meningkatkan minat belajar thaharah dalam …

16
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 117 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM MEMBERSIHKAN NAJIS DAN HADAS UNTUK TINGKAT MTS DENGAN MEDIA POP-UP BOOK Increase learning interest Thaharah in Cleaning Unclean and Hadas for MTs With Media Pop Up Book M. Said Alamsyah, Rinanda Purba Program pendidikan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama [email protected], [email protected] ABSTRAK Bersuci adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap ummat muslim sebelum beribadah. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada seluruh manusia yang bertuhankan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Untuk itu diajarkanlah bersuci kepada manusia terkhususnya ummat islam agar menyempurnakan ibadah. Saat ini banyak ummat islam yang belum terlalu paham bahkan cenderung belum tau cara bersuci yang benar sesuai syariat islam dikarenakan kurangnya minat membaca masyaraka terkhusus remaja saat init. Untuk itu diperlukan media yang kreatif agar remaja tertarik mempelajari cara bersuci yang benar. Salah satu media kreatif yang mampu menarik minat remaja adalah dengan pop up book. Pop up book sendiri masih belum banyak dikenal masyarakat sebab kurangnya sarana untuk mengenalkan pop up book pada masyarakat. Sejalan dengan kurang dikenalnya pop up book dan juga kurangnya minat remaja dalam mempelajari bersuci maka harus dikenalkan agar masyarakat tau ilmu pengetahuan yang menarik dan kreatif. Kata Kunci : Pop Up Book Najis dan Hadas. ABSTRACT Purification is a must-do for every Muslim before worship. It is conveyed by the Prophet sallallaahu alaihi Wasallam to all mankind who obey Allah Subhanahu Wa Ta'ala. For this reason be taught purification to humankind especially to Islam in order to perform worship. Today many Muslim people do not even understand the proper way of purifying the Islamic law due to the lack of interest in reading especially teenagers. For this, creative media is needed to get teens interested in learning how to properly clean.One of the creative mediums that can appeal to teens is the pop up book. Pop up books themselves are not widely known because of the lack of means to introduce pop up books to the community. In line with the lesser known pop up book and also the lack of interest in teenagers learning to be clean, it should be introduced to the community of knowledgeable and creative science. Keywords: Pop Up Book Unclea and Hadas. 1. PENDAHULUAN Thaharah adalah salah satu pembahasan yang penting dalam agama Islam terkusus bagi pendidikan usia remaja sebelum beribadah. Thaharah diambil dari bahasa Arab yang artinya suci atau bersih. Menurut istilah, Thaharaha dalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang terbawa/terdapat pada tubuh. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”(HR.Muslim). Selain itu, Thaharah dinilai sangat penting karena merupakan kunci dan

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 117

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH

DALAM MEMBERSIHKAN NAJIS DAN HADAS

UNTUK TINGKAT MTS DENGAN MEDIA POP-UP

BOOK

Increase learning interest Thaharah in Cleaning Unclean and Hadas for MTs With Media Pop

Up Book

M. Said Alamsyah, Rinanda Purba

Program pendidikan Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Bersuci adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap ummat muslim sebelum beribadah. Hal ini

disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada seluruh manusia yang

bertuhankan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Untuk itu diajarkanlah bersuci kepada manusia

terkhususnya ummat islam agar menyempurnakan ibadah. Saat ini banyak ummat islam yang belum

terlalu paham bahkan cenderung belum tau cara bersuci yang benar sesuai syariat islam

dikarenakan kurangnya minat membaca masyaraka terkhusus remaja saat init. Untuk itu diperlukan

media yang kreatif agar remaja tertarik mempelajari cara bersuci yang benar. Salah satu media

kreatif yang mampu menarik minat remaja adalah dengan pop up book. Pop up book sendiri masih

belum banyak dikenal masyarakat sebab kurangnya sarana untuk mengenalkan pop up book pada

masyarakat. Sejalan dengan kurang dikenalnya pop up book dan juga kurangnya minat remaja

dalam mempelajari bersuci maka harus dikenalkan agar masyarakat tau ilmu pengetahuan yang

menarik dan kreatif.

Kata Kunci : Pop Up Book Najis dan Hadas.

ABSTRACT

Purification is a must-do for every Muslim before worship. It is conveyed by the Prophet sallallaahu

alaihi Wasallam to all mankind who obey Allah Subhanahu Wa Ta'ala. For this reason be taught

purification to humankind especially to Islam in order to perform worship. Today many Muslim

people do not even understand the proper way of purifying the Islamic law due to the lack of interest

in reading especially teenagers. For this, creative media is needed to get teens interested in learning

how to properly clean.One of the creative mediums that can appeal to teens is the pop up book. Pop

up books themselves are not widely known because of the lack of means to introduce pop up books

to the community. In line with the lesser known pop up book and also the lack of interest in teenagers

learning to be clean, it should be introduced to the community of knowledgeable and creative science.

Keywords: Pop Up Book Unclea and Hadas.

1. PENDAHULUAN

Thaharah adalah salah satu pembahasan yang penting dalam agama Islam terkusus bagi

pendidikan usia remaja sebelum beribadah. Thaharah diambil dari bahasa Arab yang artinya suci

atau bersih. Menurut istilah, Thaharaha dalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas

kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang

terbawa/terdapat pada tubuh.

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Kebersihan itu adalah sebagian

dari iman.”(HR.Muslim). Selain itu, Thaharah dinilai sangat penting karena merupakan kunci dan

Page 2: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

118. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

syarat sah shalat. Disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam “Nabi

Bersabda: Kuncinya shalat adalah suci, penghormatannya adalah takbir dan perhiasannya adalah

salam.”

Hukum Thaharah ialah wajib di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan. Dalam hal ini

banyak ayat Al-qur`an dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menganjurkan agar

kita senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang suci

lagi bersih”. (QS Al Baqarah:222) Karena Thaharah sangat penting bagi kita sebagai umat Islam,

maka sangat penting juga untuk mengetahui syarat wajib untuk melakukan Thaharah. Ada hal-hal

yang harus diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah sebelum melakukan perintah Allah

Subhanahu WaTa'ala.

Thaharah harus diajarkan pada seluruh ummat Muslim, terkhusus bagi para remaja usia 11

sampai 15 tahun. Remaja pada usia ini sudah memasuki akhir baligh atau disebut pendewasaan, maka

dari itu ummat Muslim harus paham permasalahan tentang Thaharah, terkusus bagian membersihkan

najis dan hadas sebelum melaksanakan ibadah baik itu shalat, puasa dan ibadah yang bersifat

kegiatan.

Saat ini minat belajar Thaharah menurun disebabkan metode belajar dengan buku teks

dianggap kurang efisien. Remaja saat ini lebih malas dalam membaca buku teks sebab metode ini

kurang menarik bagi kalangan muda.Fakta ini didukung dengan data dari Indeks Nasional.

Berdasarkan data, tingkat minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-data indeks

tingkat membaca di negara-negara maju berkisar antara 0,45 hingga 0,62.

[5]Merujuk pada hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural

Organization (UNESCO) pada tahun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya

0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku

secara serius (tinggi). Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam

penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pembelajaran menggunakan media kreatif pada media visual atau gambar akan lebih mudah

diingat. Menurut Bobby Hartanto, M.Psi dalam acara konferensi Smart Parents Membantu Orangtua

Gali Potensi Anak Pada Golden Periode di Annex Building Wisma Nusantara Complex, Kamis

(22/7/2010) "Otak manusia itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna.

Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan membuat segala sesuatu menjadi

lebih hidup". Bisa dipastikan bahwa metode belajar dengan gambar dan warna menambah ingatan

pada otak cukup baik dari metode belajar dengan tulisan.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengembangkan metode belajar dengan menggunakan

gambar dan warna, serta menambahkan tulisan untuk pelengkap dalam menjabarkan

pembelajaran.Media belajar kreatif tersebut salah satunya adalah bukupop-up.

Pop-up merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang di Indonesia kini

semakin digemari dan sedang berkembang. Salah satu kelebihan buku pop-up selain memberkan

visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki

dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang

dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat

mengeluarkan bunyi. Hal-hal seperti ini membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk

dinikmati (Dzuanda, 2009:2).

Dengan mengunakan buku pop-up dalam belajar dapat meningkatkan ingatan siswa dalam

mempelajari cara membersihkan najis dan hadas. Tujuan dari penelitian ini agar generasi muda/i

muslim bisa lebih baik dalam beribadah dan juga bisa meningkatkan ketaan dalam beribadah.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah data primer dan data

skunder.

1. Data Primer

1. Buku

Dalam pencarian data, penulis mengumpulkan beberapa buku sebagai acuan

pencarian data dalam membuat karya mengenai membersihkan najis dan hadas.

Page 3: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 119

Beberapa buku yang penulis ambil sebagai acuan diantaranya adalah “Panduan

Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Shalat” Oleh Ust. Abu Sakhi, “Rahasia

Bersuci” Oleh Al-Ghazali, “Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi” Oleh

Rusyja Rustam dan Zainal A. Haris sebagai acuan pencarian data sebagai konten

dalam karya.

2. Data Skunder

1. Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada beberapa Ustadz agar menguatkan

data yang telah didapat dari buku. Beberapa Ustaz itu antara lain Ustaz Lukman

Siregar. A.Md, Ustaz Zulkarnain Siregar.S.Thi Ustaz Irham. S.Pd.I.

2. Riset melalui Kuesioner

Selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan pencarian data dengan

memberikan kuesioner pada siswa/i MTs Al-Washliyah Kolam. Dari empat ratus

siswa penulis memberikan kuesioner pada enam kelas dengan masing masing satu

kelas berjumlah dua puluh empat siswa dan siswi dari kelas satu, kelas dua dan

kelas sesuai dengan jenis kelamin yang berbeda.

Gambar 1. Pengambilan Data dengan Kuesioner

(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)

Dari enam kelas di MTs Al-Washliyah Kolam ada sekitar 20 siswa yang menyukai membaca

buku tanpa gambar dari kelas satu dan selebihnya lebih suka membaca buku dengan gambar dengan

total 144 dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Setelah melakukan riset melalui kuesioner penulis menyimpulkan hasil dari jawaban para

siswa. Jawaban tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Apa kamu tau Thaharah?

Ada sekitar 25% siswa/i menjawab sangat tau, 50% siswa/i menjawab tau sedangkan 25%

menjawab kurang tau.

Gambar 2. Hasil Kuesioner Pertanyaan Pertama

(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)

Page 4: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

120. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

2. Menurut kamu, Thaharah itu penting atau tidak bagi keseharian?

Ada sekitar 25% siswa/i menjawab sangat penting, sedangkan 75% menjawab penting.

Gambar 3. Hasil Kuesioner Pertanyaan Kedua

(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)

3. Kamu lebih suka membaca buku yang penuh tulisan atau buku dengan gambar?

Sekitar 15% siswa/i menjawab suka (dengan maksud buku penuh tulisan), dan 85% siswa/i

menjawab tidak suka (dengan maksud buku dengan gambar).

Gambar 4. Hasil Kuesioner Pertanyaan Ketiga

(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)

4. Jelaskan arti dari gambar-gambar dibawah ini!

a. b. c.

Ada berbagai jawaban dari beberapa siswa, namun mereka menjawab dengan benar sesuai

pada gambar namun dengan penulisan mereka masing-masing.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Data

Tahap pengolahan data yang diperoleh dari subjek penelitian, kemudian diuraikan kembali

menjadi beberapa kategori sehingga data yang dikumpulkan mampu menjadi sebuah solusi.

Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan metode S.W.O.T.

Strengths Kekuatan yang dimaksud pada Pop Up Book Najis dan Hadas ini adalah

menarik minat anak remaja usia 11 sampai 16 tahun. Sebab usia ini masih

cenderung suka dengan gambar, warna dan bentuk yang unik.

Weaknesses Kelemahan dalam Pop Up Book Najis dan Hadas ini yaitu sedikit rumit

dalam pembuatannya. Selain pembuatannya yang rumit penggunaannya

Page 5: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 121

juga cukup rumit bila belum paham dalam menggunakannya. Selain itu juga

mudah rusak bila sering digunakan.

Opportunities Peluang dalam Pop Up Book Najis dan Hadas ini yaitu sebagai pelopor

pertama dalam media pembelajaran dalam hal Thaharah.

Threats Ancaman yang akan terjadi anatara lain tergesernya Pop Up Book

yang penulis buat dengan Pop Up Book yang akan dibuat oleh penulis

yang lain .

2. Ide kreatif

Ide kreatif yang penulis jabarkan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan Pop Up Book

Najis dan Hadas. Ide kreatif tersebut terbagi dalam beberapa bagian yang ada dibawah ini.

a. Metode berfikir

Dalam metode berpikir penulis menggunakan metode mind mapping dalam

pembuatan PopUp Book Najis dan Hadas. Penulis juga mendesain beberapa bagian

bentuk pop up dengan gambar-gambar yang membentuk suasana yang pas dengan judul

pada setiap halaman pop up. Penulis menjabarkan mind mapping dengan sebagai

berikut.

Gambar 5. Mind Mapping Pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

b. Tema

Dalam pemilihan tema penulis memilih tema kreatif dalam pembuatan pop up book

Najis dan Hadas. Alasan penulis mengambil tema kreatif sebab kreatif dapat

menumbuhkan ide ide baru dalam pembuatan pop up book ini. Selain itu kreatif juga

sangat diminati dalam beberapa hal seperti komersil, teknologi dan juga ilmu

pengetahuan.

c. Target Pengguna

Adapun target pengguna terdiri dari demografis, psikografis, geografis sebagai

berikut:

- Demografis

Ruang lingkup masyarakat yang di targetkan adalah remaja usia 11-15

tahun. Jenis kelamin untuk ruang lingkup masyarakat antara lain laki-laki dan

perempuan. Kelas sosial untuk ruang lingkup masyarakat yaitu semua kalangan

sosial baik dari kalangan sosial kebawah sampai keatas.

- Psikografis

Sasaran yang dituju adalah para generasi muda dengan menyandang status

agama islam agar mereka memahami kebersihan dengan baik dan benar menurut

syariat islam.

- Geografis

Adapun Sasaran pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas adalah Sekolah MTs

yang ada di Desa Kolam.

Page 6: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

122. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

d. Target Pengguna

Strateg kreatif yang penulis pilih adalah dengan Pop Up Book. Pop Up Book

memiliki banyak kelebihan yang sesuai dengan target pengguna. Selain itu penulis juga

memberikan beberapa hal kreatif dalam penyajian karya agar target pengguna tidak

jenuh. Hal kreatif yang penulis berikan adalah interaksi antara pengguna dengan media

Pop Up Book yang digunakan.

3. Konsep Media

Konsep media yang penulis gunakan dalam media utama adalah Pop Up Book. Alasan penulis

memilih Pop Up Book antara lain Ilustrasi dalam cerita bergambar terlihat lebih menarik dan jelas,

Memberikan kejutan dalam setiap halaman, meningkatkan daya imajinasi anak, memahami isi dari

buku tersebut, membantu anak memahami dan mengerti materi pembelajaran yang disampaikan

guru.

Selain itu penulis juga menggunakan beberapa media pendukung antara lain gantungan kunci

akrilik, pin dan juga stiker. Gantungan kunci akrilik cukup populer pada saat ini, selain itu akrilik

terkesan mewah dalam penyajian kemasan. Pin cukup efektif untuk menjadi media pendukung dalam

pengenalan Pop Up Book dimana penggunaanya sangat efisien karena mudah dipasang pada benda

benda sehari-hari seperti, baju, jaket, tas, dan benda lainnya. Stiker adalah salah satu media

pendukung yang cukup efektif dalam pengenalan Pop Up Book sebab bisa ditempelkan pada media

apa saja seperti laptop, komputer, telepon genggam, dan benda-benda lainnya.

4. Visualisasi

Visualisasi yang penulis buat antara lain sebagai betikut:

- Pengembangan Elemen Visual

Dalam pengembangan elemen visual penulis membuat sketsa dasar dalam

pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas dari bagian sampul depan, halaman satu

sampai sepuluh hingga sampul belakang.

Gambar 6. Sketsa Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

- Alternatif Desain

Setelah penulis membuat sketsa Pop Up Book maka masuk pada tahap

pembuatan. Ada dua alternatif desain yang penulis buat hingga mendapatkan hasil

yang telah dipilih, alternatif desain yang penulis buat antara lain sebagai berikut:

Page 7: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 123

Gambar 7. Dua Alternatif Desain Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

- Desain Terpilih

Dari kedua alternatif desain terpilih salah satu desain yang sesuai dan

memiliki kelebihan yang cukup menarik. Alternatif desain yang terpilih adalah

alternatif desain kedua.

Gambar 8. Desain Terpilih Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

5. Deskripsi Karya

a. Media Utama

Media utama yang penulis gunakan adalah Pop Up Book. Konsep yang

penulis berikan pada Pop Up Book ini adalah keagamaan yaitu agama islam. Alasan

penulis mengambil konsep agama sebab pergaulan zaman sekarang cukup

mempengaruhi remaja pada hal negatif hingga lupa pada ibadah kepada Allah

Subhanahu Wa Ta'ala (Tuhan bagi umat islam) terkhusus pada bagian pembersihan

diri sebelum beribadah.

Gambar 9. Media Utama Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

- Ilustrasi Gamba

Dalam penggunaan ilustrasi gambar, penulis sangat berhati-hati sebab

dalam islam ada pembahasan yang tidak boleh membuat gambar mirip dengan

makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Untuk itu penulis

membuat gambar ilustrasi manusia tanpa mata dan hidung agar tidak menyerupai

makhluka hidup.

Page 8: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

124. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 10. Ilustrasi Manusia Berdarah pada Pop Up Book Najis

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

Selain ilustrasi manusia penulis juga membuat ilustrasi gambar dengan

menggunakan hewan sesuai dengan materi yang ada pada karya. Hewan yang

digunakan antara lain singa untuk penjelasan bangkai pada najis sedang, serta

menggunakan siluet kucing untuk gambar ilustrasi pada bagian hadas kecil bagian

tidur sebab kucing tidur 12 sampai 16 jam dalam sehari.

Gambar 11. Bangkai Singa pada Pop Up Book Najis

dan kucing tidur pada Pop Up Book Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

- Teknik Pop Up

Dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas penulis menggunakan

beberapa teknik Pop Up antara lain sebagai berikut:

Pop Up V-fold

Teknik ini sangat mudah yaitu dengan memanfaatkan bagian lipatan

pada buku. Cara membuatnya cukup dengan menempelkan bagian yang

akan dibuat timbup pada bagian kanan dan kiri halaman agar gambar bisa

timbul.

Gambar 12. Teknik V-Fold pada Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

Lift the Flap

Cara menggunakan teknik ini sama dengan membuka jendela atau

pintu, cukup menempelkan kertas untuk menutup bagian yang ingin ditutup

dan bisa dibuka seperti pintu.

Gambar 13. Teknik Lift the Flap pada Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)

Page 9: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 125

Pull-Tab Pull Tab adalah teknik pop up dengan cara menarik satu bagian agar

bagian tersebut bisa keluar dan bisa dilihat. Cara membuatnya cukup dengan

memasukkan bagian yang akan disembunyikan pada bagian yang akan

menutup, jangan lupa untuk menyisakan sedikit bagian agar bisa ditarik.

Gambar 14. Teknik Pull Tab pada Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Rotating Pop-Up

Teknik ini mirip seperti gerakan pembersih kaca depan mobil.

Cara membuatnya dengan memberikan sambungan pada bagian yang

sudah ditentukan untuk menjadi titik tumpu penggeser bagian yang

ingin ditutup, bisa menggunakan kancing atau dengan benang sebagai

pengikat.

Gambar 15. Teknik Rotating Pop-Up pada Pop Up Book

Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Poket Pop-Up

Seperti namanya, teknik ini mirip seperti kantong pada baju. Cara

membuatnya cukup dengan memberikan kantong sesuai ukuran yang ingin

dimasukan pada bagian tersebut.

Gambar 16. Teknik Poket Pop-Up pada

Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

- Font

Penjelasan dalam Pop Up Book Najis dan Hadas menggunakan font Times

New Roman. Times New Roman adalah jenis font dengan serif sebab memiliki kesan

tegas, ukuran yang sesuai dengan penjelasan dalam penyampaian informasi. Selain

itu Times New Roman adalah font resmi yang paling banyak digunakan dalam

pembuatan dokumen.

Page 10: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

126. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 17. Font Times New Roman

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

- Softare

Softare yang digunakan dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas

adalah Adobe Photoshop CS5. Software ini cukup membantu penulis dalam

pembuatan desain digital Pop Up Book Najis dan Hadas termasuk beberapa karakter

yang akan dimasukkan dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas.

Gambar 18. Software Adobe PhotoShop CS5

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

b. Media Pendukung

Ada beberapa media pendukung yang penulis gunakan dagar media utama dapat

dikenal masyarakat terutama target pengguna antara lain sebagai berikut:

- Gantungan Kunci Akrilik

Gantungan kunci akrilik cukup populer pada saat ini, selain itu akrilik

terkesan mewah dalam penyajian kemasan. Tidak hanya sebagai gantungan

kunci, bisa juga digunakan sebagai hiasan tas.

Gambar 19. Media Pendukung Gantungan Kunci Akrilik

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Page 11: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 127

- Pin

Pin cukup efektif untuk menjadi media pendukung dalam pengenalan

Pop Up Book dimana penggunaanya sangat efisien karena mudah dipasang pada

benda benda sehari-hari seperti, baju, jaket, tas, dan benda lainnya

Gambar 20. Media Pendukung Pin

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

- Stiker

Stiker adalah salah satu media pendukung yang cukup efektif dalam

pengenalan Pop Up Book sebab bisa ditempelkan pada media apa saja seperti

laptop, komputer, telepon genggam, dan benda-benda lainnya

Gambar 21. Media Pendukung Stiker

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

c. Buku Panduan Karya

Selain media utama dan media pendukung diperlukan juga buku panduan agar

memudahkan target pengguna untuk menggunakan Pop Up Book Najis dan Hadas.

Buku panduan karya berisikan tata cara penggunaan karya utama, selain itu juga

menjelaskan beberapa alasan dalam pemilihan karakter gambar ilustrasi dan pemilihan

tulisan.

Gambar 22. Buku Panduan Karya

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

d. Poster Proses Perancangan

Poster perancangan diperlukan agar masyarakat tau bagaimana penulis merancang

Pop Up Book Najis dan Hadas.

Page 12: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

128. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 23. Poster Proses Perancangan

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

6. Pembahasan

Demi memenuhi ujian pameran, Penulis telah mengikuti kegiatan pameran skripsi dan

membuka booth untuk karya Pop Up Book Najis dan Hadas. Penulis memamerkan karya Pop Up

Book Najis dan Hadas beserta seluruh media pendukung yang dipilih. Kegiatan itu dilaksanakan di

Universitas Potensi Utama, Medan. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, tanggal 09 sampai dengan

10 September 2019. Adapun kegiatan pameran yang berlangsung sebagai berikut :

Gambar 24. Foto Bersama Dosen Fakultas Seni dan Desain

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Gambar 25. Kegiatan Pameran

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Page 13: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 129

Gambar 26. Kegiatan Pameran

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Gambar 27. Foto Bersama Perwakilan MTs Al-Washliyah Muallimin Univa Medan

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Gambar 28. Foto Bersama Perwakilan LLDikti Sekaligus Penyerahan Pop Up Book Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Gambar 29. Foto Bersama Siswa/i SMK Tritech Informatika Medan

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Page 14: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

130. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Pameran yang dilakukan Penulis dinilai melalui Kuesioner untuk pengunjung booth. Metode

Kuesioner dinilai efektif dan cepat dalam mendapat data yang diinginkan. Penulis melakukan

Kuesioner kepada 50 pengunjung booth Pop Up Book Najis dan Hadas.

Adapun bentuk questioner sebagai berikut :

Gambar 30. Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

Penulis membuat statistik data hasil dari 3 pertanyaan pilihan dan 1 kritik dan saran dari

Kuesioner Pop Up Book Najis dan Hadas. 4 pertanyaan ini diambil karena menyangkut kesuksesan

karya yang dibuat oleh penulis pada pameran skripsi lalu Berikut Data Statisitik hasil Kuesioner

ketika pameran skripsi lalu. Dari beberapa pengunjung ada 52 orang yang mengisi kuesioner. Berikut

hasil tanggapan dari para pengunjung yang mengisi kuesioner:

1. Pada pertanyaa pertama penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Setelah melihat

hasil karya ini, apakah membuat anda tertarik dalam setiap isi konten yang ada di dalam Pop

Up Book Ini?”. Dari 52 orang pengunjung 47 otang menjawab Ya sedangkan 5 orang

menjawab Lumayan.

Gambar 31.Hasil Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Pertama

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

2. Pada pertanyaa kedua penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Apakah menurut

anda Pop Up Book ini bagus dalam meningkatkan pengetahuan anda tentang membersihkan

najis dan hadas?”. Dari 52 orang pengunjung ada 51 orang menjawab Ya, sedangakan 1

orang menjawab Mungkin.

Page 15: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 131

Gambar 32. Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Kedua

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

3. Pada pertanyaa ketiga penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Apakah Setiap isi

dari Pop Up Book ini mudah dipahami?”. Dari 52 orang pengunjung 46 orang menjawab Ya,

sedangkan 6 orang menjawab Lumayan.

Gambar 33. Chart Questioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Ketiga

(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)

4. Pada pertanyaa ketiga penulis mengajukan pertanyaan berupa kritik dan saran sebagai

berikut “Apa kritik dan pesan atau hal-hal yang ingin anda sampaikan untuk pengkarya agar

bisa meningkatkan karyanya lagi dalam kedepannya”. Dari 52 orang terdapat satu kritik dan

sara yang mengatakan agar mengurangi sumber dari google. Ada pula yang memberi

kritikan agar penjelasan di dalam Pop Up Book lebih di sederhanakan supaya mudah

dipahami anak SD. Namun banyak komentar yang menyatakan bahwa Pop Up Book Najis

dan Hadas sangat bagus dan keren.

4. KESIMPULAN

Dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas penulis mendapat banyak kesulitan, salah satu

kesulitan yang penulis dapat yaitu pada penerapan teknik pop up. Selain itu pemilihan bahan menjadi

salah satu kesulitan dalam merakit Pop Up Book Najis dan Hadas.

Kesulitan yang penulis hadapi menjadi tantangan yang cukup menambah wawasan penulis

dalam pembuatan Pop Up Book, namun semua itu bisa dilalui dengan usaha yang keras agar

mencapai hasil yang diinginkan.

Setelah dibuatnya Pop Up Book Najis dan Hadas ini, maka penulis mempamerkan Pop Up Book

Najis dan Hadas kepada masyarakat. Dalam pameran, penulis mempamerkan Pop Up Book beserta

media pendukung agar masyarakat mengenal Najis dan Hadas dengan cara yang lebih inovatif.

Page 16: MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH DALAM …

132. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Hasil dari pameran yang penulis lakukan mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat

terkhusus siswa/i MTs selaku target pengguna. Siswa/i MTs memberi respon yang cukup baik saat

menggunakan Pop Up Book Najis dan Hadas.

5. SARAN

Pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas ini bisa dikembangkan dari beberapa bagian.

Bagian yang penulis maksud antara lain:

1. Informasi yang dimasukkan pada Pop Up Book Najis dan Hadas bisa lebih diperdalam.

2. Teknik pop up bisa ditambah dengan menggunakan beberapa teknik yang lebih menarik

masyaratak terkhusunya para remaja usia 11 sampai 15 tahun.

3. Tata letak antara ilustrasi gambar dengan penjelasan bisa lebih disesuaikan dengan

kebutuhan yang akan dibuat nantinya.

4. Media yang digunakan bisa lebih baik lagi dari sebelumnya mengingat perkembangan

zaman tidak henti-hentinya terlebih dalam ilmu pendidikan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan salawat

beriring salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada Universitas Potensi Utama dalam membantu menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al-Ghazali. 2016. Rahasia Bersuci. Jakarta selatan. Mizan Publika.

[2] Rustam, Rusyija, dan Zainal A. Haris. 2018. Buku Ajaran Pendidikan Agama Islam Di

Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Budi Utama

[3] Irvine, Joan. 2008. How To Make Super Pop-ups. Newyork. Dover Publications, Inc.

[4] Ust. Abu Sakhi. 2016. Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat. Yogyakarta.

Risalah Zaman.

[5] https://dap.bulelengkab.go.id/artikel/rendahnya-minat-budaya-baca-46 (diakses pada tanggal

02 Mei 2019)

[6] https://dalamislam.com/info-islami/jenis-jenis-najis-dalam-islam (diakses pada tanggal 27

Agustus 2019)

[7] http://www.organisasi.org/1970/01/jenis-macam-macam-najis-mukhaffafah-mutawassithah-

dan-mughallazhah.html#.XZgqLVX7S00 (diakses pada tanggal 27 Agustus 2019)

[8] Yulida, Novriza (2016). “Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah di Aliran Sungai

Batang Bekarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat”. Padang Panjang : Berita

Kedokteran Masyarakat, Vol.32 No.10

[9] Miranti, Ghaisani Dwi, I Dewa Alit Dwija Putra, S.Sn., M.Ds, Siti Hajar Komariah, S.Pd., 2017,

Perancangan Animated Motion Graphic Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Anak

Tunagrahita.

[10] Irwansyah, I. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Kamera Stop-Motion Berbasis Android.

[11] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.

[12] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan

Visual Studio 2008 Dan 3D Max.

[13] Lestari, S. I. (2019). ANALISA TATA LETAK PADA RUANG KOMERSIAL STUDI

KASUS LOBBY HOTEL. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2),

117-128.

[14] Sya'dian, T. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. PROPORSI:

Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 51-63.

[15] Wahyuni, S. (2019). ANALISIS PENYAJIAN PROGRAM TALK SHOW

“ASSALAMUALAIKUM INDONESIA” DI SALAM TV MEDAN. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 64-76.

[16] Sya'dian, T. (2019). BUNKASAI, KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA KONTEMPORER DARI

PENGARUH FILM JEPANG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,

2(1), 35-47.