tatanus askep- kelompok 1

26
RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL 1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret yang ditandai dengan : - Nampak sekret di hidung dan mulut. - Frekwensi pernafasan 44 x/m. - Penggunaaan otot bantu pernafasan. - Pernafasan ireguler/biot. - Trismus Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan nafas yang adekuat dengan kriteria: - Jalan nafas bersih - Tidak ada sekret - Pernafasan teratur dan penggunaan otot bantu pernafasan berkurang - Frekuensi pernafasan normal 25 - 50 1. Meningkatkan kepatenan jalan nafas: - Kaji status pernafasan setiap 2 – 4 jam , frekwensi, irama, - Lakukan pengisapan lendir dengan hati-hati dan pasti bila ada penumpukan sekret - Gunakan sudip lidah saat kejang - Miringkan ke samping untuk drainage - Observasi oksigen sesuai program - Pemberian sedativa Diazepam drip 10 Amp (hari pertama dan setiap hari dikurangi 1 Amp) - Takipneu, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena adanya sekret - Menurunkan resiko aspirasi atau aspiksia dan osbtruksi - Menghindari tergigitnya lidah dan memberi sokongan pernafasan jika diperlukan - Memudahkan dan meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah jatuh yang menyumbat jalan nafas - Memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan tubuh dan membantu dalam pencegahan hipoksia - Mengurangi rangsangan kejang

Upload: daenk-ahyar

Post on 15-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: Tatanus Askep- Kelompok 1

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret yang ditandai dengan :

- Nampak sekret di hidung dan mulut.

- Frekwensi pernafasan 44 x/m.

- Penggunaaan otot bantu pernafasan.

- Pernafasan ireguler/biot.

- Trismus

2. Perubahan nutrisi kurang dari

Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan nafas yang adekuat dengan kriteria:- Jalan nafas bersih - Tidak ada sekret- Pernafasan teratur dan

penggunaan otot bantu pernafasan berkurang

- Frekuensi pernafasan normal 25 - 50

Status nutrisi anak terpenuhi dengan kriteria:

- Berat badan sesuai usia 10 kg

- Makanan 90 % dapat dikonsumsi

- Jenis makanan yang dikonsumsi sesuai

1. Meningkatkan kepatenan jalan nafas:- Kaji status pernafasan setiap

2 – 4 jam , frekwensi, irama,

- Lakukan pengisapan lendir dengan hati-hati dan pasti bila ada penumpukan sekret

- Gunakan sudip lidah saat kejang

- Miringkan ke samping untuk drainage

- Observasi oksigen sesuai program

- Pemberian sedativa Diazepam drip 10 Amp (hari pertama dan setiap hari dikurangi 1 Amp)

- Pertahankan kepatenan jalan nafas dan bersihkan mulut

1. Pasang dan pertahankan NGT untuk intake makanan

- Takipneu, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena adanya sekret

- Menurunkan resiko aspirasi atau aspiksia dan osbtruksi

- Menghindari tergigitnya lidah dan memberi sokongan pernafasan jika diperlukan

- Memudahkan dan meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah jatuh yang menyumbat jalan nafas

- Memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan tubuh dan membantu dalam pencegahan hipoksia

- Mengurangi rangsangan kejang

- Memaksimalkan fungsi pernafasan untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan pencegahan hipoksia

- Intake nutrisi yang seimbang dan adekuat akan mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuh

- Bising usus membantu

Page 2: Tatanus Askep- Kelompok 1

kebutuhan berhubungan dengan ketagangan dan spasme otot mastikularis y.t.d trismus, klien tidak sadar.Ditandai dengan :

- orang tua mengatakan di rumah klien malas makan.

- jenis makanan di rumah nasi/bubur dan ikan, sayur (jarang)

- BB 7 kg

3.Defisit volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan.

Ditandai dengan: - klien tidak

sadar.- klien tidak bisa

minum.- membran

mukosa kering.

dengan kebutuhan gizi anak ( protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin seimbang )

Anak tidak memperlihatkan kekurangan velume cairan yang dengan kriteria:- Membran mukosa

lembab- Turgor kulit baik

2. Kaji bising usus bila perlu dan hati-hati karena sentuhan dapat merangsang kejang

3. Berikan nutrisi yang tinggi kalori dan protein Kalori 501 kkl, protein 56

4. Timbang berat badan sesuai protokol

Meningkatkan status hidrasi anak1. Kaji intake dan out put setiap 24 jam

2. Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa, dan turgor kulit setiap 24 jam

3. Berikan dan pertahankan intake oral dan parenteral sesuai indikasi ( infus 12 tts/m, NGT 40 cc/4 jam) dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien

4. Monitor berat jenis urine dan

dalam menentukan respon untuk makan atau mengetahui kemungkinan komplikasi dan mengetahui penurunan absorbsi air.

- Suplay kalori dan protein yang adekuat mempertahankan metabolisme tubuh

- Mengevalusai keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi

- Memberikan informasi tentang status cairan /volume sirkulasi dan kebutuhan penggantian

- Indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler

- Mempertahankan kebutuhan cairan tubuh

- Penurunan keluaran urine pekat dan peningkatan berat jenis urine

Page 3: Tatanus Askep- Kelompok 1

- Trismus.- turgor kulit

jelek.- Output 613

cc/24 jam

4. Resiko aspirasi berhubungan dengan sukar menelan dan sekret menumpuk yang ditandai dengan:

- Nampak sekret di hidung dan mulut.

- frekwensi pernafasan 44 x/m.

- mempergunakan otot bantu pernafasan.

- pernafasan chyene stoke.

- trismus

Tidak terjadi aspirasi dengan kriteria: - Jalan nafas bersih dan

tidak ada sekret- Pernafasan teratur- Frekwensi pernafasan

normal 25 – 50 /m- Penggunaan otot bantu

pernafasan berkurang

Kebutuhan aktifitas sehari-hari /perawatan diri terpenuhi , dengan kriteria :

- Tempat tidur bersih- Tubuh anak bersih- Tidak ada iritasi pada

kulit - BAB/BAK dapat dibantu

pengeluarannya

5. Pertahankan kepatenan NGT

1. Kaji status pernafasan setiap 2-4 jam

2. Lakukan pengisapan lendir dengan hati-hati

3. Gunakan sudip lidah saat kejang

4. Miringkan ke samping untuk drainage

5. Pemberian oksigen 0,5 Liter

6. Pemberian sedativa sesuai program

7. Pertahankan kepatenan jalan nafas dan bersihkan mulut

Pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari:1. Bantu anak dalam memenuhi

kebutuhan aktifitas , BAB/BAK, membersihkan tempat tidur dan kebersihan diri

2. Berikan makanan perparenteral

diduga dehidrasi/ peningkatan kebutuhan cairan

- Mempertahankan intake nutrisi untuk kebutuhan tubuh

- Takipnu, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena adanya sekret

- Menurunkan resiko aspirasi atau aspiksia dan osbtruksi

- Menghindari tergigitnya lidah dan memberi sokongan pernafasan jika diperlukan

- Memudahkan dan meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah jatuh yang menyumbat jalan nafas

- Memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan tubuh dan membantu dalam pencegahan hipoksia

- Mengurangi rangsangan kejang

- Memaksimalkan fungsi pernafasan untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan pencegahan hipoksia

Page 4: Tatanus Askep- Kelompok 1

5.Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan aktifitas kejang yang ditandai dengan:

- Selama di rawat klien tidak pernah mandi.

- tirah baring. - ibu klien

mengatakan takut untuk menandikan anaknya.

6.Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan perubahan status kesehatan yang ditandai dengan:

- Orang tua selalu bertanya tentang keadaan

Orang tua dapat memahami tentang perawatan dan pengobatan serta penanganan dan proses penyakit pada anak dengan kriteria :- Orang tua tidak/kurang

bertanya tentang keadaan penyakit anaknya

- Keluarga tidak gelisah

Orang tua menunjukan rasa cemas berkurang dan dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi anak yang dialami, dengan kriteria :- Orang tua/Ibu klien

tidak cemas dan gelisah

3. Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Meningkatkan pengetahuan orang tua 1. Jelaskan tentang hal-hal yang dapat

merangsang kejang; suara, sentuhan-sentuhan, sinar atau lampu yang sangat terang

2. Jelaskan tentang penanganan kejang untuk menghindari injuri seperti pasang sudip lidah, miringkan kepala ke samping untuk drainage

3. Jelaskan agar lingkungan tetap tenang

4. Jelaskan perawatan yang perlu dilakukan oleh orang tua pada anak; memenuhi kebutuhan sehari-hari

Mengurangi rasa cemas orang tua :1. Jelaskan tentang aktifitas kejang yang

terjadi pada anak

2. Ajarkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya tentang

- Kebutuhan sehari-hari terpenuhi secara adekuat dapat membantu proses kesembuhan

- Memenuhi kebutuhan nutrisi klien

- Orang tua mandiri dalam merawat anak di rumah sakit

- Pengetahuan orang tua tentang penyebab rangsangan kejang akan mampu melakukan tindakan preventif dan penanganan dini

- Penanganan kejang secara efektif membantu mengurangi resiko enjuri

- Mengurangi rangsangan kejang

- Pemenuhan kebutuhan sehari-hari oleh orang tua dapat membantu memberikan kenyamanan bagi anak dan meningkatkan rasa keterlibatan yang komunikatif

Page 5: Tatanus Askep- Kelompok 1

penyakit anaknya.

- Dokter tidak menjelaskan penyakit anaknya secara terperinci.

- Ibu dan keluarga nampak gelisah.

7. Cemas berhubungan dengan kemungkinan injuri selama kejang yang ditandai dengan:

- Ibu klien kelihatan cemas dan gelisah.

- ibu klien kadang menangis melihat keadaan anaknya.

kondisi anaknya

3. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan

4. Gunakan komunikasi dan sentuhan terapeutik

- Pengetahuan tentang aktifitas kejang yang memadai dapat mengurangi kecemasan

- Ekspresi/ eksplorasi perasaan orang tua secara verbal dapat membantu mengetahui tingkat kecemasan

- Pengetahuan tentang prosedur tindakan akan membantu menurunkan / menghilangkan kecemasan

- Memberikan ketenangan dan memenuhi rasa kenyamanan bagi keluarga

Page 6: Tatanus Askep- Kelompok 1

IMPLEMENTASI

NO. DX HARI/TANGGAL J A M I M P L E M E N T A S I PARAF/NAMA

1

2

Selasa, 29-04-03

Selasa, 29-04-03

08.00

08.20

11.00

13.00

13. 20

10.10

1. Mengkaji status pernafasanPernafasan takhipneu 44 x/m dan tidak teratur

2. Mengobservasi pemenuhan O 2 Kebutuhan pemakaian O 2 0,5 ml

3. Mengkaji status pernafasan Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan tidak teratur

4. Mengobservasi efek pemberian sedativa /diazepam melalui intravena /drip.Infus Dex 5 % drip Diazepam 8 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut/hidung dari sekret/cairan yang keluarMulut /hidung bersih .

1. Kolaborasi pemasangan NGT dengan dokter dan petugas

Page 7: Tatanus Askep- Kelompok 1

3

4

5

Selasa, 29-04-03

Selasa, 29-04-03

Selasa, 29-04-03

9.00

10.15

09.1509.30

14.00

11.30

14.05

08.00

08.20

11.00

13.00

13. 20

09.45

ruangan.NGT terpasang

2. Mengkaji/mendengar bising ususBising usus tidak terjadi hiperaktifitas kesan normal

3. Membarikan nutrisi tinggi kalori dan proteinNutrisi diberikan melalui NGT 40 cc susu nutrilon.

1. Mengkaji intake dan out put2. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi

Turgor kulit jelak, membran mukosa kering3. Memberikan dan mempertahankan intake parenteral sesuai

programInfus 10 tts/m, sonde setiap 4 jam 40 cc

4. Memonitor pengeluaran urineBAK 1 kali kurang lebih 100 cc

5. Mempertahankan kepatenan NGTMelakukan observasi NGT untuk menghindari masuknya udara dan kemungkinan komplikasi

1. Mengkaji status pernafasanPernafasan takhipneu 44 x/m dan tidak teratur

2. Mengobservasi pemenuhan O 2 Kebutuhan pemakaian O 2 0,5 ml

3. Mengkaji status pernafasan Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan tidak teratur

4. Mengobservasi efek pemberian sedativa /diazepam melalui intravena /drip.Infus Dex 5 % drip Diazepam 8 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut/hidung dari sekret/cairan yang keluarMulut /hidung bersih

1. Menjelaskan kepada orang tua tentang hal-hal yang dapat

Page 8: Tatanus Askep- Kelompok 1

6 Selasa, 29-04-03

09.55

09.55

10.45

10.55

11.15

11.45

11.55

merangsang terjadinya kejang misalnya suara, sentuhan-sentuhan, sinar atau lampu yang terang

2. Menjelaskan tentang penanganan kejang untuk menghindari injuri seperti memasang sudip lidah, memiringkan kepala ke samping untuk memudahkan drainage

3. Menjelaskan kepada keluarga agar memperhatikan lingkungan agar tetap tenang dan mengingatkan kepada keluarga dari pasien-pasien yang berada di satu kamar perawatan (RPK) untuk membantu menjaga ketenangan ruangan.

4. Mejelaskan kepada orang tua tentang pemenuhan kebutuhanm sehari-hari yaitu tentang kebersihan diri klien dan memperhatikan jadwal sonde.

1. Menjelaskan kepada orang tua tentang aktifitas kejang yang terjadi pada anaknya yaitu salah satu penyebabnya adalah adanya rangsangan dari luar, kemudian gigi/rahang akan tertutup rapat, kaku dan tangan akan kaku

2. Menganjurkan kepada orang tua untuk mengekspresikan perasaannya tentang kondisi anaknya Orang tua / ibu klien mengatakan bahwa saya sedikit merasa tenang karena anak saya sudah lebih baik dari hari pertama saya ke RS. Dan dia (anak saya) sudah mulai bisa membuka matanya. Mudah-mudahan dia bisa sembuh secepatnya

3. Menjelaskan kepada orang tua setiap kali prosedur tindakan yang akan dilakukana. Pemasangan sonde lambung untuk memberikan

makanan agar membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan memasukan slang melalui hidung klien sampai ke lambungnya

b. Perhitungan tanda-tanda vital untuk mengetahui perkembangan penyakit anaknya

c. Pemberian obat parenteral melalui infus melalui drip dan penyuntikan obat antibiotik melalui slang infus

d. Pemberian oksigen dengan memasukan / meletakkan ujung slang di hidung untuk membantu pernafasan

4. Menggunakan komunikasi dan sentuhan terapetikMemperlihatkan sikap empati dan mendengarkan dengan

Page 9: Tatanus Askep- Kelompok 1

7

1 & 4

2

3

Selasa, 29-04-03

Rabu, 30-4-2003

Rabu, 30-4-2003

Rabu, 30-4-2003

08.30

10.10

08.00

08.20

11.0013.00

13. 20

08.30

09.0011.0014.00

09.30

baik ungkapan perasaan yang disampaikan keluarga klien .

1. Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktifitas , BAB/BAK, membersihkan tempat tidur dan kebersihan diriMenganjurkan orang tua untuk melap badan anaknya 2 kali sehari dengan mempergunakan air hangat kemudian memberikan bedak di sela-sela leher dan ketiak juga di lipatan pahaMembantu orang tua untuk merapikan tempat tidur

2. Berikan makanan perparenteral Setiap 4 jam memberikan susu melalui sonde lambung3. Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan

sehari-hari.

1. Mengkaji status pernafasanPernafasan takhipneu 44 x/m dan teratur

2. Mengobservasi pemenuhan O 2 Kebutuhan pemakaian O 2 0,5 ml

3. Mengkaji status pernafasan 4. Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan teratur

Mengobservasi efek pemberian sedativa / diazepam melalui intravena /drip.Infus Dex 2,5 % drip Diazepam 7 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut / hidung dari sekret / cairan ,

2. Mengkaji/mendengar bising ususBising usus tidak ada

3. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan proteinNutrisi diberikan melalui NGT 40 cc susu nutrilon setiap 3 jam

2. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi Turgor normal, membran mukosa lembab

Page 10: Tatanus Askep- Kelompok 1

5

1

2

3

Rabu, 30-4-2003

Kamis, 01-5-2003

Kamis, 01-5-2003

Kamis, 01-5-2003

14.00

11.30

14.05

09.1009.30

09.35

08.00

08.20

11.00

13.00

13. 20

09.0012.00

14.00

3. Memberikan dan mempertahankan intake cairan oral dan parenteral sesuai programInfus 10 tts/m, sonde setiap 3 jam 40 cc

4. Memonitror pengeluaran urineBAK 1 kali kurang lebih 100 cc

5. Mempertahankan kepatenan NGTMelakukan observasi NGT untuk menghindari masuknya udara dan kemungkinan komplikasi

1. Membantu orang tua untuk merapikan tempat tidur 2. Berikan makanan perparenteral

Infus terpasang 10 tetes/mnt 3. Libatkan orang tua dalam perawatan dan pemenuhan

kebutuhan sehari-hari.Menganjurkan orang tua melap badan dengan air hangat dan memberikan bedak dilipatan paha, belakang dan ketiak

1. Mengkaji status pernafasanPernafasan takhipneu 44 x/m dan teratur

2. Mengobservasi pemenuhan O 2 O 2 di aff

3. Mengkaji status pernafasan Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan teratur

4. Mengobservasi efek pemberian sedativa /diazepam melalui intravena /drip.Infus Dex 2,5 % drip Diazepam 7 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut/hidung dari sekret/cairan yang keluar

3. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan proteinNutrisi diberikan melalui NGT 40 cc(susu nutrilon setiap 3 jam)

a. Mempertahankan intake cairan parenteral sesuai program

Page 11: Tatanus Askep- Kelompok 1

1

2

3

1

Jumat, 02-5-2003

Jumat, 02-5-2003

Jumat, 02-5-2003

Sabtu, 03-5-2003

11.30

14.05

08.00

08.20

11.00

13.00

13. 20

09.0011.0013.00

10.05

10.35

08.00

Infus 10 tts/m, sonde setiap 3 jam 40 cc4. Memonitror pengeluaran urine

BAK 2 kali kurang lebih 200 cc5. Mempertahankan kepatenan NGT

Melakukan observasi NGT untuk menghindari masuknya udara dan kemungkinan komplikasi

1. Mengkaji status pernafasanPernafasan takhipneu 44 x/m dan teratur

2. Mengobservasi pemenuhan O 2 O 2 terpasang 0,5 ml

3. Mengkaji status pernafasan Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan teratur

4. Mengobservasi efek pemberian sedativa /diazepam melalui intravena /drip.Infus Dex 2,5 % drip Diazepam 6 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut/hidung dari sekret/cairan yang keluarMulut /hidung bersih

3. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan proteinNutrisi diberikan melalui NGT 40 cc(susu nutrilon setiap 3 jam)

3. Mempertahankan intake cairan parenteral sesuai programInfus 10 tts/m,

4. Memonitor pengeluaran urineBAK 2 kali kurang lebih 200 cc

5. Mempertahankan kepatenan NGTMelakukan observasi NGT untuk menghindari masuknya udara dan kemungkinan komplikasi

1. Mengkaji status pernafasan

Page 12: Tatanus Askep- Kelompok 1

2

3

Sabtu, 03-5-2003

Sabtu, 03-5-2003

08.20

11.00

13.00

13. 20

09.0011.0013.00

10.00

10.45

Pernafasan takhipneu 44 x/m dan teratur2. Mengobservasi pemenuhan O 2

O 2 di aff3. Mengkaji status pernafasan

Pernafasan takhipneu 44 x/m dan irama pernafasan teratur4. Mengobservasi efek pemberian sedativa /diazepam melalui

intravena /drip.Infus Dex 2,5 % drip Diazepam 5 Amp dengan 10 tts/m, efek yang di timbulkan adalah terjadi depresi pernafasan

5. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan membersihkan mulut/hidung dari sekret/cairan yang keluarMulut /hidung bersih

3. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan proteinNutrisi diberikan melalui NGT 40 cc(susu nutrilon setiap 3 jam)

3. Mempertahankan intake cairan parenteral sesuai programInfus 10 tts/m,

4. Memonitor pengeluaran urineBAK 1 kali kurang lebih 200 cc

5. Mempertahankan kepatenan NGTMelakukan observasi NGT untuk menghindari masuknya udara dan kemungkinan komplikasi

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Diagnosa Medis :Umur :

NO/tgl

DX KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Resiko penghentian Mampu 1. Pertahankan tirah baring secara ketat Pasien mungkin merasa tidak bisa

Page 13: Tatanus Askep- Kelompok 1

pernapasan b/d kehilangan koordinasi otot, dengan faktor resiko :- kaku abdomen (+)- Kaku kuduk (+)- Trismus(+)

mengidentifikasi tindakan selanjutnya bila terjadi kejang

jika pasien mengalami tanda-tanda prodomal.

2. Atur kepala, tempatkan diatas daerah yang lunal.

3. catat tipe dan aktivitas kejang seperti awasi lamanya aktivitas motorik, penurunan gejala dan berapa kali terjadi.

4. Kolaborasi pemberian obat anti epilepsi meliputi: - Fenitoin,, karbamazepin,

primidon, klorazepam

- Fenobarbital ( luminal ).

- Diazepam

5. Observasi munculnya tanda-tanda status epileptikus.

beristirahat/ perlu untuk bergerak selama fase prodomal.

Mengarahkan ekstremitas dengan hati-hati, menurunkan resiko trauma secara fisik ketika pasien kehilangan kontrol terhadap otot volunter.

Membantu untuk melokalisasi daerah otak yang terkena.

Obat anti epilepsi meningkatkat ambang kejang dengan menstabilkan membran sel saraf.

Meningkatkan efek dari obat antiepileptik dan memungkinkan untuk memberikan dosis lebih rendah untuk menurunkan efek sampingnya.

Dapat digunakan tersendiri/ dalam kombinasi dengan fenobarbital, sebagai obat pilihan pertama untuk menekan status kejang.

Hal ini merupakan keadaan darurat yang mengancam hidup yang dapat menyebabkan henti napas, hipoxia berat.

NO/Tgl

DX KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan mencerna makanan ditandai dengan:

Klien tidak menunjukkan tandfa-tanda malnutrisi, dengan kriteria:

1. Kaji kemampauan klien untuk mengunyah/ menelan. Panytau luasnya paralisis fasial, gangguan lidah.

2. Auskultasi bising usus, catat

Intervensi nutrisi/ pilihan cara makanan ditentukan oleh faktor ini

Bisisng usus membantu dalam respon

Page 14: Tatanus Askep- Kelompok 1

DS:- Keluarga klien

mengatakan sudah 4 hari klien belum makan.

- Orang tua klien mengatakan anak hanya makan 2-3 sendok

DO :- Trismus> 3 cm- BB 12,5 kg- Tonus otot lemah

- BB dalam rentang normal

-

adanya penurunan/ hilangnya atau suara hiperaktif.

3. Letakkan klien dalam posisi duduk/ tegak selama dan setelah makan.

4. Berikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dan teratur.

5. berikan makanan peroral setengah cair, makanan lunak

6. Anjurkan klien menggunakan sedotan untuk meninum cairan.

7. pertahankan masukan cairan dan haluaran dengan akurat.

8. Kolaborasi pemberian cairan melalui IV dan / makanan melaui slang.

untuk makan atau berkembangnya komplikasi.

Menggunakan grafitasi untuk memudahkan proses menelan dan menurunkan resiko terjadinya aspirasi.

Meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerja sama pasien saat makan.

Makanan lunak/ cairan kental lebih mudah untuk mengendalikan didalam mulut, menurunkan resiko terjadinya aspirasi.

Menguatkan otot fasial dan otot menelan dan menurunkan resiko terjadinya tersedak.

Jika usaha menelan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan caiaran dan makanan harus dicakan metode alternatif untuk makan.

Mungkin perlu untuk memberikan cairan pengganti dan juga makanan jika pasien tidak mampu untuk memasukkan makanan melaui oral.

Page 15: Tatanus Askep- Kelompok 1

RENCANA KEPERAWATANNama Klien : Diagnosa Medis :Umur :

NO/tgl

DX KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

3 Bersihan jalan napas tak efektif b/d obstruksi tracheobronchial ditandai dengan :DS:- Orang

tua klien mengatakan anak tidak mampu batuk.

DO:- Frekuen

si napas : 28 x/menit- Batuk

(+), lendir (+)- BT :

ronchi (+)

Klien dapat mempertahankan pola napas efektif dengan jalan napas paten dan aspirasi dicegah dengan kriteria:- Fre

kuensi napas dalam rentang normal ( 18-24x/menit)

- Batuk (-)

- Lendir (-)

- Tidak ada bunyi napas tambahan.

1. kaji frekuensi, irama, kedalaman pernapasan dan gerakan dada, catat ketidakteraturan pernapasan.

2. Auskultasi dada untuk karakter bunyi napas dan adanya sekret.

3. bantu klien latihan napas sering, tunjukkan/ bantu klien melakukan batuk, mis: menekan dada da batuk efektif sementara posisi duduk tinggi.

4. Observasi karakteristik batuk, misalnya menetap, batuk pendek, basah.

Tachipnoe, pernapasan dangklal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada.

Pernapasan bising, ronchi dan mengi menunjukkan tertahannya sekret dan/ atau obsruksi jalan napas.

Napas dalam memudahkan ekspansi paru maksimum paru-paru/ jalan napas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan napas alami, membantu silia untuk mempertahankan jalan napas paten. Penekanan menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi duduk memungkinkan upaya napas lebih dalam dan lebih kuat.

Batuk dapat menetap tetapi tidak efektif, khususnya bila klien lansia, sakit akut, atau kelemahan.

31

Page 16: Tatanus Askep- Kelompok 1

5. Pertahankan polusi lingkungan minimum misalnya: debu, asap, yang berhubungan dengan kondisi individu.

6. Tingkatkan masukan cairan sampai 2000 ml/ hari, berikan air hangat

7. Kolaborasi pemberian antimikrobial sesuai indikasi.

8. bantu pengobatan pernapasan mis: fisioterapi dada.

Pencetus tipe reaksi alergi pernapasan yang dapat ............episode akut.

Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, mempermudah pengeluaran. Penggunaan cairan hangat mjenurunkan spasme bronchus.

Banyak antimikrobial dapat diindikasikan untuk mengontrol infeksi.

Drainase postural dan perkussi bagian penting untuk membuang banyaknya sekret/ kental dan memperbaiki ventilasi pada segmen dasar paru-paru.

RENCANA KEPERAWATANNama Klien : Diagnosa Medis :

32

Page 17: Tatanus Askep- Kelompok 1

Umur :

NO/tgl

DX KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

4 Konstipasi b/d perubahan masukan diet, ditandai dengan :DS:- Orang

tua klien mengatakan anaknya belum BAB selama 5 hari

- Orang tua klien mengatakan anaknya belum makan selama sakit.

DO:- ..- ..

Klien menunjukkan pola eliminasi yang adekuat dengan kriteria:- B

AB 1-2 x/hari- Pe

nurunan bising usus ( -)

- Feses lunak.

1. Auskultasi bising usus

2. Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.

3. Dorong masukan cairan.

4. Anjurkan untuk melakukan pergerakan/ ambulasi sesuai kemampuan.

5. Berikan makanan tinggi serat.

Bising usus umumnya menurun pada konstipasi.

Membantu mengidentifikasi penyebab/ faktor pemberat dan intervensi yang tepat.

Membantu dalam memperbaiki onsistensi feses.

Menstimulasi peristaltik yang menfasilitasi kemngkinan flatus.

Serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorbsi air dalam aliranya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk yang bekerja sebagai perengsang untuk defekasi.

RENCANA KEPERAWATANNama Klien : Diagnosa Medis :

33

Page 18: Tatanus Askep- Kelompok 1

Umur :

NO/tgl

DX KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

5 Kurang pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan b/d informasi tidak adekuat, ditandai:DS:- Pendidik

an orang tua: SD- Orang

tua klien engatakan tidak mengetahui tanda dan penyebab tetanus.

DO:- ..-

Orang tua klien dapat mengungkapkan pemahamannya tentang kondisi dan prognosis penyakit.

1. Kaji tingkat pengetahuan, kemampuan dan kesiapan orang tua/ keluarga klien untuk belajar.

2. Jelaskan kembalimengenai patofisiologi/ prognosis penyakit dan perlunya pengobatan/ penanganan dalam jangka waktu yang sesuai iondikasi.

3. berikan petunjuk yang jelas pada klien untuk minum obat bersamaan dengan waktu makan jika memungkinkan.

4. Diskusikan mengenai efeksamping secara khusus, seperti mengantuk, hiperaktif, dan gangguan tidur.

5. Diskusikan manfaan dari kesehatan umum yang baik, istirahat yang cukup dan hindarkan anak dari sumber kejang.

Memungkinkan untuk menyampaikan bahan yang didasarkan atas kebutuhan secara individual.

Memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi kesalahan persepsi dan keadaan penyalkit yang sebagai sesuatu yang dapat ditangani.

Dapat menurunkan iritasi lambung, mencegah terjadinya mual dan muntah.

Dapat mengindikasikan kebutuhan akan perubahan dalam dosis/ obat pilihan lain, meningkatkan keterlibatan/ partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Aktivitas yang sedang dan teratur dapat membantu menurunkan/ mengendalikan faktor-faktor yang meiningkatkan perasaan sehat.

34