makalah maternitas penyakit jantung selama kehamilan
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
1/16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan wanita, tetapi
kehamilan dengan penyakit jantung dapat menimbulkan perubahan yang
mempunyai akibat yang nyata. Kehamilan akan menimbulkan perubahan
pada system kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler dapat dijumpai pada
wanita hamil atau tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita dengan penyakit
kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang
dapat mengurangi kesempatan hidup wanita tersebut.
Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami
kehamilan termasuk system kardiovaskuler akan memberikan gejala dan
tanda yang sukar dibedakan dari gejala penyakit jantung. Kehamilan dapat
mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga dapat
mempengaruhi tindakan maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena
kelainan jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu
dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil serta nasihat apa yang
perlu diberikan pada masa kehamilan. Untuk hal tersebut perlu
dipertimbangkan akibat keadaan dan pengobatan jantung si ibu terhadap
keadaan fetus yang akan dilahirkan.
Akhirnya setiap dokter yang merawat wanita dengan penyakit jantung
mempunyai tanggung jawab pemeliharaan baik waktu hamil maupun tidak
hamil, pendidikan tentang fertilitas, daya reproduksi, anjuran tentang hamil
ataupun kelanjutan kehamilannya yang telah terjadi, serta diskusi tentang
kemungkinan pemberian kontrasepsi ataupun tindakan sterilisasi.
B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud kehamilan, epidomiologi, dan penyakit jantung?2. Bagaimana Epidemiologi penyakit jantung dalam kehamilan?3. Bagaimana efek kehamilan pada sistem kasdiovaskuler?4. Penyakit jantung apa saja yang dapat mempengaruhi kehamilan?
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
2/16
2
5. Bagaimana sebaiknya penatalaksanaan kehamilan terhadap rawannyapenyakit jantung?
C. TujuanUntuk menjelaskan tentang epidemiologi penyakit jantung pada saat
kehamilan.
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
3/16
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KehamilanKehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul
penuh perjuangan (Maulana, 2008, p. 125).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008, p. 213).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan,
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9
bulan (Prawiroharjo, 2008, p. 89).
B. EpideomologiEpidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya
terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam
masyarakat. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi
secara kuantitatif. Karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai
suatu metode pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam
menjelaskan masalah kesehatan.
Epidemiologi berasal dari kata Epi, demos, dan Logos. Epi = atas,
demos = masyarakat, logos = ilmu, sehingga epidemiologi dapat diartikan
ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit pada
populasi.
Distribusi : Orang, tempat, waktu
Frekuensi, ukuran frekuensi : Insiden dan atau prevalen
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
4/16
4
Determinan faktor risiko : faktor yang mempengaruhi ataufaktor yang memberi risiko atas terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan
Epidemiologi mengukur suatu kejadian dan distribusi kejadian
tersebut menurut variabel orang, tempat, dan waktu, dan berupaya
menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian itu di kelompok
populasi. Ilmu ini dikembangkan dari pengalaman mempelajari beberapa
wabah penyakit pada waktu-waktu tertentu dengan angka kematian yang
tinggi.
C. Penyakit jantungPenyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung
tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain
Otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah
antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita
masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah
kotor tercampur.
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
5/16
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Epidemiologi Penyakit Jantung Dalam KehamilanHampir semua kelainan kardiovaskular, baik yang bawaan maupun
yang diperoleh, baik yang organik maupun yang fungsional, dapat dijumpai
pada wanita hamil, hanya frekuensi masing-masing tidak sama.
Meskipun banyak kasus penyakit jantung dengan kehamilan dijumpai diklinik
dan rumah sakit di Indonesia, akan tetapi hanya sedikit yang pernah
dilaporkan dalam tulisan ilmiah. Dalam KOPAPDI-IV, Johan S. Masjhur
melaporkan 15 kasus pasien penyakit jantung postpartum di rumah sakit Dr.
Hasan Sidikin, Bandung dan Aryanto Suwondo mengemukakan 50 kasus
kardiomiopati peripartum di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Budi Susetyo melaporkan 36 kasus kardiomiopati peripartum di
rumah sakit Dr.Sutomo, Surabaya, antara tahun 1976-1980. Sedangkan
Thamrin A. Mohammad Di bagian Kebidanan rumah sakit Dr.Cipto
Mangunkusumo, melaporkan antara bulan januari 1969- juni 1982 adanya 77
kasus kelainan jantung pada 10.322 kehamilan (0,74%). Pada 77 kasus ini, 67
orang menderita kelainan katup mitral dan 2 orang dengan kelainan katup
aorta.
B. Efek Kehamilan Pada Sistem Kardiovaskuler1. Aspek fisiologis
a. Perubahan hemodinamikPada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena
peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak
trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34
minggu dan menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan
volume darah ini menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim,
mammae, ginjal, otot polos dan system vascular kulit dan tidak
memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan
volume plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
6/16
6
darah (20-30%) mengakibatkan terjadinya hemodilusi dan menurunya
konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume darah ini mempunyai 2
tujuan yaitu pertama mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien
dan metabolit ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat kehilangan
darah yang banyak saat kelahiran.
Peningkatan volume darah ini mengakibatkan cardiac output
saat istirahat akan meningkat sampai 40%. Peningkatan cardiac output
yang terjadi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20 minggu.
Pada pertengahan sampai akhir kehamilan cardiac output dipengaruhi
oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang mengurangi
venous return dari ekstremitas bawah. Posisi tubuh wanita hamil turut
mempengaruhi cardiac output dimana bila dibandingkan dalam posisi
lateral kiri, pada saat posisi supinasi maka cardiac output akan
menurun 0,6 l/menit dan pada posisi tegak akan menurun sampai 1,2
l/menit. Umumnya perubahan ini hanya sedikit atau tidak memberi
gejala, dan pada beberapa wanita hamil lebih menyukai posisi supinasi.
Tetapi pada posisi supinasi yang dipertahankan akan memberi
gejala hipotensi yang disebut supine hypotensive syndrome of
pregnancy. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan memperbaiki posisi
wanita hamil miring pada salah satu sisi, Perubahan hemodinamik juga
berhubungan dengan perubahan atau variasi dari cardiac output.
Cardiac output adalah hasil denyut jantung dikali stroke volume. Pada
tahap awal terjadi kenaikan stroke volume sampai kehamilan 20
minggu. Kemudian setelah kehamilan 20 minggu stroke volume mulai
menurun secara perlahan karena obstruksi vena cava yang disebabkanpembesaran uterus dan dilatasi venous bed. Denyut jantung akan
meningkat secara perlahan mulai dari awal kehamilan sampai akhir
kehamilan dan mencapai puncaknya kira-kira 25 persen diatas tanpa
kehamilan pada saat melahirkan.
Cardiac output juga berhubungan langsung dengan tekanan
darah merata dan berhubungan terbalik dengan resistensi vascular
sistemik. Pada awal kehamilan terjadi penurunan tekanan darah dan
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
7/16
7
kembali naik secara perlahan mendekati tekanan darah tanpa
kehamilan pada saat kehamilan aterm. Resistensi vascular sistemik
akan menurun secara drastic mencapai 2/3 nilai tanpa kehamilan pada
kehamilan sekitar 20 minggu. Dan secara perlahan mendekati nilai
normal pada akhir kehamilan. Cardiac output sama dengan oxygen
consumption dibagi perbedaan oksigen arteri-venous sistemik Oxygen
consumption ibu hamil meningkat 20 persen dalam 20 minggu pertama
kehamilan dan terus meningkat sekitar 30 persen diatas nilai tanpa
kehamilan pada saat melahirkan. Peningkatan ini terjadi karena
kebutuhan metabolisme janin dan kebutuhan ibu hamil yang
meningkat.
Cardiac output juga akan meningkat pada saat awal proses
melahirkan. Pada posisi supinasi meningkat sampai lebih dari 7
liter/menit. Setiap kontraksi uterus cardiac output akan meningkat 34
persen akibat peningkatan denyut jantung dan stroke volume, dan
cardiac output dapat meltingkat sebesar 9 liter/menit. Pada saat
melahirkan pemakaian anestesi epidural mengurangi cardiac output
menjadi 8 liter/menit dan penggunaan anestesi umum juga mengurangi
cardiac output. Setelah melahirkan cardiac output akan meningkat
secara drastis mencapai 10 liter/menit (7-8 liter / menit dengan seksio
sesaria) dan mendekati nilai normal saat sebelum hamil, setelah
beberapa hari atau minggu setelah melahirkan. Kenaikan cardiac
output pada wanita hamil kembar dua atau tiga sedikit lebih besar
dibanding dengan wanita hamil tunggal. Adakalanya terjadi sedikit
peningkatan cardiac output sepanjang proses laktasi.Perubahan unsur darah juga terjadi dalam kehamilan. Sel darah
merah akan meningkat 20-30% dan jumlah lekosit bervariasi selama
kehamilan dan selalu berada dalam batas atas nilai normal. Kadar
fibronogen, factor VII, X dan XII meningkat, juga jumlah trombosit
meningkat tetapi tidak melebihi nilai batas atas nilai normal.
Kehamilan juga menyebabkan perubahan ukuran jantung dan
perubahan posisi EKG. Ukuran jantung berobah karena dilatasi ruang
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
8/16
8
jantung dan hipertrofi. Pembesaran pada katup tricuspid akan
menimbulkan regurgitasi ringan dan menimbulkan bising bising
sistolik normal grade 1 atau 2. Pembesaran rahim keatas rongga
abdomen akan mendorong posisi diafragma naik keatas dan
mengakibatkan posisi jantung berobah kekiri dan keanterior dan apeks
jantung bergeser keluar dan keatas. Perubahan ini menyebabkan
perubahan EKG. sehingga didapati deviasi aksis kekiri, sagging ST
segment dan sering didapati gelombang T yang inversi atau mendatar
pada lead III.
b. Distribusi Aliran DarahAliran Darah pada wanita hamil tidak sepenuhnya diketahui.
Distribusi aliran darah dipengaruhi oleh resistensi vaskuler lokal.
Renal blood flow meningkat sekitar 30 persen pada trimester pertama
dan menetap atau sedikit menurun sampai melahirkan. Aliran darah
kekulit meningkat 40 - 50 persen yang berfungsi untuk menghilangkan
panas. Mammary blood flow pada wanita tanpa kehamilan kurang dari
1 persen dari cardiac output. Dan dapat mencapai 2 persen pada saat
kehamilan aterm.
Pada wanita yang tidak hamil aliran darah ke rahim sekitar 100
ml/menit (2 persen dari cardiac output) dan akan meningkat dua kali
lipat pada kehamilan 28 minggu dan meningkat mencapai 1200
ml/menit pada saat kehamilan aterm, mendekati jumlah nilai darah
yang mengalir ke ginjalnya sendiri. Nilai semasa kehamilan pembuluh
darah rahim berdilatasi maksimal, aliran darah meningkat akibat
meningkatnya tekanan darah maternal dan aliran darah. Pada dasarnyawanita hamil selalu menjaga aliran darah ke rahimnya, apabila
redistribusi aliran darah total diperlukan oleh ibu atau jika terjadi
penurunan tekanan darah maternal dan cardiac output, maka aliran
darah ke uterus menurun dan tetap dipertahankan.
Vasokonstriksi yang disebabkan katekolamin endogen, obat
vasokonstriksi, ventilasi mekanix, dan beberapa obat anestetik yang
berhubungan dengan pre eklampsi dan eklampsi akan menurunkan
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
9/16
9
aliran darah ke rahim. Pada wanita normal aliran darah rahim
mempunyai potensi dapat dibatasi. Dan pada wanita berpenyakit
jantung, pengalihan aliran darah dari rahim menjadi masalah karena
aliran darah sudah tidak teratur. Mekanisme perubahan hemodinamik
juga tidak sepenuhnya dimengerti, yang diakibatkan oleh perubahan
volume cairan tubuh.
Total body water semasa kehamilan meningkat 6 sampai 8 lifer
yang sebagian besar berada pada ekstraseluler. Segera setelah 6
minggu kehamilan volume plasma meningkat dan pada trimester kedua
mencapai nilai maksimal 11/2 dan normal. Masa sel darah merah juga
meningkat tetapi tidak untuk tingkatan yang sama; hematokrit
menurun semasa kehamilan meskipun jarang mencapai nilai kurang
dari 30 persen, Perobahan vascular berhubungan penting dengan
perubahan hemodinamik pada saat kehamilan. Arterial compliance
meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas venous vascular.
Perubahan ini sangat penting dalam memelihara hemodinamik
dari kehamilan normal. Perubahan arterial yang berhubungan dengan
peningkatan fragilitas bila kecelakaan vaskuler terjadi yang sering
terjadi pada kehamilan dapat merugikan hemodinamik. Peningkatan
level hormon steroid saat kehamilan inilah yang menjadi alasan utama
terjadinya perobahan pada vaskuler dan miokard.
c. Perubahan hemodinamik dengan exerciseKehamilan akan merobah respons hemodinamik terhadap
exercise. Pada wanita hamil derajat exercise yang diberikan pada
posisi duduk menyebabkan peningkatan cardiac output yang lebihbesar dibanding dengan wanita tanpa kehamilan dengan derajat
exercise yang sama. Dan maksimum cardiac output dicapai pada
tingkatan exercise yang lebih rendah. Peningkatan cardiac output
relatif lebih besar dari peningkatan konsumsi oksigen, sehingga
terdapat perbedaan oksigen arterio-venous yang lebih lebar dari yang
dihasilkan pada wanita tanpa kehamilan dengan derajat exercise yang
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
10/16
10
sama. Keadaan ini menunjukkan pelepasan oksigen ke perifer sedikit
kurang efisien selama kehamilan.
Pada wanita tanpa kehamilan, latihan akan meningkatkan
stroke volume yang lebih besar dan sedikit peningkatan denyut jantung
dari pada yang didapati pada individu yang tidak terlatih. Pada saat
kehamilan efek latihan ini tidak kelihatan dan kemungkinan karena
peningkahin stroke volume dibatasi akibat kompresi vena kava inferior
atau meningkatnya distensibility vena.
Exercise semasa kehamilan tidak jelas apakah lebih berbahaya
atau lebih bermanfaat pada wanita dengan penyakit jantung daripada
pada wanita tanpa kehamilan. Pada manusia, diketahui tipe exercise
mempengaruhi hemodinamik maternal dan perfusi uterus. Regular
aerobic endurance exercise semasa hamil berhubungan dengan
berkurangnya berat kelahiran. Sebagian besar pengurangan tersebut
karena berkurangnya massa lemak janin dan tidak jelas apakah hal ini
merugikan. Pada tabel di bawah dapat dilihat perubahan hemodinamik
saat kehamilan normal, melahirkan dan post partum.
C. Penyakit-Penyakit Jantung Yang Mempengaruhi Kehamilan1. Penyakit Jantung Reumatik
Sebagian besar penyakit jantung pada kehamilan disebabkan oleh
demam rematik. Diagnosis demam rematik pada kehamilan sering sulit,
bila berpatokan pada criteria Jones sebagai dasar untuk diagnosis demam
rematik aktif. Manifestasi yang terbanyak adalah poliartritis migrant serta
karditis. Perubahan kehamilan yang menyulitkan diagnosis demam
rematik adalah nyeri sendi pada wanita hamil mungkin oleh karena sikap
tubuh yang memikul beban yang lebih besar sehubungan dengan
kehamilannya serta meningkatnya laju endap darah dan jumlah leukosit.
Bila terjadi demam rematik pada kehamilan, maka prognosisnya akan
buruk.
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
11/16
11
Adanya aktivitas demam rematik dapat diduga bila terdapat:
a. Suhu subfebris dengan takikardi yang lebih cepat dari semestinyab. Leukositosis dan laju endap darah yang tetap tinggic. Terdengar desir jantung yang berubah-ubah sifatnya maupun
tempatnya danreaktif protein positif dan ASTO 300 Todd unit atau
lebih.
2. Kelainan Katup JantungKelainan katup jantung yang sering dijumpai pada kehamilan
berturut-turut adalah mitral stenosis (MS), gabungan MS dengan mitral
insufisiensi (MS-MI), mitral insufisiensi (MI), aorta stenosis (AS), aorta
insufisiensi (AI), gabungan antara AS dan AI (AS-AI), penyakit katup
pulmonal dan penyakit katup trikuspidal.
Angka kejadian kelainan katup jantung di RSCM (1983) berkisar
69%-79% dari penyakit jantung dalam kehamilan. Peneliti di luar negeri
mendapatkan angka antara 85%-95%, perbedaan ini kemungkinan besar
disebabkan oleh perbedaan tingkat sarana diagnostik. Mengingat Indonesia
merupakan negara sedang berkembang dengan tingkat sosioekonomi yang
belum maju, sebenarnya diharapkan angka kejadian kelainan katup jantung
lebih tinggi dibandingkan dengan Negara yang sudah maju.
3. Kelainan Jantung Bawaan pada KehamilanBiasanya kelainan jantung bawaan oleh penderita sebelum
kehamilan, akan tetapi kadang-kadang dikenal oleh dokter pada
pemeriksaan fisik waktu hamil. Dalam usia reproduksi dapat dijumpai
koarktatio aortae, duktus arteriosus Botalli persistens, defek septum
serambi dan bilik, serta stenosis pulmonalis. Penderita tetralogi Fallotbiasanya tidak sampai mencapai usia dewasa kecuali apabila penyakit
jantungnya dioperasi. Pada umunya penderita kelainan jantung bawaan
tidak mengalami kesulitan dalam kehamilan asal penderita tidak sianosis
dan tidak menunjukkan gejala-gejala lain di luar kehamilan
Penyakit jantung bawaan dibagi atas :
golongan sianotik (right to left shunt) golongan asianotik (left to right shunt) Golongan sianotik
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
12/16
12
D. Penatalaksanaan Penanganan wanita hamil dengan penyakit jantung, yang sebaiknya
dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardilogi,
banyak ditentukan oleh kemampuan fungsionil jantungnya.
Dalam persalinan Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat
meneruskan kehamilan bersalin per vaginam, namun dengan pengawasan
yang baik serta bekerjasama dengan ahli penyakit dalam.
Membuat daftar his : daftar nadi, pernapasan, tekanan darah yang
diawasi dan dicatat setiap 15 menit dalam kala I dan setiap 10 menit dalam
kala II. Bila ada tanda-tanda payah jantung (dekompensasi kordis) diobati
dengan digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambahkan
sampai dosis 1,2-1,6 mg intravena secara perlahan-lahan. Jika perlu, suntikan
dapat diulang 1-2 kali dalam dua jam.
Di kamar diuretikum. Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita.
Bila tidak timbul tanda-tanda payah jantung, persalinan dapat ditunggu,
diawasi, dan ditolong secara spontan. Dalam 20-30 menit, bila janin belum
lahir, kala II segera diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forseps. Kalau
dijumpai disproporsi sefalopelvik, maka dilakukan seksio sesarea dengan
local anastesi/lumbal/kaudal di bawah pengawasan beberapa ahli
multidisiplin.
Penanganan secara umum
Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil karena kehamilan sangatmembahayakan jiwanya.
Bila hamil, sedini mungkin abortus buatan medikalis hendaknyadipertimbangkan untuk dikerjakan.
Pada kasuster tentu sangat dianjurkan untuk tidak hamil lagi denganmelakukan tubektomi, setelah penderita afebris, tidak anemis, dan
sedikit keluhan.
Bila tidak mau sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi.Kontrasepsi yang baik adalah IUD (AKDR).
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
13/16
13
Masa laktasi
Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan penyakit jantung kelas Idan II, yang sanggup melakukan kerja fisik.
Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit jantung kelas III danIV.
Prognosis
Bagi ibuPrognosis bagi wanita hamil dengan penyakit jantung
tergantung pada beratnya penyakit yang diderita menurut klasifikasi
fungsional, umur penderita, dan penyulit-penyulit lain yang tidak
berasal dari jantung. Tentunya penanganan yang tepat dan keinginan
wanita untuk sembuh dengan mentaati berbagai pantangan ikut pula
menentukan prognosis.
Angka kematian ibu dalam keseluruhannya berkisara antara 1
dan 5%, dan bagi penyakit yang berat sampai 15%. Menurut
klasifikasi fungsionil angka kematian ibu ditemukan sebagai berikut:
Kelas I 0,17%
Kelas II 0.28%
Kelas III 5,52%
Kelas IV 5,84%
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
14/16
14
BAB IVPENUTUP
A. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa:
1. Kehamilan ialah hasil dari pertemuan sperma dan sel telurEpidemiologi ialah salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya
terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam
masyarakat, sedang penyakit jantung ialah sebuah kondisi yang
menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
2.
Epidemiologi penyakit jantung dalam kehamilanHampir semua terjadi, baik yang bawaan maupun yang diperoleh,
baik yang organik maupun yang fungsional, dapat dijumpai pada wanita
hamil, hanya frekuensi masing-masing tidak sama.
3. Efek-efek kehamilan pada sistem kasdiovaskulerPerubahan hemodinamik, Distribusi Aliran Darah, serta Perubahan
hemodinamik dengan exercise.
4. Macam penyakit jantung yang mempengaruhi kehamilanPenyakit Jantung Reumatik, Kelainan Katup Jantung, dan
Kelainan Jantung Bawaan pada Kehamilan.
5. Penatalaksanaan atau Penanganan wanita hamil dengan penyakit jantungSebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam
atau kardilogi, banyak ditentukan oleh kemampuan fungsionil jantungnya.
Baik dari segi persalinan, penanganan secara umum, serta pada masa
laktasi. Prognosis bagi wanita hamil dengan penyakit jantung tergantung
pada beratnya penyakit yang diderita menurut klasifikasi fungsional, umur
penderita, dan penyulit-penyulit lain yang tidak berasal dari jantung.
B. SaranPenanganan yang tepat dan keinginan wanita untuk sembuh dengan
mentaati berbagai pantangan serta mengikuti semua aturan sesuai dengan
sistem kesehatan akan mengurangi tingkat epidemiologi penyakit jantung
pada saat kehamilan. Tentunya juga akan mengurangi angka kematian pada
bayi dan ibu hamil di negara indonesia.
-
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
15/16
15
DAFTAR PUSTAKA
Gowan Mary & Castolli William, Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by: Patuan
Raja; Sugeng Hariyanto & Sukon, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by:
Alextri Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani
Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002.
Bustan, M.N, 1997. Epidemiologi Penyakit Jantung Bagi Wanita Hamil. Rineka
Cipta, Jakarta
http://medicinestuffs.blogspot.com/2008/11/penyakit-jantung-pada-
kehamilan.html
http://Layla-innocent.blogspot.com
http://medicinestuffs.blogspot.com/2008/11/penyakit-jantung-pada-kehamilan.htmlhttp://medicinestuffs.blogspot.com/2008/11/penyakit-jantung-pada-kehamilan.htmlhttp://medicinestuffs.blogspot.com/2008/11/penyakit-jantung-pada-kehamilan.htmlhttp://medicinestuffs.blogspot.com/2008/11/penyakit-jantung-pada-kehamilan.html -
7/28/2019 Makalah Maternitas Penyakit Jantung Selama Kehamilan
16/16
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan .................................................................................................... 3
B. Epideomologi ............................................................................................... 3
C. Penyakit jantung ........................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Epidemiologi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan ..................................... 5
B. Efek Kehamilan Pada Sistem Kardiovaskuler ............................................. 5
C. Penyakit-Penyakit Jantung Yang Mempengaruhi Kehamilan ................... 10
D. Penatalaksanaan ......................................................................................... 12
BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
ii