajar siswa untuk memiliki
kemapuan mebangun pengetahuannya sendiri melalui kegiatan belajar dan
model ini dapat mebantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada tanggal
19 Juli 2018 di kelas IV SDN Karangmloko 1. Hasil dari observasi yang
telah dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa minat belajar siswa pada
muatan pelajaran Matematika di kelas IV SDN Karangmloko 1 yaitu dari
31 siswa hanya ada 8 atau 25% siswa yang memiliki minat belajar. Pada
saat pembelajaran Matematika perhatian siswa rendah, hal ini ditunjukkan
pada saat guru memberikan penjelasan, siswa kurang memperhatikannya.
Hanya ada 6-7 siswa yang dapat memperhatikan penjelasan guru dengan
baik, sedangkan siswa yang lain memperhatikan objek lain seperti
mengobrol dengan teman semeja.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN
Karangmloko 1 pada tanggal 20 Agustus 2018. Hasil wawancara yang
diperoleh peneliti yaitu Guru menjelaskan beberapa penyebab hasil belajar
siswa rendah disebabkan karena masih kurang pahamnya siswa pada
materi yang dipelajari dan kurangnya perhatian orang tua terhadap siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung ketika guru memberikan kesempatan
siswa untuk bertanya hanya ada 6-7 orang saja yang mau bertanya
sedangkan yang lain tidak mau bertanya karena belum paham dan takut,
sehingga guru beranggapan bahwa siswa yang lainnya sudah paham,
padahal sebenarnya siswa tersebut belum paham dengan materinya.
Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas IV, saat pembelajaran
berlangsung guru tidak menggunakan media, penggunaan media sangat
membantu siswa dalam memahami materi ajar. Selain itu penggunaan
media juga dapat membuat mata pelajaran matematika menjadi lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menarik. Namun, guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah
yaitu menjelaskan materi di depan, karena menurutnya jika menggunakan
media pada pembelajaran Matematika itu sulit dan membuat kelas tidak
kondusif. Hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan ulangan harian dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67. Dari 31 siswa hanya
terdapat 3 siswa yang mencapai KKM dengan presentase 10%, sedangkan
siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 28 siswa dengan presentase 90%.
Hal ini disebabkan karena 28 siswa sulit dalam memahami materi yang
diajarkan dan juga mereka menganggap bahwa muatan pelajaran
Matematika itu cukup sulit. Namun beberapa siswa masih ada yang mudah
dalam memahami materi yang diajarkan.
Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi maka pada kegiatan
pembelajaran ia akan aktif seperti bertanya, mengemukakan pendapat, dan
cepat tanggap dalam mengerjakan tugas dari guru sehingga mendapatkan
hasil belajar yang memuaskan. Namun, jika siswa yang kurang memiliki
minat belajar dalam kegiatan pembelajaran maka akan cenderung tidak
antusias seperti hanya mendengar dan mencatat penjelasan dari guru tanpa
bertanya jika belum paham sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang
rendah. Sesuai dengan hasil pengamatan dari wawancara, ternyata siswa
yang hasil belajarnya rendah cenderung minat belajarnya rendah.
Salah satu program pembelajaran dijenjang pendidikan sekolah dasar
(SD) adalah pembelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu
bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat
sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Dalam belajar matematika kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika
sebenarnya selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
seperti mulai dari bangun pagi kita sudah berjumpa dengan matematika
seperti jam berapa kita bangun tidur. Contoh tersebut hanyalah contoh
kecil dari kegiatan sehari-hari yang tidak terlepas dari matematika.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti akan melakukan penelitian di
kelas IV padamuatan pelajaran matematika. Peneliti mengambil tema FPB
dan KPK dan subtema FPB 2 bilangan dan 3 bilangan, peneliti juga
mengambil materi dari KD 3.6 “Menjelaskan dan menentukan faktor
persekutuan, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan,
dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari”. Dari KD tersebut peneliti mengambil
materi tentang persekutuan terbesar (FPB) yang dilakukan selama 2 hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan
mengambil judul “Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Muatan Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SDN Karangmloko 1”.
B. Batasan Masalah
Pada penelitian ini hanya terbatas pada korelasi antara inat belajar
dengan hasil belajar siswa kelas IV pada muatan pelajaran Matematika
dengan menggunakan model PBL.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat diambil
rumusan masalah yaitu “apakah ada hubungan positif dan signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
minat belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran matematika siswa
kelas IV di SDN Karangmloko 1?”.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar
muatan pelajaran matematika siswa kelas IV di SDN Karangmloko 1.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Guru
Manfaat bagi guru adalah untuk memberikan informasi kepada guru
bahwa minat belajar siswa sangat berhubungan erat dengan hasil
belajar siswa. Karena dengan adanya minat belajar yang dimiliki siswa
maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat.
2. Siswa
Manfaat bagi siswa adalah diharapkan kepada siswa untuk dapat
meningkatkan minat belajarnya dalam mengikuti kegiatan belajar
sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
3. Sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah dengan adanya penelitian ini sekolah
dapat mengukur kemampuan guru saat menyampaikan materi di kelas
dan dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang menarik
untuk menumbuhkan minat belajar dengan hasil belajar agar
pembelajaran tidak terlihat terlalu monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengalaman dalam
mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan minat belajar
dengan hasil belajar siswa.
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah ujung dari proses kegiatan belajar mengajar yang
berguna sebagai alat ukur untuk mengetahui keberhasilan yang sudah
dicapai oleh setiap siswa setelah menerima proses pembelajaran
dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Dalam penelitian ini hanya
menyangkut pada aspek kognitif.
2. Minat belajar adalah rasa ketertarikan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran pada suatu mata pelajaran. Minat juga merupakan
kecenderungan dari hati seseorang untuk melakukan aktivitas pada
kegiatan (belajar) tanpa ada yang menyuruh dari luar individu.
3. Matematika adalah salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke
perguruan tinggi. Matematika merupakan ilmu hitung yang berkaitan
dengan pengukuran dan perhitungan.
4. Siswa kelas IV adalah siswa yang menumbuhkan minat belajar dengan
mengembangkan hasil belajar yang maksimal dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian relevan dan
kerangka berpikir.
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar sebagai suatu
perbuatan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Sedangkan menurut Nawawi (dalam buku Susanto, 2012)
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Menurut Bloom (dalam buku Parwati, 2018) membagi hasil belajar ke
dalam tiga ranah hasil yaitu :
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir seseorang.
Dalam Taksonomi Bloom yang dikembangkan pada tahuan 1956, dikenal
ada enam jenjang ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Ranah afektif
Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap, emosi,
penghargaan, proses, internalisasi dan pembentukan karakteristik diri.
Krathwohl, Bloom, dan Masia (1964) membagi ranah afektif dalam lima
jenjang yaitu penerimaan (receiving), penanggapan (responding),
penghargaan (valuing), pengorganisasian (organization), dan penjatidirian
(characterization).
c. Ranah psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan kemampuan gerak atau
manipulasi yang bukan disebabkan oleh kematangan biologis, kemampuan
melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya
berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang
lain.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah keberhasilan yang sudah di
capai setiap siswa setelah menerima proses pembelajaran dengan
kemampuan yang sudah dimiliki siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam
penelitian ini peneliti fokus kepada satu aspek yaitu aspek kognitif.
Berdasarkan pengertian hasil belajar siswa, maka dipengaruhi oleh
dua faktor. Menurut Waslimah (2007 : 158), hasil belajar yang dicapai
oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2. Faktor eksternal berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak hanya satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, melainkan dua jenis faktor. Kedua jenis faktor tersebut adalah
faktor intrenal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kecerdasan, minat
dan perhatian dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu kegiatan belajar.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu
keluarga dan suasana pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam
kelas.
2. Pengertian Minat belajar
a. Pengertian Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang terdapat pada setiap orang.
Menurut Eveline Siregar (2010 : 176) minat adalah kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu. Menurut
Reber (dalam buku Baharuddin, 2015) minat bukanlah istilah yang populer
dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor
internal lainnya, seperti pemusaatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan. Sementara itu menurut Slameto (2015:180) berpendapat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, yang
dapat berupa seseorang, suatu obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan lain
sebagainya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin
besar minat belajarnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
minat merupakan kecenderungan dari hati seseorang untuk melakukan
aktivitas pada kegiatan (belajar) tanpa ada yang menyuruh dari luar individu.
Minat dapat membuat seseorang memilikegairahan dan keinginan dalam
melakukan kegiatan (belajar) yang disebabkan oleh perasaan senang dalam
dirinya.
b. Pengertian belajar
Menurut Slameto (2015 : 2) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Menurut R. Gagne (dalam buku Susanto, 2012)
mengungkapkan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di
mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Sementara itu menurut Cronbach (dalam buku Syaiful Bahri Djamarah, 2011)
berpendapat bahwa learning is shown by chage in behavior as a result of
experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan pengertian belajar diatas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa belajar adalah kegiatan (belajar) seseorang dalam memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Jadi dari pengertian minat dan belajar menurut teori diatas maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa minat belajar merupakan suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas seseorang dalam melakukan
kegiatan (belajar) tanpa ada yang menyuruh untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri. Minat belajar
sangat berpengaruh dengan pencapaian hasil belajar yang diraih siswa. Siswa
yang memiliki minat belajar yang tinggi maka ia akan mendapatkan hasil
belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang tidak memiliki minat belajar maka
ia akan mendapatkan hasil belajar yang rendah.
c. Ciri-ciri minat belajar
Hurlock (dalam buku Susanto, 2012) menyebut ada tujuh ciri minat
belajar yang masing-masing dalam hal ini tidak dibedakan antara ciri minat
secara spontan maupun terpola. Ciri-ciri ini, sebagai berikut :
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat
disemua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental,
misalnya perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia.
2. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan
salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar
merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat
menikmatinya.
4. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin
dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
5. Minat dipengaruhi budaya. budaya sangat mempengaruhi, sebab jika
budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur.
6. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan,
maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat
berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat
diminatinya.
7. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa dari masing-masing ciri minat belajar di atas dapat mempengaruhi
kegiatan belajar siswa. Jika kegiatan belajar selalu disertai minat maka
siswa akan mendapatkan hasil yang memuaskan terhadap kegiatan
belajarnya. Berbeda halnya dengan jika kegiatan belajar tanpa disertai
minat, maka kegiatan belajar akan terasa membosankan dan tidak akan
memperoleh hasil yang memuaskan terhadap pengalaman dan perubahan
tingkah laku pada diri siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Pembentukan minat belajar
Minat secara psikologis banyak dipengaruhi oleh perasaan senang dan
tidak senang yang terbentuk pada fase perkembangan fisik dan psikologis
anak. Setiap jenis minat berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan sehingga
makin kuat terhadap kebutuhan sesuatu. Dalam kaitan ini Slameto (1995 :
181), menyebutkan bahwa intensitas kebutuhan yang dilakukan oleh
individu akan berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya minat
individu yang bersangkutan. Jadi seorang siswa akan memiliki minat ketika
ia dapat mempelajari masalah-masalah sosial, apabila inteligensinya telah
berkembang sampai pada taraf yang diperlukan dalam memahami fakta dan
gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari (dalam buku Susanto, 2012).
Adapun menurut Sukartini, (1986 : 63), mengungkapkan bahwa
perkembangan minat tergantung pada kesempatan belajar yang dimiliki oleh
seseorang. Dengan kata lain, bahwa perkembangan minat sangat tergantung
pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat pergaulannya dengan
mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh pula terhadap
kematangan psikologisnya (dalam buku Susanto, 2012). Lingkungan
bermain, teman sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan pengaruh dari
minat seorang siswa. Disamping itu, lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan pola pergaulan akan merangsang tumbuhnya minat baru
yang dimiliki oleh siswa secara lebih terbuka.
Berdasarkan uraian singkat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa perkembangan minat sangat tergantung pada lingkungan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
teman sebaya, pola asuh orang tua, dan lingkungan bermain sehingga akan
berpengaruh pula terhadap kematangan psikologis siswa.
e. Pengaruh minat terhadap kegiatan belajar siswa
Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar
siswa. Menurut Sardiman, 2007:27 (dalam buku Susanto, 2012) yang
menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai
dengan minat. Begitu juga menurut William James dalam Uzer Usman,
2000:27 (dalam buku Susanto, 2012), menyatakan bahwa minat belajar
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.
Jadi, dapat ditegaskan bahwa suatu kegiatan belajar yang akan dilakukan
tetapi tidak sesuai dengan minat siswa akan mendapatkan hasil belajar
rendah. Namun, dengan adanya minat dalam kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang
tinggi atau kepuasan batin dari belajar yang telah dilakukan.
Dari uraian di atas, maka semakin jelas bahwa minat berdampak
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam hubungannya
dengan kegiatan belajar minat dimungkinkan akan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Hartono,
2005:14 (dalam buku Susanto, 2012) yang menyatakan bahwa minat
memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Bahan pelajaran, pendekatan, ataupun metode pembelajaran yang tidak
sesuai dengan minat peserta didik menyebabkan hasil belajar tidak optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
minat belajar siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
belajar yang berpengaruh juga pada hasil belajar siswa yang akan dicapai.
3. Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan salah satu dari lima bidang ke-SD-an yang
diajarkan di sekolah dasar. Menurut Johnson & Rising, 1972 (dalam buku
Runtukahu, 2013), mengungkapkan bahwa matematika adalah pengetahuan
terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-
unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan berdasarkan aksioma, sifat,
atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Selain itu Johnson dan
Rising menyatakan bahwa matematika ialah simbol tentang berbagai
gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara
cermat, jelas, dan akurat. Adapun menurut Beth & Piaget, 1956 (dalam buku
Runtukahu, 2013), mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan
matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur
abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan
baik. Dipihak lain, Reys dkk, 2002 (dalam buku Runtukahu, 2013)
mengatakan bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan,
cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa,
dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis.
Berdasarkan pengertian matematika yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa matematika sangat perlu diberikan
kepada siswa dari mereka sudah mulai masuk sekolah dasar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
membekali cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis,
seni, bahasa, dan alat dalam memecahkan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan ilmu deduktif tentang
pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi yang ditekankan pada angka
dan mengoperasikan angka tersebut.
a. Tujuan Matematika di Sekolah Dasar
Tujuan dari pelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa
mampu dan terampil menggunakan matematika. Menurut Depdiknas,
2001:9 (dalam buku Susanto, 2012), tujuan pelajaran matematika agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme .
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menfasirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pelajaran
Matematika di sekolah dasar siswa diharapkan dapat memahami konsep dari
Matematika, dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
secara kritis dan sistematis, serta dapat belajar terampil seperti berhitung,
bernalar, aktif, dan kreatif.
b. Ruang lingkup mata pelajaran matematika
Adapun ruang lingkup pada mata pelajaran matematika yaitu
bilangan, bilangan geometri, dan pengukuran. Abdurrahman, 1996 (dalam
buku Bandi Delphie, 2009:3), menyebutkan bahwa mata pelajaran
matematika yang di ajarkan di sekolah dasar mencakup tiga cabang yaitu
aritmatika, aljabar, dan geometri. Kompetensi dalam bilangan ditekankan
pada kemampuan memahami konsep bilangan bulat dan konsep, operasi
hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehar-hari. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian
di kelas IV SDN Karangmloko 1. Peneliti mengambil tema FPB dan KPK
dan subtema FPB 2 bilangan dan 3 bilangan, peneliti juga mengambil
materi dari KD 3.6 “Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan,
faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari”.
4. Krakteristik Siswa Sekolah dasar
Pada masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan
masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan
berkembang secara optimal. Siswa sekolah dasar merupakan masa transisi
dari sekolah taman kanak-kanak (TK) ke sekolah dasar (Susanto, 2012 : 70).
Pertumbuhan dan perkembangan pada siswa merupakan bagian dari
pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Menurut Sumantri, 2005
(dalam buku Susanto, 2012), pentingnya memperlajari perkembangan peserta
didik baik guru sebagai berikut :
a. Kita akan memperoleh ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja.
b. Pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu pada seorang
anak.
c. Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali
berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal.
d. Dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami
diri sendiri.
Perkembangan dan pertumbuhan pada anak meliputi pada aspek fisik dan
mental. Perkembangan mental itu meliputi perkembangan intelektual, emosi,
bahasa, dan moral keagamaan. Pada tahap perkembangan ini berkaitan
dengan tahapan perkembangan kognitif siswa dalam setiap kelompok
umurnya, sebagaimana dikemukakan oleh Piaget, 1950 (dalam buku Susanto,
2012), yang menyatakan bahwa setiap tahapan perkembangan kognitif
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda secara garis besarnya
dikelompokkan kepada empat tahap yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun), pada tahap ini belum memasuki
usia sekolah.
b. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), pada tahap ini kemampuan
skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku
orang lain. Perilaku yang ditiru terutama perilaku orang lain (khususnya
orang tua dan guru) yang ia pernah lihat ketika orang lain itu merespons
terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa
lampau. Peserta didik mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar
dan mampu pula mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.
c. Tahap operasional konkret (usia 7-15 tahun), pada tahap ini peserta didik
suda mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume
dan jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan
beberapa golongan benda bervariasi tingkatannya. Selain itu peserta didik
sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-
peristiwa yang konkret.
d. Tahap operasional formal (usia 11-15 tahun), pada tahap ini peserta didik
sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif peserta didik pada
tahap ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam
kemampuan kognitif baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.
Dari definisi yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahapan
perkembangan kognitif pada tahap operasional konkret. Hal ini tentu
membuat sifat atau karakteristik anak SD akan berbeda dengan tahap
perkembangan yang lainnya. Dalam hal ini juga karakteristik siswa SD perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bimbingan dalam mengenal siapa dirinya dan membandingkan dirinya
dengan teman sebayanya. Jika dalam proses tersebut tanpa bimbingan siswa
akan cenderung sukar dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
5. Model PBL
Menurut Duch (1995), PBL atau PBM adalah model pengajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta
didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan (dalam Shoimin, 2014:130). Finkle Torp (1995)
menyatakan bahwa PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem
pengajaran yang mengembangkan secara simultan strategi pemecahan
masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan
menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah
permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik (dalam
Shoimin, 2014:130).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat diartikan bahwa PBL atau PBM
merupakan suasana pembelajaran yang akan diarahkan oleh suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan teori yang
dikembangkan Barrow, in Liu (2005) menjalaskan karakteristik dari PBM,
(dalam Shoimin, 2014:130) yaitu :
a. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih enitikberatkan kepada siswa
sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
konstruktivisme dimana siswa di dorong untuk dapat mengembangkan
pengetahuannya sendiri.
b. Authentic problem form the organizing focus learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik
sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum
mengetahui semua pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa berusaha
untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi
lainnya.
d. Learning occurs in small groups
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam
kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas
yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas
siswadan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Langkah-langkah model PBL menurut Shoimin (2014:131) yaitu :
a. Orientasi siswa kepada masalah
Kegiatan yang pertama dilakukan dalam model ini adalah dijelaskannya
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru,selanjutnya
disampaikannya terkait logistik yang dibutuhkan,diajukannya suatu
masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar
dapat terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas pemecahan
masalah yang menjadi pilihannya.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru dapat melakukan perannya untuk membantu siswa dalam
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang terkait
dengan masalah yang disajikan.
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru melakukan usaha untuk mendorong siswa dalam mengumpulkan
informasi yang relevan, mendorong siswa untuk melakukan
eksperimen, dan untuk mendapat pencerahan dalam pemecahan
masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu para siswa-siswinya dalam melakukan perencanaan
dan penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan, video atau model,
serta guru membantu para siswa untuk berbagi tugas antar anggota
dalam kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu para siswa dalam melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka
gunakan.
Kelebihan model PBL atau PBM menurut Shoimin (2014:132) yaitu :
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi
beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
Kekurangan model PBL atau PBM menurut Shoimin (2014:132) yaitu :
a. PBM tidak dapat diterapakan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian
guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya
dengan pemecahan masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian kelas.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian yang serupa tentang hubungan minat
belajar dengan hasil belajar siswa :
a. Nurhasanah, Asrori, Kaswari (2016), yang meneliti tentang “Hubungan
disiplin, sikap mandiri dan minat belajar dengan hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial di Sekolah Dasar”.Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini
adalah penelitian korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
: (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara disiplin ilmu
dengan hasil, dapat dilihat bahwa r hitung (0,865) lebih besar dari r
tabel (0,456), (2) terdapat korelasi positif dan signifikan antara sikap
Independen dengan ilmu sosial, dapat dilihat bahwa r hitung (0,807)
lebih besar dari r tabel (0,456), (3) terdapat hubungan positif dan
signifikan antara minat belajar dengan hasil ilmu sosial, dapat dilihat
bahwa r hitung (0,864) lebih dari r tabel (0,456), terdapat hubungan
positif dan signifikan antara disiplin, sikap mandiri, minat belajar
dengan hasil ilmu sosial, dapat dilihat bahwa F aritmatika (20.153)
lebih besar dari F tabel (3.24).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Pt Arya Wardiana (2014), yang meneliti tentang “Hubungan antara
Adversity Quotient (AQ) dan minat belajar dengan prestasi belajar
matematika pada siswa kelas V SD di Kelurahan Pedungan”. Analisis
statistik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai uji prasyarat
adalah uji normalitas, uji linieritas, uji multikonlinieritas, dan uji auto
korelasi. Setelah seluruh uji prasyarat terpenuhi, berikutnya adalah uji
hipotesis menggunakan anareg sederhana, korelasi Product Moment,
anareg ganda, dan korelasi ganda. Hasil yang didapat menunjukkan :
(1) Terdapat hubungan yang positif signifikan antara AQ dan prestasi
belajar matematika dengan = 0,525 dan koefisien determinasi
sebesar 27,56%, (2) Terdapat hubungan yang positif signifikan antara
minat belajar dan prestasi belajar matematika dengan = 0,575 dan
koefisien determinasi sebesar 33,06%, (3) Terdapat hubungan yang
positif signifikan secara bersama-sama antara AQ dan minat belajar
dengan prestasi belajar matematika dengan = 0,639 dan koefisien
determinasinya sebesar 40,83%. Maka disimpulkan bahwa hipotesis nol
( ditolak dan hipotesis alternatif ( yang berbunyi terdapat
hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara Adversity
Qoutient (AQ) dan minat belajar dengan prestasi belajarmatematika
pada siswa kelas V SD dikelurahan Pedungan, Denpasar Selatan Tahun
Pelajaran 2013/2014 diterima.
c. Hanudin (2017), yang meneliti tentang “Hubungan perhatian orang tua
dan minat belajar dengan hasil belajar IPS pada Siswa kelas V SD
Negeri Di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe”. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menunjukkan : (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V di SD
Negeri Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe seperti ditunjukkan
oleh koefisien korelasi ( 0,454 dan koefisien deteminasi 0,2061; (2)
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
dengan hasil belajar IPS siswa kelas V di SD Negeri Kecamatan
Wawotobi, Kabupaten Konawe seperti ditunjukkan oleh koefisien
korelasi ( 0,429 dan koefisien determinasi 0,1840’ dan (3) terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan
minat belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS siswa kelas
V di SD Negeri Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe, seperti
ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda ( 0,626 dan koefisien
deteminasi 0,3881. Berdasarkan temuan penelitian ini, disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian
orang tuadan minat belajar siswabaik secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS di SD Negeri Kecamatan
Wawotobi Kabupaten Konawe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.1 Peta Penelitian Relevan
Berdasarkan tiga penelitian yang di atas menunjukkan hasil yang sama,
yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
prestasi atau hasil belajar. Relevansi dari ketiga jurnal di atas dengan penelitian
ini yaitu prestasi atau hasil belajar, minat belajar. Penelitian ini berjudul
“Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Muatan Pelajaran Matematika
Kelas IV SDN Karangmloko 1” yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar
muatan pelajaran Matematika Siswa kelas IV SDN Karangmloko 1.
Penelitian yang Relevan
Nurhasanah, Asrori, Kaswari (2016)”
Hubungan Disiplin, Sikap Mandiri Dan
Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Di sekolah Dasar”
Pt Arya Wardiana (2014)”Hubungan Antara Adversity
Quotient (AQ) dan Minat Belajar
Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V
SD di Kelurahan Pedungan”
Hanudin (2017) “Hubungan
Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar
Dengan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V
Kabupaten Konawe”
“Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Muatan Pelajaran
Matematika Siswa Kelas IV SDN Karangmloko 1”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan ujung dari proses kegiatan belajar yang berguna
sebagai alat ukur atau penilaian untuk melihat keberhasilan yang sudah
dicapai oleh setiap siswa. Hasil belajar akan maksimal apabila selama
kegiatan belajar siswa dapat mengikuti dengan baik.
Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat menjadi cerminan penting
untuk keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan mengetahui kedudukan siswanya dalam mencapai tujuan
pembelajarannya. Hal tersebut dapat membantu guru untuk
mengelompokkan siswa dalam tingkat tinggi, sedang, dan rendah sehingga
dengan adanya penilaian hasil belajar tersebut guru dapat memberikan
perlakukan yang sesuai terhadap masing-masing siswa.
Hasil belajar yang diperoleh siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Hal ini sesuai dengan pendapat
Walsimah (2007 : 158), yang mengatakan hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil belajar interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari luar diri siswa adalah Sekolah.
Sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat dalam menentukan
hasil belajar siswa. Faktor intenal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai
struktur abstrak dan hubungan antar-struktur sehingga terorganisasi dengan
baik. Matematika sangat perlu diberikan kepada siswa dari mereka sudah
mulai masuk sekolah dasar untuk membekali cara berpikir dengan strategi
organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat memecahkan
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, matematika
masih di anggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Dari
rasa takut tersebut, maka minat belajar pada pelajaran Matematika menjadi
kurang maksimal sehingga dapat membuat hasil belajar siswa menurun.
Siswa kelas IV SD beradapada tahapan perkembangan kognitif pada
tahap operasional konkret. Hal ini tentu membuat sifat atau karakteristik
anak SD akan berbeda dengan tahapan perkembangan yang lainnya. Pada
tahap siswa sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi,
mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa
golongan benda bervariasi tingkatannya. Selain itu juga siswa sudah mampu
berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret.
Maka dari itu guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang
cocok untuk siswa dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas agar siswa
mampu menerima materi dengan baik.
Pada penelitian ini ada model pembelajaran yang dapat diterapkan pada
kelas IV muatan pelajaran Matematika adalah dengan menggunakan model
pembelajaran PBL.PBL atau PBM adalah pembelajaran yang akan
diarahkan oleh suatu permasalahan sebagai konteks untuk para siswa belajar
berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pengetahuan. Pada model pembelajaran ini, guru akan menggunakan media
pembelajaran dan memberikan permasalahan pada awal kegiatan
pembelajaran, masalah tersebut akan di pecahkan oleh siswa dalam kegiatan
belajar. Dalam memecahkan masalah siswa akan di bentuk dalam kelompok
untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah tersebut. Setiap siswa yang
melakukan kegiatan belajar secara aktif akan memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal
dari dalam diri siswa adalah minat belajar.
Minat mendorong siswa untuk mencurahkan perhatiannya terhadap
kegiatan belajar tersebut. Jika siswa memiliki minat dalam belajar maka ia
akan merasa bahwa belajar itu merupakan hal yang sangat penting dan tidak
sulit dalam memahami materi sehingga ia akan berusaha memusatkan
perhatiannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dan
memiliki rasa senang dalam mengikutinya tanpa ada paksaan dari siapapun.
Minat merupakan hal yang paling penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran. Jika siswa merasa senang dengan suatu mata pelajaran, maka
ia akan dengan cepat dan mudah dalam memahami dan mengerti materi
yang diberikan oleh guru, karena minat menjadikan siswa cenderung tetap
untuk memperhatikan dan mempunyai hubungan yang besar terhadap
kegiatan pembelajaran, apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa maka mereka tidak dapat mengikuti kegiatan belajar
dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dapat diperoleh dari keberhasilan yang sudah di capai oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
setelah mengikuti kegiatan belajar. Dengan begitu, siswa dapat mengetahui
kemampuan yang dimilikinya dalam mencapai hasil belajar. Dalam hal ini
minat sangatlah penting dan diperlukan sebab jika tidak memiliki minat
maka tidak ada keinginan untuk mengikuti kegiatan belajar. Dengan adanya
minat belajar siswa terhadap muatan pelajaran Matematika akan membantu
siswa untuk berusaha memperhatikan dan mengikuti kegiatan belajar. Jika
siswa mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan memiliki minat maka
akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, sebaliknya apabila siswa
mengikuti kegiatan belajar tidak dengan sungguh-sungguh dan tidak
memiliki minat maka hasil belajar yang akan di capai rendah.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Hipotesis Nol (ditolak)
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
dengan hasil belajar muatan pelajaran Matematika pada kelas IV SDN
Karangmloko 1.
b. Hipotesis alternatif (diterima)
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar muatan pelajaran Matematika pada siswakelas IV SDN
Karangmloko 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini hendak mengkaji tentang hubungan minat dengan hasil
belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1,
dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya
(Suharsimi Arikunto, 2006). Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah korelasi. Menurut Yatim Riyanto (1996 : 27), menguraikan bahwa
penelitian korelasi adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara
variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Tujuan dari penelitian
korelasi adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kedua
variabel yaitu variabel (X) dan variabel (Y). Berdasarkan uraian tersebut,
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan
hasil belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko
1.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Karangmloko 1 yang beralamatkan
di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km 8,5, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman,
Prov. D.I. Yogyakarta 55581.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Karangmloko 1, pada
semester ganjil, pada tanggal 6 november 2018 dan 9 november 2018 pada
tahun pelajaran 2018/2019.
D. Subjek dan Objek
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Karangmloko 1 yang
berjumlah 31 siswa. Dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 18 dan siswa
perempuan sebanyak 13.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah hubungan antara minat belajar dengan hasil
belajar siswa pada muatan pelajaran matematika kelas IV dengan
menggunakan model PBL.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang
ditetapkan untuk dipelajari oleh peneliti sehingga diperoleh informasi,
kemudian ditarik kesimpulannya dari penelitian tersebut. Menurut Hatch dan
Farhady, 1981 menguraikan bahwa secara teoritis variabel dapat didefinisikan
sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek yang lain. Variabel penelitian ini
sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Variabel dalam penelitian ini yaitu minat belajar matematika. Minat
belajar matematika adalah rasa kertertarikan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran pada suatu mata pelajaran.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dalam penelitian
ini yaitu hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika merupakan
keberhasilan siswa setelah menerima proses pembelajaran, hasil belajar
akan maksimal apabila selama proses pembelajaran siswa maksimal juga.
F. Teknik Pengumpulan data
1. Non tes
a. Angket
Menurut Sugiyono (2011:193) Angket (kusioner) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Sedangkan menurut Hadjar, 1999:181 (dalam buku
Taniredja, 2011:44) mengungkapkan bahwa angket merupakan suatu
daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan
kepada subyek, baik secara individual atau kelompok, untuk
mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat
dan perilaku. Jadi dengan menggunakan angket ini peneliti dapat
mengetahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan
sikap dan pendapat yang terdapat pada diri setiap orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Jenis angket yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan, pertanyaan atau pernyataan tersebut terdiri dari
pernyataan positif dan negatif. Pada pengukuran dan penskoran skala
Likert dapat berupa:
SS (sangat setuju)
S (setuju)
TS (tidak setuju)
STS (sangat tidak setuju)
Dalam angket ini, peneliti sudah mempersiapkan sejumlah
pernyataan sebanyak 20 butir. Pernyataan-pernyataan yang dibuat
peneliti dibedakan ke dalam pernyataan positif dan negatif dengan
alasan untuk melihat jawaban siswa apakah konsisten atau tidak, angket
dalam penelitian ini dibuat berdasarkan group discussion. Item-item
pernyataan dan kisi-kisi dari instrumen minat belajar matematika adalah
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1
Item Angket
Indikator No. Item Positif Item Negatif
Menunjukkan
ketertarikan belajar
pada mata pelajaran
Matematika
1.
Saya senang mengikuti
pelajaran Matematika di
kelas.
2.
3.
Saya tidak menyukai mata
pelajaran Matematika karena
sulit.
Saya lebih suka mengisi waktu
libur dengan bermain daripada
belajar mata pelajaran
Matematika.
Memiliki partisipasi
dalam kegiatan belajar
khususnya mata
pelajaran Matematika
6.
Jika guru mengajukan
pertanyaan mengenai
mata pelajaran
Matematika di kelas,
saya berani untuk
menjawab
pertanyaannya.
9.
17.
Saya lebih suka belajar sendiri
daripada belajar berkelompok.
Saya malu bertanya kepada
guru mengenai materi
Matematika yang belum dapat
dipahami.
Memiliki kemauan diri
untuk aktif dalam
kegiatan belajar
khususnya pada mata
pelajaran Matematika
4.
5.
10.
Saya suka mengerjakan
soal-soal Matematika
walaupun tidak disuruh
oleh guru.
Saya suka membaca
bahan bacaan mata
pelajaran Matematika.
Saya memberikan
pendapat ketika
8.
11.
20.
Saya merasa bosan ketika
mengerjakan soal-soal
Matematika.
Saya malu ketika guru
menyuruh untuk mengerjakan
soal Matematika di depan
kelas.
Saya putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
12.
13.
berdiskusi pada mata
pelajaran Matematika.
Saya mempelajari materi
mata pelajaran
Matematika sebelum
diberikan di sekolah.
Saya mempelajari
kembali di rumah
mengenai materi
Matematika yang sudah
didiberikan di sekolah.
mengerjakan ulangan mata
pelajaran Matematika.
Menunjukkan perhatian
terhadap mata pelajaran
Matematika
7.
14.
15.
18.
Saya bertanya kepada
guru apabila belum
paham mengenai materi
Matematika.
Saya membuat ringkasan
materi mata pelajaran
Matematika untuk
mempermudah belajar.
Saya mencatat hal-hal
penting ketika mengikuti
mata pelajaran
Matematika.
Saya memperhatikan
dengan sepenuh hati jika
ada teman yang maju ke
depan untuk menjawab
soal-soal mata pelajaran
Matematika.
19.
16.
Saya melamun ketika
mengikuti pelajaran
Matematika.
Saya berbicara dengan teman
sebangku ketika guru
menjelaskan materi mata
pelajaran Matematika di depan
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 indikator yang telah
dijabarkan menjadi 20 butir pertanyaan. Maka kemudian dapat
diketahui sebaran item kuisioner sebagai berikut ini :
Tabel 3.2
Penyebaran Item Instrumen Angket
Variabel
Penelitian
Indikator Butir
Soal
(+)
Butir
Soal (-)
Jumlah
Minat
Belajar
Ketertarikan belajar pada mata
pelajaran Matematika
1 2,3 3
Partisipasi dalam kegiatan
belajar khususnya mata
pelajaran Matematika
6 9,17 3
Kemauan diri untuk aktif dala
kegiatan belajar khususnya
pada mata pelajaran
Matematika
4,5,10,12,
13
8,11,20 8
Perhatian terhadap mata
pelajaran Matematika
7,14,15,18 19,16 6
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan tabel penyebaran item instrumen minat belajar siswa
diatas, maka kemudian dapat diketahui pengukuran skor untuk
instrumen minat belajar sebagai berikut ini :
Tabel 3.3
Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju (ST) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1 4
Berdasarkan tabel pengukuran skala likertdi atas untuk
menentukan skor setiap pernyataan item positif dan item negatif.
b. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (dalam
Sugiyono 2011:196). Sedangkan menurut Nurkancana dan Sumartana,
1986:46 mengungkapkan bahwa observasi adalah suatu cara untuk
mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara
langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal
ini adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan (dalam
Taniredja, 2011:47).
Peneliti menggunakan observasi terstruktur guna untuk
mendapatkan gambaran terhadap minat belajar. Menurut Sugiyono
(2017:225) observasi terstruktur adalah observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana
tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah
tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati.
Tabel 3.4
Pedoman Observasi
No Aspek Yang Diamati
1. Ketertarikan belajar pada mata pelajaran
Matematika
2. Partisipasi dalam kegiatan belajar khususnya
mata pelajaran Matematika
3. Kemauan diri untuk aktif dalam kegiatan belajar
khususnya pada mata pelajaran Matematika
4. Perhatian terhadap mata pelajaran Matematika
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 aspek yang diamati oleh
peneliti dalam melakukan observasi di kelas IV. Sedangkan untuk
hasil observasi terdapat pada lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c. Wawancara
Widoyoko (2015 : 40) mengungkapkan bahwa wawancara
merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara
pewancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviu
(interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan pengumpulan data
yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik
yang terpendam (latent) maupun tampak.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Menurut Widoyoko (2015 : 44) mengungkapkan bahwa
wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara bebas, di
mana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya merupakan
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Berikut ini
pedoman wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Guru
No Aspek yang Ditanyakan Item Pertanyaan
1. Metode guru mengajar Metode/cara apa yang digunakan Ibu ketika
menyampaikan pembelajaran Matematikadi
Kelas?
Apakah saat menyampaikan pembelajaran
Matematika di Kelas Ibu menggunakan media
untuk membantu siswa memahami materi?
Apa kendala yang dialami Ibu saat melakukan
pembelajaran Matematika di Kelas ?
Bagaimana partisipasi siswa di dalam kelas ketika
pembelajaran Matematika ?
Bagaimana minat belajar siswa kelas IV pada
muatan Pelajaran Matematika?
2. KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal
Berapa jumlah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) untuk muatan pelajaran Matematika di
kelas IV?
Berapa presentase hasil belajar muatan pelajaran
Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan tabel di atas terdapat dua indikator yang telah
dijabarkan menjadi 7 butir pertanyaan, maka kemudian dapat
diketahui sebaran item pedoman wawancara berikut ini :
Tabel 3.6
Sebaran Item Pedoman Wawancara
No Aspek Yang ditanyakan Penyebaran
Item
Jumlah
1. Metode guru mengajar 1,2,3,4,5 5
2. KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal)
6,7 2
Berdasarkan kisi-kisi pedoman wawancara guru di atas terdapat 5
butir pertanyaan yang diajukan kepada guru kelas IV. Sedangkan
untuk hasil wawancara terdapat pada lampiran 7.
2. Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,
yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan (yang harusdijawab), atau perintah-perintah (yang
harus dikerjakan) oleh testeei, sehingga(atas dasar data yang diperoleh
dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi testee;nilai mana dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau
dibandingkan dengan standar tertentu Sudijono, 2001:66 (dalam buku
Taniredja, 2011:49). Sedangkan menurut Sudjana, 2001:35(dalam buku
Taniredja, 2011:50) mengungkapkan bahwa tes pada umunya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian,dalam batas
tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil
belajar bidang afektif dan psikomotor.
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum kuesioner diberikan
kepada responden yang akan dilakukan penelitian. Tujuannya adalah untuk
menghindari pernyataan atau pertanyaan yang kurang jelas dan
menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami sehingga dapat
mempertimbangkan pengurangan atau penambahan pada butir/item
pernyataan tersebut. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian. Pelaksanaan analisis uji
coba validitas penelitian ini diberikan terlebih dahulu kepada 30 siswa dikelas
V dan VI SDN Karangmloko 1, dikarenakan siswa kelas V hanya berjumlah
24 siswa sehingga peneliti mengambil 6 siswa di kelas VI.
a. Uji Validitas
Menurut Farida, Ida (2017:158) suatu instrumen yang baik harus
memiliki validitas yang tinggi. Tujuan dari validitas yaitu untuk mengkaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kesahihan instrumen penilaian sebagai alat yang mengukur apa yang
seharusnya diukur dan ketepatan serta keandalannya. Secara garis besar,
validitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis untuk
sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang
memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran.
Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah
diuji dari pengalaan. Validitas empiris terdiri dari tiga macam yaitu (1)
validitas isi, (2) validitas hubungan kriteria dan (3) validitas konstruk.
1) Validitas Isi
Menurut Farida, Ida (2017:159) Validitas isi adalah validitas
instrumen penilaiandipandang dari segi isi (content) materi pelajaran yang
dicakup oleh instrumen penilaian tersebut. Validitas isi yang tinggi dicapai
apabila materi tes mempresentasikan semua pengetahuan yang diajarkan.
Validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah
instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi.
Dalam melakukan validitas isi, peneliti meminta bantuan kepada 3
ahli/validator. Ahli/validator menilai dan memberikan masukan terhadap
lembar validasi RPP, kuisioner dan tes yang telah dibuat oleh peneliti.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan instrumen diperlukan
rentang skor rata-rata instrumen. Berikut peneliti membuat rentang skor
rata-rata instrumen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.7
Rentang Skor Rata-rata Instrumen Tes dan Non Tes
Keterangan Rentang Skor
Instrumen sudah layak digunakan 3,0 - 4,0
Instrumen sudah layak digunakan
dengan revisi
2,0 - 3,0
Instrumen kurang layak digunakan 1,0 - 2,0
Instrumen tidak layak digunakan -1,0
a) Validasi Isi Instrumen Hasil Belajar
Pada Instrumen hasil belajar yang divalidasi oleh tiga validator
yaitu wali kelas IV, guru kelas VI dan guru kelas I SDN Karangmloko
1. Untuk saran ataupun komentar yang diberikan yaitu perlu sedikit
perbaikan. Skor hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel 3.8
Tabel 3.8
Validasi Hasil Belajar
No
Item
Validator Rata-
rata
Komentar/Saran Perbaikan
1 2 3
1 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
2 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
3 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Validator 3 :
4 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 : 5 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
6 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
7 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 : 8 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
9 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
10 3 3 3 3 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata
instrumen hasil belajar yaitu 3 berada pada rentang skor 3,0 – 4,0 yang
artinya instrumen sudah layak digunakan.
b) Validasi Isi Instrumen Kuisioner
Pada Instrumen kuisioner yang divalidasi oleh tiga validator yaitu
wali kelas IV, guru kelas VI dan guru kelas I SDN Karangmloko 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk saran ataupun komentar yang diberikan yaitu perlu sedikit
perbaikan. Skor hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Validasi Kuisioner
No Komponen Penilaian Expert Judgement Rata-rata
Komentar/Saran Guru
I Guru
II Guru III
1. Kelengkapan unsur-unsur
skala.
3 3 3 3
2. Kesesuaian antara indikator
dengan item-item
pernyataan.
3 3 3 3
3. Ketepatan pemilihan kata
dalam skala.
3 3 3 3
4. Terdapat pernyataan positif
dan negatif.
3 3 3 3
5. Kejelasan perintah dalam
skala.
3 3 3 3
6. Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis
baku.
3 3 3 3
7. Pernyataan tidak bermakna
ganda.
3 3 3 3
8. Pernyataan tidak membuat 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
responden berpikir terlalu
berat.
9. Pernyataan tidak terlalu
panjang.
3 3 3 3
10. Kesesuaian konstruk dengan
tujuan penelitian.
3 3 3 3
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata instrumen
kuisioner yaitu 3 berada pada rentang skor 3,0 – 4,0 yang artinya
instrumen sudah layak digunakan.
c) Validasi Isi Instrumen RPP
(1) RPP Pertemuan 1
Pada Instrumen RPP pertemuan 1 yang divalidasi oleh
tigavalidator yaitu wali kelas IV, guru kelas VI dan guru kelas I
SDN Karangmloko 1. Untuk saran ataupun komentar yang
diberikan yaitu perlu sedikit perbaikan. Skor hasil validasi RPP
dapat dilihat pada tabel 3.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.10
Validasi RPP Pertemuan 1
No Aspek yang Dinilai Expert Judgement Rerata
Skor
Guru I Guru II Guru
III
Total
A. Identitas mata Pelajaran
1. Terdapat : satuan pendidikan,
kelas, semester,
program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan.
4 3 4 3.6
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan
Kompetensi Dasar.
3 3 3 3
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja.
3 3 3 3
3. Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
3 3 3 3
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
3 3 3 3
C. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indicator 3 3 3 3
2. Kesesuaian dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
4 3 4 3.6
3. Keruntutan materi ajar. 3 3 3 3
D. Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
3 Keruntutan uraian materi ajar. 3 3 3 3
E. Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik.
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
F. Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
G. Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
H. Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
3 3 4 3.3
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomuikasikan)
3 3 4 3.3
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
3 3 4 3.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi.
3 3 3 3
5 Kesesuaian lokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi.
3 3 3 3
I. Rancangan penilaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan
instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3 3 3 3
2 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian sikap
3 3 3 3
3 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan.
3 3 3 3
4 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan.
3 3 3 3
Jumlah Skor 95.1
Rata-rata 3.06
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata
instrumen RPP padapertemuan 1 yaitu 3,06 berada pada rentang
skor 3,0 - 4,0 yang artinya instrumen sudah layak digunakan.
(2) RPP Pertemuan 2
Pada Instrumen RPP pertemuan 2 yang divalidasi oleh
tigavalidator yaitu wali kelas IV, guru kelas VI dan guru kelas I
SDN Karangmloko 1. Untuk saran ataupun komentar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diberikan yaitu perlu sedikit perbaikan. Skor hasil validasi RPP
dapat dilihat pada tabel 3.11
Tabel 3.11
Validasi RPP Pertemuan 2
No Aspek yang Dinilai Expert Judgement Rerata
Skor
Guru I Guru II Guru
III
Total
A. Identitas mata Pelajaran
1. Terdapat : satuan pendidikan,
kelas, semester,
program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan.
4 3 4 3.6
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan
Kompetensi Dasar.
3 3 3 3
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja.
3 3 3 3
3. Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
3 3 3 3
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
3 3 3 3
C. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indicator 4 3 3 3.3
2. Kesesuaian dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
4 3 4 3.3
3. Keruntutan materi ajar. 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
3 Keruntutan uraian materi ajar. 3 3 3 3
E. Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
4 3 3 3.3
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik.
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
F. Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
G. Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
H. Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
4 3 4 3.6
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
4 3 4 3.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomuikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
3 3 4 3.3
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi.
3 3 3 3
5 Kesesuaian lokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi.
3 3 3 3
I. Rancangan penliaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan
instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3 3 3 3
2 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian sikap
3 3 3 3
3 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan.
3 3 3 3
4 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan.
3 3 3 3
Jumlah Skor 96
Rata-rata 3.09
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata
instrumen RPP pada pertemuan 2 yaitu 3,09 berada pada rentang
skor 3,0 - 4,0 yang artinya instrumen sudah layak digunakan
2) Validitas Konstruk
Menurut Farida, Ida (2017:159) validitas konstruk adalah ukuran
sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan konstruk tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dalam pengukuran psikologis. Dalam hal ini sebuah tes dikatakan
memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun
tes tersbeut dala indikator butir soal.
Perhitungan uji validitas ini menggunakan SPSS dan Microsoft
Office Excel.Setelah diperoleh, kemudian dibandingkan dengan
dengan tingkat kepercayaan 0.05 dengan dk=n-2 (dk=30-
2=28). Jika dilihat dalam nilai-nilai r Product Moment, = 0.361.
jika akan item tersebut dinyatakan valid, dan apabila
maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Pada
penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel minat belajar dan
vaeriabel hasil belajar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
validitas instrumen dengan rumus :
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
= Koefisien korelasi product moment
N = Jumlah responden
∑ = Jumlah skor butir per item
∑ = Jumlah skor total
∑ = Jumlah perkalian antara skor butir per item dengan skor total
∑ = Jumlah kuadrat skor butir per item
∑ = Jumlah kuadrat skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a) Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X
Uji validitas angket dilakukan pada 25 responden, untuk hasil uji
validitas variabel X yaitu inat belajar yang terdiri dari 20 pernyataan.
Item pernyataan yang dinyatakan valid dan tidak valid dapat dilihat pada
tabel 3.12sebagai berikut.
Tabel 3.12
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel X (Minat Belajar)
No Keterangan
1 0.207 0.361 Tidak Valid
2 0.354 0.361 Tidak Valid
3 0.592 0.361 Valid
4 0.632 0.361 Valid
5 0.648 0.361 Valid
6 0.698 0.361 Valid
7 0.597 0.361 Valid
8 0.570 0.361 Valid
9 0.122 0.361 Tidak Valid
10 0.634 0.361 Valid
11 0.632 0.361 Valid
12 0.711 0.361 Valid
13 0.547 0.361 Valid
14 0.417 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan Tabel 3.13 tersebut, maka diperoleh data dari 20 item
pernyataan pada angket variabel X yaitu minat belajar, 15 item
pernyataan dinyatakan valid dan 5 pernyataan dinyatakan tidak validyang
berarti item pernyataan tersebut akan dihilangkan atau dihapus, item
pernyataan yang akan dihilangkan adalah item pada nomor 1,2,9,15, dan
19. Sedangkan untuk 15 item lainnya dinyatakan valid dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data.
b) Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y
Uji validitas variabel Y dilakukan pada 30 siswa, untuk hasil uji
validitas variabel Y yaitu Hasil belajar terdiri dari 10 soal. Item soal
tersebut yang dinyatakan validdan tidakk dapat dilihat pada tabel
3.13sebagai berikut.
15 0.338 0.361 Tidak Valid
16 0.764 0.361 Valid
17 0.719 0.361 Valid
18 0.561 0.361 Valid
19 0.294 0.361 Tidak Valid
20 0.588 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.13
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Y (Hasil Belajar)
Berdasarkan pada tabel 3.14tersebut, diperoleh data dari 10 butir
soal pada tes variabel Y yaitu hasil belajar. Dari uji cobatersebut
ternyatakoefisien korelasi semua butir dengan skor total diatas 0.361 ,
sehingga semua butir soal dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2017:203) pengujian reliabilitas instrumen dapat
dilakukan secara eksternal aupun internal. Secara eksternal pengujian dapat
dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent dan gabungan keduanya.
Jika secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan
No Keterangan
1 0.823 0.361 Valid
2 0.857 0.361 Valid
3 0.835 0.361 Valid
4 0.872 0.361 Valid
5 0.689 0.361 Valid
6 0.879 0.361 Valid
7 0.901 0.361 Valid
8 0.629 0.361 Valid
9 0.792 0.361 Valid
10 0.748 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menganalisiskonsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik
tertentu. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pegujian reliabilitas instrumen secara eksternal.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen
(alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang
berbeda. Hasil dari pengukuran reliabilitas yang memiliki tingkat tinggi akan
mampu memberikan hasil yang terpercaya, tinggi rendahnya instrumen
ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien
reliabilitas di interprestasikan dengan pedoman kriteria Sugiyono (2011, hlm.
242) seperti pada tabel 3.14 sebagai berikut
Tabel 3.14
Pedoman Interprestasi koefisien reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80- 1.000 Sangat Kuat
0.60- 0.799 Kuat
0.40- 0.599 Sedang
0.20- 0.399 Rendah
0.00- 0.199 Sangat Rendah
Hasil perhitungan dibandingkan dengan pada = 10% dengan
kriteria kelayakan jika berarti dinyatakan reliabel, dan jika
maka dinyatakan tidak reliabel. Perhitungan dalam pengujian
reliabilitas menggunakan SPSS 20. Hasil pengolahan data adalah sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X
Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitas variabel X yaitu minat
belajar siswa dengan menggunakan SPSS 20 pada tebal 3.15 seperti
berikut ini.
Tabel 3.15
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of items
0.834 20
Berdasarkan dari uji reliabilitas variabel X (minat belajar) yaitu
r=0.834, jika dilihat pada tabel interpretasi koefisien reliabilitas di atas,
bahwa nilai r berada pada tingkat 0.80- 1.000 yang menyatakan bahwa
pernyataan variabel X pada hasil uji reliabilitas adalah sangat kuat.
2) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y
Berikut adalah hasil perhitungan dari uji reliabilitas variabel Y yaitu
hasil belajar dengan menggunakan SPSS 20. Pada tabel 3.16 seperti
berikut ini.
Tabel 3.16
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of items
0.863 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan dari uji reliabilitas variabel Y (hasil belajar) adalah r=
0.863, jika dilihat pada tabel interpretasi koefisien reliabilitas di atas,
bahwa nilai r berada pada tingkat 0.80- 1.000 yang menyatakan bahwa
pernyataan variabel Y pada hasil uji reliabilitas adalah sangat kuat.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan ini untuk menganalisis data
atau menentukan penilaian hubungan variabel minat belajar dengan hasil
belajar dengan menggunakan rumus korelasi sederhana yaituProduct
Moment. Berdasarkan data yang diperoleh akan dianalisis dengan statistik
inferensial. Menurut Sugiyono (2017:228) statistik inferensial(sering
disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi. Statistik ini dapat digunakan bila sampel diambil dari
populasi yang diketahui maupun tidak diketahui jumlahnya, dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
Pada statistik inferensial ini sering disebut dengan statistik probalitas.
Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi
itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang
dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf
kepercayaan 95% bilapeluang kesalahan 1% maka taraf kepercayaannya
99%. Pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan
nonparametris. Penggunaan statistik parametris dan nonparametris
tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama
adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya
dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data homogen, dalam
regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Sedangkan statistik nonparametris
tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis
tidak harus normal (Sugiyono, 2017:229).
I. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui bahwa sebaran data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggambarkan bahwa sampel diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal (Kasmadi dan Sunariah, 2016 : 92). Pada output SPSS
terdapat dua jenis hasil perhitungan yaitu Kolmogorof Smirnovdan Shapiro
Wilk. Pengujian normalitas yang umum digunakan adalah teknik
Kolmogrof Smirnov. Kriteria pengujian normalitas menurut kedua versi
ini, jika nilai p value sig > 0.05, maka dapat dinyatakan instrumen variabel
berdistribusi normal (Kasmadi dan Sunariah, 2016 : 117). Pada penelitian
ini dilakukan uji normalitas masing-masing variabel, yaitu minat belajar
(X) dan hasil belajar (Y) Matematika, uji normalitas ini menggunakan
Kolmogorof Smirnov dengan bantuan SPSS for windows versi 20.
.
2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas Varians merupakan pengujian asumsi dengan tujuan
untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
jauh berbeda keragamannya (Kasmadi dan Sunariah, 2016 : 118).
Pengujian dari masing-masing variabel dimaksudkan untuk memberi
keyakinan apakah varians variabel terikat (Y) pada setiap skor variabel
bebas (X) bersifat homogen atau tidak. Kriteria homogenitas varians yaitu
apabila harga Sig > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel
bersifat homogen (Kasmadi & Sunariah, 2013 : 119).
3. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear (Kasmadi &
Sunariah, Nia Siti. 2013 : 120). Pada penelitian ini menggunakan Test for
Linearity dengan bantuan SPSS for windows versi 20, dengan taraf
kesalahan signifikansi α = 0,05. Kriteria linearitas yaitu apabila harga Sig
< 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel bersifat linearity
(Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2013 : 120).
J. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat terpenuhi, peneliti melakukan uji hipotesis dengan
menggunakan statistik parametrik. Secara statistik hipotesis diartikan
sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian
(statistik), jadi maksudnya adalah taksiran keadaan populasi melalui
sampel(Sugiyono, 2017:242).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dalam melakukan uji hipotesis peneliti menggunakan rumus korelasi
Product Moment dengan taraf signifikansi 0,05. Taraf signifikansi ini
menunjukkan adanya tingkat kesalahan pada hipotesis 5% dan tingkat
kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis yaitu 95%. Tujuan dari uji
hipotesis ini adalah untuk enentukan hubungan dua variabel yaitu minat
belajar dengan hasil belajar pada muatan pelajaran Muatan pelajaran
Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1. Kemudian untuk
mengetahui interprestasi (tingkat hubungan) mengenai tinggi rendahnya
koefisien korelasi, maka dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini :
Tabel 3.17Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah / tidak ada hubungan
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Cukup
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.00 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2002, hal 216 dalam Kasmadi & Sunariah 2013, hal 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari variabel
penelitian yang diperoleh dari data yang berdistribusi secara normal atau
tidak (Kasmadi dan Sunariah, 2016 : 116). Pengujian normalitas yang umum
digunakan adalah teknik Kolmogrof Smirnov. Berdasarkan analisi uji
normalitas menggunakan Kolmogrov Smirnov, maka diperoleh hasil
perhitungan melalui program SPSS versi 20.Pengujian signifikansi normalitas
dengan taraf kesalah an 5% α = 0,05, maka tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas dari masing-masing variabel
yaitu minat belajar (X) dan hasil belajar (Y).
Pengujian normalitas menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif,
yaitu :
: Data tidak berdistribusi normal
: Data berdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil uji normalittas dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Uji Normalitas
Variabel Derajat
Kebebasan
(dk)
Data
Hasil Uji
Taraf
Kesalahan
5% (α =
0.05)
Pernyataan
normalitas
jika Sig > 0.05
X 31 0.200 (*) 0.05 Normal dan
sangat
signifikan
Y 31 0.200 (*) 0.05 Normal dan
sangat
signifikan
Berdasarkan dari hasil perhitungan uji normalitas yang telah dilakukan
diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu data pada variabel minat belajar (X)
memiliki nilai signifikansi 0.200 berarti lebih besar dari 0.05. hal ini
menunjukkan penerimaan , sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
minat berdistribusi normal. Pada variabel hasil belajar (Y) memiliki nilai
signifikansi 0.200 berarti lebih besar dari 0.05. hal ini menunjukkan
penerimaan , sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel hasil belajar
berdistribusi normal. Artinya, data yang berdistribusi normal memiliki
karakteristik emprik yang dapat mewakili populasi (Kadir, 2015:144).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pengujian normalitas tersebut dapat dilihat juga berdasarkan grafik
Normal Q-Q Plots. Dalam hal ini adapun indikatornya adalah data
dinyatakan berdistribusi normal jika sebaran data dalam bentuk titik-titik
yang merapat atau berimpit dengan sebuah garis lurus (Kadir, 2015 :157).
Grafik Normal Q-Q Plots hasil belajar dengan minat belajar dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1 Normal Q-Q Plots Hasil Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan grafik Normal Q-Q Plotsuntuk hasil belajardi atas
menunjukkan bahwa sebaran data dalam bentuk titik-titik hampir semuanya
merapat dengan garis lurus. Berdasarkan hasil sebaran data pada grafik hasil
belajar tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal, hal ini sesuai dengan
indikator dalam pengujian normalitas berdasarkan pendapat (Kadir,
2017:157) yang menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi normal jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sebaran data dalam bentuk titik-titik yag merapat atau berimpit dengan garis
lurus.
Gambar 4.2 Normal Q-Q Plots Minat Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan grafik Normal Q-Q Plots untuk minat belajar di atas
menunjukkan bahwa sebaran data dalam bentuk titik-titik hampir semuanya
merapat dengan garis lurus dan juga ada titik-titik yang berimpitan dengan
garis lurus. Berdasarkan hasil sebaran data pada grafik hasil belajar tersebut
dapat dinyatakan berdistribusi normal, hal ini sesuai dengan indikator dalam
pengujian normalitas berdasarkan pendapat (Kadir 2017:157) yang
menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi normal jika sebaran data
dalam bentuk titik-titik yag merapat atau berimpit dengan garis lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan dari hasil perhitungan uji normalitas yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa nilai p value Sig seluruh variabel lebih besar dari 0.05.
Selain itu, pada grafik Normal Q-Q Plots pada hasil belajar dengan minat
belajar telah memenuhi indikator yang telah ditentukan dari pendapat (Kadir
2017:157) yaitu yang menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi
normal jika sebaran data dalam bentuk titik-titik yag merapat atau berimpit
dengan garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa diterima dan ditolak.
2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas Varians merupakan pengujian asumsi dengan tujuan
untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh
berbeda keragamannya (Kasmadi dan Sunariah, 2016 : 118). Homogenitas
data merupakan salah satu persyaratan yang direkomendasikan untuk diuji
secara statistik terutama bila menggunakan statistik uji parametrik (Kadir,
2015 : 159). Pengujian ini sebagai uji persyaratan berikutnya sebelum
penggunaan teknik analisis. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberi
keyakinan apakah varians variabel terikat (Y) pada setiap skor variabel bebas
(X) bersifat homogen atau tidak (Kasmadi & Sunariah, 2013 : 118).Kriteria
homogenitas varians yaitu apabila harga Sig > 0,05 maka dapat dinyatakan
bahwa instrumen variabel bersifat homogen (Kasmadi & Sunariah,. 2013 :
119).Pengujian homogenitas dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif, yaitu :
: Varians tidak homogen
: Varians homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Data hasil homogenitas varians direkap pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Uji Homogenitas Varians
Variabel Derajat
Kebebasan
(dk)
Nilai
sig.
Taraf
Kesalahan
5%
( 0.05)
Pernyataan
Homogenitas jika
Nilai sig >
X 6, 22 0.316 0.05 Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh nilai 0.316
yang berarti nilai lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan penerimaan
dan penolakan pada , sehingga dapat disimpulkan bahwa varians variabel
(X) bersifat homogen.Artinya, sebaran data pada variabel minat belajar
memiliki keragaman nilai yang sama atau berasal dari populasi yang sama
(Kadir, 2015:159).
3. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai
prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear (Kasmadi dan Sunariah,
2016 : 120). Linearitas adalah hubungan yang linear antarvariabel, artinya
setiap adanya perubahan yang terjadi pada satu vaeriabel akan diikuti oleh
perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya ( Nurgiyantoro,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2015 :404). Kriteria linearitas yaitu apabila harga Sig < 0,05 maka dapat
dinyatakan bahwa kedua variabel bersifat linearity (Kasmadi & Sunariah,
2013 : 120).
Pengujian linearitas dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif, yaitu :
: hubungan variabel X dengan Y tidak linear
: hubungan variabel X dengan Y linear
Data hasil homogenitas varians direkap pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Uji linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
Hasil Belajar * Minat
Belajar
Between
Groups
(Combined) 124.358 13 9.566 2.988 .018
Linearity 29.175 1 29.175 9.114 .008
Deviation from
Linearity 95.182 12 7.932 2.478 .043
Within Groups 54.417 17 3.201
Total 178.774 30
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas diperoleh nilai 0.008 <
0.05. hal ini menunjukkan penerimaan , sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel X dengan Y bersifat linear.Artinya, pada pola kedua variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
jika ada perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti oleh
perubahan pada variabel lainnya, yaitu jika variabel independen semakin
tinggi maka variabel dependennya semakin tinggi juga (Nurgiyantoro,
2015:404)
Berikut grafik Scatterplot hasil uji linearitas minat belajar dan hasil
belajar siswa pada muatan pelajaran Matematika.
Gambar 4.3
Hasil Uji Lineritas
Diagram Scatterplot Minat Belajar dan Hasil Belajar
4. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Karangmloko 1 yang
berjumlah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama dua hari dengan
tanggal yang berbeda, yaitu tanggal 6 November 2018 dan 9 November
2018.Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah minat belajar siswa, sedangkan untuk variabel dependen adalah
hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
penelitian berupa angket dan soal, instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa.
Hasil penelitian ini membahas tentang deskripsi data yang sudah
diolah datanya oleh peneliti mengenai hubungan minat belajar dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Data yang sudah diolah oleh
peneliti diperoleh melalui angket dan soal yang sudah diuji cobakan kepada
siswa. Instrumen soal yang telah diuji cobakan kepada siswa tersebut
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, sedangkan instrumen angket
digunakan untuk mengukur minat belajar siswa.
a. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini, peneliti mengajukan dua macam hipotesis. Kedua
hipotesis tersebut adalah :
1. Hipotesis Nol (ditolak)
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
dengan hasil belajar muatan pelajaran Matematika pada kelas IV SDN
Karangmloko 1.
2. Hipotesis alternatif (diterima)
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar muatan pelajaran Matematika pada siswakelas IV SDN
Karangmloko 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Uji Korelasi
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Product
Moment untuk melakukan pengujian hipotesis.Pengujian ini digunakan
untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar muatan
pelajaran Matematika siswa kelas IV di SDN Karangmoloko 1. Dalam
teknik korelasi Product Moment ini terdapat kriteria pengujian yaitu jika
lebih kecil dari maka ditolak yang artinya tidak ada
hubungan minat belajar (X) dengan hasil belajar (Y) pada muatan pelajaran
Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1. Begitu juga sebaliknya,
jika lebih besar dari maka diterima yang artinya ada
hubungan antara minat belajar (X) dengan hasil belajar (Y) pada muatan
pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1.
Hasil perolehan data dari uji korelasi berdasarkan perhitungan
menggunakan program SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4Uji Korelasi
Correlations
Minat Belajar Hasil Belajar
Minat
Belajar
Pearson Correlation 1 .404*
Sig. (2-tailed) .024
N 31 31
Hasil
Belajar
Pearson Correlation .404* 1
Sig. (2-tailed) .024
N 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan uji korelasi pada variabel minat belajar dengan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang menggunakan program SPSS versi 20 maka diperoleh hasil yaitu
= 0,404yang berada pada interval 0,40-0,599 dengan tingkat
hubungan cukup/sedang. Hasil pengujian korelasi di peroleh lebih
besar dari ( = 0,05 atau 0,404 > 0,05 dengan nilai Sig (2-tailed)yaitu 0,024
< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima.
Maka hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan minat belajar dengan hasil
belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1.
Hubungan tersebut menunjukkan signifikan dan bersifat positif yang berarti
hubungan tersebut memiliki hubungan yang searah yaitu artinya apabila
minat belajar tinggi maka hasil belajarnya juga tinggi.
c. Uji Tambahan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua data yaitu data minat
belajar dan hasil belajar pada muatan pelajaran matematika siswa kelas IV
SDN Karangmloko 1. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data
deskripsi yaitu rata-rata / mean (M) dan standar deviasi untuk mengetahui
minat belajar dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karangmloko 1 pada
muatan pelajaran Matematika. Data deskripsi yang diperoleh ini dianalisis
terlebih dahulu dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 20.
1. Hasil belajar
Pada penelitian yang telah dilakukan, selain data inat belajar siswa yang
diperoleh adapun data hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN
Karangloko 1. Data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui penyebaran
instrumen berupa soal-soal Matematika dengan butir soal sebanyak 10 butir
yang dikerjakan oleh 31 siswa. Dalam memperoleh hasil deskripsi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
minat belajar, peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 20, dari uji statistik dapat dilihat bahwa
minat belajar matematika menunjukkan hasil rata-rata / mean (M) sebesar
6.677 dan standar deviasi sebesar 2.411.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 5 kategorisasi menurut
Azwar (2009:107) untuk mengetahui kategori pada dua variabel, yaitu minat
belajar dan haisl belajar siswa. Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5
di bawah ini
Tabel 4.5 Kategori Penilaian
No Norma Penilaian Interprestasi
1 X (Mean – 1,5 SD) Sangat Rendah
2 (Mean -1,5 SD) < X (Mean – 0,5 SD) Rendah
3 (Mean – 0,5 SD) < X (Mean + 0,5 SD) Sedang
4 (Mean + 0,5 SD) < X (Mean + 1,5 SD) Tinggi
5 (Mean + 1,5 SD) < X Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, peneliti melakukan perhitungan berdasarkan
kategori dalam 5 kategorisasi tersebut :
Sangat Rendah
= X {6.677 – 1,5 (2.411)}
= X {6.677 – 3.6165}
= X 3
Rendah
= {6.677 - 1,5 (2.411)} < X {6.677 – 0,5 (2.411)}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
= {6.677 – 3.6165} <X {6.677 – 1.2055}
= 3<X 5
Sedang
={6.677 – 0,5 (52.411)} <X {6.677 + 0,5 (2.411)}
= {6.677 – 1.0255} <X {6.677 + 1.2055}
= 5<X 7
Tinggi
= {6.677 + 0,5 (2.411)} <X {6.677 + 1,5 (2.411)}
= {6.677 + 2.411} <X {6.677 + 2.411}
= 7<X 10
Sangat Tinggi
= {6.677 + 1.5 (2.411)}< X
= {6.677 + 3.6165}< X
= 10 < X
Berdasarkan hasil perhitungan pada hasil belajar diatas, peneliti
membuat distribusi frekuensi pada hasil belajar siswa kelas IV SDN
Karangmloko 1. Berikut hasil frekuensi minat hasil belajar dapat dilihat
pada tabel 4.6 dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 X 3 3 10% Sangat rendah
2 3 < X 5 6 20% Rendah
3 5 < X 7 13 41% Sedang
4 7 < X 10 9 29% Tinggi
5 10 < X 0 0 Sangat Tinggi
31 100%
Berdasarkan data di atas, frekuensi hasil belajar pada kategori sangat
rendah sebanyak 3 siswa (10%). Frekuensi hasil belajar pada kategori
rendah sebanyak 6 siswa (20%). Frekuensi hasil belajar pada kategori
sedang sebanyak 13 siswa (41%). Frekuensi hasil belajar pada kategori
tinggi sebanyak 9 siswa (29%). Untuk memperjelas gambaran hasil belajar
Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1, peneliti menggambarkan
presentase hasil belajar ke dalam bentuk pie chart di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.4 Pie Chart Distribusi Hasil Belajar
2. Minat Belajar
Data minat belajar siswayang diperoleh melalui penyebaran instrumen
skala yaitu angket dengan butir pernyataan sebanyak 15 butir yang diisi oleh
31 siswa kelas IV SDN Karangmloko 1. Dalam memperoleh hasil deskripsi
data minat belajar, peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 20, dari uji statistik dapat dilihat bahwa
minat belajar matematika menunjukkan hasil rata-rata / mean (M) sebesar
53.74 dan standar deviasi sebesar 5.253.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 5 kategorisasi menurut
Azwar (2009:107) untuk mengetahui kategori pada dua variabel, yaitu minat
belajar dan hasil belajar siswa. Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7
di bawah ini.
10%
20%
41%
29%
Hasil Belajar Siswa
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.7 Kategori Penilaian
No Norma Penilaian Interprestasi
1 X (Mean – 1,5 SD) Sangat Rendah
2 (Mean -1,5 SD) < X (Mean – 0,5 SD) Rendah
3 (Mean – 0,5 SD) < X (Mean + 0,5 SD) Sedang
4 (Mean + 0,5 SD) < X (Mean + 1,5 SD) Tinggi
5 (Mean + 1,5 SD) < X Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, peneliti melakukan perhitungan berdasarkan
kategori dalam 5 kategorisasi tersebut :
Sangat Rendah
= X {53.74 – 1,5 (5.253)}
= X {53.74 -7.8795}
= X 45
Rendah
= {53.74 - 1,5 (5.253)} < X {53.74 – 0,5 (5.253)}
= {53.73 – 7.8795} <X {53.74 – 2.6265}
= 45 <X 51
Sedang
={53.74 – 0,5 (5.253)} <X {53.74 + 0,5 (5.253)}
= {53.74 – 2.6265} <X {53.74 + 2.6265}
= 51 <X 56
Tinggi
= {53.74 + 0,5 (5.253)} <X {53.74 + 1,5 (5.253)}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
= {53.74 + 2.6265} <X {53.74 + 7.8795}
= 56 <X 61
Sangat Tinggi
= {53.74 + 1.5 (5.253)}< X
= {53.74 + 7.8795}< X
= 61 < X
Berdasarkan hasil perhitungan pada minat belajar diatas, peneliti
membuat distribusi frekuensi pada minat belajar siswa kelas IV SDN
Karangmloko 1. Berikut hasil frekuensi minat hasil belajar dapat dilihat
pada tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Minat Belajar
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 X 45 3 10% Sangat rendah
2 45 < X 51 6 20% Rendah
3 51 < X 56 12 38% Sedang
4 56 < X 61 10 32% Tinggi
5 61 < X 0 0 Sangat Tinggi
31 100%
Berdasarkan data di atas, frekuensi minat belajar pada kategori sangat
rendah sebanyak 3 siswa (10%). Frekuensi minat belajar pada kategori
rendah sebanyak 6 siswa (20%). Frekuensi minat belajarpada kategori
sedang sebanyak 12 siswa (38%). Frekuensi minat belajarpada kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
tinggi sebanyak 10 siswa (32%). Untuk memperjelas gambaran minat
belajar Matematika siswa kelas IV SDN Karangmloko 1, peneliti
menggambarkan presentase minat belajar ke dalam bentuk pie chart di
bawah ini :
Gambar 4.5 Pie Chart Distribusi Minat Belajar Siswa
5. Pembahasan
Berdasarkan langkah-langkah analisis data yang telah dilakukan oleh
peneliti terhadap hasil penelitian, maka diperoleh gambaran secara jelas
mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pada bagian
pembahasan ini diuraikan tentang hasil penelitian serta membandingkannya
dengan kajian teori. Melalui teori-teori yang telah membahas bahwa minat
belajar adalah rasa ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
pada suatu mata pelajaran di sekolah. Minat belajar juga merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, tentu hal ini
menunjukkan bahwa minat belajar berhubungan dengan hasil belajar siswa
di sekolah.
10% 20%
38%
32%
Minat Belajar Siswa
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang
berupa kuisioner dan soal tes. Angket tersebut berisi butir-butir pernyataan
dan angket tersebut digunakan untuk melihat seberapa besar minat siswa
terhadap pelajaran matematika. Sedangkan soal tes digunakan untuk melihat
hasil belajar siswa kelas IV semester 1 tahun ajaran 2018/2019 pada mata
pelajaran matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan suatu
model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning (PBL). Menurut
Duch (1995), Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis
masalah (PBM) adalah model pengajaran bercirikan adanya permasalahan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan (dalam
Shoimin, 2014:130). Model ini dapat membangkitkan minat belajar siswa
untuk memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
kegiatan belajar dan model ini dapat membantu peneliti dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diketahui melalui
langkah-langkah yang telah dilakukan oleh peneliti, yaitu uji asumsi yang
meliputi uji normalitas, uji homogenitas varians, dan uji linearitas. Pada uji
normalitas yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh hasil
perhitungan dari variabel minat belajar adalah Sig= 0.200 dan untuk
variabel hasil belajar diperoleh hasil perhitungan yaitu Sig= 0.200. Suatu
data dinyatakan sebagai data normal apabila Sig > 0.05. Kedua variabel
tersebut yaitu minat belajar dan hasil belajar memperoleh hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang sama yaitu Sig= 0.200, yang dapat diartikan bahwa 0.200 lebih besar
dari 0.05 (0.200 > 0.05) berarti kedua data tersebut bersifat normal.
Pengujian selanjutnya yaitu uji homogenitas varians, pada uji
homogenitas ini suatu data dikatakan homogenitas apabila Sig > 0.05. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh
perhitungan yaitu Sig= 0.316, hal tersebut dapat diartikan bahwa 0.316 lebih
besar dari 0.05 (0.316 > 0.05) yang berarti data tersebut bersifat homogen.
Pengujian yang terakhir yaitu uji linearitas, pada uji linearitas ini suatu data
dapat dikatakan linearitas apabila Sig < 0.05. dari hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti maka diperoleh perhitungan yaitu Sig= 0.43, hal tersebut
dapat diartikan bahwa 0.43 lebih kecil dari 0.05 sehingga data tersebut
bersifat linear.
Dari perhitungan uji asumsi, peneliti juga melakukan perhitungan uji
hipotesis dan uji korelasi dengan menggunakan program komputer SPSS
Versi 20 tersebut, dapat dilihat uji hipotesis dan uji korelasi untuk
mengetahui hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini yang sesuai dengan
kriteria. Hasil perhitungan yang telah diperoleh yaitu 0.404 > 0.355 yang
artinya H₀ditolak dan diterima. Selain itu, hasil perhitungan yang
diperoleh juga menunjukkan bahwa nilai Sig (2-tailed) < 0.05. Hasil
perhitungan yang diperoleh yaitu 0,024 <0,05, yang artinya H₀ditolakdan
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dan uji korelasi
pada penelitian ini termasuk pada kriteria cukup/sedang, maka dari itu pada
hasil perhitungan tersebut dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif
antara variabel minat belajar dengan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan dari perhitungan uji hipotesis dan uji korelasi, peneliti
melakukan perhitungan uji tambahan pada data minat belajar siswa muatan
pelajaran Matematika dengan hasil rata-rata / mean (M) sebesar 53.74 dan
standar deviasi sebesar 5.253 yang diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan SPSS Versi 20. Hasil perhitungan rata-rata / mean dan standar
deviasi tersebut untuk mengukur tingkat minat belajar siswa pada muatan
pelajaran Matematika yang dimiliki oleh siswa. Minat erat hubungannya
dengan motivasi karena dapat mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan. Apabila mereka melihat bahwa sesuatu yang dilakukan
akan menguntungkan dan memberi kepuasaan maka mereka akan merasa
berminat pada sesuatu hal tersebut.
Slameto (2015:180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, yang dapat berupa seseorang,
suatu obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan lain sebagainya. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin besar minat belajarnya.
Minat belajar siswa dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.
Dari nilai rata-rata / mean minat belajar yang telah di peroleh maka
peneliti melakukan perhitungan berdasarkan karakteristik menurut Azwar
(2009:107) untuk mengetahui kategori pada dua variabel, yaitu minat
belajar dan hasil belajar siswa. Pada variabel minat belajar siswa,
terdapatpada frekuensi yang menunjukkan beberapa macam kategori. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
frekuensi variabel minat belajar dalam kategori sangat rendah adalah
sebanyak 3 siswa (10%). Pada variabel minat belajar dalam kategori
selanjutnya yaitu rendah sebanyak 6 siswa (20%). Pada variabel minat
belajar dalam kategori sedang adalah sebanyak 12 siswa (38%). Pada
kategori variabel minat belajar dalam kategori tinggi sebanyak 10 siswa
(32%).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa minat
belajar siswa pada muatan pelajaran Matematika berada pada kategori
sedang. Hal ini disebabkan karena adanya suatu hal yang membuat siswa
tidak memiliki minat dalam melakukan suatu aktivitas pada suatu obyek.
Selain itu, hal yang dapat menyebabkan minat berada pada kategori sedang
adalah kurang menarik dalam mengikuti kegiatan belajar karena guru tidak
menggunakan media pembelajaran dan hanya menggunakan metode
ceramah dengan menjelaskanmateri di depan. Sehingga membuat siswa
tidak memusatkan perhatianya pada guru, mereka sibuk untuk mengobrol
dan bermain sendiri atau dengan teman sebangkunya.
Menurut Reber (dalam buku Baharuddin, 2015) mengatakan bahwa
minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi disebabkan
ketergantungannyaterhadapberbagai faktor internal lainnya, seperti
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Oleh karena
itu guru perlu membangun minat belajar pada diri siswa seperti membuat
kegiatan pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Sehingga siswa dapat
bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik dengan begitu
siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik.
Hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti selain data minat belajar
adapun data hasil belajar pada muatan pelajaran Matematika yaitu hasil rata-
rata / mean (M) sebesar 6.677 dan standar deviasi sebesar 2.411 yang
diperoleh dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 20. Hasil
belajar siswa dapat dipengaruhi oleh adanya minat belajar yang dimiliki
siswa, apabila siswa tidak memiliki minat dalam belajar maka tidak dapat
mencapai hasil belajar dengan baik. Dalam memperoleh hasil belajar yang
baik tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung siswa dalam
mencapai hasil belajarnya.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Waslimah (2007:158), yang
mengatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri peserta didik
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam mencapai hasil belajar yang baik tidak hanya
dipengaruhi dalam diri sendiri namun juga dipengaruhi oleh lingkungan di
sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dari nilai rata-rata / mean hasil belajar yang telah di peroleh maka
peneliti melakukan perhitungan berdasarkan karakteristik menurut Azwar
(2009:107) untuk mengetahui kategori pada dua variabel, yaitu minat
belajar dan hasil belajar siswa. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka pada frekuensi hasil belajar dalam kategori sangat
rendah sebanyak 3 siswa(10%). Pada frekuensi hasil belajar dalam kategori
rendah sebanyak 6 siswa (20%). Pada frekuensi hasil belajar selanjutnya
dalam kategori sedang sebanyak 13 siswa (41%). Pada frekunsi hasil belajar
dalam kategori tinggi sebanyak 9 (29%).
Berdasarkan frekuensi tersebut maka dapat dilihat bahwa hasil belajar
siswa pada muatan pelajaran Matematika berada pada kategori sedang. Hal
ini disebabkan karena siswa kurang memiliki minat belajar dalam dirinya
sehingga mempengaruhi hasil belajar yang dicapainya. Dalam mencapai
hasil belajar yang baik siswa harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti
kegiatan belajar, siswa juga harus mempunyai minat belajar agar siswa
dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru.
Hal tersebut sependapat dengan Nawawi (dalam buku Susanto, 2012)
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar,
karenabelajaritu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menetap. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh
satu faktor saja namun dipengaruhi juga oleh dua faktor. Faktor internal
yaitu minat belajar dan faktor eksternal yaitu orang tua, perhatian orang tua
sangat dibutuhkan karena dapat membantu siswa untuk bersemangat dalam
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar
berhubungan erat dengan hasil belajar siswa di sekolah. Dalam
meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah dengan
menumbuhkan semangat minat belajar saat mengikuti kegiatan belajar pada
diri siswa. Sehingga hal ini dapat membantu siswa dalam memiliki rasa
ketertarikan, kemauan, perhatian dan partisipasi dalam mengikuti kegiatan
belajar sehingga mendapatkan hasil belajar memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai hubungan
minat belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas
IV SDN Karangmloko 1dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dari
perhitungan uji korelasi pada variabel minat belajar dengan hasil belajar yang
menggunakan program SPSS versi 20 maka diperoleh hasil yaitu =
0,404 dengan taraf signifikansi ( = 0,05 dan = 0,355. Dari hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa (0,404 > 0,355).
Selain itu, hasil perhitungan yang diperoleh juga menunjukkan bahwa nilai
Sig (2-tailed) < 0.05. hasil perhitungan yang diperoleh yaitu 0,024 < 0,05,
dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Hal
ini dapat diketahui bahwa adanya hubungan yang positifdan signifikan pada
minat belajar dengan hasil belajar muatan pelajaran Matematika siswa kelas
IV SDN Karangmloko 1 dengan interprestasi atau tingkat hubungan yang
cukup signifikan. Selain itu, berdasarkan uji tambahan yang telah dilakukan
oleh peneliti didapatkan hasil bahwa minat belajar dan hasil belajar meiliki
kategori atau tingkat yang sama yaitu sedang.
B. Keterbatasan Penelitian
Adanya keterbatasan penelitian saat menguji angket ke siswa yaitu
terkadang jawaban tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menjawab dia sangat senang dengan mata pelajaran tersebut tapi ternyata dia
mendapatkan hasil belajar rendah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi guru di SD N Karangmloko 1 diharapkan dapat mengajar dan
membimbing siswa dengan kreatif dan menarik yang dapat membuat
siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran dengan begitu juga
dapat meningkatkan minat dalam diri siswa pada mata pelajaran
matematika.
2. Bagi siswa di SD N Karangmloko 1 diharapakan dapat meningkatkan
minat belajarnya pada mata pelajaran matematika agar nantinya
mendapatkan hasil belajar yang bagus dan memuaskan.
3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian harus memperhatikan
keadaan yang akan diteliti dan harus benar-benar memperhatikan
instrumen yang akan diujikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Daftar Pustaka
Azwar. (2009). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baharuddin & Wahyuni Esa N. 2015. Teori belajar dan pembelajaran.
Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Hanudin. 2017. Hubungan Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Hasil
Belajar IPS Pada Siswa kelas V Kabupaten konawe. Jurnal Penelitian (WAKAPENDIK). Vol.2, No.-
Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Sukabumi : ALFABETA.
Kadir. (2015). Statistika terapan: Konsep, contoh dan analisis data dengan
program SPSS/ Lisrel dalam penelitian. Depok: PT. Rajagrafindo
Persada
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet.XIII; Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 2.
Nurhasanah, Asrori, Kaswari. (2016). Hubungan Disiplin, Sikap Mandiri dan
Minat Belajar dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Di sekolah
Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura.
Nurgiyanto, Burhan, dkk. 2015. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu Sosial.
Yogyakarta : Gadjah ada University.
Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jember : DIVA Press.
Parwati, Ni Nyoman, Dkk. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Depok : Rajawali
Pers. Runtukahu, tombokan. 2013. Pembelajaran matematika dasar bagi anak
berkesulitan belajar. Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
PRENADAMEDIA GROUP.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendektanag kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : PT
RINEKA CIPTA. Siregar, E & Hartini, N. 2010. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Ghalia
Indonesia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(MIXED METHODS). Yogyakarta : ALFABETA Shoimin,Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : AR-RUZZMEDIA. Taniredja, Tukiran & Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif.
Purwokerto : ALFABETA. Wardiana , Arya., Wiarta., Zulaikha, Siti. 2014. Hubungan Antara Adversity
Quotient (AQ) dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Di Kelurahan Pendungan. Jurnal PGSD. Vol.2, No.1, Tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal penelitian
N
o
Kegiatan Bulan
Agu
stus
Sep
temb
er
Ok
tober
Novem
ber
Desem
ber
Janu
ari
Feb
ruari
Maret
Ap
ril
Mei
1. Validasi instrumen penelitian
kepada guru
2. Validasi instrumen penelitian
kepada siswa kelas V dan VI
3. Penelitian
4. Mengolah Data
5. Penyusunan skripsi
6. Ujian Skripsi
7. Revisi Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4 Kisi-kisi Pedoman Observasi
Tabel 3.6
Pedoman Observasi
No Aspek Yang Diamati Deskripsi 1 Ketertarikan belajar pada mata
pelajaran Matematika
2 Partisipasi dalam kegiatan belajar
khususnya mata pelajaran
Matematika
3 Kemauan diri untuk aktif dalam
kegiatan belajar khususnya pada
mata pelajaran Matematika
4 Perhatian terhadap mata
pelajaran Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 5 Hasil Observasi Minat Belajar
No Aspek Yang Diamati Deskripsi 1 Ketertarikan belajar pada mata
pelajaran Matematika
Dari hasil pengamatan peneliti,
sebagaian besar siswa masih ada yang
belum tertarik dalam pembelajaran
Matematika karena guru tidak
menggunakan media, guru hanya
menjelaskan meteri di depan dan
hanya menggunakan soal-soal.
2 Partisipasi dalam kegiatan
belajar khususnya mata pelajaran
Matematika
Dari hasil pengamatan peneliti, saat
guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya hanya siswa-siswa
yang sudah paham saja yang mau
bertanya, sedangkan siswa yang masih
belum paham itu hanya diem saja dan
takut untuk bertanya.
3 Kemauan diri untuk aktif dalam
kegiatan belajar khususnya pada
mata pelajaran Matematika
Dari hasil pengamatan peneliti,
kemauan diri siswa untuk aktif dalam
kegiatan belajar pada pembelajaran
Matematika belum ada, seperti ketika
guru menyuruh maju ke depan untuk
mengerjakan soal di depan ada sekitar
10 siswa yang tidak mau maju karena
malu dan takut salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4 Perhatian terhadap mata
pelajaran Matematika
Dari hasil pengamatan peneliti,
perhatian siswa terhadap
pembelajaran Matematika masih
kurang, sebagian besar siswa yang
duduk di belakang hanya mengobrol
dengan teman sebangkunya saat guru
menjelaskan materi, sedangkan siswa
yang dudu di depan memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan materi
di depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 6 Kisi-kisi Wawancara
Tabel 3.7
Pedoman Wawancara Guru
No Aspek yang
Ditanyakan
Item Pertanyaan
1. Metode guru mengajar Metode/cara apa yang digunakan Ibu ketika
menyampaikan pembelajaran Matematika di
Kelas?
Apakah saat menyampaikan pembelajaran
Matematika di Kelas Ibu menggunakan media
untuk membantu siswa memahami materi?
Apa kendala yang dialami Ibu saat melakukan
pembelajaran Matematika di Kelas ?
Bagaimana partisipasi siswa di dalam kelas
ketika pembelajaran Matematika ?
Bagaimana minat belajar siswa kelas IV pada
muatan Pelajaran Matematika?
2. KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal
Berapa jumlah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) untuk muatan pelajaran Matematika
di kelas IV?
Berapa presentase hasil belajar muatan
pelajaran Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 7 Hasil Wawancara Guru Kelas IV SDN Karangloko 1
Hasil Wawancara
Subjek : Guru wali kelas IV
Hari/Tanggal : 20 Agustus 2018
1. Metode/cara apa yang digunakan Ibu ketika menyampaikan pembelajaran
Matematika di Kelas?
Jawab :
“Pada saat pembelajaran Matematika di kelas saya hanya menggunakan
metode ceramah dengan menjelaskan di depan, setelah itu saya meminta
siswa untuk maju satu-persatu untuk megerjakan soal, jika masih belum jelas
tetap diberikan soal terus sampai batas waktunya baru nanti ganti materi”.
2. Apakah saat menyampaikan pembelajaran Matematika di Kelas Ibu
menggunakan media untuk membantu siswa memahami materi?
Jawab :
“Pada saat pembelajaran Matematika saya tidak menggunakan media, saya
hanya menggunakan soal-soal, menurut saya Matematika menggunakan
media itu sulit karena siswanya tidak bisa kondusif. Pembelajaran
Matematika di kelas IV ini sulit, karena dalam memahami materi dari setiap
siswa itu berbeda-beda ada yang cepat dan lambat”.
3. Apa kendala yang dialami Ibu saat melakukan pembelajaran Matematika di
Kelas ?
Jawab :
“Kendala yang saya alami saat melakukan pembelajaran Matematika yaitu di
pemahaman siswa nya. Jadi ketika mereka di tanya sudah paham apa belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
mereka menjawab sudah, tetapi saat diberikan soal mereka masih bingung.
Jadi kalau saya kasih soal maju satu persatu, yang sudah selesai langsung
saya koreksi dan jika ada yang salah saya jelaskan lagi satu persatu”.
4. Bagaimana partisipasi siswa di dalam kelas ketika pembelajaran Matematika
?
Jawab :
“Mereka lebih suka dengan IPA, karena menurut mereka Matematika itu
lebih sulit. Dalam pembelajaran Matematika di materi perkalian,
penjumlahan, pembagian, dan pengurangan masih belum paham padahal
sudah di kelas IV, sehingga tidak memungkin saya untuk mengulang materi
perkalian, penjumlahan, pembagian, dan pengurangan di kelas IV karena
materi tersebut sudah diajarkan di kelas bawah. Dalam hal bertanya, yang
sering sekali bertanya itu siswa-siswa yang sosialisasinya bagus dan sudah
paham, sedangkan siswa yang masih belum paham itu hanya diem saja dan
tidak au bertanya”.
5. Berapa jumlah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk muatan pelajaran
Matematika di kelas IV?
Jawab :
“KKM untuk pembelajaran Matematika 67, itu masih ada siswa yang belum
mencapai KKM”.
6. Berapa presentase hasil belajar muatan pelajaran Matematika?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
“Untuk presentase muatan pelajaran Matematika yang bisa mencapai KKM
hanya 10% tetapi itu tergantung dengan materinya, misalnya seperti materi
segibanyak itu ada 5 siswa yang tidak tuntas karena segibanyak itu
mudah,sedangkan pada materi FPB, satuan panjang,satuan berat itu ada
beberapa siswa yang belum bisa mencapai KKM karena siswa sering banyak
kesalahan pada bagian perkalian dan pembagian”.
7. Bagaimana minat belajar siswa kelas IV pada muatan Pelajaran Matematika?
Jawab :
“Minat siswa sangat kurang, mungkin dirumah juga orang tua kurang
perhatian dengan siswa. Jadi sehari sebelumnya di berikan PR tapi besok
mereka sudah lupa sehingga tidak dikerjaakan begitu terus padahal sudah
dikasih hukuman misalnya yang tidak mengerjakan PR, mengerjakan PR
diluar kelas tapi tetap saja masih diulang-ulang terus, jadi minat belajar siswa
kurang mungkin dari pihak orang tua kurang perhatian dan dari diri siswa
juga kurang tidak mau belajar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 8a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
pertemuan 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Tema : FPB dan KPK
Subtema : FPB 2 bilangan dan 3 bilangan
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Yustina Ranny Mirlayanti (151134200)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SDN KARANGMLOKO 1
Kelas/Semester : 4 / 1
Pembelajaran : 2
Tema : FPB dan KPK
Subtema : FPB 2 bilangan dan 3 bilangan
Fokus Pembelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : Pertemuan 1 (3x35 menit)
A. TUJUAN
1. Siswa mampu mengetahui FPB dari dua bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Siswa mampu memahami FPB dari tiga bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3. Siswa mampu menentukan FPB dari dua bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4. Siswa mampu menyelesaikan FPB dari tiga bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
B. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan ana sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
C. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor
persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktor persekutuan,
faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan
kelipatan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR
3.6.1 Mengetahui FPB dari dua bilangan cacah dalam kehidupan sehari
hari.
3.6.2 Memahami FPB dari tiga bilangan cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
4.6.1 Menentukan FPB dari dua bilangan cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
4.6.2 Menyelesaikan FPB dari tiga bilangan cacah dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan cacah dan tiga bilangan
cacah.
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Penugasan, tanya jawab, cermah, dan diskusi
F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Papan Pohon Faktor
2. Alat/ bahan : Alat tulis
3. Sumber pembelajaran : BPPT Matematika, Tematik terpadu
kurikulum 2013 kelas 4 SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintaks PBL Alokasi Waktu
Pembukaan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru mengabsen siswa.
5. Guru mempersiapkan siswa
untuk siap memulai
pelajaran (Apersepsi)
6. Guru mengajak siswa untuk
tepuk semangat.(Motivasi)
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.(Orientasi)
10 Menit
Inti 1. Siswa diberikan penjelasan
materi tentang faktor
persekutuan terbesar (FPB)
2. Siswa mengamati contoh soal
yang diberikan oleh guru di
depan denganmenggunakan
papan pohon faktor untuk
mencari FPB 2
bilangan.(Mengamati)
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang
disampaikan. (Menanya)
4. Siswa di bagi ke dalam
kelompok ( 1 kelompok terdiri
dari 2 siswa)
5. Siswa diberikan LKS tentang
Persoalan real diungkapkan Pembagian kelompok kecil Kelompok aktif mencari pemecahan
85 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
FPB dari dua bilangan.
6. Siswa berdiskusi bersama
dengan teman sebangkunya
untuk mengerjakan soal
tentang FPB dari dua bilangan
cacah. (Mencoba)
7. Guru mendorong siswa untuk
bekerja sama.
8. Siswa diminta untuk
memahami kembali hasil
diskusinya apakah sudah tepat
atau belum. (Menalar)
9. Bersama dengan teman
sebangkunya siswa
menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
10. Guru dan siswa memberikan
pendapat dari hasil diskusi
kelompok yang berpresentasi.
masalah Diskusi dalam kelompok kecil menulis temuan Presentasi temuan
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan
hasil penyelidikan bersama.
2. Siswa melakukan refleksi atas
kegiatan yang dilakukan.
3. Guru memberikan tindak
lanjut kepada siswa untuk
mempelajari materi pada
pertemuan minggu depan.
4. Guru menutup pembelajaran.
Asesmen 10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian (untuk Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan)\
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 1
Materi Ajar
Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah
faktor persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar. Sama halnya
dengan KPK, FPB juga dapat ditentukan dengan cara faktor persekutuan atau
pohon faktor.
6. Dengan faktor persekutuan : dengan mencari faktor-faktornya
kemudian ambil faktor yang sama dan yang terbesar.
7. Dengan pohon faktor : dengan mengalikan semua faktor prima yang
sama yang pangkatnya paling kecil.
Contoh soal :
FPB dari dua bilangan
1. Atika mempunyai 12 apel dan 18 jeruk. Atika ingin membagi buah-buahan
tersebut ke dalam beberapa kantong plastik sedemikian hingga isi tiap
kantong plastik tersebut sama (banyaknya apel di tiap kantong sama,
demikian juga banyak jeruk di tiap kantong sama). Berapakah banyaknya
kantong plastik yang diperlukan oleh Atika? Berapakah banyaknya apel
dan jeruk di masing-masing kantong?
Jawaban :
Cara 1 :
Pohon Faktor
12 18
2 6
2 3
2 9
3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
12 = 2 3
18 = 2 3
Jadi FPB dari 12 dan 18 adalah : 2 3 = 6
Cara 2
Faktor persekutuan
12 = 1,2,3,4,6,12
18 = 1,2,3,6,9,18
FPB dari 12 dan 18 = 1,2,3,6
Nilai terbesar : 6
2. Ibu mempunyai 15 buah jeruk dan 21 buah apel. Buah jeruk dan apel itu
dibagikan kepada beberapa anak. Masing-masing anak menerima jumlah
jeruk dan apel yang sama. Anak yang menerima buah tersebut ada ...
orang.
Jawaban :
Cara 1
Pohon Faktor
15 = 5 3
21 = 7 3
Jadi FPB dari 15 dan 21 adalah 3
Cara 2
Faktor Persekutuan
15 = 1,3,5,15
21 = 1,3,7,21
15 21
3 5 3 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
FPB dari 15 dan 21 : 1,3
Nilai terbesarnya adalah 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan soal di bawah ini dengan tepat!
1. Doni membeli kelereng warna merah dan hijau. Masing-masing 28 buah
dan 72 buah. Dia membeli kelereng memakai keranjang dengan jumlah
yang sama. Jumlah seluruh keranjang yang dibutuhkan Doni adalah.........
2. Dina membeli 63 buah jeruk dan 72 buah anggur untuk diberikan kepada
saudaranya. Setiap saudara Dina harus diberi dengan jumlah yang sama.
Jumlah yang diberikan saudara oleh Dina adlaah....
3. Syifa memiliki 70 bola basket dan 84 bola kasti digudangnya. Bola
tersebut harus dimasukkan ke keranjang dengan jumlah yang sama.
Keranjang yang dipakai untuk menyimpan bola adalah...
4. Sebanyak 56 dokter dan 70 bidan akan dikirim ke daerah pedalaman.
Setiap daerah pedalaman akan menerima dokter dan bidan dengan jumlah
sama banyak. Berapa banyak jumlah daerah yang akan menerima dokter
serta bidan ?
5. UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan menerima bantuan berupa 63 rak
buku, dan 126 papn tulis dari pemerintah. Jika bantuan tersebut akan
dibagikan kebeberapa sekolah dengan jumlah dan jenis sama banyak,
maka ada berapa sekolah yang akan menerima?
Nama :
1. 3.
2. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN DAN KUNCI JAWABAN
Pengetahuan
Indikator 3.6.1 Mengetahui FPB dari dua
bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari.
3.6.2 Memahami FPB dari tiga bilangan
cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Instrumen Lembar soal
1. 28 = 2 7
72 = 2 3
FPB dari 28 dan 72 adalah 2 2 = 4
2. 63 = 3 7
72 = 2 3
FPB dari 63 dan 72 adalah 3 3 = 9
3. 70 = 2 5 7
84 = 2 3 7
FPB dari 70 dan 84 adalah 2 7 14
4. 56 = 2 7
80 = 2 5
FPB dari 56 dan 80 adalah 2 2 2= 8
5. 63 = 3 7
126 = 2 3 7
FPB dari 63 dan 126 3 3 7 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 8b Rencana Pelaksanaan pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Pertemuan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Tema : FPB dan KPK
Subtema : FPB 2 bilangan dan 3 bilangan
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Yustina Ranny Mirlayanti (151134200)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SDN KARANGMLOKO 1
Kelas/Semester : 4 / 1
Pembelajaran : 2
Tema : FPB dan KPK
Subtema : FPB 2 bilangan dan 3 bilangan
Fokus Pembelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : pertemuan 2 (3x35 menit)
A. TUJUAN
1. Siswa mampu mengetahui FPB dari dua bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Siswa mampu memahami FPB dari tiga bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3. Siswa mampu menentukan FPB dari dua bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4. Siswa mampu menyelesaikan FPB dari tiga bilangan cacah dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
B. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan ana sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor
persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktor persekutuan,
faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan
kelipatan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR
3.6.1 Mengetahui FPB dari dua bilangan cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
3.6.2 Memahami FPB dari tiga bilangan cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
4.6.1 Menentukan FPB dari dua bilangan cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
4.6.2 Menyelesaikan FPB dari tiga bilangan cacah dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan cacah dan tiga bilangan
cacah.
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Penugasan, tanya jawab, cermah, dan diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Papan Pohon Faktor
2. Alat/ bahan : Alat tulis
3. Sumber pembelajaran : BPPT Matematika, Tematik terpadu
kurikulum 2013 kelas 4 SD
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintaks PBL Alokasi Waktu
Pembukaan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru mengabsen siswa.
5. Guru mempersiapkan siswa
untuk siap memulai pelajaran
(Apersepsi)
6. Guru mengajak siswa untuk
tepuk semangat. (Motivasi)
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan. (Orientasi)
10 Menit
Inti 1. Siswa diberikan penjelasan
materi tentang faktor
persekutuan terbesar (FPB)
2. Siswa mengamati contoh soal
yang diberikan oleh guru di
depan dengan menggunakan
papan pohon faktor untuk
mencari FPB 3
bilangan.(Mengamati)
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang
Persoalan real diungkapkan Pembagian kelompok
85 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
disampaikan. (Menanya)
4. Siswa di bagi ke dalam
kelompok ( 1 kelompok terdiri
dari 2 siswa)
5. Siswa diberikan LKS tentang
FPB dari dua bilangan.
6. Siswa berdiskusi bersama
dengan teman sebangkunya
untuk mengerjakan soal tentang
FPB dari 3 bilangan cacah.
(Mencoba)
7. Guru mendorong siswa untuk
bekerja sama.
8. Siswa diminta untuk
memahami kembali hasil
diskusinya apakah sudah tepat
atau belum. (Menalar)
9. Bersama dengan teman
sebangkunya siswa
menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
10. Guru dan siswa memberikan
pendapat dari hasil diskusi
kelompok yang berpresentasi.
kecil Kelompok aktif mencari pemecahan masalah Diskusi dalam kelompok kecil menulis temuan Presentasi temuan
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan
hasil penyelidikan bersama.
2. Siswa melakukan refleksi atas
kegiatan yang dilakukan.
3. Guru memberikan tindak lanjut
kepada siswa untuk
Asesmen 10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
mempelajari materi pada
pertemuan minggu depan.
4. Guru menutup pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian (untuk Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan)
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 1
Materi Ajar
Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah
faktor persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar. Sama halnya
dengan KPK, FPB juga dapat ditentukan dengan cara faktor persekutuan atau
pohon faktor.
Dengan faktor persekutuan : dengan mencari faktor-faktornya kemudian
ambil faktor yang sama dan yang terbesar.
Dengan pohon faktor : dengan mengalikan semua faktor prima yang sama
yang pangkatnya paling kecil.
Contoh soal :
FPB dari tiga bilangan
1. Udin mempunyai 18 kelereng warna merah, 24 warna biru, dan 42 warna
kuning. Kelereng tersebut akan dimasukkan dalam kantong-kantong
plastik dengan komposisi yang sama. Berapa kantong yang dapat di buat
Udin?
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Cara 1
Pohon Faktor
18 24
2 9
3 3
2 12
3 2
2 6
42
2 21
3 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
18 = 2 3
24 = 2 3
42 = 2 3 7
FPB dari 18, 24 dan 42 adalah 2 3 = 6
Cara 2
Faktor Persekutuan
18 = 1,2,3,6,9,18
24 = 1,2,3,4,6,8,12,24
42 = 1,2,3,6,7,14,21,42
FPB dari 18,24, dan 42 : 1,2,3,6
Nilai terbesarnya adalah 6
2. Mukidi memiliki 24 sabun mandi, 36 sikat gigi, dan 48 pasta gigi. Dia
ingin membuat paket sebanyak-banyaknya dari ketiga barang tersebut
dengan jumlah barang yang sama banyak pada tiap paketnya. Bantulah
Mukidi untuk menentukan:
a. Berapa paket paling banyak yang dapat dibuat Mukidi?
b. Berapa banyak sabun mandi, sikat gigi, dan pasta gigi yang harus
dimasukkan dalam tiap paket?
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Cara 1
Pohon Faktor
24
2 12
3 2
2 6
36
2 18
3 2
2 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
24 =2 3
36 = 2 3
48 = 2 3
Jadi FPB dari 24, 36, dan 48 adalah 2 3 12
Cara 2
Faktor Persekutuan
24 = 1,2,3,4,6,8,12,24
36 = 1,2,3,4,6,9,12,18,36
48 = 1,2,3,4,6,8,12,16,24,48
FPB dari 2436, dan 48 : 1,2,3,4,6,12
Nilai terbesarnya adalah 12
48
2 24
2 3
2 12
6 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan soal di bawah ini dengan tepat!
1. Bayu mempunyai 72 bola kuning, 84 bola hijau, dan 90 bola biru. Bola
akan dimasukkan ke dalam keranjang dengan jumlah yang sama. Jumlah
keranjang yang harus disediakan oleh Bayu adalah ...
2. Sandy membeli 16 bunga mawar, 24 bunga matahari, dan 32 bunga
anggrek. Bunga tersebut dirangkai dengan jumlah yang sama. Rangkaian
yang dibutuhkan Sandy adalah...
3. Adi membeli 48 pulpen, 56 pensil dan 64 spidol. Setiap Adi membeli
benda tersebut dibutuhkan tempat kotak dengan jumlah yang sama.
Tempat kotak yang dibutuhkan Adi adalah ....
4. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga akan membagikan 84 komputer,
60 proyektor, dan 54 printer ke beberapa sekolah. Setiap sekolah akan
menerima barang dengan jenis dan jumlah yang sama. Ada berapakah
jumlah sekolah yang akan menerima barang tersebut?
5. Ibu mempunyai persediaan 72 kancing baju warna merah, 126 berwarna
biru, dan 120 kancing berwarna hijau. Kacing-kancing tersebut dimasukan
ke dalam beberapa kotak. Setiap kotak berisi dengan jumlah yang sama
banyak. Berapa banyak kancing yang ada dalam setiap kotaknya?
Nama :
1. 3.
2. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 4
Instrumen Penilaian dan Kunci Jawaban
Pengetahuan
Indikator 3.6.1 Mengetahui FPB dari dua
bilangan cacah dalam kehidupan
sehari-hari.
3.6.2 Memahami FPB dari tiga bilangan
cacah dalam kehidupan sehari-
hari.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Instrumen Lembar soal
1. 72 =2 3
84 = 2 3 7
90 = 2 3 5
FPB dari 72,84 dan 90 adalah 2 3 6
2. 16 = 2
24 = 2 3
32 = 2
FPB dari 16, 24, dan 32 adalah 2 2 2 8
3. 48 = 2 3
56 = 2 7
64 = 2
FPB dari 48,56, dan 64 adalah 2 2 2 8
4. 84 = 2 3 7
60 = 2 3 5
54 = 2 3
FPB dari 84, 60, dan 54 adalah 2 3 6
5. 72 = 2 3
126 = 2 3 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
120 = 2 3 5
FPB dari 72, 126, dan 120 adalah 2 3 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 9Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
Indikator No. Item Positif Item Negatif
Menunjukkan ketertarikan
belajar pada mata pelajaran
Matematika
1.
Saya senang mengikuti
pelajaran Matematika di
kelas.
2.
3.
Saya tidak menyukai mata
pelajaran Matematika karena
sulit.
Saya lebih suka mengisi
waktu libur dengan bermain
daripada belajar mata
pelajaran Matematika.
Memiliki partisipasi dalam
kegiatan belajar khususnya
mata pelajaran Matematika
6.
Jika guru mengajukan
pertanyaan mengenai mata
pelajaran Matematika di
kelas, saya berani untuk
menjawab pertanyaannya.
9.
17.
Saya lebih suka belajar
sendiri daripada belajar
berkelompok.
Saya malu bertanya kepada
guru mengenai materi
Matematika yang belum
dapat dipahami.
Memiliki kemauan diri
untuk aktif dalam kegiatan
belajar khususnya pada
mata pelajaran Matematika
4.
5.
10.
Saya suka mengerjakan
soal-soal Matematika
walaupun tidak disuruh
oleh guru.
Saya suka membaca bahan
bacaan mata pelajaran
Matematika.
Saya memberikan
pendapat ketika berdiskusi
8.
11.
20.
Saya merasa bosan ketika
mengerjakan soal-soal
Matematika.
Saya malu ketika guru
menyuruh untuk
mengerjakan soal
Matematika di depan kelas.
Saya putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
12.
13.
pada mata pelajaran
Matematika.
Saya mempelajari materi
mata pelajaran Matematika
sebelum diberikan di
sekolah.
Saya mempelajari kembali
di rumah mengenai materi
Matematika yang sudah
didiberikan di sekolah.
mengerjakan ulangan mata
pelajaran Matematika.
Menunjukkan perhatian
terhadap mata pelajaran
Matematika
7.
14.
15.
18.
Saya bertanya kepada guru
apabila belum paham
mengenai materi
Matematika.
Saya membuat ringkasan
materi mata pelajaran
Matematika untuk
mempermudah belajar.
Saya mencatat hal-hal
penting ketika mengikuti
mata pelajaran
Matematika.
Saya memperhatikan
dengan sepenuh hati jika
ada teman yang maju ke
depan untuk menjawab
soal-soal mata pelajaran
19.
16.
Saya melamun ketika
mengikuti pelajaran
Matematika.
Saya berbicara dengan teman
sebangku ketika guru
menjelaskan materi mata
pelajaran Matematika di
depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 10
INSTRUMEN
ANGKET
MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Nama : ……………………………………………….
No. Abs : ……………………………………………….
Kelas : ……………………………………………….
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Tulislah nama dan nomor absen pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah pernyataan dan pertanyaan dengan baik.
3. Pilih satu jawaban yang sesuai dengan keadaan dan pendapat dan keadaan
dengan memberikan tanda centang (√).
4. Keterangan:
SS= sangat setuju, S= setuju, TS= tidak setuju, STS= sangat tidak setuju
5. Kerjakan semua nomor, jangan sampai ada nomor yang terlewati.
6. Jawaban Anda tidak ada yang benar ataupun salah karena bukan merupakan
tes atau ulangan.
7. Jawaban Anda dijamin kerahasiaannya.
8. Setelah selesai, kumpulkan angket ini.
INSTRUMEN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA
No Pernyataan SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1 Saya lebih suka mengisi waktu libur dengan
bermain daripada belajar mata pelajaran
Matematika.
2 Saya suka mengerjakan soal-soal Matematika
walaupun tidak disuruh oleh guru.
3 Saya memberikan pendapat ketika berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
pada mata pelajaran Matematika.
4 Jika guru mengajukan pertanyaan mengenai mata
pelajaran Matematika di kelas, saya berani untuk
menjawab pertanyaannya.
5 Saya bertanya kepada guru apabila belum paham
mengenai materi Matematika.
6 Saya merasa bosan ketika mengerjakan soal-soal
Matematika.
7 Saya merasa bosan ketika menegrjakan soal-soal
matematika.
8 Saya malu ketika guru menyuruh untuk
mengerjakan soal Matematika di depan kelas.
9 Saya mempelajari materi mata pelajaran
Matematika sebelum diberikan di sekolah.
10 Saya mempelajari kembali di rumah mengenai
materi Matematika yang sudah didiberikan di
sekolah.
11 Saya membuat ringkasan materi mata pelajaran
Matematika untuk mempermudah belajar.
12 Saya berbicara dengan teman sebangku ketika
guru menjelaskan materi mata pelajaran
Matematika di depan kelas.
13 Saya malu bertanya kepada guru mengenai materi
Matematika yang belum dapat dipahami.
14 Saya memperhatikan dengan sepenuh hati jika
ada teman yang maju ke depan untuk menjawab
soal-soal mata pelajaran Matematika.
15 Saya putus asa ketika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan ulangan mata pelajaran Matematika.
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 11
Nama :
Kelas :
SOAL TES
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan
tepat !
1. Dua buah pita mempunyai panjang 48 cm dan 36 cm. Pita tersebut akan
dipotong menjadi beberapa bagian yang sama panjang. Berapa ukuran
terpanjang untuk setiap potongnya?
2. Disebuah desa terdapat 60 anak berusia 7-10 tahun, 120 anak berusia 11-14
tahun, dan 150 anak berusia 15-18 tahun. Akan dibentuk kelompok lintas
alam yang anggotanya akan di campur dalam jumlah yang sama.
a. Tentukan banyaknya kelompok yang dapat dibentuk!
b. Tentukan banyaknya anak berusia 7-10 tahun, 11-14 tahun dan 15-18
tahun dalam tiap kelompok!
3. Pak Iwan akan membagikan 105 kg bibit kacang dan 60 kg bibit kedelai
kepada para kelompok tani yang ada. Jika setiap kelompok menerima
jumlah dan jenis yang sama. Maka berapa banyak kelompok tani tersebut?
4. Pak Joko akan membagikan 48 kg beras, 64 kg telur, dan 80 kg gula pasir,
yang akan dibagikan kepada beberapa tetangganya dalam bentuk paket
lebaran. Dalam setiap paket itu terdiri dari 3 jenis barang yaitu beras, telur,
dan gula pasir. Berapa banyak paket lebaran yang akan dibuat oleh Pak
Joko?
5. Pada siang hari Media di suruh ibunya untuk membeli telur ayam sebanyak
60 butir dan telur itik sebanyak 80 butir. Setelah selesai membeli telur,
Media membantu ibu untuk memasukkan telur ayam dan telur itik tersebut
ke dalam plastik dengan isi yang sama dan perbandingannya pun juga sama.
Berapa plastik yang dibutuhkan dan berapa banyak butir telur ayam dan
telur itik pada setiap masing-masing plastik tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
6. SD Negeri Yogyakarta akan diadakan suatu pelatihan yang akan dihadiri
oleh 28 guru IPA, 70 guru Bahasa Indonesia, dan 56 guru Matematika.
Seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang
sama banyak yaitu guru Bahasa Indonesia, guru IPA, guru Matematika. Ada
berapa banyak kelompok yang dapat dibuat?
7. Pak Andi akan menanam 120 bibit buah naga dan 144 bibit buah melon,
yang akan dibuat menjadi barisan yang sama banyak. Berapa jumlah bibit
buah naga dan bibit buah melon pada tiap baris?
8. Rian mempunyai 54 kelereng hijau, 63 kelereng merah, dan 72 kelereng
kuning. Kelereng-kelereng tersebut akan dimasukkan dalam beberapa
kantong plastik dengan sama banyak, berapa kantong plastik yang
dibutuhkan Rian?
9. Kepala sekolah akan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.
Hadiah yang dibagikan berupa 24 piala dan 56 buku. Jika setiap siswa yang
berprestasi mendapat hadiah yang sama berupa piala dan buku, maka paling
banyak siswa beprestasi yang akan mendapatkan hadiah ada ....
10. Seorang pedagang kaki lima membeli barang berupa 72 sabuk, 24 kaos
kaki, dan 48 topi. Ketiga jenis barang tersebut akan dikemas ke dalam
kantong palstik dengan jumlah sama banyak. Maka setiap kantong plastik
ada ... sabuk, ....kaos kaki dan ....topi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 12a Rekap Nilai Expert Judgement RPPPertemuan I
No Aspek yang Dinilai Expert Judgement Rerata
Skor
Guru I Guru II Guru
III
Total
A. Identitas mata Pelajaran
1. Terdapat : satuan pendidikan,
kelas, semester,
program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan.
4 3 4 3.6
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan
Kompetensi Dasar.
3 3 3 3
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja.
3 3 3 3
3. Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
3 3 3 3
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
3 3 3 3
C. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indicator 3 3 3 3
2. Kesesuaian dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
4 3 4 3.6
3. Keruntutan materi ajar. 3 3 3 3
D. Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
3 Keruntutan uraian materi ajar. 3 3 3 3
E. Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik.
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
F. Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
G. Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
H. Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
3 3 4 3.3
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomuikasikan)
3 3 4 3.3
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
3 3 4 3.3
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
5 Kesesuaian lokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi.
3 3 3 3
I. Rancangan penliaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan
instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3 3 3 3
2 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian sikap
3 3 3 3
3 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan.
3 3 3 3
4 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan.
3 3 3 3
Jumlah Skor 95.1
Rata-rata 3.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 12b Rekap Nilai Expert Judgement RPPPertemuan II
No Aspek yang Dinilai Expert Judgement Rerata
Skor
Guru I Guru II Guru
III
Total
A. Identitas mata Pelajaran
1. Terdapat : satuan pendidikan,
kelas, semester,
program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan.
4 3 4 3.6
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan
Kompetensi Dasar.
3 3 3 3
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja.
3 3 3 3
3. Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
3 3 3 3
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
3 3 3 3
C. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indicator 4 3 3 3.3
2. Kesesuaian dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
4 3 4 3.3
3. Keruntutan materi ajar. 3 3 3 3
D. Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
3 Keruntutan uraian materi ajar. 3 3 3 3
E. Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
4 3 3 3.3
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik.
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
F. Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
G. Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 3 3 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3 3 3 3
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3 3 3 3
H. Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
4 3 4 3.6
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomuikasikan)
4 3 4 3.6
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
3 3 4 3.3
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
5 Kesesuaian lokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi.
3 3 3 3
I. Rancangan penliaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan
instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3 3 3 3
2 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian sikap
3 3 3 3
3 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan.
3 3 3 3
4 Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan.
3 3 3 3
Jumlah Skor 96
Rata-rata 3.09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 13Rekap Nilai Expert Judgement Kuisioner
No Komponen Penilaian Expert Judgement Rata-rata
Komentar/Saran Guru
I Guru
II Guru III
1. Kelengkapan unsur-unsur
skala.
3 3 3 3
2. Kesesuaian antara indikator
dengan item-item
pernyataan.
3 3 3 3
3. Ketepatan pemilihan kata
dalam skala.
3 3 3 3
4. Terdapat pernyataan positif
dan negatif.
3 3 3 3
5. Kejelasan perintah dalam
skala.
3 3 3 3
6. Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis
baku.
3 3 3 3
7. Pernyataan tidak bermakna
ganda.
3 3 3 3
8. Pernyataan tidak membuat
responden berpikir terlalu
berat.
3 3 3 3
9. Pernyataan tidak terlalu
panjang.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
10. Kesesuaian konstruk dengan
tujuan penelitian.
3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 14RekapNilai Expert Judgment Tes
No
Item
Validator Rata-
rata
Komentar/Saran Perbaikan
1 2 3
1 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
2 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
3 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
4 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 : 5 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
6 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
7 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 : 8 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
9 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
10 3 3 3 9 Validator 1 :
Validator 2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Validator 3 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 15 Hasil Perhitungan SPSS Angket
Jumlah
Item 1
Pearson Correlation .207
Sig. (2-tailed) .272
N 30
Item 2
Pearson Correlation .354
Sig. (2-tailed) .055
N 30
Item 3
Pearson Correlation .592**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
Item 4
Pearson Correlation .632**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 5
Pearson Correlation .648**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 6
Pearson Correlation .698**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 7
Pearson Correlation .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 8
Pearson Correlation .570**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
Item 9
Pearson Correlation -.122
Sig. (2-tailed) .520
N 30
Item 10
Pearson Correlation .634**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 11
Pearson Correlation .632**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Item 12
Pearson Correlation .711**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 13
Pearson Correlation .547**
Sig. (2-tailed) .002
N 30
Item 14
Pearson Correlation .417*
Sig. (2-tailed) .022
N 30
Item 15
Pearson Correlation .338
Sig. (2-tailed) .068
N 30
Item 16
Pearson Correlation .764**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 17
Pearson Correlation .719**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
Item 18
Pearson Correlation .561**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
Item 19
Pearson Correlation .294
Sig. (2-tailed) .115
N 30
Item 20
Pearson Correlation .588**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
Jumlah
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.834 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 16 Hasil Perhitungan SPSS Soal Tes
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11
item1
Pearson Correlation 1 .929** .693** .666** .446* .783** .783** -.707** .489** .489** .823**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .014 .000 .000 .000 .006 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item2
Pearson Correlation .929** 1 .636** .731** .398* .856** .856** -.761** .569** .569** .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item3
Pearson Correlation .693** .636** 1 .690** .737** .636** .636** -.603** .793** .480** .835**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item4
Pearson Correlation .666** .731** .690** 1 .631** .870** .731** -.605** .591** .591** .872**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item5
Pearson Correlation .446* .398* .737** .631** 1 .398* .398* -.394* .562** .562** .689**
Sig. (2-tailed) .014 .029 .000 .000 .029 .029 .031 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item6
Pearson Correlation .783** .856** .636** .870** .398* 1 .856** -.623** .569** .569** .879**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item7 Pearson Correlation .783** .856** .636** .731** .398* .856** 1 -.623** .713** .713** .901**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item8
Pearson Correlation -.707** -.761** -.603** -.605** -.394* -.623** -.623** 1 -.484** -.484** -.629**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .031 .000 .000 .007 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item9
Pearson Correlation .489** .569** .793** .591** .562** .569** .713** -.484** 1 .569** .792**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .000 .001 .001 .001 .000 .007 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item10
Pearson Correlation .489** .569** .480** .591** .562** .569** .713** -.484** .569** 1 .748**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .007 .001 .001 .001 .000 .007 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item11
Pearson Correlation .823** .857** .835** .872** .689** .879** .901** -.629** .792** .748** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.863 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 17Hasil perhitungan SPSS Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Minat Belajar .121 31 .200* .919 31 .022
Hasil Belajar .125 31 .200* .941 31 .086
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji Homogenitas Varian
Test of Homogeneity of Variances
Minat Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.259 6 22 .316
3. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Square
s
df Mean
Square
F Sig.
Hasil Belajar
* Minat
Belajar
Between
Groups
(Combined) 124.35
813 9.566
2.98
8.018
Linearity 29.175 1 29.1759.11
4.008
Deviation
from
Linearity
95.182 12 7.9322.47
8.043
Within Groups 54.417 17 3.201
Total 178.77
430
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 18
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Hasil Belajar * Minat Belajar .404 .163 .834 .696
Correlations
Minat Belajar Hasil Belajar
Minat Belajar
Pearson Correlation 1 .404*
Sig. (2-tailed) .024
N 31 31
Hasil Belajar
Pearson Correlation .404* 1
Sig. (2-tailed) .024
N 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 19a Contoh Instrumen Penelitian Angket Minat Belajar yang
telah Dikerjakan oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 19b Contoh Instrumen Penelitian Angket Minat Belajar yang
telah Dikerjakan oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 20a Contoh Instrumen Penelitian Soal yang Telah dikerjakan oleh
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 20b Contoh Instrumen Penelitian Soal yang Telah dikerjakan oleh
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 21 Foto Kegiatan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
CURRICULUM VITAE
Yustina Ranny Mirlayanti anak pertama dari pasangan Cornelius Puji Sularto dan
Maria Sumirah yang lahir di Bangunrejo pada tanggal 11 Mei 1997. Pendidikan
awal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 2 Sugihwaras Musi Rawas, Sumatera
Selatan pada tahun 2004-2009. Pendidikan selanjutnya yaitu di SMP N
Bangunrejo, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada tahun 2009-2012. Pendidikan
Selanjutnya yaitu di SMA Xaverius Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada tahun
2012-2015. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
tahun 2015-2019. Di bawah ini adalah daftar kegiatan yang pernah diikuti oleh
penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma.
No. Nama Kegiatan Tahun Peran
1. PPKM-1 2015 Peserta
2. PPKM-2 2016 Peserta
3. Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2016 Peserta
4. English Club 2015-2017 Peserta
5. Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2016 Peserta
6. Inisiasi Fakultas (INFISA) 2015 Peserta
7. INSIPRO PGSD 2015 2015 Peserta
8. Pekan Kreativitas Mahasiswa 2017 Anggota Seksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
9. Kuliah Umum Masa Depan Toleransi di
Tangan Guru
2016 Peserta
10. WEEK-END MORAL 2016 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI