makalah tugas askep bph kelompok 3

16
TUGAS ASKEP BPH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC. Urinary System Yang Dibimbing Oleh Ns. Heri Kristianto, MKep.,Sp.Kep.MB Oleh : Annastasia Diah Anggraini 125070218113009 Mahardika Dwi Hantoro 125070218113013 Enik Harini 125070218113037 Lutfi Charisma Adzani 125070218113045 Nova Caesario E 125070218113049 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2014

Upload: keyfin-aliffah-rizal-kasdianto

Post on 25-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

TUGAS ASKEP BPH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC. Urinary System

Yang Dibimbing Oleh Ns. Heri Kristianto, MKep.,Sp.Kep.MB

Oleh :

Annastasia Diah Anggraini 125070218113009

Mahardika Dwi Hantoro 125070218113013

Enik Harini 125070218113037

Lutfi Charisma Adzani 125070218113045

Nova Caesario E 125070218113049

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

KASUS BPH 1:

Bapak Budi, usia 76 tahun, mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi ini. Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam, keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam), berkemih tidak puas, sulit menahan berkemih, pancaran urin lemah. Klien memiliki riwayat DM. Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.

Tugas:

1. Buatlah patofisiologi kasus diatas dengan detail!2. Berapa skor AUA?3. Berapa skor IPSS?4. Apa rencana medis selanjutnya?5. Lakukan manajemen askep: pengkajian, analisa data, prioritas diagnosa, renpra dan

intervensi!

Jawaban :

1. Patofisiologi

Neuropaty DM

Hormone Esterogen & Faktor usia Tetosteron tidak seimbang

Pertumbuhan sel stroma terpacu

Prostat membesar

Penyempitan lumen ureter prostatika

Obstruksi - PSA = 6,55ng/ml (tinggi, N=4ng/ml) - Voiding time 80 det - Sering berkemih pada malam hari>6x/malam

Retensi urine - Keinginan berkemih cepat sekali ±2x(<2jam)- Sulit menahan kemih - Pancaran urin lemah

Hidroureter Gangguan eliminasi urin

Page 3: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

Hidronefritis

- Voinded volume 170cc - Sulit menahan berkemih- Sering berkemih pada malam hari>6x/malam - Mengeluh tidak bisa buang air kecil - Berkemih tidak puas

2. Skor AUA

Tidak Pernah

Kurang dari sekali dalam lima kali

Kurang dari separuh waktu

Separuh waktu

Lebih dari separuh waktu

Hampir Selalu

Skor anda

1. Selama sebulan terkahir, seberapa sering anda merasa tidak lampias saat selesai berkemih?

0 1 2 3 4 5 5

2. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai Berkemih?

0 1 2 3 4 5 5

3. Selama sebulan terakhir. Seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda kencing terputus - putus?

0 1 2 3 4 5 5

4. Selama seulan terakhir seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda sulit menahan kencing

0 1 2 3 4 5 5

5. Selama sebulan terakhir seberapa sering pancaran kencing anda lemah?

0 1 2 3 4 5 5

6. Selama sebulan terakhir. Seberapa sering anda harus mengejan untuk mulai berkemih?

0 1 2 3 4 5 0

7. Selama sebulan terakhir. Seberapa

0 1 2 3 4 5 5

Page 4: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

sering Anda harus bangun untuk berkemih sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari?

Skor AUA Total (Pertanyaan 1 sampai 7) = 30 (Berat)Total AUA Score : Ringan (Mid) : 0 – 7

Sedang (Moderete) : 8 – 19 Berat (Severe) : 20 - 35

3. Skor IPSS

Tidak Pernah

Kurang dari sekali dalam lima kali

Kurang dari setengah

Kadang – kadang sekitar (50%)

Lebih dari setengah

Hampir Selalu

Skor anda

1. Selama sebulan terkahir, seberapa sering anda merasa tidak lampias saat selesai berkemih?

0 1 2 3 4 5 5

2. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai Berkemih?

0 1 2 3 4 5 5

3. Selama sebulan terakhir. Seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda kencing terputus - putus?

0 1 2 3 4 5 5

4. Selama seulan terakhir seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda sulit menahan kencing

0 1 2 3 4 5 5

5. Selama sebulan terakhir seberapa sering pancaran kencing anda lemah?

0 1 2 3 4 5 5

6. Selama sebulan terakhir. Seberapa sering anda harus mengejan untuk mulai berkemih?

0 1 2 3 4 5 0

7. Selama sebulan terakhir. Seberapa sering Anda harus bangun untuk berkemih sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari?

0 1 2 3 4 5 5

Page 5: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

Skor IPSS Total (Pertanyaan 1 sampai 7) = 30 (Berat)Total IPSS Score : Ringan (Mid) : 0 – 7

Sedang (Moderete) : 8 – 19 Berat (Severe) : 20 – 35

4. Rencana MedisBerdasarkan hasil skor AUA dan IPSS termasuk dalam kategori parah, maka pasien akan

dilakukan tindakan pengawasan, terapi medis (Nutritional supplements, alpha blockers, 5-alpha reductase inhibitors, dan combination therapy), cystoscopy dan pembedahan yaitu office based therapy (TUMT danTUNA) dan OR based therapy (TURP dan prostatektomi).

5. Asuhan Keperawatan1. PengkajianA. Data demografi - Nama : Tn Budi - Usia : 76 tahun - Jenis kelamin : Laki-laki

B. Anamnesa - Mengeluh tidak bisa buang air kecil - Sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam- Keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam)- Berkemih tidak puas- Sulit menahan berkemih- Pancaran urin lemah- Klien memiliki riwayat DM

C. Pemeriksaan Penunjang - Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. - Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.

D. Riwayat penyakit terdahulu Memiliki riwayat penyakit DM

2. Analisa Data

Data Etiology Masalah Keperawatan

DO : - PSA = 6,55ng/ml (tinggi, N=4ng/ml) - Voiding time 80 det

DS : - Sering berkemih pada malam

hari>6x/malam - Keinginan berkemih cepat sekali

±2x(<2jam)- Sulit menahan kemih

Faktor usia

Perubahan kapasitas bladder untuk menampung urin

Sulit menahan kemih

dx. gangguan eliminasi urin b/d sumbatan (pembesaran prostat)

Page 6: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

- Pancaran urin lemah Keinginan berkemih cepat

Sering berkemih pada malam hari

Gangguan eliminasi urin

DO : - PSA = 6,55ng/ml (tinggi . N= 4ng/ml)

- Voinded volume 170cc (sedikit N=200cc)

DS : - Sulit menahan berkemih- Sering berkemih pada malam

hari>6x/malam - Mengeluh tidak bisa buang air kecil - Berkemih tidak puas - Riwayat DM

Faktor usia

Perubahan sel stroma terpacu

Prostat membesar

Penyempitan lumen ureter prostatika

Obstruksi prostat

Retensi urin, Berkemih tidak puas

dx. retensi urin b/d sumbatan (pembesaran prostat)

3. Prioritas Diagnosa - Gangguan eliminasi urin - Retensi urin

4. Renpra NOC

- Eliminasi urin

Kriteria Hasil - Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien mampu :

1. Melaporkan berkemih di malam hari berkurang 2. Melaporkan dapat buang air kecil 3. Menahan kemih 4. Pancaran urin lebih kuat 5. PSA dan voiding time menuju normal

NOC

Page 7: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

- Retensi Urin Kriteria Hasil - Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien mampu : 1. PSA dan voiding volume dalam jumlah normal2. Melaporkan berkemih di malam hari berkurang 3. Melaporkan dapat buang air kecil 4. Menahan kemih 5. Merasa puas setelah berkemih

5. Intervensi - Gangguan eliminasi urin

1. Kaji output berkemih pasien 2. Monitor TTV3. Memantau aktifitas berkemih pada pasien 4. Batasi dan pantau asupan cairan sebelum tidur maksimal 2jam sebelum tidur 5. Ajarkan kepada pasien untuk melakukan senam kegel 6. Jadwalkan kapan pasien akan melakukan berkemih setiap 2-4jam sekali

- Retensi urin 1. Monitor intake dan output 2. Monitor TTV 3. Monitor penggunaan obat antikolionergik 4. Dorong pasien untuk berkemih 5. Anjurkan pasien untuk dipasang kateter bila perlu6. Ajarkan pada pasien untuk melakukan senam kegel

Kasus BPH 2:

Pak Toni, usia 67 tahun, BB 48 kg, TB 150 cm. mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Klien mengeluh nyeri di suprapubis, BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus. Hasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri. Sebelumnya klien pernah mendapat pengobatan dari puskesmas, yaitu obat golongan 5-alpha reductase inhibitors tetapi gejala hilang timbul. Pasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan.

Setelah dilakukan operasi TURP, klien mengeluh panas disekitar perineum. Hasil pemeriksaan di Ruang Recovery kamar operasi diperoleh TD sebelum anastesi 130/80 mmHg, TD di ruang RR 110/80 mmHg, Nadi 100x/m, RR 20x/m, CR < 3 det, respon gerak pada kaki (-), respon positif terhadap panggilan, pasien mampu batuk. Klien terpasang kateter three way dan diperoleh data urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat.

1. Jelaskan mekanisme etiologi kasus s.d timbulnya masalah medis pada kasus diatas!2. Jelaskan asuhan keperawatan pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors!

Page 8: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

3. Buatlah askep preoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!4. Buatlah askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!

Jawaban :

1. Patofisiologi

Hormone Esterogen & Faktor usia sel prostat poloferasi abnomarl sel Tetosteron tidak seimbang umur panjang

Pertumbuhan sel sel yang mati kurang produksi stroma dan epitel berlebihan

stroma pertumbuhan terpacu

Prostat membesar Infeksi (kultur urin bakteri+)

Penyempitan lumen ureter Resiko perdarahan TURP

prostatika

Iritasi mukosa kandung kencing pemasangan DC kurangnya

Terputusnya jaringan informasi terhadap

pemdahan

Obstruksi

Rangsangan syaraf diameter kecil Luka Ansietas

Retensi urine nyeri akut

Gate kontrole terbuka Tempat masuknya

mikroorganisme

Hidroureter Gangguan eliminasi urine Resiko infeksi

Hidronefritis

Resiko ketidak efektifan perfusi ginjal

2. Asuhan keperawatan pemberian obat 5-alpha reductase inhibitors

Page 9: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

a. Menjelaskan indikasi obat 5-alpha reductase inhibitors:- BPH (mengurangi ukuran prostat setelah terapi 6-12 bulan)- Adrogenic- Kanker prostatb. Menjelaskan Efek Samping obat 5-alpha reductase inhibitors- Impotensi- Penurunan lbido- Penurunan volume ejakulasi- Depresi- Kecemasan- Pembesaran payudara dan nyeri

3. Askep Preoperasi1. Pengkajiana. Data Demografi

Nama : Tn. TonyUsia : 67 tahunJenis Kelamin : Laki-laki

b. Anamnesa- Mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu- Mengeluh nyeri di suprapubis- BAK tidak lampias- Pancaran urin lemah, sering terputus-putus. - Sebelumnya klien mendapat obat golongan 5-alpha reductase inhibitors.

c. Pemeriksaan Fisik- BB 48 kg- TB 150 cm

d. Pemeriksaan Penunjang- Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan nilai 7,5 ng/ml. - Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri.

e. Rencana TindakanPasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan

yang akan dilakukan.

2. Analisa Data

Data Etiologi Masalah KeperawatanDO :

- Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan nilai 7,5 ng/ml.

- Hasil kultur urin

Faktor usia↓

Hormon estrogen dan testosteron tidak seimbang

Nyeri akut b/d agen injury fisik (spasme kandung kemih)

Page 10: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

menunjukkan (+) bakteri.

DS :- Mengeluh tidak bisa

BAK sejak 2 hari yang lalu

- Mengeluh nyeri di suprapubis

- BAK tidak lampias- Pancaran urin lemah,

sering terputus-putus.

Prostat membesar ↓Obstruksi Bakteri kultur (+)

Tidak bisa BAK↓

BAK tidak lampias↓

Mengeluh nyeri suprapubis

DO :

DS :- Mengeluh takut

dengan rencana tindakan operasi

Rencana tindakan operasi↓

Kurang edukasi tentang tindakan operasi

↓Mengeluh takut

↓Kecemasan

Ansietas b/d tindakan operasi

3. Kriteria HasilNOC

DX 1. Nyeri akut

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien mampu :- Melaporkan sensasi nyeri berkurang- BAK dengan lancar - Pancaran urin lebih kuat dan tidak terputus – putus

DX2. Ansietas

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien :

- Mengetahui prosedur yang akan dilakukan- Merasa tenang dalam menjalani prosedur tindakan

4. IntervensiDX 1. Nyeri akut1) Observasi tanda-tanda nyeri2) Observasi karakteristik nyeri (kualitas, keparahan, lokasi, lama)3) Diskusikan penyebab nyeri, akibat dan cara untuk mengurangi nyeri4) Ciptakan suasana yang tenang, dan hindarkan stressor nyeri 5) Ajarkan teknik untuk menurunkan nyeri

a) tehnik relaksasi : nafas dalamb) kompres hangatc) distraksi

Page 11: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

d) massage/pemijatane) guide imagery

6) Menjelaskan tentang nyeri (penyebab, akibat dan cara untuk mengurangi nyeri) pada pasien dan keluarga

7) Kolaborasi dengan tim medik untuk penggunaan obat analgesik

DX 2. Ansietas1) Identifikasi tingkat kecemasan2) Gunakan pendekatan yang menenangkan3) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dilakukan selama prosedur4) Pahami perspektif pasien terhadap situasi stres5) Temani pasien untuk memberikan keamanaa dan mengurangi takut6) Dorong keluarga untuk menemani pasien7) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

4. Askep Postoperasi

1. Pengkajian a. Data demografi

Nama : Bapak Toni Usia : 67 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

b. Anamnesa o Klien mengeluh panas sekitar perineum

c. Pemeriksaan fisik o TD sebelum anastesi 130/80mmHg o TD di ruang RR 110/80mmHg o Nadi 100x/mnt o RR 20x/mnt o CR <3det o Respon gerak pada kaki (-) o Respon positif terhadap panggilan o Pasien mampu batuk o urin warna merah pada 12 jam pertamao warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi o warna jernih pada 12 jam ke empat

2. Analisa Data

Data Etiology Masalah Keperawatan

DO : - urin warna merah pada 12 jam

pertama- warna merah jernih pada 12 jam

kedua setelah operasi

TURP

Pemasangan kateter

dx. resiko perdarahan b/d pasca operasi

Page 12: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 3

- warna jernih pada 12 jam ke empat

DS : - Post TURP

Menyebabkan luka

Resiko perdarahan

DO : - TD sebelum anastesi 130/80 mmHg - TD di ruang RR 110/80 mmHg

DS : - Pasien mengeluh panas di sekitar

perineum

TURP

Iritasi mukosa kandung kemih

Gate control terbuka

Nyeri akut

dx. nyeri akut b/d pasca operasi

3. Kriteria Hasil a. Resiko Perdarahan

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien mampu : 1. Tidak adanya tanda-tanda komplikasi dari perdarahan

b. Nyeri akut Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasien mampu : 1. TD normal 2. Panas sekitar perineum berkurang

4. Intervensi a. Resiko Perdarahan

1. Monitor TTV 2. Pantau tanda dan gejala perdarahan post operasi (drainage, urine)3. kolaborasi untuk tranfusi bila terjadi perdarahan (hb < 10 gr%)4. Kolaborasi dengan dokter untuk terapinya5. Melepas traksi kateter apabila sudah tidak ditemukan adanya bleeding pada urin

b. Nyeri Akut 1. Monitor TTV 2. Kaji nyeri , perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10) 3. Pertahankan patensi traksi kateter dan drainase. Pertahankan selang bebas dari

lekukan dan bekuan. 4. Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik, pengubahan posisi, pijatan

punggung ) dan aktivitas terapeutik5. Berikan rendam duduk atau lampu penghangat bila diindikasikan.6. Kolaborasi dalam pemberian antispasmodik, contoh : Oksibutinin klorida

( Ditropan ), B dan O supositoria