makalah keperawatan maternitas ii new.docx

Upload: rany-shee-gadiess-caem

Post on 10-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    1/31

    MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA KLIEN DENGAN CA OVARIUM

    Oleh :

    ASMARANI M. AINI

    ANGGA RUSANDI M. RIANDI HASAMI

    DESI SETIANA REFIANI

    EKA YUSVINASARI SAMRATUL JANAH

    ERIK PURWANTO

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CAHAYA BANGSA

    BANJARMASIN

    2013

    S T I K E S

    BANJARMA

    SIN

    SEKOLAH

    TING

    GI ILMUKESEHATAN

    CAHAYA BA

    NGSA

    S T I K E S

    BANJARMA

    SIN

    SEKOLAH

    TING

    GI ILMUKESEHATAN

    CAHAYA BA

    NGSA

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah subhanahu wa taala yang

    telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan judul Laporan Pendahuluan

    dan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ca ovarium. Dimana makalah ini

    merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II.

    Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman

    teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

    Disamping itu kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

    membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan

    dan bahan acuan dalam melakukan penelitian bagi mahasiswa keperawatan pada

    umumnya.

    Banjarmasin, Mei 2013

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    3/31

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangB. Tujuan umum tujuan khusus

    BAB II TINJAUAN TEORITIS

    A. Laporan Pendahuluan1. Definisi2. Etiologi3. Patofisiologi4. Klasifikasi5. Tanda dan Gejala6. Manifestasi Klinis7. Pemeriksaan Diagnostik8. Penatalaksanaan9. Pencegahan10.Komplikasi

    B. Asuhan Keperawatan Ca Ovarium1. Pengkajian2. Diagnosa Keperawatan3. Intervensi4. Implementasi5. Evaluasi

    BAB III PENUTUP

    KESIMPULAN DAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    4/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKanker ovarium merupakan suatu kanker yang belum diketahui

    penyebabnya.Kanker Ovarium sering ditemukan wanita yang berumur 40 - 70 tahun.

    Penyebaran suatu kanker ovarium bisa menyebar kebagian yang lain,seperti daerah

    panggul dan perut melalui getah bening dan melalui peredaran darah untuk menuju ke

    hati dan paru-paru.

    Karsinoma ovarium adalah jenis epitel adalah penyebab utama kematian akibat

    kanker ginekologi di amerika serikat. Pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 25.400

    kasus kanker dengan 14.300 kematian yang mencakup kira- kira 5% dari semua kematian

    wanita karena kanker.

    Meskipun mayoritas kanker ovarium adalah jenis epitelial,kanker ovarium dapat

    juga berasal dari sel yang terdapat diovarium. Tumor ovarium yang berasal dari sel

    germinal yang kelasifisikan sebagai disgerminoma dan teratoma sedangkan tumor

    ovarium yang berasal dari sel folikel dikelasifisaikan sebagai sex cord stromal terutama

    tumor sel granulosa dan tumor yang berasal dari stroma ovarium adalah sarkoma. Akan

    tetapi angka kejadian tumor ovarium non epitelial kecil sekali sehingga dianggap angka

    kejadian seluruh kanker ovarium.

    Kanker ovarium jarang ditemukan pada umur dibawah 40 tahun . Angka kejadian

    meningkat dengan makin tuanya usia 1516 per 100.000 pada usia 40 -44 tahun menjadi

    paling tinggi dengan angka kematain 57 per 100.000 pada usia 70 74 tahun.Usia

    median saat diagnosis adalah 63 tahun dan 48 % penderita berusia diatas 65 tahun.

    Pada tahun 2005, Masyarakat kanker Amerika memperkirakan bahwa 22.220 kasus baru

    kanker ovarian akan bisa di diagnosa, dan itu kan membunuh 16.200 wanita. Hanya 77%

    kasus yang mempunyai tingkat nilai survival 1 tahun, 44% kasus yang mempunyaitingkat nilai suvival 5 tahun. Dan hanya 19% kasus saja kasus yang di diagnosa sebelum

    metastasis terjadi. Hal tersebut disebabkan Oleh karena ketiadaan adanya deteksi dini

    penyakit dan kemajuan penyakit yang cepat. Sehingga menyebabkan angka kematian

    yang disebabkan oleh kanker Ovari meningkat. Karena belum ada metode skrining yang

    efektif untuk kanker ovarium 70% kasus ditemukan kasus pada keadaan yang sudah usia

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    5/31

    lanjut yakni tumor yang menyebar jauh dari ovarium.Kebanyakan dari khasus keganasan

    pada ovarium terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut sehingga saat diketahui

    sudah parah. Biasanya orang yang menderita Ca Ovarium tampak kurus dan perut asites.

    Karena proses perjalanan penyakit yang ditmbulkan dari kanker tersebut, sehingga

    penderita mengalami anorexia atau tidak nafsu makan karena mual dan muntah.

    Sedangkan asites itu sendiri ditimbulkan akibat dari cairan tumor dan tumor itu sendiri.

    Ca Ovarium bisa juga mengakibatkan evusi pleura karena perjalanan tumor itu.

    Penatalaksanaan pada klien dengan Ca Ovarium adalah pembedahan, pembedahan

    bisa pembedahan total dengan mengangkat keseluruhan dari rahim, salping, dan ovarium

    tapi juga bisa saja hanya pada ovarium atau pada saluran tuba falopii tergantung

    keparahan dari kanker itu sendiri. Tanda khas dari Ca Ovarium yang paling banyak

    adalah Meigg Syndrome, yang merupakan tiga gejala khas pada orang dengan Ca

    Ovarium.

    B. Tujuan Umum dan Khusus1. Tujuan UmumSetelah membuat makalah ini kelompok dapat memahami tentang Kanker Ovarium

    dan asuhan keperawatan terhadap klien dengan Kanker Ovarium.

    2. Tujuan KhususMampu menjelaskan definisi Ca OvariumMampu memahami etiologi Ca OvariumMampu Memahami patofisiologi Ca OvariumMampu menjelaskan stadium pada Ca OvariumMampu menjelaskan pathway Ca OvariumMampu membuat asuhan keperawatan Ca Ovarium

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    6/31

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    CA OVARIUM

    A. LAPORAN PENDAHULUAN

    1. Definisi

    Kanker indung telur adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak lazim

    (kanker) pada satu atau dua bagian indung telur (Conectique.com, 2008, diakses tanggal

    28 Mei 2009).

    Kanker indung telur atau kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium

    (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker

    ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening

    dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker ovarium

    sangat sulit di diagnosa dan kemungkinan kanker ovarium ini merupakan awal dari

    banyak kanker primer. (Wingo, 1995).

    2. Etiologi

    Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker ovarium. Secara umum, kanker

    dimulai ketika sel-sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal

    menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang

    ditetapkan, akhirnya mati pada waktu yang ditetapkan. Sel-sel kanker tumbuh dan

    berkembang di luar kendali, dan mereka tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan

    membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan terdekat dan dapat

    pecah dari tumor awal untuk menyebar ke tempat lain dalam tubuh (metastasis). Akan

    tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

    Hipotesis incessant ovulationTeori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk

    penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel yang

    terganggu dapat menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel tumor.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    7/31

    Hipotesis androgenAndrogen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium. Hal ini

    didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen.

    Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovariumnormal dan sel-sel kanker ovarium.

    Faktor resiko tejadinya kanker ovarium adalah: Obat kesuburan, pernah menderita

    kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau kanker

    ovarium, riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim

    (menunjukkan adanyasindroma Lynch II).

    3. PatofisiologiKebanyakan teori patofisiologi kanker ovarium meliputi konsep yang dimulai

    dengan dedifferentiation dari sel-sel yang melapisi ovarium. Selama ovulasi, sel-sel ini

    dapat dimasukkan ke dalam ovarium, di mana mereka kemudian berkembang biak.

    Kanker ovarium biasanya menyebar ke permukaan peritoneum dan omentum.

    Karsinoma ovarium bisa menyebar dengan ekstensi lokal, invasi limfatik,

    implantasi intraperitoneal, penyebaran hematogen, dan bagian transdiaphragmatic.

    Penyebaran intraperitoneal adalah karakteristik yang paling umum dan diakui dari kanker

    ovarium. Sel-sel ganas dapat implan di mana saja dalam rongga peritoneal tetapi lebih

    cenderung untuk menanamkan di situs statis sepanjang sirkulasi cairan peritoneum.

    Seperti dibahas selanjutnya, mekanisme penyebaran mewakili pemikiran untuk

    melakukan pementasan bedah, operasi debulking, dan administrasi kemoterapi

    intraperitoneal. Sebaliknya, penyebaran hematogen secara klinis yang tidak biasa pada

    awal proses penyakit, meskipun tidak jarang terjadi pada pasien dengan penyakit lanjut.

    4. KlasifikasiJenis kanker ovarium meliputi:

    a. Epithelial(65% dari semua kanker ovarium).

    Tumor epiteal ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium, pada umumnya

    jenis tumor yang berasal dari epitelial adalah jinak, namun jika terjadi keganasan maka

    disebut epitelial ovarium carcinomas yang merupakan jenis tumor yang paling sering dan

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    8/31

    penyebab kematian terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor epitelial secara

    mikrokopis tidak jelas teridentifikasi sebagai kanker, dinamakan sebagai tumor

    borderline atau tumor yang berpotensi ganas. (Ari, 2008)

    Berikut adalah beberapa kanker epithelial :

    1) Serosa (20%-50%, kebanyakan ganas)

    2) Muscinosa (15%-25%, dapat tumbuh hingga ukuran besar, histologinya bervariasi)

    3) Endometrioid (5%, sekitar 10% berhubungan dengan endometriosisi)

    4) Clear cell(5%, prognosisnya sangat buruk)

    5) Brenner(2%-3%, kebanyakan jinak)

    b. Germ cell(25% dari semua kanker ovarium).

    Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum, umumnya tumor

    germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk keganasan sel germinal

    adalah teratoma, disgermioma dan tumor sinus endodermal (Ari, 2008).

    Germ cellterdiri atas :

    Disgermioma

    Mixed germ cell tumor

    Teratoma imatur

    Koriokarsinoma

    Endodermal sinus tumor

    Embrional karsinoma

    c. Sex cord stromal(5% dari semua kanker ovarium) terdiri atas sel granulosa tumor.

    Tipe lainnya adalah sertoli-leydig.

    Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang

    memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan (Ari,

    2008).

    Klasifikasi stadium kanker ovarium berdasarkan FIGO (International Federation of

    Gynecology and Obstetrics

    Stadium I terbatas pada 1 / 2 ovarium

    I A Mengenai 1 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)

    I B Mengenai 2 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    9/31

    I C

    Kriteria I A / I B disertai 1 > lebih keadaan sbb :

    1. Mengenai permukaan luar ovarium2. Kapsul rupture3. Ascites (+)

    Stadium II perluasan pada rongga pelvis

    II A Mengenai uterus / tuba fallopi / keduanya

    II B Mengenai organ pelvis lainnya

    II C

    Kriteria II A / II B disertai 1 / > keadaan sbb :

    1.

    Mengenai permukaan ovarium2. Kapsul ruptur3. Ascites (+)

    Stadium III kanker meluas mengenai organ pelvis dan intraperitoneal

    III AMakroskopis : terbatas 1 / 2 ovarium

    Mikroskopis : mengenai intraperitoneal

    III B Makroskopis : mengenai intraperitoneal diameter < 2 cm, KGB (-)

    III C Meluas mengenai KGBMakroskopis mengenai intraperitoneal diameter > 2 cm

    Stadium IV pertumbuhan mengenai 1 / 2 ovarium dengan metastasis jauh.

    Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium 4, begitu juga

    metastasis ke permukaan liver.

    Derajat keganasan kanker ovarium

    Derajat 1 : differensiasi baik

    Derajat 2 : differensiasi sedang

    Derajat 3 : differensiasi buruk

    Dengan derajat differensiasi semakin rendah pertumbuhan dan prognosis akan lebih baik.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    10/31

    5. Tanda dan Gejala

    Gejala umum bervariasi dan tidak spesifik. Pada stadium awal berupa : haid tidak

    teratur, ketegangan menstrual yang terus meningkat, menoragia, nyeri tekan pada

    payudara, menopause dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, dispepsia, tekanan pada

    pelvis, sering berkemih, flatulenes, rasa begah setelah makan makanan kecil dan lingkar

    abdomen yang terus meningkat.

    Pada stadium dini gejala-gejala kanker ovarium tidak khas, lebih dari 70%

    penderita kanker ovarium sudah dalam stadium lanjut. Gejala kanker ovarium yang

    sering ditemukan : nyeri perut, perut buncit, gangguan fungsi saluran cerna, BB turun

    secara nyata, perdarahan pervaginam yang tidak normal, gangguan saluran kencing, rasa

    tertekan pada rongga panggul, nyeri punggung, dan penderita bisa meraba sendiri tumor

    di bagian bawah perut.

    6. Manifestasi Klinis

    Gejala kanker ovarium tidak spesifik dan lebih mirip gejala-gejala umum seperti

    gejala gangguan pencernaan atau kandung kemih. Seorang wanita dengan kanker

    ovarium dapat didiagnosis dengan cara membandingkan dengan kondisi lain sebelum

    akhirnya memahami dia menderita kanker.

    Kunci utama untuk memahami kanker ovarium adalah tanda-tanda dan gejala yang

    terus memburuk. Gejala tersebut meliputi gangguan pencernaan, yang cenderung untuk

    datang dan hilang atau terjadi dalam situasi tertentu atau setelah makan makanan tertentu.

    Kanker ovarium, biasanya fluktuatif, konstan, dan secara bertahap memburuk.

    Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan kanker ovarium lebih mungkin

    dibandingkan perempuan lain untuk secara konsisten mengalami gejala berikut:

    1. Gejala awalnya berupa rasa tidakenak yang samar-samar di perut

    bagian bawah

    2. Tekanan pada perut, merasakenyang, bengkak atau kembung

    3. Urinary urgensi

    4. Rasa tidak nyaman atau sakitpanggul

    5. Mual6. Sembelit7. Sering buang air kecil8. Kehilangan nafsu makan atau

    cepat merasa kenyang

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    11/31

    9. Peningkatan ketebalan perut ataupakaian ketat pas di pinggang

    10.Sakit saat hubungan seksual(dispareunia)

    11.Kekurangan energi

    12.Punggung sakit13.Perubahan menstruasi14.Panggul terasa berat15.Perdarahan pervaginam

    Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan pertanda

    awal dari kanker ovarium. Di dalam perut terkumpul cairan dan perut membesar akibat

    ovarium yang membesar ataupun karena penimbunan cairan. Pada saat ini penderita

    mungkin akan merasakan nyeri panggul, anemia dan berat badannya menurun. Kadang

    kanker ovarium melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebih pada

    lapisan rahim, pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut.

    7. Pemeriksaan Diagnostik

    Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

    1. Pemeriksan darah lengkap2. Pemeriksaan kimia darah3. Serum HCG4. Alfa fetoprotein5. Analisa air kemih6. Pemeriksaan saluran pencernaan7. Laparatomi8. CT scan atau MRI perut.9. Pemeriksaan panggul.10.USG menggunakan frekuensi tinggi

    gelombang suara untuk

    menghasilkan gambar dari bagian

    dalam tubuh.

    11.Pembedahan untuk mengangkatcontoh jaringan untuk pengujian

    12.CA 125 tes darah. CA 125 adalahprotein yang ditemukan pada

    permukaan sel kanker ovarium dan

    beberapa jaringan sehat. Banyak

    wanita dengan kanker ovarium

    memiliki tingkat abnormal tinggi CA

    125 dalam darah mereka.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    12/31

    8. Penatalaksanaan

    Pengobatan

    Pada umumnya, pengobatan kanker ovarium dilakukan dengan tindakan operasi,

    lalu dilanjutkan dengan pengobatan tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, dan

    imunoterapi.

    1. OperasiPada umumnya dilakukan:

    Histerektomi total yaitu mengangkat rahim dengan organ sekitarnya Salpingo ooporekmitomi yaitu mengangkat kedua ovarium dan kedua saluran tuba

    fallopi

    Omentektomi yaitu mengangkat lipatan selaput pembungkus perut yangmemanjang dari lambung ke alat-alat perut

    2. RadioterapiTeleterapi pelvis dan abdomen dan penetesan isotop radioaktif pada rongga

    peritoneal digunakan pada wanita dengan kanker ovarium tahap awal (stadium I dan II).

    Isotop radioaktik (P32) digunakan sebagai terapi residual kanker pada rongga

    peritoneum. Pasien yang memiliki residu penyakit yang terbatas, kurang dari 2cm,

    merupakan kandidat utama terapi P32 ini.

    3. KemoterapiPenggunaan melphana, 5-FU, thiotepa dan siklosfosfamid secara sistematik

    menunjukkan aktivitas yang baik. Altretamine, sisplastin, karboplatin, doksorubisin,

    ifosfamid, dan etoposid juga menunjukkan hasil yang bervariasi dari 27% sampai 78%.

    Secara keseluruhan, kombinasi terapi sistematik dengan takson, sisplatin, siklofosfamid

    meningkatkan respon terapi, angka kesembuhan atau kemungkinan hidup.

    9. Pencegahan

    Beberapa faktor muncul untuk mengurangi risiko kanker indung telur, termasuk:

    Kontrasepsi oral(pil KB). Dibandingkan dengan wanita yang tidakpernahcmenggunakan mereka, para wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

    selama lima tahun atau lebih mengurangi risiko kanker ovarium sekitar 50 persen,

    sesuai dengan ACS.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    13/31

    1. Kehamilan dan menyusui. Memiliki paling tidak satu anak menurunkan risikomengalami kanker ovarium. Menyusui anak-anak juga dapat mengurangi risiko

    kanker ovarium.

    2. Tubal ligasi atau histerektomi. Setelah tabung Anda diikat atau memilikihisterektomi dapat mengurangi risiko kanker ovarium.

    Perempuan yang berada pada risiko yang sangat tinggi mengalami kanker

    ovarium dapat memilih untuk memiliki indung telur mereka diangkat sebagai cara untuk

    mencegah penyakit. Operasi ini, dikenal sebagai profilaksis ooforektomi, dianjurkan

    terutama bagi perempuan yang telah dites positif untuk mutasi gen BRCA atau wanita

    yang mempunyai sejarah keluarga yang kuat payudara dan kanker ovarium, bahkan jika

    tidak ada mutasi genetik yang telah diidentifikasi.

    10. Komplikasi

    1. Penyebaran kanker ke organ lain2. Progressive function loss of various organs Fungsi progresif hilangnya berbagai

    organ

    3. Ascites (fluid in the abdomen) Ascites (cairan di perut)4. Intestinal Obstructions Usus Penghalang

    Sel-sel dapat implan di lain perut (peritoneal) struktur, termasuk rahim, kandung

    kemih, usus, lapisan dinding usus (omentum) dan, lebih jarang, ke paru-paru.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    14/31

    B. ASUHAN KEPERAWATAN CA OVARIUM

    1. Pengkajian

    Data diri klien

    v

    Data biologis/fisiologis

    keluhan utama, riwayat keluhan utama

    v Riwayat kesehatan masa lalu

    v Riwayat kesehatan keluarga

    v Riwayat reproduksi siklus haid, durasi haid

    v Riwayat obstetric kehamilan, persalinan, nifas, hamil

    v Data psikologis/sosiologis reaksi emosional setelah penyakit diketahui

    v Pemeriksaan fisik

    Aktifitas istirahat

    Gejala :

    Kelemahan / keletihan

    Perubahan pada pola tidur

    Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri,ansietas,keringat malam

    Pekerjaan / profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan ,tingkat stress tinggi

    Integritas egoGejala :

    Faktor sress,merokok,alcohol

    Menunda mencari pengobatan

    Masalah tentang lesi / cacat, pembedahan

    Menyangkal diagnosis, putus asa

    Eliminasi

    Gejala :

    Pada kanker Ovarium terdapat tanda haid tidak teratur ,sering berkemih,menopouse dini

    dan menorrhagia.

    Makanan dan minuman

    Gejala : dispepsia,rasa tidak nyaman pada abdomen, lingkar abdomen yang terus

    meningkat).

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    15/31

    Neurosensori

    Gejala : Pusing, sinkope

    Nyeri / ketidaknyamanan

    Gejala : Adanya nyeri, derajat bervariasi dari nyeri tingkat ringan s/d berat (

    dihubungkan dengan proses penyakit ) Nyeri tekan pada payudara

    Keamanan

    Gejala : pemajanan pada zat kimia, toksik dan karsinogen

    Tanda : demam ,ulserasi

    Seksualitas

    Gejala : Nulligravida lebih besar dari usia 30 tahun,mempunyai banyak pasangan

    seksual, aktifitas seksual dini.

    Interaksi social

    Gejala :

    Ketidaknyamanan / kelemahan sistem pendukung

    Riwayat perkawinan,dukungan dan bantuan

    Masalah tentang fungsi dan tanggung jawab peran.

    2. Diagnosa Keperawatan

    1) Nyeri berhubungan dengan penekanan perut bagian bawah akibat kankermetastasis.

    2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan pernafasan akibatpenekanan asites pada diafragma.

    3) Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah, dan gangguan GI akibat adanya kanker metastasis.

    4) Ansietas berhubungan dengan stres akibat kurangnya pengetahuan tentangpenyakit dan penatalaksanaannya.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    16/31

    3. Intervensi

    Dx Tujuan dan Kriteria

    Hasil

    Intervensi Rasional

    1. Tujuan : Dalam 2x 24 jamrasa nyeri berkurang

    Kriteria Hasil :

    Setelah diberi tindakan

    keperawatan skala nyeri

    berkurang

    Kolaborasi tindakanpembedahan untuk

    pengangkatan kanker.

    Kolabarasi untuk

    pemberian terapi analgesic.

    Atur posisi senyaman

    mungkin.

    Ajarkan dan lakukan

    tehnik relaksasi

    Kaji tingkat dan intensitas

    nyeri.

    Pembedahan bertujuanuntuk menghilangkan

    faktor utama penyebab

    nyeri.

    Menghilangkan rasa

    nyeri

    Menurunkan tingkat

    ketegangan pada daerah

    nyeri

    Merelaksasi otototot

    tubuh

    Mengidentifikasi skala

    dan perkembangan

    nyeri.

    2. Tujuan : Mengembalikan

    pola nafas klien menjadi

    normal kembali

    Kriteria Hasil :

    Klien tidak mengeluh

    sesak

    RR normal kembali

    antara 16-24x/mnt

    Klien tidak terlihat cemas

    dan gelisah

    Batasi aktivitas dan

    mobilisasi klien

    Mengistirahatkan klien

    dengan posisi semifawler

    Longgarkan baju klien

    Kolaborasi pemberian

    terapi oksigen

    Tenangkan klien

    Istirahat dapat

    mengurangi konsumsi

    O2 klien

    Posisi semi fawler

    menambah ruang

    ekspansi dada

    Baju klien yang longgar

    mempermudah klien

    dalam bernafas

    Terapi oksigen

    dibutuhkan jika klien

    membutuhkan O2 lebih

    Jika klien tenang maka

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    17/31

    konsumsi O2 semakin

    efisien

    3. Tujuan : Dalam 2x 24 jam

    nutrisi pasien terpenuhi

    Kriteria Hasil: mual (-),

    nafsu makan pasien

    meningkat, berat badan

    stabil, penambahan berat

    badan progresif.

    Pantau masukan makanan

    setiap hari

    Dorong pasien untuk

    makan diet tinggi kalori

    kaya protein kaya nutrient,

    dengan masukan cairan

    adekuat.

    Dorong penggunaan

    suplement dan makan

    sering atau lebih sedikit

    yang dibagi-bagi selama

    sehari

    Kontrol factor lingkungan.

    Hindari terlalu terlalu

    manis, berlemak, atau

    makanan pedas.

    Dorong penggunaan teknikrelaksasi, visualisasi,

    bimbingan imajenasi,

    latihan sedang sebelum

    makan.

    Identifikasi pasien yang

    mengalami mual atau

    muntah yang diantisipasi.

    Mengidentisifikasi

    kekuatan atau defisiensi

    nutrisi.

    Kebutuhan jaringan

    metabolic ditingkatkan

    begitu juga cairan (untuk

    menghilangkan produk

    sisa).

    Suplemen dapat

    memainkan peran

    penting dalam

    mempertahankan kalori

    dan protein adekuat.

    Dapat mentriger respons

    mual muntah.

    Dapat mencegah awitan

    atau menurunkanberatnya mual,

    penurunan anoreksia,

    dan memungkinkan

    pasien meningkatkan

    masukan oral.

    Mual atau muntah

    psikogenik terjadi

    karena perubahan

    lingkungan pengobatan

    atau rutinitas pasien

    pada hari pengobatan

    mungkin efektif.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    18/31

    4. Tujuan : Dalam 2x 24 jam

    klien tidak terlihat cemas

    dan gelisah

    Kriteria hasil:

    berkurangnya rasa takut,

    klien tahu dan mengerti

    tentang keadaan dirinya,

    klien dapat melakukan

    manajemen stress terhadap

    kondisinya.

    Dengarkan dengan

    seksama apa keluh kesah

    klien

    Berikan solusi yang

    relevan

    Berikan informasi tentang

    kesehatan klien

    Temani klien dalam

    memutuskan sesuatu

    Berikan humor ringan

    kepada klien

    Dengan mendengarkan

    keluh kesah klien maka

    akan mengurangi stress

    klien

    Solusi relevan sangat

    dibutuhkan klien

    Informasi tentang

    keadaan klien sangat

    dibutuhkan

    Klien membutuhkan

    teman untuk berbagi

    Humor sangat

    diperlukan klien untk

    mengurangi stress yang

    dirasakanya

    4. Implementasi

    Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana

    keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/ aktivitas yang telah ditemukan,

    pada tahap ini perawat siap membantu pasien atau orang terdekat menerima stress situasi

    atau prognosis, mencegah komplikasi, membantu program rehabilitas individu,

    memberikan informasi tentang penyakit, prosedur, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

    5. Evaluasi

    1) Klien merasa reda dari nyeri dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan

    2) Klien dapat memperbaiki persepsi citra tubuh dan harga dirinya.

    3) Tidak adanya tanda-tanda disfungsi seksual

    4) Klien menyatakan paham tentang perubahan struktur dan fungsi seksual.

    5) Mengidentifikasi kepuasan / praktik seksual yang diterima dan beberapa

    alternatif cara mengekspresikan keinginan seksual.

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    19/31

    DAFTAR PUSTAKA

    http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/

    http://midcare.blogspot.com/2012/02/ca-ovairium.html

    http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-ca-

    ovarium-serviks/

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    20/31

    ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM

    1. Pengkajian

    1.1 Identitas klien

    Nama : Ny M

    Umur : 41 Tahun

    Pendidikan : SMA

    Suku bangsa : Indonesia

    Pekerjaan : Karyawan RSI SITI RAHMAH PADANG

    Agama : Islam

    Status perkawinan : Kawin

    Alamat : Kalumbuk

    1.2 Identitas penanggung jawab

    Nama : Tn K

    Umur : 39 Tahun

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Hub dengan klien : Suami

    Alamat : Kalumbuk

    1.3 Diagnosa dan informasi medik yang penting waktu masuk

    Tanggal masuk : 27 Januari 2013

    Tanggal didata : 30 Januari 2013

    No MR : 035655

    Ruang rawat : Marwa 7 Kebidanan

    Diagnosa medic : Kista Ovarium

    Yang mengirim : UGD

    1.4 Riwayat kesehatan

    o Riwayat Keluhan Utama

    Klien masuk kerumah sakit pada tanggal 27 januari 2013 dengan keluhan nyeri

    pinggang bagian bawah yang dirasakan saat menstruasi, klien juga mengatakan ada

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    21/31

    bengkak di perut bagian bawah yang dirasakan sejak satu tahun yang lalu, yang terasa

    mendesak keatas.

    o Riwayat Kesehatan Sekarang

    Pada saat didata pada tanggal 30 januari 2013, klien mengatakan nyeri pada perut

    yang sudah di operasi, klien juga mengatakan sudah 2 hari tidak BAB, klien cemas

    dengan keadaan yang seperti itu.

    o Riwayat Kesehatan Dahulu

    Sebelumnyab klien tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti sekarang,

    dan penyakit keturunan lainnya seperti penyakkit gula, tekanan darah tinggi, sakit jantung

    dan lain sebagainya.

    o Riwayat Kesehatan Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama seperti

    yang diderita klien sekarang, juga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

    keturunan.

    o Riwayat Kesehatan Lingkungan1.5 Data psikologis

    Klien tampak cemas, karena rasa sakitnya tidak hilang hilang, dan sudah 2 hari

    tidak BAB.

    1.6 Data spiritual

    Klien seorang muslim, biasanya klien selalu melaksanakan ibadah shalat lima

    waktu sehari semalam, namun semenjak di rumah sakit, klien tidak pernah mengerjakan

    ibadah shalat karena klien mengatakan nyeri saat beraktivitas.

    1.7 Data Sosial Ekonomi

    klien seorang karyawan RSI siti rahmah padang, selama sakit pekerjaan klien terganggu,

    lien menggunakan askes.

    1.8 Data Biologis

    No Aktivitas Sehat Sakit

    1 Makan

    Menu

    Porsi

    Minum

    Nasi + lauk + sayur

    34 kali sehari 1 porsi

    68 gelas sehari

    MB

    3 kali sehari satu porsi

    46 gelas sehari

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    22/31

    2.

    4

    5

    Eliminasi

    BAB

    Frekuensi

    Warna

    Bau

    Konsistensi

    Kesulitan

    BAK

    Frekuensi

    Warna

    Bau

    Istirahat dan tidur

    Waktu tidur

    Lama tidur

    Yang mempersulit

    Personal hygiene

    Mandi

    Cuci rambut

    Gosok gigi

    Potong kuku

    12 kali sehari

    Khas

    Khas

    Padat

    Tidak ada

    57 kali sehari

    Bening k kuningan

    Pesing

    Malam sekitar jam 9

    68 jam

    Tidak ada

    2 kali sehari

    3 kali seminggu

    2 kali sehari

    Jika panjang

    Sudah 2 hari belum BAB

    Belum tahu

    Belum tahu

    Belum tahu

    Susah untuk BAB

    Memakai kateter

    Bening kekuningan

    Pesing

    Tidak tentu

    Lebih lama tidur

    Tidak ada

    Dilap di tempat tidur oleh

    mahasiswa

    Selama di operasi belum

    pernah

    1 kali sehari dibantu keluarga

    Selama dirawat belum pernah

    1.9 Pemeriksaan fisik

    a) Kesadaran : Komposmentis

    Gcs : 15 M: 6 V:5 E:4

    b) Tandatanda vital

    Tekanan darah : 130/ 80 mmhg

    Suhu : 36,5 derajat c

    Nadi : 64 x/i

    Pernafasan : 20 x/i

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    23/31

    1.10 Pemeriksaan Head to Toe

    a. Rambut dan hygiene kepalaWarna rambut hitam, rambut tampak bersih namun sedikit berbau, dan tidak ada

    kelainan atau pembengkakan pada kepala

    b. MataMata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,

    penglihatan normal dan tidak ada kelainan.

    c. HidungHidung simetris kiri dan kanan, penciuman baik, tidak ada peradangan dan kelainan

    di hidung.

    d. Mulut dan gigiMulut bersih, mukosa bibir lembab, gigi bersih dan lengkap, dan tidak ada kelaianan

    atau peradangan

    e. LeherTidak ada pembengkakan kelenjer thyroid dan kelenjer getah bening.

    f. DadaSimetris kiri dan kanan, tidak ada terdengar suara nafas tambahan.

    g. AbdomenTampak ada luka operasi, dan klien mengeluh nyeri saat luka nya disentuh.

    h. GenitaliaTerpasang kateter

    i. Anggota gerakAkral hangat, terpasang infus pada tangan kanan: RL

    1.11 Pemeriksaan penunjang

    Hb : 12,9 (P: 12-14 gr/dl)

    Leukosit : 5.100 (5 ribu-10 ribu/mm3)

    Hematokrit : 41,7 ( 37-43 0/0 )

    Trombosit : 215.000 (150 ribu-450 ribu/mm3

    )

    Ureum darah : 17,4 ( 10-50 mg /0/0)

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    24/31

    1.12 Analisa Data

    No Data Etiologi Masalah

    1. Ds

    Klien mengatakan sakit pada lukaoperasinya

    Klien mengatakan lukanya terasasakit saat beraktivitas

    Klien mengatakan luka operasinyasakit jika terkena oleh orang lain atau

    perawat

    Do

    Klien tampak meringis Klien sering memegang perutnya Klien tampak kesakitan saat perawat

    menyentuh lukanya

    Skala nyeri klien adalah nyeri sedang

    Diskontinuitas

    jaringan

    Gangguan rasa

    nyaman: nyeri

    2 Ds

    Klien mengatakan sudah 2 hari tidakBAB

    Klien mengatakan ada rasa untukBAB namun tidak keluar

    Klien mengatakan sebelumnya tidakpernah seperti ini

    Do

    Klien tampak kurang beraktivitas Klien kelihatan takut untuk

    beraktivitas

    Klien terlihat terbaring lemah ditempat tidur

    Kurangnya

    aktivitas

    Resiko konstipasi

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    25/31

    3. Ds

    Klien mengatakan kenapa sakitnyaini tidak hilang hilang, apakah

    lukanya infeksi

    Klien mengatakan apakah tidak adatindakan supaya BAB nya lancer

    Klien mengatakan takut jika nyerinyatidak hilanghilang

    Do

    Klien tampak sering bertanya kepadaperawat, apakah tidak terjadi infeksi

    pada lukanya.

    Klien tampak cemas dengan apayang di deritanya sekarang

    Kurangnya

    pengetahuan klien

    tentang proses

    perawatan

    penyakitnya

    Ansietas

    2. Diagnosa keperawatan

    1. Gangguan Nyeri b/d diskontinuitas jaringan

    2. Resiko konstipasi b/d perubahan tingkat aktivitas

    3. Ansietas b/d proses penyakitya

    3. Intervensi keperawatan

    No Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional

    1 Gangguan

    rasa nyaman:

    nyeri b/d

    diskontinuita

    s jaringan

    Tujuan: rasa nyeri

    terkontrol/ hilang

    Kriteria hasil:

    Klien tampak santai

    Nyeri berkurang

    Mampu beraktivitas

    sesuai kemampuan

    Evaluasi rasa sakit

    secara reguler, catat

    karakteristik, lokasi

    dan intensitas nyeri.

    Kaji tandatanda

    vital, perhatikan

    takikardi, hipertensi

    dan peningkatan

    Mendapatkan

    informasi untuk

    intervensi

    selanjutnya.

    Dapat

    mengindikasikan

    rasa sakit dan

    ketidak nyamanan

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    26/31

    pernafasan

    Berikan posisi yang

    nyaman pada klien

    Anjurkan klien untuk

    tidak beraktivitas

    terlalu berat.

    Kolaborasi dalam

    pemberian terapy

    analgesic.

    Mengurangi rasa

    sakit dan

    meningkatkan

    sirkulasi darah.

    Mengurangi rasa

    sakit.

    Menghilangkan rasa

    nyeri.

    2 Konstipasi

    b/d

    perubahan

    tingkat

    aktivitas

    Tujuan: klien

    mampu BAB secara

    normal

    Kriteria hasil :

    Peristaltik usus

    normal Bab lancer

    Klien menunjukan

    pola eliminasi

    seperti biasa

    Anjurkan klien untuk

    banyak konsumsi

    makanan tinggi serat.

    Dorong peningkatan

    masukan cairan.

    Anjurkan klien

    banyak mobilisasi.

    Kolaborasi dalam

    pemberian terapy.

    Meningkatkan

    konsistensi

    feses,meningkatkan

    pengeluaran feses.

    Mengurangi

    konstipasi,

    menambah cairan

    difeses.

    Banyak aktivitas

    mengoptimalkankerja usus.

    Membantu

    melancarkan feses.

    3 Ansietas b/d

    proses

    penyakit

    Tujuan: setelah

    dilakukan tindakan

    keperawatan rasa

    cemas berkurang

    Kriteria hasil.

    Klien tampak rileks

    Klien

    mengungkapkan

    pengetahuannya

    Kaji dab pantau

    tingkat kecemasan

    klien.

    Berikan penjelasan

    tentang semua

    permasalahan yang

    berkaitan dengan

    penyakitnya.

    Bina hubungan

    Mengidentifikasi

    lingkup masalah

    secara dini, sebagai

    pedoman tindakan

    selanjutnya.

    Informasi yang tepat

    menambah wawasan

    klien sehingga klien

    tahu tentang

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    27/31

    terapeutik dengan

    klien.

    Berikan kesempatan

    pada klien untuk

    mengungkapkan

    perasaannya.

    keadaan dirinya

    Menurunkan tingkat

    kecemasan

    Mengungkapkan

    perasaan dapat

    mengurangi cemas

    4. Implementasi

    Hari/ tanggalDx

    keperawatanImplementasi Evaluasi

    Jumat/

    1february 2013

    Nyeri b/d

    diskontinuitas

    jaringan

    Mengevaluasi rasa sakit, dan

    lokasi sakit

    Lokasi sakit klien di luka

    bekas operasi, dengan nyeri

    sedang (4-6)

    Mengobservasi ttv

    Td: 130/80 mmhg

    S: 36,6 derajat C

    P: 20 x/iN: 64 x/i

    Memberikan posisi yang

    nyaman pada klien yaitu

    posisis semi fowler

    Menganjurkan klien untuk

    tidak beraktivitas terlalu

    berat

    Melanjutkan terapi

    pemberian analgeti

    S: klien mengatakan

    lukanya masih nyeri

    O: klien masih

    tampak meringis

    kesakitan saat

    bergerak

    A: masalah belum

    teratasi

    P: intervensi dilanjutkan

    Konstipasi b/d

    perubahan

    tingkat

    Menganjurkan klien banyak

    makan sayur

    Menganjurkan klien untuk

    S: klien mengatakan

    masih belum ada

    BAB

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    28/31

    aktivitas banyak minum

    Menganjurkan klien untuk

    beraktivitas sedikitsedikit

    Menganjurka klien lebih

    sering mobilisasi

    Melanjutkan pemberian

    terapy

    O: klien tampak

    tidak tenang

    A: masalah belum

    teratasi

    P: intervensi

    dilanjutkan

    Ansietas b/d

    prosese

    penyakit

    Membina hubungan

    terapeutik dengan klien

    Mengkaji tingkat kecemasan

    klien

    Memberikan penjelasan

    tentang penyakitnya

    Memberikan kesempatan

    pada klien untuk

    mengungkapkan

    perasaannya

    S: klien mengatakan

    sudah tidak terlalu

    cemas lagi

    O: klien tampak

    agak rilek

    A: masalah teratasi

    sebagin

    P: intervensi

    dilanjutkan

    Sabtu/ 2

    february 2013

    Nyeri b/d

    diskontinuitasjarinngan

    Mengkaji apakah nyeri

    klien sudah berkurangMengobservasi ttv:

    Td: 110/70 mmhg

    S: 39 derajat C

    N: 80 x/i

    P: 20 x/i

    Memberikan posisi semi

    fowler

    Menganjurkan klien untuk

    berjalan sedikitsedikit

    Melanjutka terapi analgetik

    S: klien mengatakan

    nyerinya sudahberkurang dari

    seperti biasanya

    O: klien sudah

    tampak berjalan

    sedikitsedikit

    A: masalah teratasi

    sebagian

    P: intervensi

    dilanjutkan

    Konstipasi b/d

    perubahan

    Menganjurkan klien sering

    makan sayur

    S: klien mengatakan

    sudah BAB

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    29/31

    tingkat

    aktivitas

    Memotifasi klien untuk

    banyak minu

    Menganjurkan klien untuk

    sering beraktifitas

    Melanjutkan pemberian

    terapi

    sebanyak 2 kali

    sehari tadi

    O: klien sudah

    tampak senang

    A: masalah teratasi

    P: intervensi di

    pertahankan

    Ansietas b/d

    proses

    penyakit

    Menanyakan apakah klien

    masih cemas atas kondisinya

    Memberikan kesempatan

    klien untuk mengungkapkan

    perasaannya

    Menganjurkan klien untuk

    tidak terlalu ambil pusing

    S: klien mengatakan

    sudah tidak terlalu

    cemas lagi

    O: klien sudah

    tampak tenang

    A: masalah teratasi

    sebagian

    P: intervensi

    dilanjutkan

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    30/31

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN & SARAN

    Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling

    sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke

    bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh

    darah menyebar ke hati dan paru-paru.

    Waspadai tanda dan gejala Kanker Ovarium yang bervariasi dan tidak spesifik.

    Pada stadium awal berupa haid tidak teratur, ketegangan menstrual yang terus meningkat,

    menoragia, nyeri tekan pada payudara, menopause dini, rasa tidak nyaman pada

    abdomen, dyspepsia, tekanan pada pelvis, sering berkemih, flatulenes, rasa begah setelah

    makan makanan kecil, lingkar abdomen yang terus meningkat

  • 7/22/2019 MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II NEW.docx

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Doenges, Marilynn E. (1993).Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakart : EGC.

    Lili ismudiarti rilantono,dkk.(2001)Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran

    UI.

    Poestika S, Sarodja RM (1996).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit

    FKUI