makalah asuhan keperawatan pada dengan penyakit demensia

Upload: hendry

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    1/14

    MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN

    PENYAKIT DEMENSIA

    TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN

    PENYAKIT DEMENSIA

    DISUSUN OLEH :

    KELOMPOK V

    1.  MUAMAR KADAFI J210090032

    2.  VINDA YULIA DEWI J210090033

    3.  DARTI LATIFAH J210090034

    4.  FEBRINA MAHARDHIKA J21009003

    .  DRENI WINDRIATI J21009003!

    !.  WIDAYANTI NOER L J21009003"

    ".  HARUM NOVI TRI A J21009003#

    S1 KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2012

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    2/14

    PENYAKIT DEMENSIA

    A. P$%&$'()*%

    Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi

    kognitif tanpa gangguan kesadaran. Gangguan fungsi kognitif antara lain pada

    intelegensi, belajar dan daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi,

     perhatian dan konsentrasi, penyesuaian, dan kemampuan bersosialisasi. (Arif

    Mansjoer, 1999

    Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi !egetatif

    atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak, penilaian,

    dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat terganggu. ("li#abeth $.

    %or&in, '9

    Demensia adalah penurunan fungsi intelektual yang menyebabkan hilangnya

    independensi sosial. ()illiam *. Ganong, '1

    Menurut Grayson ('+ menyebutkan bah&a demensia bukanlah sekedar

     penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau

    kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.

    Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan

    memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari hari.

    Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan

    daya pikir lain yang secara nyata mengganggu akti!itas kehidupan sehari hari

    (-ugroho, '.

    Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat

    mempengaruhi aktifitas seharihari. /enderita Demensia seringkali menunjukkan

     beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (beha!ior symptom

    yang menganggu (disrupti!e ataupun tidak menganggu (nondisruptif (0oicer. .,

    2urley, A.%., Mahoney, ".199.

    $adi, Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang

    secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan

    untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. /enyakit

    yang dapat dialami oleh semua orang dari berbagai latar belakang pendidikan

    maupun kebudayaan. )alaupun tidak terdapat pera&atan khusus untuk demensia,

    namun pera&atan untuk menangani gejala boleh dilakukan.

    B.  E()+,+&)

    1. /enyebab utama dari penyakit demensia adalah penyakit al#heimer, yang

     penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga penyakit

    Al#heimer disebabkan karena adanya kelainan faktor genetik atau adanya

    kelainan gen tertentu. /ada penyakit al#heimer, beberapa bagian otak

    mengalami kemunduran, sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    3/14

    respon terhadap bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak. Di

    dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut

    saraf yang semra&ut dan protein abnormal, yang bisa terlihat pada otopsi.

    '. /enyebab kedua dari Demensia yaitu, serangan stroke yang berturutturut.

    3troke tunggal yang ukurannya kecil dan menyebabkan kelemahan yang

    ringan atau kelemahan yang timbul secara perlahan. 3troke kecil ini secara

     bertahap menyebabkan kerusakan jaringan otak, daerah otak yang mengalami

    kerusakan akibat tersumbatnya aliran darah yang disebut dengan infark.

    Demensia yang disebabkan oleh stroke kecil disebut demensia multi-infark .

    3ebagian penderitanya memiliki tekanan darah tinggi atau kencing manis,

    yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah di otak./enyebab demensia menurut -ugroho (' dapat digolongkan menjadi 4

    golongan besar 5

    1. 3indroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak dikenal

    kelainan yaitu 5 terdapat pada tingkat subseluler atau secara biokimia&i pada

    sistem en#im, atau pada metabolisme

    '. 3indroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat diobati,

     penyebab utama dalam golongan ini diantaranya 5

    a. /enyakit degenerasi spinoserebelar.

     b. 3ubakut leukoensefalitis sklerotik !an 6ogaert

    c. 7horea 2untington

    4. 3indoma demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati, dalam

    golongan ini diantaranya 5

    a. /enyakit cerebro kardiofaskuler 

     b. penyakit penyakit metabolik 

    c. Gangguan nutrisi

    d. Akibat intoksikasi menahun

    -. MANIFESTASI KLINIS

    8anda dan Gejala dari /enyakit Demensia antara lain 5

    1. usaknya seluruh jajaran fungsi kognitif.

    '. A&alnya gangguan daya ingat jangka pendek.

    4. Gangguan kepribadian dan perilaku (mood s&ings.

    +. Defisit neurologi dan fokal.

    :. Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang.

    ;. Gangguan psikotik 5 halusinasi, ilusi, &aham, dan paranoid.

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    4/14

    1'. Mudah terjatuh dan keseimbangan buruk.

    14. 8idak dapat makan dan menelan.

    1+. =nkontinensia urine

    1:. Dapat berjalan jauh dari rumah dan tidak bisa pulang.

    1;. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. /ada penderita demensia, >lupa?

    menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.

    1

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    5/14

      3tadium == (6ingung

    6erlangsung ' C 1 tahun

    "pisode psikotik 

    Agresif 

    3alah mengenali keluarga

      3tadium === (Akhir

    3etelah ; 1' tahun

    Memori dan intelektual lebih terganggu

    Membisu dan gangguan berjalan

    =nkontinensia urin

     b. Demensia 0ascular Demensia tipe !ascular disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di

    otak dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya

    demensia. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat

    gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi dapat diduga sebagai

    demensia !askular.

    8andatanda neurologis fokal seperti 5

    1 /eningkatan reflek tendon dalam

    ' 7elainan gaya berjalan

    4 7elemahan anggota gerak 

    '. Menurut mur5

    a. Demensia senilis ( usia E;:tahun

     b. Demensia prasenilis (usia F;:tahun

    4. Menurut perjalanan penyakit 5

    a. e!ersibel (mengalami perbaikan

     b. =re!ersibel (-ormal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, !it.6,

    Defisiensi, 2ipotiroidisma, intoikasi /b

      /ada demensia tipe ini terdapat pembesaran !ertrikel dengan meningkatnya

    cairan serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya 5

    1 Gangguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret.

    ' =nkontinensia urin.

    +. Menurut sifat klinis5

    a. Demensia proprius

     b. /seudodemensia

    E.  P*(+)/)+,+&)

    2al yang menarik dari gejala penderita demensia (usia E;: tahun adalah

    adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi akti!itas

    seharihari. ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    6/14

    menonjol pada tahap a&al, mereka sebagaimana ansia pada umumnya

    mengalami proses penuaan dan degeneratif. 7ejanggalan a&al dirasakan oleh

     penderita itu sendiri, mereka sulit untuk mengingat dan sering lupa jika

    meletakkan suatu barang. Mereka sering kali menutupnutupi hal tersebut dan

    meyakinkan bah&a itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. 7ejanggalan

     berikutnya mulai dirasakan oleh orangorang terdekat yang tinggal bersama

    mereka, mereka merasa kha&atir terhadap penurunan daya ingat yang semakin

    menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bah&a mungkin lansia kelelahan dan

     perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah

     besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.

    Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi padaansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. 7ondisi

    seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan

    memperparah kondisi ansia. /ada saat ini mungkin saja lansia menjadi sangat

    ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Disinilah keluarga memba&a ansia

     penderita demensia ke rumah sakit dimana demensia bukanlah menjadi hal utama

    fokus pemeriksaan. 3eringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji

    oleh tim kesehatan. 8idak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk

    dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia.

      F*(+' P/)+/+/)*,

    Derajat keparahan dan perjalanan penyakit demensia dapat dipengaruhi oleh

    faktor psikososial. 3emakin tinggi intelegensia dan pendidikan pasien sebelum

    sakit maka semakin tinggi juga kemampuan untuk mengkompensasi deficit

    intelektual. /asien dengan a&itan demensia yang cepat (rapid onset  menggunakan

     pertahanan diri yang lebih sedikit daripada pasien yang mengalami a&itan yang

     bertahap. 7ecemasan dan depresi dapat memperkuat dan memperburuk gejala.

    /seudodemensia dapat terjadi pada indi!idu yang mengalami depresi dan

    mengeluhkan gangguan memori, akan tetapi pada kenyataannya ia mengalami

    gangguan depresi. 7etika depresinya berhasil ditanggulangi, maka defek

    kognitifnya akan menghilang.

    F. P$$')/**% P$%%*%&

    /emeriksaan penunjang 5 (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4

    1. /emeriksaan laboratorium rutin

    /emeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosis klinis demensia

    ditegakkan untuk membantu pencarian etiologi demensia khususnya pada

    demensiareversible, &alaupun : penyandang demensia adalah demensia

    Al#heimer dengan hasil laboratorium normal, pemeriksaan laboratorium

    rutin sebaiknya dilakukan. /emeriksaan laboratorium yang rutin dikerjakan

    antara lain5 pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, elektrolit serum, kalsium

    darah, ureum, fungsi hati, hormone tiroid, kadar asam folat

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    7/14

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    8/14

     penurunan kognisi dalam kurun &aktu tertentu. -ilai di ba&ah '< dianggap

    abnormal dan mengindikasikan gangguan kognisi yang signifikan pada

     penderita berpendidikan tinggi.(Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4.

    /enyandang dengan pendidikan yang rendah dengan nilai MM3" paling

    rendah '+ masih dianggap normal, namun nilai yang rendah ini

    mengidentifikasikan resiko untuk demensia. (Asosiasi Al#heimer

    =ndonesia,'4. /ada penelitian %rum .M 1994 didapatkan median skor

    MM3" adalah '9 untuk usia 1'+ tahun, median skor ': untuk yang E

    tahun, dan median skor '9 untuk yang lama pendidikannya E9 tahun, '; untuk 

    yang berpendidikan : tahun dan '' untuk yang berpendidikan +

    tahun.Clinical Dementia Rating (%D merupakan suatu pemeriksaan umum pada demensia dan sering digunakan dan ini juga merupakan suatu metode

    yang dapat menilai derajat demensia ke dalam beberapa tingkatan.

    (6urns,''. /enilaian fungsi kognitif pada %D berdasarkan ; kategori

    antara lain gangguan memori, orientasi, pengambilan keputusan, akti!itas

    sosialBmasyarakat, pekerjaan rumah dan hobi, pera&atan diri. -ilai yang dapat

     pada pemeriksaan ini adalah merupakan suatu derajat penilaian fungsi kognitif 

    yaituI -ilai , untuk orang normal tanpa gangguan kognitif. -ilai ,:,

    untuk Quenstionable dementia. -ilai 1, menggambarkan derajat demensia

    ringan, -ilai ', menggambarkan suatu derajat demensia sedang dan nilai 4,

    menggambarkan suatu derajat demensia yang berat. (Asosiasi Al#heimer

    =ndonesia,'4, Golomb,'1

    G.  P$%*(*,*/*%**%

    1. F*'*+($'*)

    3ebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.

    a. ntuk mengobati demensia al#heimer digunakan obatobatan

    antikoliesterase seperti Donepe#il , i!astigmine , Galantamine , Memantine

     b. Dementia !askuler membutuhkan obat obatan anti platelet

    seperti Aspirin ,8iclopidine , %lopidogrel untuk melancarkan aliran darah ke

    otak sehingga memperbaiki gangguan kognitif.

    c. Demensia karena stroke yang berturutturut tidak dapat diobati, tetapi

     perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati

    tekanan darah tinggi atau kencing manis yang berhubungan dengan stroke.

    d. $ika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti

    depresi seperti 3ertraline dan %italopram.

    e. ntuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledakledak, yang bisa

    menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat antipsikotik

    (misalnya 2aloperidol , Juetiapine dan isperidone. 8etapi obat ini kurang

    efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. @bat antipsikotik efektif

    diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoid

    http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Rivastigmine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Galantamine%20&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Memantine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Clopidogrel&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Sertraline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Citalopram&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Haloperidol&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Quetiapine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Risperidone&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Rivastigmine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Galantamine%20&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Memantine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Clopidogrel&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Sertraline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Citalopram&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Haloperidol&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Quetiapine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Risperidone&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    9/14

    2. D%&*% *(* P$'*% K$,*'&*

    a. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita

    tetap memiliki orientasi. 7alender yang besar, cahaya yang terang, jam

    dinding dengan angkaangka yang besar atau radio juga bisa membantu

     penderita tetap memiliki orientasi.

     b. Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu bisa

    membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang senang

     berjalanjalan.

    c. Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan akti!itas lainnya secara rutin,

     bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita.

    d. Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akanmemperburuk keadaan.

    e. Meminta bantuan organisasi yang memberikan pelayanan sosial dan

     pera&atan, akan sangat membantu.

    3.  T$'*) S)(+*() 

    /ada penderita penyakit demensia dapat diberikan terapi simtomatik, meliputi

    a. Diet

     b. atihan fisik yang sesuai

    c.  8erapi rekreasional dan aktifitas

    d. /enanganan terhadap masalahmasalah

    H.  P$%5$&*6*% 7*% P$'*8*(*% D)$%/)*

    2al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia

    diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa

    mengoptimalkan fungsi otak, seperti 5

    1. Mencegah masuknya #at#at yang dapat merusak selsel otak seperti alkohol dan

    #at adiktif yang berlebihan.

    '. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan

    setiap hari.

    4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 5

    +. 7egiatan rohani K memperdalam ilmu agama.

    :. 8etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki

     persamaan minat atau hobi;. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam

    kehidupan seharihari dapat membuat otak kita tetap sehat.

    I.  K+%/$ A/6*% K$$'*8*(*%

    1. P$%&*)*%

    a. =dentitas pasien

     b. i&ayat kesehatan

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    10/14

    c. 3tatus kesehatan

    d. 3tatus kesehatan mental

    e. Aspek kognitif, pembelajaran dan memori

    f. /erubahan sistem tubuh

    /erubahan kardio!askuler 

    /erubahan sistem pernafasan

    /erubahan integlumen

    /erubahan sistem reproduksi

    /erubahan genitourinaria

    /erubahan gastrointestinal

    /erubahan kebutuhan nutrisi /erubahan muskuloskeletal

    /erubahan sensorik (Brunner & Suddarth, 2001)

    2.  D)*&%+/* K$$'*8*(*%

    a.  3indrom stress relokasi berhubungan dengan perubahan dalam akti!itas

    kehidupan seharihari ditandai dengan kebingungan, keprihatinan, gelisah,

    tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah laku defensi!e, kekacauan mental,

    tingkah laku curiga, dan tingkah laku agresif.

     b.  /erubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis

    (degenerasi neuron ire!ersibel ditandai dengan hilang ingatan atau memori,

    hilang konsentrsi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai

    realitas dengan akurat.

    c.  /erubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi,

    transmisi atau integrasi sensori (penyakit neurologis, tidak mampu

     berkomunikasi, gangguan tidur, nyeri ditandai dengan cemas, apatis, gelisah,

    halusinasi.

    d.  /erubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan

    ditandai dengan keluhan !erbal tentang kesulitan tidur, terusmenerus terjaga,

    tidak mampu menentukan kebutuhanB &aktu tidur.

    e.  7urang pera&atan diri berhubungan dengan intoleransi akti!itas,

    menurunnya daya tahan dan kekuatan ditandai dengan penurunan kemampuan

    melakukan akti!itas seharihari.

    f.  esiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan,

    kelemahan, otot tidak terkoordinasi, akti!itas kejang.

    g.  esiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

     berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi, perubahn sensori.

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    11/14

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    12/14

    e.  Ajak piknik sederhana, jalan

     jalan keliling rumah sakit.

    /antau akti!itas.

    terkekang.

    + 3etelah dilakukan tindakan

    kepera&atan diharapkan tidak 

    terjadi gangguan pola tidur

     pada klien dengan 72 5

    a.  Memahami faktor penyebab

    gangguan pola tidur.

     b.  Mampu menentukan

     penyebab tidur inadekuat.

    c.  Melaporkan dapat beristirahat

    yang cukup.d.  Mampu menciptakan pola

    tidur yang adekuat.

    a.  $angan menganjurkan klien

    tidur siang apabila berakibat

    efek negati!e terhadap tidur

     pada malam hari.

     b.  "!aluasi efek obat klien

    (steroid, diuretik yang

    mengganggu tidur.

    c.  8entukan kebiasaan danrutinitas &aktu tidur malam

    dengan kebiasaan

    klien(memberi susu hangat.

    d.  Memberikan lingkungan yang

    nyaman untuk meningkatkan

    tidur(mematikan lampu,

    !entilasi ruang adekuat, suhu

    yang sesuai, menghindari

    kebisingan.

    e.  6uat jad&al tidur secara

    teratur. 7atakan pada klien

     bah&a saat ini adalah &aktu

    untuk tidur.

    a.  =rama sirkadian (irama tidurbangun

    yang tersinkronisasi disebabkan oleh tidur 

    siang yang singkat.

     b.  Deragement psikis terjadi bila terdapat

     panggunaan kortikosteroid, termasuk

     perubahan mood, insomnia.

    c.  Mengubah pola yang sudah terbiasa dari

    asupan makan klien pada malam hari

    terbukti mengganggu tidur.

    d.  2ambatan kortikal pada formasi reticular

    akan berkurang selama tidur,

    meningkatkan respon otomatik, karenanya

    respon kardio!akular terhadap suara

    meningkat selama tidur.

    e.  /enguatan bah&a saatnya tidur dan

    mempertahankan kesetabilan lingkungan.

    : 3etelah diberikan tindakan

    kepera&atan diharapkan klien

    dapat mera&at dirinya sesuai

    dengan kemampuannya

    dengan 72 5

    a.  Mampu melakukan akti!itas pera&atan diri sesuai dengan

    tingkat kemampuan.

     b.  Mampu mengidentifikasi dan

    menggunakan sumber

     pribadiB komunitas yang

    dapat memberikan bantuan.

    a.  =dentifikasi kesulitan dalam

     berpakaianB pera&atan diri,

    seperti5 keterbatasan gerak

    fisik, apatisB depresi,

     penurunan kognitif seperti

    apraksia. b.  =dentifikasi kebutuhan

    kebersihan diri dan berikan

     bantuan sesuai kebutuhan

    dengan pera&atan

    rambutBkukuB kulit, bersihkan

    kaca mata, dan gosok gigi.

    c.  /erhatikan adanya tanda

    tanda non!erbal yang

    fisiologis.

    d.  6eri banyak &aktu untuk

    melakukan tugas.

    e.  6antu mengenakan pakaian

    yang rapi dan indah.

    a.  Memahami penyebab yang

    mempengaruhi inter!ensi. Masalah dapat

    diminimalkan dengan menyesuaikan atau

    memerlukan konsultasi dari ahli lain.

     b.  3eiring perkembangan penyakit,

    kebutuhan kebersihan dasar mungkindilupakan.

    c.  7ehilangan sensori dan penurunan fungsi

     bahasa menyebabkan klien

    mengungkapkan kebutuhan pera&atan

    diri dengan cara non!erbal, seperti

    terengahengah, ingin berkemih denganmemegang dirinya.

    d.  /ekerjaan yang tadinya mudah sekarang

    menjadi terhambat karena penurunan

    motorik dan perubahan kognitif.

    e.  Meningkatkan kepercayaan untuk hidup.

    ; 3etelah dilakukan tindakan

    kepera&atan diharapkan

    a.  7aji derajat gangguan

    kemampuan, tingkah laku

    a.  Mengidentifikasi risiko di lingkungan dan

    mempertinggi kesadaran pera&at akan

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    13/14

    isiko cedera tidak terjadi

    dengan 72 5

    a.  Meningkatkan tingkat

    akti!itas.

     b.  Dapat beradaptasi dengan

    lingkungan untuk mengurangi

    risiko traumaB cedera.

    c.  8idak mengalami cedera.

    impulsi!e dan penurunan

     persepsi !isual. 6antu

    keluarga mengidentifikasi

    risiko terjadinya bahaya yang

    mungkin timbul.

     b.  2ilangkan sumber bahaya

    lingkungan.

    c.  Alihkan perhatian saat

     perilaku teragitasiB berbahaya,

    memenjat pagar tempat tidur.

    d.  7aji efek samping obat, tanda

    keracunan (tanda

    ekstrapiramidal, hipotensi

    ortostatik, gangguan

     penglihatan, gangguan

    gastrointestinal.

    e.  2indari penggunaan restrain

    terusmenerus. 6erikan

    kesempatan keluarga tinggal

     bersama klien selama periode

    agitasi akut.

     bahaya. 7lien dengan tingkah laku

    impulsi berisiko trauma karena kurang

    mampu mengendalikan perilaku.

    /enurunan persepsi !isual berisiko

    terjatuh.

     b.  7lien dengan gangguan kognitif,

    gangguan persepsi adalah a&al terjadi

    trauma akibat tidak bertanggung ja&ab

    terhadap kebutuhan keamanan dasar.

    c.  Mempertahankan keamanan dengan

    menghindari konfrontasi yang

    meningkatkan risiko terjadinya trauma.

    d.  7lien yang tidak dapat melaporkan

    tandaBgejala obat dapat menimbulkankadar toksisitas pada lansia. kuran dosisB

     penggantian obat diperlukan untuk

    mengurangi gangguan.

    e.  Membahayakan klien, meningkatkan

    agitasi dan timbul risiko fraktur pada

    klien lansia (berhubungan dengan

     penurunan kalsium tulang.

    < 3etelah dilakukan tindakankepera&atan diharapkan klien

    mendapat nutrisi yang

    seimbang dengan 725

    a.  Mengubah pola asuhan yang

     benar 

     b.  Mendapat diet nutrisi yang

    seimbang.

    c.  Mendapat kembali berat

     badan yang sesuai.

    a. 

    6eri dukungan untuk penurunan berat badan.

     b.  A&asi berat badan setiap

    minggu.

    c.  7aji pengetahuan keluargaB

    klien mengenai kebutuhan

    makanan.

    d.  sahakanB beri bantuan

    dalam memilih menu.

    e.  6eri /ri!asi saat kebiasaan

    makan menjadi masalah.*

    a. 

    Moti!asi terjadi saat klienmengidentifikasi kebutuhan berarti.

     b.  Memberikan umpan balikB penghargaan.

    c.  =dentifikasi kebutuhan membantu

     perencanaan pendidikan.

    d.  7lien tidak mampu menentukan pilihan

    kebutuhan nutrisi.

    e.  7etidakmampuan menerima dan

    hambatan sosial dari kebiasaan makan

     berkembang seiring berkembangnya penyakit.

  • 8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    6runner K 3uddarth. ''. !uku "#ar $ %epera&atan Medikal !edah .0ol 1 K '.

    "G% 5 $akarta.

    Doenges, Marilyn ". 1999. Rencana "suhan %epera&atan 'edoman untuk

     'erencanaan dan 'endokumentasian 'era&atan 'asien edisi 4 alih bahasa =

    Made 7ariasa, -i Made 3umar&ati. "G% 5 $akarta.

    "li#abeth.$.%or&in. '9. !uku (aku $ 'atofisiologi. "d.4. "G% 5 $akarta.

    7ushariyadi.'1. "skep pada %lien )an#ut *sia 3alemba medika 5 $akarta

     -ugroho, )ahjudi. 1999. %epera&atan +erontik Edisi , !uku %edokteran"G% 5

    $akarta.

    3il!ia.A./rice K )ilson, 'atofisiologi. "d.. $akarta. "G%.';

    3tanley,Mickey. ''. !uku "#ar %epera&atan +erontikEdisi,. "G%I $akarta.